Anda di halaman 1dari 12

Etika Bisnis dalam

Bisnis Internasional
Kelompok 4
1. Chika Matilda Kanaya 141210201
2. Helga Alfidiyon Siregar 141210202
3. M. Iffan Ahdiyan 141210213
4. Tiara Aulia Salsabila 141210217
5. Alexandra Amadea Pingkan 141210225
Norma-Norma Moral yang
Umum pada Taraf Internasional
1 Menyesuaikan diri
Norma-norma non-moral untuk perilaku
manusia bisa berbeda di berbagai tempat.
Sehingga bisnis harus menyesuaikan diri
dengan norma-norma yang berlaku di
tempat itu.

2 Rigorisme moral
Kebenaran yang dapat ditemukan dalam
pandangan ini adalah bahwa kita harus
konsisten dalam perilaku moral kita. Yang
buruk di suatu tempat tidak mungkin menjadi
baik dan terpuji di tempat lain.
3 Imoralisme nait
Menurut pandangan ini dalam bisnis internasional tidak
perlu berpegang pada norma-norma etika. Namun, harus
memenuhi ketentuan-ketentuan hukum yang ditegakan di
negara bersangkutan, tetapi tidak terikat oleh norma-
norma moral.

4 Kasus : bisnis dengan Afrika Selatan yang rasistis


Contoh kasus usaha memperdamaikan pandangan
menyesuaikan diri dengan pandangan rigorisme moral.
Dimana Afrika Selatan mempunyai sistem politik yang
didasarkan atas diskriminasi ras (apartheid). Kebijakan itu
menimbulkan kesulitan moral yang besar untuk
perusahaan-perusahaan asing yang mengadakan bisnis di
Afrika Selatan. Mereka diwajibkan untuk mengikuti sistem
apartheid juga dalam pabrik-pabrik dan kantor-kantor.
Padahal mengelola perusahaan atas dasar diskriminasi
merupakan hal yang tidak etis.
Masalah Dumping
dalam Bisnis Internasional
Dumping adalah menjual sebuah produk dalam
kuantitas besar di suatu negara lain dengan harga di
bawah harga pasar dan kadang-kadang malah di
bawah biaya produksi. Dumping produk bisa terjadi
karena :
penjual mempunyai persediaan terlalu besar,
sehingga ia memutuskan untuk menjual produk
bersangkutan di bawah harga saja.
penjual berusaha untuk memonopoli dengan
membanting harga. (motif jelek)
Sebenarnya praktek dumping produk itu tidak etis
karena melanggar etika pasar bebas.
Aspek-Aspek Etis dari
Korporasi Multinasional
1 Korporasi multinasional tidak boleh dengan
sengaja mengakibatkan kerugian langsung.

2 Korporasi multinasional harus menghasilkan lebih


banyak manfaat daripada kerugian bagi negara di
mana mereka beroperasi.

3 Dengan kegiatannya korporasi multinasional itu harus


memberi kontribusi kepada pembangunan negara
dimana dia beroperasi.

4 Koorporasi multinasional harus menghormati HAM dari


semua karyawannya.
Aspek-Aspek Etis dari
Korporasi Multinasional
5 Sejauh kebudayaan setempat tidak melanggar norma-
norma etis, korporasi multinasional harus menghormati
kebudayaan lokal itu dan bekerja sama dengannya,
bukan menantangnya.

6 Koorporasi multinasional harus membayar pajak


yang “fair”

7 Koorporsi multinasional harus bekerja sama dengan


pemerintah setempat dalam mengembangkn dan
menegakkan “backgroud institutions” yang tepat

8 Negara yang memiliki mayoritas sham sebuah


perusahaan harus memikul tanggung jawab moral
atas kegiatan dan kegagalan perusahaan tersebut.
Aspek-Aspek Etis dari
Korporasi Multinasional

9 Jika suatu korporasi multinasional membangun


pabrik yang berisiko tinggi, ia wajib menjaga supaya
pabrik itu aman dan dioperasikan dengan aman.

10 Dalam mengalihkan teknologi berisiko tinggi kepada


negara berkembang, korporasi multinasional wajib
merancang kembali sebuah teknologi demikian rupa,
sehingga dapat dipakai dengan aman dalam negara
yang belum berpengalaman.
Masalah Korupsi
pada Taraf
Internasional

Mengapa pemakaian uang suap


bertentangan dengan etika?
1.Bahwa praktik suap melanggar etika pasar
praktek bisnis yang tidak baik secara moral secara serentak juga tidak baik dari
segi ekonomi. Pasar yang didistorsi oleh praktik suap adalah pasar yang tidak
efisien. Karena praktek suap itu pasar tidak bekerja seperti seharusnya.

2. Bahwa orang yang tidak berhak, mendapat keuntungan juga.


mereka yang bekerja atau berjasa mendapat keuntungan. Di sini tidak terjadi balas
jasa. Seandainya transaksi itu berlangsung secara normal, mereka tidak akan
menerima apa-apa. Mereka hanya mendapat uang itu karena menyalahgunakan
kekuasaan, dan dengan demikian merugikan rakyat dan negara.
Mengapa pemakaian uang suap
bertentangan dengan etika?
3.Di mana uang suap diberikan dalam keadaan kelangkaan.
Membagi barang langka dengan praktik suap mengakibatkan bahwa barang itu diterima
oleh orang yang tidak berhak menerimanya, sedangkan orang lain yang berhak tidak
kebagian. Hal itu jelas bertentangan dengan keadilan.

4.Bahwa praktik suap mengundang untuk melakukan perbuatan tidak etis dan ilegal
lainnya.
Baik perusahaan yang memberi uang suap maupun orang atau instansi yang menerimanya
tidak bisa membukukan uang suap itu seperti seharusnya. karena tidak dicatat, si
penerima tidak akan membayar pajak tentang pendapatannya dan tidak bisa
menggunakan uang itu secara legal Dapat dikatakan, orang yang terlibat dalam kasus
suap, akan terlibat dalam tindakan kurang etis lainnya, karena harus terus- menerus harus
menyembunyikan keterlibatannya.
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai