JUDUL PROGRAM
USAHA ASBAK PORTABEL “KAPURO”
BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN
DIUSULKAN OLEH:
Wina Kurnia Fitri S. 04111740000043
Nadya Paramita L.S 04111740000068
Azka Zarfani Ahmad 04111740000086
Merokok sudah dianggap sebagai kegiatan yang biasa dilakukan dan perokok aktif
dapat ditemukan dimana saja. Setelah melakukan pengamatan di lingkungan kampus dan
sekitarnya, kami menemukan salah satu usaha yang berpeluang untuk dapat berkembang
adalah usaha asbak portabel. Bahan baku untuk pembuatan asbak portabel ini adalah
limbah kulit yang diolah dengan sedemikian rupa sehingga memiliki nilai jual. Usaha ini
bukan merupakan sebuah usaha yang baru, namun dengan adanya keunikan produk yang
kami tawarkan, kami yakin bahwa usaha ini memiliki peluang besar untuk bisa berkembang
dengan baik.
Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan untuk memajukan usaha asbak portabel
ini, antara lain adalah strategi pemasaran yang bagus, dan penentuan harga yang
terjangkau masyarakat. Faktor-faktor tersebut juga direncanakan dengan baik, dapat
membuat usaha asbak portabel ini berkembang dengan pesat. Untuk itu, diperlukan suatu
business plan sebagai acuan dalam menjalankan usaha asbak portabel ini.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta orang.
Diseluruh kota di Indonesia, merokok sudah dianggap sebagai kegiatan yang biasa
dilakukan dan perokok aktif dapat ditemukan dimana saja. Menteri Kesehatan Nila Moeloek
menyatakan bahwa sepertiga dari penduduk Indonesia saat ini menjadi perokok, bahkan
20% remaja dibawah usia 15 tahun adalah perokok. Berdasarkan data dari badan
LITBANGKES kementerian kesehatan Republik Indonesia tentang riset kesehatan dasar
(Riskesdas), jumlah rata-rata batang rokok yang dihisap oleh penduduk Indonesia adalah
sebanyak 12.8 batang atau setara dengan satu bungkus setiap harinya (Laporan
RISKESDA. 2018).
Puntung rokok merupakan limbah sisa dari kegiatan merokok. Kebiasaan membuang
limbah putung rokok tidak pada tempatnya menyebabkan pencemaran lingkungan.
Usaha asbak portabel ini merupakan usaha yang masih sangat menjanjikan
kedepannya. Namun di sisi lain, usaha ini memiliki beberapa kendala, seperti keberadaan
kompetitor yang menjalankan bisnis sejenis. Oleh karena itu, untuk bisa memajukan usaha
asbak portabel ini perlu diberikan sentuhan yang dapat membedakan usaha ini dengan
usaha sejenis.
1.3 Tujuan
b. Memunculkan peluang usaha baru yang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja
1.5 Manfaat
Konsep dari KAPURO adalah membuat portable pocket ash tray atau asbak yang
mudah dibawa kemanapun dengan pemberian inovasi tambahan yaitu korek api di salah
satu sisinya. Produk KAPURO mentransformasikan asbak konvensional menjadi asbak
portabel yang dapat dibawa kemana-mana agar perokok tidak membuang puntung rokok
sembarangan.
KAPURO menggunakan material utama yaitu limbah kulit kerbau yang dibalut kain
batik pada bagian luarnya sehingga menguatkan nuansa budaya Indonesia. KAPURO
Astray menggunakan material besi pada bagian dalamnya yang bertujuan mempermudah
dalam pembersihannya.
Prospek usaha KAPURO dapat dikaji dengan tools analisa SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, Threat).
STRENGHTS WEAKNESS
OPPORTUNITIES THREATS
3. Membuat 3. Penataan
platform feed di
pemasaran Instagram
produk
4. Membuat
perencanaan
keuangan
5. Membuat
struktur
organisasi
manajerial SDM
Key Resources Channels
3. Material : limbah
kulit
4. Money : sumber
pendanaan dari
biaya
pemesanan
1. Geografis
Target lokasi pemasaran KAPURO adalah di seluruh wilayah Indonesia.
2. Demografis
a. Target Pasar
Segmen pasar untuk penjualan KAPURO adalah perokok aktif
Pesaing dari KAPURO saat ini adalah pengusaha stray pocket portable yang sudah
ada terlebih dahulu. Namun hal tersebut tidak berdampak secara langsung ke usaha yang
akan kami kembangkan dari segi tujuan. Tujuan dari KAPURO adalah untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat terutama perokok aktif mengenai pentingnya kebersihan lingkungan
dengan membuang puntung rokok dan abu pada tempat yang tepat. Sedangkan tujuan dari
usaha tersebut adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. serta dari
segi desain KAPURO dilengkapi dengan korek api.
G. Keberlanjutan Usaha
1. Pengamatan Lingkungan
Sebagai awal dari pendirian suatu usaha, hal yang pertama dilakukan adalah
melakukan pengamatan langsung terhadap lingkungan sekitar kita. Tujuan dari
dilakukannya pengamatan lingkungan sekitar adalah untuk mencari peluang usaha
yang sekiranya nanti bisa berkernbang dengan baik ke depannya.
3. Strategi Pemasaran
4. Persiapan Usaha
5. Memulai Usaha