Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN BISNIS

“ Aspek Hukum dalam Studi Kelayakan Bisnis (Studi Kasus pada

J.CO Donuts dan Coffee Karawang) “

OLEH :

KELOMPOK 6

ANDI MUH. SUBHAN L241 16 307


ASMIANA L241 16 305
NURAMALIA HASMAN L241 16 310
ALFANI AMIRULLAH L241 16 306
HAJRIANI SALPIDATA L241 16 304
FITRIANA L241 16 002

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas makalah Manajemen Bisnis tentang Aspek
Hukum pada Studi Kasus di J.CO Donuts dan Coffee Karawang.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bisnis
Perikanan. Dalam makalah ini membahas tentang pengertian studi kelayakan bisnis,
aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis, studi kasus serta hasil analisa dari kasus
tersebut.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Makassar, 19 Maret 2019

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………...……….....…………......................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................. 5

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis ...................................................... 6
2.2 Aspek-Aspek dalam Studi Kelayakan Bisnis......................................... 6
2.3 Studi Kasus........................................................................................... 10
2.4 Hasil Analisa ........................................................................................ 12

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 14

3.2 Saran ................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan perubahan gaya hidup yang cepat seperti
yang terjadi di Indonesia, menyebabkan perubahan sehingga perusahaan harus secara terus
menerus memantau pasar dan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi. Pada era
globalisasi, perusahaan terutama perusahaan industri makanan cepat saji (fast food) atau
restoran food&beverage memikirkan kembali misi bisnis dan strategi pemasaran secara kritis.
Hal ini disebabkan karena permintaan akan produk ini sangat tinggi, terutama pada era
globalisasi seperti saat ini dengan gaya hidup yang semakin modern.
Sehingga banyak perusahaan seperti ini yang melakukan analisa studi kelayakan bisnis
untuk melihat dan menganalisa dalam berbagai aspek sehingga dapat mengetahui kekurangan
dan kelebihan yang ada, dan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kelangsungan
perusahaan. Restoran J.CO Donuts & Coffee saat ini merupakan salah satu restorant atau toko
yang melayani dan meawarkan produk-produk donut dengan varian rasa yang beraneka ragam,
dan produk lainnya seperti minuman coffee dan yogurt.
Di era globalisasi dengan perkembangan gaya hidup yang semakin modern, J.CO Donuts
& Coffee harus melakukan berbagai inovasi varian produk yang ditawarkan dan varian rasa
donut yang ada yang sesuai dengan keinginan konsumen sehingga dapat tetap diminati
konsumen. Untuk mengetahui hambatan serta mendapatkan solusi yang tepat untuk
mengadakan inovasi-inovasi baru perlu dilakukannya analisa studi kelayakan bisnis pada J.CO
Donuts & Coffee Karawang agar didalam pengambilan keputusan inovasi baru tidak salah.
Oleh karena hal tersebut diatas kami melakukan Analisa Studi Kelayakan Bisnis pada JCO
Donut Karawang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut :
1. Apa pengertian studi kelayakan bisnis?
2. Apa saja aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis?
3. Apa studi kasus tersebut?
4. Bagaimana hasil analisa dari kasus tersebut?

4
1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan perumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui studi kelayakan bisnis


2. Untuk mengetahui aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis
3. Untuk mengetahui studi kasus tersebut
4. Untuk mengetahui hasil analisa dari kasus tersebut

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis yaitu penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya
menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin
dalam rangka pencapaian keuntungan maksimum dalam waktu yang tidak ditentukan, misalnya
rencana peluncuran produk baru (Husein Umar : 2003).
Menurut Subagyo (2008 : 6) Studi Kelayakan Bisnis adalah studi kelayakan yang
dilakukan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan sebuah usaha.
Menurut Yacob Ibrahim (2009 : 1) Studi Kelayakan Bisnis adalah kegiatan untuk menilai
sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha/proyek.
Dari pengertian beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan bisnis
adalah menganalisis faktor-faktor bisnis dalam menentukan rencana bisnis tersebut harus
dilaksanakan, tidak dilaksanakan ataupun ditunda, dan untuk menilai kelayaka dalam
pengembangan sebuah usaha.

2.2 Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan Bisnis


Studi kelayakan bisnis terdiri dari beberapa aspek didalamnya yaitu, Aspek Pasar,
Aspek Pemasaran, Aspek Teknis dan Operasi, Aspek Manajemen, Aspek Sumber Daya
Manusia, Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik, Aspek Hukum dan Lingkungan Hidup, dan
Aspek Keuangan. Didalam makalah hasil analisa ini, kami akan membahas mengenai hasil
analisis dari semua aspek tersebut pada Prusahaan J.C.O Indonesia
 Aspek Hukum dan Lingkungan Hidup
1. Aspek Hukum
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 24), untuk memulai studi kelayakan suatu usaha pada
umumnya dimulai dari aspek hukum, walaupun banyak pula yang melakukan aspek lain.
Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari
dokumen-dokumen yang dimiliki. Penelitian keabsahan dokumen dapat dilakukan sesuai
dengan prosedur lembaga yang mengeluarkan dan mengesahkan dokumen yang bersangkutan.
Aspek ini penting karena sebelum usaha tersebut dijalankan, semua prosedur berkaitan dengan
izin-izin atau berbagai persyaratan telah dipenuhi terlebih dahulu. Secara umum dokumen-
dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan aspek hukum ini sebagai berikut (Kasmir dan
Jakfar, 2012 : 34)

6
 Bentuk Badan Usaha, Ada beberapa jenis badan hukum yang lazim di Indonesia,
misalnya Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), koperasi yayasan,
Firma (Fa), dan lain-lainnya. Kebanyakan perusahaan yang akan melakukan suatu
investasi merupakan perusahaan besar, baik dari segi modal maupun jangkauan
usahanya.
 Bukti Diri, Kartu identitas diri para pemilik usaha yang dikeluarkan oleh kelurahan
setempat yang dikenal dengan nama Kartu Tanda Penduduk (KTP)
 Tanda Daftar Perusahaan, Setiap perusahaan yang beroperasi di Indonesia, haruslah
membuat surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) sesuai dengan bidang usahanya
masing-masing.
 Nomor Pokok Wajib Pajak, Nomor Pokok Wajib Pajak merupakan hal yang penting
diteliti. Pengurusan NPWP juga dilakukan bersamaan dengan pengajuan akta notaries
ke Departemen Kehakiman. Pentingnya NPWP adar setiap usaha yang dijalankan
nantinya akan memberikan penghasilan kepada pemerintah sesuai dengan Undang
Undang Dasar negara Indonesia.
 Izin-izin Perusahaan, Izin-izin perdagangan meliputi Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP), Surat Izin Tempat Usaha (SITU).
2. Aspek Lingkungan
o Aspek Lingkungan Industri
Umar (2005 : 268) dalam bukunya mengutip competitive strategy yang dikemukakan oleh
Michael E Porter, dimana konsep tersebut menganalisis persaingan bisnis berdasarkan 5 aspek
utama yang disebut sebagai Lima Kekuatan Bersaing.
 Persaingan di Antara Perusahaan Sejenis: Persaingan antara perusahaan sejenis
biasanya merupakan kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang
dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil jika mereka memberikan keunggulan
kompetitif dibandingkan strategi yang dijalankan perusahaan pesaing. Perubahan
strategi oleh satu perusahaan mungkin akan mendapatkan serangan balasan seperti
menurunkan harga, meningkatkan kualitas, menambahkan fitur, menyediakan jasa,
memperpanjang garansi, meningkatkan iklan, dan pembaharuan kemasan. Menurut
Porter yang dikutip Umar (2005,p270), tingkat persaingan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu :
 Jumlah Kompetitor
 Tingkat Pertumbuhan Industri
 Karakteristik Produk

7
 Biaya Tetap yang Besar
 Kapasitas
 Hambatan Keluar
 Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru: Pendatang baru dalam suatu industri akan
membawa kapasitas baru, inovasi baru, modal baru, pemasaran yang baru, keinginan
mendapatkan pangsa pasar. Akibatnya, harga dapat menjadi turun atau biaya
membengkak sehingga mengurangi profitabilitas. Ancaman masuknya pendatang baru
bergantung pada rintangan masuk dan reaksi pesaing yang sudah ada dalam
mengantisipasi pendatang baru. Jika hambatan besar atau pendatang dan pendatang
baru merasakan kesulitan bersaing terhadap pesaing yang telah ada maka ancaman dari
pendatang baru akan rendah. Menurut Umar (2005,p268) terdapat faktor-faktor yang
dapat menghambat masuknya pendatang baru ke dalam industri, sebagai berikut:
 Skala Ekonomi
 Diferensiasi Produk
 Kecukupan Modal
 Biaya Peralihan
 Akses ke Saluran Distribusi
 Ketidakunggulan Biaya Independen
 Peraturan Pemerintah
 Potensi Pengembangan Produk Substitusi: Persaingan tidak hanya terjadi di
perusahaan yang menghasilkan produk sejenis namun perusahaan juga bersaing dengan
perusahaan yang menghasilkan produk pengganti. Produk pengganti membatasi laba
potensial dari industri dengan menetapkan harga maksimum yang dapat diberikan oleh
perusahaan dalam industri. Semakin menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh
produk pengganti, semakin ketat pembatasan laba industri. Produk pengganti seringkali
timbul dengan cepat ketika suatu perkembangan meningkatkan persaingan di industri
mereka, dan menyebabkan penurunan harga atau perbaikan kinerja.
 Kekuatan Tawar-menawar Pemasok: Pemasok dapat menggunakan kekuatan
tawarnya terhadap para peserta industri, dengan menaikkan harga atau mengurangi
kualitas produk yang ditawarkan, hal ini memberikan kekuatan pada pemasok untuk
menaikan harga. Namun bila banyak pemasok untuk suatu jenis barang, maka biasanya
daya tawar pemasok semakin kecil. Menurut Umar (2005,p272), pemasok akan kuat
apabila beberapa kondisi berikut :
 Jumlah pemasok sedikit

8
 Produk/pelayanan yang ada adalah unk dan mampu menciptakan switching cost yang
besar.
 Tidak tersedia produk subtitusi.
 Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang dihasilkan
menjadi produk yang sama dihasilkan perusahaan.
 Perusahaan hanya membeli dalm jumlah yang kecil dari pemasok.
 Kekuatan Tawar-menawar Pembeli: Pembeli bersaing dengan industri dengan
memaksa harga turun, tawarmenawar terhadap mutu yang lebih tinggi dan pelayanan
yang lebih baik, serta berperan sebagai pesaing. Kekuatan dari tiap-tiap pembeli yang
penting dalam indsutri tergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya pada
kepentingan relatif pembeliannya dari industri yang bersangkutan dibandingkan dengan
keseluruhan bisnis pembeli tersebut. Menurut Umar (2005, p272), ada beberapa kondisi
yang dapat memperkuat tawar menawar pembeli, yaitu :
 Pembeli membeli dengan jumlah besar
 Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan
 Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok
 Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah, sehinga sensitif terhadap harga
dan diferensiasi servis.
 Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembel, sehingga pembeli dengan mudah
mencari subsitusinya
o Aspek Lingkungan Hidup
Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek
tersebut:
 Dari sisi budaya, Mengkaji tentang dampak keberadaan proyek terhadap kehidupan
masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.
 Dari sudut ekonomi, Apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income
per capita penduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita
penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR.
 Dan dari segi sosial, Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin
ramai, lalu lintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan
lainnya, pendidikan masyarakat setempat.

9
2.3 Studi Kasus
Penelitian studi kasus memusatkan diri secara intensive terhadap satu objek tertentu,
dengan cara mempelajari sebagai suatu kasus. Berbagai unit sosial seperti seorang murid
menunjukkan kelainan, sebuah kelompok keluarga, sebuah kelompok anak nakal, sebuah desa,
sebuah lembaga sosial dan lain-lain dapat diselidiki secara intensive, baik secara menyeluruh
maupun mengenai aspek-aspek tertentu yang mendapat perhatian khusus. (Zulnaidi, 2007: 13).
Pada analisa ini studi kasus berfokus pada objek J.CO Donuts & Coffee yang ada di Mall
Karawang Centra Plaza (KCP), yaitu untuk mengetahui aspek pasar, aspek pemasaran, aspek
teknik dan produksi, aspek manajemen, aspek manajemen sumber daya manusia, aspek
ekonomi, aspek sosial dan politik, aspek keuangan, dan aspek lingkungan hidup didalam J.CO
Donuts & Coffee tersebut.
 Sejarah J.C.O Donuts & Coffee
1. Jco Donuts & Coffee atau lebih dikenal dengan sebutan JCO merupakan salah satu anak
perusahaan Johnny Andrean Group yang bergerak dibidang food & beverage, yang
didirikan oleh Johnny Andrean, pada tanggal 26 Juni 2005, berpusat di Jalan Meruya
Selatan 68, Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
JCO diilhami dari donat USA. Beliau yang sering melakukan perjalanan bisnis ke USA,
mendapatkan kesempatan menikmati berbagai jenis donat dengan rasa dan keunikan yang
berbeda. Pada mulanya, beliau ingin membeli waralaba suatu jaringan pemasaran donat USA,
tetapi beliau mendapatkan beberapa keterbatasan pada produknya. Keterbatasan itu ada pada
bahan baku dan kelemahan dalam pengendalian kualitas.
Dengan demikian Johnny Andrean memutuskan untuk mengembangkan produksi
donatnya sendiri tanpa harus membeli francise donat dari USA. Beliau memilih untuk
menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna sebagaimana yang pernah ia coba di USA,
dengan memfokuskan secara khusus pada mutu bahan baku dan proses produksi.
Pada 26 Juni 2005, JCO mulai beroperasi pertama kali di Supermal Karawaci, Tangerang dan
kemudian membuka outlet sebanyak-banyaknya. Dalam waktu setahun, JCO telah punya 16
buah gerai dengan 450-an orang karyawan untuk gerai saja. Tujuh gerai terdapat di Jakarta dan
sisanya di Bandung, Surabaya, Makassar, dan Pekanbaru.
Demikian pula dengan jumlah karyawan yang bekerja pada PT. Jco Donuts & Coffee
pada awal berdirinya terdapat 10 orang, pada akhir tahun 2010 lebih dari 5.000 orang karyawan
dipekerjakan, dan perkembangan terakhir menginformasikan bahwa hingga pertengahan tahun
2011 ini lebih dari 7.000 orang bekerja pada perusahaan tersebut. Meskipun terhitung

10
perusahaan pemula Jco sudah banyak diminati oleh masyarakat, jika dilihat dari antrian
customer di setiap toko Jco.
Dari tahun ke tahun perusahaan ini terus semakin berkembang menjadi salah satu
perusahaan food & beverage yang terkemuka di Indonesia. Meskipun terhitung perusahaan
baru, banyak perkembangan yang terjadi pada perusahaan ini dari awal berdiri hingga
sekarang. Pada awal tahun 2011 Jco memperbesar perusahaan ke luar negeri yaitu Malaysia
dan Singapura, serta di China pada awal tahun 2010. Pada awalnya perusahaan ini hanya
mempunyai satu toko yaitu di Supermall Karawaci, Tangerang atau dengan disebut KCI,
memasuki keenam tahun berdirinya perusahaan ini kini telah mempunyai 103 toko yang
tersebar di Indonesia dan luar negeri, diantaranya : 83 toko di Indonesia, 18 toko di Malaysia,
3 toko di Singapura dan 1 toko di China.
Masing-masing donat dinamai secara kreatif berdasarkan topping dan rasa. Hal ini
menciptakan suatu keunikan dan mudah untuk diingat, sebagai contoh, Chees Me Up adalah
nama untuk donat dengan keju leleh di lapisan atas. Tira Miss U adalah nama untuk donat
dengan topping tiramisu.
1. Visi:
-Membentuk J.CO Donuts & Coffees & Coffee sebagai International Premium Donuts and
Coffee Brand terkemuka
-Menjadi trend-setting lifestyle dalam donuts and coffee brand
-Menjadi perusahaan yang tepat bagi orang-orang yang tepat dalam meraih cita-cita mereka.
2. Misi:
-Menyediakan kualitas premium donat dan kopi Mendorong karyawan dalam meraih cita-cita
-Menempatkan pelanggan sebagai prioritas
-Berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan sungguh-sungguh
-Menyediakan tempat yang sempurna untuk bersantai
-Memperlakukan setiap orang dengan hormat dan bermartabat
 PRODUK J.CO Donuts & Coffee, yaitu :
J.CO Donuts & Coffees & Coffee hadir di tengah masyarakat dengan beberapa jenis produk
yang ditawarkan. Produk-produk yang dimaksud meliputi donat, kopi, cokelat, serta produk
terbarunya, yogurt. Setiap donat diberi nama kreatif sesuai dengan topping dan rasa. Ini
menciptakan sebuah keunikan dan mudah mengingat nama, Sebagai contoh, Cheese Me Up
adalah nama untuk donat dengan keju meleleh di atas. Tira Miss U adalah nama dari donat
dengan topping tiramisu.

11
Berikut nama-nama produk yang ditawarkan J.CO Donuts & Coffees & Coffee: Hazel Dazzle,
Glazzy, Alcapone, Coco Loco, Cheese Me Up, Miss Green T, Why Nut, JCrown Oreo, Da Vin
Cheez, Mona Pisa, Heaven Berry, Forest Glam, J.CO Praline, J.CO Yogurt, Choco Forest
Freeze, J.Pops, dan masih banyak lagi.

2.4 Hasil Analisa


 Aspek Hukum dan Lingkungan Hidup
1. Aspek Hukum
J.CO Donuts & Coffee merupakan sebuah usaha yang berbentuk PT atau Perseroan
Terbatas
1. Aspek Lingkungan
Hambatan dan Solusi:
1. Aspek Lingkungan Industri
 Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya sejumlah perusahaan sebagai pendatang baru didalam industri ini menimbulkan
persaingan yang ketat diantaranya, termasuk pada J.CO Donuts & Coffee. Untuk mengatasi hal
ini, J.CO Donuts & Coffee melakukan peningkatan pelayanan terhadap pembeli, dan bisa juga
memunculkan produk baru untu ditawarkan kepada konsumen.
 Persaingan Sesama Perusahaan didalam Industrinya
Persaingan perusahaan dengan jenis yang sama didalam satu industry, dalam hal ini yaitu J.CO
Donuts & Coffee dengan Dunkin Donuts, Mokko Donuts & Coffee dan lainnya. Solusi untuk
mengatasi ini yatu dengan meningkatkan kreatifitas dalam hal varian rasa yaitu dengan
memunculkan varian rasa baru yang berbeda dengan perusahaan lain,
 Ancaman dari Produk Pengganti
Keberadaan produk pengganti dapat menjadi ancaman bagi suatu perusahaan jika produk
pengganti tersebut memiliki harga yang lebih murah namun memiliki kualitas yang sama
dengan produk perusahaan atau bahkan bisa lebih baik dan banyak diminati oleh customer.
J.CO donuts & Coffee memunculkan produk baru selain donut yaitu yoghurt, produk pengganti
ini ditakutkan dapat menggeser produk utama yaitu donat, oleh karena itu dikemasan yoghurt
tetap diberi label J.CO Donuts & Coffee.
 Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Konsumen Produk J.CO memiliki pilihan yang begitu beragam tentang varian rasa yang
ditawarkan oleh J.CO Donuts & Coffee tentunya dengan varian harga yang berbeda pula. Akan
tetapi harga yang ditawarkan masih sangat terjangkau oleh konsumen sehingga konsumen tidak

12
perlu hawatir dalam hal ini, dan produk J.CO ini ditetapkan dengan harga pas sehingga tidak
berlaku sistem tawar-menawar. Namun untuk tetap meningkatkan penjualan bisa dilakukan
adanya diskon atau promosi.
 Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Bahan Baku dalam pembuatan J.CO Donuts & Coffee ini tentunya langsung dari pemasok yang
sudah terpercaya dan dengan kualitas bahan baku yang bagus serta harga yang terjangkau.
 Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya
Perusahaan bukan hanya dimiliki oleh pendiri atau pemegang saham, tetapi masyarakat dan
stakeholder lainnya. Oleh karena itu J.CO Donuts & Coffee tidak bisa berdiri sendiri, dan
melakukan kerjasama dengan Dinas Penindustrian dan Perdagangan Kota Karawang untuk
mendukung usahanya dan melakukan kegiatan sosial untuk menumbuhkan citra yang baik
sehingga menarik peminat yang lebih banyak lagi,
2. Aspek Lingkungan Hidup
Aspek hukum AMDAL (Analisa Dampak Lingkungan Hidup)
Peraturan pemerintah tentang AMDAL secara jelas menegakan bahwa AMDAL adalah salah
satu syarat perijinan suatu usaha, dimana para pengambil keputusan wajib mempertimbangkan
hasil studi AMDAL sebelum memberikan ijin usaha kepada pemilik usaha.
J.CO Donuts & Coffee adalah usaha yang terletak di Lantai Dasar Mall Karawang Central
Plaza. Mall KCP ini terletak pusat kota dan dekat dengan lalu lintas kendaraan serta kawasan
yang terbilang ramai. Berada di lokasi yang strategis karena dekat dengan pintu masuk Mall
KCP, jadi saat pengunjung mall keluar atau masuk akan melihat Toko J.CO Donuts & Coffee
ini.
Limbah yang dihasilkan dari produksi donat, maupun produk lainnya dibuang pada tempat
yang seharusnya, dan disediakan juga saluran pipa pembuangan khusus untuk ini.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa studi kelayakan bisni yang telah dilakuka pada J.CO Donuts & Coffee
Karawang adalah, dapat dibuat kesimpulan seperti dibawah ini :
1. Dari aspek sosial menjadikan masyarakat menjadi lebih konsumtif dengan adanya J.CO
Donuts & Coffee di Karawang ini
2. Dari aspek keuangan, J.CO Donuts & Coffee Karawang merupakan usaha yang layak
terlihat dari NPV yang dihasilkannya
3. Dari aspek ekonomi J.CO Donuts & Coffee Karawang merupakan sumber lapangan
pekerjaan bagi masyarakat disekitar lokasi usaha
3.2 Saran
Solusi yang dilakukan J.CO Donuts & Coffee Karawang yaitu :
1. Menjaga kestabilan harga produk yang ditawarkan di J.CO, Karena hal ini berhubungan
dengan sifat konsumtif konsumen yang akan mempengaruhi pengeluaran masyarakat
karawang.
2. Dalam mendirikan suatu perusahaan atau usaha juga diperlukan suatu legalitas agar
perusahaan tersebut diakui.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://shartikapurnamadewi.blogspot.com/2013/01/analisis-marketing-strategy-jco-
donuts.html
http://citrayoga.blogspot.com/2012/04/temog.html
https://evapratiwi63.wordpress.com/2015/05/28/perusahaan-multinational-corporation-pt-j-
co-donuts/
http://gitaolivia11.blogspot.com/2013/11/tugas-2-pengantar-bisnis.html
http://shifaliengling.blogspot.co.id/2015/04/strategi-pemasaran-jco-4p.html
http://www.analisausaha.net/analisa-usaha-donat/
http://www.qamaruddinshadie.com/2013/01/analisis-kelayakan-bisnis-aspek-ekonomi.html

15

Anda mungkin juga menyukai