Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN RANTAI PASOK

(MS 141405)

TUGAS 1 :
MANUFACTURER
(KELAS MENENGAH KE ATAS DAN KE BAWAH)

Oleh : Kelompok 3

Dancita Novanti 04411540000009


Klemens Kenni Tedjosaputro 04411540000042
Ira Nur Afifah 04411640000015
Samuel Alan Darmasaputra 04411640000051

Dosen Pengampu
Siti Dwi Lazuardi S.T., M.Sc.

DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SEMESTER GASAL 2018/2019
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..........................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................3
DAFTAR TABEL.................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................5
1.1. Latar belakang.........................................................................................................5
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................5
1.3 Tujuan.....................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................7
2.1 Manajemen Rantai Pasok........................................................................................7
2.2 Pihak-pihak yang Terlibat dalam Supply Chain.....................................................7
2.3 Supply Chain Drivers..............................................................................................8
BAB III ISI..........................................................................................................................11
3.1. Peran Manufacturer dalam Supply Chain Management..................................11
3.2. Tugas dan Tanggung Jawab masing – masing peran dalam supply chain....12
3.3. Strategi Manufacturer........................................................................................12
3.4. Faktor Utama dari 6 Drivers yang sangat mempengaruhi Strategic Fit........12
3.5. Estimasi Produksi, Penjualan dan Kebutuhan dari Perspektif Supplier.......13
BAB IV KESIMPULAN.....................................................................................................17

MANAJEMEN RANTAI PASOK 1


DAFTAR TABEL

Tabel 1 Estimasi Kebutuhan Bahan Baku "Pocari Sweat" dalam Setiap Bulan..................13
Tabel 2 Estimasi Kebutuhan Bahan Baku "Isoplus" dalam Setiap Bulan...........................13
Tabel 3 Biaya Pembelian Bahan Baku "Pocari Sweat".......................................................14
Tabel 4 Biaya Pembelian Bahan Baku "Isoplus".................................................................14
Tabel 5 Perhitungan Biaya Kapital......................................................................................15
Tabel 6 Perhitungan Biaya Operasional..............................................................................15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Ilustrasi Supply Chain Management.....................................................................7

MANAJEMEN RANTAI PASOK 2


BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Supply chain management dapat didefinisikan sebagai pengelolaan berbagai kegiatan
dalam rangka memperoleh bahan mentah, dilanjutkan kegiatan transformasi sehingga
menjadi produk dalam proses, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan
pengiriman kepada konsumen melalui sistem distribusi. Dalam proses pengelolaan
tersebut, ada beberapa pihak yang ikut terlibat. Umumnya proses ini melibatkan mulai dari
pihak supplier sebagai pemasok bahan baku, manufacturer sebagai pihak yang memproses
bahan baku tersebut hingga menjadi produk jadi, distributor yang akan mendistribusikan
produk dari manufacturer, retailer yang nantinya berhadapan langsung dengan end user
hingga akhirnya produk sampai untuk dikonsumsi oleh end user. Dalam laporan ini, kami
akan spesifik membahas mengenai pihak supplier yang menjadi salahsatu pihak penting
dalam supply chain. Supplier merupakan sumber yang menyediakan bahan baku yang
nantinya akan diproses manufacturer menjadi barang jadi dan siap dikonsumsi.
Di Departemen Teknik Transportasi Laut, Supply Chain Management atau yang juga
biasa dikenal dengan Manajemen Rantai Pasok merupakan salah satu mata kuliah di
bidang logistik. Penting bagi mahasiswa Teknik Transportasi Laut untuk memiliki
wawasan dan memahami alur logistik suatu produk/barang dan pihak-pihak yang berkaitan
dengan hal tersebut. Jika alur logistik terjadi maka akan terjadi perpindahan barang, dan
proses perpindahan tersebut tidak akan lepas dari sistem transportasinya.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana posisi atau letak manufacturer pada skema hubungan antar pihak dalam
supply chain management?
2. Apa sajakah tugas dan tanggung jawab sebagai manufacturer?
3. Bagaimana strategi penjualan untuk mencapai tujuan utama supply chain?
4. Mengapa faktor utama dari 6 driver supply chain management sangat mempengaruhi
strategic fit dalam menjalankan proses bisnis minuman isotonik?
5. Bagaimana estimasi produksi, penjualan, kebutuhan dari manufacturer dan dasar
penentuan estimasi tersebut?

MANAJEMEN RANTAI PASOK 3


1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini sebagai berikut:
1. Mengetahui informasi posisi atau letak manufacturer pada skema hubungan antar
pihak dalam supply chain management.
2. Mengetahui informasi tugas dan tanggung jawab sebagai manufacturer
3. Mengetahui informasi strategi penjualan untuk mencapai tujuan utama supply chain.
4. Mengetahui informasi faktor utama dari 6 driver supply chain management sangat
mempengaruhi strategic fit dalam menjalankan proses bisnis minuman isotonik.
5. Mengetahui informasi estimasi produksi, penjualan, kebutuhan dari manufacturer dan
dasar penentuan estimasi tersebut.

MANAJEMEN RANTAI PASOK 4


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Rantai Pasok


Manajemen rantai pasok atau yang biasa dikenal dengan supply chain management
menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Menurut Rusell (2000:372),
supply chain management adalah pengkoordinasiaan dari setiap kegiatan sehingga
kebutuhan konsumen dapat disediakan dengan cepat dan servis yang dapat dipercayakan
dari produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang murah. Dimana, fasilitas yang
mencakup supply chain termasuk para pekerja, gudang , Pusat distribusi,pusat pelayanan
dan retail.
Menurut Heizer dan Render (2011:452), supply chain management adalah integrasi
aktivitas untuk mendapatkan material dan servis, mengubahnya menjadi barang setengah
jadi dan barang jadi , dan mengirimkannya kepada 11 konsumen. Aktivitas ini termasuk
juga aktivitas pembelian, aktivitas outsourching yang ditambah dengan fungsi lain yang
penting untuk hubungan antara supplier dan distributor.
Maka dapat disimpulkan supply chain management adalah koordinasi kegiatan dari
pelaku logistik (supplier, pabrik, distributor, retailer, konsumen) untuk menghasilkan profit
dalam satu rantai kegiatan sebuah perusahaan. Berikut ini merupakan ilustrasi kegiatan
yang ada di supply chain management:

Gambar 1 Ilustrasi Supply Chain Management


Sumber: bis-development.com

MANAJEMEN RANTAI PASOK 5


Bagan di atas menunjukkan bahwa supply chain management adalah koordinasi dari
material, informasi dan arus keuangan diantara perusahaan yang berpartisipasi.
 Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui
rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan
pembuangan
 Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status
pesanan
 Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal
pembayaran, penetapan kepemilikan dan pengiriman.

2.2. Pihak-pihak yang Terlibat dalam Supply Chain


Terdapat pihak-pihak atau pelaku yang ada di dalam supply chain managemet yang
memilki peran masing-masing. Pihak-pihak yang terlibat tersebut, di antaranya:
2.2.1. Supplier
Supplier adalah sebutan bagi orang atau perusahaan yang menjual dan menyalurkan
barang secara kontinu (terus menerus) kepada lembaga ataupun perusahaan. Supplier
merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama dalam bentuk bahan baku,
bahan mentah, bahan penolong, suku cadang atau barang dagang.
2.2.2. Manufacturer
Manufaktur merupakan suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan
suatu medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk
dijual.
2.2.3. Distributor
Distributor adalah orang atau perusahaan yang membeli barang dari produsen yang
memproduksi barang tersebut secara langsung dengan tujuan menjualnya kembali
kepada toko-toko atau retailer.
2.2.4 Retailer
Retailer adalah orang atau perusahaan yang menjual suatu produk kepada konsumen
akhir untuk pemakaian pribadi dan rumah tangga. Contoh retailer yaitu Alfamart,
Pizza Hut, McD dan KFC.
2.2.5. End User
End user atau bisa juga disebut consumer adalah orang atau sekelompok orang yang
merupakan pengguna akhir produk atau jasa yang telah dihasilkan.

MANAJEMEN RANTAI PASOK 6


2.3. Supply Chain Drivers

2.3.1. Fasilitas
Fasilitas menyangkut tempat atau lokasi dalam jaringan manajemen rantai
pasok, di mana persediaan barang hasil produksi disimpan dan diproduksi.
Fasilitas secara umum meliputi tempat produksi (factory) dan tempat
penyimpanan (warehouse).

2.3.2. Persediaan
Persediaan atau inventori terdiri dari bahan baku dari supplier, barang
dalam proses, dan barang jadi dalam rantai pasok. Jumlah persediaan dari
perusahaan manufaktur tergantung dari permintaan terhadap perusahaan
tersebut dan penawaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

2.3.3. Transportasi
Transportas adalah kegiatan memindahkan barang dari titik ke titik dalam
manajemen rantai pasok. Transportasi terdiri atas banyak kombinasi
model dan bentuk yang memiliki keunggulan masing-masing. Transportasi
sangat berdampak pada efisiensi perusahaan tersebut
2.3.4. Informasi
Informasi terdiri dari data dan analisis dari persediaan, transportasim
fasilitas, dan pelanggan di rantai pasok. Apabila perusahaan memiliki data
yang lengkap dan baik, maka perusahaan tersebut dapat mengetahui
seberapa banyak demand yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga
perusahaan tersebut dapat mengatur strategi untuk meningkatkan
efisiensi dan responsibilitas.

2.3.5. Sourcing
Sumber daya merupakan pilihan dari bagian aktivitas rantai pasok yang
akan melakukan produksi, penyimpanan, transportasi, atau manajemen
informasi. Komponen keputusan sourcing yang perlu dianalisis berupa
inhouse or outsource, pemilihan supplier, pengadaan barang, sourcing
yang berhubungan dengan metriks.

2.3.6. Pricing
Pricing menentukan seberapa banyak perusahaan akan mengeluarkan
harga untuk barang dan jasa yang terdapat pada rantai pasok. Penetapan
harga berdampak pada perilaku pembeli atas barang dan jasa yang
diproduksi. Dengan demikian, pricing dapat berdampak pada kinerja rantai
pasok.

MANAJEMEN RANTAI PASOK 7


BAB III ISI

3.1. Peran Manufacturer dalam Supply Chain Management


Dalam manajemen rantai pasok atau yang biasa disebut dengan supply chain
management, terdapat para pelaku yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang
lainnya. Salah satu pelaku tersebut adalah manufacturer atau yang biasa disebut dengan
pabrikan. Peran manufacturer/pabrikan dalam supply chain management yaitu
memproduksi material menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Material yang
digunakan dalam proses produksi ini berasal dari supplier. Jumlah barang atau jasa yang
diproduksi oleh pihak manufacturer bergantung oleh permintaan dari pihak customer atau
end user. Biasanya manufacturer tidak berhubungan langsung dengan konsumen, terdapat
wholesaler atau retailer yang membatasi pihak manufacturer dan konsumen. Oleh sebab
itu, harga barang atau jasa yang dijual oleh pihak manufacturer ke wholesaler atau retailer
lebih murah dari harga jual wholesaler atau retailer ke konsumen karena tentu saja pihak
wholesaler atau retailer mengambil profit. Fokus utama dari manufacturer adalah
kemudahan mendapatkan bahan baku serta tercapainya efisiensi biaya, baik biaya bahan
maupun biaya produksi.

3.2. Tugas dan Tanggungjawab Masing – masing Peran dalam supply chain
3.2.1. Supplier Raw Material
 Tugas
Menyediakan bahan mentah untuk perusahaan manufaktur agar dapat
melakukan proses produksi
 Tanggungjawab
- Memastikan ketersedian bahan mentah dengan kualitas terbaik
- Menyediakan bahan mentah dengan harga terendah
3.2.2. Manufaktur
 Tugas
Memproduksi suatu bahan mentah menjadi suatu produk jadi ataupun produk
setengah jadi.

MANAJEMEN RANTAI PASOK 8


 Tanggungjawab
- Menyediakan produk kepada distributor dengan harga termurah
- Memberikan informasi pertambahan demand kepada supplier raw material
- Memberikan feedback tentang service dari supplier raw material.
3.2.3. Distributor
 Tugas
Mendistribusikan produk dari manufaktur kepada retailer.
 Tanggung jawab
- Memastikan ketersediaan barang terhadap retailer
- Memberikan feedback tentang demand kepada perusahaan manufaktur
- Memberikan pelayaran pengiriman barang dengan tepat waktu dan dengan
kualitas terbaik.
- Memberikan produk dengan harga termurah.
- Memberikan feedback tentang kualitas layanan terhadap perusahaan
manufaktur
3.2.4. Retailer
 Tugas
Menyediakan barang untuk dibeli oleh konsumen dan menyediakan pelayanan
yang baik untuk konsumen.
 Tanggung jawab
- Memberikan pelayanan yang baik untuk konsumen
- Memberikan feedback kepada distributor tentang permintaan dari
konsumen
- Memberikan feedback tentang layanan distibutor
3.3. Strategi Manufacturer

3.4. Faktor Utama dari 6 Drivers yang sangat mempengaruhi Strategic Fit
Strategic fit merupakan langkah-langkah yang digunakan untuk menghadapi kompetitor.
Ada 6 penggerak yang memengaruhi dalam strategic fit, yaitu:
3.4.1. Sourcing

MANAJEMEN RANTAI PASOK 9


Merupakan seperangkat dari proses bisnis yang dibutuhkan dalam
pembelian barang dan jasa. Manajer awalnya harus memutuskan tugas
mana yang akan di-outsourcing-kan dan yang akan dilakukan oleh
perusahaan. Komponen keputusan sumber daya yang perlu dianalisis
berupa in-house or outsource, pemilihan supplier, dan pengadaan barang.
Menurut kami jumlah barang yang dipasok ke distributor harus sesuai
dengan permintaan distributor
3.4.2. Pricing
Pricing atau penerapan harga merupakan proses di mana perusahaan
memutuskan seberapa besar biaya yang dibebankan pada pelanggan
untuk barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Penetapan harga
berdampak pada segmen pelanggan yang memilih untuk membeli produk,
sama dengan ekspetasi pelanggan, dalam kasus ini adalah pihak
konsumen.
Untuk jenis produk minuman isotonic yang diperuntukkan untuk kalangan
masyarakat menengah ke bawah, penetapan harga benar-benar menjadi
prioritas utama karena kenaikan harga tentu akan berakibat pada
perubahan perilaku konsumen ke depannya.

3.4.3. Inventory
Inventory atau persediaan dalam rantai pasok merupakan pertemuan
antara permintaan dan penawaran. Peranan dalam rantai pasokan
meningkatkan jumlah permintaan yang dapat dipenuhi dengan produk
yang siap dan ada pada saat pelanggan membutuhkannya. Peranan lain
yang signifikan adalah dalam mengurangi biaya dengan economic of scale
yang ada selama produksi dan distribusi. Inventory meliputi seluruh bahan
baku, barang dalam proses, dan barang jadi dalam rantai pasok.
Inventory pada perusahaan manufaktur sangatlah penting karena kita
harus memastikan jumlah produk yang disimpan di gudang persediaan
cukup untuk memenuhi permintaan dari distributor. Jika persediaan
produk di gudang persediaan habis, maka kita tidak akan bisa memenuhi
demand dari distributor. Kita juga harus memastikan kualitas produk yang
disimpan tetap terjaga kualitasnya.

3.4.4. Fasilitas
Peranan fasilitas merupakan dimanakah letak rantai pasok. Dengan
fasilitas, persediaan dapat dirubah baik dalam proses manufaktur maupun
disimpan. Keputusan dalam fasilitas akan membantu perusahaan dalam
strategi kesuksesan. Komponen keputusan fasilitas yang harus dianalisis
berupa peran, lokasi, kapasitas, dan fasilitas yang berhubungan dengan
metriks.
Dengan pertimbangan tersebut maka kami memutuskan untuk
membangun pabrik di kawasan rungkut industri karena lokasi dari

MANAJEMEN RANTAI PASOK 10


distributor juga berada di kawasan rungkut industri. Semakin dekat jarak
dengan pihak distributor maka biaya transportasi akan semakin murah.
3.4.5. Informasi
Informasi sangat berdampak pada tiap-tiap bagian rantai pasok. Informasi
menyediakan atau melayani hubungan antara berbagai macam bagian
dalam rantai pasok, sehingga dapat berkoordinasi dan memaksimumkan
total profitabilitas rantai pasok. Informasi juga merupakan hal yang
penting dalam operasional pada tiap-tiap bagian rantai pasok.
Pihak manufaktur harus memiliki informasi tentang trend yang berlaku
saat ini agar dapat mengetahui produk seperti apa yang sedang
dibutuhkan pasar saat ini. Dengan demikian, manufaktur dapat melakukan
inovasi-inovasi untuk menguasai pasar.

3.4.6. Transportasi
Transportasi memindahkan produk antara tempat yang berbeda dalam
rantai pasok. Sama seperti driver yang lainnya, transportasi juga memiliki
dampak yang besar bagi kemampuan merespon dan efisiensi perusahaan.
Transportasi lebih cepat menyebabkan rantai pasok menjadi lebih cepat
merespon nemun tidak lebih efektif. Tipe transportasi perusahaan juga
dapat mempengaruhi persediaan dan lokasi fasilitas dalam rantai pasok.
Kami menggunakan dua truk untuk memasok barang ke pihak distributor
karena jika diihat dari jumlah permintaan produk dari pihak distributor,
tidak memungkinkan untuk menggunakan satu truk saja.

3.5. Estimasi Produksi, Penjualan, dan Kebutuhan dari Perspektif Manufacturer


Sebelum melakukan estimasi produksi maka sebelumnya perlu diketahui berapa
demand/permintaan yang ada di pasar. Diketahui bahwa demand untuk menengah ke atas
yaitu pocari sebesar 6.000 botol per bulan, sedangkan untuk menengah kebawa yaitu
isoplus sebesar 4.000 botol per bulan.
3.5.1. Estimasi Produksi
Setelah mengetahui demand yang ada di pasar maka dapat ditentukan jumlah produk
yang akan di produksi. Sebelum melakukan proses produksi maka sebelumnya perlu
dilakukan proses pengadaan material dari supplier. Berikut adalah bahan – bahan yang
diperlukan untuk pembuatan minuman isotonik:

MANAJEMEN RANTAI PASOK 11


Tabel 1 Estimasi Kebutuhan Bahan Baku "Pocari Sweat" dalam Setiap Bulan

Estimasi kebutuhan bahan baku “Pocari Sweat” perbulan


Kebutuhan Kebutuhan
No Bahan Baku Satuan Satuan
/ botol / bulan
1 Air mineral 300 ml 1800 liter
2 Gula 13 g 78 kg
3 Pengatur keasaman 10 ml 60 liter
4 Perisa sitrus 3 ml 18 liter
5 Natrium klorida 100 mg 600 gram
6 Kalium klorida 40 mg 240 gram
7 Kalsium laktat 10 mg 60 gram
8 Magnesium karbonat 1 mg 6 gram
9 Antioksidasi asam askorbat 1 mg 6 gram

Tabel 2 Estimasi Kebutuhan Bahan Baku "Isoplus" dalam Setiap Bulan

Estimasi kebutuhan bahan baku “Isoplus” perbulan


kebutuhan kebutuha
No bahan baku Satuan Satuan
/ botol n / bulan
1 Air mineral 320 ml 1280 liter
2 Gula 15 g 60 kg
3 Pengatur keasaman 5 ml 20 liter
4 Natrium klorida 50 ml 200 liter
5 Antioksidan vit c 10 ml 40 liter
6 Kalium klorida 10 mg 40 gram
7 Kalsium laktat 10 mg 40 gram
8 Perisa identik alam grape fruit 1 mg 4 gram
9 Magnesium laktat 1 mg 4 gram

Setelah mengetahui kebutuhan bahan untuk pembuatan 6.000 botol pocari dan 4.000 botol
isoplus, berikutnya dilakukan perhitungan biaya pengadaan dari supplier. Dimana harga
yang dibayarkan sudah dihitungan dengan laba yang di ambil oleh supplier. Berikut data
biaya yang diperlukan:

MANAJEMEN RANTAI PASOK 12


Tabel 3 Biaya Pembelian Bahan Baku "Pocari Sweat"

Pembelian dan Penjualan Bahan Baku untuk Pocari Sweat


Bahan Baku Pembelian
Air mineral Rp 1,800,000.00
Gula Rp 975,000.00
Pengatur keasaman Rp 4,500,000.00
Perisa sitrus Rp 2,970,000.00
Natrium klorida Rp 4,500,000.00
Kalium klorida Rp 2,928,000.00
Kalsium laktat Rp 246,000.00
Magnesium karbonat Rp 132,000.00
Antioksidasi asam askorbat Rp 111,000.00
Total Rp 18,162,000.00
Per botol Rp 1,816.00

Tabel 4 Biaya Pembelian Bahan Baku "Isoplus"

Pembelian dan Penjualan Bahan Baku untuk Isoplus


Bahan Baku Pembelian
Air mineral Rp 1,280,000.00
Gula Rp 600,000.00
Pengatur keasaman Rp 1,500,000.00
Natrium klorida Rp 1,500,000.00
Antioksidan vit c Rp 2,440,000.00
Kalium klorida Rp 488,000.00
Kalsium laktat Rp 164,000.00
Perisa identik alam grape fruit Rp 72,800.00
Magnesium laktat Rp 48,000.00
Total Rp 8,092,800.00
Per botol Rp 809.00

Jadi dari data diatas dapat diketahui bahwa biaya material yang diperlukan untuk
memproduksi pocari sebanyak 6.000 botol sebesar 18.162.000.00 rupiah sedangkan biaya
material yang diperlukan untuk memproduksi isoplus sebanyak 4.000 botol sebesar
8.092.000.00 rupiah.

MANAJEMEN RANTAI PASOK 13


3.5.2. Estimasi Biaya Kapital
Untuk dapat menentukan biaya produksi, maka diperlukan perhitungan untuk biaya
kapitalnya. Dalam peran manufaktur maka biaya kapitalnya adalah investasi pabrik dan
juga truk untuk transportasi. Berikut adalah data perhitungan biaya kapital,
Tabel 5 Perhitungan Biaya Kapital

Biaya kapital
Investasi
pabrik Rp 1,000,000,000.00
Inflasi 5% per tahun
PMT Rp 54,776,735.49 50 tahun
per bulan Rp 4,564,727.96
per botol Rp 456.47

investasi truk Rp 400,000,000.00


Inflasi 5.00% per tahun
PMT Rp 92,389,919.25 5 tahun
per bulan Rp 7,699,159.94
per botol Rp 769.92

3.5.3. Estimasi Biaya Operasional


Setelah mengetahui biaya capital dan biaya material berikutnya dihitung biaya
operasionalnya. Berikut adalah perhitungan biaya nya:
Tabel 6 Perhitungan Biaya Operasional

Biaya Operasional
Bahan Bakar Minyak  
Truk box Rp 300,000.00 per pengiriman
Tenaga kerja  
10 Rp 1,000,000.00 per orang
  Rp 10,000,000.00 per bulan
Pabrik  
listrik Rp 1,000,000.00 per bulan
Total Biaya Operasional Rp 11,300,000.00 per bulan

Diasumsikan bahwa bahan bakar untuk tiap truk adalah 150.000 rupiah sehingga
untuk penggunaan dua truk adalah seperti dalam tabel. Sedangkan perusahaan
membutuhkan 10 orang tenaga kerja termasuk sopir. Dan untuk kebutuhan listrik per bulan
adalah seperti dalam tabel. Sehingga hasil penjumlahan dari semua biaya diatas

MANAJEMEN RANTAI PASOK 14


menghasilkan harga pokok produksi untuk satu botol pocari sebesar 4.172 rupiah,
sedangkan untuk satu botol isoplus sebesar 3.165 rupiah.
3.5.4. Estimasi Penjualan
Setelah di ketahui bahwa harga pokok produksi dari tiap – tiap produk maka
berikutnya dilakukan penentuan harga penjualan. Untuk produk pocari kami
mengharapkan keuntungan sebesar 100%. Jadi produk pocari akan di jual dengan harga
8.000 rupiah. Alasan kami adalah karena produk pocari diperuntukan untuk kelas
menengah keatas sehingga jika harganya mahal masih bisa di terima oleh konsumen.
Sedangkan untuk isoplus yang di peruntukan untuk kelas menengah kebawah kami
mengharapkan keuntungan sebesar 26% sehingga produk isoplus akan di jual seharga
4.000 rupiah.

MANAJEMEN RANTAI PASOK 15


BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Peran manufacturer/pabrikan dalam supply chain management yaitu memproduksi
material menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Material yang digunakan dalam
proses produksi ini berasal dari supplier. Fokus utama dari manufacturer adalah
kemudahan mendapatkan bahan baku serta tercapainya efisiensi biaya, baik biaya bahan
maupun biaya produksi.
Dalam bisnis pembuatan minuman isotonik, biaya material yang diperlukan untuk
memproduksi minuman isotonik untuk kalangan menengah ke atas dengan merk “Pocari
Sweat” sebanyak 6.000 botol sebesar 18.162.000.00 rupiah sedangkan biaya material yang
diperlukan untuk memproduksi minuman isotonik untuk kalangan menengah ke bawah
dengan merk “Isoplus” sebanyak 4.000 botol sebesar 8.092.000.00 rupiah. Produksi ini
membutuhkan biaya kapital sebesar 7.699.159 rupiah per bulan dan biaya operasional
sebesar 11.300.000 rupiah per bulan. Sehingga, hasil penjumlahan dari semua biaya diatas
menghasilkan harga pokok produksi untuk satu botol pocari sebesar 4.172 rupiah,
sedangkan untuk satu botol isoplus sebesar 3.165 rupiah. Produk “Pocari Swaet” dengan
keuntungan sebesar 100%, akan kami jual dengan harga 8.000 rupiah. Produk “Isoplus”
dengan keuntungan sebesar 26%, akan kami jual seharga 4.000 rupiah.

MANAJEMEN RANTAI PASOK 16


DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/42488/Chapter%20II.pdf?
sequence=4 (diakses 25 September 2018)
https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00379-MN%20Bab2001.pdf
(diakses 25 September 2018)

MANAJEMEN RANTAI PASOK 17

Anda mungkin juga menyukai