Oleh:
Kelompok 03
Dosen Pengampu:
SURABAYA
2019
DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya karena telah melimpahkan rahmat kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pengerjaan Tugas 1 mata kuliah
Pemodelan Transportasi Laut (MS 184601).
Laporan ini berisi seluruh detail pengerjaan Tugas 1 yang dimulai dengan
pendahuluan masalah, tahap penyelesaian, kesimpulan dan lampiran pengerjaan.
Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
penyusun menyelesaikan laporan ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
1.3. Tujuan............................................................................... 6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kurva kombinasi kecepatan dan kapasitas kapal ........................... 9
Gambar 2.2 Kapasitas Transportasi, Tv dan Tc sebagai fungsi Kecepatan Kapal .... 11
Gambar 2.3 Jumlah Peti Kemas yang dipindahkan ....................................... 13
Gambar 2.4 Isoclines ......................................................................... 15
Gambar 2.5 Koefisien Passus ................................................................ 16
Gambar 2.6 Kombinasi jumlah kapal dan kecepatan dan kapasitas kapal ........... 18
Gambar 2.7 Diagram prinsip jalur ekspansi untuk satu kapal .......................... 20
Gambar 2.8 Kurva isocost untuk satu kapal dan jumlah kapal yang diperlukan ..... 22
Gambar 2.9 Biaya rata-rata per unit ....................................................... 23
Gambar 2.10 Total, biaya rata-rata dan marjinal per unit ............................. 24
Gambar 2.11 Total biaya transportasi untuk interval pelayaran yang berbeda ..... 25
Gambar 2.12 Penghitungan kecepatan optimal .......................................... 26
Gambar 3.1 Grafik Variasi Kecepatan dan Kapasitas Kapal ............................. 30
Gambar 3.2 Grafik variasi Tc terhadap V ................................................. 32
Gambar 3.3 Tv terhadap V .................................................................. 32
Gambar 3.4 Grafik P, Tc dan Tv dengan variasi V dan C ................................ 34
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Turunan Parsial Variabel pada Persamaan Transportasi....................... 11
Tabel 2 Data Biaya untuk Kontainer dan Trailer ......................................... 20
Tabel 3 Kapasitas Kontainer per kapal .................................................... 22
Tabel 4 Data Studi Kasus..................................................................... 28
Tabel 5 Proyeksi Variasi Kecepatan dan Kapasitas Kapal ............................... 29
Tabel 6 Elastisitas Kecepatan dan Kapasitas .............................................. 31
Tabel 7 Data kombinasi C dan P ............................................................ 33
Tabel 8 Data kombinasi kecepatan (v) ..................................................... 33
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah:
(2)
T = Durasi pelayaran bolak-balik (hari)
Z = Durasi hari libur (hari)
Durasi pelayaran pulang pergi terdiri dari waktu untuk bongkar muat,
waktu tuggu dan waktu selama di laut. DIasumsikan bahwa durasi bongkar
muat kapal per perjalanan bolak-balik sebanding dengan jumlah peti kemas
yang diangkut oleh kapal.
(3)
(4)
Ts = Durasi di laut
D = Jarak layar
PEMODELAN TRANSPORTASI LAUT (MS 184601) | 8
DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
V = Kecepatan
Kapasitas transportasi kapal dapat dituliskan dengan
(5)
(6)
Para ekonomis biasanya lebih tertarik dengan perubahan relatif, yang mana
disebut elastisitas transportasi:
(7)
Tc = Elastisitas transportasi
(8)
(9)
( ) ( ) (10)
dalam tingkat pemakaian dan pemuatan juga akan memberikan efek positif
pada kedua elastisitas transportasi, sementara peningkatan kecepatan,
kapasitas container dan faktor bongkar muat akan mengurangi besar
elastisitas transportasi. Peningkatan waktu di pelabuhan, Td, akan
meningkatkan nilai elastisitas transportasi sehubungan dengan kapasitas
container kapal, namun penurunan elastisitas transportasi berhubungn
dengan kecepatan.
(11)
- - - - - +
- - - + + +
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(21)
Dengan memasukkan persamaan (6) dan (8) ke persamaan inim maka RTS
dapat dituliskan:
( ) (22)
(23)
(24)
perubahan relatif dari bentuk ini disebut passus koefisien (koefisien fungsi,
elastisitas dari produksi):
(25)
T = Koefisien Passus
(26)
(27)
(28)
N = Jumlah kapal
Secara teoritis maka armada dapat mengangkut lebih banyak kontainer daripada
yang ditunjukkan dalam persamaan (28) jika kapal selalu dimuat penuh, tetapi
pasar transportasi membatasi jumlah sebenarnya dari kontainer yang diangkut. Ini
PEMODELAN TRANSPORTASI LAUT (MS 184601) | 16
DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
R=Q (29)
Kombinasi armada yang berbeda dapat memenuhi permintaan. hal ini telah
dihitung seperti yang ditunjukkan oleh Gambar. 6
F = Interval pelayaran
Dari persamaan (1), (28), (29) dan (30), maka kita dapatkan persamaan sebagai
berikut:
Gambar 2.6 Kombinasi jumlah kapal dan kecepatan dan kapasitas kapal
Jika kita mengetahui permintaan untuk pengangkutan peti kemas dan telah
memutuskan interval berlayar, kapasitas peti kemas kapal diberikan. Faktor
pembebanan diasumsikan konstan. Dalam hal ini hanya jumlah kapal dan
kecepatannya yang merupakan variabel keputusan dalam desain transportasi
pendahuluan.
Untuk mengilustrasikan poin ini saya miliki pada Gambar. 7 isoquart dapat
diubah untuk tuntutan transportasi yang berbeda, diberikan interval berlayar 7
hari. di buku juga telah memberikan contoh interval berlayar yang setara dengan
10 hari, yang membutuhkan kapal lebih besar dari interval berlayar 7 hari.
pelabuhan. Beberapa dari program ini untuk menghitung optimum secara global
biaya yang ditentukan oleh satu set kapal, dan untuk mengetahui dimensi kapal
yang memenuhi serangkaian persyaratan pasar, (Rujukan. 8-9). Model-model lain
menemukan kapal yang optimal dari golongan kapal yang memiliki kapasitas
transportasi tahunan yang sama, (Ref. 7). Model semacam itu telah dikembangkan
di Institut Penelitian Kapal Norwegia. Hal Itu menggunakan kriteria biaya yang
paling rendah sebagai ukuran prestasi dan kecocokan untuk tujuan yang diinginkan.
Jumlah kontainer dan trailer akan dihitung sesuai dengan rumus berikut:
CP = Container Park
TP = Trailer park
Pada Tabel II, telah ditunjukkan total biaya untuk satu kontainer dan trailer
menggunakan tingkat bunga sama dengan 10% per tahun:
Kontainer Trailer
Lifetime, tahun 8 10
(34)
Pada gambar minimum global dari biaya rata-rata untuk satu kapal, AC *,
pada kecepatan, V *, dan kapasitas, C *, sesuai dengan kapasitas angkut P 1. Ketika
permintaan transportasi di luar P1 mungkin masih menguntungkan untuk
mempekerjakan satu kapal dan dengan biaya lebih tinggi dari AC *, tetapi kami
juga harus memeriksa apakah lebih murah untuk menggunakan armada yang terdiri
dari dua atau lebih kapal.
AC = AC(C, V = V 0) (35)
Dan untuk mencari hasil yang 'optimum' dapat dicari dengan persamaan:
𝑪
𝑪
Jika kita menggabungkan biaya kapal dan kontainer, isocosts agak berbeda
dari kurva pada Gambar. 8, seperti yang dapat dilihat dengan membandingkan
dengan kurva isocost pada Gambar. kurva, Gambar 9 juga menunjukkan kurva yang
PEMODELAN TRANSPORTASI LAUT (MS 184601) | 21
DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
Dalam Tabel III kami telah menghitung kapasitas kontainer per kapal untuk
kapasitas transportasi yang berbeda dengan menggunakan persamaan (31).
Transport
50.000 75.000 100.000 150.000 200.0002
capacity
Container
685 1027 1370 2055 2740
capacity
Gambar 2.8 Kurva isocost untuk satu kapal dan jumlah kapal yang diperlukan
Dari gambar dan tabel di atas dapat dibuat diagram seperti gambar 2.9. Dan
diskontinuitas kurva biaya pada kecepatan tinggi adalah karena persyaratan model
dua poros ketika daya melebihi 50.000 kapal.
Poin penting yang dari beberapa pembuktian kurva adalah kurangnya 'skala
ekonomi' dalam pengujian contoh . Dalam analisis ini praktis tidak ada 'skala
ekonomi' ketika kapasitas transportasi melebihi minimum tertentu. Biaya rata-rata
tidak berkurang banyak ketika permintaan transportasi melebihi 50.000 kontainer.
Ini sama dengan mengatakan bahwa garis peti kemas kecil akan memiliki sekitar
biaya satuan yang sama dengan yang lebih besar.
Gambar 2.11 Total biaya transportasi untuk interval pelayaran yang berbeda
(37)
NR = Pendapatan bersih
a = Tingkat depresiasi
I = Harga bangunan
(38)
Dari rumus diatas dapat dijelaskan bahwa sisi kiri adalah pendapatan marjinal
sehubungan dengan kecepatan yang harus sama dengan biaya marjinal dengan
menghormati kecepatan.
DATA
Jenis Notasi Nilai
Faktor Bongkar Muat G 0,7
Jarak A ke B D1 3700 nm
Jarak A-B-A D2 7400 nm
Kecepatan Kapal V 10 knot
Hari libur layar Z 15 hari
Waktu tunggu pelabuhan Td 2 hari
Bongkar muat perhari L 640 TEUs/hari
Jumlah hari pertahun Days 365 hari
Pada data di atas, terdapat tiga kondisi yang berbeda dari kapasitas
transportasi muatan pertahun (P). Ketiga kondisi ini adalah tujuan dari
permasalahan ini. Kapasitas transportasi kapal pertahun yang besar akan memberi
keuntungan yang semakin besar pula bagi pihak transportasi laut atau pihak
pelayaran karena semakin banyak barang yang dikirimkan dalam satu tahun, maka
keuntungan yang didapatkan akan semakin besar.
Untuk mengubah kecepatan dan kapasitas kapal, maka kita perlu melakukan
substitusi pada persamaan utama. Dengan mensubtitusikannya maka kita
memperoleh rumus yaitu:
( )
Dengan rumus hasil substitusi yang telah kita dapatkan, maka untuk
mengubah kecepatan (V) dapat dilakukan variasi pada kapasitas kapal (C). Untuk
menemukan berapa besar kecepatan kapal yang optimum, maka dibuatlah
proyeksi dari variasi kapasitas kapal (C) hingga nilai tak terhingga dengan
beberapa kasus di mana besar kapasitas transportasi muatan pertahun ialah
sebesar 20.000 TEUs pertahun, 30.000 TEUs pertahun dan 40.000 TEUs pertahun.
Berikut ialah hasil proyeksi dari variasi kapasitas kapal (C) dan kecepatan kapal
(V).
60000.00
40000.00
20000.00 P=20000 TEUs/tahun
C (TEUs)
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa semakin besar nilai kecepatan
kapal, maka semakin sedikit kapasitas kapal yang diperlukan untuk memenuhi
kapasitas transportasi muatan pertahun yang diinginkan. Hal ini berlaku sebaliknya,
yaitu semakin besar kapasitas kapal yang digunakan maka kecepatan kapal yang
diperlukan adalah semakin sedikit untuk memenuhi kapasitas transportasi muatan
pertahun sebesar yang diinginkan.
V Tc Tv
-100 -0.33 -0.94
-1000 0.28 -0.05
-5000 0.31 -0.01
-10000 0.31 0.00
-18000 0.31 0.00
0 0.00 0.00
1 0.99 0.98
100 0.54 0.33
500 0.37 0.09
1000 0.35 0.05
4000 0.32 0.01
5000 0.32 0.01
10000 0.32 0.00
15000 0.32 0.00
18000 0.32 0.00
Grafik Tc - V
1.50
1.00
-18000, 0.31
Tc ketika V negatif
0.00
-20000 -10000 0 10000 20000
-0.50
V (knot)
1.50 Grafik Tv - V
1.00
0.50
Tv
0.00
-20000 -10000 0 10000 20000 Tv ketika V positif
-0.50 Tv ketika V negatif
-1.00
-1.50
V (knot)
Untuk melihat hubungan antara kapasitas kapal (c), kecepatan kapal (v),
kapasitas transportasi muatan kapal (P), elastisitas kecepatan kapal (Tv) dan
elastisitas kapasitas kapal (Tc), maka dilakukan variasi terhadap kapasitas
transportasi muatan kapal (P) dan kecepatan kapal (v) pada kapasitas kapal (c)
sebesar 1000 TEUs, 1500 TEUs dan 2000 TEUs. Berikut ialah data dan hasil
perhitungan variasi kapasitas transportasi muatan kapal (P) dengan masing-masing
kapasitas kapal (c).
20 0.73 0.64
30 0.65 0.55
40 0.60 0.47
50 0.55 0.42
60 0.52 0.38
70 0.49 0.34
80 0.47 0.31
90 0.45 0.29
100 0.44 0.26
70000 0.90
60000 0.80
0.70
50000
0.60
40000 0.50
30000 0.40
0.30
20000
0.20
10000 0.10
0 0.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00 180.00 200.00
Dapat dilihat pada grafik di atas, ketika kapasitas kapal (C) meningkat maka
dalam kecepatan yang sama, kapasitas muatan yang dapat diangkut dalam satu
tahun (P) semakin banyak dan sebaliknya. Kecepatan kapal (V) juga mempengaruhi
grafik elastisitas. Dapat dilihat bahwa semakin tinggi kecepatan kapal (V), maka
elastisitas baik elastisitas kapasitas (Tc) dan elastisitas kecepatan (Tv) akan
semakin menurun.
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari analisa dan pembahasan diatas dalam melakukan proses pengiriman barang
dapat dilakukan pengecekan terhadap kecepatan dan kapasitas barang yang akan
dilakukan pengiriman, meliputi variasi terhadap kecepatan dan elastisitas terhadap
kecepatan dan kapasitas. Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan meliputi :
DAFTAR PUSTAKA