Kelompok 23 :
Firdawati 04411640000012
Dedek Arda J. 04411640000058
Dosen Pengampu:
Dr-Ing. Setyo Nugroho
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan tentang dinamika sistem kebijakan penerapan
sertifikasi pada kapal Pelayaran Rakyat. laporan ini dibuat dengan tujuan memenuhi evaluasi akhir
semester mata kuliah Pemodelan Transportasi Laut.
Dalam membuat laporan ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang kami temukan.
Namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari dosen, teman – teman dan orang terdekat,
sehingga kami mampu menyelesaikan laporan ini. Karena itu kami menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Kami menyadari makalah ini masih memilki banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan
saran sangat Kami butuhkan agar makalah selanjutnya menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah
ini bisa diterima dengan baik dan dapat memberikan tambahan informasi serta wawasan kepada
para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Diagram Sebab Akibat Daya Saing Kapal Pelra ......................................................... 11
Gambar 2 Model Dinamika Sistem Power Sim ........................................................................... 20
Gambar 3 Kondisi Saat Tidak Ada Kebijakan ............................................................................. 20
Gambar 4 Model untuk Skenario A dan B................................................................................... 22
Gambar 5 Model untuk Kapal Sudah Di Sertifikasi .................................................................... 24
Gambar 6 Simualasi nilai random................................................................................................ 27
Gambar 7 Random Penyusutan .................................................................................................... 28
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data Perhitungan Pada Studi Kasus................................................................................. 13
Tabel 2 Jumlah Kapal 10 Tahun Mendatang ................................................................................ 13
Tabel 3 Tahun Keberapa Jumlah Kapal 5% Dari Armada Saat Ini .............................................. 14
Tabel 4 Data Perhitungan Saat Ada Kebijakan Sertifikasi ........................................................... 16
Tabel 5 Pertumbuhan Kapal Saat Sertifikasi 10 Tahun Dari Tahun Ini ....................................... 16
Tabel 6 Pertumbuhan Kapal Saat Sertifikasi Dimulai 50% Dari Jumlah Awal Armada .............. 17
Tabel 7 Kondisi saat tidak ada kebijakan ..................................................................................... 21
Tabel 8 Model Skenario A dan B ................................................................................................. 22
Tabel 9 Kapal saat sudah di sertifikasi ......................................................................................... 24
Tabel 10 Hasil Simulasi ................................................................................................................ 26
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Penyusutan Kapal Selama 10 Tahun .............................................................................. 14
Grafik 2 Penyusutan Kapal Hingga 5% Dari Jumlah Awal .......................................................... 15
Grafik 3 Sertifikasi Kapal Pada Tahun Ke-10 .............................................................................. 17
Grafik 4 Sertifikasi Kapal Saat Mencapai 50% Jumlah Awal ...................................................... 18
Grafik 5 Ketika Tidak Ada Kebijakan Kapal sehingga Mengalami Penyusutan 5%/thn ............. 25
Grafik 6 Pertambahan kapal yang disertifikasi ............................................................................. 25
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayaran-Rakyat atau disebut juga sebagai Pelra adalah usaha rakyat yang bersifat
tradisional dan mempunyai karakteristik tersendiri untuk melaksanakan angkutan di perairan
dengan menggunakan kapal layar termasuk Pinisi, kapal layar bermotor, dan/atau kapal motor
sederhana dengan ukuran tertentu.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kondisi jumlah kapal pelra bila ada atau tidak ada kebijakan
2. Mengetahui seberapa cepat proses penyusutan dan jumlahnya 10 tahun mendatang
3. Mengetahui pengaruh kebijakan sertifikasi terhadap pertumbuhan kapal pelra
4. Memahami model diagram sebab akibat untuk menggambarkan kondisi kapal pelra
5. Mengetahui model dinamika sistem untuk kapal pelra saat ada atau tidak ada kebijakan
7. Tunjukkan grafik dan tabel hasil perhitungan Dinamika Sistem, dengan k=10, m=50,
n=25.
8. Jelaskan formula matematis setiap elemen model Dinamika Sistem di atas.
9. Buat dua jenis model, pada MODEL 2:
- Model baku (MODEL 2a), gunakan nilai2 konstan.
- Model pengembangan (MODEL 2b), silakan tambahkan noise/ random. Diagram
Sebab Akibat
Berikut merupakan penjelasan dari variabel dalam diagram sebab akibat diatas:
Daya Saing: Daya saing kapal pelayaran rakyat menjelaskan tentang kondisi
transportasi laut yang menggunakan kapal tradisional. Pengiriman barang melalui kapal
PEMODELAN TRANSPORTASI LAUT (MS 184601) | 11
DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp: 031 596 1505, Fax : 031 596 1504
dengan kapasitas kecil cukup popular karena mampu menjangkau pelabuhan kecil di
kepulauan timur Indonesia. Namun penggunaan pelayran rakyat semakin tidak popular dan
menyebabkan daya saing rendah dan menyebabkan jumlah kapal pelayaran rakyat
menurun bila tidak ada kebijakan dari pemerintah.
Tidak Ada Kebijakan: Seperti pada penjelasan kondisi kapal pelra, bila tidak ada
kebijakan maka daya saing pelayaran rakyat akan menurun karena pelanggan akan
menggunakan moda transportasi lain. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan
kebijakan berupa sertifikasi agar kondisi kapal pelayaran rakyat tidak semakin menurun.
Penyusutan Kapal: Penyusutan kapal adalah kondisi dimana jumlah kapal pelayaran
rakyat semakin menurun karena rendahnya daya saing sehingga muatan yang diangkut
menggunakan kapal ini semakin sedikit. Hal ini mengancam kondisi pelayaran rakyat
karena kebutuhan pengiriman barang ke daerah timur kepulauan Indonesia masih sangat
bergantung pada pelayaran ini.
Muatan: Muatan adalah barang atau komoditi utama yang dikirimkan oleh kapal
pelayaran rakyat. Semakin banyak muatan yang diangkut, maka semakin banyak pula
keuntungan yang didapat oleh perusahaan pelayaran. Apabila pelanggan beralih
menggunakan moda transportasi lain, maka jumlah muatan semakin menurun
Profit: Profit adalah keuntungan yang didapat oleh perusahaan pelayaran rakyat dari
penjualan jasa pengiriman barang menggunakan kapal tradisional. Keuntungan dari
pelayaran rakyat ini biasanya cenderung kecil bila dibandingkan dengan perusahaan
pelayaran besar.
Sertifikasi: Sertifikasi adalah proses pembaharuan sertifikat untuk menjamin suatu
kapal telah melalui proses pengecekan untuk tanda kelayakan pelayaran
Asuransi: Asuransi adalah pertanggungan dalam suatu perjanian dimana perusahaan
pelayaran wajib membayar premi tertentu. Apabila terjadi suatu kecelakaan, maka
kerugian akan ditanggung oleh pihak asuransi
Produksi Kapal: Adalah kondisi dimana jumlah kapal baru semakin meningkat karena
adanya program kebijakan sertifikasi dari pemerintah. Hal ini menyebabkan kondisi
pelayaran rakyat semakin menarik sehingga pengguna jasa pelayaran rakyat semakin
meningkat
Pada kondisi pertama ketika tidak diterapkan kebijakan sertifikasi, maka daya saing
pelayaran rakyat akan menurun dan jumlah kapal akan menyusut sebanyak 5% per tahun dari
jumlah kapal saat ini yaitu sebanyak 3000 unit. Pada kondisi ini diasumsikan terdapat dua
kasus yaitu
- Berapa jumlah armada kapal pelayaran rakyat, jika ada atau tidak ada kebijakan apapun?
- Pada tahun berapa jumlah kapal pelayaran rakyat menjadi 5% dari jumlah saat ini?
Berikut adalah model sistem dinamis yang diterapkan menggunakan spreadsheet
3.3.1 Dinamika Sistem Saat Penyusutan 5% Selama 10 Tahun
2027 8 1991
2028 9 1891
2029 10 1796
2030 11 1706
2031 12 1620
2032 13 1539
Dari perhitungan yang sudah dilakukan, dapat dik etahui bahwa jumlah kapal 10
tahun mendatang atau pada tahun 2029 tersisa 1796 unit
2573
2444
2500 2322
2206
2096
1991
1891
2000 1796
1706
16211540
14631390
1500 13211255
11921132
1075
1000
500
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Tahun
Jumlah kapal 5% dari armada kapal saat ini adalah 150 unit, dan dari hasil
perhitungan diketahui bahwa kapal mencapai 150 Unit pada tahun 2078 atau 59 Tahun
dari tahun ini
200 179
170 162
154 146
139 132
150 125 119
113 107
102 97
92 87
100 83 79
50
0
2068 2070 2072 2074 2076 2078 2080 2082 2084 2086 2088 2090 2092
Tahun
Pada kondisi kedua ketika terdapat kebijakan sertifikasi, maka penyusutan kapal
akan berhenti dan ketika program ini dimulai, industri pelayaran rakyat menjadi semakin
menarik dan armada kapal mulai tumbuh. Jumlah pertumbuhan produksi kapal pelra per
tahun sebanyak 50% dari jumlah unit kapal yang sudah tersertifikasi, dan ketika jumlah
kapal yang sudah tersertifikasi mencapai 50% dari jumlah awal armada kapal, maka laju
pertumbuhan turun menjadi 25% dan akan berhenti ketika jumlah kapal yang sudah
tersertifikasi sudah mencapai jumlah awal armada kapal pelra, yaitu sebanyak 3000 unit.
3.3.3 Dinamika Sistem Saat Kapal Disertifikasi 10 Tahun Dari Tahun Ini
3000
Kapal Tersertifikasi
2500
2000
1500
1000
500
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Tahun Ke-
Tabel 6 Pertumbuhan Kapal Saat Sertifikasi Dimulai 50% Dari Jumlah Awal Armada
Tahun Tahun ke Kapal Saat ini Kapal Tersertifikasi Kapal Baru
2032 13 1535 0
2033 14 1458 10
2034 15 1463 15 5
2035 16 1471 23 8
2036 17 1483 35 12
2037 18 1501 53 18
2038 19 1528 80 27
2039 20 1568 120 40
2040 21 1628 180 60
2041 22 1718 270 90
2042 23 1853 405 135
Dari hasil perhitungan sertifikasi kapal saat 50% jumlah armada awal kapal, maka
sertifikasi dimulai saat jumlah kapal 1458 dan dilakukan sertifikasi terhadap 10 kapal.
setelah itu, jumlah kapal meningkat sebanyak 50% dari jumlah kapal yang sudah
disertifikasi dan mencapai 50% dari jumlah awal pada tahun 2046 saat jumlah kapal 3500
unit lalu pertumbuhan produksi menurun menjadi 25% dari jumlah kapal yang disertifikasi
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Tahun Ke-
𝑋𝑘 = ∑ 𝑋(𝑡−1) (1 − 𝑛)
𝑡=1
Keterangan :
Xk = Jumlah armada setelah penyusutan
X = Jumlah Kapal
t = tahun ke-
n = Presentase laju penyusutan kapal pelra
SERTIFIKASI KAPAL
𝑋𝑠1 = 𝑘 ∗ 1
Keterangan :
Xs1 = Kapal yang disertifikasi diawal (unit)
K = 10 (unit)
PEMBANGUNAN KAPAL
Stop Penyusutan
x tahun
Mulai Produksi
Non-commercial use only!
Pertambahan
Kapal Kapal Sudah Disertifikasi
Memulai Sertifikasi
Produksi Kapal
x tahun Skenario A
Pemilihan Skenario
Penyusutan
Skenario A atau B
Skenario B Jumlah Kapal
Skenario A atau B
Kecepatan Kosong
0<<unit/yr>>
Ketika ada kebijakan, maka
penyusutan sebesar 0%
Kecepatan Kosong
(IF('Stop Jika Pertambahan kapalnya > 0,
Penyusutan'>0<<unit/yr>>,'Kecepatan maka kebijakan mulai diterapkan
Kosong','Penyusutan Kapal')) atau terjadi penyusutan kapal
Penyusutan
x tahun
Jika x tahun (2029) lebih dari sama
IF('x tahun>=x tahun,1,0) dengan tahun 2029 maka kebijakan
berlaku (sertifiksi kapal)
Skenario A
1 Skenario A atau B
Skenario A atau B
Jika scenario A atau B sama dengan 1
IF('Skenario A atau maka dipilih scenario A atau B
B'=1,'Skenario A','Skenario
Pemilihan Skenario B')
Jika pemilihan Skenario lebih dari 1
IF('Pemilihan maka akan dimulai sertifikasi kapal
Skenario'>0,1,0) (kebijakan)
Memulai Sertifikasi
Produksi Kapal
IF('Berhenti atau
Lanjut'=0,'Pertambahan Jika berhenti atau lanjut bernilai 1
Kapal',0<<unit/yr>>) maka pertambahan kapal tetap ada
dan jika 0 maka penyusutan
Stop Penyusutan berhenti
3,000
2,500
2,000
1,000
500
0
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
Non-commercial use only!
Grafik 5 Ketika Tidak Ada Kebijakan Kapal sehingga Mengalami Penyusutan 5%/thn
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
0
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
Time Jumlah Kapal (unit) Kapal Sudah Disertifikasi (unit) Penyusutan (unit/yr) Kecepatan Produksi Kapal (%/yr) Produksi Kapal (unit/yr) Mulai Produksi (%/yr)
Jan 1, 2047 713.48 2,432.74 35.67 25.00 608.19 25.00
Jan 1, 2048 677.81 3,040.93 33.89 25.00 760.23 25.00
Jan 1, 2049 643.92 3,801.16 32.20 25.00 950.29 25.00
Jan 1, 2050 611.72 4,751.45 30.59 25.00 1,187.86 25.00
Jan 1, 2051 581.13 5,939.32 29.06 25.00 1,484.83 25.00
Jan 1, 2052 552.08 7,424.15 27.60 25.00 1,856.04 25.00
Jan 1, 2053 524.47 9,280.18 26.22 25.00 2,320.05 25.00
Jan 1, 2054 498.25 11,600.23 24.91 25.00 2,900.06 25.00
Jan 1, 2055 473.34 14,500.28 23.67 25.00 3,625.07 25.00
Jan 1, 2056 449.67 18,125.35 22.48 25.00 4,531.34 25.00
Jan 1, 2057 427.19 22,656.69 21.36 25.00 5,664.17 25.00
Jan 1, 2058 405.83 28,320.87 20.29 25.00 7,080.22 25.00
Jan 1, 2059 385.54 35,401.08 19.28 25.00 8,850.27 25.00
Jan 1, 2060 366.26 44,251.35 18.31 25.00 11,062.84 25.00
Jan 1, 2061 347.95 55,314.19 17.40 25.00 13,828.55 25.00
Jan 1, 2062 330.55 69,142.74 16.53 25.00 17,285.68 25.00
Jan 1, 2063 314.02 86,428.42 15.70 25.00 21,607.11 25.00
Jan 1, 2064 298.32 108,035.53 14.92 25.00 27,008.88 25.00
Jan 1, 2065 283.40 135,044.41 14.17 25.00 33,761.10 25.00
Jan 1, 2066 269.23 168,805.51 13.46 25.00 42,201.38 25.00
Jan 1, 2067 255.77 211,006.89 12.79 25.00 52,751.72 25.00
Jan 1, 2068 242.98 263,758.62 12.15 25.00 65,939.65 25.00
Jan 1, 2069 230.83 329,698.27 11.54 25.00 82,424.57 25.00
Jan 1, 2070 219.29 412,122.84 10.96 25.00 103,030.71 25.00
Jan 1, 2071 208.33 515,153.55 10.42 25.00 128,788.39 25.00
Jan 1, 2072 197.91 643,941.93 9.90 25.00 160,985.48 25.00
Jan 1, 2073 188.02 804,927.41 9.40 25.00 201,231.85 25.00
Jan 1, 2074 178.62 1,006,159.27 8.93 25.00 251,539.82 25.00
Jan 1, 2075 169.68 1,257,699.08 8.48 25.00 314,424.77 25.00
Jan 1, 2076 161.20 1,572,123.86 8.06 25.00 393,030.96 25.00
Jan 1, 2077 153.14 1,965,154.82 7.66 25.00 491,288.71 25.00
Jan 1, 2078 145.48 2,456,443.53 7.27 25.00 614,110.88 25.00
Jan 1, 2079 138.21 3,070,554.41 6.91 25.00 767,638.60 25.00
Jan 1, 2080 131.30 3,838,193.01 6.56 25.00 959,548.25 25.00
Non-commercial use only!
1. Saat tidak ada kebijakan, kapal PELRA yang saat ini berjumlah 3000 unit, mengalami
penyusutan sebesaar 5% pertahun. Dimana diasumsikan penyusutan terjadi selama 10
tahun, sehingga penyusutan berhenti pada tahun 2029 dengan jumlah kapal sebesar 1796
unit. Jumlah kapal 5% dari jumlah kapal saat ini (3000 unit) adalah 150 unit, dari hasil
simulasi maka diperoleh bahwa jumlah kapal 150 unit pada tahun 2078 atau 59 tahun dari
tahun ini.
2. Pada Skenario A, kebijakan sertifikasi dilakukan pada tahun 2029
Pada Skenario B, Kebijakan Sertifikasi dilakukan pada tahun 2033
Pada dasarnya, simulasi dengan nilai konstan dan random sama. Hanya saja, dalam
simulasi random ini diberikan nilai random untuk besar penyusutan per tahunnya.
Sehingga dalam model diberikan variable baru yaitu variable satuan dan nilai random,
sedangkan untuk variable yang lain bernilai sama seperti simulasi konstan.
Penyusutan
Jumlah Kapal
Kecepatan Kosong
Penyusutan Kapal
Persen Penyusutan
Satuan
Nilai Random
Nilai Random
1<<%/yr>> Satuan yang digunakan
adalah %/yr.
Satuan
'Nilai Random'*Satuan
Persen Penyusutan didapatan
dari nilai random yang
dikalikan dengan satuan.
Dalam simulasi ini nilai
Persen Penyusutan randomnya 7%.
Adanya nilai random ini berpengaruh pada persen penyusutan per tahunnya. Sehinggga juga ber
efek ke jumlah armada. Pada simulasi inii nilai penyusutan randomnya sebesar 9% maka :
1. Saat tidak ada kebijakan, kapal PELRA yang saat ini berjumlah 3000 unit, mengalami
penyusutan sebesaar 7% pertahun. Dimana diasumsikan penyusutan terjadi selama 10
tahun, sehingga penyusutan berhenti pada tahun 2029 dengan jumlah kapal sebesar 774
unit. Jumlah kapal 5% dari jumlah kapal saat ini (3000 unit) adalah 150 unit, dari hasil
simulasi maka diperoleh bahwa jumlah kapal 150 unit pada tahun 2078 atau 59 tahun dari
tahun ini.
2. Pada Skenario A, kebijakan sertifikasi dilakukan pada tahun 2029
Pada Skenario B, Kebijakan Sertifikasi dilakukan pada tahun 2033
Time Jumlah Kapal (unit) Kapal Sudah Disertifikasi (unit) Penyusutan (unit/yr) Pertambahan Kapal (unit/yr) Penyusutan Kapal (unit/yr)
Jan 1, 2019 3,000.00 10.00 600.00 0.00 600.00
Jan 1, 2020 2,400.00 10.00 48.00 0.00 48.00
Jan 1, 2021 2,352.00 10.00 423.36 0.00 423.36
Jan 1, 2022 1,928.64 10.00 115.72 0.00 115.72
Jan 1, 2023 1,812.92 10.00 18.13 0.00 18.13
Jan 1, 2024 1,794.79 10.00 341.01 0.00 341.01
Jan 1, 2025 1,453.78 10.00 276.22 5.00 276.22
Jan 1, 2026 1,177.56 15.00 94.21 7.50 94.21
Jan 1, 2027 1,083.36 22.50 162.50 11.25 162.50
Jan 1, 2028 920.85 33.75 147.34 16.88 147.34
Jan 1, 2029 773.52 50.63 54.15 25.31 54.15
Jan 1, 2030 719.37 75.94 107.91 37.97 107.91
Jan 1, 2031 611.47 113.91 122.29 56.95 122.29
Jan 1, 2032 489.17 170.86 63.59 85.43 63.59
Jan 1, 2033 425.58 256.29 29.79 128.14 29.79
Jan 1, 2034 395.79 384.43 31.66 192.22 31.66
Jan 1, 2035 364.13 576.65 21.85 288.33 21.85
Jan 1, 2036 342.28 864.98 20.54 432.49 20.54
Jan 1, 2037 321.74 1,297.46 57.91 648.73 57.91
Jan 1, 2038 263.83 1,946.20 21.11 486.55 21.11
Jan 1, 2039 242.72 2,432.74 9.71 608.19 9.71
Jan 1, 2040 233.01 3,040.93 13.98 760.23 13.98
Jan 1, 2041 219.03 3,801.16 30.66 950.29 30.66
Jan 1, 2042 188.37 4,751.45 9.42 1,187.86 9.42
Jan 1, 2043 178.95 5,939.32 5.37 1,484.83 5.37
Jan 1, 2044 173.58 7,424.15 22.57 1,856.04 22.57
Non-commercial use only!
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari Hasil simulasi model dinamika sistem pada pada permasalahan daya saing pelayaran rakyat,
dapat disimpulkan bahwa
1. Pada kondisi tidak ada kebijakan sertifikasi, maka daya saing akan semakin menurun dan
jumlah kapal pelayaran rakyat akan semakin menyusut hingga 5% pertahun. Pada kondisi
ini, diketahui bahwa pada tahun ke-10 penyusutan, jumlah kapal pelra yang tersisa adalah
1796 Unit dan pada tahun 2078 jumlah kapal yang tersisa hanya 146 atau 5% dari jumlah
awal.
2. Untuk meningkatkan daya saing pelayaran rakyat, maka perlu diberlakukan kebijakan
berupa sertifikasi kapal. Saat kapal sudah disertifikasi, maka kapal bisa di asuransikan
sehingga membuat pelayaran rakyat semakin banyak menarik muatan dan armada kapal
tumbuh kembali.
3. Jumlah kapal yang dibangun yaitu sebanyak 50% dari jumlah kapal yang disertifikasi. Pada
saat awal kebijakan dilakukan, jumlah kapal yang disertifikasi hanya 10 unit. Ketika
jumlah kapal yang disertifikasi sudah mencapai 50% dari total armada awal, maka
pertumbuhan kapal turun menjadi 25% per tahun
4. Skenario mulai diberlakukannya kebijakan ada dua, yaitu ketika 10 tahun dari saat ini atau
ketika jumlah kapal tersisa 50% dari jumlah awal armada kapal
5. Ketika skenario pertama dilakukan, maka kapal akan disertifikasi pada tahun 2029 hingga
jumlah kapal yang disertifikasi mencapai 50% total armada awal, yaitu saat jumlahnya
2052 pada tahun 2042. Lalu, pertumbuhan kapal akan menurun menjadi 25% dan berhenti
berproduksi ketika armada kapal yang tersertifikasi jumlahnya sama dengan armada awal
kapal
6. Untuk skenario kedua, kapal akan mulai disertifikasi ketika jumlahnya 50% dari jumlah
armada awal kapal, yaitu 1458 unit dan terus tumbuh hingga tahun 2046 dan akan berhenti
berproduksi pada tahun 2048
7.
DAFTAR PUSTAKA