Anda di halaman 1dari 37

RANCANGAN AKTUALISASI

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM KOMPUTASI SISTEM TENAGA PADA


PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK DAN INSTALASI

POLITEKNIK INDUSTRI LOGAM MOROWALI

DISUSUN OLEH:

Mohammad Wirandi, M.T.

ANGKATAN X/24

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN X

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PUSAT PENDIDIKAN DAN


PELATIHAN INDUSTRI

2019
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
ANGKATAN III

JUDUL

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM KOMPUTASI SISTEM


TENAGA PADA PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK INSTALASI

Disusun Oleh :
MOHAMMAD WIRANDI, M.T.
NIP. 199011132019011001

Telah disetujui pada tanggal : Juni 2019

di

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Mentor Coach

Yusdianto, S.TP., M.Si Muhammad Latief Fahmi, S.S, M.SE


NIP. 198106222008041003 NIP.198008082006041003
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan hidayahNya, saya dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini berjudul
“Pengembangan modul praktikum Komputasi Sistem Tenaga pada Program Studi
Teknik Listrik Instalasi Politeknik Industri Logam Morowali”. Penyusunan
Rancangan Aktualisasi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
Latihan Dasar Calon PNS Kementerian Perindustrian.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Direktur Politeknik Industi Logam Morowali, Bapak :
Prof. Dr. Ir. Isa Satiasyah Toha, M.Sc
2. Bapak Muhammad Latief selaku Coach dan Widyaiswara
3. Bapak Yusdianto, S.TP., M.Si selaku Mentor.
4. Bapak Drs. Fauzi Saberan, MM selaku Narasumber.
5. Bapak Justiadi, MT selaku Kaprodi Teknik Industri Otomotif.
6. Seluruh Tim Widyaiswara dan Panitia yang memberikan pengetahuan dan ilmu
yang bermanfaat.
7. Serta kepada keluarga dan seluruh sahabat peserta Latihan Dasar CPNS
Kementerian Perindustrian Angkatan IX dan X.

Akhirnya harapan peserta semoga rancangan aktualisasi ini dapat terlaksana


dengan baik dan membantu penerapan ilmu selama pembelajaran Latihan Dasar.

Jakarta, Juni 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................. i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................................1
1.2 Identifikasi Isu ................................................................................2
1.3 Perumusan dan Penetapan Isu ........................................................7
BAB II DESKRIPSI LOCUS
2.1 GAMBARAN UMUM .................................................................16
2.1.1 Deskripsi Wilayah ............................................................16
2.1.2 Sumber Daya ....................................................................18
2.1.3 Visi Misi dan Nilai Organisasi .........................................19
2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi ..................................................20
2.1.5 Struktur Organisasi ...........................................................21
2.2 GAMBARAN KHUSUS .............................................................21
2.2.1 Program dan Kegiatan Saat Ini .........................................21
2.2.2 Role Model .......................................................................22
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Output yang Diharapkan ..............................................................23
3.2 Rencana Aksi................................................................................27
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................28
4.1.1 Manfaat Bagi Organisasi ..................................................28
4.1.2 Manfaat Bagi Industri .......................................................28
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................30
BIODATA PENULIS .....................................................................................31

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keterkaitan Isu dengan Nilai ANEKA .............................................3


Tabel 1.2 Keterkaitan Isu dengan Manajemen ASN,
Whole of Government dan Pelayanan Publik ...................................5
Tabel 1.3 Analisis APKL..................................................................................8
Tabel 1.4 Hasil Analisis Isu Belum Adanya Modul Praktikum
Instrumentasi pada jurusan Teknik Listrik Instalasi PILM ..............9
Tabel 1.5 Hasil Analisis Isu Belum Optimalnya Modul Praktikum
Komputasi sistem tenaga pada jurusan
Teknik Listrik Instalasi PILM ........................................................11
Tabel 1.6 Hasil Analisis Isu Belum Optimalnya Modul Praktikum
Komputasi sistem tenaga pada jurusan
Teknik Listrik Instalasi PILM ........................................................13
Tabel 2.1 Rekapitulasi Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan, Jenis
Kelamin, dan Latar Belakang Pendidikan ......................................18
Tabel 3.1 Rancangan Tahapan Kegiatan ........................................................22
Tabel 3.2 Rancangan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Terhadap Tahapan Kegiatan ...........................................................23
Tabel 3.2 Timeline Rencana Kegiatan............................................................26

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Politeknik Industri Logam Morowali (PILM) adalah salah satu lembaga


perguruan tinggi dibawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri
Kementerian Perindustrian RI. PILM mempunyai tugas menyelenggarakan
program pendidikan vokasi di bidang sistem industri manufaktur, yang lulusan
mahasiswanya akan bergelar ahli madya (D3).

Oleh karena lulusan PILM merupakan ahli madya teknik, maka lulusan
PILM diharapkan dapat menjadi tenaga kerja terampil sekaligus berkualifikasi di
dunia industri. Untuk mewujudkan lulusan yang terampil maka kurikulum
pendidikan vokasi menitikberatkan pada praktik dibandingkan akademis. Salah
satunya pada penerapan praktikum Komputasi Sistem Tenaga berkaitan dengan
muatan kurikulum program studi Teknik Listrik Instalasi (TLI) yang diarahkan
pada kompetensi untuk meningkatkan kinerja dan mutu proses. Praktikum
Komputasi Sistem Tenaga terdiri atas bobot 1 (satu) sks praktikum pada setiap
semesternya.

Dari segi fasilitas Politeknik Industri Logam Morowali (PILM) telah


memiliki laboratorium untuk menunjang praktikum Komputasi Sistem Tenaga,
hanya saja pada praktikum tersebut belum optimal karena masih adanya
kekurangan pada prosedur praktikum sebagai bahan ajar. Oleh karena itu
diperlukan pengembangan modul praktikum kembali untuk meningkatkan
pemahaman mahasiswa dalam mempelajari praktikum Komputasi Sistem Tenaga,
sehingga diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam penyelesaian praktikum.

Pada modul praktikum Komputasi Sistem Tenaga yang sebelumnya dibuat


oleh tim dosen dari Politeknik Manufaktur Bandung :
1. Masih ada beberapa prosedur praktikum yang tidak tercantum pada modul.

1
2. Pada saat menjalankan analisis aliran daya terdapat kesalahan yang
menyebabkan program tidak dapat tereksekusi.
3. Masih kurangnya teori dasar dalam memahami isi praktikum pada beberapa
bab.
Dengan alasan tersebut di atas maka penyusun menyusun Laporan
Aktualisasi ini dengan judul “Pengembangan Modul Praktikum Komputasi
Sistem Tenaga pada program studi Teknik Listrik Instalasi Politeknik
Industri Logam Morowali”.

1.2. Identifikasi Isu

Beberapa isu yang ditemukan pada Politeknik Industri Logam Morowali


dengan mengacu jabatan Dosen Asisten Ahli yaitu sebagai berikut:
1. Belum adanya modul praktikum Instrumentasi pada program studi
Teknik Listrik Instalasi (Prodi TLI).
Isu yang pertama mengenai Belum adanya modul praktikum Instrumentasi
pada Prodi TLI. Isu ini juga berkaitan dengan komitmen mutu, pelayanan
publik, manajemen ASN dan whole of government. Pembelajaran praktikum
Instrumentasi dilaksanakan di beberapa laboratorium Teknik Listrik
Instalasi. Selama ini praktikum tersebut terkendala karena tidak adanya
modul praktikum, yang mengakibatkan acuan untuk melaksanakan
praktikum dilakukan sesuai dengan pengetahuan dosen pengampu dan
teknisi. Padahal jurusan vokasi industri pada politeknik seharusnya
menitikberatkan pembelajaran pada praktikum dibandingkan teori.
2. Belum optimalnya modul praktikum Komputasi Sistem Tenaga pada
program studi Teknik Listrik Instalasi (Prodi TLI).
Isu yang kedua mengenai belum optimalnya modul praktikum Komputasi
Sistem Tenaga pada Prodi TLI. Isu ini juga berkaitan dengan komitmen
mutu, pelayanan publik, manajemen ASN dan whole of government.
Pembelajaran praktikum Komputasi Sistem Tenaga dilaksanakan di
laboratorium Komputer Teknik Listrik Instalasi. Selama ini praktikum
tersebut mempunyai kendala dengan masih kurangnya prosedur praktikum
untuk menunjang praktikum tersebut, sehingga mengakibatkan acuan untuk

2
melaksanakan praktikum dilakukan sesuai dengan pengetahuan dosen
pengampu dan teknisi. Padahal jurusan vokasi industri pada politeknik
sekali lagi seharusnya menitikberatkan pembelajaran pada praktikum.
3. Belum adanya SOP kerjasama PKM antara pihak perguruan tinggi &
masyarakat.
Isu terakhir mengenai Belum adanya SOP kerjasama PKM antara pihak
perguruan tinggi & masyarakat. Isu ini berkaitan dengan whole of
government, pelayanan publik dan manajemen ASN. Pengabdian
masyarakat termasuk dalam pelayanan publik yang merupakan bentuk
kontribusi institusi terhadap bangsa Indonesia. Selain itu pengabdian
masyarakat merupakan salah satu bentuk Tridharman Perguruan Tinggi
yang harus dilakukan dosen sehingga isu ini berkaitan dengan nilai dasar
ANEKA yaitu etika publik dan nasionalisme.
Isu-isu yang telah diidentifikasi perlu dikaitkan dengan nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) dapat dilihat pada Tabel 1.1 dan juga dengan materi pembelajaran
Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan Pelayanan Publik
dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.1 Keterkaitan Isu dengan Nilai Dasar PNS


NO Isu Keterkaitan Penjelasan
Akuntabilitas Belum adanya modul praktikum
instrumentasi untuk menunjang
1. kegiatan praktikum mahasiswa,
Belum adanya modul
menyebabkan penilaian yang
praktikum
rendah pada aspek akuntabilitas.
Instrumentasi pada
Komitmen Dengan penggunaan modul
program studi Teknik
Mutu praktikum pada kegiatan
Listrik Instalasi (Prodi
praktikum, adalah salah satu
TLI).
bentuk peningkatan mutu
pendidikan dan mahasiswa pada
prodi Teknik Listrik Instalasi.

3
Akuntabilitas Belum adanya modul praktikum
instrumentasi untuk menunjang
kegiatan praktikum mahasiswa,
menyebabkan penilaian yang
rendah pada aspek akuntabilitas.

Komitmen Dengan penggunaan modul


Mutu praktikum pada kegiatan
praktikum, adalah salah satu
Belum optimalnya bentuk peningkatan mutu
modul praktikum pendidikan dan mahasiswa pada
Komputasi Sistem prodi Teknik Listrik Instalasi.
2.
Tenaga pada program Nasionalisme Dengan menerapkan aturan
studi Teknik Listrik dalam SKKNI maka hal tersebut
Instalasi (Prodi TLI). merupakan salah satu sikap
mematuhi aturan yang berlaku
sehingga erat kaitannya dengan
rasa nasionalisme.
Etika Publik Menjalankan kode etik dosen
yang professional dan tidak
berpihak dalam bertugas.

Etika Publik Pengabdian masyarakat


Belum adanya SOP merupakan salah satu tugas
kerjasama PKM antara pokok dosen di dalam
3. pihak perguruan tinggi Tridharma Perguruan Tinggi
& masyarakat. yang merupakan bentuk kode
etik dosen sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

4
Nasionalisme Pengabdian masyarakat
merupakan salah satu sikap
mengutamakan kepentingan
bersama sehingga erat
kaitannya dengan rasa
nasionalisme.

Tabel 1.2 Keterkaitan Isu dengan Peran dan Kedudukan ASN


No Isu Keterkaitan Penjelasan
Pelayanan Adanya aktivitas praktikum dengan
publik penggunaan modul pada Praktikum
Instrumentasi untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik.

Manajemen Kegiatan pendidikan merupakan


ASN salah satu bentuk Tridharma
Belum adanya
Perguruan Tinggi. Fungsi modul
modul praktikum
praktikum adalah salah satu
Instrumentasi pada
1. penunjang terlaksananya
program studi
pendidikan. Hal tersebut berkaitan
Teknik Listrik
dengan salah satu fungsi ASN
Instalasi (Prodi TLI).
sebagai pelaksana kebijakan publik.
Whole of Keterkaitan isu ini dengan Whole of
government government yaitu dengan
melibatkan kerjasama beberapa
pihak di Politeknik PILM seperti
dosen, pengurus program studi dan
pimpinan politeknik.
Belum optimalnya Pelayanan Adanya aktivitas praktikum dengan
2.
modul praktikum publik penggunaan modul pada Praktikum

5
Komputasi Sistem Instrumentasi untuk meningkatkan
Tenaga pada kualitas pelayanan publik.
program studi
Teknik Listrik Manajemen Kegiatan pendidikan merupakan
Instalasi (Prodi TLI). ASN salah satu bentuk Tridharma
Perguruan Tinggi. Fungsi modul
praktikum adalah salah satu
penunjang terlaksananya
pendidikan. Hal tersebut berkaitan
dengan salah satu fungsi ASN
sebagai pelaksana kebijakan publik.
Whole of Keterkaitan isu ini dengan Whole of
government government yaitu dengan
melibatkan kerjasama beberapa
pihak di Politeknik PILM seperti
dosen, pengurus program studi dan
pimpinan politeknik.
Whole of Kegiatan pengabdian masyarakat
government dalam penyelesaiannya melibatkan
beberapa pihak di Politeknik PILM
seperti dosen, pengurus program
Belum adanya SOP studi dan pimpinan politeknik
kerjasama PKM sehingga erat kaitannya dengan
antara pihak aspek Whole of government.
3.
perguruan tinggi & Pelayanan Kegiatan pengabdian masyarakat
masyarakat. publik merupakan salah satu bentuk
pelayanan publik. Dengan
terlaksananya kegiatan pengabdian
masyarakat makan akan
meningkatkan kualitas pelayanan
publik.

6
Manajemen Kurangnya kegiatan pengabdian
ASN masyarakat berkaitan dengan aspek
manajemen ASN karena isu
tersebut merupakan salah satu
Tridharma Perguruan Tinggi yang
harus dilaksanakan dosen, hal
tersebut berkaitan dengan salah satu
fungsi ASN sebagai pelaksana
kebijakan publik.

1.3 Perumusan dan Penetapan Isu


Dari ketiga isu yang sudah didentifikasi tersebut, kemudian dirumuskan dan
ditetapkan satu isu yang perlu untuk segera diselesaikan sesuai dengan tugas dan
fungsi jabatan penulis sebagai seorang Dosen Asisten Ahli. Penyelesaian isu
tersebut diuraikan dalam bentuk gagasan kreatif/kegiatan dengan menggunakan alat
analisis berupa APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak), USG
(Urgency, Seriousness, Growth) dan Analisis Fish Bone.
a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan)
Penentuan isu prioritas akan dilakukan dengan menggunakan skala nilai
(Rensis Likert) antara 1 sampai dengan 5 dengan berpedoman pada 4 kriteria
isu yakni Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak (APKL) dapat
dilihat pada Tabel 1.3. Analisis ini diperlukan untuk menilai tingkatan
prioritas isu.

7
Tabel 1.3 Analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
Layak)
Identifikasi Skala
No Total
Isu Aktual Problematik Kekhalayakan Layak
Belum adanya
modul
praktikum
1. instrumentasi 4 4 5 3 16
pada jurusan
teknik listrik
instalasi PILM
Belum
optimalnya
modul
praktikum
2. Komputasi 4 4 5 5 18
Sistem Tenaga
pada jurusan
teknik listrik
Instalasi PILM
Belum adanya
SOP
kerjasama
3. 4 3 3 3 13
PKM antara
pihak kampus
& masyarakat

Berdasarkan Tabel isu, yang pertama yaitu Belum optimalnya modul


praktikum Komputasi Sistem Tenaga pada jurusan Teknik Listrik Instalasi
PILM, yang memiliki total skor tertinggi. Isu ini memiliki nilai tertinggi
pada unsur kekhalayakan dan layak karena masalah ini memang sedang
terjadi di prodi Teknik Listrik Instalasi. Praktikum harus dapat dijalankan
secepat mungkin karena merupakan instruksi dari Kaprodi Teknik Listrik
Instalasi. Sedangkan unsur kekhalayakan menyangkut dengan kepentingan
pembelajaran mahasiswa Teknik Listrik Instalasi.

Isu yang kedua yaitu Belum adanya modul praktikum Instrumentasi pada
jurusan Teknik Listrik Instalasi PILM yang memiliki total skor kedua.
Dimana unsur ini tidak terlalu actual di prodi Teknik Listrik Instalasi.
Sedangkan isu yang terakhir yaitu tidak adanya SOP kerjasama PKM antara
pihak kampus & masyarakat. Terlihat pada skor di unsur kekhalayakan dan

8
layak tidak terlalu besar, karena masalah ini hanya berdampak pada
kalangan dosen dan pemecahan masalah ini dapat memakan waktu cukup
lama karena harus koordinasi dengan berbagai pihak.

Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode APKL diperoleh dua isu


dengan nilai terbesar, yaitu Belum optimalnya modul praktikum Komputasi
Sistem Tenaga pada jurusan Teknik Listrik Instalasi PILM.

b. USG (Urgency, Seriousness, Growth)


Teknis analisis isu selain APKL adalah analisis USG yang
mempertimbangkan 3 faktor dalam menentukan prioritas yaitu urgency,
seriousness dan growth. Semakin penting sebuah masalah semakin tinggi
tingkat urgency isu tersebut. Seriousness berkaitan dengan dampak yang
menimbulkan kerugian dari adanya isu atau masalah tersebut pada
organisasi. Sedangkan growth berkaitan dengan perkembangan isu. Jika
suatu masalah cepat berkembang maka prioritas untuk diselesai semakin
besar. Berikut ini pada Tabel 1.4 merupakan hasil analisis isu-isu dengan
menggunakan metode USG:

1. Belum adanya modul praktikum instrumentasi pada jurusan teknik listrik


instalasi Politeknik Industri Logam Morowali (PILM)

Tabel 1.4 Hasil Analisis Isu Belum adanya modul praktikum Instrumentasi
pada jurusan Teknik listrik instalasi Politeknik Industri Logam Morowali
(PILM)
NO ISU PENJELASAN ISU
Kondisi Saat Ini :
Belum adanya modul praktikum Saat ini modul praktikum
Instrumentasi pada jurusan teknik Instrumentasi belum ada,
1 listrik instalasi Politeknik Industri
Logam Morowali (PILM) sehinggga pengampuh matakuliah
ini biasanya mencari materi yang
dianggap sesuai untuk diajarkan.

9
Materi-materi yang tersebar di
website atau buku ada banyak
tetapi tidak semua diajarkan ke
mahasiswa. Biasanya dosen
memilah materi apa yang akan
diajarkan tersebut. Padahal
diharapkan seharusnya sudah ada
modul yang dibuat dan semua isi
modul diajarkan ke mahasiswa
sehingga pengajaran lebih fokus
dan terarah.
Urgency :
Isu ini merupakan isu yang penting,
karena dengan adanya isu ini
kebutuhan modul praktikum dapat
segera dibuat. Hanya saja untuk
praktikum ini diadakan pada
semester genap. Dengan adanya
modul praktikum ini mahasiswa
dapat lebih memahami prosedur
praktikum.
Seriousness:
Jika penyusunan modul praktikum
instrumentasi ini tidak segera
dibuat, maka akan berpengaruh
pada efisiensi dan efektivitas
2
kegiatan praktikum instrumentasi.
Terlebih lagi dalam pembuatan
modul akan membutuhkan waktu
yang lama dan penyusun hanya
disediakan waktu 1 bulan.
3 Growth:

10
Isu ini termasuk kategori serius
karena dampak dari isu ini terhadap
peningkatan kualitas mahasiswa
dan peningkatan akreditasi jurusan.

2. Belum optimalnya modul praktikum Komputasi Sistem Tenaga pada jurusan


teknik listrik instalasi Politeknik Industri Logam Morowali (PILM)

Tabel 1.5 Hasil Analisis Isu Belum optimalnya modul praktikum Komputasi
Sistem Tenaga pada jurusan teknik listrik instalasi Politeknik Industri Logam
Morowali (PILM)
NO ISU PENJELASAN ISU
Kondisi Saat Ini :
Saat ini modul praktikum
Komputasi Sistem Tenaga sudah
diajarkan ke mahasiswa angkatan
pertama yang dimana pembuat
modul pertama dari tim dosen
Politeknik Manufaktur Bandung,
Belum optimalnya modul praktikum tetapi modul tersebut pada saat
Komputasi Sistem Tenaga pada jurusan
teknik listrik instalasi Politeknik diajarkan ke mahasiswa banyak
1
Industri Logam Morowali (PILM) terjadi permasalahan dari segi
prosedur praktikum, sehingga
pengampuh matakuliah ini
biasanya mencari materi yang
dianggap sesuai untuk diajarkan.
Sehingga dianggap penting untuk
mengembangkan modul kearah
yang lebih baik agar mahasiswa
dapat memahami isi praktikum

11
sehingga pengajaran lebih fokus
dan terarah.
Urgency :
Isu ini merupakan isu yang sangat
penting untuk segera
ditindaklanjuti, karena modul ini
akan segera digunakan pada
semester ganjil. Dengan adanya
modul praktikum ini mahasiswa
dapat lebih memahami prosedur
praktikum.
Seriousness:
Karena dengan memahami dan
mempraktekan modul praktikum
komputasi sistem tenaga secara
2 lebih mandalam, maka mahasiswa
akan lebih kompeten di bidang
analisis sistem tenaga terutama di
Kawasan Indonesia Morowali
Industrial Park (IMIP).
Growth:
Isu ini termasuk kategori serius
3 karena dampak dari isu ini terhadap
peningkatan kualitas mahasiswa
dan peningkatan akreditasi jurusan.

12
3. Belum adanya SOP kerjasama PKM antara pihak kampus dan masyarakat

Tabel 1.6 Hasil Analisis Isu Belum adanya SOP kerjasama PKM antara pihak
perguruan tinggi dan masyarakat
NO ISU PENJELASAN ISU
Kondisi Saat Ini :
Pada saat ini belum terdapat SOP
kerjasama PKM antara pihak kampus
dan masyarakat, sehingga pada saat
perencanaan kegiatan kadang dosen
harus mengeluarkan dana lebih untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat,
sedangkan untuk anggaran PKM
sendiri terbatas.
Urgency :
Pengabdian Kepada Masyarakat
(PKM) merupakan salah satu Tri
Belum adanya SOP kerjasama PKM Dharma Perguruan Tinggi yang harus
antara pihak kampus dan masyarakat
1 dilaksanakan. Dengan adanya SOP
unuk kerja sama PKM antara kampus
dan masyarakat, maka akan ada
kesepakatan antara perguruan tunggi
dan masarakat dalam menjalankan
program PKM yang ditetapkan.
Karena pada dasarna perguruan tinggi
vokasi di kementerian perindustrian
lebih fokus mengarah ke industri
(dual system). Namun pembuatan
SOP ini belum begitu dibutuhkan
karena masyarakat masih menerima
kesepakatan dari pihak perguruan
tinggi.

13
Isu ini tidak terlalu mempunyai
dampak yang berpengaruh terhadap
perencanaan PKM, karena jika
2 keinginan lebih dari masyarakat tidak
terpenuhi, maka tidak terlalu
berdampak pada nama baik perguruan
tinggi.
Isu ini tidak terlalu berdampak pada
akreditasi kampus, jika hasil PKM ini
3
tidak sesuai dengan harapan
masyarakat.

c. Diagram Fishbone
4. Berikut adalah diagram fishbone untuk isu “Belum optimalnya modul praktikum
Komputasi Sistem Tenaga pada jurusan teknik listrik instalasi Politeknik
Industri Logam Morowali (PILM)”:

14
ORGANISASI SARANA PRASARANA

Belum adanya pengawasan modul


Kurangnya Penangkal
praktikum
Virus pada PC

Kurangnya evaluasi modul


praktikum Software tidak bekerja Belum optimalnya
dengan baik modul praktikum
Komputasi Sistem
Tenaga pada jurusan
teknik listrik instalasi
Belum mengetahui kesalahan Prosedur percobaan
Politeknik Industri
konten dalam modul masih ada yang salah
Logam Morowali
(PILM)
Teori dasar dan panduan
Belum ada asisten yang menguasai praktikum yang dibuat
praktikum masih kurang lengkap

SDM METODE

Gambar 1.1 Analisis Fish Bone

15
BAB II
DESKRIPSI LOKUS

2.1. Gambaran Umum

2.1.1. Deskripsi Wilayah/Gambaran Umum Organisasi

Gambar 2. Peta lokasi Politeknik Industri Logam Morowali Politeknik


Industri
Politeknik Industri Logam Morowali terletak di Jl. Trans Sulawesi, Desa
Labota, Kec. Bahodopi, Kab. M orowali, Sulawesi Tengah. Politeknik Industri
Logam Morowali merupakan sekolah tinggi vokasi yang pembangunannya
difasilitasi oleh Kementerian Perindustrian. Salah satu best practice dalam
pelaksanaan pendidikan yang mengusung konsep link and match dengan dunia
industri.
Politeknik Industri Logam Morowali juga diharapkan dapat
memberdayakan masyarakat lokal agar memiliki kompetensi sesuai kebutuhan
perusahaan-perusahaan yang berada di dalam kawasan industri Morowali. Saat ini,

16
kawasan yang memiliki luas 2.000 hektare (ha) tersebut telah diisi sebagian besar
oleh pabrik smelter berbasis nikel dengan menyerap tenaga kerja lebih dari 25 ribu
orang.
Sejak awal pendirian Politeknik Industri Logam Morowali, Kemenperin
dan pelaku industri telah merancang bersama, mulai dari identifikasi kebutuhan
kompetensi, kurikulum, dan pemilihan tenaga pengajar. Sehingga implementasi
sistem pembelajarannya akan terintegrasi antara pendidikan di kampus dengan
praktik kerja di industri atau yang disebut dual system.
Politeknik Industri Logam Morowali menerapkan pendidikan berkualitas
dengan beasiswa dan ikatan kerja. Selama satu tahun pertama, mahasiswa akan
mendapatkan fasilitas asrama yang disediakan oleh PT. Indonesia Morowali
Industrial Park (IMIP) selaku pengelola Kawasan Industri Morowali. Pembangunan
kawasan ini merupakan hasil kerja sama antara Bintang Delapan Group dari
Indonesia dengan Tsingshan Group dari Tiongkok.
Angkatan pertama di politeknik ini sebanyak 96 mahasiswa, yang telah
dinyatakan lulus ujian saringan masuk dari 679 peserta. Mereka berasal dari
Morowali, Palu, Kendari, dan Makassar. Program studi dengan jenjang D-III ini,
nantinya menghasilkan lulusan Teknik Perawatan Mesin, Teknik Listrik dan
Instalasi, serta Teknik Kimia Mineral.

Gambar 3. Logo Politeknik Industri Logam Morowali

Politeknik Industri Logam Morowali memiliki lambang berbentuk siluet


buku terbuka yang diatasnya berdiri sayap yang mekar yang pada bagian ujungnya
terdapat gambar ujung pena dan gambar gear pada bagian bawah siluet buku
sebagai berikut:

1. Siluet buku yang terbuka melambangkan pendidikan sekaligus


merepresentasikan bentuk dari lempengan logam yang menjadi icon kampus.

17
Bagian ini juga secara tersirat diartikan sebagai symbol huruf “M” yang
menandakan lokasi berdirinya kampus yaitu Kabupaten Morowali,
sedangkan warna hijau melambangkan kesuburan, serta keharmonisan.
2. Gear memiliki suatu makna yaitu terus berputar, berjalan tanpa lelah dan teguh
pada komitmennya. Warna hitam melambangkan kekuatan dan solidaritas.
3. Sayap yang mekar melambangkan bahwa civitas akademika akan terus terbang
untuk menggapai impian. Warna merah melambangkan keberanian.
4. Ujung pena merepresentasikan civitas akademika tidak akan pernah lelah
dalam berinovasi di bidang pendidikan.

2.1.2. Sumber Daya


1. Jumlah dan Komposisi Pegawai

Tabel 2.1. Rekapitulasi jumlah pegawai berdasarkan jabatan,jenis kelamin


dan latar belakang pendidikan
Latar Belakang Pendidikan
No Jabatan Jabatan Jmlh
≥SMA D3 S1 S2 S3

1 Dosen Guru besar 1 - - - - 1(L)

Lektor 1 - - - 1(L) -

Kepala

Lektor 1 - - - 1(L) -

Asisten Ahli 1 - - - 1(P) -

2 Instruktur Instruktur 1 - 1(P) - - -

Terampil

3 Pejabat Kasubbag 1 1 (L) - - - -

Stuktural

4 Tenaga Perencenaan - - - - - -

kependidikan
PLP - - - - - -
(Non PNS)
Administrasi - - - - - -

18
5 Tenaga Lainnya 20 - 6(L) 1(L) 5(L) -

Honor (Non 4(P) 1(P) 3(P)

PNS)

6 (Outsource) Cleaning 2 1(L) - - - -

Service 1(P)

Total 28 3 11 2 8 -

2. Sarana dan Prasarana


Auditorium, gedung akademik, gedung rektorat, ruang kelas,
laboratorium, pusat inovasi, workshop, perpustakaan, waste wather treathment,
guest house, dan pos penjagaan.

3. Pelaksanaan Pelayanan
Dalam pelaksanaan tugas, Politeknik Industri Logam Morowali (Poliwali)
memberikan pelayanan-pelayanan publik meliputi pelayanan kepada mahasiswa,
masyarakat, pihak industri dan unit kerja lain dalam rangka menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif, profesional, efektif dan efisien.

2.1.3. Visi dan Misi


Visi:

Menjadi unit pendidikan tinggi vokasi yang unggul, beretika, mampu


bersaing di era global, sebagai pelopor bagi pemenuhan kebutuhan sumber daya
manusia dan teknologi sektor industri logam.

Misi:
a. Melakukan pendidikan untuk menyiapkan tenaga kerja professional bagi sektor
industri, maupun sektor pendidikan dan keprofesian.
b. Melakukan penelitian dan pengembangan di bidang industri logam.
c. Melakukan pengabdian kepada masyarakat.

19
d. Memperkuat kemitraan dengan dunia usaha dan industri.

2.1.4. Tugas Pokok dan Fungsi


Politeknik Industri Logam Morowali mempunyai tugas melaksanakan
program pendidikan vokasi dibidang teknologi industri logam dan berfungsi dalam:
a. Penyusunan rencana dan program pendidikan vokasi dibidang industri logam.
b. Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan vokasi dibidang industri logam.
c. Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
d. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dan hubungan alumni.
e. Pelaksanaan uji kompetensi dan sertifikasi.
f. Pengelolaan unit inovasi teknologi dan diversifikasi produk.
g. Pengelolaan pabrik dalam sekolah (teaching factory).
h. Pelaksanaan kerjasama dalam rangka pengembangan, pemagangan, dan
penempatan kerja.
i. Pengelolaan perpustakaan, laboratorium/workshop, serta sarana dan prasarana
penunjang lainnya.
j. Pelaksanaan administrasi akademik, kemahasiswaan, dan kerjasama.
k. Pengelolaan keuangan, administrasi umum, kerumahtanggaan, dan
kepegawaian.
l. Pelaksanaan pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan.
m. Pelaksanaan pengawasan internal.
n. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

20
2.1.5. Struktur Organisasi

Gambar 4. Struktur Organisasi Politeknik Industri Logam Morowali

2.2. Gambaran Khusus

2.2.1. Program dan Kegiatan Saat Ini

Agar menjadi pendidikan tinggi vokasi industri berbasis kompetensi di


bidang teknologi industri logam, Politeknik Industri Logam Morowali telah
membuat rencana pengembangan program berupa:
1. Rencana Jangka Pendek (1 tahun)
a. Melaksanakan akreditasi Program Studi.
b. Menyusun dan mengembangkan kurikulum program studi menuju
pendidikan tinggi vokasi industri berbasis kompetensi berdasarkan SKKNI
dan kebutuhan dunia usaha industri smelter.
c. Pengembangan Laboratorium.
d. Pengembangan Perpustakaan.
e. Pengembangan Sistem Akademik Online.
f. Akreditasi Jurnal Ilmiah.
g. Menjalin Kerjasama dengan Industri smelter terutama dalam hal akademik,
penyediaan beasiswa, magang dan penyerapan lulusan.

21
2. Rencana Jangka Menengah
a. Peningkatan Kualitas Dosen dan Karyawan melalui Diklat maupun
Beasiswa Sekolah ke jenjang lanjut.
b. Penambahan jumlah Dosen dan Karyawan
c. Pengembangan program studi;
d. Penambahan Literatur Internasional
e. Pengembangan dan pembangunan sarana Gedung
f. Penambahan Daya Tampung Mahasiswa.
g. Menjalin kerjasama dengan Industri terutama dalam hal penelitian.
h. Pengembangan Laboratorium yang bertaraf Internasional.
3. Rencana jangka Panjang
a. Melaksanakan akreditasi Program Studi.
b. Peningkatan Kualitas Dosen dan Karyawan melalui Diklat maupun
Beasiswa Sekolah ke jenjang lanjut.
c. Penambahan jumlah Dosen dan Karyawan.
d. Pengembangan dan pembangunan sarana Gedung.
e. Pengembangan Laboratorium yang bertaraf Internasional.
f. Mengembangkan Laboratorium Pusat Penelitian.

2.2.2. Role Model


Selama melaksanakan proses aktuliasasi, penyusun membutuhkan seorang
role model dalam menyelesaikan masalah di lingkungan kerja. Role model yang
penyusun harapkan adalah seseorang ASN yang memiliki nilai – nilai dasar PNS
serta peran dan kedudukan ASN dalam NKRI yaitu PNS yang memiliki jiwa
pemimpin, bertanggungjawab, mengutamakan mutu, berorientasi melayani publik
dan bermanfaat bagi orang banyak sehingga dapat membantu penyusun
menyelesaikan isu yang penyusun angkat .

22
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Output yang Diharapkan

Selama masa habituasi diharapkan modul praktikum Komputasi Sistem


Tenaga telah selesai dikembangkan sehingga praktikum dapat dilaksanakan pada
tahun ajaran 2019/2020. Tabel 3.1 menunjukkan rencana kegiatan yang akan
dilakukan dan output untuk setiap kegiatan tersebut.

Tabel 3.1 Rancangan Tahapan Kegiatan


No Kegiatan Tahapan Kegiatan
1 Mencari dan mengumpulkan bahan  Pengumpulan informasi
literature  Mencari dan mengumpulkan bahan
literatur
2 Penyusunan kembali draft modul  Pengumpulan informasi
 Penyusunan draft modul
3 Melakukan verifikasi draft penyusunan  Pengumpulan informasi
modul  Melakukan verifikasi draft penyusunan
modul
4 Revisi draft modul hasil evaluasi  Pengumpulan informasi
 Revisi draft modul hasil evaluasi

23
Berikut ini pada Tabel memuat tahapan kegiatan, keterkaitan kegiatan dengan substansi mata pelatihan, kontribusi kegiatan
terhadap visi dan misi organisasi serta dampak kegiatan pada penguatan nilai organisasi.
Unit kerja : Politeknik Industri Logam Morowali
Identifikasi isu : Tingkat urgensi isu tinggi karena berkaitan langsung dengan kegiatan perkuliahan di semester ganjil.
Isu yang diangkat : Belum optimalnya modul praktikum Komputasi Sistem Tenaga
Gagasan Pemecahan isu : Pengembangan modul praktikum sebagai sarana pendukung kegiatan praktikum Komputasi Sistem
Tenaga.
Tabel 3.2 Rancangan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Terhadap Tahapan Kegiatan

24
Keterkaitan
Kontribusi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Substansi Mata Penguatan Nilai Organisasi
Misi Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
1 Mencari dan 1. Pengumpulan  Komitmen Kegiatan mencari dan Dengan Kegiatan mencari dan
mengumpulkan informasi. Mutu mengumpulkan bahan mengumpulkan bahan literatur maka dapat
bahan literatur  Akuntabilitas literatur memiliki memperkuat nilai :
2. Mencari serta kontribusi terhadap visi dan  Professional
mengumpulkan misi organisasi, salah Bekerja dengan tuntas dan akurat, penuh
bahan literatur. satunya meningkatkan tanggung jawab dan berkomitmen tinggi.
akreditasi program studi  Integritas
3. Diskusi Teknik Listrik Instalasi. Bekerja dengan memegang tegu kode etik
bersama tim dan prinsip moral yang berlaku
pengajar terkait 1 Laporan  Produktif
literatur yang Bekerja dengan menggunakan sumber daa
benar. secara optimal mencapai kinerja yang
maksimal serta hasil kerja memberikan
manfaat dan berguna bagi pemangku
kepentingan.
 Inovatif
Bekerja dengan selalu melakukan
perbaikan proses, mengembangkan ide
baru melalui membaca bahan literatur.
Keterkaitan
Kontribusi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Substansi Mata Penguatan Nilai Organisasi
Misi Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7

25
2 Penyusunan 1. Pengumpulan  Nasionalisme Melalui kegiatan Dengan kegiatan penyusunan draft modul
kembali draft informasi  Komitmen penyusunan draft modul maka dapat memperkuat nilai :
modul Mutu memberikan kontribusi  Professional
2. Penyusunan  Etika Publik terhadap visi misi Bekerja dengan tuntas dan akurat, penuh
kembali draft organisasi salah satunya tanggung jawab dan berkomitmen tinggi.
modul meningkatkan penyerapan  Integritas
lulusan pada dunia industri. Bekerja dengan memegang tegu kode etik
3. Menambahkan dan prinsip moral yang berlaku
prosedur  Produktif
percobaan yang 1 Draft Modul Bekerja dengan menggunakan sumber daa
kurang sesuai secara optimal mencapai kinerja yang
dengan maksimal serta hasil kerja memberikan
prosedur manfaat dan berguna bagi pemangku
percobaan yang kepentingan.
benar.  Inovatif
Bekerja dengan selalu melakukan
perbaikan proses, mengembangkan ide
baru melalui membaca bahan literatur.

26
Keterkaitan
Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Substansi Mata Penguatan Nilai Organisasi
Visi Misi Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
3 Melakukan 1. Koordinasi dengan  Whole of Kegiatan melakukan Dengan melakukan verifikasi draft penyusunan
verifikasi draft tim pengajar yang Government verifikasi draft modul maka dapat memperkuat nilai :
penyusunan menjadi verifikator  Etika Publik penyusunan modul  Professional
modul draf modul. memiliki kontribusi Bekerja dengan tuntas dan akurat, penuh
terhadap visi dan misi tanggung jawab dan berkomitmen tinggi.
2. Melakukan organisasi, salah  Integritas
Verifikasi draft satunya Bekerja dengan memegang tegu kode etik dan
Modul. meningkatkan prinsip moral yang berlaku
akreditasi program  Produktif
studi Teknik Listrik Bekerja dengan menggunakan sumber daa
Instalasi. secara optimal mencapai kinerja yang maksimal
serta hasil kerja memberikan manfaat dan
berguna bagi pemangku kepentingan.
1 Draft Modul
4 Revisi draft 1. Mendata aspek-  Etika Publik Kegiatan revisi draft Dengan revisi draft modul hasil evaluasi maka
modul hasil aspek dari hasil  Whole of modul hasil evaluasi dapat memperkuat nilai :
evaluasi verifikasi. Government memiliki kontribusi  Professional
terhadap visi dan misi Bekerja dengan tuntas dan akurat, penuh
2. Menindaklanjui organisasi, salah tanggung jawab dan berkomitmen tinggi.
saran dan satunya  Integritas
perbaikan meningkatkan Bekerja dengan memegang tegu kode etik dan
mengenai konten akreditasi program prinsip moral yang berlaku
draf modul. studi Teknik Listrik  Produktif
Instalasi. Bekerja dengan menggunakan sumber daa
secara optimal mencapai kinerja yang maksimal
serta hasil kerja memberikan manfaat dan
berguna bagi pemangku kepentingan.

27
3.2. Rencana Aksi
Rencana aksi merupakan penjadwalan yang dilakukan untuk menyelesaikan isu
permasalahan yang terjadi. Berikut ini pada Tabel 3.2 merupakan timeline rencana
kegiatan dan pada Tabel 3.3 rancangan tahapan kegiatan.

Tabel 3.2 Timeline Rencana Kegiatan


Minggu ke-
Rencana Kegiatan Juni Juli Agus
5 1 2 3 4 5 1
Mencari dan mengumpulkan bahan literatur
Penyusunan kembali draft modul
Melakukan verifikasi draft penyusunan modul
Revisi draft modul hasil evaluasi

28
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Seorang CPNS harus selalu menerapkan lima nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi)
dalam setiap penerapan tupoksi, selain itu juga mengetahui kedudukan dan peran
sebagai PNS yaitu Manajemen ASN, WoG, dan Pelayan Publik. Kemudian
dibuatlah kegiatan aktualisasi yang dimana menerapkan lima nilai dasar ANEKA.
Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan di unit kerja penyusun yaitu Politeknik
Industri Logam Morowali. Isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini adalah
“Pengembangan modul praktikum Komputasi Sistem Tenaga di Jurusan
Teknik Listrik Instalasi Politeknik Industri Logam Morowali”. Kegiatan yang
akan dilaksanakan untuk menyelesaikan isu yang diangkat adalah:

1. Mencari dan mengumpulkan bahan literatur


2. Penyusunan kembali draft modul
3. Melakukan verfikasi draft penyusunan modul
4. Revisi draft modul hasil evaluasi

4.1.1. Manfaat buat Politeknik Industri Logam Morowali


Manfaat yang diharapkan setelah terealisasinya rancangan aktualisasi ini
untuk Kampus Politeknik Industri Logam Morowali adalah (1) Mahasiswa
dapat melakukan praktikum dengan baik sesuai dengan prosedur yang
benar; (2) Mahasiswa dapat mengetahui dan menganalisis aliran daya
dengan cepat dan tepat.

4.1.2. Manfaat Buat Industri


Selain manfaat untuk kampus, juga diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi industri berupa: (1) Mahasiswa dapat menganalisis aliran daya dari
pembangkit, jalur transmisi, sampai jalur distribusi secara tepat; (2)

29
kompeten dalam bidang ketenagalistrikan; (3) Mahasiswa dapat mengetahui
dan menganalisis jika terjadi masalah pada jalur distribusi listrik tanpa harus
pergi ke lokasi masalah tersebut; (4) Mahasiswa dapat di tempatkan pada
bagian-bagian strategis di bidang kelistrikan, sebagai contoh pada control
room pembangkit listrik.

Penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam


laporan rancangan ini. Untuk itu, penyusun mengharapkan masukan saran dan
kritik yang membangun guna menyempurnakan laporan rancangan ini sehingga
dapat bermanfaat bagi banyak orang.

30
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, E., & Irawati, E. (2017). Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

Kumurotomo, W., Wirapraja, N. R., & A. I. (2015). Etika Publik. Jakarta:


Lembaga Administrasi Negara.

Kusumasari, B., Dwiputranti, S., & Allo, E. L. (2015). Akuntabilitas. Jakarta:


Lembaga Administrasi Negara.

Latief, Y., Suryanto, A., & Muslim, A. A. (2015). Nasionalisme. Jakarta:


Lembaga Administrasi Negara.

Purwanto, E. A., Tyastianti, D., Taufiq, A., & Novianto, W. (2017). Pelayanan
Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Suwarno, Y., & Sejati, T. A. (2017). Whole of Government. Jakarta: Lembaga


Administrasi Negara.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. (2015). Anti Korupsi. Jakarta:


Lembaga Administrasi Negara.

Utomo, T. W., Besseng, & Purwana, B. H. (2017). Habituasi. Jakarta: Lembaga


Administrasi Negara.

UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.

Yuniarsih, T., & Taufiq, M. (2015). Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

31
BIODATA PENULIS

Penyusun laporan aktualisasi ini adalah seorang


laki-laki bernama lengkap Mohammad Wirandi, atau
biasa dipanggil Randi. Penyusun dilahirkan pada tanggal
13 November 1990 pada sebuah daerah di Sulawesi
Tengah, tepatnya di Kota Palu. Penyusun menyelesaikan
pendidikan wajib belajar 12 tahun di Kota Palu, yakni
pada tahun 1996-2002 di SDN Bumi Sagu Satu Palu, pada
tahun 2002-2005 di SMPN 1 Palu, dan pada tahun 2005-
2008 di SMKN 3 Palu dengan mengambil jurusan Teknik
Audio Video. Setelah lulus dari SMK penyusun
melanjutkan kuliah S1 di Universitas Tadulako
mengambil jurusan Teknik Elektro dan lulus mendapatkan gelar Sarjana Teknik (S.T.)
pada september 2014. Kemudian pada tahun 2014 melanjutkan ke jenjang S2 di
jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung dan lulus pada tahun 2017 dengan
gelar Master Teknik (M.T.). Sebelum menjadi CPNS, penyusun sudah pernah mengajar
di Politeknik Industri Logam Morowali di pertengahan tahun 2018. Setelah resmi
diterima sebagai CPNS pada tahun 2019 Penulis mengajar di Politeknik STMI Jakarta
dan saat ini sedang diperbantukan sebagai pengajar di Politeknik Indsuri Logam
Morowali.

32

Anda mungkin juga menyukai