(PKLI)
Disusun Oleh :
SETIAWAN
5192422005
OLEH
SETIAWAN
NIM: 5192422005
Medan, Maret 2023
Pembimbing Perusahaan Dosen Pembimbing
Ketua Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayat-
Nya yaitu berupa kesehatan dan waktu, sehingga penulis dapat melaksanakan praktek kerja
lapangan di ACK OTOMOTIF SUNGGAL dengan selamat dan tepat waktu.
Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) merupakan mata kuliah wajib yang harus
diselesaikan oleh mahasiswa dengan melakukan praktek atau observasi di dunia industri
sehingga mahasiswa tersebut tidak kewalahan ketika memasuki dunia industri dimasa
mendatang. Matakuliah Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) termasuk dalam kelompok
matakuliah lapangan dengan pelaksanaan setara dengan 3 satuan kredit semester (SKS).
Dalam penyusunan laporan PKLI ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Selamat Riadi M.T, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dr. Erma Yulia, M.T selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif,
Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr. Andi Bahar, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing,
mengarahkan dan memberikan masukkan kepada penulis selama penyusunan laporan ini.
6. Teristimewa, kepada orang tua tercinta yang selalu mendukung dengan penuh kasih sayang
baik dengan doa, moril, dan materil selama penulis melaksanakan kegiatan praktek kerja dan
menyelesaikan laporan PKLI
7. Mas Agus Imam Syafii selaku Kepala Bengkel di ACK OTOMOTIF.
8. Bang Ridho selaku mekanik yang membimbing penulis dalam melaksanakan praktek kerja di
bengkel dan juga membantu penulis dalam menyelesaikan laporan PKLI ini.
ii
9. Seluruh karyawan di ACK OTOMOTIF yang telah membantu dan memberi bimbingan
kepada penulis selama melaksanakan PKLI.
10. Saudara Alhadi Khairullah, yang merupakan kawan sejawat dan seperjuangan yang telah
banyak sekali membantu penulis baik saat pelaksanaan PKLI maupun saat penyusunan
laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan PKLI ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi masyarakat serta ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
pendidikan vokasi dan kejuruan.
Setiawan
NIM 5192422005
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................V
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................Vi
DAFTAR TABEL.....................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Gambaran Umum Perusahaan...........................................................................1
B. Maksud dan tujuan.............................................................................................5
C. Manfaat PKLI....................................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................8
A. Perawatan (maintenance) pada sistem rem................................................................8
B. Teori dasar sistem rem................................................................................................9
C. Sistem rem cakram...........................................................................................19
D. Sistem rem tromol............................................................................................21
E. Sistem rem ABS...............................................................................................32
F. Pinsip dasar sistem rem ABS...........................................................................34
BAB III TEKNIK PELAKSANAAN.......................................................................41
A. Analisis kegiatan proses pengerjaan................................................................42
B. Waktu dan tempat pelaksanaan PKL...............................................................47
C. Alat dan Bahan.................................................................................................48
D. Pembahasan Hasil PKLI..................................................................................49
E. Refleksi............................................................................................................58
BAB IV KESIMPUlAN DAN SARAN.....................................................................59
A. KESIMPULAN................................................................................................59
B. SARAN............................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................60
LAMPIRAN................................................................................................................61
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 2.28 Pengecekan aki dan minyak rem..........................................................37
Gambar 2.29 unit hidrolik ABS.................................................................................38
Gambar 2.30 Kabel konektor ABS............................................................................38
Gambar 3.1 Memeriksa ketebalan pad rem...............................................................46
Gambar 3.2 memeriksa ketebaln disc brake..............................................................47
Gambar 3.3 memeriksa ketebalan disch brake..........................................................47
Gambar 3.4 memeriksa caliper..................................................................................48
Gambar 3.5 wheel silinder bocor...............................................................................48
Gambar 3.6 mengganti wheel silinder.......................................................................49
Gambar 3.7 memeriksa ketingian minyak rem..........................................................50
Gambar 3.8 menyetel brake shoe adjuster................................................................52
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
GAMBAR 1.1 ACK OTOMOTIF (sumber dokumen pribadi)
2
3. Memiliki teknisi/mekanik yang berpengalaman, handal, dan professional.
4. Stall Bengkel yang luas yang dapat menampung hingga 30 kendaraan
5. Lokasi Bengkel ACK OTOMOTIF dilengkapi dengan Camera CCTV terlengkap di setiap
sudut lokasi pengerjaan untuk kenyamanan kendaraan pelanggan.
1. Untuk menjadi bengkel mobil yang yang memiliki pelayanan dan kualitas yang sangat
baik di Kota Medan dengan memberikan kepuasan pelanggan didukung dengan peralatan
yang canggih dan tenaga ahli yang berkompeten dalam memberikan pelayanan jasa
bengkel kepada pelanggan, mitra usaha, Pegawai, dan masyarakat.
Misi ACK OTOMOTIF
1. Membangun bengkel yang sehat dan terpercaya dengan memberikan jasa bengkel yang
unggul berdasarkan nilai-nilai kejujuran, keadilan dan kehati-hatian.
2. Memberikan pelayanan dan yang solusi terbaik, cepat,tepat dan berkualitas
3. Memberikan kemudahan untuk merawat kendaraan dan pelayanan dengan sistem Mobile
Service.
4. Membangun hubungan saling menguntungkan dengan mitra bisnis
5. Menjamin kesejahteraan karyawan
6. Menciptakan interaksi kerja yang saling mendukung dan lingkungan kerja yang kondusif
3
3. Struktur Organisasi ACK OTOMOTIF
Kepala bengkel
Agus Imam Syafii
Struktur organisasi merupakan landasan pokok dalam perusahaan. bengkel yang baik memiliki
struktur organisasi yang baik pula, sehingga sistem operasional dapat terlaksana dengan lancar
dan mempermudah koordinasi serta pengawasan terhadap setiap kegiatan. Struktur organisasi
yang baik ialah dengan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas antara
masing-masing bidang pekerjaan yang terdapat dalam organisasi tersebut.
Pada ACK OTOMOTIF setiap stakeholder dalam struktur organisasi mempunyai tugas
dan tanggung jawab masing-masing. Berikut adalah tugas dan tanggung jawab pada beberapa
stakeholder dalam struktur organisasi di ACK OTOMOTIF.
Uraian tugas dalam struktur organisasi ACK OTOMOTIF:
1. Kepala Bengkel: bertugas untuk mengepalai seluruh urusan divisi yang ada di bengkel.
2. Service Advisor : bertugas menerima keluhan pelanggan (customer) yang masuk ke area
bengkel seputar unit mobil yang akan di service dan menjadi jembatan penghubung dalam
penyampaian temuan dari mekanik atau foreman ke konsumen dalam hal perbaikan atau
penggantian part dan bahan selama service di bengkel.
3. Kasir : bertugas mengurus administrasi pembayaran-pembayaran oleh pelanggan pada
perusahaan, seperti setelah service unit.
4
4. Kepala Sparepart : bertugas untuk menjalankan kartu stock, mencatat semua movement,
membuat laporan dan bertanggung jawab terhadap semua sparepart di perusahan.
5. Staff Part : bertugas untuk mencatat dan mengecek ketersediaan spare part untuk proses
bengkel susuai dengan standart minimum stock.
6. Expedisi : bertugas untuk mengirim atau mencari spare part yang dibutukan.
7. Kepala Security : Menyelenggarakan, Mengatur dan mengorganisasikan seluruh kegiatan
teknis operasional lapangan.
8. Security : bertugas untu menjaga keamanan yang berada di perusahaan.
9. Resepsionis : bertugas untuk menanyakan keperluan dan kebutuhan tamu. Setelah
mengetahui keperluan dan kebutuhan tamu, resepsionis berperan untuk menyediakan
kebutuhan mereka atau mengarahkan tamu kepada bagian yang terkait dengan kebutuhan
tamu.
Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) adalah mata kuliah yang membahas tentang
penerapan dan penerimaan (adopsi) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari luar
(industry). PKLI dilaksanakan memiliki tujuan agar melakukan praktek atau observasi nyata di
lapangan/industri selama 30 hari untuk melaksanakan perintah kerja yang ada selama di indutri.
PKLI juga bermaksud memberikan peluang bagi mahasiswa agar dapat berpikir kreatif dan
mampu menyelesaikan masalah di lapangan selama melakukan praktek di industri. PKLI
memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada mahasiswa untuk mengenal lebih baik
bagaimana sistem kerja yang ada di lapangan,menganalisis bagaimana sebuah sistem kerja itu
dapat berproses sehingga memperoleh hasil dan menganalisis apa saja kemungkinan trouble
dalam pekerjaan selama bekerja.
5
mengaruskan calon pendidik yang memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan yang
ada di dunia industri.
2. Tujuan
tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) antara lain sebagai
berikut:
a. Memberi pengalaman bagi mahasiswa dalam hal penerapan IPTEK di dunia industri.
b. Memberi pengalaman bagi mahasiswa dan menemukan IPTEK di dunia kerja.
c. Memberi pengalaman bagi mahasiswa dan membuat suasana kerja praktek industri
yang harmonis di dunia usaha dan industri.
d. Memberi pengalaman dan pengetahuan bagi mahasiswa membuat laporan kegiatan
praktek kerja lapangan industri.
e. Salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di lingkungan Jurusan Teknik Mesin FT
UNIMED.
C. Manfaat PKLI
Adapun manfaat yang dapat diperoleh didalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
Industri (PKLI) adalah sebagai berikut
1. Manfaat Bagi Mahasiswa
Adapun manfaat PKLI bagi mahasiswa adalah :
a. Agar mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat dibangku perkuliahan di
dunia industri.
b. Agar mahsiswa dapat meningkatkan keterampilan dan keahlian dalam praktek
khususnya bidang otomotif.
c. Agar mahasiswa dapat memahami proses kerja yang sebenarnya dalam dunia industri.
2. Manfaat Bagi Universitas
Adapun manfaat PKLI bagi Universitas adalah :
a. Terjadinya kerja sama antara Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan dengan dunia
industri.
b. Dapat meningkatkan kualitas lulusannya dengan memadukan pengetahuan di kampus
dengan dunia industri.
6
c. Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Medan dapat dikenal oleh
dunia industri.
3. Manfaat Bagi Perusahaan
Adapun manfaat PKLI bagi Perusahaan adalah :
a. Terjadinya kerja sama antar dunia Pendidikan dengan dunia industri/perusahaan
sehingga perusahaan tersebut dikenal oleh kalangan akademis.
b. Perusahaan dapat menilai kualitas dari suatu lembaga Pendidikan sehingga menjadi
suatu perkembangan untuk merekrut tenaga kerja.
c. Terjadinya kerja sama antar dunia industri dengan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan dengan ACK OTOMOTIF
7
BAB II
LANDASAN TEORI
8
1. Bisa mengetahui kondisi Rem mobil.
bisa membersihkan Roda bagian dalam beserta sistem rem di ke empat roda.
Inovasi di bidang otomotif saat ini semakin memanjakan pemakai, dan terobosan
teknologi terbaru harus memenuhi tuntutan konsumen yang itu juga mesin memiliki kestabilan
yang tinggi, serta perangkat keamananan dan kenyamanan lengkap yang berfungsi optimal.
Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi
pengendara. Semua jenis kendaraan baik roda dua maupun roda empat dilengkapi dengan
berbagai sistem. Salah satu dari sistem itu adalah sistem pengereman. Rem berfungsi untuk
mengurangi kecepatan dan menghentikan laju kendaraan. Sistem ini sangat penting karena
memiliki fungsi sebagai alat keselamatan dan menjamin untuk pengendara yang aman. Sistem
pengereman merupakan salah satu sistem yang terpenting dalam berkendaraan, tidak adanya
sistem pengereman kendaraan tidak lebih mudah, aman dan nyaman. Kepuasan konsumen akan
tercapai dari segi artistik kendaraan baik eksterior maupun interior yang bagus dan beberapa
peralatan tambahan yang memudahkan pemakai. Selain dapat memberikan rasa aman dan
nyaman bagi pengendara. Maka pengendara wajib mengetahui lebih banyak tentang komponen
dan cara kerja dari sistem pengereman.
Mekanisme Penggerak Hidrolik Prinsip kerja rem hidrolik adalah menggunakan Hukum
Pascal yaitu gaya penampang dari fluida akan menghasilkan tekanan yang akan diteruskan ke
9
segala arah dengan sama besar. Untuk melipatgandakan daya penekanan pedal digunakan boster
rem sehingga daya pengereman yang dihasilkan lebih besar. Boster rem mempunyai membran
yang kerjanya disebabkan karena adanya perbedaan antara tekanan dan kevakuman yang
dihasilkan dari dalam intake manifold (Gas masuk dalam mesin). Prinsip kerja boster rem
menggunakan
Hukum Bernoulli yaitu fluida dalam keadaan mengalir kontinu mempunyai energi
tekanan, energi kinetik (kecepatan), dan energi potensial (kecepatan awal). Seperti pada Gambar
1 yang merupakan komponen booster rem. Suatu sistem rem dikatakan baik jika dapat bekerja
dengan cepat saat dilakukan pengereman. Jika beban pada semua roda sama, rem harus
mempunyai daya tahan yang cukup dan mudah distel dan di perbaiki.
Cara kerja master silinder adalah apabila pedal ditekan , maka piston akan bergerak maju,
akibatnya minyak rem akan mengalir ke tangki melalui saluran di depan master silinder. Gaya
penekan pedal rem akan dibuat menjadi tekanan fluida oleh piston dari master silinder. Master
silinder dihubungkan dengan pedal rem dan membran untuk memperoleh daya pengereman yang
besar dari langkah pedal minimum seperti pada Gambar 2.1 Dorongan piston akan menyebabkan
tekanan minyak naik, sehingga mendorong katub inlet sampai menutup saluran ke tangki.
10
Tekanan minyak rem yang ada dalam master silinder akan semakin besar dan akhirnya minyak
menuju ke
silinder roda melewati katup pengecek. Piston akan kembali ke posisi semula apabila
pedal rem dibebaskan dengan bantuan pegas pengembali.
Tekanan ini dipindahkan melalui pipa rem dan bekerja pada sepatu atau pad rem untuk
menghasilkan pengereman. Untuk memperbesar suatu gaya pengereman, maka diperlukan
diameter silinder yang besar. Pada umumnya mobil livina menggunakan rem yang mempunyai
daya pengereman yang berbeda antara rem belakang dan rem depan, dengan daya pengereman
untuk roda depan harus lebih besar dari gaya pengereman roda belakang, maka untuk
memperkuat daya pengereman roda depan silinder roda dibuat lebih besar. Besarnya gaya
pengereman dapat diatur sesuai dengan perbandingan antara diameter master silinder dan silinder
roda. Rem hidrolik lebih terespon lebih cepat dibanding tipe lainnya, dan konstruksinya lebih
sederhana. Dengan kelebihan tersebut rem hidrolik lebih banyak digunakan dimobil Nissan
maupun mobil merek lainnya.
1. Cara kerja rem cakram (Disc Brake).
Cara kerja rem Disc Brake adalah tekanan hidrolik dari master silinder, kemudian
mendorong piston dan selanjutnya menekan pada rotor Disc. Pada saat yang sama tekanan
hidrolik menekan sisi pad sehingga menjepit Disc dan terjadilah usaha pengereman.
11
Komponen yang terdapat pada rem Disc Brake diantaranya adalah : Boster,Master Silinder,
Kaliper, dan piringan. Pada Disc Brake Indikasi kerusakan seperti cara mengatasi kerusakan
pada rem Disc Brake diantaranya adalah : Batang pendorong booster salah penyetelan, piston
berkarat atau macet, pad rem aus. Sil pada master silinder retak, pipa rem bocor, piston
master silinder luka, Dengan melihat indikasi kerusakan pada rem Disc Brake, maka
mengatasi kerusakan tersebut dengan cara menyetel batang
pendorong booster, bersihkan dan lumasi piston, ganti pad rem,ganti sil master
silinder, ganti pipa rem, ganti piston master silinder.
12
4) Berbeda dengan rem tromol maka ekspansi panas tidak dapat menyebabkan adanya
perubahan.
5) dalam renggangnya seperti terdapat pada rem tromol, dengan kecenderungan
kerenggangan akan bertambah.
b) Piringan disch
Pada umumnya cakram atau piringan terbuat dari besi tuang dan beri lubang-
lubang yang fungsinya untuk ventilasi serta pendingin, dengan adanya ventilasi
umur pad lebih panjang dan tahan lama.
c) caliper
13
caliper juga disebut dengan cylinder body, memegang piston piston dan
dilengkapi saluran saat minyak rem yang disalurkan ke silinder.
Pedal rem Pad rem tipis Bongkar kaliper Ganti pad rem
rendah atau dan lihat pad rem
ringan
Kebocoran pipa Perbaiki Kebocoran
Rem Lihat sambungan Bubut atau ganti
pipa rem master silinder
Silinder master Bongkar silinder Tekan pedal
rusak master danlihat berulangkali
piston apakah kemudian
ada luka. kendorkan nepel
dengan pedal rem
masih di
tekan,lakukan
sampai tidak ada
gelembung udara.
14
saat direm dengan bodi.
Terjadi gesekan Cek baut pengunci Kencangkan
antara kaliper roda baut pengunci
dengan rotor atau roda
roda
15
booster rem rem
Terjadi Periksa Perbaiki
kebocoran Vakum saluran vakum seperlunya
16
ulang Pipa rem bocor Periksa pipa ganti part kit
rem ganti pipa rem.
17
Gambar 2.8 Mengukur tebal disc.(sumber jurnal UNY)
18
2.10. Jika saluran rem kemasukan udara, keluarkan udara dengan jalan tekan pedal rem
berulangkali kemudian kendorkan nepel buang udara dengan cara pedal rem masih ditekan.
Ulangi sampai tidak ada lagi gelembung udara.
Gambar 2.10 Pembuangan udara dari saluran rem (sumber jurnal UNY)
19
Gambar 2.11 Skema rem tromol (Sumber Wikipedia)
20
terletak dibagian dalam. Lalu dibagian luar kampas rem terdapat komponen berbentuk
mangkuk yang kita kenal sebagai tromol rem. Arah gerakan rem tromol itu saling menjauhi,
artinya saat rem ditekan maka dua buah kampas rem akan bergerak ke arah luar (saling
menjauhi). Gerakan tersebut akan membuat kampas rem menekan permukaan dalam tromol
rem. Sehingga terjadilah gesekan yang akan menghentikan putaran tromol dan roda.
21
a. Piston, merupakan komponen yang mengubah tekanan hidrolik ke bentuk energi
mekanis.
b. Spring, ini dipakai untuk mengembalikan posisi piston ke posisi semula.
c. Piston Boot, boot adalah karet yang didesain khusus sebagai seal agar tidak terjadi
kebocoran fluida (minyak rem) dari dalam wheel cylinder.
d. Bleedder nut, merupakan bagian khusus untuk membuang udara dari dalam saluran
hidrolis.
e. Wheel cylinder housing, merupakan rumah wheel cylinder yang berbentuk silinder
dan berbahan logam.
Cara kerja wheel cylinder adalah dengan menggunakan hukum pascal ketika kita
injak pedal rem, maka akan ada aliran fluida yang mengarah ke silinder roda. Aliran yang
berlangsung secara terus menerus ini akan meningkatkan tekanan fluida dan hasilnya
mendorong kedua piston yang sudah diletakan di ujung wheel cylinder. Piston yang
terdorong oleh tekanan hidrolis akan menonjol keluar dan menekan sepatu rem ke arah
luar.
22
Meski demikian, brake shoe tidak secara langsung bergesekan dengan tromol rem.
Tetapi ada part bernama kampas rem. Kampas rem ini sama seperti kampas rem pada
rem cakram yang menggunakan bahan keramik organic. Kampas rem ini diletakan
dengan metode ditempel atau dilem pada permukaan luar sepatu rem. Saat permukaan
kampas mulai tipis, kita tidak bisa mengganti hanya kampasnya, melainkan harus
sekalian dengan sepatu rem. Berbeda dengan rem tromol bus dimana kampas rem
dikeling menggunakan paku keling. Ini bisa diganti hanya kampasnya.
Fungsi utama return spring adalah untuk mengembalikan posisi sepatu rem
seusai proses pengereman berlangsung. Ketika kita menekan pedal rem, sepatu rem
bergerak ke arah luar dan menempel dengan tromol rem. Namun ketika kita lepas pedal
rem, maka sepatu rem harus bisa kembali mengincup. Ada dua buah pegas biasanya
dalam satu rem tromol yaitu:
a. Upper spring, pegas ini berada dibagian atas tepatnya dibawah wheel cylinder.
Fungsi utama pegas ini adalah untuk mengembalikan posisi sepatu rem agar menutup.
b. Lower spring, sementara pegas kedua yang terletak didekat adjuster berfungsi
menjaga agar dua buah sepatu rem bisa menekan adjuster.
23
Dimana ada dua buah komponen utama yang terdiri dari baut dan mur. Saat kota putar
baut penyetel sesuai jarum jam maka baut akan masuk. Ini menyebabkan panjang
adjuster mengecil atau celah rem longgar. Sebaliknya, ketika kita putar berlawanan
jarum jam maka adjuster akan semakin memanjang sehingga celah rem bisa lebih rapat,
g. Drum/tromol
24
Gambar 2.15 komponen drum rem tromol (Wikipedia)
Tromol rem merupakan komponen berbahan baja tuang yang berbentuk selerti
drum atau tabung. Fungsi drum ini adalah sebagai media gesekan bersama kampas rem
agar putaran roda bisa berhenti. Tromol tersambung ke baut roda, sehingga kapanpun
mobil bergerak pasti tromol akan bergerak. Ketika kampas rem menyentuh permukaan
tromol akibatnya timbul gesekan karena tromol rem bersifat dinamis (berputar) dan
kampas rem statis (diam). Hasilnya berupa panas yang juga akan menghentikan putaran
tromol rem.
Sesuai namanya, satu sepatu rem berperan sebagai leading dan satunya sebagai
trailing. Leading shoe artinya sepatu rem menekan tromol dengan putaran tromol
melawan arah gerakan kampas. Sementara trailing menekan tromol dengan putaran
tromol searah dengan gerakan kampas. Ciri rem tipe leading trailing, adalah memiliki
25
satu silinder roda di bagian atas dan ujung bawah sepatu rem itu fixed (dibaut) pada
backing plate. Sehingga permukaan yang efektif menekan tromol adalah permukaan
kampas bagian atas.
Pada bagian ini yaitu memeriksa dan menambahkan minyak rem, pemeriksaan
minyak rem meliputi, warna dan tinggi dari permukaan minyak rem yang ada di
reservoir tank harus dalam keadaan baik dan layak pakai. Hasil dari pemeriksaan pada
reservoir tank tersebut adalah jumlah minyak rem pada mobil dyna rover tersebut kurang
dari batas yang ditentukan. Dari hasil pemeriksaan di atas, maka penambahan minyak
rem pada reservoir tank dilakukan sesuai dengan viskositas dan ketentuan pada sistem
rem, dan kalau hal ini tidak segera di atasi maka pengereman yang di hasilkan tidak akan
bisa bekerja secara maksimal, dikarenakan minyak rem yang di tekan menuju wheel
cylinder kurang dari batas limit, adapun minyak rem yang dianjurkan yaitu DOT 3 (SAE
J1 730) atau sejenisnya.
1. Pemeriksaan tromol.
Pemeriksaan pertama adalah memeriksa diameter dalam pada tromol dengan alat
jangka sorong maka dari hasil pemeriksaan penulis tromol tersebut hanya dibersihkan
dengan udara bertekanan tinggi untuk membuang kotoran atau debu sisa pengereman.
Kemudian pemeriksaan dilanjutkan ke bagian fisik dari tromol tersebut periksalah
kemungkinan ada kerusakan pada bagian-bagian tertentu dari tromol tersebut misal
tromol terjadi karat, dan bisa retak dan sebagainya, pada tromol rem mobil kijang rover
26
yang penulis periksa. Pada bagian tersebut tidak terjadi keretakan atau yang lainnya. Dari
hasil pemeriksaan tersebut tromol cukup di cuci menggunakan air supaya tromol bersih.
Kemudian keringkan dengan udara bertekanan tinggi pada bagian tromol tersebut.
Gambar 2.20 Membersihkan kanvas rem dengan kertas amplas (sumber Wikipedia)
27
Pemeriksaan wheel cylinder masih baik atau tidaknya dapat dilakukan dengan
menekan pedal rem, kemudian secara bersamaan periksa dengan cara menekan piston
pada wheel cylinder menggunakan jari tangan dan kemudian rasakan piston bergerak
maju atau tetap dan melihat kebocoran yang ada pada wheel cylinder. Setelah melakukan
pemeriksaan pada wheel cylinder tersebut, diperoleh hasil oleh penulis yaitu piston
terdorong tetapi pedal rem harus diinjak beberapa kali baru terjadi dorongan. Untuk
komponen dari wheel cylinder masih dalam keadaan normal dan tidak terlihat kebocoran
minyak pada bagian wheel cylinder.
28
Bagian penting dari penggantian minyak rem adalah bleending rem proses ini
bertujuan untuk membersihkan sistem rem dari udara yang terperangkap dan cairan lama.
Dan untuk memulihkan kinerja dari rem tersebut, dan untuk mengetahui adanya udara
yang terjebak pada minyak rem yang ditekan. Dalam kasus yang pernah saya tangani di
bengkel seringkali terjadi mobil banyak mengalami gangguan pada saat pengereman,
pengereman pada mobil ini tidak akan terjadi bilamana pedal rem hanya ditekan sekali
injakan saja rem ini akan bekerja apabila pedal rem ditekan beberapa kali, dan bisa
disimpulkan minyak rem pada mobil tersebut pada saat bekerja atau ditekan ada udara
yang ikut tercampur hal ini disebabkan oleh kurangnya minyak rem yang ada pada
reservoir tank.
1. Pertama yang dilakukan untuk melakukan proses ini adalah memasang slang ke baut
pembuang.
2. Lalu siapkan wadah untuk menampung minyak yang akan keluar pada proses
bleeding.
Mulailah proses dengan awalan menekan pedal rem berkali-kali, kemudian setelah itu
tahan pedal rem dan kendorkan baut pembuangan yang ada pada wheel cylinder maka
minyak akan keluar melalui slang yang sudah dipasang sebelumnya dan masuk ke wadah,
kemudian kalau memang ada udara yang terjebak pada minyak udara ini juga akan ikut
keluar berbentuk gelembung udara. Setelah itu kencangkan baut pembuangan tadi
kemudian lepas pedal rem, dan lakukan proses ini berkali-kali sampai gelembung udara
benar-benar tidak ada lagi.
Dari hasil proses bleeding yang telah dilakukan ternyata terdapat gelembung udara
yang ikut keluar bersama minyak melalui slang, jadi dapat disimpulkan gangguan rem
tersebut adalah pada saat pengereman yang ditekan bukan minyak saja ternyata terdapat
gelembung udara yang ikut ditekan oleh karana itu saat pengereman harus ditekan
berkali-kali.
29
kanvas dengan tromol agar pada saat pengereman kanvas rem langsung bersinggungan
dengan tromol. Dari hasil pemeriksaan posisi atau celah kanvas rem dengantromol masih
kurang tepat persinggungannya maka pada saat proses pengereman rem tidak dapat
bekerja
secara maksimal, penyetelan bisa menggunakan obeng lalu putar perlahan gear yang ada
disilinder penyetel sepatu rem. Setelah itu untuk mengecek persinggungan kanvas rem
tersebut yaitu dengan memutar tromol sampai terjadi adanya persinggungan antara
kanvas dengan tromol kemudian setelah itu putar gear penyetel kembali untuk memberi
celah sedikit agar kanvas rem tidak bersinggungan terus menerus.
30
Rem merupakan salah satu bagian utama dari setiap kendaraan karena memiliki
fungsi penting dalam pengoperasian kendaraan. Pada umumnya kendaraan memiliki
tenaga yang cukup untuk bergerak pada berbagai kondisi atau keadaan, di mana tenaga
tersebut diperoleh dari motor melalui pembakaran bahan bakar dalam silinder. Kendaraan
bergerak dan berjalan pada jalan yang tidak selalu rata, kadang mendaki dan menurun.
Demikian juga, tidak hanya berjalan pada jalan yang lurus terkadang kendaraan berbelok
saat berada pada tikungan dan berhenti sacara tiba-tiba. Untuk mengatasinya, maka setiap
kendaraan harus dilengkapi dengan sistem pengereman yang lebih aman. Pada saat
pengemudi menginginkan kendaraan berhenti secara tiba-tiba serta ingin memperlambat
laju kendaraan, maka rem sangat dibutuhkan untuk mengontrol kecepatan kendaraan
(Deton,T. 2006, dalam Mende, Jeversen dan Tertius V. Y . Ulaan 2008: 81).
Pada saat kendaraan menurun, laju kendaraan akan bertambah cepat, maka dari
itu peran rem sangat dibutuhkan untuk memperlambat lajunya kecepatankendaraan, agar
pengemudi dapat mengontrol kendaraan dengan aman. Pada umumnya fungsi rem untuk
memperlambat dan menghentikan laju kendaraan tanpa memperhitungkan akibat saat
pengemudi menginjak pedal rem secara tibatiba yang dapat mengakibatkan kecelakaan.
Pada saat bersamaan roda kendaraan tiba-tiba akan mengancing. Misalnya di jalan yang
bersalju dan licin dibutuhkan pengereman yang maksimal, karena pada kondisi jalan
seperti ini kesetabilan arah kendaraan mudah hilang. Oleh karena itu, kendaraan perlu
dilengkapi sistem rem ABS agar dalam menghentikan kendaraan pengemudi tidak harus
memompa rem terlebih dahulu. Tujuan penyempurnaan sistem rem ini adalah agar hasil
pengereman menjadi lebih stabil dan akurat melalui sistem ABS . Anti-Lock Brake
System adalah sistem pengereman yang dikontrol secara elektrolik. Sistem ini
menggunakan suatu unit komputer actuator yang gunanya untuk mengendalikan tekanan
hidrolik yang menuju ke disc brake caliper semua roda mobil tersebut. Tanpa ABS
manakala pengereman diterapkan dengan cukup kuat untuk mengunci roda mobil akan
meluncur tak terkendali sebab tidak ada daya tarik antara ban dan permukaan jalan.
Selagi roda sedang meluncur, pengendara hilang kendali juga. Saat Anti-Lock Brake
System mengerem, sistem menyediakan keselamatan kepada pengendara yang lebih
tinggi melalui pencegahan roda dari penguncian. Anti-Lock Brake System dalam
31
pemakaian sistem pengereman normal tidak akan terpengaruh. Anti-lock Brake System
dirancang untuk mencegah terjadinya penguncian roda (wheel lockup) saat pengereman
mendadak di segala medan jalan. Hasil saat pengereman adalah:
Roda tidak akan terkunci secara mendadak
Stabilitas mobil sewaktu dilakukan pengereman tetap mantap
Kendaraan tetap dapat dikendalikan dengan baik sewaktu pengereman mendadak
atau berjalan pada tempat yang licin.
b. Cara kerja sistem ABS
Ketika pedal rem diinjak, kecepatan roda akan berkurang selanjutnya roda
cenderung terkunci. Pada titik ini ABS control unit akan menghitung perbedaan atau
perbandingan kecepatan roda dengan kecepatan kendaraan. Jika angka perbandingan
tersebut besar, ABS control unit segera memerintahkan untuk mengurangi tekanan
minyak rem pada caliper. Ketika tekanan hidrolik turun, kecepatan roda akan naik dan
control unit akan segera memantau kecepatan roda tersebut. Setelah kecepatan roda
bertambah, control unit akan menyimpulkan bahwa roda terlalu lama tidak terkunci dan
selanjutnya akan memerintahkan untuk menambah tekanan minyak rem. Oleh karena itu,
roda akan segera terkunci kembali. Dengan demikian, kecepatan dan pengereman mobil
akan terkontrol kembali. Sewaktu pedal rem diinjak, sistem ABS akan memberikan
perlambatan kecepatan kendaraan secara berangsur-angsur sampai kendaraan benar-benar
berhenti. Keadaan ini terjadi karena adanya penambahan dan pengurangan tekanan
minyak rem secara periodik sampai mobil benar-benar berhenti dalam interval waktu
yang sangat singkat.
Oleh karena itu, roda akan segera terkunci kembali. Dengan demikian, kecepatan dan
pengereman mobil akan terkontrol kembali. Sewaktu pedal rem diinjak, sistem ABS akan
memberikan perlambatan kecepatan kendaraan secara berangsur-angsur sampai kendaraan benar-
benar berhenti. Keadaan ini terjadi karena adanya penambahan dan pengurangan tekanan minyak
rem secara periodik sampai mobil benar-benar berhenti dalam interval waktu yang sangat
singkat.
32
Gaya dapat menyebabkan kendaraan bergerak , gaya ini disebut dengan gaya
grafitasi, gaya angin (tahanan udara) dan gaya ban (rolling resistance). Pergerakan
atau perpindahan gerak sesuai dengan yang diinginkan dapat diperoleh dengan
melalui gaya ban. Gaya ban terdiri dari komponen berikut : 1. Driving force (FD)
karena pengendalian 2. Lateral force (FS) karena steering dan 3. Normal force (FN)
karena berat kendaran. Lateral force (FS) mentransfer gerakan pengemudian terhadap
jalan dan membuat kendaraan belok. Normal force (FN) ditentukan oleh berat
kendaraan dan muatannya, karena itu berat komponen bertindak sebagai garis tegak
lurus diatas ban. Besarnya suatu gaya dapat dipengaruhi oleh kondisi jalan. Ban dan
cuaca, yaitu gaya gesekan antara roda dan permukaan jalan.
33
3. Konstruksi Rem ABS
Hidrolic Unit fungsinya sebagai panghasil dan pengatur tekanan minyak rem
sesuai sinyal yang diterima dari ABS control unit.
ABS control unit fungsinya sebagai penerima dan pengolah data computer
yang diperoleh dari wheel speed sensor dan selanjutnya akan ditentukan besar
kecilnya tekanan minyak rem untuk masing-masing roda.
ABS wheel speed sensor dan rotor fungsinya sebagai peghitung kecepatan
roda. Dengan cara memberikan sinyal elektrolis ke ABS control unit, ABS
wheel speed sensor dipasangkan pada keempat roda mobil.
ABS relay fungsinya sebagai pengontrol aliran arus listrik yang menju ke
hidrolic unit, solenoid valve dan motor hidrolik.
ABS actuator fungsinya menghentikan tekanan fluida minyak rem dari master
cylinder ke setiap cylinder piringan rem (disk brake cylinder).
34
dan menghentikan dalam jarak yang sesingkat mungkin di bawah kondisi yang
paling. Selama rem normal pengereman, ABS dan non-ABS pedal merasa akan sama.
Selama operasi ABS, pula bisa dirasakan di pedal rem, disertai dengan jatuh dan
kemudian kenaikan pedal rem tinggi dan mengeluarkan bunyi klik. Tentu saja karena
ABS ini mengandalkan sensor dan perangkat elektronik tentu saja pastikan bahwa.
Aki memiliki setrum yang cukup, bisa saja kelainan disebabkan kekurangan setrum.
Sepele tapi bisa bikin pusing.
Gambar 2.24 normalnya : menyala waktu kunci kontak di ON dan mati setelah 2
detik. Bila menyala terus berarti ada masalah, bila kedip-kedip / flashing
kemungkinan ada konektor di ABS Hydrolic Unit yang bermasalah atau bahkan ABS
Hydrolic Unit itu sendiri.
Gambar 2.25 normalnya : menyala waktu kunci kontak di ON dan mati setelah 2
detik. Atau bila Handrem ditarik. Bila menyala terus padahal tidak handrem sudah
dilepas berarti ada masalah pada EBD. Minyak rem yang kurang mencukupi di
tabung reservoir juga bisa menjadi penyebabnya. Dengan mengetahui komponen-
komponen pada sistem ABS, akan membantu kita melakukan trouble shooting dari
kelainan yang ada di sistem ABS ini. Beberapa cara trouble shoot ada yang bisa kita
lakukan sendiri tetapi ada juga yang harus meminta bantuan ke pihak yang lebih ahli
misalnya bengkel resmi.
35
Gambar 2.26 komponen-komponen sistem ABS
Bengkel resmi memiliki alat yang lengkap dan mekanik ahli yang dapat
melakukan trouble shoot system ABS. Salah satu toolsnya adalah Scanner untuk
membaca kode error yang ditunjukkan sistem. Scanner ini (A) akan dicolokkan ke
socket OBD-II (1).
36
Dari sini terlihat dengan kelengkapan tools akan memudahkan mencari
sumber permasalahan. Meski begitu ada beberapa hal yang dapat kita lakukan
untuk melakukan pengecekan sendiri. (Newbie) coba tulis penjelasan dan hal
yang perlu dicek secara bergantian, yaitu :
1. Cek Aki, pastikan tegangannya mencukupi. Gunakan AVO untuk mengecek
voltasenya, apabila di bawah 12 Volt coba charge atau ganti.
2. Cek ketinggian minyak rem pada tabung reservoir. Perhatikan pula switch
minyak rem (gambar 8 no 6) yang ada apakah terlepas atau putus
kabelnya.
37
Gambar 2.28 Pengecekan aki dan minyak rem (sumber wikipedia)
3. Pahami lokasi dari masing-masing komponen (lihat gambar 5).
Newbie fokus ke :
a. ABS Hydrolic Unit atau ABS Control Modul (gambar 5 no 6)
b. Ring sensor ABS yang ada di masing-masing roda (gambar 5 no 8)
c. ABS Sensor yang ada di masing-masing roda (gambar 5 no 4)
4. Pastikan konektor kabel ke ABS Hydrolic Unit tidak kendor / kotor / korosif yang
menyebabkan gangguan kelistrikan. Perhatikan gambar 9 no 5, itu adalah konektor.
Perhatikan gambar 10, tarik tuas ke bawah untuk melepas (disconnect) dan ke atas
untuk menyambung (connect), bersihkan soket dan pastikan koneksinya sempurna dan
tidak goyang.
38
Gambar2.30 kabel konektor unit ABS
5. Perhatikan kondisi fisik sensor ABS yang menempel pada knukle di roda depan dan
roda belakang apakah menempel sempurna atau tidak. Perhatikan gambar 13, A :
menempel sempurna karena tidak ada gap / celah / clearance. Pastikan pula kabel dari
sensor ABS tidak ada yang terkelupas / putus.
6. Serahkan ke bengkel resmi atau bengkel lain yang memiliki peralatan lengkap dan
ahli mengenai ABS untuk diagnosa lebih lanjut. Kendaraan dengan ABS dilengkapi
dengan sistem, pedal yang digerakkan dual-rem.
BAB III
TEKNIK PELAKSANAAN
39
mekanik, baik itu melakukan service, penggantian part, maupun menganalisa kerusakan.
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) seluruh aktifitas dan kegiatan
yang dilakukan oleh mahasiswa diawasi dan dibimbing langsung oleh mekanik. Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) di ACK OTOMOTIF dilakukan dengan cara ikut
serta langsung dalam menyelesaikan Work Order (WO) yang telah diberikan oleh kepala
mekanik kepada mekanik. Berikut pemberian Wiring Order (WO) hingga sampai kepada
mekanik dan mahasiswa terjadi dengan siklus seperti gambar berikut :
Aliran Siklus
MEKANIK MAHASISWA
40
tabel sebagai
berikut :
41
2022 3. X-TRAIL : menganti packing head yang sudah bocor
42
14. Rabu, 4 Januari 2023 1. Serena : ganti oli+of, service rem
2. Avanza: service ringan.
15. Kamis, 5 Januari 2023 1. Juke : ganti master rem tromol yang bocor RH,
2. Livina: CRB, ganti bhusing lower arm
3. Nissan march : ganti oli + of
17. Sabtu, 7 Januari 2023 1. Kijang innova : mengganti sepatu rem dan mengganti
karet piston rem dan melakukan proses bleeding.
2. Nissan march : mengganti caliper rem belakang LH/RH.
18. Senin 9 Januari 2023 1. Avanza : mengganti thermostat dan mengganti packing
head yang bocor.
2. X-TRAIL : Service rem.
19. Selasa, 10 januari 1. Luxio : mengganti selang pompa oli yang bocor,
2023 mengganti packing head yang bocor, mengganti busi.
2. Livina : service rem dan ganti oli + of.
20. Rabu, 11 Januari 2023 1. Livina : CRB, ganti karet kaliper rem depan LH/RH
22. Jumat 13, januari 1. Chevrolet : ganti oli + of, service ringan, ganti saringan
2023 udara.
2. X-TRAIL: Ganti tapak shock LH/RH dan service rem.
23. Sabtu 14 Januari 2023 1. X-TRAIL : Ganti lower arm RH, Ganti bhusing lower
arm, perbaikan power stering, dan mengganti bushing
stabilizher.
24. Senin, 16 Januari 1. Livina: CRB gang anti oli+of
2023 2. Ganti shock depan belakang LH/RH
25. Selasa, 17 Januari 1. Hyundai : ganti sepatu rem, perbaikan pompa oli,
2023 mengganti karet piston rem, mengganti kaliper rem depan,
mengganti sepatu rem dan memasang belting
26. Rabu, 18 Januari 2023 1. Livina : CRB, ganti oli+of, ganti link stabilizher dan
service rem.
27. Kamis 18 Januari 1. Livina : megganti air radiator, mengganti oli + of,
2023
43
membersihkan saringan udara
2. G-Livina : mengganti lampu belakang yang putus.
28. Jumat, 19 Januari 1. T-Rush : ganti oli +of, membersihkan saringan udara
2023 2. Livina : membersihkan saringan udara.
29. Sabtu, 20 Januari 1. Livina: CRB dan mengganti busi dan mengganti monting.
2023
30. Senin, 22 Januari 1. X-TRAIL : Service berkala, menambah air baterai dan
2023 service rem.
2. Livina : mengganti oli matic.
31. Selasa 23 Januari 1. Perpisahan antara mahasiswa PKLI dengan seluruh pihak
2023 yang terkait di ACK OTOMOTIF.
2. Penyerahan tanda terimakasih kepada mekanik
pembimbing PKLI.
44
Pukul 14:00 – 17:00 (Bekerja)
Alat Kondisi
1. Kompreseor/ gun angin Baik
2. Kunci ring pas 14mm Baik
3. palu Baik
4. kunci moment Baik
5. dongkrak Baik
6. jack stand Baik
7. tang potong Baik
8. tang kombinasi Baik
9. snapring Baik
10. palu plastik Baik
11. piston ring compressor Baik
12. tang biasa Baik
13. obeng (+) Baik
14. obeng (-) Baik
15. multi taster Baik
16. sikat kawat Baik
17. kunci L5 Baik
18. kain lap majun Baik
19. kunci T Baik
20. Kunci L10 mm Baik
21. consult Baik
1. Bahan
45
Bahan Kondisi
1. 1 unit mobil Nissan livina Baik
2. Ninyak rem Baik
3. Baki untuk wadah kunci dan Baik
bahan
4. gemuk Baik
5. pin caliper Baik
6. satu set ped rem depan (disc Baik
brake)
7. satu set rem tromol belakang Baik
8. proker Baik
9. kain lap Baik
10. seal rem cakram depan Baik
11. air Baik
12. sabun colek Baik
13. wheel cylinder belakang Baik
46
Periksa level minyak rem pada reservoir harus berada diantara min dan max.
Tambahkan jika kurang. Biasanya pada saat proses bleeding minyak akan berkurang.
Hati-hati jangan sampai minyak rem tumpah ke body kendaraan jika minyak rem
tumpa dan mengenai bodi kemdaraan segera Bersihkan dengan air jika.
Periksa kebocoran minyak rem pada saluran rem.
47
Langkah berikutnya, teliti ketebalan kampas rem. Biasanya kampas rem cakram
mempunyai threat atau alur yang akan semakin dangkal ketika kampas mulai tipis.
jika threat tersebut dangkal atau rata, kita harus mengganti kampas rem mobil. Akan
tetapi jika ketebalan kampas rem masih baik, lakukan sedikit pengamplasan
khususnya di bagian tepi kampas agar tidak terlalu tajam. Ini bertujuan untuk
membuat tekstur kampas lebih kasar
48
Memeriksa Caliper
Untuk mengecek seal-seal caliper dan seal piston biasanya dilakukan setiap 10 ribu km.
Kondisi karet-karet akan di cek jika terjadi kerusakan seperti sobek atau kebocoran,
selain itu biasanya akan di buka pada bagian luarnya dan di berikan sedikit pelumas. Jika
saat pemeriksaan di ketahui seal kaliper ada yang robek sebaiknya ini di ganti, bisa jadi
saat itu sobek masih kecil sehingga belum menimbulkan karat tapi jika sudah lama akan
membuat piston rem macet dan rem tidak bisa bekerja. Jadi ciri yang pertama seal rem ini
di ganti adalah jika keliahatan sobek atau rusak saat pemeriksaan, yang kedua adalah jika
rem macet karena piston tidak bisa kembali, maka ini harus di bongkar dan seal harus di
ganti.
49
Gambar 3.5 dokumen pribadi gambar 3.6 dokumen pribadi
Untuk mobil G-Livina jenis wheel cylinder yang digunakan adalah tipe double piston.
Dimana cara kerja wheel cylinder yaitu ntuk meneruskan tekanan hidrolik dari master
rem untuk menggerakkan sepatu rem. Wheel cylinder ini mengubah tenaga hidrolik yang
dihasilkan dari master rem menjadi tenaga mekanik yang berupa gerakan mendorong
sepatu rem sehingga bisa terjadi pengereman sesuai dengan keinginan pengemudi. Pada
kasus ini terlihat bawasannya wheel silinder bocor maka perlu ddiganti dengan yang
baru.
Setelah melakukan perawatan dan perbaikan pada sistem rem maka perlu
dilakukan pengecekan ketinggian minyak rem karena pada saat proses bleeding biasanya
minyak rem akakn berkurang ada beberapa cara untuk memeriksa ketinggian minyak rem
cara sederhana yaitu dengan cara melihat inggi permukaan minyak rem dan master
50
silinder adalah di antara garis MAX dan MIN. Jika tinggi permukaan minyak rem
dibawah atau dekat garis MIN. jika minyak rem terus berkurang ada kemungkinan terjadi
kebocoran pada sistem hidrolis.
Pergantian rem tromol dilakukan apabila rem tromol rusak atau sepatu rem sudah
habis jika sepatu rem sudah tipis maka perlu dikakukan pergantian. Ada beberapa tahap
yang dilakukan untuk mengganti sepatu rem pada rem tromol.
1. Lepas baut roda menggunakan kunci momen menggunakan kunci shock ukuran
22
Setelah roda lepas maka Lepas bagian komponen drum pada rem tromol
51
2. Setelah terpasang maka dikaitkan dengan anchor bolt, flat washer, spring ke rem
4. setelah terpasang maka pasang bagian sepatu rem yang yang menjadi psangannya.
52
5. Setelah terpsang selaraskan dengan wheel cylinder lalu pasang bagian spring yang
bawah.
53
Prinsip kerja penyetelan ini, menggunakan prinsip sekrup. Dimana ada dua buah
komponen utama yang terdiri dari baut dan mur. Saat kota putar baut penyetel sesuai
jarum jam maka baut akan masuk. Ini menyebabkan panjang adjuster mengecil atau celah
rem longgar. Sebaliknya, ketika kita putar berlawanan jarum jam maka adjuster akan
semakin memanjang sehingga celah rem bisa lebih rapat,
Refleksi
Penulis dapat melihat langsung praktek perawatan dan perbaikan sistem rem. Dimana
selama perkuliahan penulis juga mendapatkan pengetahuan teori-teori tersebut tanpa mengetahui
secara mendalam bagaimana cara pembongkaran, pemeriksaan maupun penggantian. selama
melaksanakan PKLI, penulis banyak mendapatkan ilmu dan pengalaman baru di dalam industri.
Penulis juga dapat mengetahui tentang manajemen yang ada di perusahaan, yang mana penulis
juga diajarkan untuk disiplin, kejujuran, professional serta harus dapat berkerja sama dalam team
dengan baik. Selain itu penulis juga diajarkan untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang
dilakukan oleh penulis. Pelaksanaan PKLI sangatlah dibutuhkan oleh mahasiswa, karena dengan
pelaksanaan PKLI mahasiswa tahu praktek-praktek kerja lapangan yang ada di industri. PKLI
juga mengajarkan bagi penulis tentang bagaimana cara penulis menyesuaikan diri dengan
lingkungan industri.
Pada pelaksaan PKLI di lapangan, penulis mendapat banyak pengalaman dan ilmu
berharga dari rekan-rekan teknisi yang menyambut kedatangan kami dengan baik. Saat
melaksanakan PKLI penulis merasa sangat dihargai selama melakukan pekerjaan, penulis di
ajarkan terlebih dahulu prosedur pekerjaan yang akan dilakukan sebelum memulai pekerjaan
tersebut. Dan juga penulis diajarkan dalam tata cara pengerjaan yang akan dilakukan.
54
BAB IV
A. Kesimpulan
Perusahaan ACK OTMOTIF adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa perawatan
kendaraan roda 4 untuk semua jenis mobil di wilayah Sumatera Utara ACK OTOMOTIF ini
berfokus pada pasar kelas menengah ke bawah. Terutama bagi mobil-mobil lama, setelah
mereka dilayani oleh dealer selama masa garansi.
Di mana service dab perawatan pada sistem rem pada kendaraan sangat penting untuk
di lakukan agar sistem rem pada kendaraan tetap pada kondisi yang baik dan kendaraan
terasa nyaman pada saat berkendara. Dalam pelaksanaan pemeriksaan, perawatan dan
perbaikan harus mengikuti prosedur agar mendapatkan hasil yang maksimal.
B. Saran
55
Kepada mahasiswa sebelum melakukan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) terlebih
dahulu memahami teori yang dibutuhkan saat berkerja di industri serta mahasiswa harus
mampu beradaptasi dengan lingkungan industri.
Untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan dalam hal praktek tidak bisa di lakukan
dengan cepat dan instan. Harus di butuhkan pengalaman yang cukup agar cukup mahir dalam
melakukan pekerjaan tersebut. Maka penulis juga ingin menyampaikan saran kepada
Universitas untuk memberikan waktu PKLI kepada mahasiswa lebih lama lagi dikarenakan
dengan waktu yang singkat tidaklah mudah untuk memahami dan memperoleh pengetahuan
dalam praktek, terlebih lagi dalam dunia industri seperti di ACK OTOMOTIF SUNGGAL.
Untuk sistem praktek di kampus agar lebih di tingkatkan lagi, hal itu supaya mahasiswa
juga mendapatkan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
Industri (PKLI)
Kepada ACK OTOMOTIF agar dapat selalu mempertahankan dan meningkatkan kinerja
dan kualitas perusahaan agar tujuan yang di harapkan dapat tercapai.
56
DAFTAR PUSTAKA
http://bestmechanic.blogspot.com/2012/11/tipe-rem-tromol.html.
http://mobil.blogspot.com/2013/04/dasar-kerja-rem-hidrolik.html,
http://otomotif.selkid.com/2013/04/rem-tromol.html,
http://www.kiosban.com/cara-perawatan-rem-.html,
Kiran, K.V.S, N. Sarath Chandra, dan Svits. Automatic Stability Control Plus
Traction & Anti-lock Braking System. Departemen of Mechanical Engineering.
Mende, Jeferson dan Tertius V. Y. Ulaan. 2008. Kajian Sistem Rem ABS(Antilock
Brake system) Pada Kendaraan Toyota Corolla Tipe AE-FE. Manado : Universitas
Sam Ratulangi.
57
Yulianto (2005). Perbaikan Sistem Rem. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi PKLI
58
Gambar 4.2 membongkar rack setir
59
60
61
62
63
64
65
66
67