HALAMAN JUDUL
Disusun Oleh :
NIM/NISN : 202581/0036260433
Kelas : XI TKRO 2
i
LEMBAR PERSETUJUAN
UNTUK MENGIKUTI PRAKERIN
Disusun oleh:
Nama : Akhmad Wahyudin
NIS : 202581
Kelas : XI TKRO 2
Bidang keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Judul Laporan : Cara Perawatan Sistem Pelumasan Di Bengkel Budi Mobil
Service
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, yang telah senantiasa
melimpahkan berkah,rahmat, Taufiq, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktik kerja industri di Bengkel Budi Mobil Service. Laporan
ini dibuat berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa selama berada di
dunia industri.Laporan ini di susun sebagai pertanggungjawaban siswa selama prakerin
dan berfungsi sebagai acuan dalam ujian yang dilaksanakan setelah siswa
melaksanakan praktik di dunia industri.
Pelaksanaan prakerin dapat berjalan lancar karena adanya dukungan dan kerja
sama yang baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Erfan Suparmo, S.Pd, MA selaku kepala sekolah SMK Bhakti Praja
Adiwerna
2. Bapak Didit Irawan,ST. selaku ketua Program keahlian TKRO
3. Bapak Edy selaku Pimpinan Bengkel Family
4. Bapak Ali Afif selaku guru pembimbing selama pelaksanaan Praktik Kerja
Industri
5. Bapak Aris selaku pembimbing pada Bengkel Budi Mobil Service.
6. Seluruh staf dan karyawan bengkel Budi Mobil Service.
7. Dewan guru atas bimbingannya selama penulis belajar di SMK Bhakti Praja
Adiwerna
8. Seluruh karyawan SMK Bhakti Praja Adiwerna
9. Orang tua tercinta serta teman-teman yang selalu memberikan dukungan penulis
baik secara moril maupun materil hingga terselesaimya laporan Praktik Kerja
Industri ini.
Penulis menyadari akan kekurangan dalam pembuatan laporan ini,oleh karena itu
penulis mengharapkan masukan kritik dan saran yang membangun guna sempurnanya
laporan ini di masa mendatang.
Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Semoga
laporan Praktik Kerja Industri ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Akhmad Wahyudin
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................viii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
2. Landasan Hukum ............................................................................................... 1
3. Tujuan Praktik Industri ...................................................................................... 1
4. Manfaat Praktik Industri .................................................................................... 2
BAB II .......................................................................................................................... 3
1. Sejarah Bengkel Budi Mobil Service ................................................................. 3
2. Kedudukan dan Letak ........................................................................................ 3
3. Struktur Organisasi............................................................................................. 3
4. Prosedur Pelayanan Bengkel Budi Mobil Service ............................................. 3
BAB III ......................................................................................................................... 5
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik ............................................................ 5
2. Bahan dan Alat ................................................................................................... 5
3. Sistem Pelumasan Mesin.................................................................................... 5
4. Fungsi Pelumas: ................................................................................................. 6
5. Gesekan dan Keausan: ....................................................................................... 6
6. Bahan dasar dan Aditif ....................................................................................... 6
7. Memilih Pelumas ............................................................................................... 7
8. Klasifikasi Mutu Pelumas (API Service) ........................................................... 8
9. Tingkat Kekentalan (SAE) ................................................................................. 8
10. Fungsi Pelumasan ........................................................................................... 9
11. Nama Bagian dan Fungsi................................................................................ 9
12. Gangguan-gangguan ..................................................................................... 11
13. Cara Pemeriksaan Minyak Pelumas ............................................................. 11
14. Pengukuran ................................................................................................... 12
15. Kesimpulan Gangguan ................................................................................. 12
v
16. Memasang dan menyetel .............................................................................. 12
BAB IV ....................................................................................................................... 14
1. Simpulan .......................................................................................................... 14
2. Saran................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15
LAMPIRAN ................................................................................................................ 16
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 …………………………………………………………… 11
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 …………………………………………………………………………16
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah salah satu penyelenggaraan
pendidikan keahlian profesional yang memadukan sistematik dan sinkron antara
program pendidikan di sekolah dan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui
kegiatan berkerja secara langsung dengan dunia kerja secara terarah untuk membentuk
keahlian dan mental siswa agar pada saat lulus dari SMK siap terjun dalam dunia kerja.
Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dilaksanakan selama 3 (tiga)
bulan.untuk program keahlian teknik kendaraan ringan khususnya, pihak sekolah telah
bekerjasama dengan Bengkel Budi Mobil Service sebagai salah satu tempat
dilaksanakannya Praktik Kerja Industri. Hal ini di laksanakan dalam rangka
peningkatan mutu dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencapai
tujuan yang relevan antara dunia pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja,
sekaligus sebagai syarat untuk mengikuti UN (Ujian Nasional).
Kegiatan penyelenggaraan PRAKERIN ini diharapkan dapat meningkatkan
keahlian dan etos kerja siswa yang meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja,
inisiatif, kreativitas, disiplin dan kerajinan dalam bekerja.
2. Landasan Hukum
Adapun landasan hukum pelaksanaan prakerin adalah:
a. UU NO.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. PP . NOMOR: 29/1990 tentang Pendidikan Menengah
c. Surat keputusan Mendikbud No: 0490/U 1992 Tentang Sekolah Menengah
Kejuruan.
d. Surat keputusan Mendikbud No: 080/U /1993 Tentang Kurikulum SMK
sebagaimana telah diubah menjadi Kurikulum Edisi 1999
1
4. Manfaat Praktik Industri
Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha/industri dilaksanakan dalam prinsip
saling membantu,saling mengisi,dan saling melengkapi untuk keuntungan bersamma
Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta Prakerin yang belajar dan berkerja di
industri. Penyelenggaraan Prakerin memberi keuntungan nyata bagi dunia industri
antara lain:
1) Umumnya peserta prakerin telah ikut dalam proses produksi secara aktif sehingga
pada pengertian tertentu peserta prakerin adalah tenaga. kerja yang memberi
keuntungan.
2) Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta prakerin untuk kepentingan
perusahaan sesuai kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.
3) Selama proses pendidikan melalui kerja industri , peserta prakerin mudah diatur
dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan perusahaan. Karena itu,
sikap peserta prakerin dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu industri.
4) Memberi kepuasan bagi dunia usaha / dunia industry karna diakui ikutserta
menentukan hari depan bangsa melalui Praktek Kerja Industri (Prakerin)
b. Manfaat Bagi Sekolah
1) Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian professional bagi peserta didik lebih
terjamin pencapaiannya.
2) Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan dengan kebutuhan
lapangan kerja.
3) Member kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan sekolah karena tamatannya
lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat, dan kepentingan bangsa.
c. Manfaat Bagi Praktikan/Peserta didik
1) Hasil belajar peserta Praktik Industri akan lebih bermakna, karena setelah tamat
akan betul-bebtul memiliki keahlian profesional sebagai bekal untuk
meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk pengembangan dirinya
secara berkelanjutan.
2) Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa percaya
diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk meningkatkan
keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.
2
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN
a. Pekerjaan dimulai pukul 07.30. Dengan istirahat pukul 12.00 – 13.00, dan selesai
pukul 16.30 WIB
b. Menjaga kebersihn area bengkel
c. Jika berhalangan hadir, wajib member informasi pada pimpinan bengkel.
d. Menggunakan peralatan kerja yang efektif dan efisien
3. Struktur Organisasi
Pimpinan
Budi Hantoro
Mekanik
Tjahyo
3
2) Tune up
3) Ganti oli dan oli filter
4) Cek rem
5) Sistem kelistrikan mobil
4
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK
5
tekanan. Jika tekanan yang hilang terlalu besar pembentukan seal (lapisan pelumas)
yang tidak baik, mesin akan kehilangan tenaga sehingga konsumsi bahan bakar
meningkat – yang berarti pemborosan biaya. Begitu vitalnya pelumas bagi kendaraan
bermotor atau mesin-mesin industri sehingga memacu para ahli untuk tak hentinya
berusaha menciptakan formula yang dapat menghasilkan suatu pelumas berkualitas
tinggi.
Dulu, selama berabad-abad, orang menggunakan lemak binatang untuk
mengurangi gesekan pada bantalan roda gerobak atau kereta pengangkut. Namun
seratus tahun belakangan ini – sejak ditemukannya minyak bumi, perkembangan
pelumas memasuki era baru. Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi mesin
otomotif dan industri saat ini yang menuntut kecepatan mesin yang lebih tinggi. Mesin-
mesin modern saat ini menghasilkan tenaga lebih besar, kapasitas tampung minyak
pelumas di dalam mesin lebih kecil, temperatur operasi lebih tinggi dan juga menuntut
interval pergantian pelumas yang lebih lama.
4. Fungsi Pelumas:
a. Mengendalikan gesekan
b. Mencegah keausan
c. Mendinginkan mesin
d. Mencegah korosi
e. Memelihara mesin tetap bersih
f. Memaksimumkan kompresi, mempertahankan tekanan
6
oil untuk mendapatkan pelumas sesuai spesifikasi yang ditentukan. Komposisi base oil
dalam pelumas berkisar 80% dan komposisi aditif sekitar 30%.
Fungsi aditif bermacam-macam, antara lain untuk membersihkan mesin,
mengurangi gesekan, meminimalkan keausan, mencegah karat, meningkatkan indeks
kekentalan pelumas sehingga pelumas tetap mudah mengalir pada suhu rendah dan
tidak encer pada suhu tinggi. Pelumas yang baik sudah mengandung aditif, karenanya
pelumas yang baik tidak memerlukan tambahan aditif.
7. Memilih Pelumas
Perhatikan tingkat mutu dan kekentalannya saat ini banyak sekali jenis dan merek
pelumas yang beredar di pasar, masing-masing menawarkan kelebihan. Karenanya tak
jarang banyak pengguna pelumas yang bingung memilih pelumas yang sesuai untuk
kebutuhan mesinnya. Sayangnya, tak semua pemakai pelumas memahami dasar
penggunaan pelumas. Biasanya pemilik kendaraan pasrah saja dan mempercayakan
urusan yang satu ini kepada para mekanik di bengkel. Apapun kata mekanik mereka
terima begitu saja. Karena tak heran jika satu mobil sering berganti-ganti merek dan
jenis pelumas, sesuai saran dan “kepentingan” mekanik. Lalu bagaimana sebenarnya
cara memilih pelumas yang baik untuk mesin kendaraan?
Minyak pelumas terdiri dari berbagai jenis. Dalam penggunaannya harus
disesuaikan dengan persyaratan mesin yang telah ditentukan oleh pembuat mesin.
Karena itu kenalilah mesin anda dan ketahuilah pelumas dengan spesifikasi apa yang
direkomendasikan untuk digunakan. Mesin-mesin diesel berbahan bakar solar seperti
truk atau angkutan umum berbeda kebutuhan pelumasnya dengan mobil yang berbahan
bakar bensin. Karena itu ada pelumas yang dirancang khusus untuk mesin bensin, ada
pula yang dirancang khusus untuk mesin diesel. Tapi ada juga pelumas yang dapat
digunakan untuk keduanya, untuk mesin bensin bensin sekaligus mesin diesel. Pelumas
yang pada spesifikasinya tercantum kode ganda misalnya SG/CD, berarti pelumas
tersebut dapat digunakan untuk mesin bensin (dengan spesifikasi SG) dan mesin diesel
(dengan spesifikasi CD). Penyebutan kode SG terlebih dahulu menyatakan bahwa
pelumas tersebut lebih diutamakan untuk mesin bensin.
Pelumas sangat menentukan kemampuan kerja sebuah mesin, baik otomotif
maupun industri. Pemilihan dan penggunaan pelumas yang tepat akan sangat
membantu kelancaran kerja dan keawetan sebuah mesin. Salah memilih pelumas bisa
berakibat fatal. Dalam memilih pelumas ada dua hal yang harus diperhatikan dengan
seksama yaitu : klasifikasi mutu pelumas (API Service) dan tingkat kekentalan pelumas
(SAE).
7
8. Klasifikasi Mutu Pelumas (API Service)
Untuk mengukur standar mutu pelumas dipakai standar American Petroleum
Institute (API) Service. American Petroleum Institute adalah sebuah lembaga resmi di
Amerika Serikat yang diakui di seluruh dunia, yang membuat kategori pelumas sesuai
dengan kerja mesin.
Klasifikasi pelumas mesin berbahan bakar bensin ditandai dengan huruf S
sedangkan untuk mesin diesel (berbahan bakar solar) ditandai dengan huruf C.
Klasifikasi sesuai dengan tingkat kemampuan pelumas dimulai dari yang terendah
adalah SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ dan SL (untuk mesin bensin) dan CA, CB,
CC, CD, CE, CF-4, CH-4 dan CI-4 (untuk mesin diesel). Pelumas yang memenuhi
standar mutu ditandai dengan pencantuman kata “API Service”, diikuti dengan
klasifikasinya. Contoh : Pennzoil GT Performance Plus, API Service SJ.
Pelumas dengan API Service SL lebih baik kemampuan kerjanya dari SJ. Pelumas
dengan API Service SJ lebih baik dari API Service SH, demikian seterusnya, yang
berlaku juga untuk mesin diesel. Pelumas dengan API Service CH-4 lebih baik
kemampuan kerjanya dari pelumas API Service CF-4. Oleh pembuat mesin, setiap
kendaraan sudah ditentukan spesifikasi apa yang harus digunakan, yang tercantum
dalam buku manual. Menggunakan pelumas yang spesifikasinya lebih tinggi dari yang
ditentukan oleh pembuat mesin, tidak jadi masalah. Tetapi sangat tidak disarankan
menggunakan pelumas dengan klasifikasi lebih rendah dari yang ditentukan karena
akan berakibat kurang baik pada mesin.
8
Multi grade ditandai dengan dua angka SAE misalnya SAE 10W-40, SAE 20W-
50, dll. Pelumas mono grade hanya memiliki satu tingkat kekentalan. Pelumas kategori
ini memiliki rentang yang relative sempit atau kecil terhadap perubahan temperatur.
Kini yang banyak digunakan adalah pelumas multi grade. Pelumas multi grade
memiliki rentang kekentalan yang relatif luas atau lebar, sehingga lebih fleksibel
beradaptasi terhadap perubahan temperatur. Contohnya pelumas SAE 20W-50. Huruf
W pada SAE 20W-50 menunjukkan bahwa bila pelumas dipakai pada suhu rendah
(W=winter/dingin), pelumas akan bersifat seperti pelumas SAE 20. Sementara angka
50 menunjukkan bahwa pada suhu tinggi (panas) pelumas bersifat seperti SAE 50.
Dibanding dengan pelumas mono grade, maka pelumas multi grade bisa disebut
“dingin tidak beku, panas tidak cair”. Karena sifatnya yang fleksibel mempertahankan
kinerja pada berbagai tingkatan suhu, maka pelumas ini relatif cocok dipakai untuk
semua mesin. beberapa jenis pelumas yang beredar di Indonesia.
9
Suatu komponen yang berfungsi untuk menarik oli yang berada di Oil Pump dan
memompa oli tersebut ke seluruh bagian mesin mobil.
c. Oil Strainer
Komponen yang berupa saringan oli dan terpasang di saluran masuk oli untuk
memisahkan partikel yang besar dari oli.
d. Karter atau panci oli
Terletak pada bagian bawah engine untuk menyimpan oli yang diperlukan untuk
pelumasan engine.
e. Tutup pengisi oli
Ketika dibuka, menyediakan sebuah ruang yang memungkinkan oli dapat
dimasukan kedalam engine.
f. Tongkat kedalaman
Merupakan batang yang dapat dicabut dengan mudah yang digunakan untuk
menjelaskan jumlah oli engine dengan benar.
g. Katup pembebas tekanan oli
Memungkinkan takanan oli yang berlebihan untuk kembali ke panci oli, termasuk
ketika engine dingin (oli pekat), untuk mengurangi kemungkinan kerusakan
komponen-komponen sistem pelumasan.
h. Saringan oli
Dipasangkan untuk menghalangi partikel-partikel kotoran terbawa masuk oleh oli
engine yang dapat menimbulkan kerusakan engine.
i. Katup By-pass
Dipasangkan yang memungkinkan oli tidak tersaring dan masuk ke engine dengan
jalan pintas ketika saringan buntu/ penuh klotoran.
j. Saluran Serambi Utama dan pipa-pipa,
Sebagai dipelumas menuju engine.
k. Pendinginan oli
Sesuatu yang dipasang untuk mendinginkan oli pelumas dengan memindahkan
kelebihan panas dengan pendingin udara yang dilewatkan pada inti pendingin.
l. Katup Ventilasi Ruang Engkol (Positif Crankcase Ventilation (PCV)
Dirancang untuk membuang kebocoran asap yang dihasilkan oleh pembakaran-
pembakaran yang masuk keruang engkol. Asap ini dihasilkan karena tekanan pada
engine yang meningkat, dihasilkan karena kebocoran perapat oli pada silinder.
10
Gambar : 3.1 Positive Crankcase Valve (PCV)
12. Gangguan-gangguan
a. Perubahan Warna Minyak Mesin
1) Warna merah berarti minyak tercampur bensin
2) Warna kelabu berarti bercampur serbuk bantalan
3) Warna susu berarti bercampur dengan air
4) Warna coklat berarti bercampur dengan karbon
b. Lima kondisi yang mengotori oli pelumas:
1) Kotoran karbon dari pembakaran engine.
2) Debu dan kotoran yang terbawa masuk ke engine oleh oleh udara atau bahan
bakar.
3) Bagian yang halus dari logam, merupakan hasil dari keausan engine, menjadi
bercampur dengan oli.
4) Bahan bakar liar dan pembakaran menghasilkan kebocoran melalui ring-ring
piston kedalam ruang engkoll.
5) Kondensasi / pengembunan air dari udara yang melalui engine.
c. Kondisi yang terasa pada saat mesin hidup:
1) Mesin terasa tidak stabil karena tingkat kekentalan sudah mengurang
2) Apabila saringan oli bocor dapat mengakibatkan mengurangnya oli di dalam
mesin
3) Bila pompa oli tidak berfungsi dapat mengakibatkan hal yang fatal yaitu turun
mesin karena gesekan yang terjadi sangat keras pada komponen yang
bergesekan
4) Tercampur dengan bahan material
5) Tercampur dengan air
11
b. Apabila kendaraan habis perjalanan/ panas, tunggu 30 menit
c. Apabila kendaraan dalam kondisi dingin hidupkan 1-3 menit kemudian
matikan
d. Tarik batang pengukur minyak dan bersihkan dengan kain lap, kemudian
masukkan kembali dengan tepat.
e. Tarik kembali batang pengukur kemudian perhatikan :
f. Periksa volume minyak ,harus pada level F dan L pada batang pengukur
g. Periksa Viskositas (kekentalan minyak) dengan jari tangan
h. Periksa perubahan warna minyak mesin
14. Pengukuran
Cara pengukuran minyak pelumas atau oli dapat di lakukan dengan cara
menuangkan oli yang bekas dan baru ke dalam wadah berbeda,lalu lakukan percobaan
dengan menumpah kan oli tersebut ke tempat yang datar.apabila oli menggumpal
berarti oli tersebut masih bagus tingkat kekentalan nya,namun apabila oli berceceran
oli tersebut sudah tidak layak pakai,karena apabila di pakai dapat mengakibatkan
kerusakan pada komponen yang bergesekan dalam mesin.
12
b. Pompa Oli
Membongkar:
Memasang:
1) Pasangkan kembali pompa oli pada blok mesin menggunakan kunci letter T
12
2) sebelum memasangkan panci oli,lapisi terlebih dahulu lapisan panci oli yang
akan menempel pada blok mesin menggunakan threebonds agar tidak terjadi
kebocoran
3) lalu pasangkan panci oli menggunakan kunci letter T 10
c. Saringan oli
Membongkar
Memasang
1) Sebelum di pasangkan kembali lihat terlebih dahulu saringan oli bila ada
bahan material yang terdapat di dalam saringan oli
2) Setelah di cek,pasangkan kembali menggunakan kunci Timing Chain
13
BAB IV
PENUTUP
1. Simpulan
Pelumasan merupakan sistem yang sangat penting dalam kinerja mesin,karena
system pelumasan berfungsi untuk meredam gesekan atau melemaskan mesin pada saat
mesin menyala,karena apabila tidak adanya system pelumasan akan terjadinya getaran
yang kencang bila mesin di hidupkan
Namun gejala yang sering terjadi adalah kerusakan yang sangat fatal bahkan mesin
bisa sampai over houl akibat oli yang tidak mengalir ke atas yang di sebab kan oli
rusaknya pompa oli atau berkurang nya oli karena terjadi kebocoran.
2. Saran
Dengan segenap kekurangan keterbatasan yang di miliki, penulis menyarankan
bagi semua pembaca khususnya siswa/siswi SMK Bhakti Praja Adiwerna terutama
adik kelas agar lebih semangat dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan program
yang di adakan di sekolah dan bagi semua teman perjuangan agar tetap bersemangat
dan berjuang dalam mengembangkan potensi diri dan menjaga nama baik sekolah.
Sebuah karya pasti mempunyai kelebihan dan juga kelemahan penulis merasa
bahwa karya yang telah di buat ini masih banyak kekurangannya oleh karena itu penulis
senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun semangat kami agar
dapat membuat yang lebih baik dari sebelumnya. Adapun saran dari penulis adalah
sebagai berikut:
a. kepada pihak sekolah SMK Ma'arif Garut agar tetap menyelenggarakan program
prakerin sebagai bekal kami dalam memasuki dunia industri dikemudian hari.
b. Dan kepada pihak sekolah tingkatkan lagi kualitas monitoring demi kenyamanan
kita semua.
c. Pada pihak perusahaan dalam hal ini Budi Mobil Service agar senantiasa
berpartisipasi membantu program pendidikan terutama tidak segan memberikan
bekal ilmu di lapangan bagi peserta prakerin peran serta pihak perusahaan turut
membantu pula menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap pakai
di lapangan kerja nanti.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://dickyprasetya347.blogspot.com/2014/12/laporan-prakerin.html
Https://showroommobil.co.id.
Panduan Pembuatan laporan PKL SMK Bakti Praja Adiwerna
15
LAMPIRAN
16