Disusun Oleh :
Kelompok 5
06TIDE002 / 2018
i
LEMBAR IDENTITAS
Disusun Oleh :
NAMA NIM
ABDUL AZIS 181010800233
AHMAD BACHTIAR 181010800169
RIJALDI 181010800232
RISKA FITRIANA 171010800525
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Kelompok :5
Kelas : 06TIDE002
Menyatakan bahwa laporan praktikum untuk tugas laporan akhir yang kami buat :
1. Merupakan hasil karya tulis (asli) sendiri, bukan merupakan karya yang
pernah diajukan oleh pihak lain, dan bukan merupakan hasil plagiat atau
hasil foto copy.
2. Kami ijinkan untuk dikelola oleh Universitas Pamulang dan Laboratorium
Teknik Industri sesuai dengan norma hukum dan etika yang berlaku.
Pernyataan ini kami buat dengan penuh tanggung jawab dan kami bersedia
menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari
pernyataan ini tidak benar.
Menyetujui Mengetahui
iii
LEMBAR PENILAIAN
TANGGAL PRAKTIKUM 10, 14, 21, 28 Juni dan 08, 12, 19 Juli 2021
Rijaldi 181010800232
KELAS 06TIDE002
KELOMPOK 5 (Lima)
iv
PRAKATA
3. Syaiful Bakhri, S.T., M.Eng, Sc, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Pamulang.
4. Rini Alfatiyah, S.T., M.T., CMA, selaku Ketua Program Studi Teknik
Industri Universitas Pamulang yang selalu memberikan arahan,
dorongan, dan nasihat kepada penulis dalam menyelesaikan laporan
ini dengan baik.
5. Adi Candra, S.T., M.T, selaku Ketua Laboratorium Teknik Industri
Universitas Pamulang.
6. Yudi Maulana, S.T., M.T, yang telah memberikan berkah ilmu hingga
penulis dapat menyusun laporan.
v
dalam menyelesaikan laporan praktikum Perencanaan dan
Perancangan Produk.
Kelompok 5
vi
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................... i
PRAKATA ............................................................................................... v
PERTEMUAN 1 ....................................................................................... 1
PERTEMUAN 2 ....................................................................................... 9
vii
PERTEMUAN 3 ....................................................................................... 16
PERTEMUAN 4 ....................................................................................... 23
PERTEMUAN 5 ....................................................................................... 32
PERTEMUAN 6 ....................................................................................... 44
TOOLING ................................................................................................ 44
viii
PERTEMUAN 7 ....................................................................................... 60
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 6.4 Sander Machine .................................................................. 49
xi
DAFTAR TABEL
xii
PERTEMUAN 1
ANALISA PASAR
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1
dan menetapkan keputusan-keputusan pemasaran yang efektif atau tepat.
Suatu pendekatan (Approach) 5 step dalam Analisis Pasar :
a. Faktor umur
b. Faktor pendidikan
c. Faktor selera
d. Faktor agama
e. Faktor budaya faktor musim
2
a. Barang dan jasa yang dipasarkan
b. Letak pasar, sifat dan karakteristik pasar
c. Organisasi pembelian
d. Kegiatan pembelian
e. Perkembangan pembelian
f. Saingan perusahaan
3
Setelah melakukan suatu analisis pasar, dalam rangka
menggiatkan penjualan barang-barangnya perusahaan akan mendapatkan
keuntungan sebagai berikut:
4
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK
5
8. Akan muncul grafik perbandingan berikut :
6
D. LEMBAR KERJA
1. Hasil Praktik
2. Kesimpulan
7
E. REFERENSI
https://shelmi.wordpress.com. analisa-pasar.
8
PERTEMUAN 2
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada modul ini akan dijelaskan mengenai konsep dasar produk dan
desain produk yang akan kami buat dengan menggunakan aplikasi
Solidwork. Memahami dan menjabarkan tentang “Mengindetifikasi
kebutuhan pelanggan, Menetapkan spesifikasi target produk, membuat
konsep, pemilihan konsep, dan mengetes konsep produk”.
9
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik.
Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena
konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan
dengan ciri – ciri terbaik.
2. Tingkat Produk
Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang
dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa. Dalam
merancang produk, pemasar mula-mula arus mendefinisikan manfaat nti
yang akan disediakan produk ke konsumen. Selajutnya perencanaan
produk harus menciptakan produk actual ( actual product ) disekitar produk
inti.
10
Dengan daya tahan yang baik maka banyak sekali produk telepon genggam
yang laku dan disukai masyarakat Indonesia.
c. Murah
11
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK
Pada pertemuan kali ini kami membuat desain produk rak kayu dengan
aplikasi Solidwork. Berikut langkah-langkahnya :
1. Klik start
2. Kemudian pilih aplikasi Solidwork
3. Akan muncul tampilan seperti berikut :
12
6. Kemudian pilih Front Plane dan klik Sketch
7. Lalu membuat sketsa produk
13
D. LEMBAR KERJA
1. Hasil Praktik
b. Manfaat
Untuk menaruh buku, sepatu, dan lain-lain atau produk yang kami
desain serbaguna untuk menaruh barang apapun.
c. Harga Jual
Rp. 300.000
d. Material
14
E. REFERENSI
Dari http://arumpakardoc.blogspot.com/2012/11/pemasaran-berwawasan
masyarakat.html.
15
PERTEMUAN 3
A. TUJUAN PRAKTIKUM
16
masing-masing area fungsional dan level organisasi dapat mengerti
dan bertindak. (Gazpers1998)
c. QFD menerjemahkan apa yang dinginkan pelanggan serta
bagaimana cara organisasi menghasilkannya. Hal tersebut
memungkinkan organisasi memprioritaskan kebutuhan pelanggan,
mencari inovasi untuk menanggapi kebutuhan pelanggan, merubah
proses agar lebih efektif. QFD adalah penerapan penting untuk
proses perbaikan sehingga organisasi memungkinkan untuk
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. (Goestch and David
2000)
17
2. House of Quality (HOQ)
3. Manfaat QFD
18
b. Efisiensi Waktu
QFD dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam
pengembangan produk karena memfokuskan pada persyaratan
pelanggan yang spesifik dan telah diidentifikasikan dengan jelas.
c. Orientasi kerjasama tim
QFD merupakan pendekatan orientasi kerjasama tim. Semua
keputusan dalam proses didasarkan atas consensus dan dicapai
melalui diskusi mendalam dan brainstorming.
d. Orientasi pada dokumentasi
Salah satu produk yang dihasilkan dari proses QFD adalah dokumen
komprehensif mengenai semua data yang berhubungan dengan
segala proses yang ada dan perbandinganya dengan persyaratan
pelanggan.
19
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK
20
D. LEMBAR KERJA
1. Hasil Praktik
21
E. REFERENSI
Cohen, Lou. (1995). Quality function deployment : How to make QFD work
of you. New York: Wesley Publishing Company
22
PERTEMUAN 4
A. TUJUAN PRAKTIKUM
23
Metode pengembangan produk berdasarkan kepada permintaan
atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh customer adalah metode
yang cukup baik, karena dengan berbasis keinginan customer maka
kemungkinan produk tersebut tidak diterima oleh customer menjadi lebih
kecil. Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba,
usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat
diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba.Namun laba seringkali sulit
untuk dinilai secara cepat dan langsung.
24
2. Perancangan Produk
a. Model Deskritif
Model ini menekankan pada pentingnya menghasilkan suatu konsep
solusi sejak dini dalam proses perancangan.Model ini fokus pada
solusi, heuristic (pengalaman sebelumnya), bersifat umum,rule of
thumb.
b. Model Preskriptif
Model ini menekankan pada kebutuhan untuk melakukan aktivitas
yang lebih analitik sebelum aktivitas pembangkitan alternatif-
alternatif konsep solusi. Model ini bersifat algoritmik, prosedur
sistematik. Salah satu ciri dari aktivitas perancangan adalah bahwa
selalu dimulai dari akhir dan berakhir di awal.Artinya, fokus dari
semua aktivitas perancangan adalah titik akhir (deskripsi produk).
4. Metode Perancangan Produk
25
a. Metode Kreatif
Metode kreatif adalah metode perancangan yang bertujuan untuk
membantu merangsang pemikiran kreatif dengan cara
meningkatkan produksi Gagasan, menyisihkan hambatan mental
terhadap kreativitas, atau dengan cara memperluas area pencarian
solusi.Terdapat duajenis metode kreatif yang sering digunakan,
yaitu:
a) Brainstorming, adalah metode yang bertujuan untuk
merangsang sekelompok orang untuk menghasilkan
sejumlah besar gagasan dengan cepat.
b) Synectics, adalah suatu aktivitas kelompok yang mencoba
membangun, mengkombinasikan, dan mengembangkan
gagasan-Gagasan untuk memberikan solusi kreatif terhadap
permasalahan perancangan.Cirinya adalah membangkitkan
analogi.
b. Metode Rasional
Metode rasional menggunakan pendekatan yang sistematik dalam
merancang. Namun, metode rasional sering memiliki tujuan yang
sama dengan metode kreatif, seperti memperluas daerah penelitian
untuk solusi potensial, atau menjadi fasilitator tim kerja dan kelompok
pengambil keputusan.
26
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK
27
Gambar 4.2 Komponen 2
28
Gambar 4.5 Komponen 5
29
D. LEMBAR KERJA
1. Hasil Praktik
Tabel 4.1 Bill Of Materials
2. Kesimpulan
Jadi produk yang kami buat total komponen ada 5 jenis yang dimana
komponen 1 berjumlah 3 buah, komponen 2 berjumlah 6 buah,
komponen 3 berjumlah 3 buah, komponen 4 berjumlah 1 buah, dan
komponen 5 berjumlah 3 buah, dan setiap komponen kami beri harga
sudah paket.
30
E. REFERENSI
http://lestachi.blogspot.com/2013/04/perencanaan-dan-perancangan-
produk.html
ttps://rinihalila.files.wordpress.com/2016/04/perancangan-produk.pdf
http://indonugraha.blogspot.com/2014/09/normal-0-false-false-false-in- x-
none-x.html
http://harnyezo58.blogspot.com/2015/07/makalah-perencanaan-dan-
perancangan.html
31
PERTEMUAN 5
A. TUJUAN PRAKTIKUM
32
Gambar 5.1 Sistem Manufaktur
2. Langkah DFM
a. Memperkirakan Biaya Manufaktur
Biaya manufaktur adalah jumlah seluruh biaya untuk input dari
sistem manufaktur dan untuk proses pembuatan output yang
dihasilkan oleh sistem. Cara memperkirakan biaya manufaktur
adalah dengan membagi biaya manufaktur ke dalam biaya tetap dan
biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tercakup dalam jumlah
yang telah ditentukan sebelumnya, tanpa menghiraukan berapa
banyak unit produk yang dibuat. Sedangkan biaya variabel adalah
biaya yang tercakup dalam proporsi langsung dari jumlah unit yang
dihasilkan.
b. Mengurangi Biaya Komponen
Cara mengurangi biaya komponen adalah dengan memahami
batasan batasan proses dan dasar-dasar biaya, merancang ulang
komponen untuk mengurangi langkah- langkah pemrosesan,
pemilihan skala ekonom, yang sesuai untuk pemrosesan komponen,
menstandarkan komponen komponen dan proses-proses, mengikuti
black box pengadaan komponen.
c. Mengurangi Biaya Perakitan
Biaya perakitan antara lain adalah biaya upah tenaga kerja serta
biaya perlengkapan dan alat bantu. Cara mengurangi biaya
perakitan adalah dengan mengintegrasikan komponen,
memaksimumkan kemudahan perakitan, serta mempertimbangkan
perakitan oleh pelanggan.
33
d. Biaya pendukung (penunjang)
Terdiri dari biaya penanganan material, jaminan kualitas, pembelian,
pengiriman, penerimaan, fasilitas dan pemeliharaan peralatan. Cara
mengurangi biaya pendukung produksi adalah dengan meminimasi
kerumitan sistemik dan proses pembuktian kesalahan.
e. Mempertimbangkan Pengaruh Keputusan DFM pada Faktor Lainnya
Dengan meminimasi biaya menufaktur tidak hanya merupakan
sasaran proses pengembangan produk. Keberhasilan produk secara
ekonomis juga tergantung dari kualitas produk, berkurangnya waktu
pengenalan dan biaya pengembangan produk. Selain itu, terdapat
situasi dimana keberhasilan ekonomis suatu proyek dikompromikan
dalam rangka memaksimumkan keberhasilan ekonomi keseluruhan
perusahaan. Dalam mempertimbangkan suatu keputusan DFM,
permasalahan ini sebaiknya dipertimbangkan secara eksplisit.
3. Prinsip-prinsip desain manufaktur yang dapat membantu desainer
mengurangi biaya dan kesulitan dari manufaktur sebuah produk
a. Mengurangi jumlah total bagian dari produk. Pengurangan jumlah
bagian dalam produk merupakan cara terbaik untuk mengurangi
biaya produksi. Berkurangnya bagian produk tersebut akan
mempengaruhi bagian pembelian, inventaris, handling, waktu
pemrosesan, perkembangan waktu, peralatan, kesulitan saat
perakitan, inspeksi, pengujian, dan lain-lain. Secara umum, ini akan
mengurangi semua kegiatan yang berhubungan dengan produk.
Sebuah bagian yang tidak ada gerakan relatif terhadap bagian lain,
tidak perlu dibuat dari bahan yang berbeda, atau yang akan
membuat rakitan sangat sulit merupakan bagian yang tepat untuk
dihilangkan.
b. Mengembangkan desain modular. Penggunaan modul dalam desain
produk manufaktur menyederhanakan kegiatan seperti inspeksi,
pengujian, perakitan, pembelian, redesign, pemeliharaan,
pelayanan, dan sebagainya. Salah satu alasan penambahan modul
agar mudah merubah produk dalam proses redesign, membantu
34
menjalankan tes akhir sebelum perakitan dimulai, dan
memungkinkan penggunaan komponen standar untuk
meminimalkan variasi produk.
c. Mengembangkan desain modular. Penggunaan modul dalam desain
produk manufaktur menyederhanakan kegiatan seperti inspeksi,
pengujian, perakitan, pembelian, redesign, pemeliharaan,
pelayanan, dan sebagainya. Salah satu alasan penambahan modul
agar mudah merubah produk dalam proses redesign, membantu
menjalankan tes akhir sebelum perakitan dimulai, dan
memungkinkan penggunaan komponen standar untuk
meminimalkan variasi produk.
d. Mengembangkan desain modular. Penggunaan modul dalam desain
produk manufaktur menyederhanakan kegiatan seperti inspeksi,
pengujian, perakitan, pembelian, redesign, pemeliharaan,
pelayanan, dan sebagainya. Salah satu alasan penambahan modul
agar mudah merubah produk dalam proses redesign, membantu
menjalankan tes akhir sebelum perakitan dimulai, dan
memungkinkan penggunaan komponen standar untuk
meminimalkan variasi produk.
e. Mengembangkan desain modular. Penggunaan modul dalam desain
produk manufaktur menyederhanakan kegiatan seperti inspeksi,
pengujian, perakitan, pembelian, redesign, pemeliharaan,
pelayanan, dan sebagainya. Salah satu alasan penambahan modul
agar mudah merubah produk dalam proses redesign, membantu
menjalankan tes akhir sebelum perakitan dimulai, dan
memungkinkan penggunaan komponen standar untuk
meminimalkan variasi produk.
f. Mengembangkan desain modular. Penggunaan modul dalam desain
produk manufaktur menyederhanakan kegiatan seperti inspeksi,
pengujian, perakitan, pembelian, redesign, pemeliharaan,
pelayanan, dan sebagainya. Salah satu alasan penambahan modul
agar mudah merubah produk dalam proses redesign, membantu
35
menjalankan tes akhir sebelum perakitan dimulai, dan
memungkinkan penggunaan komponen standar untuk
meminimalkan variasi produk.
g. Mengembangkan desain modular. Penggunaan modul dalam desain
produk manufaktur menyederhanakan kegiatan seperti inspeksi,
pengujian, perakitan, pembelian, redesign, pemeliharaan,
pelayanan, dan sebagainya. Salah satu alasan penambahan modul
agar mudah merubah produk dalam proses redesign, membantu
menjalankan tes akhir sebelum perakitan dimulai, dan
memungkinkan penggunaan komponen standar untuk
meminimalkan variasi produk.
h. Mengembangkan desain modular. Penggunaan modul dalam desain
produk manufaktur menyederhanakan kegiatan seperti inspeksi,
pengujian, perakitan, pembelian, redesign, pemeliharaan,
pelayanan, dan sebagainya. Salah satu alasan penambahan modul
agar mudah merubah produk dalam proses redesign, membantu
menjalankan tes akhir sebelum perakitan dimulai, dan
memungkinkan penggunaan komponen standar untuk
meminimalkan variasi produk.
i. Mengembangkan desain modular. Penggunaan modul dalam desain
produk manufaktur menyederhanakan kegiatan seperti inspeksi,
pengujian, perakitan, pembelian, redesign, pemeliharaan,
pelayanan, dan sebagainya. Salah satu alasan penambahan modul
agar mudah merubah produk dalam proses redesign, membantu
menjalankan tes akhir sebelum perakitan dimulai, dan
memungkinkan penggunaan komponen standar untuk
meminimalkan variasi produk.
j. Mengembangkan desain modular. Penggunaan modul dalam desain
produk manufaktur menyederhanakan kegiatan seperti inspeksi,
pengujian, perakitan, pembelian, redesign, pemeliharaan,
pelayanan, dan sebagainya. Salah satu alasan penambahan modul
agar mudah merubah produk dalam proses redesign, membantu
36
menjalankan tes akhir sebelum perakitan dimulai, dan
memungkinkan penggunaan komponen standar untuk
meminimalkan variasi produk.
37
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK
38
Gambar 5.2 Proyeksi Desain Produk
39
D. LEMBAR KERJA
1. Hasil Praktik
40
Tabel 5.1 Hasil Report Costing
Quantity to Produce
Total number of assemblies: 100
Lot size: 100
Comparison:
Cost Breakdown
Calculated Parts: 23934,51 Rp 100%
Operations: 0,36 Rp 0%
Markup: 0,00 Rp 0%
41
Component Cost Impact
2. Kesimpulan
Jadi total cost per assembly Rp 23934,51
42
E. REFERENSI
http://xindustri.blogspot.com/2017/08/desain-untuk-prosesmanufaktur.html
https://indrasinurat.wordpress.com/2009/05/02/design-for-manufacturing/
43
PERTEMUAN 6
TOOLING
A. TUJUAN PRAKTIKUM
44
1. Mesin Bubut
Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas potong
dengan prinsip kerja yaitu proses pemotongan bagian dari benda
kerja yang berputar untuk memperoleh bentuk dan ukuran tertentu.
Benda kerja berputar/rotasi pada sumbunya dengan kecepatan
tertentu, kemudian pemotongan atau penyayatan menggunakan
pahat yang digerakkan secara translasi sejajar terhadap sumbu
putar dari benda kerja. Besarnya kecepatan putar, kecepatan
pemakanan dan parameter pemotongan lainnya ditentukan dengan
rumus tersendiri. Benda produk yang dihasilkan oleh pekerjaan yang
menggunakan mesin bubut adalah benda dengan bentuk silindris
yang simetris, misalnya : poros lurus maupun bertingkat, blank roda
gigi, ulir dan lainnya.
2. Mesin Frais (Milling)
Mesin frais adalah mesin perkakas yang memiliki banyak fungsi
diantaranya untuk meratakan permukaan, melakukan pengeboran,
membuat alur, membuat siku. Jenis mesin frais terdiri dari mesin frais
Horizontal, Vertikal dan Universal dan setiap jenis mesin tersebut
masih memiliki type yang berbeda lagi tergantung penggunaannya.
Proses kerja pemotongan pada mesin frais dengan cara menyayat
atau memakan benda kerja yang diposisikan bergerak relatif
terhadap alat potong yang berputar pada sumbunya. Alat potong
yang digunakan adalah jenis alat potong bermata banyak yang
berputar (multipoint cutter) atau sering disebut pisau frais/endmill.
Pisau frais dipasang pada sumbu mesin atau arbor mesin yang
didukung dengan alat pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus
berputar apabila arbor mesin diputar oleh motor listrik, agar sesuai
dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat
diatur oleh operator mesin frais.
3. Mesin Bor (drilling)
Mesin bor merupakan salah satu jenis mesin perkakas yang
berfungsi membuat suatu lubang dan atau memperbesar lubang.
45
Benda kerja diposisikan diam pada meja mesin kemudian alat
potong menggunakan mata bor yang dipasang pada sumbu mesin
dan berputar sesuai dengan kebutuhan. Proses pemotongan atau
penyayatan terjadi oleh karena perputaran mata bor dan bergerak
memasuki benda kerja. Mesin bor umunya terdiri dari mesin bor
meja, bor lantai, bor radial, bor kordinat dan bor tangan.
4. Mesin Gergaji
Mesin gergaji merupakan jenis mesin perkakas yang dapat
digunakan untuk memotong benda kerja. Benda kerja di posisikan
diam dan melintang terhadap mata gergaji. Mata gergaji digerakan
mengayun maju mundur sedemikian rupa sehingga terjadi gesekan
terhadap benda kerja yang mengakibatkan berkurangnya sebagian
benda kerja sampai dengan putus sesuai dengan yang ditentukan.
Perawatan dan pemeliharaan alat perkakas harus diperhatikan agar
dapat tetap awet dan berkualitas dalam jangka waktu yang lama.
Tips merawat dan memelihara perkakas antara lain sebagai berikut
:
a. Menjaga kebersihan perkakas caranya dengan membersihkan
dan mengelap setelah selesai menggunakannya.
b. Simpan perkakas sesuai pada tempatnya.
c. Gunakan perkakas sesuai dengan kebutuhan.
46
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK
1. Meteran
Alat yang berfungsi sebagai pengukur panjang dan jarak suatu
benda.
47
Gambar 6.2 Table Saw
3. Mesin Pasah
Mesin pasah atau mesin ketam, adalah alat yang digunakan untuk
membentuk sebuah balok kayu, seperti mengurangi ketebalan,
menghaluskan permukaan yang kasar, atau bahkan untuk
memberikan aspek dekorasi. Jika usahanya sudah besar bias
menggunakan Automatic Planer dengan lebar pasah 40 cm.
Tersedia banyak merk, seperti Maktec MT191 yang membantu Anda
menyerut kayu lebih cepat tanpa terlalu banyak tenaga yang
dikeluarkan. Untuk merk yang lain: Modern, Wipro, Makita, Bosch.
48
4. Sander Machine
Sander machine dikenal juga sebagai mesin amplas, sebuah alat
yang digunakan untuk menghaluskan bagian permukaan kayu
setelah diserut/ dipasah. Mesin ini menggunakan mekanisme
bertenaga listrik untuk menggerakkan motornya. Ada beberapa jenis
amplas sesuai bentuknya yaitu: amplas panjang, amplas kotak dan
amplas bundar. Merknya pun bermacam-macam: Bosch, Wipro,
Makita, Maktec, Modern, Einhill, Dewalt dan lain-lain.
49
Gambar 6.5 Drilling Machine
6. Trimmer Machine / Router Machine
Fungsi dari alat ini adalah untuk merapikan sambungan kayu dan
membuat profil, lengkungan pada sisi kayu, membuat purus dan
lubangnya dan membuat celah sambungan seperti rabbet dan dado.
Mesin Trimmer memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dengan
Mesin Router untuk pemilihan kedua mesin tersebut tergantung
pada kebutuhan. Ada beberapa merk pilihan seperti: Wipro, Bosch,
Modern.
50
7. Jigsaw
Jigsaw adalah alat yang digunakan untuk memotong atau
membentuk sebuah pola pada papan kayu maupun kayu lapis yang
digunakan untuk hiasan maupun bahan mebel. Jigsaw Bosch
GTS65 memiliki kenyamanan tingkat atas di kelas pemula. Efisien,
gagang bundar dengan lekukan untuk proses memotong yang tidak
menyebabkan lelah, Tombol penguncian dua arah untuk pengguna
kidal dan yang menggunakan tangan kanan. Tersedia merk: Bosch,
Modern, Wipro.
51
Mesin scroll saw banyak digunakan oleh para pengrajin tangan/
handcraft, pengrajin cendra mata, pengrajin sangkar burung, dan
lain-lain. Tersedia berbagai merk, sepaerti: Oscar, Wipro, Essen,
NRT-Pro. Air Compressor adalah mesin yang digunakan untuk
memberi tekanan pada udara, yang nantinya dapat digunakan untuk
berbagai hal. Air Compressor inilah yang menjadi sumber tenaga
pada Spray Gun dan beberapa mesin lainnya. Air Compressor
terbagi dalam beberapa jenis, salah satunya adalah Compressor
Shark MZ-0725 Portable 3/4 HP, yang sangat cocok untuk
digunakan dalam pembuatan furniture.
52
9. Spray Gun
Spray Gun adalah alat yang biasa digunakan untuk menyemprotkan
cat cair kepada sebuah bidang permukaan. Biasanya alat ini
ditenagai oleh udara yang diberi tekanan, dimana itu diperoleh dari
mesin kompresor. Gunakan Spray Gun Sagola 472 yang bertipe
High Pressure dengan jenis tabung dibawah yang efisien dalam
penggunaan cat atau plisture. Tersedia merk pilihan: Wipro, Mollar,
Meiji.
53
menit sebelum merekatkan sisi-sisi permukaannya. Merek yang
beredar hampir sama dengan lem kuning yaitu lem fox, lem rajawali.
54
Sedangkan amplas roll atau gulungan biasanya bisa digunakan
untuk menggosok berbagai macam bahan termasuk
besi,tembok,kayu dan lai sebagainya.Ampas gulungan juga tidak
mudah rontok sehingga jika digunakan untuk menggosok bahan dari
besi bisa dibasahi dengan air seperti halnya amplas kertas.Namun
jika digunakan untuk menggosok tembok maupun bahan dari kayu
biasanya tidak perlu dibasahi.Karena memiliki banyak kegunaan
maka amplas gulungan disebut juga sebagai amplas serbaguna.
55
Gambar 6.12 Pernis Kayu
4. Cat Kayu
Cat Kayu adalah sebuah carian lapisan untuk kayu dengan berbagai
macam jenis warna.
56
5. Sekrup
Sekrup adalah suatu batang atau tabung dengan alur heliks pada
permukaannya. Penggunaan utamanya adalah sebagai pengikat
untuk menahan dua objek bersama.
57
D. LEMBAR KERJA
1. Hasil Praktik
Fungsi alat yang digunakan pada proses pembuatan produk sebagai
berikut :
a. Spray Gun berfungsi untuk menyemprotkan cat cair kepada
sebuah bidang permukaan.
b. Scroll Saw berfungsi untuk pemotongan material yang dimana
pengergajian hendak berlekuk-lekuk, membuat pola. Scroll Saw
biasanya digunakan untuk memotong benda seperti: kayu,
Plywood, karet, plastik dan acrylic.
c. Jigsaw berfungsi untuk memotong atau membentuk sebuah pola
pada papan kayu maupun kayu lapis yang digunakan untuk
hiasan maupun bahan mebel
d. Trimmer Machine / Router Machine Fungsi dari alat ini adalah
untuk merapikan sambungan kayu dan membuat profil,
lengkungan pada sisi kayu, membuat purus dan lubangnya dan
membuat celah sambungan seperti rabbet dan dado
e. Drilling Machine digunakan untuk membuat atau memperbesar
lubang pada kayu atau dinding
f. Sander Machine digunakan untuk menghaluskan bagian
permukaan kayu setelah diserut/ dipasah.
g. Mesin Pasah digunakan untuk membentuk sebuah balok kayu,
seperti mengurangi ketebalan, menghaluskan permukaan yang
kasar, atau bahkan untuk memberikan aspek dekorasi.
h. Table Saw memudahkan pekerjaan Anda dan dapat digunakan
untuk memotong pada posisi miring hingga 45 derajat.
i. Meteran berfungsi sebagai pengukur panjang dan jarak suatu
benda.
2. Kesimpulan
Jadi semua alat dan bahan sebagai penunjang dalam pembuatan
produk kami.
58
E. REFERENSI
https://mesincahbagus.com/2018/11/14/pengetahuan-dasar-mesin-
perkakas- dalam-pemesinan/
https://siddix.blogspot.com/2019/01/pengertian-fungsi-dan-jenis-jenis-
mesin.html
https://achmadarifin.com/pengetahuan-dasar-mesin-perkakas-dalam-
pemesinan
https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_perkakas
59
PERTEMUAN 7
A. TUJUAN PRAKTIKUM
60
failure mode tidak sama dengan potential process failure mode, potential
desaign cause tidak sama dengan potential process cause. Akan tetapi
dengan membandingkan keseluruhan isinya, kita bisa mendapatkan
hubungannya. Misalnya hubungan dalam hal special characteristic di
DFMEA dan PFMEA.
61
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK
1. Berikut tampilan template FMEA yang kami pakai.
62
10. Evaluasi kembali semua mode kegagalan 'Keparahan, Kejadian,
Deteksi' dan lihat lagi 'Nomor Prioritas Risiko' (Kolom M sampai P).
11. Jika diperlukan tindakan lebih lanjut, tulis di kolom komentar dan
lakukan.
63
D. LEMBAR KERJA
1. Hasil Praktik
64
65
2. Kesimpulan
Jadi semakin tinggi nilai RPN maka semakin tinggi prioritasnya. Jika
ada banyak mode kegagalan maka lebih efisien untuk menangani yang
nilai RPN nya lebih tinggi dahulu (di prioritaskan).
Dapat dilihat dari tabel diatas nilai RPN yang lebih tinggi yaitu 75 maka
dari itu kami menangani mode kegagalan tersebut (di prioritaskan).
Setelah itu kami buat tindakan untuk mengatasi mode kegagalan, dan
mencatatat solusi yang terbaik dan didapat nilai RPN nya rendah yang
berarti mode kegagalan dapat teratasi dengan baik.
66
E. REFERENSI
https://id.sawakinome.com/articles/technology/difference-between-dfmea-
and-pfmea-3.html
http://shiftindonesia.com/10-langkah-lakukan-fmea/
https://media.neliti.com/media/publications/161956-ID-none.pdf
67
DAFTAR PUSTAKA
68
BIOGRAFI ANGGOTA KELOMPOK
HOBBY : Travelling
HOBBY : Travelling
3. NAMA : Rijaldi
NO HP : 085774867069
HOBBY : Travelling
69
LABORATORIUM TEKNIK
INDUSTRI UNIVERSITAS
PAMULANG
FORM QUISIONER PENILAIAN
KELOMPOK
Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk anda) dan NIM dimulai dari
I yang paling berkontribusi pada materi praktikum sampai dengan yang kurang
berkontribusi.
1 ABDUL AZIS 181010800233 100
2 RISKA FITRIANA 171010800525 80
3 AHMAD BACHTIAR 181010800169 60
4 RIJALDI 181010800232 40
Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk anda) dan NIM dimulai
II dari yang paling baik bekerja sama dalam kelompok, sampai dengan yang
kurang bekerja sama.
1 AHMAD BACHTIAR 181010800169 100
2 ABDUL AZIS 181010800233 80
3 RISKA FITRIANA 171010800525 60
4 RIJALDI 181010800232 40
Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk anda) dan NIM dimulai
III dari yang paling baik dalam memimpin kerja kelompok sampai dengan yang
kurang baik
1 RISKA FITRIANA 171010800525 100
2 ABDUL AZIS 181010800233 80
3 RIJALDI 181010800232 60
4 AHMAD BACHTIAR 181010800169 40
Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk anda) dan NIM dimulai
dari yang paling berkontribusi pada pembuatan laporan akhir sampai
IV
dengan yang paling tidak berkontribusi
70
1 ABDUL AZIS 181010800233 100
2 RISKA FITRIANA 171010800525 80
3 AHMAD BACHTIAR 181010800169 60
4 RIJALDI 181010800232 40
Kesimpulan :
Dari semua penilaian yang telah didapatkan pada kuesioner diatas, didapat
bahwa rata-rata nilai dalam keterlibatan anggota dalam menyelesaikan
laporan praktikum PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PRODUK
adalah sebagai berikut :
71