KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Analisis
dan Pengukuran Kerja (APK) dengan judul “Peta Kerja”. Laporan ini disusun
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja”.
Penyusun menyampaikan terima kasih kepada Ibu Annisa Maharani Suyono S.,T.
sebagai dosen pembimbing kami dan Kang Namun M. dan Kang Gagan T. sebagai
asisten dosen APK yang senantiasa memberikan masukkan, saran dan kritik yang
membangun. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak lain
yang telah memberikan bimbingan dan bantuannya kepada penyusun, sehingga
tugas penyusunan laporan ini dapat penyusun selesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan.
Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik serta saran
yang membangun masih penyususn harapkan untuk penyempurnaan laporan ini.
Mudah-mudahan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, dan
bagi penysun sendiri.
Penyusun
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Peta Aliran Proses Dengan Peta Proses Operasi ................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan didirikan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang sudah
ada untuk memproduksi barang sesuai kebutuhan. Perusahaan yang berproses
produksi akan selalu mengutamakan produktivitasnya hasil produksinya. Proses
produksi yang baik adalah proses yang memperhatikan semua elemen-elemen
dalam proses produksi tersebut, yakni manusia sebagai operator, tata letak dan
kondisi dari mesin dan equipment serta unsur lingkungan. Pengelolaan elemen-
elemen pada proses produksi secara efektif dan efisien akan mempengaruhi
terhadap tingkat produktivitas di perusahaan tersebut.
Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja yang sistematis
dan jelas. Peta kerja juga merupakan alat komunikasi secara luas dan sekaligus
melalui peta-peta kerja ini kita bisa mendapatkan informasi-informasiyang
diperlukan untuk memperbaki suatu metode kerja. Lewat peta-peta kerja ini kita
dapat melihat semua langkah atau kegiatan yang dialami oleh suatu benda kerja
mulai dari masuk pabrik sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap
ataupun bagian dari suatu produk lengkap.
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja
Terdapat enam peta kerja yaitu peta proses operasi, peta aliran proses, peta proses
perakitan, peta proses kelompok kerja, diagram aliran dan peta tangan kanan dan
tangan kiri pada praktikum Analisa Pengukuran Kerja ini dengan produk berupa
antena.
BAB II
LANDASAN TEORI
Peta kerja (Peta Proses-process chart) merupaka alat komunikasi yang sistematis
dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai akhir. Peta-peta
kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi
secara luas dan melalui peta-peta kerja ini bisa mendapatkan informasi-informasi
yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metoda kerja. Dengan peta kerja, kita
dapat melihat semua langkah atau kegiatan yang dialami benda kerja tersebut
seperti transportasi, operasi mesin, pemeriksaan perakitan dan yang lainnya) sampai
akhirnya menjadi produk jadi. Peta kerja ini maka informasi – informasi yang
diperlukan antara lain jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin,
kapasitas mesin, bahan-bahan khusus yang harus disediakan, alat-alat khusus yang
harus disediakan, dan sebagainya.
Apabila kita melakukan studi yang sama terhadap suatu pekerja, maka pekerjaan
kita dalam usaha memperbaiki metode kerja dari suatu proses produksi akan lebih
mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin dilakukan antara lain, kita bisa
menghilangkan operasi-operasi yang tidak perlu, menggabungkan suatu operasi
dengan operasi lainnya, menemukan suatu urutan kerja, menentukan mesin yang
lebih ekonomis dan menghilangkan waktu menunggu antar operasi. Pada dasarnya
semua perbaikan itu ditujukan untuk menganalisa suatu pekerjaan sehingga
mempermudah dalam perecanaan perbaikan kerja. Adanya Informasi yang bisa
dicatat melalui peta kerja, bisa di peroleh banyak manfaat diantara:
Fungsi Peta kerja adalah menganalisis suatu sistem kerja yang sudah ada dalam
suatu perusahaan dan untuk memperbaiki sistem kerja tersebut, karena dalam
sistem kerja tidak ada sistem yang terbaik melainkan selalu ada sistem yang lebih
baik. Maka dengan peta kerja suatu perusahaan bisa menapatkan sistem tersebut.
Peta-peta kerja ini merupakan langkah sistematis untuk mengumpulkan semua fakta
yang kemudian mengemukakannya dalam bentuk peta kerja. Fakta-fakta ini
dikomunikasikan kepada orang lain dengan sistematis dan jelas. Untuk bisa
memahami fakta dan data dengan baik, perlu ditinjau secara makro yang berarti
menyeluruh antar sistem kerja dan secara mikro yakni fakta-fakta ditinjau secara
terperinci di setiap sistem kerja.
Berdasarkan kegiatannya, peta kerja dapat dibagi dalam 2 bagian. Adapun bagian–
bagian dari peta kerja sebagai berikut:
Peta proses operasi ini merupakan suatu diagram atau suatu peta yang menggambar-
kan langkah-langkah proses (operasi dan pemeriksaan) yang akan dialami bahan
baku hingga menjadi produk utuh maupun sebagai komponen dan memuat
informasi untuk langkah lebih lanjut. Dengan demikian keseluruhan operasi dapat
digambarkan dari awal (raw material) sampai menjadi produk akhir (finish goods
product) sehingga analisa perbaikan dari masing-masing operasi kerja individual
maupun urutannya secara keseluruhan dapat dilakukan. Operation Process Chart ini
akan memberikan daftar elemen-elemen operasi suatu pekerjaan secara berurutan.
Elemen-elemen harus mudah di definisikan saat mulai dan berakhir. Untuk
pembuatan peta ini maka simbol-simbol ASME yang dipakai adalah simbol operasi
inspeksi dan gabungan.Kegunaan dari Peta Proses Operasi diantaranya:
Agar diperoleh gambar peta operasi yang baik, gambar peta pada bagian produk
yang paling banyak memerlukan operasi sebaiknya ditempatkan terlebih dahulu
disebelah kanan.
Komponen Utama
No. Operasi
% Scrap
No. Operasi
Assembling XYZ
No.Operasi
No.Inspeksi
Storage
Peta Aliran proses suatu peta kerjalah yang akan menggambarkan semua aktivitas,
baik produktif maupun tidak produtif yang terlibat dalam proses pelaksanaan kerja.
Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) adalah suatu diagram yang menunjukkan
urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan
yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung, serta di dalamnya
memuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis seperti waktu
yang dibutuhkan dan jarak perpindahan. Waktu biasanya dinyatakan dalam (jam)
dan jarak perpindahan biasanya dinyatakan dalam (meter).
Penggambaran Peta Aliran Proses akan memuat dan menganalisa secara detail
semua aktivitas yang ada, dan mencoba menjawab permasalahan antara lain seperti:
Pada prinsipnya peta aliran proses hampir sama dengan peta proses operasi.
Perbedaan yang pokok adalah dalam penggunaan simbol-simbol ASME dimana
untuk peta aliran proses semua simbol akan digambarkan dengan lebih jelas untuk
menggambarkan aliran proses kerja saat awal dan akhir proses.
Tabel 2.1 Perbedaan Peta Aliran Proses Dengan Peta Proses Operasi
Peta Aliran Proses Peta Proses Operasi
Terbatas pada operasi dan
Semua aktivitas dasar diperhatikan
pemeriksaan saja
Dalam menentukan peta aliran proses, harus melalui kaidah dan prinsip peta aliran
proses, yaitu:
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja
a. Bagian paling atas ditulis kepala peta dengan judul “Peta Aliran
Proses”, diikuti dengan pencatatan beberapa identifikasi lain seperti:
nomor atau nama komponen, nomor peta, peta orang atau bahan atau
sekarang atau usulan, tanggal pembuatan, nama pembuat peta
(dicatat disebelah kanan atas kertas).
b. Disebelah kiri atas kertas, berdampingan dengan informasi yang
dicatat pada titik a diatas, dicatat mengenai ringkasan yang memuat,
jumlah total dan waktu total dari setiap kegiatan yang terjadi dan
juga mengenai total jarak perpindahan yang dialami bahan atau
orang selama proses atau prosedur berlangsung.
c. Setelah bagian kepala selesai dengan lengkap, kemudian di bagian
badan diuraikan proses yang terjadi lengkap beserta lambang-
lambang dan informasi-informasi mengenai jarak perpindahan,
jumlah yang dilayani, waktu yang dibutuhkan dan kecepatan
produksi juga ditambahkan dengan kolom Analisa, Catatan dan
Tindakan yang diambil berdasarkan analisa tersebut.
Cara yang cukup efektif digunakan untuk menganalisis Peta Aliran Proses adalah
dengan menggunakan “Dot and Check Technique” sebagai berikut:
Peta Proses Kelompok Kerja merupakan Peta Aliran Proses pekerja yang
menggambarkan aliran sekelompok manusia dalam melakukan proses operasi
kegunaannya yaitu mengurangi ongkos produksi atau proses, mempercepat waktu
penyelesaian produksi atau proses. Peta ini bisa digunakan dalam suatu tempat
dimana untuk melaksanakan pekerjaan tersebut memerlukan kerjasama yang baik
dari sekelompok kerja. Jenis pekerjaan atau tempat kerja yang mungkin
memerlukan analisis melalui peta proses kelompok kerja ialah misalnya pekerjaan-
pekerjaan pergudangan, pemeliharaan, atau pekerjaan-pekerjaan pengangkutan
material dan lain sebagainya. Peta ini digunakan sebagai alat untuk menganalisis
aktivitas kelompok kerja (Sutalaksana, 1979).
Diagram Aliran merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan lantai dan
gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam Peta
Aliran Proses. Kegunaannya yaitu lebih memperjelas suatu Peta Aliran proses,
apalagi jika arah aliran merupakan faktor yang penting dan menolong dalam
perbaikan tata letak tempat kerja.
Meskipun peta aliran proses telah mampu memberikan informasi yang tepat dan
mendetail mengenai proses kerja yang berlangsung, akan tetapi peta ini masih
belum dianggap mampu menunjukan suatu gambaran yang jelas mengenai aliran
proses yang sebenarnya dalam suatu pabrik. Untuk menambah kejelasan skala
tertentu yang menunjukan area kerja pabrik dimana proses itu berlangsung. Cara
ini akan memberikan gambaran visual yang lebih jelas sebelum diambil keputusan
perubahan langkah-langkah kerja. Sebagai contoh, sebelum keputusan tentang
apakah proses transportasi atau pemindahan material dapat diperpendek jaraknya
maka perlu secara nyata diketahui peta ruangan tempat proses tersebut berlangsung
sehingga perubahan material handling akan dapat dianalisa dengan sebaik-baiknya.
Diagram Aliran Proses ini akan terlihat lebih mempunyai arti didalam usaha
menganalisa tata letak pabrik dan pemindahan bahan, karena disini
menggambarkan bukan saja dalam bentuk peta aliran proses akan tetapi tata letak
sebenarnya dari pabrik yang ada. Dengan mengamati arah arah aliran proses maka
akan bisa dilihat dan dipertimbangkan pada lokasi-lokasi kerja yang mana suatu
lokasi pemindahan bahan akan terlihat krisis (lokasi dimana perpotongan lintasan
akan terlihat banyak). Disamping itu akan dapat menganalisa jarak minimum yang
sebaiknya diterapkan di dalam meletakan suatu stasiun kerja terhadap stasiun kerja
lainnya.
Situasi–situasi berikut ini perlu benar–benar diperhatikan pada saat kita menanalisa
Diagram aliran :
Lambang yang diusulkan hasil modifikasi dari lambang yang diusulkan oleh
Gilberth. Lambang-lambang tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1.4 Lambang-lambang Peta Kerja
DESKRIPSI LAMBANG
OPERASI
TRANSPORTASI
PEMERIKSAAN
PENYIMPANAN
MENUNGGU
AKTIVITAS GABUNGAN
b. Pemeriksaan
Kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami
pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Lambang ini digunakan
jika kita melakukan pemerikasaan terhadap suatu objek atau membandingkan objek
tertentu dengan suatu standar. Pemeriksaan tidak menjuruskan bahan ke arah
menjadi suatu barang jadi contohnya:
a) Mengukur dimensi benda.
b) Memeriksa warna.
c) Membaca alat ukur tekanan uap pada suatu mesin uap.
c. Transportasi
Kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan
mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi.
Contohnya:
a) Benda kerja diangkut dari mesin bubut ke mesin skrap untuk
mengalami operasi berikutnya.
b) Suatu objek dipindahkan dari lantai atas lewat elevator.
Pergerakan yang merupakan bagian dari operasi atau disebabkan oleh petugas pada
tempat kerja sewaktu operasi atau pemeriksaan berlangsung, bukanlah merupakan
transportasi. Contohnya adalah keramik yang mengalami pamanasan suhu tinggi
sambil bergerak di atas ban berjalan, merupakan kegiatan operasi. Walaupun
keramik tersebut mengalami perpindahan tempat tetapi perpindahan tersebut
merupakan bagian dari kegiatan pemanasan.
d. Menunggu
Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja ataupun perlengkapan tidak
mengalami kegiaatan apa-apa selain menunggu (biasanya sebentar). Contohnya:
a) Objek menunggu untuk diproses atau diperiksa.
b) Peti menunggu untuk dibongkar.
c) Bahan menunggu untuk di angkut ke tempat lain.
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja
e. Penyimpanan
Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja tersebut akan di ambil kembali
biasanya memerlukan suatu prosedur perizinan tertentu. Lambang ini digunakan
untuk menyatakan suatu objek yang mengalami penyimpanan permanen, yaitu
ditahan atau dilindungi terhadap pengeluaran tanpa izin dan lamanya waktu adalah
dua hal yang membedakan antara kegiatan menunggu dan penyimpanan contohnya:
a) Dokumen-dokumen atau catatan-catatan disimpan brankas.
b) Bahan baku disimpan dalam gudang.
Selain kelima lambang standar diatas, kita bisa menggunakan lambang lain apabila
merasa perlu untuk mencatat suatu aktivitas yang memang terjadi selama proses
berlangsung dan tidak terungkap oleh lambang-lambang tadi, lambang itu ialah
aktivitas gabungan.
f. Aktivitas Gabungan
Terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan dilakukan bersamaan atau
dilakukan pada suatu tempat kerja.
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja
BAB III
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Gambar ini merupakan hasil rakitan selama praktikum, yang dapat dilihat sebagai
berikut:
P: 13 cm
Body Antena Kanan (RH) A001-R
1 L: 8 cm
dan Kiri (LH) A001-L
T: 2 cm
T:21cm
2 Kaki Antena A002 D.kecil: 3cm
D.besar:14.5cm
P: 24 cm
Batang Bagian Tengah
3 A003 L: 1.8 cm
Antena
T: 1.8 cm
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja
P: 11 cm
Batang Bagian Sisi
4 A004 L: 1.5 cm
Antena
T: 1.5 cm
P: 7 cm
6 Box Kabel A006 L: 3.3 cm
T: 6.5 cm
P: 27.5 cm
8 Kepala Antena K-08 L: 10.5 cm
D: 10.5 cm
P: 7.2 cm
9 Pipa Pendek A009
D: 0.6 cm
P: 14 cm
10 Pipa Panjang A010
D: 0.6 cm
T: 1.2 cm
11 Sekrup Kecil A011
D: 0.6 cm
T: 3.3 cm
12 Sekrup Panjang A012
D: 0.5 cm
D: 0.4 cm
13 Mur A014
L: 0.2 cm
(Sumber: Pengumpulan Data)
Gambar ini merupakan hasil rakitan (output) antena dari work station 1, yang dapat
dilihat sebagai berikut:
P: 24 cm
Batang Bagian Tengah
2 A003 L: 1.8 cm
Antena
T: 1.8 cm
P: 11 cm
Batang Bagian Sisi
3 A004 L: 1.5 cm
Antena
T: 1.5 cm
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja
T: 3.3 cm
4 Sekrup Panjang A012
D: 0.5 cm
D: 0.4 cm
5 Mur A014
L: 0.2 cm
(Sumber: Pengumpulan Data)
Gambar ini merupakan hasil rakitan (output) antena dari Work station 2, yang dapat
dilihat sebagai berikut:
Ukuran
No Nama Komponen Kode Komponen
Komponen
P: 7.2 cm
2 Pipa Pendek A009
D: 0.6 cm
T: 1.2 cm
3 Sekrup Kecil A011
D: 0.6 cm
(Sumber: Pengumpulan Data)
Gambar ini merupakan hasil rakitan (output) antena dari Workstation 1, yang dapat
dilihat sebagai berikut :
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja
T:21cm
1 Kaki Antena A002
D.kecil: 3cm
D.besar:14.5cm
P: 7 cm
2 Box Kabel A006 L: 3.3 cm
T: 6.5 cm
P: 27.5 cm
4 Kepala Antena K-08 L: 10.5 cm
D: 10.5 cm
P: 14 cm
5 Pipa Panjang A010
D: 0.6 cm
T: 1.2 cm
6 Sekrup Kecil A011
D: 0.6 cm
(Sumber: Pengumpulan Data)
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja
BAB V
ANALISIS
Pada praktikum kali ini, pembuatan peta kerja yang dibuat terdiri dari OPC
(Operation Process Chart), APC (Assembling Process Chart), FD (Flow Diagram),
FPC (Flow Process Chart), Peta Proses Regu Kerja, dan Peta TaKa-TaKi (Tangan
Kanan dan Tangan Kiri) untuk pembuatan antena indor. Adapun data yang
diperoleh untuk membuat peta kerja adalah mengacu pada praktikum pembuatan
antena untuk mendapatkan hasil pengukuran yang kemudian dibuat dalam bentuk
peta kerja.
Produk antena ini secara keseluruhan membutuhkan waktu pembuatan selama detik
yang terdiri dari waktu operasi sebesar detik dan waktu aktivitas gabungan sebesar
detik. Penggunaan waktu itu tersebut dinilai terhitung cukup lama dikarenakan
banyak pula kegiatan yang tidak terlalu efektif dan efesien yang menyebabkan
waktu yang digunakan jauh lebih lama, dan hal ini akan sangat berpengaruh jika
diimplementasikan dalam skala produksi, karena menurunkan tingkat
produktivitas. Adapun banyaknya waktu delay pada keseluruhan workstation
dinilai kurang efisien jika dilihat dari produktivitas pekerja yang menganggur.
Selain itu penggunaan waktu itu terhitung cukup lama juga terdapat pada gerakan-
gerakan praktikan yang masih tidak efektif dan efisien. Gerakan-gerakan tersebut
diantaranya mengambil peralatan yang letaknya dalam wadah komponen yang
sempit ataupun penyimpanan komponen yang tidak sesuai tempatnya, juga keragu-
raguan praktikan dalam proses perakitan, dikarenakan praktikan belum mengetahui
dengan jelas prosedur perakitan antena tersebut. Hal ini menyebabkan waktu yang
digunakan lebih lama, dan hal tersebut dapat menurunkan tingkat produktivitas.
Maka dari itu diperlukan rancangan layout operator yang baik dan tepat.
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum peta kerja yang sudah dilakukan pada tanggal
6.2 SARAN
Saran