Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA


MODUL I
PETA KERJA

Nama Instruktur : Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M.


Nama Asisten : - Gagan Targana
- Namun Mulyadi

Jamari Machmudin 0517104068


Dicka Ardiansyah 0517104069
Fuji Ramdan 0517104077
Deryl Baharudin S. 0517104080
Muhammad Faizal N. 0517104084

LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN


ERGONOMI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2018
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Analisis
dan Pengukuran Kerja (APK) dengan judul “Peta Kerja”. Laporan ini disusun
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Praktikum Analisis dan Pengukuran Kerja”.

Penyusun menyampaikan terima kasih kepada Ibu Annisa Maharani Suyono S.,T.
sebagai dosen pembimbing kami dan Kang Namun M. dan Kang Gagan T. sebagai
asisten dosen APK yang senantiasa memberikan masukkan, saran dan kritik yang
membangun. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak lain
yang telah memberikan bimbingan dan bantuannya kepada penyusun, sehingga
tugas penyusunan laporan ini dapat penyusun selesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan.

Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik serta saran
yang membangun masih penyususn harapkan untuk penyempurnaan laporan ini.
Mudah-mudahan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, dan
bagi penysun sendiri.

Bandung, Oktober 2018

Penyusun
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 4

DAFTAR TABEL ................................................................................................... 5

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 6

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ......................................................... 6

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM .......................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 8

2.1 PETA KERJA........................................................................................... 8

2.1.1 Definisi Peta Kerja ................................................................................ 8

2.1.2 Macam-Macam Peta Kerja ................................................................... 9

2.1.3 Lambang yang Digunakan .................................................................. 19

BAB III ................................................................................................................. 23

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ................................ 24

4.1 PENGUMPULAN DATA ...................................................................... 24

4.1.1 Antena Keseluruhan ............................................................................ 24

4.1.2 Work Station 1 .................................................................................... 25

4.1.3 Work Station 2 .................................................................................... 27

4.1.4 Work Station 3 .................................................................................... 28

4.2 PENGOLAHAN DATA ......................................................................... 30

BAB V ANALISIS ............................................................................................... 31

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 32

6.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 32

6.2 SARAN .................................................................................................. 32


Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Operation Process Chart .................................................................. 11

Gambar 2.2 Flow Process Chart............................................................................ 15

Gambar 4.1 Gambar Antena Keseluruhan ............................................................ 24

Gambar 4.2 Gambar Komponen di Work Station 1 .............................................. 26

Gambar 4.3 Gambar output rakitan Antena Work Station 1 ................................. 26

Gambar 4.4 Gambar Komponen antena di Work station 2 ................................... 27

Gambar 4.5 Gambar output rakitan Antena Work station 1.................................. 27

Gambar 4.6 Gambar Komponen antena di Work station 3 ................................... 28

Gambar 4.7 Gambar output rakitan Antena Work station 3.................................. 29


Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Peta Aliran Proses Dengan Peta Proses Operasi ................. 13

Tabel 2.2 Teknik Analisis Peta Aliran Proses ....................................................... 14

Tabel 2.3 Lambang-lambang Peta Kerja ............................................................... 19

Tabel 1.4 Lambang-lambang Peta Kerja ............................................................... 20

Tabel 4.1 Klasifikasi Komponen Antena Keseluruhan ......................................... 24

Tabel 4.2 Klasifikasi Komponen Antena Workstation 1 ...................................... 26

Tabel 4.3 Klasifikasi Komponen Antena Work station 2 ..................................... 28

Tabel 4.4 Klasifikasi Komponen Antena Work station 3 ..................................... 29


Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Negara Indonesia dikategorikan sebagai negara industri. Dapat dikatakan demikian


karena saat ini segala barang–barang kebutuhan sehari hari masyarakat bergantung
kepada hasil industri. Produk produk yang saat ini ada di tangan masyarakat dalam
prosesnya sebagian besar menggunakan mesin.

Setiap perusahaan didirikan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang sudah
ada untuk memproduksi barang sesuai kebutuhan. Perusahaan yang berproses
produksi akan selalu mengutamakan produktivitasnya hasil produksinya. Proses
produksi yang baik adalah proses yang memperhatikan semua elemen-elemen
dalam proses produksi tersebut, yakni manusia sebagai operator, tata letak dan
kondisi dari mesin dan equipment serta unsur lingkungan. Pengelolaan elemen-
elemen pada proses produksi secara efektif dan efisien akan mempengaruhi
terhadap tingkat produktivitas di perusahaan tersebut.

Perancangan sistem kerja yang perlu dilakukan adalah penggambaran kegiatan


kerja yang disusun secara sistematis dan jelas sehingga didapat informasi yang
diperlukan untuk memperbaiki sistem kerja, seperti jumlah operator, jumlah mesin
yang diperlukan dan waktu kerja. Peta kerja merupakan alat yang baik dipakai
untuk menganalisa suatu operasi kerja dengan tujuan mempermudah atau
menyederhanakan proses kerja yang ada. Dalam menganalisa suatu sistem kerja,
terlebih dahulu menganalisa serta memperbaki kegiatan kerja setempat.

Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja yang sistematis
dan jelas. Peta kerja juga merupakan alat komunikasi secara luas dan sekaligus
melalui peta-peta kerja ini kita bisa mendapatkan informasi-informasiyang
diperlukan untuk memperbaki suatu metode kerja. Lewat peta-peta kerja ini kita
dapat melihat semua langkah atau kegiatan yang dialami oleh suatu benda kerja
mulai dari masuk pabrik sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap
ataupun bagian dari suatu produk lengkap.
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

Peta kerja ini yang akan memberikan informasi-informasi yang diperlukan


perusahaan yang nantinya digunakan untuk memperbaiki suatu metode kerja yang
dirasa kurang efektif dan efisien pada perusahaan tersebut. Peranan yang penting
pada perusahaan dari peta-peta kerja ini adalah perusahaan dapat menganalisis
semua kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Semua langkah yang dialami suatu
benda kerja mulai dari raw material hingga menjadi produk setengah jadi atau
produk jadi dapat kita peroleh.

Terdapat enam peta kerja yaitu peta proses operasi, peta aliran proses, peta proses
perakitan, peta proses kelompok kerja, diagram aliran dan peta tangan kanan dan
tangan kiri pada praktikum Analisa Pengukuran Kerja ini dengan produk berupa
antena.

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikum ini memiliki tujuan, diantaranya:

1. Menjelaskan proses pembuatan peta kerja keseluruhan dan setempat.


2. Membuat peta kerja keseluruhan dan setempat.
3. Memahami peta kerja.
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 PETA KERJA

2.1.1 Definisi Peta Kerja

Peta kerja (Peta Proses-process chart) merupaka alat komunikasi yang sistematis
dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai akhir. Peta-peta
kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi
secara luas dan melalui peta-peta kerja ini bisa mendapatkan informasi-informasi
yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metoda kerja. Dengan peta kerja, kita
dapat melihat semua langkah atau kegiatan yang dialami benda kerja tersebut
seperti transportasi, operasi mesin, pemeriksaan perakitan dan yang lainnya) sampai
akhirnya menjadi produk jadi. Peta kerja ini maka informasi – informasi yang
diperlukan antara lain jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin,
kapasitas mesin, bahan-bahan khusus yang harus disediakan, alat-alat khusus yang
harus disediakan, dan sebagainya.

Apabila kita melakukan studi yang sama terhadap suatu pekerja, maka pekerjaan
kita dalam usaha memperbaiki metode kerja dari suatu proses produksi akan lebih
mudah dilaksanakan. Perbaikan yang mungkin dilakukan antara lain, kita bisa
menghilangkan operasi-operasi yang tidak perlu, menggabungkan suatu operasi
dengan operasi lainnya, menemukan suatu urutan kerja, menentukan mesin yang
lebih ekonomis dan menghilangkan waktu menunggu antar operasi. Pada dasarnya
semua perbaikan itu ditujukan untuk menganalisa suatu pekerjaan sehingga
mempermudah dalam perecanaan perbaikan kerja. Adanya Informasi yang bisa
dicatat melalui peta kerja, bisa di peroleh banyak manfaat diantara:

1. Dapat mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya


2. Dapat memperkirakan kebutuhan akan bahan baku.
3. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.
4. Sebagai alat untuk menentukan urutan kerja dan sebagainya.
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

Fungsi Peta kerja adalah menganalisis suatu sistem kerja yang sudah ada dalam
suatu perusahaan dan untuk memperbaiki sistem kerja tersebut, karena dalam
sistem kerja tidak ada sistem yang terbaik melainkan selalu ada sistem yang lebih
baik. Maka dengan peta kerja suatu perusahaan bisa menapatkan sistem tersebut.

Peta-peta kerja ini merupakan langkah sistematis untuk mengumpulkan semua fakta
yang kemudian mengemukakannya dalam bentuk peta kerja. Fakta-fakta ini
dikomunikasikan kepada orang lain dengan sistematis dan jelas. Untuk bisa
memahami fakta dan data dengan baik, perlu ditinjau secara makro yang berarti
menyeluruh antar sistem kerja dan secara mikro yakni fakta-fakta ditinjau secara
terperinci di setiap sistem kerja.

2.1.2 Macam-Macam Peta Kerja

Berdasarkan kegiatannya, peta kerja dapat dibagi dalam 2 bagian. Adapun bagian–
bagian dari peta kerja sebagai berikut:

1. Peta–peta kerja kegiatan keseluruhan

Peta-peta kerja yang digunakan menganalisis kegiatan kerja keseluruhan, apabila


kegiatan kerja melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan
untuk membuat produk yang bersangkutan. Kelompok kegiatan kerja keseluruhan
adalah:

a. Peta Proses Operasi


b. Peta Aliran Proses
c. Peta Proses Kelompok Kerja
d. Diagram Aliran
e. Peta–peta kerja kegiatan setempat

Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja setempat;


apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja yang biasanya hanya
melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Kelompok kegiatan kerja
setempat:

a. Peta Pekerja dan Mesin


b. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

a. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart – OPC)

Peta proses operasi ini merupakan suatu diagram atau suatu peta yang menggambar-
kan langkah-langkah proses (operasi dan pemeriksaan) yang akan dialami bahan
baku hingga menjadi produk utuh maupun sebagai komponen dan memuat
informasi untuk langkah lebih lanjut. Dengan demikian keseluruhan operasi dapat
digambarkan dari awal (raw material) sampai menjadi produk akhir (finish goods
product) sehingga analisa perbaikan dari masing-masing operasi kerja individual
maupun urutannya secara keseluruhan dapat dilakukan. Operation Process Chart ini
akan memberikan daftar elemen-elemen operasi suatu pekerjaan secara berurutan.
Elemen-elemen harus mudah di definisikan saat mulai dan berakhir. Untuk
pembuatan peta ini maka simbol-simbol ASME yang dipakai adalah simbol operasi
inspeksi dan gabungan.Kegunaan dari Peta Proses Operasi diantaranya:

a) Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.


b) Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku.
c) Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.
d) Sebagai alat untuk perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.
e) Sebagai alat untuk latihan kerja

Sebelum membuat peta operasi, terdapat prinsip-prinsip pembuatan Peta Proses


Operasi yang perlu diketahui sebgai berikut:

a) Membuat judul “Peta Proses Operasi” dan identifikasi nama obyek,


nama pembuat peta, tanggal dipetakan, nomor peta, dan nomor
gambar.
b) Material yang digunakan ditempatkan di atas garis horizontal, yang
menunjukkan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses.
c) Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang
menunjukkan terjadinya perubahan proses.
d) Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara
berurutan sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk
pembuatan produk tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

e) Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara


tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan
operasi.
f) Produk yang biasanya paling banyak memerlukan operasi, harus
dipetakan terlebih dahulu dan berarti dipetakan dengan garis vertikal
di sebelah kanan halaman kertas.

Agar diperoleh gambar peta operasi yang baik, gambar peta pada bagian produk
yang paling banyak memerlukan operasi sebaiknya ditempatkan terlebih dahulu
disebelah kanan.

Komponen Utama

No & Nama Part (jumlah)


Nama & Ukuran Bahan

No & Nama Part (jumlah)


Nama & Ukuran Bahan Komponen
Tambahan
Waktu

No. Operasi

% Scrap

No. Operasi

Assembling XYZ

No.Operasi

No.Inspeksi

Storage

Gambar 2.1 Operation Process Chart


(Sumber: Sutalaksana, Iftikar 2006)
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

b. Peta Aliran Proses (Flow process chart - FPC)

Peta Aliran proses suatu peta kerjalah yang akan menggambarkan semua aktivitas,
baik produktif maupun tidak produtif yang terlibat dalam proses pelaksanaan kerja.
Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) adalah suatu diagram yang menunjukkan
urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan
yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung, serta di dalamnya
memuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis seperti waktu
yang dibutuhkan dan jarak perpindahan. Waktu biasanya dinyatakan dalam (jam)
dan jarak perpindahan biasanya dinyatakan dalam (meter).

Peta aliran proses memiliki banyak manfaat, diantaranya:

a. Dapat digunakan untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang


mulai dari awal suatu proses sampai aktivitas terakhir.
b. Dapat memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu
produk.
c. Digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan
atau yang dilakukan oleh orang selama proses berlangsung.
d. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau
metode kerja.

Penggambaran Peta Aliran Proses akan memuat dan menganalisa secara detail
semua aktivitas yang ada, dan mencoba menjawab permasalahan antara lain seperti:

a. Apakah langkah-langkah urutan dari suatu aktivitas sudah benar dan


adakah kemungkinan untuk merubah urutannya agar langkah-
langkah kerja bisa lebih cepat lagi?
b. Apakah suatu aktivitas benar-benar perlu dilaksanakan atau
dapatkah suatu aktivitas dihilangkan atau digabungkan agar lebih
efisien?
c. Apakah kegiatan menunggu bisa dihindari dengan perencanaan dan
penjadwalan kerja yang lebih baik lagi?
d. Apakah kegiatan transportasi bisa dihindarkan atau memang harus
terjadi apakah jarak perpindahan material dapat diperpendek?
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

Pada prinsipnya peta aliran proses hampir sama dengan peta proses operasi.
Perbedaan yang pokok adalah dalam penggunaan simbol-simbol ASME dimana
untuk peta aliran proses semua simbol akan digambarkan dengan lebih jelas untuk
menggambarkan aliran proses kerja saat awal dan akhir proses.

Tabel 2.1 Perbedaan Peta Aliran Proses Dengan Peta Proses Operasi
Peta Aliran Proses Peta Proses Operasi
Terbatas pada operasi dan
Semua aktivitas dasar diperhatikan
pemeriksaan saja

Setiap komponen yang diproses


Analisis (informasi) yang ditampilkan
dianalisa secara lebih lengkap (apa,
kurang lengkap (apa dan bagaimana)
dimana, kapan, dan bagaimana).

Digunakan untuk menganalisis salah Digunakan untuk menganalisis semua


satu komponen dari produk yang dirakit komponen dari produk yang dirakit atau
atau dibuat dibuat

(Sumber : Perancangan Tata Letak Kerja, Sutalaksana, I.Z. dkk (2006))

Peta Aliran Proses umumnya dibagi menjadi 2 tipe, yaitu:

a. Peta Aliran Proses tipe bahan, adalah suatu peta yang


meggambarkan kejadian yang dialami bahan dalam suatu proses
operasi.
b. Peta Aliran Proses tipe orang, adalah suatu peta yang
menggambarkan suatu proses dalam bentuk aktivitas-aktivitas
manusia atau operator. Peta Aliran Proses tipe orang dapat dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu; peta aliran proses pekerja yang
menggambarkan aliran kerja seorang operator, peta aliran Proses
pekerja yang menggambarkan aliran sekelompok manusia, atau
sering disebut peta proses kelompok kerja.

Dalam menentukan peta aliran proses, harus melalui kaidah dan prinsip peta aliran
proses, yaitu:
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

a. Bagian paling atas ditulis kepala peta dengan judul “Peta Aliran
Proses”, diikuti dengan pencatatan beberapa identifikasi lain seperti:
nomor atau nama komponen, nomor peta, peta orang atau bahan atau
sekarang atau usulan, tanggal pembuatan, nama pembuat peta
(dicatat disebelah kanan atas kertas).
b. Disebelah kiri atas kertas, berdampingan dengan informasi yang
dicatat pada titik a diatas, dicatat mengenai ringkasan yang memuat,
jumlah total dan waktu total dari setiap kegiatan yang terjadi dan
juga mengenai total jarak perpindahan yang dialami bahan atau
orang selama proses atau prosedur berlangsung.
c. Setelah bagian kepala selesai dengan lengkap, kemudian di bagian
badan diuraikan proses yang terjadi lengkap beserta lambang-
lambang dan informasi-informasi mengenai jarak perpindahan,
jumlah yang dilayani, waktu yang dibutuhkan dan kecepatan
produksi juga ditambahkan dengan kolom Analisa, Catatan dan
Tindakan yang diambil berdasarkan analisa tersebut.

Cara yang cukup efektif digunakan untuk menganalisis Peta Aliran Proses adalah
dengan menggunakan “Dot and Check Technique” sebagai berikut:

Tabel 2.2 Teknik Analisis Peta Aliran Proses


Tindakan yang mungkin
No Pertanyaan Berikutnya
dilakukan
Menghilangkan aktivitas
1 Apa tujuannya? Mengapa?
yang tidak perlu
Menggabungkan atau
2 Dikerjakan dimana? Mengapa?
merubah tempat kerja
Menggabungkan atau
3 Dikerjakan kapan? Mengapa?
merubah waktu urutan proses
Menggabungkan atau
4 Siapa yang mengerjakan? Mengapa?
merubah orang
Bagaimana Menyederhanakan atau
5 Mengapa?
mengerjakanya? memperbaiki metoda
(Sumber: Perancangan Tata Letak Kerja, Sutalaksana, I.Z. dkk (2006))
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

Gambar 2.2 Flow Process Chart


(Sumber : https://www.slideshare.net/rahulmeshram14/example-flow-process-
charts)
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

c. Peta Proses Kelompok Kerja

Peta Proses Kelompok Kerja merupakan Peta Aliran Proses pekerja yang
menggambarkan aliran sekelompok manusia dalam melakukan proses operasi
kegunaannya yaitu mengurangi ongkos produksi atau proses, mempercepat waktu
penyelesaian produksi atau proses. Peta ini bisa digunakan dalam suatu tempat
dimana untuk melaksanakan pekerjaan tersebut memerlukan kerjasama yang baik
dari sekelompok kerja. Jenis pekerjaan atau tempat kerja yang mungkin
memerlukan analisis melalui peta proses kelompok kerja ialah misalnya pekerjaan-
pekerjaan pergudangan, pemeliharaan, atau pekerjaan-pekerjaan pengangkutan
material dan lain sebagainya. Peta ini digunakan sebagai alat untuk menganalisis
aktivitas kelompok kerja (Sutalaksana, 1979).

Kegunaan Peta Proses Kelompok Kerja


a. Bisa mengurangi ongkos produksi atau proses.
b. Bisa mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses.
c. Dapat digunakan sebagai alas untuk menganalisa aktivitas suatu
kelompok kerja.
d. Dapat Meminimumkan waktu menunggu.
Prinsip Pembuatan Peta Proses Kelompok Kerja
a. Buat judul peta “Peta Proses Kelompok Kerja” kemudian tulis
identifikasi lainnya beserta ringkasan.
b. Membuat Peta Proses Kelompok kerja tidak diperlukan lambang
penyimpanan (storage).
c. Lambang-lambang dari setiap anggota kelompok dapat diletakkan
secara berdekatan, perubahan lambang menunjukkan perubahan
aktivitas.
d. Diagram Aliran
Pada dasarnya Diagram Aliran sama dengan Peta Aliran Proses hanya saja disini
penggambarannya dilakukan diatas tata letak dan fasilitas kerja. Tujuan pokok dari
pembuatan Flow Diagram adalah untuk mengevaluasi langkah-langkah proses
dalam situasi kerja yang lebih jelas dan bisa dimanfaatkan untuk melakukan
perbaikan-perbaikan dalam desain tata letak fasilitas produsi yang ada.
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

Diagram Aliran merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan lantai dan
gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam Peta
Aliran Proses. Kegunaannya yaitu lebih memperjelas suatu Peta Aliran proses,
apalagi jika arah aliran merupakan faktor yang penting dan menolong dalam
perbaikan tata letak tempat kerja.

Meskipun peta aliran proses telah mampu memberikan informasi yang tepat dan
mendetail mengenai proses kerja yang berlangsung, akan tetapi peta ini masih
belum dianggap mampu menunjukan suatu gambaran yang jelas mengenai aliran
proses yang sebenarnya dalam suatu pabrik. Untuk menambah kejelasan skala
tertentu yang menunjukan area kerja pabrik dimana proses itu berlangsung. Cara
ini akan memberikan gambaran visual yang lebih jelas sebelum diambil keputusan
perubahan langkah-langkah kerja. Sebagai contoh, sebelum keputusan tentang
apakah proses transportasi atau pemindahan material dapat diperpendek jaraknya
maka perlu secara nyata diketahui peta ruangan tempat proses tersebut berlangsung
sehingga perubahan material handling akan dapat dianalisa dengan sebaik-baiknya.

Diagram Aliran Proses ini akan terlihat lebih mempunyai arti didalam usaha
menganalisa tata letak pabrik dan pemindahan bahan, karena disini
menggambarkan bukan saja dalam bentuk peta aliran proses akan tetapi tata letak
sebenarnya dari pabrik yang ada. Dengan mengamati arah arah aliran proses maka
akan bisa dilihat dan dipertimbangkan pada lokasi-lokasi kerja yang mana suatu
lokasi pemindahan bahan akan terlihat krisis (lokasi dimana perpotongan lintasan
akan terlihat banyak). Disamping itu akan dapat menganalisa jarak minimum yang
sebaiknya diterapkan di dalam meletakan suatu stasiun kerja terhadap stasiun kerja
lainnya.

Situasi–situasi berikut ini perlu benar–benar diperhatikan pada saat kita menanalisa
Diagram aliran :

a) Gerakan yang terlalu panjang untuk pemindahan dari satu operasi ke


operasi lainnya.
b) Adanya dua atau lebih gerakan perpindahan diantara operasi kerja.
c) Adanya dua atau lebih aktivitas inspeksi antara operasi–operasi
d) Adanya perubahan–perubahan arah aliran proses.
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

e) Adanya gerakan bolak–balik


f) Adanya items volume besar yang harus dipindahkan dalam jarak
yang jauh, sedangkan items volume kecil justru dipindahkan dalam
jarak yang lebih pendek
g) Lokasi gudang teralu jauh dengan area produksi.
h) Dan lain-lain

Kegunaan Diagram Aliran ialah sebagai berikut:


a) Lebih memperjelas suatu peta aliran proses, apalagi jika arah aliran
merupakan faktor yang penting.
b) Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.
Prinsip Pembuatan Diagram Aliran ialah:
a) Di bagian kepala ditulis “DIAGRAM ALIRAN” yang kemudian
diikuti oleh identifikasi lainnya seperti nama pekerja yang
dipetakan, cara sekarang atau usulan, nomor peta, dipetakan oleh
dan tanggal pemetaan.
b) Mengidentifikasi setiap aktivitas dengan lambang dan nomor yang
sesuai dengan yang digunakan dalam peta aliran proses.
c) Arah gerakan dinyatakan oleh anak panah kecil yang dibuat secara
periodik sepanjang garis aliran.
d) Apabila dalam ruangan tersebut terjadi lintasan lebih dari satu orang
atau barang, maka tiap lintasan dibedakan dengan warna bermacam-
macam.
e. Peta Kerja dan Mesin
Peta pekerja dan mesin merupakan suatu grafik yang menggambarkan koordinasi
antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi antara pekerja dan
mesin. Contoh peta pekerja dan mesin, menggambarkan aktivitas yang terjadi
selama operasi pembelian satu kilogram kopi giling dari suatu toko pangan.
Kegunaannya adalah:
a) Merubah tata letak tempat kerja.
b) Mengatur kembali gerakan-gerakan mata.
c) Merancang kembali mesin dan peralatan.
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

d) Menambah pekerja bagi sebuah mesin, atau sebaliknya menambah


mesin bagi seorang pekerja.
f. Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Peta ini menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang
dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukkan perbandingan
antara tugas yang dibebankan pada tangan kanan dan tangan kiri ketika melakukan
suatu pekerjaan. Peta tangan kiri dan tangan kanan pada dasarnya berguna untuk
memperbaiki suatu stasiun kerja. Kegunaan khusus dari peta tangan kanan dan
tangan kiri adalah sebagai berikut:
a) Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.
b) Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak
efisien dan tidak produktif, sehingga tentunya akan mempersingkat
waktu kerja.
c) Sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja.
Tabel 2.3 Lambang-lambang Peta Kerja
No Operasi Lambang
1 Menjangkau Re
2 Memegang G
3 Membawa M
4 Mengarahkan P
5 Menggunakan U
6 Melepaskan Ri
7 Menganggur D
8 Memegang untuk memakai H
(Sumber: Perancangan Tata Letak Kerja, Sutalaksana, I.Z. dkk (2006))

2.1.3 Lambang yang Digunakan

Lambang peta-peta kerja yang digunakan saat ini dikembangkan oleh


Gilberth.membuat suatu peta kerja awalnya diusulkan 40 lambang, kemudian
disederhanakan menjadi 4 lambang, yaitu: Pada tahun 1947, American Siciety of
Mechanical engineers (ASME) membuat standar lambang-lambang peta kerja
sebanyak 5 lambang.
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

Lambang yang diusulkan hasil modifikasi dari lambang yang diusulkan oleh
Gilberth. Lambang-lambang tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1.4 Lambang-lambang Peta Kerja
DESKRIPSI LAMBANG

OPERASI

TRANSPORTASI

PEMERIKSAAN

PENYIMPANAN

MENUNGGU

AKTIVITAS GABUNGAN

(Sumber: Perancangan Tata Letak Kerja, Sutalaksana, I.Z. dkk (2006))


a. Operasi
Kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat, baik fisik
maupun kimiawi. Mengambil informasi maupun memberikan informasi pada suatu
keadaan juga termasuk operasi. Operasi merupakan kegiatan yang paling banyak
terjadi dalam suatu proses, dan biasanya terjadi pada suatu mesin atau sistem kerja
contohnya:
a) Pekerjaan mencetak logam.
b) Pekerjaaan mengukur benda.
c) Pekerjaan merakit.
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

Praktiknya, lambang ini juga bisa digunakan untuk menyatakan aktivitas


perencanaan atau perhitungan.

b. Pemeriksaan
Kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami
pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Lambang ini digunakan
jika kita melakukan pemerikasaan terhadap suatu objek atau membandingkan objek
tertentu dengan suatu standar. Pemeriksaan tidak menjuruskan bahan ke arah
menjadi suatu barang jadi contohnya:
a) Mengukur dimensi benda.
b) Memeriksa warna.
c) Membaca alat ukur tekanan uap pada suatu mesin uap.
c. Transportasi
Kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan
mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi.
Contohnya:
a) Benda kerja diangkut dari mesin bubut ke mesin skrap untuk
mengalami operasi berikutnya.
b) Suatu objek dipindahkan dari lantai atas lewat elevator.
Pergerakan yang merupakan bagian dari operasi atau disebabkan oleh petugas pada
tempat kerja sewaktu operasi atau pemeriksaan berlangsung, bukanlah merupakan
transportasi. Contohnya adalah keramik yang mengalami pamanasan suhu tinggi
sambil bergerak di atas ban berjalan, merupakan kegiatan operasi. Walaupun
keramik tersebut mengalami perpindahan tempat tetapi perpindahan tersebut
merupakan bagian dari kegiatan pemanasan.

d. Menunggu
Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja ataupun perlengkapan tidak
mengalami kegiaatan apa-apa selain menunggu (biasanya sebentar). Contohnya:
a) Objek menunggu untuk diproses atau diperiksa.
b) Peti menunggu untuk dibongkar.
c) Bahan menunggu untuk di angkut ke tempat lain.
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

e. Penyimpanan
Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja tersebut akan di ambil kembali
biasanya memerlukan suatu prosedur perizinan tertentu. Lambang ini digunakan
untuk menyatakan suatu objek yang mengalami penyimpanan permanen, yaitu
ditahan atau dilindungi terhadap pengeluaran tanpa izin dan lamanya waktu adalah
dua hal yang membedakan antara kegiatan menunggu dan penyimpanan contohnya:
a) Dokumen-dokumen atau catatan-catatan disimpan brankas.
b) Bahan baku disimpan dalam gudang.
Selain kelima lambang standar diatas, kita bisa menggunakan lambang lain apabila
merasa perlu untuk mencatat suatu aktivitas yang memang terjadi selama proses
berlangsung dan tidak terungkap oleh lambang-lambang tadi, lambang itu ialah
aktivitas gabungan.

f. Aktivitas Gabungan

Terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan dilakukan bersamaan atau
dilakukan pada suatu tempat kerja.
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

BAB III
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 PENGUMPULAN DATA

4.1.1 Antena Keseluruhan

Gambar ini merupakan hasil rakitan selama praktikum, yang dapat dilihat sebagai
berikut:

Gambar 4.1 Gambar Antena Keseluruhan


(Sumber: Pengumpulan Data)

Tabel 4.1 Klasifikasi Komponen Antena Keseluruhan


No Nama Komponen Kode Komponen Ukuran Komponen

P: 13 cm
Body Antena Kanan (RH) A001-R
1 L: 8 cm
dan Kiri (LH) A001-L
T: 2 cm

T:21cm
2 Kaki Antena A002 D.kecil: 3cm
D.besar:14.5cm

P: 24 cm
Batang Bagian Tengah
3 A003 L: 1.8 cm
Antena
T: 1.8 cm
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

P: 11 cm
Batang Bagian Sisi
4 A004 L: 1.5 cm
Antena
T: 1.5 cm

Ekor Antena Kanan (RH) A005-R P: 19 cm


5
dan Kiri (LH) A005-L L: 4 cm

P: 7 cm
6 Box Kabel A006 L: 3.3 cm
T: 6.5 cm

Plat Antena Kanan (R) A007-R P: 16 cm


7
dan Kiri (L) A007-L L: 15.8 cm

P: 27.5 cm
8 Kepala Antena K-08 L: 10.5 cm
D: 10.5 cm

P: 7.2 cm
9 Pipa Pendek A009
D: 0.6 cm

P: 14 cm
10 Pipa Panjang A010
D: 0.6 cm

T: 1.2 cm
11 Sekrup Kecil A011
D: 0.6 cm

T: 3.3 cm
12 Sekrup Panjang A012
D: 0.5 cm

D: 0.4 cm
13 Mur A014
L: 0.2 cm
(Sumber: Pengumpulan Data)

4.1.2 Work Station 1

Gambar dibawah ini merupakan komponen-komponen antena (input) yang tersedia


di work station 1:
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

Gambar 4.2 Gambar Komponen di Work Station 1


(Sumber: Pengumpulan Data)

Gambar ini merupakan hasil rakitan (output) antena dari work station 1, yang dapat
dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.3 Gambar output rakitan Antena Work Station 1


(Sumber: Pengumpulan Data)

Tabel 4.2 Klasifikasi Komponen Antena Workstation 1


No Nama Komponen Kode Komponen Ukuran Komponen
P: 13 cm
Body Antena Kanan (R) A001-R
1 L: 8 cm
dan Kiri (L) A001-L
T: 2 cm

P: 24 cm
Batang Bagian Tengah
2 A003 L: 1.8 cm
Antena
T: 1.8 cm

P: 11 cm
Batang Bagian Sisi
3 A004 L: 1.5 cm
Antena
T: 1.5 cm
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

T: 3.3 cm
4 Sekrup Panjang A012
D: 0.5 cm

D: 0.4 cm
5 Mur A014
L: 0.2 cm
(Sumber: Pengumpulan Data)

4.1.3 Work Station 2

Gambar dibawah ini merupakan komponen-komponen antena (input) yang tersedia


di work station 2:

Gambar 4.4 Gambar Komponen antena di Work station 2


(Sumber: Pengumpulan Data)

Gambar ini merupakan hasil rakitan (output) antena dari Work station 2, yang dapat
dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.5 Gambar output rakitan Antena Work station 1


Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

(Sumber: Pengumpulan Data)

Tabel 4.3 Klasifikasi Komponen Antena Work station 2

Ukuran
No Nama Komponen Kode Komponen
Komponen

Ekor Antena Kanan A005-R P: 19 cm


1
(R) dan Kiri (L) A005-L L: 4 cm

P: 7.2 cm
2 Pipa Pendek A009
D: 0.6 cm

T: 1.2 cm
3 Sekrup Kecil A011
D: 0.6 cm
(Sumber: Pengumpulan Data)

4.1.4 Work Station 3

Gambar dibawah ini merupakan komponen-komponen antena yang tersedia di work


station 3:

Gambar 4.6 Gambar Komponen antena di Work station 3


(Sumber: Pengumpulan Data)

Gambar ini merupakan hasil rakitan (output) antena dari Workstation 1, yang dapat
dilihat sebagai berikut :
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

Gambar 4.7 Gambar output rakitan Antena Work station 3


(Sumber: Pengumpulan Data)

Tabel 4.4 Klasifikasi Komponen Antena Work station 3


No Nama Komponen Kode Komponen Ukuran Komponen

T:21cm
1 Kaki Antena A002
D.kecil: 3cm
D.besar:14.5cm
P: 7 cm
2 Box Kabel A006 L: 3.3 cm
T: 6.5 cm

Plat Antena Kanan (R) A007-R P: 16 cm


3
dan Kiri (L) A007-L L: 15.8 cm

P: 27.5 cm
4 Kepala Antena K-08 L: 10.5 cm
D: 10.5 cm

P: 14 cm
5 Pipa Panjang A010
D: 0.6 cm

T: 1.2 cm
6 Sekrup Kecil A011
D: 0.6 cm
(Sumber: Pengumpulan Data)
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

4.2 PENGOLAHAN DATA


Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

BAB V
ANALISIS

Pada praktikum kali ini, pembuatan peta kerja yang dibuat terdiri dari OPC
(Operation Process Chart), APC (Assembling Process Chart), FD (Flow Diagram),
FPC (Flow Process Chart), Peta Proses Regu Kerja, dan Peta TaKa-TaKi (Tangan
Kanan dan Tangan Kiri) untuk pembuatan antena indor. Adapun data yang
diperoleh untuk membuat peta kerja adalah mengacu pada praktikum pembuatan
antena untuk mendapatkan hasil pengukuran yang kemudian dibuat dalam bentuk
peta kerja.

Produk antena ini secara keseluruhan membutuhkan waktu pembuatan selama detik
yang terdiri dari waktu operasi sebesar detik dan waktu aktivitas gabungan sebesar
detik. Penggunaan waktu itu tersebut dinilai terhitung cukup lama dikarenakan
banyak pula kegiatan yang tidak terlalu efektif dan efesien yang menyebabkan
waktu yang digunakan jauh lebih lama, dan hal ini akan sangat berpengaruh jika
diimplementasikan dalam skala produksi, karena menurunkan tingkat
produktivitas. Adapun banyaknya waktu delay pada keseluruhan workstation
dinilai kurang efisien jika dilihat dari produktivitas pekerja yang menganggur.
Selain itu penggunaan waktu itu terhitung cukup lama juga terdapat pada gerakan-
gerakan praktikan yang masih tidak efektif dan efisien. Gerakan-gerakan tersebut
diantaranya mengambil peralatan yang letaknya dalam wadah komponen yang
sempit ataupun penyimpanan komponen yang tidak sesuai tempatnya, juga keragu-
raguan praktikan dalam proses perakitan, dikarenakan praktikan belum mengetahui
dengan jelas prosedur perakitan antena tersebut. Hal ini menyebabkan waktu yang
digunakan lebih lama, dan hal tersebut dapat menurunkan tingkat produktivitas.
Maka dari itu diperlukan rancangan layout operator yang baik dan tepat.
Analisis dan Pengukuran Kerja Peta Kerja

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum peta kerja yang sudah dilakukan pada tanggal

6.2 SARAN

Saran

Anda mungkin juga menyukai