MODUL III
SIMULASI SISTEM PELAYANAN
Kelompok A2
2.1 Sistem
Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang
saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan
dimana sistem biasa terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung
sistem yang lebih besar (Romney dan Steinbart, 2015). Dari pengertian tersebut
dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem merupakan elemen yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk
mencapai suatu tujuan.
Sistem dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, apabila sistem
diklasifikasikan menurut dasar prilakunya, maka ada sistem statis dan sistem
dinamis, sistem deterministic dan sistem stikastik, sistem dengan waktu yang
bervariasi dan sistem waktu yang tidak bervariasi. Fungsi yang dilakukan sistem
dibedakan sebagai sistem circulatory, sistem structural, dan sistem
transformational. Dalam simulasi, sistem dikategorikan dalam dua tipe, yaitu
sistem diskrit dan sistem kontinyu. Sistem diskrit adalah sistem dengan state
variable berubah langsung pada titik yang terpisah dalam suatu rentang waktu.
Sistem kontinyu adalah sistem dimana state variable berubah terus menerus seiring
dengan perubahan waktu.
Dari pengertian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem
merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem tersebut dapat
diklasifikasikan dalam berbagai cara. Apabila sistem diklasifikasikan menurut
dasar perilakunya, maka ada sistem statis dan sistem dinamis, sistem deterministic
dan sistem stokastik, sistem dengan waktu yang bervariasi dan sistem waktu yang
tidak bervariasi. Fungsi yang dilakukan sistem dibedakan sebagai sistem
circulatory, sistem structural, dan sistem transformational. Dalam simulasi, sistem
dikategorikan dalam dua tipe, yaitu sistem diskrit dan sistem kontinyu. Sistem
diskrit adalah sistem dengan state variable berubah langsung pada titik yang
terpisah dalam suatu rentang waktu. Sistem kontinyu adalah sistem dimana state
variable berubah terus menerus seiring dengan perubahan waktu (Ekoanindiyo,
2011).
2.3 Model
Metode utama yang sering digunakan untuk mendukung kemampuan
pengambilan keputusan selama tahap desain sistem adalah pemodelan. Dari sudut
pandang sistem, suatu model didefinisikan sebagai representasi sederhana dari
hubungan antara komponen-komponen sistem atau suatu deskripsi logis tentang
bagaimana sistem yang diamati bekerja. Di dalamnya juga termasuk hubungan
sebab-akibat, aliran hubungan dan hubungan ruang (Fauziah, 2016).
Tujuan dari pemodelan adalah untuk memahami, memprediksi, mengontrol,
dan akhirnya mengembangkan perilaku sistem. Dimana dengan membuat model
diharapkan sistem yang dipelajari lebih mudah untuk dianalisa dan
dikembangkan.Yang perlu diingat walaupun model yang paling baik itu adalah
merupakan pendekatan dari sistem nyata. Model tersebut bisa benar atau salah,
berguna atau tidak berguna. Model yang berguna adalah sebuah model yang dapat
mencapai tujuan yang diinginkan. Jika jawaban yang diinginkan tidak dapat ditarik
kesimpulan, maka model tersebut tidak berguna.
2.4 Simulasi
Simulasi adalah suatu aktifitas yang menirukan operasi dan perilaku dari
berbagai macam situasi nyata, baik yang menyangkut situasi fasilitas maupun
prosesnya. Keadaan nyata yang akan disimulasikan tersebut dinamakan sebagai
sistem, dimana untuk mempelajari sebuah sistem diperlukan berbagai asumsi agar
sistem tersebut dapat disimulasikan. Sistem yang praktikan simulasikan tersebut
biasanya harus praktikan rubah ke dalam sebuah model, sehingga dapat dipelajari
karakteristiknya dengan lebih mudah dan sederhana (Noviyasari, 2013).
Dari pandangan di atas simulasi juga diartikan sebagai salah satu model
imitasi dari sistem operasi nyata, baik yang dikerjakan dengan manual atau bantuan
komputer. Dimana pada simulasi terdapat pemunculan artificial history atau data
buatan sebuah sistem yang menggambarkan karakteristik dari operasi sebuah sistem
nyata. Dengan tujuan yang lebih luas untuk menganalisa dan memperbaiki sebuah
sistem, simulasi didefinisikan sebagai suatu percobaan dengan sebuah model yang
detail dari sebuah sistem untuk menentukan apakah sistem tersebut mampu
merespon terhadap perubahan struktur, lingkungan dan asumsi-asumsi yang dibuat.
Agar Pemakaian simulasi dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka
dalam pelaksanaanya memperhatikan prinsi-prinsip sebagai berikut (Noviyasari,
2013):
1. Simulasi itu dilakukan oleh praktikan dan setiap kelompok praktikan
mendapat kesempatan untuk melaksanakan simulasi yang sama maupun
berbeda.
2. Semua kelompok praktikan harus dilibatkan sesuai peranannya.
3. Penentuan topik dapat dibicarakan bersama.
4. Petunjuk simulasi terlebih dahulu disiapkan secara terperinci atau secara garis
besarnya, tergantung pada bentuk dan tujuan simulasi.
5. Dalam kegiatan simulasi hendaknya mencakup semua ranah pembelajaran,
baik kognitif, afektif maupun psikomotorik.
6. Simulasi adalah latihan keterampilan agar dapat menghadapi kenyataan
dengan baik.
7. Simulasi harus menggambarkan situasi yang lengkap dan proses yang
berurutan yang diperkiran terjadi dalam situasi yang sesungguhnya.
8. Hendaknya dapat diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu, terjadinya
proses sebab akibat, pemecahan masalah dan sebagainya.
2. Return on investment
Dengan menggunakan model simulasi komputer, faktor biaya dengan mudah
ditutup karena dengan simulasi dapat meningkatkan efisiensi, seperti
penghematan operation cost, inventory, dan pengurangan jumlah orang.
3. Antisipasi
Dengan menggunakan simulasi, maka dapat menghindari risiko yang
mungkin terjadi karena penerapan sistem baru.
4. Meningkatkan komunikasi
Adanya user interface yang baik pada progam simulasi yang juga dilengkapi
dengan kemampuan animasi, hal itu sangat membantu dan
mengkomunikasikan sistem baru kepada semua pihak.
II II II II
II II II II II II
X4
A3 X3 X7 X10
II
II II II
2.12 ARENA
ARENA merupakan perangkat simulasi yang terdiri dari blok-blok modul
yang dibentuk dengan bahasa SIMAN dan ditambah dengan visual hasil akhirnya.
ARENA adalah software simulasi yang dibuat oleh perusahaan Rockwell yang
dapat teraplikasi ke dalam ilmu teknik industi, dari ilmu manufaktur hingga ilmu
supply chain (termasuk logistik, pergudangan, dan pendistribusian). Software
ARENA dapat digunakan dalam mensimulasikan sistem layanan konsumen hingga
bisnis proses internal (Cimino et. al, 2010).
2. Project Bar
Project bar memungkinkan untuk mengakses ARENA menggunakan
template, dimana ARENA modul, SIMAN blocks, dan berbagai fasilitas
lainnya bersamaan. Template ARENA yang tersedia adalah sebagai berikut:
a. Basic process, terdiri dari seperangkat modul dasar seperti create, dispose,
process, decide, batch, separate, assign, dan record.
b. Advanced process, menyediakan modul tambahan serta lebih berkembang,
seperti pickup, dropoff, dan match.
c. Advanced transfer, terdiri dari modul yang mendukung transfer entitas
dalam model. Transfer ini bisa saja transfer biasa atau transfer
menggunakan peralatan material handling.
d. Reports, mendukung pembuatan laporan yang berkaitan dengan berbagai
komponen dalam model, seperti entities, resources, queues, dan sebagainya.
e. Blocks, berisi seluruh SIMAN blocks.
f. Elements, mengandung unsur yang dibutuhkan untuk menyatakan model
resources, queues, variables, attributes, dan bebrapa koleksi statistik.
Selain template ARENA di atas, berikut ini merupakan template ARENA dari
versi sebelumnya:
1. Common, terdiri dari modul umum seperti arrive, server, depart, inspect, dan
sebagainya serta modul elemen seperti stats, variables, expressions, and
simulate.
2. Support, terdiri dari frekuensi SIMAN blocks digunakan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Identifikasi Masalah
Tahap
Identifikasi Tujuan Praktikum
Studi Literatur
Pengumpulan Data:
Tahap
Data diperoleh dari masing-masing asisten
Pengumpulan Laboratorium tentang sistem pembuatan SIM
Data (Surat Izin Mengemudi)
Pengolahan Data:
Pengolahan data dengan menggunakan software
arena 14.0, ACD, event graph, dan rich picture.
Tahap
Pengolahan
Data Tidak
Perbaikan
Ya
Tahap
Analisa Data Analisa dan Pembahasan
Tahap
Kesimpulan Kesimpulan dan Saran
Selesai
Petugas
ID-card
Petugas Melakukan Kedatangan Pendaftaran
petugas,
Pendaftaran pelayanan , kepergian, dalam
seragam
(Permanent) pendaftaran pelayanan keadaan
petugas
Pelayanan sibuk
pembuatan
SIM Petugas
ID-card kesehatan
Petugas Kedatangan
petugas, Melakukan dalam
kesehatan , kepergian,
seragam cek kesehatan keadaan
(Permanent) pelayanan
petugas sibuk
Petugas
ID-card Administrasi
Petugas Melakukan Kedatangan
petugas, dalam
Administrasi pelayanan , kepergian,
seragam keadaan
(Permanent) administrasi pelayanan
petugas sibuk
State of
Sistem Entity Attribute Activity Event
Variable
Petugas Uji
ID-card Melakukan praktek
Petugas Uji Kedatang,
petugas, Uji praktek dalam
Praktek kepergian,
seragam pada calon keadaan
(Permanent) pelayanan
petugas pengendara sibuk
Melakukan Petugas
Petugas ID-card Pembagian
Pembagian Kedatang,
Pembagian petugas, foto dalam
foto pada kepergian,
foto seragam keadaan
calon pelayanan
(Permanent) petugas sibuk
pengendara
Kedatanga,
pengisian
Berkas- Melakukan Calon
Calon kelengkapa
berkas tahapan- Pengendara
Pengemudi n, uji
pendaftaran tahapan di dalam
Kendaraan kesehatan,
pembuatan pembuatan sistem
(Temporary) tulis dan
SIM SIM
praktek,
kepergian
4.3 Tujuan Sistem
Adapun tujuan dari sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan layanan kepada calon pengendara yang akan ingin membuat
SIM.
2. Memberikan informasi tata cara dan persyaratan pembuatan SIM.
3. Mempermudah proses dalam pembuatan SIM.
Memilih
Melakukan tes
server
kesehatan
Sesi
pengambilan
foto
Sukses
Tes tulis
Tidak lulus
Kedatangan calon
Tidak lulus
pengendara
Tidak lulus
Melakukan
Proses administrasi
pedaftaran
1. ACD Permanent
X1 X2 X3 X4 X5 X6
I I I I I I
Gambar 4.2 Activity Cycle Diagram Permanent Sistem Pelayanan Pembuatan SIM
2. ACD Temporary
X1
X3 X6
A C X1 X2 C X4 X5 C D
X3 X6
X1
Gambar 4.3 Activity Cycle Diagram Temporary Sistem Pelayanan Pembuatan SIM
Keterangan:
A = Tingkat kedatangan = Menunjukkan pembangkit kedatangan
C = Pemilihan alternatif server = Mengunjukkan aktivitas pada waktu kejadian tertentu
D = Kepergian
= Menjelaskan adanya alternatif 2 kemungkinan
X1 = Proses pendaftaran
= Menjelaskan adanya entitas yang keluar sistem
X2 = Proses tes kesehatan
X3 = Proses administrasi
X4 = Proses tes tulis
X5 = Proses tes praktek
X6 = Proses foto
3. ACD Sistem
X1 X3 X6
II II II
A C X2 C X4 X5 C D
X1 II X3 II II X6
II II II
X1 D
II
Gambar 4.4 Activity Cycle Diagram Sistem Pada Sistem Pelayanan Pembuatan SIM
Keterangan:
A = Tingkat kedatangan = Menunjukkan pembangkit kedatangan
S>1 Q>0
Gambar 4.5 Event Graph Sistem Pelayanan Pembuatan SIM Calon Pengendara
Keterangan:
1 = Kedatangan pendaftar pembuat SIM
2 = Adanya alternatif kemungkinan pendaftaran
3 = Mulai melakukan pendaftaran
4 = Selesai melakukan pendaftaran
5 = Mulai melakukan tes kesehatan
6 = Selesai melakukan tes kesehatan
7 = Adanya alternatif kemungkinan administrasi
8 = Mulai melakukan administrasi calon pengendara
9 = Selesai melakukan administrasi calon pengendara
10 = Mulai melakukan tes tulis
11 = Selesai melakukan tes tulis
12 = Mulai melakukan tes praktek
13 = Selesai melakukan tes praktek
14 = Adanya alternatif kemungkinan pengambilan foto
15 = Mulai pengambilan foto dan sidik jari
16 = Selesai pengambilan foto dan sidik jari
17 = Selesai tes praktek
18 = Calon pengendara keluar dari sistem
TBA = Time between of arrive (rata-rata waktu pelanggan masuk ke dalam
sistem)
Tq1 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk melakukan pendaftaran
di server 1)
Tq2 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk melakukan pendaftaran
di server 2)
Tq3 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk melakukan pendaftaran
di server 3)
Tq4 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk tes kesehatan dari
pendaftaran server 1)
Tq5 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk tes kesehatan dari
pendaftaran server 2)
Tq6 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk tes kesehatan dari
pendaftaran server 3)
Tq7 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk melakukan
administrasi di server 1)
Tq8 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk melakukan administrasi
di server 2)
Tq9 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk tes tulis dari
administrasi di server 1)
Tq10 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk tes tulis dari
administrasi di server 2)
Tq11 = Time of ueque (pelanggan mengantri untuk tes praktek)
Tq12 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk proses foto server 1)
Tq13 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk proses foto server 2)
Ts1 = Time of service (waktu pelayanan pendaftaran di server 1)
Ts2 =Time of service (waktu pelayanan pendaftaran di server 2)
Ts3 = Time of service (waktu pelayanan pendaftaran di server 3)
Ts4 =Time of service (waktu pelayanan administrasi di server 1)
Ts5 = Time of service (waktu pelayanan administrasi di server 2)
Ts6 = Time of service (waktu pelayanan proses foto di server 1)
Ts7 = Time of service (waktu pelayanan proses foto di server 1)
Ti1 = Time of inspect (waktu pemeriksaan tes kesehatan)
Ti2 = Time of inspect (waktu pemeriksaan tes tulis)
Ti3 = Time of inspect (waktu pemeriksaan tes praktek)
TBA = Time between of arrive (rata-rata waktu pelanggan masuk ke dalam
sistem)
Q=0 = Tidak ada antrian
S=1 = Server sedang melakukan pelayanan
Q>0 = Ada pelanggan yang mengantri
Q+ = Antrian bertambah
Q- = Antrian berkurang
TD = Time of depart (waktu kepergian)
= Operator yang sedang menganggur
a. Enter Data
Pilih station karena hanya ada satu jalan untuk mendapatkan satu pelayanan,
untuk mengisi station praktikan masukkan nama yaitu kedatangan
pendaftar.
b. Arrival Data
- Batch size adalah golongan jumlah customer yang datang, contoh: isikan 1.
- Time between adalah waktu antar kedatangan dari customer dengan rata
rata kedatangan 18 menit dan berdistribusi exponensial, masukkan (EXPO
18).
c. Leave Data
Pilih connect untuk menghubungkan arrive (customer) dengan modul
chance.
a. Enter Data
Pilih station, praktikan masukkan nama dari proses inspect contoh praktikan
isi sebagai cek kelengkapan.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses inspect untuk
melakukan pengujian atau pengecekan pada sebuah subjek. Pada sistem ini
rata-rata inspect sebesar 14 menit berdistribusi eksponensial serta
probabilitas kegagalan tes sebesar 0,05
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan inspect dengan depart.
3. Modul Chance (Pemilihan Loket Administrasi)
Tulis nama pada label. Kemudian pilih add, pilih with pada bagian probability
masukkan 0,2 artinya probabilitas kedatangan calon mahasiswa pada server 1
adalah sebesar 0,2. Selanjutnya pilih lagi add setelah sebelumnya mengklik ok.
pilih with pada bagian probability masukkan 0,53 artinya probabilitas
kedatangan calon mahasiswa pada server 2 adalah sebesar 0,53 Lalu pilih else
artinya probabilitas kedatangan pada server 3 adalah sebesar sisa dari
probabilitas server lainnya.
a. Enter Data
Pilih station, praktikan masukkan nama dari proses pelayanan contoh
praktikan isi sebagai loket administrasi 1.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-rata
waktu pelayanan loket administrasi 1 sebesar 15 menit dan berdistribusi
eksponensial.
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan loket administrasi 1 dengan depart.
a. Enter Data
Pilih station, praktikan masukkan nama dari proses pelayanan contoh
praktikan isi sebagai loket administrasi 2.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-rata
waktu pelayanan loket administrasi 2 sebesar 15 menit dan berdistribusi
exponensial.
6. Modul Server 3 (Loket Administrasi 3)
c. Enter Data
Pilih station, praktikan masukkan nama dari proses pelayanan contoh
praktikan isi sebagai loket administrasi 3.
d. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-rata
waktu pelayanan loket administrasi 3 sebesar 15 menit dan berdistribusi
exponensial.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses inspect untuk
melakukan pengujian atau pengecekan pada sebuah subjek. Pada sistem ini
rata-rata inspect sebesar 20 menit dan berdistribusi normal dengan standar
deviasi 5 dan probabilitas kegagalan tes sebesar 0,7.
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan inspect dengan depart.
a. Enter Data
Pilih station, praktikan masukkan nama dari proses inspect contoh praktikan
isi sebagai tes mengemudi.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses inspect untuk
melakukan pengujian atau pengecekan pada sebuah subjek. Pada sistem ini
rata-rata inspect sebesar 15 menit dan berdistribusi normal dengan strandar
deviasi 6 dan probabilitas kegagalan tes sebesar 0,70
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan inspect dengan depart.
Tulis nama pada label. Kemudian pilih add, pilih with pada bagian
Probability masukkan 0,4 artinya probabilitas kedatangan calon mahasiswa pada
server 1 adalah sebesar 0,4. Dan pilih lagi add kemudian pilih else artinya
probabilitas kedatangan pada server 2 adalah sebesar sisa dari probabilitas server
1.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-rata
waktu pelayanan loket pembayaran 1 sebesar 10 menit dan berdistribusi
exponensial.
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan loket foto 1 dengan depart.
a. Enter Data
Pilih station, praktikan masukkan nama dari proses pelayanan contoh
praktikan isi sebagai loket pembayaran 2.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-
rata waktu pelayanan loket foto 2 sebesar 10 menit dan berdistribusi
exponensial.
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan loket foto 2 dengan depart.
Gambar 4.17 Modul Untuk server (Identifikasi Sidik Jari dan Foto)
a. Enter Data
Pilih station, praktikan masukkan nama dari proses pelayanan contoh
praktikan isi sebagai Identifikasi Sidik Jari dan Foto
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-rata
waktu pelayanan Identifikasi Sidik Jari dan Foto sebesar 8 menit dan
berdistribusi exponensial.
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan server Identifikasi Sidik Jari dan Foto
dengan depart.
13. Modul Depart
a. Enter data
Pilih station karena hanya ada satu jalan untuk mendapatkan satu pelayanan,
untuk mengisi station praktikan masukkan nama yaitu keluar sistem.
b. Count
Pilih individual counter yang artinya keluaran dari sistem ini adalah per
individu. Setelah itu klik OK.
14. Modul Simulate
a. Project
Title merupakan judul dari model yang dibuat. Analyst merupakan nama dari
si pembuat model. Date merupakan tanggal dimana model dibuat saat itu
juga.
b. Replicate
Length of replication adalah menyatakan panjangnya atau banyaknya
pengulangan setiap replikasi. Sebagai contoh, isikan 300 yang artinya
pengujian data dilakukan pengulangan sebanyak 300 kali bila telah
mencapai angka 350 maka hasil akan ditampilkan dari pengamatan tersebut.
Number out rata-rata sebesar 11 entity yang keluar dari sistem, artinya dari
studi kasus data proses pembuatan SIM sistem hanya mampu melayani 11 calon
pengemudi.
Queue waiting time, dari hasil simulasi software rata-rata waktu tunggu pada
proses identifikasi sidik jari dan foto adalah sebesar 0.15 menit. Sedangkan rata-
rata waktu tunggu pada proses administrasi loket 1 adalah sebesar 0.7674 menit
loket 2 sebesar 5.6235 menit, dan untuk loket 3 sebesar 3.0827. Sedangkan rata-
rata waktu tunggu pada proses pembayaran server 1, 2, dan 3 masing sebesar 0
menit. Sedangkan rata-rata waktu tunggu pada proses tes kesehatan sebesar 18.42
menit. Sedangkan rata-rata waktu tunggu pada proses tes mengemudi adalah
sebesar 0.3756 menit dan untuk tes teori rata-rata waktu tunggu sebesar 17.9037
menit.
Queue number waiting, dari hasil simulasi software rata-rata orang menunggu
pada proses ada proses identifikasi sidik jari dan foto adalah 0 dengan kata lain
tidak ada yang menunggu. Sedangkan rata-rata orang menunggu pada proses
administrasi loket 1 adalah sebanyak 0,01023215 orang, loket 2 sebanyak 0,1959
dan untuk loket 3 0.055533263. Sedangkan rata-rata orang meunggu pada proses
pembayaran server 1, 2, dan 3 masing-masing sebanyak 0,00 orang. Sedangkan
rata-rata orang menunggu pada proses tes kesehatan adalah sebanyak 1,2458 orang.
Sedangkan rata-rata orang menunggu pada proses tes mengemudi sebanyak
0,00733143 orang dan untuk tes teori rata-rata orang menunggu sebanyak 0,8802
orang.
Gambar 4.22 Hasil Resource Usage
Resource total number seized, dari hasil simulasi software di dapatkan rata-
rata pada proses identifikasi sidikcjari dan foto adalah sebesar 0.8500 menit
Sedangkan rata- rata pada proses administrasi server 1 adalah sebesar 2.3000 menit,
server 2 sebesar 7.8000 menit dan pada server 3 sebesar 4.1500. Sedangkan rata-
rata pada proses pembayaran server 1 , server 2, masing-masing sebesar 0,4000
menit, 0,5000 menit. Sedangkan pada proses tes kesehatan adalah sebesar 15,9000
menit. Sedangkan rata-rata pada proses tes mengemudi sebesar 3,1000 menit.
Sedangkan rata-rata pada proses tes teori sebesar 11,45000 menit.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses inspect untuk
melakukan pengujian atau pengecekan pada sebuah subjek. Pada sistem ini
rata-rata inspect sebesar 15 menit dan berdistribusi normal dengan standar
deviasi 5 dan probabilitas kegagalan tes sebesar 0,7.
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan inspect dengan depart.
a. Enter Data
Pilih station, praktikan masukkan nama dari proses inspect contoh praktikan
isi sebagai tes mengemudi.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses inspect untuk
melakukan pengujian atau pengecekan pada sebuah subjek. Pada sistem ini
rata-rata inspect sebesar 10 menit dan berdistribusi normal dengan strandar
deviasi 6 dan probabilitas kegagalan tes sebesar 0,70
3. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan inspect dengan depart.
Gambar 4.28 Key Performance Indicator
Sebelum melakukan perbaikan hasil dari rata-rata number out pada sistem ini
adalah 11, setelah dilakukan perbaikan number out pada sistem ini naik menjadi 12.
Artinya sistem ini yang sebelumnya rata-rata hanya mampu melayani 11 calon
pengendara, namun setelah dilakukan perbaikan pada proses pelayanan kini rata-
rata colan pengendara yang mampu dilayani oleh sistem ini naik menjadi 12 calon
pengendara.
Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata resource instantaneous utilization, resource number busy, number scheduled
menurun dibandingkan sistem yang sebelumnya, artinya sistem perbaikan ini lebih
efektif dan efisien dibandingkan sistem sebelumnya
Gambar 4.31 Hasil Resource Usage sistem perbaikan
4.15.2 Hasil Simulasi Perbaikan Sistem Dengan Menambah Server Pada Tes
Teori
Gambar 4.33 Hasil Running Sistem Perbaikan
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses inspect
untuk melakukan pengujian atau pengecekan pada sebuah subjek.
Pada sistem ini rata-rata inspect sebesar 13 menit dan berdistribusi
eksponensial dan probabilitas kegagalan tes sebesar 0,7
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart.
Kemudian pilih connect untuk menghubungkan inspect dengan
depart.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses
inspect untuk melakukan pengujian atau pengecekan pada
sebuah subjek. Pada sistem ini rata-rata inspect sebesar 13
menit dan berdistribusi eksponensial dan probabilitas
kegagalan tes sebesar 0,7.
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart.
Kemudian pilih connect untuk menghubungkan inspect
dengan depart.
3. Key performance indicators
Sebelum melakukan perbaikan hasil dari rata-rata number out pada sistem ini
adalah 10, setelah dilakukan perbaikan number out pada sistem ini naik menjadi 13.
Artinya sistem ini yang sebelumnya rata-rata hanya mampu melayani 11 calon
pengendara, namun setelah dilakukan perbaikan pada proses pelayanan kini rata-
rata colan pengendara yang mampu dilayani oleh sistem ini naik menjadi 13 calon
pengendara.
Gambar 4.37 Hasil Queue Perbaikan Sistem Pendaftaran Tes
Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata waktu tunggu (waiting time) dan rata-rata antrian (number waiting) pada
masing-masing stasiun kerja atau server pada sistem pembuatan SIM lebih cepat
dibandingkan sistem yang sebelumnya. Hal ini bisa dilihat pada gambar 4.37 di
atas.
Gambar 4.38 Hasil Resource Usage Sistem Perbaikan
Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata resource instantaneous utilization, resource number busy, menurun
dibandingkan sistem yang sebelumnya, artinya sistem perbaikan ini lebih efektif
dan efisien dibandingkan sistem sebelumnya.
Gambar 4.39 Resource Usage Sistem Perbaikan
Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata resource instantaneous utilization, resource number busy, number scheduled,
scheduled utilization menurun dibandingkan sistem yang sebelumnya, artinya
sistem perbaikan ini lebih efektif dan efisien dibandingkan sistem sebelumnya
4.15.3 Hasil Simulasi Perbaikan Sistem Dengan Menambah Server Pada Tes
Mengemudi
e. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses inspect
untuk melakukan pengujian atau pengecekan pada sebuah subjek.
Pada sistem ini rata-rata inspect sebesar 10 menit dan berdistribusi
eksponensial dan probabilitas kegagalan tes sebesar 0,7.
f. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart.
Kemudian pilih connect untuk menghubungkan inspect dengan
depart.
4. Modul Inspect (Tes mengemudi 2)
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses
inspect untuk melakukan pengujian atau pengecekan pada
sebuah subjek. Pada sistem ini rata-rata inspect sebesar 10
menit dan berdistribusi eksponensial dan probabilitas
kegagalan tes sebesar 0,7.
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart.
Kemudian pilih connect untuk menghubungkan inspect
dengan depart.
Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata waktu tunggu (waiting time) dan rata-rata antrian (number waiting) pada
masing-masing stasiun kerja atau server pada sistem pembuatan SIM lebih cepat
dibandingkan sistem yang sebelumnya.
Gambar 4.46 Hasil Resource Usage Sistem Perbaikan
Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata resource instantaneous utilization, resource number busy, number scheduled
menurun dibandingkan sistem yang sebelumnya, artinya sistem perbaikan ini lebih
efektif dan efisien dibandingkan sistem sebelumnya
Gambar 4.47 Hasil Resource Usage Sistem Perbaikan
Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata resource instantaneous utilization, resource number busy, menurun
dibandingkan sistem yang sebelumnya. Artinya sistem perbaikan ini lebih efektif
dan efisien dibandingkan sistem sebelumnya.
Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Mengurangi Sever Pada Loket Pendaftaran (Lanjutan)
Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Menambah Sever Pada Loket Administrasi
Sebelum Perbaikan 2 Setelah Perbaikan 3
Rata-rata keluaran sistem 13 orang/menit 14 orang/menit
Rata-rata waktu menunggu Sebelum Perbaikan 2 Setelah Perbaikan
Tes Kesehatan 18,0338 menit 17,2282 menit
Loket Administrasi 1 1,4814 menit 1,9996 menit
Loket Administrasi 2 3,2271 menit 5,0629 menit
Loket Administrasi 3 2,8073 menit 4,8744 menit
Loket Pembayaran 1 0,00 menit 0,2965 menit
Loket Pembayaran 2 0,04827481 menit 0,00 menit
Tes Teori 1 4,2466 menit 3,7920 menit
Tes Teori 2 - -
Tes Mengemudi 1 0,8541 menit 0,05983249 menit
Tes Mengemudi 2 - 0,8735 menit
Sidik Jari dan Foto 0,1947 menit 0,4107 menit
Tes Tulis 2,3913 menit 5,1175 menit
Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Menambah Sever Pada Loket Administrasi (Lanjutan)
Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Menambah Sever Pada Loket Administrasi (Lanjutan)
Probabilitas rata-rata waktu
Sebelum Perbaikan 2 Setelah Perbaikan 3
sibuk
Tes Kesehatan 0,7456 menit 0,7443 menit
Loket Administrasi 1 0,1869 menit 0,1951 menit
Loket Administrasi 2 0,2994 menit 0,3392 menit
Loket Administrasi 3 0,2054 menit 0,2163 menit
Loket Pembayaran 1 0,01309320 menit 0,01538232 menit
Loket Pembayaran 2 0,01476146 menit 0,01879118 menit
Tes Teori 1 0,2880 menit 0,2953 menit
Tes Teori 2 - -
Tes Mengemudi 1 0,1115 menit 0,06862182 menit
Tes Mengemudi 2 - 0,08053889 menit
Sidik Jari dan Foto 0,03013179 menit 0,03141570 menit
Tes Tulis 0,2234 menit 0,3274 menit
5.1 Pengisian Modul Pada Simulasi Software Arena 14.0 Dengan Model
Perbaikan Mengurangi Waktu Pada Server Tes Teori dan Tes
Mengemudi
5.2 Pengisian Modul Pada Simulasi Software Arena 14.0 Dengan Model
Perbaikan Penambahan Server Pada Tes Teori
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada beberapa perubahan pengisian
modul pada simulasi sistem pelayanan pembuatan SIM dengan menggunakan
software Arena 14.0. Untuk modul inspect batasan modulnya ditambah agar
menghindari penumpukan antrian pada modul inspect. Dengan waktu pelayanan
yang sama sehingga mengurangi penumpukan antrian.
5.3 Pengisian Modul Pada Simulasi Software Arena 14.0 Dengan Model
Perbaikan Penambahan Server Pada Tes Mengemudi
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada beberapa perubahan pengisian
modul pada simulasi sistem pelayanan pembuatan SIM dengan menggunakan
software Arena 14.0. Pada perbaikan sebelumnya dengan 1 modul inspect tes teori
sehingga mengurangi jumlah antrian yang menumpuk, pada perbaikan 3 ini sama
halnya dengan perbaikan sebelumnya yaitu dengan menambah modul inspect
namun modil inspect yang ditambah ialah inspect tes mengemudi agar menghindari
antrian yang menumpuk.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari pembahasan contoh kasus pelayanan pembuatan SIM, maka kami
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Rata-rata keluaran sistem pelayanan pembuatan SIM dengan simulasi
menggunakan software Arena 14.0 adalah 11 orang/menit.
2. Rata-rata keluaran sistem pelayanan pembuatan SIM setelah dilakukan
perbaikan dengan 3 mode simulasi dengan menggunakan software Arena 14.0
adalah 14 orang/menit.
6.2 Saran
Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat memberikan saran
dalam pemahaman soal kasus, para praktikan harus teliti lagi. Selain itu, lebih baik
jika praktikan mempelajari dasar-dasar dalam melakukan simulasi menggunakan
software Arena 14.0. Sehingga saat melakukan simulasi model tidak terjadi error.