MODUL III
SIMULASI SISTEM PELAYANAN
Kelompok A7
2.1 Sistem
Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen
yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai
tujuan dimana sistem biasa terbagi dalam sub system yang lebih kecil yang
mendukung system yang lebih besar (Romney dan Steinbart, 2015). Dari
pengertian tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem
merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, apabila sistem
diklasifikasikan menurut dasar prilakunya, maka ada sistem statis dan sistem
dinamis, sistem deterministic dan sistem stikastik, sistem dengan waktu yang
bervariasi dan sistem waktu yang tidak bervariasi. Fungsi yang dilakukan sistem
dibedakan sebagai sistem circulatory, sistem structural, dan sistem
transformational. Dalam simulasi, sistem dikategorikan dalam dua tipe, yaitu
sistem diskrit dan sistem kontinyu. Sistem diskrit adalah sistem dengan state
variable berubah langsung pada titik yang terpisah dalam suatu rentang waktu.
Sistem kontinyu adalah system dimana state variable berubah terus menerus
seiring dengan perubahan waktu.
Dari pengertian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem
merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem tersebut dapat
diklasifikasikan dalam berbagai cara. Apabila sistem diklasifikasikan menurut
dasar prilakunya, maka ada sistem statis dan sistem dinamis, sistem deterministic
dan sistem stokastik, sistem dengan waktu yang bervariasi dan sistem waktu
yang tidak bervariasi. Fungsi yang dilakukan sistem dibedakan sebagai sistem
circulatory, sistem structural, dan sistem transformational. Dalam simulasi,
sistem dikategorikan dalam dua tipe, yaitu sistem diskrit dan sistem kontinyu.
Sistem diskrit adalah sistem dengan state variable berubah langsung pada titik
yang terpisah dalam suatu rentang waktu. Sistem kontinyu adalah system dimana
state variable berubah terus menerus seiring dengan perubahan waktu
(Ekoanindiyo, 2011).
2.3 Model
Metode utama yang sering digunakan untuk mendukung kemampuan
pengambilan keputusan selama tahap desain sistem adalah pemodelan. Dari sudut
pandang sistem, suatu model didefinisikan sebagai representasi sederhana dari
hubungan antara komponen-komponen sistem atau suatu deskripsi logis tentang
bagaimana sistem yang diamati bekerja. Di dalamnya juga termasuk hubungan
sebab-akibat, aliran hubungan dan hubungan ruang (Fauziah, 2016).
Tujuan dari pemodelan adalah untuk memahami, memprediksi, mengontrol,
dan akhirnya mengembangkan perilaku sistem. Dimana dengan membuat model
diharapkan sistem yang dipelajari lebih mudah untuk dianalisa dan
dikembangkan.Yang perlu diingat walaupun model yang paling baik itu adalah
merupakan pendekatan dari sistem nyata. Model tersebut bisa benar atau salah,
berguna atau tidak berguna. Model yang berguna adalah sebuah model yang dapat
mencapai tujuan yang diinginkan. Jika jawaban yang diinginkan tidak dapat
ditarik kesimpulan, maka model tersebut tidak berguna.
2.4 Simulasi
Simulasi adalah suatu aktifitas yang menirukan operasi dan perilaku dari
berbagai macam situasi nyata, baik yang menyangkut situasi fasilitas maupun
prosesnya. Keadaan nyata yang akan disimulasikan tersebut dinamakan sebagai
sistem, dimana untuk mempelajari sebuah sistem diperlukan berbagai asumsi agar
sistem tersebut dapat disimulasikan. Sistem yang kita simulasikan tersebut
biasanya harus dirubah ke dalam sebuah model, sehingga dapat dipelajari
karakteristiknya dengan lebih mudah dan sederhana (Noviyasari, 2013).
Dari pandangan di atas simulasi juga diartikan sebagai salah satu model
imitasi dari sistem operasi nyata, baik yang dikerjakan dengan manual atau
bantuan komputer. Dimana pada simulasi terdapat pemunculan artificial history
atau data buatan sebuah sistem yang menggambarkan karakteristik dari operasi
sebuah sistem nyata.Dengan tujuan yang lebih luas untuk menganalisa dan
memperbaiki sebuah sistem, simulasi didefinisikan sebagai suatu percobaan
dengan sebuah model yang detail dari sebuah sistem untuk menentukan apakah
sistem tersebut mampu merespon terhadap perubahan struktur, lingkungan dan
asumsi-asumsi yang dibuat.
Agar Pemakaian simulasi dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka
dalam pelaksanaanya memperhatikan prinsi-prinsip sebagai berikut (Noviyasari,
2013):
1. Simulasi itu dilakukan oleh praktikan dan setiap
kelompok praktikan mendapat kesempatan untuk melaksanakan simulasi
yang sama maupun berbeda.
2. Semua kelompok praktikan harus dilibatkan sesuai
peranannya.
3. Penentuan topik dapat dibicarakan bersama.
4. Petunjuk simulasi terlebih dahulu disiapkan secara
terperinci atau secara garis besarnya, tergantung pada bentuk dan tujuan
simulasi.
5. Dalam kegiatan simulasi hendaknya mencakup semua
ranah pembelajaran, baik kognitif, afektif maupun psikomotorik.
6. Simulasi adalah latihan keterampilan agar dapat
menghadapi kenyataan dengan baik.
7. Simulasi harus menggambarkan situasi yang lengkap
dan proses yang berurutan yang diperkiran terjadi dalam situasi yang
sesungguhnya.
8. Hendaknya dapat diusahakan terintegrasinya beberapa
ilmu, terjadinya proses sebab akibat, pemecahan masalah dan sebagainya.
3. Antisipasi
Dengan menggunakan simulasi, maka dapat menghindari risiko yang
mungkin terjadi karena penerapan sistem baru.
4. Meningkatkan komunikasi
Adanya user interface yang baik pada progam simulasi yang juga
dilengkapi dengan kemampuan animasi, hal itu sangat membantu dan
mengkomunikasikan sistem baru kepada semua pihak.
A1 X1 X4 X5 X8
II II II II
II II II II II II
X4
A3 X3 X7 X10
II
II II II
2.12 ARENA
ARENA merupakan perangkat simulasi yang terdiri dari blok-blok modul
yang dibentuk dengan bahasa SIMAN dan ditambah dengan visual hasil akhirnya.
ARENA adalah software simulasi yang dibuat oleh perusahaan Rockwell yang
dapat teraplikasi ke dalam ilmu teknik industi, dari ilmu manufaktur hingga ilmu
supply chain (termasuk logistik, pergudangan, dan pendistribusian). Software
ARENA dapat digunakan dalam mensimulasikan sistem layanan konsumen
hingga bisnis proses internal (Cimino et. al, 2010).
1. Menu Bar
Menu Bar di ARENA terdiri dari dari beberapa menu umum seperti file,
edit, view, window, dan help. Menu bar ini juga memiliki menu yang lebih
spesifik seperti:
a. Tools, menyediakan akses ke simulasi terkait dan parameter ARENA.
b. Arrange, mendukung flowcharting dan operasi menggambar.
c. Object, mendukung koneksi modul dan pembuatan submodel.
d. Run, menyediakan control simulasi untuk dijalankan.
2. Project Bar
Project bar memungkinkan untuk mengakses ARENA menggunakan
template, dimana ARENA modul, SIMAN blocks, dan berbagai fasilitas
lainnya bersamaan. Template ARENA yang tersedia adalah sebagai berikut:
a. Basic process, terdiri dari seperangkat modul dasar seperti create, dispose,
process, decide, batch, separate, assign, dan record.
b. Advanced process, menyediakan modul tambahan serta lebih berkembang,
seperti pickup, dropoff, dan match.
c. Advanced transfer, terdiri dari modul yang mendukung transfer entitas
dalam model. Transfer ini bisa saja transfer biasa atau transfer
menggunakan peralatan material handling.
d. Reports, mendukung pembuatan laporan yang berkaitan dengan berbagai
komponen dalam model, seperti entities, resources, queues, dan
sebagainya.
e. Blocks, berisi seluruh SIMAN blocks.
f. Elements, mengandung unsur yang dibutuhkan untuk menyatakan model
resources, queues, variables, attributes, dan bebrapa koleksi statistik.
Mulai
Identifikasi Masalah
Tahap
Tujuan Praktikum
Identifikasi
Studi Literatur
Pengumpulan Data:
Tahap Data diperoleh dari masing-masing asisten
Pengumpulan kelompok tentang sistem pembuatan SIM (Surat
Izin Mengemudi)
Data
Pengolahan Data:
Pengolahan data dengan menggunakan software
arena 14.0, ACD, event graph, dan rich picture.
Tahap
Pengolahan
Belum
Data
Sudah Perbaikan 3X
Sudah
Tahap
Analisa dan Pembahasan
Analisa Data
Tahap
Kesimpulan Kesimpulan dan Saran
Selesai
Petugas
ID-card
Petugas Melakukan Kedatanga, Pendaftaran
petugas,
Pendaftaran pelayanan kepergian, dalam
seragam
(Permanent) pendaftaran pelayanan keadaan
petugas
Pelayanan sibuk
pembuatan
SIM Petugas
ID-card
Petugas Kedatangan kesehatan
petugas, Melakukan
kesehatan , kepergian, dalam
seragam cek kesehatan
(Permanent) pelayanan keadaan
petugas
sibuk
Petugas
ID-card
Petugas Melakukan Kedatangan Administrasi
petugas,
Administrasi pelayanan , kepergian, dalam
seragam
(Permanent) administrasi pelayanan keadaan
petugas
sibuk
State of
System Entity Attribute Activity Event
Variable
Petugas Uji
ID-card Melakukan
Petugas Uji Kedatang, praktek
petugas, Uji praktek
Praktek kepergian, dalam
seragam pada calon
(Permanent) pelayanan keadaan
petugas pengendara
sibuk
Melakukan Petugas
Petugas ID-card
Pembagian Kedatang, Pembagian
Pembagian petugas,
foto pada kepergian, foto dalam
foto seragam
calon pelayanan keadaan
(Permanent) petugas
pengendara sibuk
Kedatanga,
pengisian
Berkas- Melakukan
Calon kelengkapa Calon
berkas tahapan-
Pengemudi n, uji Pengendara
pendaftaran tahapan
Kendaraan kesehatan, di dalam
pembuatan pembuatan
(Temporary) tulis dan system
SIM SIM
praktek,
kepergian
1. ACD Permanent
X1 X2 X3 X4 X5 X6
I I I I I I
Gambar 4.2 Activity Cycle Diagram Permanent Sistem Pelayanan Pembuatan SIM
2. ACD Temporary
X1
X3 X6
A C X1 X2 C X4 X5 C D
X3 X6
X1
Gambar 4.3 Activity Cycle Diagram Temporary Sistem Pelayanan Pembuatan SIM
Keterangan:
A = Tingkat kedatangan = Menunjukkan pembangkit kedatangan
C = Pemilihan alternatif server = Mengunjukkan aktivitas pada waktu kejadian tertentu
D = Kepergian
= Menjelaskan adanya alternatif 2 kemungkinan
X1 = Proses pendaftaran
= Menjelaskan adanya entitas yang keluar sistem
X2 = Proses tes kesehatan
X3 = Proses administrasi
X4 = Proses tes tulis
X5 = Proses tes praktek
X6 = Proses foto
3. ACD System
X1 X3 X6
II II II
A C X2 C X4 X5 C D
X1 II X3 II II X6
II II II
X1 D
II
Gambar 4.4 Activity Cycle Diagram System Pada Sistem Pelayanan Pembuatan SIM
Keterangan:
A = Tingkat kedatangan = Menunjukkan pembangkit kedatangan
S>1 Q>0
Gambar 4.5 Event Graph Sistem Pelayanan Pembuatan SIM Calon Pengendara
Keterangan:
1 = Kedatangan pendaftar pembuat SIM
2 = Adanya alternatif kemungkinan pendaftaran
3 = Mulai melakukan pendaftaran
4 = Selesai melakukan pendaftaran
5 = Mulai melakukan tes kesehatan
6 = Selesai melakukan tes kesehatan
7 = Adanya alternatif kemungkinan administrasi
8 = Mulai melakukan administrasi calon pengendara
9 = Selesai melakukan administrasi calon pengendara
10 = Mulai melakukan tes tulis
11 = Selesai melakukan tes tulis
12 = Mulai melakukan tes praktek
13 = Selesai melakukan tes praktek
14 = Adanya alternatif kemungkinan pengambilan foto
15 = Mulai pengambilan foto
16 = Selesai pengambilan foto
17 = Selesai tes praktek
18 = Calon pengendara keluar dari sistem
TBA = Time between of arrive (rata-rata waktu pelanggan masuk ke
dalam sistem)
Tq1 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk melakukan
pendaftaran di server 1)
Tq2 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk melakukan
pendaftaran di server 2)
Tq3 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk melakukan
pendaftaran di server 3)
Tq4 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk tes kesehatan dari
pendaftaran server 1)
Tq5 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk tes kesehatan dari
pendaftaran server 2)
Tq6 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk tes kesehatan dari
pendaftaran server 3)
Tq7 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk melakukan
administrasi di server 1)
Tq8 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk melakukan
administrasi di server 2)
Tq9 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk tes tulis dari
administrasi di server 1)
Tq10 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk tes tulis dari
administrasi di server 2)
Tq11 = Time of ueque (pelanggan mengantri untuk tes praktek)
Tq12 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk proses foto server 1)
Tq13 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk proses foto server 2)
Ts1 = Time of service (waktu pelayanan pendaftaran di server 1)
Ts2 =Time of service (waktu pelayanan pendaftaran di server 2)
Ts3 = Time of service (waktu pelayanan pendaftaran di server 3)
Ts4 =Time of service (waktu pelayanan administrasi di server 1)
Ts5 = Time of service (waktu pelayanan administrasi di server 2)
Ts6 = Time of service (waktu pelayanan proses foto di server 1)
Ts7 = Time of service (waktu pelayanan proses foto di server 1)
Ti1 = Time of inspect (waktu pemeriksaan tes kesehatan)
Ti2 = Time of inspect (waktu pemeriksaan tes tulis)
Ti3 = Time of inspect (waktu pemeriksaan tes praktek)
TBA = Time between of arrive (rata-rata waktu pelanggan masuk ke
dalam sistem)
Q=0 = Tidak ada antrian
S=1 = Server sedang melakukan pelayanan
Q>0 = Ada pelanggan yang mengantri
Q+ = Antrian bertambah
Q- = Antrian berkurang
TD = Time of depart (waktu kepergian)
= Operator yang sedang menganggur
b. Arrival Data
- Batch size adalah golongan jumlah customer yang datang, contoh: isikan
1.
- Time between adalah waktu antar kedatangan dari customer dengan rata
rata kedatangan 15 menit dan berdistribusi exponensial, masukkan
(EXPO 15).
c. Leave Data
Pilih connect untuk menghubungkan arrive (customer) dengan modul
chance.
Tulis nama pada label. Kemudian pilih add, pilih with pada bagian
probability masukkan 0,45 artinya probabilitas kedatangan calon pendafar SIM
pada server 1 adalah sebesar 0,45. Selanjutnya pilih lagi add setelah
sebelumnya mengklik ok. Kemudian pilih add, pilih with pada bagian
probability masukkan 0,35 artinya probabilitas kedatangan calon pendafar SIM
pada server 2 adalah sebesar 0,35. Kemudian pilih add, pilih else pada bagian
probability untuk server 3
a. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses pelayanan contoh kita isi
sebagai loket pendaftaran 1.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-
rata waktu pelayanan loket pendaftaran 1 sebesar 17 menit dan
berdistribusi exponensial.
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan loket pendaftaran 1 dengan depart.
a. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses pelayanan contoh kita isi
sebagai loket pendaftaran 2.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-
rata waktu pelayanan loket pendaftaran 2 sebesar 15 menit dan
berdistribusi. exponensial.
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan loket pendaftaran 2 dengan depart.
5. Modul Server 2 (Loket Pendaftaran 2)
d. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses pelayanan contoh kita isi
sebagai loket pendaftaran 3.
e. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-
rata waktu pelayanan loket pendaftaran 3 sebesar 19 menit dan
berdistribusi. exponensial.
f. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan loket pendaftaran 3 dengan depart.
6. Modul Inspect (Tes Kesehatan)
a. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses inspect contoh kita isi
sebagai cek kelengkapan.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses inspect untuk
melakukan pengujian atau pengecekan pada sebuah subjek. Pada sistem ini
rata-rata inspect sebesar 20 menit berdistribusi normal dan standar deviasi
2,5 serta probabilitas kegagalan tes sebesar 0,1
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan inspect dengan depart.
7. Modul Chance (Pemilihan Loket Administrasi)
Tulis nama pada label. Kemudian pilih add, pilih with pada bagian
probability masukkan 0,60 artinya probabilitas kedatangan calon mahasiswa
pada server 1 adalah sebesar 0,60. Selanjutnya pilih lagi add setelah
sebelumnya mengklik ok. Lalu pilih else artinya probabilitas kedatangan pada
server 2 adalah sebesar sisa dari probabilitas server lainnya.
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan loket administrasi 1 dengan depart.
a. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses pelayanan contoh kita isi
sebagai loket administrasi 2.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-
rata waktu pelayanan loket administrasi 2 sebesar 9 menit dan berdistribusi
exponensial.
a. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses inspect contoh kita isi
sebagai tes tulis.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses inspect untuk
melakukan pengujian atau pengecekan pada sebuah subjek. Pada sistem ini
rata-rata inspect sebesar 28 menit dan berdistribusi exponensial dan
probabilitas lolos tes sebesar 0,43.
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan inspect dengan depart.
11. Modul Inspect (Tes Praktek)
a. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses inspect contoh kita isi
sebagai tes praktek.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses inspect untuk
melakukan pengujian atau pengecekan pada sebuah subjek. Pada sistem ini
rata-rata inspect sebesar 43 menit dan berdistribusi exponensial dan
probabilitas lolos tes sebesar 0,76.
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan inspect dengan depart.
12. Modul Chance (Pemilihan Loket Foto)
Tulis nama pada label. Kemudian pilih add, pilih with pada bagian
Probability masukkan 0,67 artinya probabilitas kedatangan calon mahasiswa
pada server 1 adalah sebesar 0,76Selanjutnya pilih lagi add setelah sebelumnya
mengklik ok. Lalu pilih else artinya probabilitas kedatangan pada server 2
adalah sebesar sisa dari probabilitas server lainnya.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-
rata waktu pelayanan loket foto 1 sebesar 12 menit dan berdistribusi
exponensial.
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan loket foto 1 dengan depart.
a. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses pelayanan contoh kita isi
sebagai loket foto 2.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-
rata waktu pelayanan loket foto 2 sebesar 15 menit dan berdistribusi
exponensial.
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan loket foto 2 dengan depart.
11. Modul Depart
a. Enter data
Pilih station karena hanya ada satu jalan untuk mendapatkan satu
pelayanan, untuk mengisi station kita masukkan nama yaitu keluar sistem.
b. Count
Pilih individual counter yang artinya keluaran dari sistem ini adalah per
individu. Setelah itu klik OK.
12. Modul Simulate
a. Project
Title merupakan judul dari model yang dibuat. Analyst merupakan nama
dari si pembuat model. Date merupakan tanggal dimana model dibuat saat
itu juga.
b. Replicate
Length of replication adalah menyatakan panjangnya atau banyaknya
pengulangan setiap replikasi. Sebagai contoh, isikan 600 yang artinya
pengujian data dilakukan pengulangan sebanyak 600 kali bila telah
mencapai angka 600 maka hasil akan ditampilkan dari pengamatan
tersebut.
Number out rata-rata sebesar 20 entity yang keluar dari sistem, artinya dari
studi kasus data proses pembuatan SIM sistem hanya mampu melayani 20 calon
pengemudi.
Gambar 4.27 Hasil Queue Sistem Pembuatan SIM A7
Queue waiting time, dari hasil simulasi software rata-rata waktu tunggu
pada proses foto server 1 adalah sebesar 0,00 menit dan pada server 2 adalah 0,00.
Sedangkan rata-rata waktu tunggu pada proses administrasi loket 1 adalah sebesar
0,3899 menit, loket 2 sebesar 0,1393 menit , dan loket 3 0,0902 Sedangkan rata-
rata waktu tunggu pada proses pendaftaran server 1, 2 dan 3 masing sebesar
21,3785 menit, 29,9122 menit. Sedangkan rata-rata waktu tunggu pada proses tes
kesehatan server 1 adalah sebesar 37,1743 menit. Sedangkan rata-rata waktu
tunggu pada proses tes tulis sebesar 1,4969 menit dan untuk tes praktek rata-rata
waktu tunggu sebesar 3,1330 menit.
Resource total number seized, dari hasil simulasi software di dapatkan rata-
rata pada proses foto server 1 adalah sebesar 0,4000 menit dan pada server 2
sebesar 0,3500. Sedangkan rata-rata pada proses administrasi server 1 adalah
sebesar 1,9500 menit dan pada server 2 sebesar 2,2000 menit. Sedangkan rata-rata
pada proses pendaftaran server 1 dan server 2 masing-masing sebesar 8,4500
menit, 7,5500 menit. Sedangkan pada proses tes kesehatan adalah sebesar 9,7500
menit. Sedangkan rata-rata pada proses tes praktek sebesar 3,5500 menit.
Sedangkan rata-rata pada proses tes tulis sebesar 1,5000 menit.
Sebelum melakukan perbaikan hasil dari rata-rata number out pada sistem
ini adalah 20, setelah dilakukan perbaikan number out pada sistem ini naik
menjadi 23. Artinya sistem ini yang sebelumnya rata-rata hanya mampu melayani
20 calon pengendara, namun setelah dilakukan perbaikan pada proses pelayanan
kini rata-rata colan pengendara yang mampu dilayani oleh sistem ini naik menjadi
23 calon pengendara.
Gambar 4.33 Hasil Queue Perbaikan Sistem Pendaftaran Tes
Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata waktu tunggu (waiting time) dan rata-rata antrian (number waiting) pada
masing-masing stasiun kerja atau server pada sistem pembuatan SIM lebih cepat
dibandingkan sistem yang sebelumnya. Hal ini bisa dilihat pada gambar 4.27 dan
gambar 4.33 di atas.
Gambar 4.34 Hasil Resource Usage Sistem Perbaikan
Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata resource instantaneous utilization, resource number busy, number scheduled
menurun dibandingkan sistem yang sebelumnya, artinya sistem perbaikan ini
lebih efektif dan efisien dibandingkan sistem sebelumnya, hal ini bisa dilihat pada
perbandingan hasil dari sistem yang sebelum dan sesudah perbaikan pada gambar
4.28 dan gambar 4.34.
Gambar 4.35 Hasil Resource Usage sistem perbaikan
Sebelum melakukan perbaikan hasil dari rata-rata number out pada sistem
ini adalah 25, setelah dilakukan perbaikan number out pada sistem ini naik
menjadi 25. Artinya sistem ini yang sebelumnya rata-rata hanya mampu melayani
20 calon pengendara, namun setelah dilakukan perbaikan pada proses pelayanan
kini rata-rata colan pengendara yang mampu dilayani oleh sistem ini naik menjadi
25 calon pengendara.
Gambar 4.39 Hasil Queue Perbaikan Sistem Pendaftaran Tes
Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata waktu tunggu (waiting time) dan rata-rata antrian (number waiting) pada
masing-masing stasiun kerja atau server pada sistem pembuatan SIM lebih cepat
dibandingkan sistem yang sebelumnya. Hal ini bisa dilihat pada gambar 4.39 dan
gambar 4.33 di atas.
Gambar 4.40 Hasil Resource Usage Sistem Perbaikan
Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata resource instantaneous utilization, resource number busy, number scheduled
menurun dibandingkan sistem yang sebelumnya, artinya sistem perbaikan ini
lebih efektif dan efisien dibandingkan sistem sebelumnya, hal ini bisa dilihat pada
perbandingan hasil dari sistem yang sebelum dan sesudah perbaikan pada gambar
4.34 dan gambar 4.40.
Sebelum melakukan perbaikan hasil dari rata-rata number out pada sistem
ini adalah 25, setelah dilakukan perbaikan number out pada sistem ini naik
menjadi 26. Artinya sistem ini yang sebelumnya rata-rata hanya mampu melayani
25 calon pengendara, namun setelah dilakukan perbaikan pada proses pelayanan
kini rata-rata colan pengendara yang mampu dilayani oleh sistem ini naik menjadi
26 calon pengendara.
Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata waktu tunggu (waiting time) dan rata-rata antrian (number waiting) pada
masing-masing stasiun kerja atau server pada sistem pembuatan SIM lebih cepat
dibandingkan sistem yang sebelumnya. Hal ini bisa dilihat pada gambar 4.44 dan
gambar 4.33 di atas.
Gambar 4.45 Hasil Resource Usage Sistem Perbaikan
Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata resource instantaneous utilization, resource number busy, number scheduled
menurun dibandingkan sistem yang sebelumnya, artinya sistem perbaikan ini
lebih efektif dan efisien dibandingkan sistem sebelumnya, hal ini bisa dilihat pada
perbandingan hasil dari sistem yang sebelum dan sesudah perbaikan pada gambar
4.34 dan gambar 4.35.
Gambar 4.46 Hasil Resource Usage Sistem Perbaikan
Setelah Perbaikan
Sebelum Perbaikan
data awal
Rata-rata keluaran system 20 orang/menit 23 orang/menit
Rata-rata waktu menunggu Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
Loket Pendaftaran 1 12,0420 menit 9,6478 menit
Loket pendaftaran 2 4,9568 menit 6,0400 menit
Loket Pendaftaran 3 6,1045 menit 7,4093 menit
Tes kesehatan 76,4710 menit 75,6876 menit
Loket Administrasi 1 1,4933 menit 3,0360 menit
Loket Administrasi 2 0,3972 menit 0,6374 menit
Tes Tulis 49,7102 menit 56,5351 menit
Tes Praktek 42,2383 menit 34,8983 menit
Loket Foto 1 0,00 menit 0,3360 menit
Loket Foto 2 0,00 menit 0,00 menit
Rata-rata panjang antrian Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
Loket Pendaftaran 1 0,3899 menit 0,3458 menit
Loket pendaftaran 2 0,1393 menit 0,2081 menit
Loket Pendaftaran 3 0,0902 menit 0,1298 menit
Tes kesehatan 5,2306 menit 5,8399 menit
Loket Administrasi 1 0,0381 menit 0,0910 menit
Loket Administrasi 2 0,0074 menit 0,01174145 menit
Tes Tulis 2,1060 menit 2,5957 menit
Tes Praktek 0,7211 menit 0,6184 menit
Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Mengurangi Waktu Pada Server (Lanjutan)
Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Menambah Sever Pada Loket Pendaftaran (Lanjutan)
Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Menambah Sever Pada Loket Administrasi
Sebelum Perbaikan 3 Setelah Perbaikan 3
Rata-rata keluaran sistem 25 orang/menit 26 orang/menit
Rata-rata waktu menunggu Sebelum Perbaikan 3 Setelah Perbaikan 3
Loket Pendaftaran 1 4,3927 menit 11,5872 menit
Loket pendaftaran 2 4,7173 menit 6,2017 menit
Loket Pendaftaran 3 6,0975 menit 5,9277 menit
Loket pendaftaran 4 2,0778 menit -
Tes kesehatan 32,4956 menit 32,7684 menit
Loket Administrasi 1 1,7542 menit 1,9575 menit
Loket Administrasi 2 0,7002menit 0,3065 menit
Loket Administrasi 3 0,00 menit 0,9484 menit
Tes Tulis 47,6594 menit 37, 5549 menit
Tes Praktek 33, 9634menit 27,2904 menit
Loket Foto 1 0,0099 menit 0,1875 menit
Loket Foto 2 0,0619 menit 0,00 menit
Rata-rata panjang antrian Sebelum Perbaikan 2 Setelah Perbaikan 3
Loket Pendaftaran 1 0,0918 menit 0,3965 menit
Loket pendaftaran 2 0,1028 menit 0,1714 menit
Loket Pendaftaran 3 0,0970 menit 0,0899 menit
Loket pendaftaran 4 0,0367 menit - menit
Tes kesehatan 2,2769 menit 2,2553 menit
Loket Administrasi 1 0,0597 menit 0,0355 menit
Loket Administrasi 2 0,0173 menit 0,0069 menit
Loket Administrasi 3 0,00 menit 0,0180 menit
Tes Tulis 2,5352 menit 1,9411 menit
Tes Praktek 0,7800 menit 0,5383 menit
Loket Foto 1 0,0001 menit 0,0012 menit
Loket Foto 2 0,0003 menit 0,00 menit
Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Menambah Sever Pada Loket Administrasi (Lanjutan)
5.1 Pengisian Modul Pada Simulasi Software Arena 14.0 Dengan Model
Perbaikan Mengurangi Waktu Pada Server
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada beberapa perubahan pengisian
modul pada simulasi sistem pelayanan pembuatan SIM dengan menggunakan
software Arena 14.0. Pada server pelayanan yang memiliki lebih dari 1 server
waktu pelayanannya dibuat standar, sehingga waktu pelayanannya pun sama.
Seperti halnya pada loket pedaftaran waktu pelayanan pada server 3 sebesar 19
menit, namun setelah perbaikan waktu pada pelayanan server 3 menjadi sebesar
19.
Untuk modul inspect batasan waktunya dipercepat agar menghindari
penumpukan antrian pada modul inspect. Seperti halnya pada tes kesehatan
sebelum perbaikan membutuhkan waktu pelayanan selama 20 menit setelah
perbaikan waktu pelayanan menjadi 18 menit. Pada tes tulis juga dipercepat agar
menghindari penumpukan antian, dengan pelayanan awal 26 menit menjadi 24
menit. Begitupun pada modul inspect tes praktek juga dikurangi, dengan
perbaikan waktu awal 43 menit menjadi 40 menit.
5.2 Pengisian Modul Pada Simulasi Software Arena 14.0 Dengan Model
Perbaikan Penambahan Server Pada Loket Pendaftaran
Tabel 5.2 Perbandingan Pengisian Modul Pada Simulasi Software Arena 14.0
Dengan Model Perbaikan Penambahan Server Pada Loket Pendaftaran (Lanjutan)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada beberapa perubahan pengisian
modul pada simulasi sistem pelayanan pembuatan SIM dengan menggunakan
software Arena 14.0. Pada server pelayanan yang memiliki lebih dari 1 server
waktu pelayanannya dibuat standar, sehingga waktu pelayanannya pun sama.
Seperti halnya pada loket pedaftaran waktu pelayanan pada server 3 sebesar 19
menit, namun setelah perbaikan waktu pada pelayanan server 3 menjadi sebesar
19. Namun masih terjadi penumpukan sehingga ditambahkannya server 4 untuk
meminimalisir penumpukan pada server dengan memberikan waktu pelayanan 12
menit.
Untuk modul inspect batasan waktunya dipercepat agar menghindari
penumpukan antrian pada modul inspect. Seperti halnya pada tes kesehatan
sebelum perbaikan 1 membutuhkan waktu pelayanan selama 18 menit setelah
perbaikan ke 2 waktu pelayanan menjadi 15 menit. Pada tes tulis juga dipercepat
agar menghindari penumpukan antian, dengan pelayanan perbaikan 1 sebesar 24
menit menjadi 20 menit. Begitupun pada modul inspect tes praktek juga
dikurangi, dengan perbaikan ke 1 waktu yang dibutuhkan sebesar 40 menit,
setelah perbaikan ke 2 menjadi 40 menit.
5.3 Pengisian Modul Pada Simulasi Software Arena 14.0 Dengan Model
Perbaikan Penambahan Server Pada Loket Administrasi
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada beberapa perubahan pengisian
modul pada simulasi sistem pelayanan pembuatan SIM dengan menggunakan
software Arena 14.0. Pada server pelayanan yang memiliki lebih dari 1 server
waktu pelayanannya dibuat standar, sehingga waktu pelayanannya pun sama.
Seperti halnya pada loket pedaftaran waktu pelayanan pada server 3 sebesar 19
menit, namun setelah perbaikan waktu pada pelayanan server 3 menjadi sebesar
19. Namun masih terjadi penumpukan sehingga ditambahkannya server 4 untuk
meminimalisir penumpukan pada server dengan memberikan waktu pelayanan 12
menit, namun pada modul inspect tes kesehatan terjadi penumpukan sehingga
server 4 harus di kurangi menjadi 15 menit.
Untuk modul inspect batasan waktunya dipercepat agar menghindari
penumpukan antrian pada modul inspect. Seperti halnya pada tes kesehatan
sebelum perbaikan 2 membutuhkan waktu pelayanan selama 20 menit setelah
perbaikan ke 3 waktu pelayanan menjadi 20 menit. Namun karena pada pelayanan
administrasi untuk server 2 mengalami penumpukan maka ditambahkan server 4
dengan waktu sebesar 12 menit. Begitupun pada modul inspect tes praktek juga
dikurangi, dengan perbaikan ke 2 waktu yang dibutuhkan sebesar 40 menit,
setelah perbaikan ke 2 menjadi 40 menit.
5.4 Perbandingan Hasil Simulasi Software Arena 14.0 Sebelum Dan Setelah
Perbaikan
Setelah Perbaikan
Sebelum Perbaikan
data awal
Rata-rata keluaran system 20 orang/menit 23 orang/menit
Rata-rata waktu menunggu Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
Loket Pendaftaran 1 12,0420 menit 9,6478 menit
Loket pendaftaran 2 4,9568 menit 6,0400 menit
Loket Pendaftaran 3 6,1045 menit 7,4093 menit
Tes kesehatan 76,4710 menit 75,6876 menit
Loket Administrasi 1 1,4933 menit 3,0360 menit
Loket Administrasi 2 0,3972 menit 0,6374 menit
Tes Tulis 49,7102 menit 56,5351 menit
Tes Praktek 42,2383 menit 34,8983 menit
Loket Foto 1 0,00 menit 0,3360 menit
Loket Foto 2 0,00 menit 0,00 menit
Rata-rata panjang antrian Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
Loket Pendaftaran 1 0,3899 menit 0,3458 menit
Loket pendaftaran 2 0,1393 menit 0,2081 menit
Loket Pendaftaran 3 0,0902 menit 0,1298 menit
Tes kesehatan 5,2306 menit 5,8399 menit
Loket Administrasi 1 0,0381 menit 0,0910 menit
Loket Administrasi 2 0,0074 menit 0,01174145 menit
Tes Tulis 2,1060 menit 2,5957 menit
Tes Praktek 0,7211 menit 0,6184 menit
Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Mengurangi Waktu Pada Server (Lanjutan)
Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Menambah Sever Pada Loket Pendaftaran (Lanjutan)
Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Menambah Sever Pada Loket Administrasi
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari pembahasan contoh kasus pelayanan pembuatan SIM, maka kami
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Rata-rata keluaran sistem pelayanan pembuatan SIM dengan simulasi
menggunakan software Arena 14.0 adalah 20 orang/menit.
2. Rata-rata keluaran sistem pelayanan pembuatan SIM setelah dilakukan
perbaikan dengan 3 mode simulasi dengan menggunakan software Arena
14.0 adalah 26 orang/menit.
6.2 Saran
Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat memberikan saran
dalam pemahaman soal kasus, para praktikan harus teliti lagi. Selain itu, lebih
baik jika praktikan mempelajari dasar-dasar dalam melakukan simulasi
menggunakan software Arena 14.0. Sehingga saat melakukan simulasi model
tidak terjadi error.