Anda di halaman 1dari 88

LAPORAN RESMI

MODUL III
SIMULASI SISTEM PELAYANAN

Kelompok A7

Nico Deny Ibrahim 07.2018.1.03396


Elga Nanda Pradana 07.2018.1.03422
Shafira Anggraini 07.2018.1.03433
Yuli Nurmantoro 07.2019.1.90245

LABORATORIUM SIMULASI SISTEM INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem merupakan satu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen
yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau
energi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem sendiri dipergunakan untuk
menggambarkan suatu entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika
seringkali bisa dibuat. Keterkaitan antara komponen yang dapat memudahkan
suatu aliran baik informasi, materi, dan energi didukung dengan suatu teknologi
yang digunakan. Suatu misal dalam pengembangan sistem yang lebih efektif dan
efisien dengan melakukan perhitungan matematis (Arif, 2014).
Di dalam sistem terdapat komponen yang terdiri atas entity, attribute,
activity, event, dan state of variable, yang membedakan antar satu sistem dengan
sistem lainnya. Adapun komponen dari sistem yang mereprsentasikan secara
sederhana atau deskrisi logis tentang sistem akan membentuk suatu model
tertentu. Dari model yang terbentuk kemudian dapat dijadikan sebagai
pemahaman, prediksi, maupun kontrol bagi sistem itu sendiri. Bagi suatu
perusahaan besar terkadang model yang didapat dari sistem terlalu kompleks,
sehingga diperlukan suatu simulasi sistem.
Simulasi merupakan tiruan oproses operasi dari sebuah kondisi nyata atau
sistem dari waktu ke waktu. Simulasi digunakan untuk menggambarkan dan
menganalisa perilaku dari sebuah sistem, menanyakan pertanyaan bagaimana jika
tentang sistem nyata, dan membantu dalam proses disain dari real system.
Simulasi mengacu pada kumpulan metode yang luas dan aplikasi dari pencitraan
tingkah laku dari sistem yang sesungguhnya. Model simulasi adalah alternatif
yang tepat dalam menggambarkan suatu sistem yang kompleks, terutama ketika
model matematik analitik sulit dilakukan (Iqbal et. al, 2014).
Di Indonesia, Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah bukti registrasi dan
identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah memenuhi
persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu
lintas dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor. Setiap orang yang
mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib memiliki SIM sesuai dengan
jenis kendaraan bermotor yang dikemudikan. Surat izin mengemudi di Indonesia
terdapat dua (2) jenis, yakni surat izin mengemudi kendaraan bermotor
perseorangan dan bermotor umum. Jenis SIM awalnya juga hanya SIM A, B, dan
C saja, sebelum kemudian diberlakukan aturan baru dengan dibuat SIM D dengan
golongan D2 untuk penyandang cacat (disabilitas) roda empat, lalu golongan SIM
C dibagi menjadi tiga menurut kapasitas mesian yang digunakan yakni C, C1, dan
C2, pasal 77 ayat 1 UU No.22 Tahun 2009.
Adapun pada pelayanan pembuatan SIM yang disediakan Polri secara tidak
langsung mengalami peningkatan permintaan pembuatan SIM, karena dilihat
jumlah kendaraan di Indonesia yang setiap tahun meningkat. Antrian yang terjadi
membuat masyarakat menjadi kerap malas bahkan enggan untuk melakukan
proses pembuatan. Akibatnya timbul permasalahan baru yakni terdapat calo dalam
pembuatan SIM. Oleh karena itu, praktikan akan mencoba menganalisa dari studi
kasus yang telah diberikan oleh asisten. Dengan melakukan simulasi sistem dari
permasalah yang telah diidentifikasi, sehingga akan mengetahui
ketidakseimbangan maupun kekurangan sistem pelayanan. Kemudian akan
dilakukan perbaikan dari tiap komponen yang memungkinkan untuk dilakukan
perubahan.

1.2 Perumusan Masalah Praktikum


Adapun permasalahan yang terjadi pada pelaksanan sistem simulasi SIM
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana output hasil simulasi sistem pelayanan pembuatan SIM dengan
menggunakan software Arena?
2. Bagaimana output hasil usulan perbaikan simulasi sistem pelayanan
pembuatan SIM dengan menggunakan software Arena?
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari penelitian sistem simulasi pelayanan pembuatan SIM
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan output hasil simulasi sistem pelayanan pembuatan SIM dengan
menggunakan software Arena?
2. Menentukan output hasil usulan perbaikan simulasi sistem pelayanan
pembuatan SIM dengan menggunakan software Arena?

1.4 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat penelitian yang diperoleh dari pelaksanan praktikum
sistem simulasi pelayanan pembuatan SIM bagi praktikan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pelayanan pembuatan SIM dalam bentuk simulasi sistem.
2. Pembelajaran masalah yang timbul pada pelayanan pembuatan SIM dengan
menggunakan simulasi sistem.

Adapun manfaat penelitian yang diperoleh dari pelaksanan praktikum


sistem simulasi pelayanan pembuatan SIM bagi praktikan selanjutnya adalah
sebagai berikut:
1. Menjadi literasi pembelajaran dalam tahapan pengerjaan praktikum simulasi
maupun pembelajaran materi yang terkait dengan sistem simulasi.
2. Sebagai acuan dalam penyusunan laporan sistem simulasi yang akan
ditugaskan setelah dilakukannya praktikum.

Adapun manfaat penelitian diperoleh dari pelaksanan praktikum sistem


simulasi pelayanan pembuatan SIM bagi masyarakat umum adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai informasi bagi masyarakat umum terhadap tahapan pada pelayanan
pembuatan SIM..
2. Dapat sebagai bahan pembelajaran bagi masyarakat umum sehingga dapat
diterapkan di dunia kerja.
1.5 Batasan Praktikum
Adapun batasan model simulasi pada studi kasus sistem pelayanan
pembuatan SIM adalah sebagai berikut
1. Studi kasus pada sistem pelayanan pembuatan SIM dari asisten.
2. Pengolahan data pada simulasi pelayanan pembuatan SIM menggunakan
software Arena 14.0.
3. Membuata modul-modul Arena arrive, server, process, chance, depart, dan
simulate pada simulasi sistem pelayanan pembuatan SIM.

1.6 Asumsi Praktikum


Adapun asumsi dalam melakukan model simulasi pada studi kasus sitem
pelayanan pembuatan SIM ini adalah sebagai berikut:
1. Usulan perbaikan dilakukan dengan menaikkan performansi, atau
penambahan kapasitas, atau peningkatan kecepatan pelayanan pada setiap
proses.
2. Kondisi waktu yang digunakan adalah pada saat kondisi sibuk.
3. Setiap operator proses mempunyai skill atau kemampuan yang sama.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sistem
Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen
yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai
tujuan dimana sistem biasa terbagi dalam sub system yang lebih kecil yang
mendukung system yang lebih besar (Romney dan Steinbart, 2015). Dari
pengertian tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem
merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, apabila sistem
diklasifikasikan menurut dasar prilakunya, maka ada sistem statis dan sistem
dinamis, sistem deterministic dan sistem stikastik, sistem dengan waktu yang
bervariasi dan sistem waktu yang tidak bervariasi. Fungsi yang dilakukan sistem
dibedakan sebagai sistem circulatory, sistem structural, dan sistem
transformational. Dalam simulasi, sistem dikategorikan dalam dua tipe, yaitu
sistem diskrit dan sistem kontinyu. Sistem diskrit adalah sistem dengan state
variable berubah langsung pada titik yang terpisah dalam suatu rentang waktu.
Sistem kontinyu adalah system dimana state variable berubah terus menerus
seiring dengan perubahan waktu.
Dari pengertian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem
merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem tersebut dapat
diklasifikasikan dalam berbagai cara. Apabila sistem diklasifikasikan menurut
dasar prilakunya, maka ada sistem statis dan sistem dinamis, sistem deterministic
dan sistem stokastik, sistem dengan waktu yang bervariasi dan sistem waktu
yang tidak bervariasi. Fungsi yang dilakukan sistem dibedakan sebagai sistem
circulatory, sistem structural, dan sistem transformational. Dalam simulasi,
sistem dikategorikan dalam dua tipe, yaitu sistem diskrit dan sistem kontinyu.
Sistem diskrit adalah sistem dengan state variable berubah langsung pada titik
yang terpisah dalam suatu rentang waktu. Sistem kontinyu adalah system dimana
state variable berubah terus menerus seiring dengan perubahan waktu
(Ekoanindiyo, 2011).

2.2 Komponen Sistem


Suatu sistem terdiri dari komponen yang saling berinteraksi, yang
bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat
berupa suatu bentuk seperti subsistem. Komponen sistem juga merupakan
karakteristik atau sifat yang mecirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sistem.
Adapun komponen sistem dijelaskan sebagaimana berikut (Putri, 2012):
1. Entity adalah objek yang menjadi perhatian sistem, atau unit item
yang diproses selama dalam sistem. Entity dapat diklasifikasikan kedalam
tiga tipe. Pertama, entity berupa benda hidup, misalnya nasabah bank.
Kedua, entity berupa benda mati, misalnya material yang diproses pada
mesin. Ketiga, entity yang bersifat abstrak, misalnya panggilan telepon.
2. Attribute adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh entity. Masing-masing
entity mepunyai sifat.
3. Activity adalah periode waktu yang panjangnya diketahui secara
spesifik.
4. Event adalah kejadian yang terjadi secara singkat pada saat
perubahan state dalam sistem.
5. State of variable adalah kumpulan variable yang dibutuhkan untuk
mendiskripsikan sistem pada setiap saat.

2.3 Model
Metode utama yang sering digunakan untuk mendukung kemampuan
pengambilan keputusan selama tahap desain sistem adalah pemodelan. Dari sudut
pandang sistem, suatu model didefinisikan sebagai representasi sederhana dari
hubungan antara komponen-komponen sistem atau suatu deskripsi logis tentang
bagaimana sistem yang diamati bekerja. Di dalamnya juga termasuk hubungan
sebab-akibat, aliran hubungan dan hubungan ruang (Fauziah, 2016).
Tujuan dari pemodelan adalah untuk memahami, memprediksi, mengontrol,
dan akhirnya mengembangkan perilaku sistem. Dimana dengan membuat model
diharapkan sistem yang dipelajari lebih mudah untuk dianalisa dan
dikembangkan.Yang perlu diingat walaupun model yang paling baik itu adalah
merupakan pendekatan dari sistem nyata. Model tersebut bisa benar atau salah,
berguna atau tidak berguna. Model yang berguna adalah sebuah model yang dapat
mencapai tujuan yang diinginkan. Jika jawaban yang diinginkan tidak dapat
ditarik kesimpulan, maka model tersebut tidak berguna.

2.4 Simulasi
Simulasi adalah suatu aktifitas yang menirukan operasi dan perilaku dari
berbagai macam situasi nyata, baik yang menyangkut situasi fasilitas maupun
prosesnya. Keadaan nyata yang akan disimulasikan tersebut dinamakan sebagai
sistem, dimana untuk mempelajari sebuah sistem diperlukan berbagai asumsi agar
sistem tersebut dapat disimulasikan. Sistem yang kita simulasikan tersebut
biasanya harus dirubah ke dalam sebuah model, sehingga dapat dipelajari
karakteristiknya dengan lebih mudah dan sederhana (Noviyasari, 2013).
Dari pandangan di atas simulasi juga diartikan sebagai salah satu model
imitasi dari sistem operasi nyata, baik yang dikerjakan dengan manual atau
bantuan komputer. Dimana pada simulasi terdapat pemunculan artificial history
atau data buatan sebuah sistem yang menggambarkan karakteristik dari operasi
sebuah sistem nyata.Dengan tujuan yang lebih luas untuk menganalisa dan
memperbaiki sebuah sistem, simulasi didefinisikan sebagai suatu percobaan
dengan sebuah model yang detail dari sebuah sistem untuk menentukan apakah
sistem tersebut mampu merespon terhadap perubahan struktur, lingkungan dan
asumsi-asumsi yang dibuat.
Agar Pemakaian simulasi dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka
dalam pelaksanaanya memperhatikan prinsi-prinsip sebagai berikut (Noviyasari,
2013):
1. Simulasi itu dilakukan oleh praktikan dan setiap
kelompok praktikan mendapat kesempatan untuk melaksanakan simulasi
yang sama maupun berbeda.
2. Semua kelompok praktikan harus dilibatkan sesuai
peranannya.
3. Penentuan topik dapat dibicarakan bersama.
4. Petunjuk simulasi terlebih dahulu disiapkan secara
terperinci atau secara garis besarnya, tergantung pada bentuk dan tujuan
simulasi.
5. Dalam kegiatan simulasi hendaknya mencakup semua
ranah pembelajaran, baik kognitif, afektif maupun psikomotorik.
6. Simulasi adalah latihan keterampilan agar dapat
menghadapi kenyataan dengan baik.
7. Simulasi harus menggambarkan situasi yang lengkap
dan proses yang berurutan yang diperkiran terjadi dalam situasi yang
sesungguhnya.
8. Hendaknya dapat diusahakan terintegrasinya beberapa
ilmu, terjadinya proses sebab akibat, pemecahan masalah dan sebagainya.

Prinsip-prinsip tersebut harus menjadi acuan dalam pelaksanaan simulasi


agar benar-benar dapat dilakukan sesuai konsep simulasi dalam berbagai
bentuknya. Prinsip ini berlaku dalam setiap mata pelajaran dan standar
kompetensi yang sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut yang berhubungan dengan
peristiwa nyata. Oleh sebab itu untuk memilih materi atau topik mana yang akan
digunakan dengan metode simulasi sangat bergantung pada karakteristik dan
prinsip-prinsip simulasi dihubungkan dengan karakteristik mata pelajaran
sebagaiman dijelaskan di atas.

2.5 Kelebihan Simulasi Dan Kekurangan Simulasi


Adapun kelebihan dari simulasi dapat dijelaskan sebagai berikut
(Ekoanindiyo, 2011):
1. Konsep random
Model simulasi dapat dengan mudah memodelkan peristiwa random (acak)
sehingga dapat memberikan gambaran kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi.
2. Return on investment
Dengan menggunakan model simulasi komputer, faktor biaya dengan
mudah ditutup karena dengan simulasi dapat meningkatkan efisiensi, seperti
penghematan operation cost, inventory, dan pengurangan jumlah orang.

3. Antisipasi
Dengan menggunakan simulasi, maka dapat menghindari risiko yang
mungkin terjadi karena penerapan sistem baru.

4. Meningkatkan komunikasi
Adanya user interface yang baik pada progam simulasi yang juga
dilengkapi dengan kemampuan animasi, hal itu sangat membantu dan
mengkomunikasikan sistem baru kepada semua pihak.

6. Pemilihan peralatan dan estimasi biaya


Pembelian peralatan baru seringkali berkaitan dengan sistem lama. Dengan
menggunakan simulasi maka dapat di lihat performansi sistem secara
keseluruhan dan dilakukan analisis cost benefit sebelum pembelian
peralatan dilaksanakan.

Adapun kekurangan dari simulasi dapat dijelaskan sebagai berikut


(Ekoanindiyo, 2011):
1. Simulasi tidak akurat
Teknik ini bukan proses optimasi dan tidak menghasilkan sebuah jawaban
tetapi hanya menghasilkan sekumpulan output dari sistem pada berbagai
kondisi yang berbeda. Dalam banyak kasus, ketelitiannya sulit diukur.

2. Model simulasi yang baik bisa jadi sangat mahal


Bahkan sering dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan
model yang sesuai. Dan simulasi menghasilkan cara untuk mengevaluasi
solusi, bukan menghasilkan cara untuk memecahkan masalah.
3. Tidak semua situasi dapat dievaluasi dengan simulasi.
Hanya situasi yang mengandung ketidakpastianyang dapat dievaluasi
dengan simulasi. Karena tanpa komponen acak semua eksperimen simulasi
akan menghasilkan jawaban yang sama. Jadi sebelum perlu diketahui dulu
solusi atau pendekatan solusi yang akan diuji.

2.7` Pengertian Kualitas Pelayanan


Menurut Aprilyani dan Silvianita (2015), kualitas pelayanan merupakan
ukuran penilaian menyeluruh atas tingkat suatu pelayanan yang baik. Kualitas
pelayanan sebagai hasil persepsi dari perbandingan antara harapan pelanggan
dengan kinerja actual pelayanan. Dengan kata lain terdapat dua faktor utama yang
mempengaruhi kualitas jasa yaitu expected service (pengalaman yang diharapkan)
dan perceived service (pelayanan yang diterima). Berdasarkan definisi di atas,
bisa ditarik kesimpulan bahwa kualitas pelayanan adalah segala bentuk pelayanan
yang dilakukan oleh seseorang atau penyelenggara jasa. Secara maksimal dengan
segala keunggulan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Menurut Aprilyani dan Silvianita (2015), terdapat lima dimensi pokok dalam
kualitas pelayanan yaitu:
1. Bukti langsung (tangibles) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai
dan sarana komunikasi.
2. Kehandalan (reability) yakni kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan denan segera, akurat, dam memuaskan.
3. Daya tanggap (responsiveness) yaitu keyakinan para staf untuk
membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap.
4. Jaminan (assurance) yang mencangkup pengetahuaan, kemampuan,
kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf sehingga bebas
dari bahaya, resiko atau keragu-raguaan.
5. Empati (emphaty) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para
pelanggannya.

2.8 Sistem Simulasi Antrian         


Menurut Prihati (2012), suatu antrian adalah suatu garis tunggu dari nasabah
(satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayanan (fasilitas
layanan). Dengan kata lain teori antrian terjadi karena kemampuan pelayanan
tidak bisa mengimbangi kebutuhan pelayanan. Jadi dapat dikatakan simulasi
adalah suatu teknik yang dapat digunakan untuk memformulasikan dan
memecahkan model-model dari golongan yang luas. Simulasi Antrian adalah
suatu metodologi untuk melaksankan percobanaan yang menggunakan model dari
kehidupan nyata yang diterapkan pada komputer dalam hal menangani perihal
antrian.
Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi
kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas pelayanan, sehingga pengguna
fasilitas yang tiba, tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan
layanan. Pada banyak hal, tambahan fasilatas pelayanan dapat diberikan untuk
mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya antrian. Karena memberikan
pelayanan tambahan, akan menimbulkan pengurangan keuntungan. Sebaiknya
sering timbulnya antrian yang panjang akan mengakibatkan hilangnya pelanggan
atau nasabah.

2.9 ACD (Activity Cycle Diagram)


Activity cycle diagram adalah salah satu cara yang dipakai untuk
memodelkan interaksi dari suatu entity pada sistem dengan struktur antrian yang
cukup besar dan dominan. Activity cycle diagram dilengkapi dengan gambar yang
mampu mendeskripsikan interaksi-interaksi antara entity dan mampu
menggambarkan kondisi sistem dari tiap entity, selain itu ACD mampu
menunjukkan logic/cara kerja dari suatu sistem (Nurdin, 2014).
ACD dibagi menjadi 3:
1. ACD permanent adalah ACD yang
menjelaskan hubungan kegiatan perstasiun pada suatu system.
2. ACD temporary adalah ACD yang
menjelaskan akktiivitas alur dari suatu system.
3. ACD system adalah ACD yang
menjelaskan tentang hubungan kegiatan perstasiun dan menjelaskan
aktivitas alur dari suatu system. Jadi dapat di katakan bahwa ACD system
merupakan gabungan antara ACD permanent dan ACD temporary.
Tabel 2.1 Simbol Kegiatan ACD
Simbol Nama Keterangan
Menunjukkan aktivitas dengan waktu
Activity State
kejadian tertentu
Menunjukkan tidak adanya aktivitas
Dead State
atau delay
Menunjukkan adanya alternatif dua
Condition kemungkinan

Menunjukkan pembangkit kedatangan


Generate

Menunjukan adanya entity yang


Terminate
keluar dari system
Menunjukkan hubungan dan arah
Arrow
proses operasi

2.10 Event Graph


Menurut Rahmadani dan Julasmasari (2010), event graphs disusun
menggunakan dua tipe entity, yaitu node dan anak panah. Tiap event
dipresentasikan oleh sebuah node, dimana tiap eventnode mewakili transisi state
yang berhubungan dengan event. Panah digambarkan mempunyai arah dan
dipresentasikan jadwal dari event satu ke event lainnya. Tiap panah dapat
mempunyai dua attribute yang berhubungan dengan kondisi dari panah dan time
delay. Jika suatu panah mempunyai time delay = t, kemudian event yang
dijadwalkan terjadi pada waktu simulasi (current time) ditambah t unit waktu.
Hubungan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1.

A1 X1 X4 X5 X8

II II II II

A2 X2 X6 X9 X11 X12 X13 D

II II II II II II

X4
A3 X3 X7 X10

II
II II II

Gambar 2.1 Bangunan Dasar Event Graphs

2.11 Rich Picture


Menurut Lewenusa (2017), rich picture adalah penggambaran sistem atau
situasi dengan menggunakan gambar-gambar. Gambar keseluruhan dari orang,
objek, proses struktur dan masalah pada keseluruhan proses bisnis yang ada di
perusahaan. Rich picture digunakan untuk menggambarkan keseluruhan proses
bisnis secara jelas dengan gambar dan hubungan antara gambar tersebut dengan
penjelasan singkat agar orang yang melihat dapat dengan mudah untuk mengerti
dan memahami maksud dari gambar tersebut. Adapun menurut Lewenusa (2017)
manfaat dari rich picture yaitu:
1. Alat yang ideal untuk berkomunikasi mengenai situasi yang rumit dan
bermasalah.
2. Keterkaitan antar elemen serta hubungan yang terjalin secara langsung/tidak
dan lebih mudah untuk dilihat.
3. Memudahkan identifikasi pemilik masalah dan membantu dalam
mengidentifikasi potensi masalah dan konflik.
4. Membantu dalam pembuatan batasan dan cakupan masalah. Berikut adalah
contoh gamabr dari rich picture
Gambar 2.2 Rich Picture

2.12 ARENA
ARENA merupakan perangkat simulasi yang terdiri dari blok-blok modul
yang dibentuk dengan bahasa SIMAN dan ditambah dengan visual hasil akhirnya.
ARENA adalah software simulasi yang dibuat oleh perusahaan Rockwell yang
dapat teraplikasi ke dalam ilmu teknik industi, dari ilmu manufaktur hingga ilmu
supply chain (termasuk logistik, pergudangan, dan pendistribusian). Software
ARENA dapat digunakan dalam mensimulasikan sistem layanan konsumen
hingga bisnis proses internal (Cimino et. al, 2010).

2.13 Fasilitas di ARENA


Pada layar awal ARENA memiliki title bar dengan nama model di bagian
atas. Di bawah title bar terdapat menu bar, yang terdiri dari seperangkat menu
umum dan menu tertentu. Di bawah menu bar terdapat seperangkat toolbar yang
dapat ditampilkan atau disembunyikan. Toolbar ini terdiri dari tombol yang
mendukung dalam pembentukan model serta menjalankan model tersebut.
Sebagian besar layar dialokasikan untuk kanvas yang digunakan untuk membuat
model dengan tampilan flowchart dan spreadsheet. Untuk membuat model, dapat
memunculkan modul dengan menariknya dari project bar ke dalam kanvas
tampilan flowchart (Cimino et. al, 2010).
Terdapat dua menu bar yang penting dalam pembuatan simulasi
menggunakan ARENA, yaitu:

1. Menu Bar
Menu Bar di ARENA terdiri dari dari beberapa menu umum seperti file,
edit, view, window, dan help. Menu bar ini juga memiliki menu yang lebih
spesifik seperti:
a. Tools, menyediakan akses ke simulasi terkait dan parameter ARENA.
b. Arrange, mendukung flowcharting dan operasi menggambar.
c. Object, mendukung koneksi modul dan pembuatan submodel.
d. Run, menyediakan control simulasi untuk dijalankan.

2. Project Bar
Project bar memungkinkan untuk mengakses ARENA menggunakan
template, dimana ARENA modul, SIMAN blocks, dan berbagai fasilitas
lainnya bersamaan. Template ARENA yang tersedia adalah sebagai berikut:
a. Basic process, terdiri dari seperangkat modul dasar seperti create, dispose,
process, decide, batch, separate, assign, dan record.
b. Advanced process, menyediakan modul tambahan serta lebih berkembang,
seperti pickup, dropoff, dan match.
c. Advanced transfer, terdiri dari modul yang mendukung transfer entitas
dalam model. Transfer ini bisa saja transfer biasa atau transfer
menggunakan peralatan material handling.
d. Reports, mendukung pembuatan laporan yang berkaitan dengan berbagai
komponen dalam model, seperti entities, resources, queues, dan
sebagainya.
e. Blocks, berisi seluruh SIMAN blocks.
f. Elements, mengandung unsur yang dibutuhkan untuk menyatakan model
resources, queues, variables, attributes, dan bebrapa koleksi statistik.

Selain template ARENA di atas, berikut ini merupakan template ARENA


dari versi sebelumnya:
1. Common, terdiri dari modul umum seperti arrive, server, depart, inspect,
dan sebagainya serta modul elemen seperti stats, variables, expressions, and
simulate.
2. Support, terdiri dari frekuensi SIMAN blocks digunakan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahap-Tahap Metode Praktikum


Tahap ini nantinya akan dibagi menjadi identifikasi masalah, tujuan, dan
literatur sebagai bahan pembelajaran. Pada tahap ini, dilakukan penentuan dari
masalah yang akan diselesaikan, dan tujuan yang akan dicapai sehingga
selanjutnya dapat menentukan metode yang lebih baik untuk digunakan. Oleh
sebab itu, dalam tahap ini diperlukan juga studi literatur sebagai pendukung
pembelajaran maupun penyelesaian yang efektif dan efisien.

3.1.1 Identifikasi Masalah


Mengidentifikasi masalah yang didapatkan dalam proses pelayanan
pembuatan SIM dengan mensimulasikan sistem pelayanan untuk mempermudah
dalam perbaikan sistem. Dan menghasilkan output yang dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi sistem pelayanan pembuatan SIM.

3.1.2 Tujuan Praktikum


Dari pelaksanaan praktikum kali ini, telah ditentukan tujuan dari praktikum
yakni menentukan output dari simulasi dan perbaikan simulasi pada sistem
pelayanan pembuatan SIM.

3.1.3 Studi Literatur


Dengan melakukan pembelajaran terhadap permasalahan yang telah
diperoleh, maka selanjutnya melakukan pembelajaran atau penentuan metode
yang akan digunakan. Tentunya dengan mempertimbangkan terlebih dahulu
metode yang mana lebih baik.
3.2 Tahap Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam praktikum modul 3, berasal dari data
sekunder yang diperoleh dari asisten yaitu berupa studi kasus sistem pembuatan
SIM (Surat Izin Mengemudi).

3.3 Tahap Pengolahan Data


Dalam pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa
software Arena 14.0 dari data yang telah diperoleh dari asisten pada pelayanan
pembuatan SIM. Selanjutnya praktikan membuat model dari sistem pelayanan
pembuatan SIM yang disimulasikan sampai mendapat output yang diinginkan,
seperti rata-rata waktu pelayanan. Dan melakukan perbaikan pada sistem yang
telah dimodelkan apabila di dalam sistem masih terjadi antrian. Adapun dalam
perbaikan model simulasi pada pelayanan pembuatan SIM, terdapat 3 kali
perbaikan pada model simulasi.

3.4 Tahap Analisa Dan Interprestasi Data


Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan software Arena
14.0, dilakukan analisa berupa perbandingan data matematis, maupun model
simulasi yang terbentuk dari sistem pelayanan pembuatan SIM dari data sebelum
perbaikan dan sesudah perbaikan. Kemudian dari perbandingan tersebut, dapat
dilihat peningkatan yang terjadi sehingga mempermudah dalam
menginterprestasikan data.

3.5 Kesimpulan Dan Saran


Langkah ini merupakan langkah terakhir, hasil dari pengolahan data dan
analisa akan digunakan untuk menarik kesimpulan agar bisa diperoleh ringkasan
jawaban dari perumusan masalah dan tujuan.
3.6 Flowchart Metode Praktikum

Mulai

Identifikasi Masalah
Tahap
Tujuan Praktikum
Identifikasi

Studi Literatur

Pengumpulan Data:
Tahap Data diperoleh dari masing-masing asisten
Pengumpulan kelompok tentang sistem pembuatan SIM (Surat
Izin Mengemudi)
Data

Pengolahan Data:
Pengolahan data dengan menggunakan software
arena 14.0, ACD, event graph, dan rich picture.
Tahap
Pengolahan
Belum
Data
Sudah Perbaikan 3X
Sudah

Tahap
Analisa dan Pembahasan
Analisa Data
Tahap
Kesimpulan Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Metode Praktikum


BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Deskripsi Sistem


Sistem pembuatan SIM berlangsung apabila apabila calon
pengendara masuk ke proses pendaftaran dengan waktu rata-rata
kedatangan 15 menit berdistribusi eksponensial, kemudian calon
pengendara memilih untuk melakukan pendaftaran dengan probabilitas
0,35
untuk server 2 dan 0,20 untuk server 3 dengan waktu masing-
masing server 17, 15 dan 19 menit berdistribusi eksponensial, kemudian
calon pengendara melakukan tes kesehatan, dengan probabilitas 90% calon
pengendara lulus. Dalam prosesnya memerlukan waktu 20 menit
berdistribusi normal dengan deviasi 2,5. Jika dalam tes kesehatan
dinyatakan lulus, maka calon pengendara melakukan administrasi dengan
probabilitas 0,40 calon pengendara memilih server 2. Waktu yang
dibutuhkan dalam pelayanan untuk server 2 adalah 9 menit, dan server 1
adalah 13 menit berdistribusi eksponensial.
Setelah itu calon pengendara melakukan tes tulis, prosesnya
membutuhkan waktu 26 menit berdistribusi eksponensial. Probabilitas
calon pengendara mengulang adalah 57%. Jika uji tulis dinyatakan lulus,
calon pengendara akan melakukan tes praktek yang memerlukan waktu 43
menit berdistribusi eksponensial dengan probabilitas tidak mengulang
24%. Setelah itu calon pengendara akan memilih server untuk foto SIM
dengan probabilitas 0,33 memilih server 2. Waktu yang diperlukan adalah
12 menit untuk server 1, sedangkan server 2 adalah 15 menit masing-
masing berdistribusi eksponensial. Kemudian keluar sistem.
4.2 Komponen Sistem
Adapun komponen sistem pada sistem pelayanan pembuatan SIM adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Komponen Sistem
State of
System Entity Attribute Activity Event
Variable
Petugas
Petugas ID-card Melakukan
Kedatangan Kelengkapan
Kelengkapan petugas, cek
, kepergian, berkas dalam
berkas seragam kelengkapan
pelayanan keadaan
(Permanent) petugas berkas
sibuk

Petugas
ID-card
Petugas Melakukan Kedatanga, Pendaftaran
petugas,
Pendaftaran pelayanan kepergian, dalam
seragam
(Permanent) pendaftaran pelayanan keadaan
petugas
Pelayanan sibuk
pembuatan
SIM Petugas
ID-card
Petugas Kedatangan kesehatan
petugas, Melakukan
kesehatan , kepergian, dalam
seragam cek kesehatan
(Permanent) pelayanan keadaan
petugas
sibuk

Petugas
ID-card
Petugas Melakukan Kedatangan Administrasi
petugas,
Administrasi pelayanan , kepergian, dalam
seragam
(Permanent) administrasi pelayanan keadaan
petugas
sibuk

ID-card Melakukan Petugas Uji


Pelayanan Petugas Tes Kedatangan
petugas, Uji tulis pada Tulis dalam
pembuatan Uji Tulis , kepergian,
seragam calon keadaan
SIM (Permanent) pelayanan
petugas pngendara sibuk
Tabel 4.1 Komponen Sistem (Lanjutan)

State of
System Entity Attribute Activity Event
Variable
Petugas Uji
ID-card Melakukan
Petugas Uji Kedatang, praktek
petugas, Uji praktek
Praktek kepergian, dalam
seragam pada calon
(Permanent) pelayanan keadaan
petugas pengendara
sibuk

ID-card Melakukan Petugas Foto


Kedatang,
Petugas Foto petugas, Foto pada dalam
kepergian,
(Permanent) seragam calon keadaan
pelayanan
petugas pengendara sibuk

Melakukan Petugas
Petugas ID-card
Pembagian Kedatang, Pembagian
Pembagian petugas,
foto pada kepergian, foto dalam
foto seragam
calon pelayanan keadaan
(Permanent) petugas
pengendara sibuk

Kedatanga,
pengisian
Berkas- Melakukan
Calon kelengkapa Calon
berkas tahapan-
Pengemudi n, uji Pengendara
pendaftaran tahapan
Kendaraan kesehatan, di dalam
pembuatan pembuatan
(Temporary) tulis dan system
SIM SIM
praktek,
kepergian

4.3 Tujuan Sistem


Adapun tujuan dari sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan layanan kepada calon pengendara yang akan ingin membuat
SIM.
2. Memberikan informasi tata cara dan persyaratan pembuatan SIM.
3. Mempermudah proses dalam pembuatan SIM.

4.4 Batasan Sistem


Adapun batasan pada sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem ini hanya melayani calon pengendara yang akan membuat SIM.
2. Server yang digunakan sistem dalam melayani pendaftaran calon
pengendara yang akan membuat SIM, hanya terdapat tiga server yang
melayani.
3. Server yang digunakan sistem dalam melayani administrasi calon
pengendara yang akan membuat SIM, hanya terdapat dua server yang
melayani.
4. Server yang digunakan sistem dalam melayani foto calon pengendara yang
akan membuat SIM, hanya terdapat dua server yang melayani.

4.5 Asumsi Sistem


Adapun asumsi dalam sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Pada sistem pelayanan pembuatan SIM ini berjalan normal tanpa ada calo.
2. Bagi calon pengendara yang tidak lulus pada tes kesehatan dapat mengulang
dilain hari tanpa mengikuti sistem dari awal.
3. Bagi calon pengendara yang tidak lulus pada tes tulis dapat mengulang
dilain hari tanpa mengikuti sistem dari awal.
4. Bagi calon pengendara yang tidak lulus pada tes praktek dapat mengulang
dilain hari tanpa mengikuti sistem dari awal.

4.6 Upaya Untuk mencapai Tujuan


Adapun upaya untuk mencapai tujuan ini adalah sebagai berikut:
1. Melayani calon pengendara dalam proses pendaftaran untuk pembuatan
SIM.
2. Melakukan tes kesehatan kepada calon pengendara dalam proses pembuatan
SIM.
3. Melayani calon pengendara dalam proses administrai untuk pembuatan
SIM.
4. Melakukan tes tulis kepada calon pengendara dalam proses pembuatan SIM.
5. Melakukan tes praktek kepada calon pengendara dalam proses pembuatan
SIM.
6. Melayani calon pengendara dalam proses foto untuk pembuatan SIM.
7. Memberikan hasil foto kepada calon pengendara.

4.7 Proses Sistem


Adapun proses dalam sistem ini adalah sebagai berikut:
1. calon pengendara masuk ke proses pendaftaran
2. Calon pengendara akan memilih server untuk melakukan proses pendaftaran
3. Kemudian calon pengendara melakukan tes kesehatan jika dalam tes
kesehatan dinyatakan lolos, maka calon pengendara akan memilih server
untuk melakukan proses administrasi
4. Setelah itu calon pengendara melakukan tes uji tulis.
5. Setelah uji tes tulis dinyatakan lulus, calon pengendara akan melakukan uji
tes praktek
6. Setelah itu calon pengendara akan memilih server untuk foto SIM
7. Kemudian calon pengendara keluar dari sistem.
4.8 Hasil Dari Sistem
Adapun hasil dari sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Kepemilikan SIM bagi calon pengendara.
2. Kepuasan dari calon pengendara.

4.9 Tolak Ukur Keberhasilan Sistem


Tolak ukur keberhasilan dari sistem ini bias dilihat sebagai berikut:
1. Tidak ada komplen dari calon pengendara yang dilayani dalam sistem ini.
2. Proses dalam sistem ini bisa terlaksana dengan baik dan mengikuti struktur
seperti yang diharapkan.
4.10 Rich Picture
Gambar 4.1 Rich Picture Sistem Pembuatan SIM
1.11 Activity Cycle Diagram (ACD)

1. ACD Permanent

X1 X2 X3 X4 X5 X6

I I I I I I

Gambar 4.2 Activity Cycle Diagram Permanent Sistem Pelayanan Pembuatan SIM
2. ACD Temporary

X1
X3 X6
A C X1 X2 C X4 X5 C D
X3 X6
X1

Gambar 4.3 Activity Cycle Diagram Temporary Sistem Pelayanan Pembuatan SIM

Keterangan:
A = Tingkat kedatangan = Menunjukkan pembangkit kedatangan
C = Pemilihan alternatif server = Mengunjukkan aktivitas pada waktu kejadian tertentu
D = Kepergian
= Menjelaskan adanya alternatif 2 kemungkinan
X1 = Proses pendaftaran
= Menjelaskan adanya entitas yang keluar sistem
X2 = Proses tes kesehatan
X3 = Proses administrasi
X4 = Proses tes tulis
X5 = Proses tes praktek
X6 = Proses foto
3. ACD System
X1 X3 X6

II II II
A C X2 C X4 X5 C D

X1 II X3 II II X6

II II II

X1 D

II

Gambar 4.4 Activity Cycle Diagram System Pada Sistem Pelayanan Pembuatan SIM

Keterangan:
A = Tingkat kedatangan = Menunjukkan pembangkit kedatangan

C = Pemilihan alternatif server = Mengunjukkan aktivitas pada waktu kejadian tertentu


D = Kepergian = Menjelaskan adanya alternatif 2 kemungkinan
XI = Proses pendaftaran = Menjelaskan adanya entitas yang keluar sistem
X2 = Proses tes kesehatan
= Menjelaskan tidak adanya aktivitas dalam waktu tertentu
X3 = Proses administrasi
X4 = Proses tes tulis
X5 = Proses tes praktek
X6 = Proses foto Tq1
4.11 Event Graph
1. Gambar Event Graph
Q+ Ts1 Q- Q+ Ts4 Q- Q+ Ts5 Q-
3 4 8 9 15 16
Tq1 S>1 Q>0 Tq4 Tq9 Tq12
Tq7 S>1 Q>0
TBA Q+ Q+ TD
Ts2 Q- Q+ Ti Q- Q+ Ts5 Q- Ti2 Q- Q+ Ti3 Q- Ts7 Q-
Q+ 1 Q+
Tq2 Tq5 Tq8 Tq10 Tq11 Tq13
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Q+
S>1 Q>0 P>1 Q>0 S>1 Q>0 S>1 Q>0 S>1 Q>0 S>1 Q>0
Tq6
Tq3 Q+ Ts3 Q-
3 4 17

S>1 Q>0

Gambar 4.5 Event Graph Sistem Pelayanan Pembuatan SIM Calon Pengendara
Keterangan:
1 = Kedatangan pendaftar pembuat SIM
2 = Adanya alternatif kemungkinan pendaftaran
3 = Mulai melakukan pendaftaran
4 = Selesai melakukan pendaftaran
5 = Mulai melakukan tes kesehatan
6 = Selesai melakukan tes kesehatan
7 = Adanya alternatif kemungkinan administrasi
8 = Mulai melakukan administrasi calon pengendara
9 = Selesai melakukan administrasi calon pengendara
10 = Mulai melakukan tes tulis
11 = Selesai melakukan tes tulis
12 = Mulai melakukan tes praktek
13 = Selesai melakukan tes praktek
14 = Adanya alternatif kemungkinan pengambilan foto
15 = Mulai pengambilan foto
16 = Selesai pengambilan foto
17 = Selesai tes praktek
18 = Calon pengendara keluar dari sistem
TBA = Time between of arrive (rata-rata waktu pelanggan masuk ke
dalam sistem)
Tq1 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk melakukan
pendaftaran di server 1)
Tq2 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk melakukan
pendaftaran di server 2)
Tq3 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk melakukan
pendaftaran di server 3)
Tq4 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk tes kesehatan dari
pendaftaran server 1)
Tq5 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk tes kesehatan dari
pendaftaran server 2)
Tq6 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk tes kesehatan dari
pendaftaran server 3)
Tq7 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk melakukan
administrasi di server 1)
Tq8 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk melakukan
administrasi di server 2)
Tq9 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk tes tulis dari
administrasi di server 1)
Tq10 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk tes tulis dari
administrasi di server 2)
Tq11 = Time of ueque (pelanggan mengantri untuk tes praktek)
Tq12 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk proses foto server 1)
Tq13 = Time of queque (pelanggan mengantri untuk proses foto server 2)
Ts1 = Time of service (waktu pelayanan pendaftaran di server 1)
Ts2 =Time of service (waktu pelayanan pendaftaran di server 2)
Ts3 = Time of service (waktu pelayanan pendaftaran di server 3)
Ts4 =Time of service (waktu pelayanan administrasi di server 1)
Ts5 = Time of service (waktu pelayanan administrasi di server 2)
Ts6 = Time of service (waktu pelayanan proses foto di server 1)
Ts7 = Time of service (waktu pelayanan proses foto di server 1)
Ti1 = Time of inspect (waktu pemeriksaan tes kesehatan)
Ti2 = Time of inspect (waktu pemeriksaan tes tulis)
Ti3 = Time of inspect (waktu pemeriksaan tes praktek)
TBA = Time between of arrive (rata-rata waktu pelanggan masuk ke
dalam sistem)
Q=0 = Tidak ada antrian
S=1 = Server sedang melakukan pelayanan
Q>0 = Ada pelanggan yang mengantri
Q+ = Antrian bertambah
Q- = Antrian berkurang
TD = Time of depart (waktu kepergian)
= Operator yang sedang menganggur

2. Ilustrasi Event Graph


Calon pengendara masuk ke proses pendaftaran dengan waktu rata-rata
kedatangan (TA). Sebelum mendaftar calon pengendara wajib melakukan cek
kelengkapan berkas dengan rata-rata waktu (TU). Calon pengendara akan dapat
langsung dilayani apabila server dalam kondisi idle (S=0) yang artinya bahwa
server sedang menganggur. Bila server sedang melakukan pelayanan (S=1) yang
artinya bahwa server sedang sibuk, maka calon mahasiswa akan mengantri selama
selang waktu antri (TQ) dan otomatis akan terjadi antrian (Q>0) yang artinya
antrian akan bertambah (Q+). Apabila tidak lulus maka calon pengendara
diberikan waktu (TP) untuk melengkapi berkasnya.
Jika dalam cek kelengkapan dinyatakan lolos, maka calon pengendara
akan memilih server untuk melakukan proses pendaftaran, dengan 3 alternatif
loket yang dapat dipilih. Pelayanan dilakukan oleh server selama waktu pelayanan
(TS). Selesai pelayanan, calon pengendara mendaftarkan diri pada 3 alternatif
loket. Pelayanan pada loket dilakukan selama waktu tertentu (TL). Calon
pengendara akan dapat langsung dilayani apabila server dalam kondisi idlle (S=0)
yang artinya bahwa server sedang menganggur. Bila server sedang melakukan
pelayanan (S=1) yang artinya bahwa server sedang sibuk, maka calon mahasiswa
akan mengantri selama selang waktu antri (TQ) dan otomatis akan terjadi antrian
(Q>0) yang artinya antrian akan bertambah (Q+).
Setelah selesai dari loket pendaftaran, calon pengendara melakukan tes
kesehatan, dalam prosesnya memerlukan waktu (Tkes) jika tidak lulus calon
pengendara akan langsung keluar dari sistem. Calon pengendara akan dapat
langsung dilayani apabila server dalam kondisi idle (S=0) yang artinya bahwa
server sedang menganggur. Bila server sedang melakukan pelayanan (S=1) yang
artinya bahwa server sedang sibuk, maka calon mahasiswa akan mengantri selama
selang waktu antri (TQ) dan otomatis akan terjadi antrian (Q>0) yang artinya
antrian akan bertambah (Q+).
Jika dalam tes kesehatan dinyatakan lolos, maka calon pengendara akan
memilih server untuk melakukan preses administrasi dengan 2 alternatif loket.
Waktu yang dibutuhkan dalam pelayanan untuk server adalah (TQ). Calon
pengendara akan dapat langsung dilayani apabila server dalam kondisi idle (S=0)
yang artinya bahwa server sedang menganggur. Bila server sedang melakukan
pelayanan (S=1) yang artinya bahwa server sedang sibuk, maka calon mahasiswa
akan mengantri selama selang waktu antri (TQ) dan otomatis akan terjadi antrian
(Q>0) yang artinya antrian akan bertambah (Q+).
Setelah itu calon pengendara melakukan tes uji tulis, prosesnya
membutuhkan (Tut). Calon pengendara akan dapat langsung dilayani apabila
server dalam kondisi idle (S=0) yang artinya bahwa server sedang menganggur.
Bila server sedang melakukan pelayanan (S=1) yang artinya bahwa server sedang
sibuk, maka calon mahasiswa akan mengantri selama selang waktu antri (TQ) dan
otomatis akan terjadi antrian (Q>0) yang artinya antrian akan bertambah (Q+).
Jika tidak lulus pembuat bisa mengulang di lain hari dan langsung keluar dari
sistem.
Setelah uji tes tulis dinyatakan lulus, calon pengendara akan melakukan uji
tes praktek yang memerlukan waktu (Tprak). Calon pengendara akan dapat
langsung dilayani apabila server dalam kondisi idle (S=0) yang artinya bahwa
server sedang menganggur. Bila server sedang melakukan pelayanan (S=1) yang
artinya bahwa server sedang sibuk, maka calon mahasiswa akan mengantri selama
selang waktu antri (TQ) dan otomatis akan terjadi antrian (Q>0) yang artinya
antrian akan bertambah (Q+).
Setelah itu calon pengendara akan memilih server untuk foto SIM dengan
alternatif pemilihan 2 server. Waktu yang diperlukan adalah (TL). Calon
pengendara akan dapat langsung dilayani apabila server dalam kondisi idle (S=0)
yang artinya bahwa server sedang menganggur. Bila server sedang melakukan
pelayanan (S=1) yang artinya bahwa server sedang sibuk, maka calon mahasiswa
akan mengantri selama selang waktu antri (TQ) dan otomatis akan terjadi antrian
(Q>0) yang artinya antrian akan bertambah (Q+).
Setelah itu calon pengendara akan memilih server untuk pengambilan foto
dengan alternatif pemilihan 2 server. Waktu yang dibutuhkan dalam pelayanan
untuk server adalah (TK). Calon pengendara akan dapat langsung dilayani apabila
server dalam kondisi idle (S=0) yang artinya bahwa server sedang menganggur.
Bila server sedang melakukan pelayanan (S=1) yang artinya bahwa server sedang
sibuk, maka calon mahasiswa akan mengantri selama selang waktu antri (TQ) dan
otomatis akan terjadi antrian (Q>0) yang artinya antrian akan bertambah (Q+).
Kemudian calon pengendara keluar dari sistem (TD).
4.13 Langkah-langkah Gambar Proses Hasil Software Arena 14.0

Gambar 4.6 Simulasi Sistem Pembuatan SIM

Adapun langka-langkah dalam pembuatan simulasi sistem pembuatan SIM


adalah sebagai berikut:
1. Modul Arrive

Gambar 4.7 Modul Arrive


a. Enter Data
Pilih station karena hanya ada satu jalan untuk mendapatkan satu
pelayanan, untuk mengisi station kita masukkan nama yaitu kedatangan
pendaftar.

b. Arrival Data
- Batch size adalah golongan jumlah customer yang datang, contoh: isikan
1.
- Time between adalah waktu antar kedatangan dari customer dengan rata
rata kedatangan 15 menit dan berdistribusi exponensial, masukkan
(EXPO 15).

c. Leave Data
Pilih connect untuk menghubungkan arrive (customer) dengan modul
chance.

2. Modul Chance (Pemilihan Loket Pendaftaran)


Gambar 4.8 Modul Chance (Pemilihan Loket Pendaftaran)

Tulis nama pada label. Kemudian pilih add, pilih with pada bagian
probability masukkan 0,45 artinya probabilitas kedatangan calon pendafar SIM
pada server 1 adalah sebesar 0,45. Selanjutnya pilih lagi add setelah
sebelumnya mengklik ok. Kemudian pilih add, pilih with pada bagian
probability masukkan 0,35 artinya probabilitas kedatangan calon pendafar SIM
pada server 2 adalah sebesar 0,35. Kemudian pilih add, pilih else pada bagian
probability untuk server 3

3. Modul Server 1 (Loket Pendaftaran 1)

Gambar 4.11 Modul Sever 1 (Loket Pendaftaran 1)

a. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses pelayanan contoh kita isi
sebagai loket pendaftaran 1.

b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-
rata waktu pelayanan loket pendaftaran 1 sebesar 17 menit dan
berdistribusi exponensial.

c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan loket pendaftaran 1 dengan depart.

4. Modul Server 2 (Loket Pendaftaran 2)

Gambar 4.12 Modul Sever 2 (Loket Pendaftaran 2)

a. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses pelayanan contoh kita isi
sebagai loket pendaftaran 2.

b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-
rata waktu pelayanan loket pendaftaran 2 sebesar 15 menit dan
berdistribusi. exponensial.

c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan loket pendaftaran 2 dengan depart.
5. Modul Server 2 (Loket Pendaftaran 2)

Gambar 4.13 Modul Sever 3 (Loket Pendaftaran 3)

d. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses pelayanan contoh kita isi
sebagai loket pendaftaran 3.

e. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-
rata waktu pelayanan loket pendaftaran 3 sebesar 19 menit dan
berdistribusi. exponensial.

f. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan loket pendaftaran 3 dengan depart.
6. Modul Inspect (Tes Kesehatan)

Gambar 4.14 Modul Inspect (Tes Kesehatan)

a. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses inspect contoh kita isi
sebagai cek kelengkapan.

b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses inspect untuk
melakukan pengujian atau pengecekan pada sebuah subjek. Pada sistem ini
rata-rata inspect sebesar 20 menit berdistribusi normal dan standar deviasi
2,5 serta probabilitas kegagalan tes sebesar 0,1

c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan inspect dengan depart.
7. Modul Chance (Pemilihan Loket Administrasi)

Gambar 4.15 Modul Untuk Chance (Pemilihan Loket Administrasi)

Tulis nama pada label. Kemudian pilih add, pilih with pada bagian
probability masukkan 0,60 artinya probabilitas kedatangan calon mahasiswa
pada server 1 adalah sebesar 0,60. Selanjutnya pilih lagi add setelah
sebelumnya mengklik ok. Lalu pilih else artinya probabilitas kedatangan pada
server 2 adalah sebesar sisa dari probabilitas server lainnya.

8. Modul Server 1 (Loket Administrasi 1)

Gambar 4.16 Modul Sever 1 (Loket Administrasi 1)


a. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses pelayanan contoh : isi
sebagai loket administrasi 1.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-
rata waktu pelayanan loket administrasi 1 sebesar 13 menit dan
berdistribusi exponensial.

c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan loket administrasi 1 dengan depart.

9. Modul Server 2 (Loket Administrasi 2)

Gambar 4.17 Modul Sever 2 (Loket Administrasi 2)

a. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses pelayanan contoh kita isi
sebagai loket administrasi 2.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-
rata waktu pelayanan loket administrasi 2 sebesar 9 menit dan berdistribusi
exponensial.

10. Modul Inspect (Tes Tulis)

Gambar 4.18 Modul Inspect (Tes Tulis)

a. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses inspect contoh kita isi
sebagai tes tulis.

b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses inspect untuk
melakukan pengujian atau pengecekan pada sebuah subjek. Pada sistem ini
rata-rata inspect sebesar 28 menit dan berdistribusi exponensial dan
probabilitas lolos tes sebesar 0,43.
c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan inspect dengan depart.
11. Modul Inspect (Tes Praktek)

Gambar 4.19 Modul Inspect (Tes Praktek)

a. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses inspect contoh kita isi
sebagai tes praktek.

b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan dalam proses inspect untuk
melakukan pengujian atau pengecekan pada sebuah subjek. Pada sistem ini
rata-rata inspect sebesar 43 menit dan berdistribusi exponensial dan
probabilitas lolos tes sebesar 0,76.

c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan inspect dengan depart.
12. Modul Chance (Pemilihan Loket Foto)

Gambar 4.20 Modul Untuk Chance (Pemilihan Loket Foto)

Tulis nama pada label. Kemudian pilih add, pilih with pada bagian
Probability masukkan 0,67 artinya probabilitas kedatangan calon mahasiswa
pada server 1 adalah sebesar 0,76Selanjutnya pilih lagi add setelah sebelumnya
mengklik ok. Lalu pilih else artinya probabilitas kedatangan pada server 2
adalah sebesar sisa dari probabilitas server lainnya.

13. Modul Server 1 (Loket Foto 1)

Gambar 4.21 Modul Sever 1 (Loket Foto 1)


a. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses pelayanan contoh kita isi
sebagai loket foto 1.

b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-
rata waktu pelayanan loket foto 1 sebesar 12 menit dan berdistribusi
exponensial.

c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan loket foto 1 dengan depart.

1.4 Modul Server 2 (Loket Foto 2)

Gambar 4.22 Modul Sever 2 (Loket Foto 2)

a. Enter Data
Pilih station, kita masukkan nama dari proses pelayanan contoh kita isi
sebagai loket foto 2.
b. Server Data
Process time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk melayani atau
melakukan pelayanan kepada satu customer/arrive. Pada sistem ini rata-
rata waktu pelayanan loket foto 2 sebesar 15 menit dan berdistribusi
exponensial.

c. Leave Data
Station menggambarkan tujuan yang akan dituju yaitu depart. Kemudian
pilih connect untuk menghubungkan loket foto 2 dengan depart.
11. Modul Depart

Gambar 4.24 Modul Depart

a. Enter data
Pilih station karena hanya ada satu jalan untuk mendapatkan satu
pelayanan, untuk mengisi station kita masukkan nama yaitu keluar sistem.

b. Count
Pilih individual counter yang artinya keluaran dari sistem ini adalah per
individu. Setelah itu klik OK.
12. Modul Simulate

Gambar 4.25 Modul Simulate

a. Project
Title merupakan judul dari model yang dibuat. Analyst merupakan nama
dari si pembuat model. Date merupakan tanggal dimana model dibuat saat
itu juga.

b. Replicate
Length of replication adalah menyatakan panjangnya atau banyaknya
pengulangan setiap replikasi. Sebagai contoh, isikan 600 yang artinya
pengujian data dilakukan pengulangan sebanyak 600 kali bila telah
mencapai angka 600 maka hasil akan ditampilkan dari pengamatan
tersebut.

14. Kemudian klik tanda untuk menghubungkan ke semua model.


15. Setelah itu klik tanda bahwa data tersebut sudah benar.
Tunggulah beberapa detik untuk proses simulasi model yang
dijalankan tersebut sampai muncul kotak konfirmasi yang menanyakan
apakah ingin melihat tampilan dari hasil simulasi model yang telah
dijalankan tersebut.
16. Klik ok untuk menampilkan hasil dari simulasi tersebut.

4.14 Hasil Software Arena


Dari hasil simulasi Software Arena di dapatkan hasil sebagai berikut:

Gambar 4.26 Key Performance Indicators

Number out rata-rata sebesar 20 entity yang keluar dari sistem, artinya dari
studi kasus data proses pembuatan SIM sistem hanya mampu melayani 20 calon
pengemudi.
Gambar 4.27 Hasil Queue Sistem Pembuatan SIM A7

Queue waiting time, dari hasil simulasi software rata-rata waktu tunggu
pada proses foto server 1 adalah sebesar 0,00 menit dan pada server 2 adalah 0,00.
Sedangkan rata-rata waktu tunggu pada proses administrasi loket 1 adalah sebesar
0,3899 menit, loket 2 sebesar 0,1393 menit , dan loket 3 0,0902 Sedangkan rata-
rata waktu tunggu pada proses pendaftaran server 1, 2 dan 3 masing sebesar
21,3785 menit, 29,9122 menit. Sedangkan rata-rata waktu tunggu pada proses tes
kesehatan server 1 adalah sebesar 37,1743 menit. Sedangkan rata-rata waktu
tunggu pada proses tes tulis sebesar 1,4969 menit dan untuk tes praktek rata-rata
waktu tunggu sebesar 3,1330 menit.

Queue number waiting, dari hasil simulasi software rata-rata orang


menunggu pada proses foto server 1 adalah 0,00 menit dan server 2 adalah
0,00126497 menit dengan kata lain tidak ada yang menunggu. Sedangkan rata-
rata orang menunggu pada proses administrasi loket 1 adalah sebanyak
0,00965649 orang dan untuk loket 2 sebanyak 0,00751040 orang. Sedangkan rata-
rata orang meunggu pada proses pendaftaran server 1, 2, masing sebanyak 0,8443
orang dan 1,3474 orang. Sedangkan rata-rata orang menunggu pada proses tes
kesehatan adalah sebanyak 2,1797 orang. Sedangkan rata-rata orang menunggu
pada proses tes praktek sebanyak 0,03549570 orang dan untuk tes tulis rata-rata
orang menunggu sebanyak 0,02458937 orang.
Gambar 4.28 Hasil Resource Sistem

Resource instantaneous utilization, dari hasil simulasi software di dapatkan


rata-rata pada proses foto server 1 adalah sebesar 0,01571691 menit dan pada
server 2 sebesar 0,01449545. Sedangkan rata- rata pada proses administrasi
server 1 adalah sebesar 0,1171 menit dan pada server 2 sebesar 0,1418 menit.
Sedangkan rata-rata pada proses pendaftaran server 1 dan server 2 masing-
masing sebesar 0,6541 menit dan 0,7021 menit. Sedangkan pada proses tes
kesehatan adalah sebesar 0,8468 menit. Sedangkan rata-rata pada proses tes
praktek sebesar 0,2961 menit. Sedangkan rata-rata pada proses tes tulis sebesar
0,1421 menit.
Resource number busy, dari hasil simulasi software di dapatkan rata-rata
pada proses foto server 1 adalah sebesar 0,01571691 menit dan pada server 2
sebesar 0,01449545. Sedangkan rata-rata pada proses administrasi server 1 adalah
sebesar 0,1171 menit dan pada server 2 sebesar 0,1418 menit. Sedangkan rata-rata
pada proses pendaftaran server 1 dan server 2 masing-masing sebesar
0,6541menit, 0,7021 menit. Sedangkan pada proses tes kesehatan adalah sebesar
0,8468 menit. Sedangkan rata-rata pada proses tes praktek sebesar 0,2961 menit.
Sedangkan rata-rata pada proses tes tulis sebesar 0,1421 menit.
Gambar 4.29 Hasil Resource Usage Sistem

Resource number scheduled dari hasil simulasi software didapatkan hasil


bahwa rata-rata pada semua masing-masing aktivitas sebesar 1.000 resource
scheduled. Resource scheduled utilization, dari hasil simulasi software di
dapatkan rata-rata pada proses foto server 1 adalah sebesar 0,01571691 menit dan
pada server 2 sebesar 0,01449645. Sedangkan rata-rata pada proses administrasi
server 1 adalah sebesar 0,1171menit dan pada server 2 sebesar 0,1418 menit.
Sedangkan rata-rata pada proses pendaftaran server 1 dan server 2 masing-
masing sebesar 0,6541 menit, 0,7021 menit.Sedangkan pada proses tes kesehatan
adalah sebesar 0,8468 menit. Sedangkan rata-rata pada proses tes praktek sebesar
0,2961 menit. Sedangkan rata-rata pada proses tes tulis sebesar 0,1421 menit.

Gambar 4.30 Hasil Resource Usage Sistem

Resource total number seized, dari hasil simulasi software di dapatkan rata-
rata pada proses foto server 1 adalah sebesar 0,4000 menit dan pada server 2
sebesar 0,3500. Sedangkan rata-rata pada proses administrasi server 1 adalah
sebesar 1,9500 menit dan pada server 2 sebesar 2,2000 menit. Sedangkan rata-rata
pada proses pendaftaran server 1 dan server 2 masing-masing sebesar 8,4500
menit, 7,5500 menit. Sedangkan pada proses tes kesehatan adalah sebesar 9,7500
menit. Sedangkan rata-rata pada proses tes praktek sebesar 3,5500 menit.
Sedangkan rata-rata pada proses tes tulis sebesar 1,5000 menit.

4.15 Langkah-langkah Perbaikan Sistem


Usulan perbaikan dari sistem ini. Dari hasil analisa yang kami lakukan
bahwa waktu dalam semua proses sangat memakan waktu lama, selain itu pada
beberapa bagian proses yang sama kemampuan dalam lama pelayanan berbeda
oleh karena itu, kami mengusulkan perbaikan pada sistem ini untuk mempercepat
proses pelayanan pada sistem ini dan juga menyamakan waktu pelayanan pada
bagian yang sama. Adapun langkah perbaikan pada sistem ini adalah sebagai
berikut:

4.15.1 Hasil Simulasi Perbaikan Sistem Dengan Mengurangi Waktu Server


pada Loket Pendaftaran

Gambar 4.31 Hasil Running Sistem Perbaikan


Gambar 4.32 Key Performance Indicator

Sebelum melakukan perbaikan hasil dari rata-rata number out pada sistem
ini adalah 20, setelah dilakukan perbaikan number out pada sistem ini naik
menjadi 23. Artinya sistem ini yang sebelumnya rata-rata hanya mampu melayani
20 calon pengendara, namun setelah dilakukan perbaikan pada proses pelayanan
kini rata-rata colan pengendara yang mampu dilayani oleh sistem ini naik menjadi
23 calon pengendara.
Gambar 4.33 Hasil Queue Perbaikan Sistem Pendaftaran Tes

Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata waktu tunggu (waiting time) dan rata-rata antrian (number waiting) pada
masing-masing stasiun kerja atau server pada sistem pembuatan SIM lebih cepat
dibandingkan sistem yang sebelumnya. Hal ini bisa dilihat pada gambar 4.27 dan
gambar 4.33 di atas.
Gambar 4.34 Hasil Resource Usage Sistem Perbaikan

Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata resource instantaneous utilization, resource number busy, number scheduled
menurun dibandingkan sistem yang sebelumnya, artinya sistem perbaikan ini
lebih efektif dan efisien dibandingkan sistem sebelumnya, hal ini bisa dilihat pada
perbandingan hasil dari sistem yang sebelum dan sesudah perbaikan pada gambar
4.28 dan gambar 4.34.
Gambar 4.35 Hasil Resource Usage sistem perbaikan

Resource instantaneous utilization, dari hasil simulasi software di dapatkan


rata-rata pada saat foto SIM pada server 1 sebesar 0,00755241 menit. Sedangkan
rata-rata pada saat foto SIM pada server 2 sebesar 0,01247083 menit. Sedangkan
rata-rata pada proses pelayanan administrasi pada server 1 adalah sebesar
0,0,0973 menit. Sedangkan pada proses pelayanan administrasi server 2 adalah
sebesar 0,1152 menit. Sedangkan rata- rata pada proses pendaftaran server 1
adalah sebesar 0,5566 menit. Sedangkan rata- rata pada proses pendaftaran server
2 adalah sebesar 0,6657 menit. Sedangkan rata-rata pada proses tes kesehatan
inspeks adalah sebesar 0,8795 menit. Sedangkan rata-rata pada proses tes praktek
inspeks adalah sebesar 0,3559 menit. Sedangkan rata-rata pada proses tes tulis
inspeks adalah sebesar 0,1277 menit.
Gambar 4.36 Resource Usage Sistem Perbaikan

Setelah mendapatkan sistem perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil


resource total number seized dari hasil simulasi software di dapatkan rata-rata
pada proses foto SIM pada server 1 adalah sebesar 0,1500 menit. Sedangkan rata-
rata pada proses foto SIM server 2 adalah sebesar 0,3000 menit. Sedangkan rata-
rata pada proses loket administrasi 1 adalah sebesar 2 menit. Sedangkan rata-rata
pada proses loket administrasi 2 adalah sebesar 2,35 menit. Sedangkan pada rata-
rata pendaftaran server 1 sebesar 9,3 menit. Sedangkan rata-rata pendaftaran pada
server 2 sebesar 8,35 menit. Rata-rata pada tes kesehatan inspeks 1 sebesar 9,95
menit, rata-rata pada tes praktek inspek sebesar 4 menit. Sedangkan rata-rata pada
tes tulis sebesar 1,25 menit.
4.15.2 Hasil Simulasi Perbaikan Sistem Dengan Menambah Server Pada
Loket Pendaftaran

Gambar 4.37 Hasil Running Sistem Perbaikan

Gambar 4.38 Key Performance Indicator

Sebelum melakukan perbaikan hasil dari rata-rata number out pada sistem
ini adalah 25, setelah dilakukan perbaikan number out pada sistem ini naik
menjadi 25. Artinya sistem ini yang sebelumnya rata-rata hanya mampu melayani
20 calon pengendara, namun setelah dilakukan perbaikan pada proses pelayanan
kini rata-rata colan pengendara yang mampu dilayani oleh sistem ini naik menjadi
25 calon pengendara.
Gambar 4.39 Hasil Queue Perbaikan Sistem Pendaftaran Tes

Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata waktu tunggu (waiting time) dan rata-rata antrian (number waiting) pada
masing-masing stasiun kerja atau server pada sistem pembuatan SIM lebih cepat
dibandingkan sistem yang sebelumnya. Hal ini bisa dilihat pada gambar 4.39 dan
gambar 4.33 di atas.
Gambar 4.40 Hasil Resource Usage Sistem Perbaikan

Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata resource instantaneous utilization, resource number busy, number scheduled
menurun dibandingkan sistem yang sebelumnya, artinya sistem perbaikan ini
lebih efektif dan efisien dibandingkan sistem sebelumnya, hal ini bisa dilihat pada
perbandingan hasil dari sistem yang sebelum dan sesudah perbaikan pada gambar
4.34 dan gambar 4.40.

Gambar 4.35 Hasil Resource Usage sistem perbaikan

Resource instantaneous utilization, dari hasil simulasi software di dapatkan


rata-rata pada saat foto SIM pada server 1 sebesar 0,02085253 menit. Sedangkan
rata-rata pada saat foto SIM pada server 2 sebesar 0,01461844 menit. Sedangkan
rata-rata pada proses pelayanan administrasi pada server 1 adalah sebesar 0,2922
menit. Sedangkan pada proses pelayanan administrasi server 2 adalah sebesar
0,1891 menit. Sedangkan rata- rata pada proses pendaftaran server 1 adalah
sebesar 0,3023 menit. Sedangkan rata- rata pada proses pendaftaran server 2
adalah sebesar 0,3021 menit. Sedangkan rata- rata pada proses pendaftaran server
3 adalah sebesar 0,2471 menit Sedangkan rata- rata pada proses pendaftaran
server 4 adalah sebesar 0,1937 menit Sedangkan rata-rata pada proses tes
kesehatan inspeks adalah sebesar 0,8621 menit. Sedangkan rata-rata pada proses
tes praktek inspeks adalah sebesar 0,5465 menit. Sedangkan rata-rata pada proses
tes tulis inspeks adalah sebesar 0,8031 menit.

Gambar 4.41 Resource Usage Sistem Perbaikan

Setelah mendapatkan sistem perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil


resource total number Seized dari hasil simulasi software di dapatkan rata-rata
pada foto SIM server 1 adalah sebesar 0,4,menit. Sedangkan rata-rata pada foto
SIM server 2 adalah sebesar 0,1 menit. Sedangkan rata-rata pada pelayanan
administrasi 1 adalah sebesar 2 menit. Sedangkan rata-rata pada pelayanan
administrasi 2 adalah sebesar 2,6 menit. Sedangkan rata-rata pada pendaftran
server 1 sebesar 6,45 menit. Sedangkan rata-rata pada pendaftaran server 2
sebesar 6,60 menit. Sedangkan rata-rata pada pendaftaran server 4 sebesar 4,55
menit. Sedangkan rata-rata pada proses tes kesehatan sebesar 10,45 menit.
Sedangkan rata-rata pada proses tes praktek adalah sebesar 4,25 menit. Sedangkan
rata-rata pada proses tes tulis adalah sebesar 1,25 menit.

4.15.3 Hasil Simulasi Perbaikan Sistem Dengan Menambah Server Pada


Administrasi

Gambar 4.42 Hasil Running Sistem Perbaikan

Gambar 4.43 Key Performance Indicator

Sebelum melakukan perbaikan hasil dari rata-rata number out pada sistem
ini adalah 25, setelah dilakukan perbaikan number out pada sistem ini naik
menjadi 26. Artinya sistem ini yang sebelumnya rata-rata hanya mampu melayani
25 calon pengendara, namun setelah dilakukan perbaikan pada proses pelayanan
kini rata-rata colan pengendara yang mampu dilayani oleh sistem ini naik menjadi
26 calon pengendara.

Gambar 4.44 Hasil Queue Perbaikan Sistem Pendaftaran Tes

Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata waktu tunggu (waiting time) dan rata-rata antrian (number waiting) pada
masing-masing stasiun kerja atau server pada sistem pembuatan SIM lebih cepat
dibandingkan sistem yang sebelumnya. Hal ini bisa dilihat pada gambar 4.44 dan
gambar 4.33 di atas.
Gambar 4.45 Hasil Resource Usage Sistem Perbaikan

Setelah melakukan perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil bahwa rata-
rata resource instantaneous utilization, resource number busy, number scheduled
menurun dibandingkan sistem yang sebelumnya, artinya sistem perbaikan ini
lebih efektif dan efisien dibandingkan sistem sebelumnya, hal ini bisa dilihat pada
perbandingan hasil dari sistem yang sebelum dan sesudah perbaikan pada gambar
4.34 dan gambar 4.35.
Gambar 4.46 Hasil Resource Usage Sistem Perbaikan

Resource instantaneous utilization, dari hasil simulasi software di dapatkan


rata-rata pada foto SIM server 1 adalah sebesar 0,0333 menit. Sedangkan rata-rata
pada foto SIM server 2 adalah sebesar 0,0039 menit. Sedangkan rata-rata pada
proses pelayanan administrasi 1 adalah sebesar 0,0874menit. Sedangkan rata-rata
pada proses pelayanan administrasi 2 adalah sebesar 0,0777 menit. Sedangkan
pada proses pendaftaran 1 adalah sebesar 0,4612 menit. Sedangkan pada proses
pendaftaran 2 adalah sebesar 0,2992menit.. Sedangkan rata-rata pada proses tes
kesehatan adalah sebesar 0,9144 menit. Sedangkan rata-rata pada proses tes
praktek adalah sebesar 0,2904 menit. Sedangkan rata-rata pada proses tes tulis
adalah sebesar 0,1035 menit.

Gambar 4.47 Resource Usage Sistem Perbaikan

Setelah mendapatkan sistem perbaikan pada sistem ini didapatkan hasil


resource total number seized dari hasil simulasi software di dapatkan rata-rata
pada proses foto SIM server 1 adalah sebesar 0,4500 menit. Sedangkan rata-rata
pada proses foto SIM server 2 adalah sebesar 0,0500 menit. Sedangkan rata-rata
pada proses administrasi 1 adalah sebesar 1,7000 menit. Sedangkan rata-rata pada
proses administrasi 2 adalah sebesar 1,2000 menit. Sedangkan pada pendaftaran 1
adalah sebesar 7,9000 menit. Sedangkan pada pendaftaran 2 adalah sebesar
5,2500 menit. Sedangkan rata-rata pada proses tes kesehatan adalah sebesar 10,50
menit. Sedangkan rata-rata pada proses tes praktek adalah sebesar 3,90 menit.
Sedangkan rata-rata pada proses tes tulis adalah sebesar 1,45 menit.
4.16 Perbandingan Hasil Perbaikan
Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan
Dengan Mengurangi Waktu Pada Server

Setelah Perbaikan
Sebelum Perbaikan
data awal
Rata-rata keluaran system 20 orang/menit 23 orang/menit
Rata-rata waktu menunggu Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
Loket Pendaftaran 1 12,0420 menit 9,6478 menit
Loket pendaftaran 2 4,9568 menit 6,0400 menit
Loket Pendaftaran 3 6,1045 menit 7,4093 menit
Tes kesehatan 76,4710 menit 75,6876 menit
Loket Administrasi 1 1,4933 menit 3,0360 menit
Loket Administrasi 2 0,3972 menit 0,6374 menit
Tes Tulis 49,7102 menit 56,5351 menit
Tes Praktek 42,2383 menit 34,8983 menit
Loket Foto 1 0,00 menit 0,3360 menit
Loket Foto 2 0,00 menit 0,00 menit
Rata-rata panjang antrian Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
Loket Pendaftaran 1 0,3899 menit 0,3458 menit
Loket pendaftaran 2 0,1393 menit 0,2081 menit
Loket Pendaftaran 3 0,0902 menit 0,1298 menit
Tes kesehatan 5,2306 menit 5,8399 menit
Loket Administrasi 1 0,0381 menit 0,0910 menit
Loket Administrasi 2 0,0074 menit 0,01174145 menit
Tes Tulis 2,1060 menit 2,5957 menit
Tes Praktek 0,7211 menit 0,6184 menit

Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Mengurangi Waktu Pada Server (Lanjutan)

Rata-rata panjang antrian Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan 1


Loket Foto 1 0,00 menit 0,00111992 menit
Loket Foto 2 0,00 menit 0,00 menit
Probabilitas rata-rata waktu
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan 1
sibuk
Loket Pendaftaran 1 0,4984 menit 0,4559 menit
Loket pendaftaran 2 0,3206 menit 0,3915 menit
Loket pendaftaran 3 0,2563 menit 0,2845 menit
Tes kesehatan 0,9366menit 0,9419 menit
Loket Administrasi 1 0,3008 menit 0,3342 menit
Loket Administrasi 2 0,1507 menit 0,1586 menit
Tes Tulis 0,8002 menit 0,8294 menit
Tes Praktek 0,5241 menit 0,5102 menit
Loket Foto 1 0,01972733 menit 0,02773261 menit
Loket Foto 2 0,01358690 menit 0,01587383 menit
Rata-rata Pelanggan Yang Dapat
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan 1
Dilayani
Loket Pendaftaran 1 17,8000 menit 19,9500 menit
Loket pendaftaran 2 13,6250 menit 15,5500 menit
Loket pendaftaran 3 8,3000 menit 8,7750 menit
Tes kesehatan 28,7250 menit 31,9500 menit
Loket Administrasi 1 14,7750 menit 16,5500 menit
Loket Administrasi 2 9,9000 menit 11,0750 menit
Tes Tulis 19,5500 menit 21,6750 menit
Tes Praktek 7,3250 menit 8,5750 menit
Loket Foto 1 0,9250 menit 1,3750 menit
Loket Foto 2 0,5000 menit 0,5000 menit
Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Menambah Sever Pada Loket Pendaftaran

Sebelum Perbaikan 2 Setelah Perbaikan 2


Rata-rata keluaran sistem 23 orang/menit 25 orang/menit
Rata-rata waktu menunggu Sebelum Perbaikan 2 Setelah Perbaikan 2
Loket Pendaftaran 1 9,6478 menit 4,3927 menit
Loket pendaftaran 2 6,0400 menit 4,7173 menit
Loket Pendaftaran 3 7,4093 menit 6,0975 menit
Loket pendaftaran 4 0,00 menit 2,0778 menit
Tes kesehatan 75,6876 menit 32,4956 menit
Loket Administrasi 1 3,0360 menit 1,7542 menit
Loket Administrasi 2 0,6374 menit 0,7002menit
Tes Tulis 56,5351 menit 47,6594 menit
Tes Praktek 34,8983 menit 33, 9634menit
Loket Foto 1 0,3360 menit 0,0099 menit
Loket Foto 2 0,00 menit 0,0619 menit
Rata-rata panjang antrian Sebelum Perbaikan 2 Setelah Perbaikan 2
Loket Pendaftaran 1 0,3458 menit 0,0918 menit
Loket pendaftaran 2 0,2081 menit 0,1028 menit
Loket Pendaftaran 3 0,1298 menit 0,0970 menit
Loket pendaftaran 4 - menit 0,0367 menit
Tes kesehatan 5,8399 menit 2,2769 menit
Loket Administrasi 1 0,0910 menit 0,0597 menit
Loket Administrasi 2 0,01174145 menit 0,0173 menit
Tes Tulis 2,5957 menit 2,5352 menit
Tes Praktek 0,6184 menit 0,7800 menit
Loket Foto 1 0,00111992 menit 0,0001 menit
Loket Foto 2 0,00 menit 0,0003 menit

Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Menambah Sever Pada Loket Pendaftaran (Lanjutan)

Probabilitas rata-rata waktu


Sebelum Perbaikan 2 Setelah Perbaikan 2
sibuk
Loket Pendaftaran 1 0,4559 menit 0,3023 menit
Loket pendaftaran 2 0,3915 menit 0,3021 menit
Loket Pendaftaran 3 0,2845 menit 0,2471 menit
Loket pendaftaran 4 - menit 0,1937 menit
Tes kesehatan 0,9419 menit 0,8621 menit
Loket Administrasi 1 0,3342 menit 0,2922 menit
Loket Administrasi 2 0,1586 menit 0,1891 menit
Tes Tulis 0,8294 menit 0,8031 menit
Tes Praktek 0,5102 menit 0,5465 menit
Loket Foto 1 0,02773261 menit 0,0208 menit
Loket Foto 2 0,01587383 menit 0,0146 menit
Rata-rata Pelanggan Yang Dapat
Sebelum Perbaikan 2 Setelah Perbaikan 2
Dilayani
Loket Pendaftaran 1 19,9500 menit 10,7750 menit
Loket pendaftaran 2 15,5500 menit 11,8000 menit
Loket Pendaftaran 3 8,7750 menit 8,0500 menit
Loket pendaftaran 4 - menit 9,3750 menit
Tes kesehatan 31,9500 menit 34,8750 menit
Loket Administrasi 1 16,5500 menit 18,1000 menit
Loket Administrasi 2 11,0750 menit 12,4750 menit
Tes Tulis 21,6750 menit 24,4750menit
Tes Praktek 8,5750 menit 8,9000 menit
Loket Foto 1 1,3750 menit 1,3250 menit
Loket Foto 2 0,5000 menit 0,7000 menit

Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Menambah Sever Pada Loket Administrasi
Sebelum Perbaikan 3 Setelah Perbaikan 3
Rata-rata keluaran sistem 25 orang/menit 26 orang/menit
Rata-rata waktu menunggu Sebelum Perbaikan 3 Setelah Perbaikan 3
Loket Pendaftaran 1 4,3927 menit 11,5872 menit
Loket pendaftaran 2 4,7173 menit 6,2017 menit
Loket Pendaftaran 3 6,0975 menit 5,9277 menit
Loket pendaftaran 4 2,0778 menit -
Tes kesehatan 32,4956 menit 32,7684 menit
Loket Administrasi 1 1,7542 menit 1,9575 menit
Loket Administrasi 2 0,7002menit 0,3065 menit
Loket Administrasi 3 0,00 menit 0,9484 menit
Tes Tulis 47,6594 menit 37, 5549 menit
Tes Praktek 33, 9634menit 27,2904 menit
Loket Foto 1 0,0099 menit 0,1875 menit
Loket Foto 2 0,0619 menit 0,00 menit
Rata-rata panjang antrian Sebelum Perbaikan 2 Setelah Perbaikan 3
Loket Pendaftaran 1 0,0918 menit 0,3965 menit
Loket pendaftaran 2 0,1028 menit 0,1714 menit
Loket Pendaftaran 3 0,0970 menit 0,0899 menit
Loket pendaftaran 4 0,0367 menit - menit
Tes kesehatan 2,2769 menit 2,2553 menit
Loket Administrasi 1 0,0597 menit 0,0355 menit
Loket Administrasi 2 0,0173 menit 0,0069 menit
Loket Administrasi 3 0,00 menit 0,0180 menit
Tes Tulis 2,5352 menit 1,9411 menit
Tes Praktek 0,7800 menit 0,5383 menit
Loket Foto 1 0,0001 menit 0,0012 menit
Loket Foto 2 0,0003 menit 0,00 menit
Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Menambah Sever Pada Loket Administrasi (Lanjutan)

Probabilitas rata-rata waktu


Sebelum Perbaikan 3 Setelah perbaikan 3
sibuk
Loket Pendaftaran 1 0,5566 menit 0,4760 menit
Loket pendaftaran 2 0,6457 menit 0,3484 menit
Loket Pendaftaran 3 0,2407 menit 0,2492 menit
Loket pendaftaran 4 0,00 menit -
Tes kesehatan 0,8795 menit 0,8389 menit
Loket Administrasi 1 0,0973 menit 0,2161 menit
Loket Administrasi 2 0,1152 menit 0,1456 menit
Loket Administrasi 3 0 menit 0,1748 menit
Tes Tulis 0,1277 menit 0,7629 menit
Tes Praktek 0,3559 menit 0,5667 menit
Loket Foto 1 0,0075 menit 0,332 menit
Loket Foto 2 0,0124 menit 0,0104 menit
Rata-rata Pelanggan Yang Dapat
Sebelum Perbaikan 2 Setelah Perbaikan 3
Dilayani
Loket Pendaftaran 1 9,3000 menit 17,1000 menit
Loket pendaftaran 2 8,3500 menit 13,9500 menit
Loket Pendaftaran 3 0,2407 menit 7,9250 menit
Loket pendaftaran 4 0,00 menit - menit
Tes kesehatan 9,9500 menit 34,1500 menit
Loket Administrasi 1 2,0000 menit 10,1750 menit
Loket Administrasi 2 2,3500 menit 9,7250 menit
Loket Administrasi 3 0menit 10,3000 menit
Tes Tulis 1,2500 menit 25,8750 menit
Tes Praktek 4,0000 menit 9,3750 menit
Loket Foto 1 0,1500 menit 1,6000 menit
Loket Foto 2 0,3000 menit 0,6750 menit
BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Pengisian Modul Pada Simulasi Software Arena 14.0 Dengan Model
Perbaikan Mengurangi Waktu Pada Server

Tabel 5.1 Perbandingan Pengisian Modul Pada Simulasi Software Arena


14.0 Dengan Perbaikan Mengurangi Waktu

Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan 1


Modul Distribusi Nilai Modul Distribusi Nilai
Arrive Eksponensial 15 Arrive Eksponensial 14
- 0,45 - 0,45
Chance - 0,35 Chance - 0,35
- Else - Else
Server 1 Eksponensial 17 Server 1 Eksponensial 14
Server 2 Eksponensial 15 Server 2 Eksponensial 15
Server 3 Eksponensial 19 Server 3 Eksponensial 19
Inspect Normal; deviasi 20; 2,5 Inspect Normal; deviasi 18; 1,7
Chance - 0,60 Chance - 0,60
- Else - Else
Server 1 Eksponensial 13 Server 1 Eksponensial 13
Server 2 Eksponensial 9 Server 2 Eksponensial 9
Inspect Eksponensial 26 Inspect Eksponensial 24
Inspect Eksponensial 43 Inspect Eksponensial 40
- 0,67 - 0,67
Chance Chance
- Else - Else
Server 1 Eksponensial 12 Server 1 Eksponensial 12
Server 2 Eksponensial 15 Server 2 Eksponensial 15

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada beberapa perubahan pengisian
modul pada simulasi sistem pelayanan pembuatan SIM dengan menggunakan
software Arena 14.0. Pada server pelayanan yang memiliki lebih dari 1 server
waktu pelayanannya dibuat standar, sehingga waktu pelayanannya pun sama.
Seperti halnya pada loket pedaftaran waktu pelayanan pada server 3 sebesar 19
menit, namun setelah perbaikan waktu pada pelayanan server 3 menjadi sebesar
19.
Untuk modul inspect batasan waktunya dipercepat agar menghindari
penumpukan antrian pada modul inspect. Seperti halnya pada tes kesehatan
sebelum perbaikan membutuhkan waktu pelayanan selama 20 menit setelah
perbaikan waktu pelayanan menjadi 18 menit. Pada tes tulis juga dipercepat agar
menghindari penumpukan antian, dengan pelayanan awal 26 menit menjadi 24
menit. Begitupun pada modul inspect tes praktek juga dikurangi, dengan
perbaikan waktu awal 43 menit menjadi 40 menit.
5.2 Pengisian Modul Pada Simulasi Software Arena 14.0 Dengan Model
Perbaikan Penambahan Server Pada Loket Pendaftaran

Tabel 5.2 Perbandingan Pengisian Modul Pada Simulasi Software Arena


14.0 Dengan Model Perbaikan Penambahan Server Pada Loket Pendaftaran

Setelah Perbaikan 1 Setelah Perbaikan 2


Modul Distribusi Nilai Modul Distribusi Nilai
Arrive Eksponensial 14 Arrive Eksponensial 15
- 0,45 - 0,25
Chance - 0,35 Chance - 0,30
- Else - Else
Server 1 Eksponensial 14 Server 1 Eksponensial 17
Server 2 Eksponensial 15 Server 2 Eksponensial 15
Server 3 Eksponensial 19 Server 3 Eksponensial 19
- server 4 Eksponensial 12
Inspect Normal; deviasi 18; 1,7 Inspect Normal; deviasi 15; 1,5
- 0,60 - 0,60
Chance Chance
- Else - Else

Tabel 5.2 Perbandingan Pengisian Modul Pada Simulasi Software Arena 14.0
Dengan Model Perbaikan Penambahan Server Pada Loket Pendaftaran (Lanjutan)

Setelah Perbaikan 1 Setelah Perbaikan 2


Modul Distribusi Modul Modul Distribusi Modul
Server 1 Eksponensial 13 Server 1 Eksponensial 10
Server 2 Eksponensial 9 Server 2 Eksponensial 9
Inspect Eksponensial 24 Inspect Eksponensial 20
Inspect Eksponensial 40 Inspect Eksponensial 40
- 0,67 - 0,67
Chance Chance
- Else - Else
Server 1 Eksponensial 12 Server 1 Eksponensial 12
Server 2 Eksponensial 15 Server 2 Eksponensial 15

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada beberapa perubahan pengisian
modul pada simulasi sistem pelayanan pembuatan SIM dengan menggunakan
software Arena 14.0. Pada server pelayanan yang memiliki lebih dari 1 server
waktu pelayanannya dibuat standar, sehingga waktu pelayanannya pun sama.
Seperti halnya pada loket pedaftaran waktu pelayanan pada server 3 sebesar 19
menit, namun setelah perbaikan waktu pada pelayanan server 3 menjadi sebesar
19. Namun masih terjadi penumpukan sehingga ditambahkannya server 4 untuk
meminimalisir penumpukan pada server dengan memberikan waktu pelayanan 12
menit.
Untuk modul inspect batasan waktunya dipercepat agar menghindari
penumpukan antrian pada modul inspect. Seperti halnya pada tes kesehatan
sebelum perbaikan 1 membutuhkan waktu pelayanan selama 18 menit setelah
perbaikan ke 2 waktu pelayanan menjadi 15 menit. Pada tes tulis juga dipercepat
agar menghindari penumpukan antian, dengan pelayanan perbaikan 1 sebesar 24
menit menjadi 20 menit. Begitupun pada modul inspect tes praktek juga
dikurangi, dengan perbaikan ke 1 waktu yang dibutuhkan sebesar 40 menit,
setelah perbaikan ke 2 menjadi 40 menit.

5.3 Pengisian Modul Pada Simulasi Software Arena 14.0 Dengan Model
Perbaikan Penambahan Server Pada Loket Administrasi

Tabel 5.3 Perbandingan Pengisian Modul Pada Simulasi Software Arena


14.0 Dengan Model Perbaikan Penambahan Server Pada Loket Administrasi

Setelah Perbaikan 2 Setelah Perbaikan 3


Modul Distribusi Nilai Modul Distribusi Nilai
Arrive Eksponensial 15 Arrive Eksponensial 15
- 0,25 - 0,55
Chance - 0,30 Chance - 0,35
- Else - Else
Server 1 Eksponensial 17 Server 1 Eksponensial 17
Server 2 Eksponensial 15 Server 2 Eksponensial 15
Server 3 Eksponensial 19 Server 3 Eksponensial 19
server 4 Eksponensial 12 server 4 -
Inspect Normal; deviasi 15; 1,5 Inspect Normal; deviasi 15; 1,4
- 0,60 - 0,32
Chance Chance
- Else - Else
Server 1 Eksponensial 10 Server 1 Eksponensial 13
Server 2 Eksponensial 9 Server 2 Eksponensial 9
Server 3 - - Server 3 Eksponensial 10
Inspect Eksponensial 20 inspect Eksponensial 20
Inspect Eksponensial 40 Inspect Eksponensial 40
- 0,67 - 0,67
Chance Chance
- Else - Else
Server 1 Eksponensial 12 Server 1 Eksponensial 12
Server 2 Eksponensial 15 Server 2 Eksponensial 15

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada beberapa perubahan pengisian
modul pada simulasi sistem pelayanan pembuatan SIM dengan menggunakan
software Arena 14.0. Pada server pelayanan yang memiliki lebih dari 1 server
waktu pelayanannya dibuat standar, sehingga waktu pelayanannya pun sama.
Seperti halnya pada loket pedaftaran waktu pelayanan pada server 3 sebesar 19
menit, namun setelah perbaikan waktu pada pelayanan server 3 menjadi sebesar
19. Namun masih terjadi penumpukan sehingga ditambahkannya server 4 untuk
meminimalisir penumpukan pada server dengan memberikan waktu pelayanan 12
menit, namun pada modul inspect tes kesehatan terjadi penumpukan sehingga
server 4 harus di kurangi menjadi 15 menit.
Untuk modul inspect batasan waktunya dipercepat agar menghindari
penumpukan antrian pada modul inspect. Seperti halnya pada tes kesehatan
sebelum perbaikan 2 membutuhkan waktu pelayanan selama 20 menit setelah
perbaikan ke 3 waktu pelayanan menjadi 20 menit. Namun karena pada pelayanan
administrasi untuk server 2 mengalami penumpukan maka ditambahkan server 4
dengan waktu sebesar 12 menit. Begitupun pada modul inspect tes praktek juga
dikurangi, dengan perbaikan ke 2 waktu yang dibutuhkan sebesar 40 menit,
setelah perbaikan ke 2 menjadi 40 menit.
5.4 Perbandingan Hasil Simulasi Software Arena 14.0 Sebelum Dan Setelah
Perbaikan

Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan


Dengan Mengurangi Waktu Pada Server

Setelah Perbaikan
Sebelum Perbaikan
data awal
Rata-rata keluaran system 20 orang/menit 23 orang/menit
Rata-rata waktu menunggu Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
Loket Pendaftaran 1 12,0420 menit 9,6478 menit
Loket pendaftaran 2 4,9568 menit 6,0400 menit
Loket Pendaftaran 3 6,1045 menit 7,4093 menit
Tes kesehatan 76,4710 menit 75,6876 menit
Loket Administrasi 1 1,4933 menit 3,0360 menit
Loket Administrasi 2 0,3972 menit 0,6374 menit
Tes Tulis 49,7102 menit 56,5351 menit
Tes Praktek 42,2383 menit 34,8983 menit
Loket Foto 1 0,00 menit 0,3360 menit
Loket Foto 2 0,00 menit 0,00 menit
Rata-rata panjang antrian Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
Loket Pendaftaran 1 0,3899 menit 0,3458 menit
Loket pendaftaran 2 0,1393 menit 0,2081 menit
Loket Pendaftaran 3 0,0902 menit 0,1298 menit
Tes kesehatan 5,2306 menit 5,8399 menit
Loket Administrasi 1 0,0381 menit 0,0910 menit
Loket Administrasi 2 0,0074 menit 0,01174145 menit
Tes Tulis 2,1060 menit 2,5957 menit
Tes Praktek 0,7211 menit 0,6184 menit

Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Mengurangi Waktu Pada Server (Lanjutan)

Rata-rata panjang antrian Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan 1


Loket Foto 1 0,00 menit 0,00111992 menit
Loket Foto 2 0,00 menit 0,00 menit
Probabilitas rata-rata waktu
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan 1
sibuk
Loket Pendaftaran 1 0,4984 menit 0,4559 menit
Loket pendaftaran 2 0,3206 menit 0,3915 menit
Loket pendaftaran 3 0,2563 menit 0,2845 menit
Tes kesehatan 0,9366menit 0,9419 menit
Loket Administrasi 1 0,3008 menit 0,3342 menit
Loket Administrasi 2 0,1507 menit 0,1586 menit
Tes Tulis 0,8002 menit 0,8294 menit
Tes Praktek 0,5241 menit 0,5102 menit
Loket Foto 1 0,01972733 menit 0,02773261 menit
Loket Foto 2 0,01358690 menit 0,01587383 menit
Rata-rata Pelanggan Yang Dapat
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan 1
Dilayani
Loket Pendaftaran 1 17,8000 menit 19,9500 menit
Loket pendaftaran 2 13,6250 menit 15,5500 menit
Loket pendaftaran 3 8,3000 menit 8,7750 menit
Tes kesehatan 28,7250 menit 31,9500 menit
Loket Administrasi 1 14,7750 menit 16,5500 menit
Loket Administrasi 2 9,9000 menit 11,0750 menit
Tes Tulis 19,5500 menit 21,6750 menit
Tes Praktek 7,3250 menit 8,5750 menit
Loket Foto 1 0,9250 menit 1,3750 menit
Loket Foto 2 0,5000 menit 0,5000 menit
Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Menambah Sever Pada Loket Pendaftaran

Sebelum Perbaikan 2 Setelah Perbaikan 2


Rata-rata keluaran sistem 23 orang/menit 25 orang/menit
Rata-rata waktu menunggu Sebelum Perbaikan 2 Setelah Perbaikan 2
Loket Pendaftaran 1 9,6478 menit 4,3927 menit
Loket pendaftaran 2 6,0400 menit 4,7173 menit
Loket Pendaftaran 3 7,4093 menit 6,0975 menit
Loket pendaftaran 4 0,00 menit 2,0778 menit
Tes kesehatan 75,6876 menit 32,4956 menit
Loket Administrasi 1 3,0360 menit 1,7542 menit
Loket Administrasi 2 0,6374 menit 0,7002menit
Tes Tulis 56,5351 menit 47,6594 menit
Tes Praktek 34,8983 menit 33, 9634menit
Loket Foto 1 0,3360 menit 0,0099 menit
Loket Foto 2 0,00 menit 0,0619 menit
Rata-rata panjang antrian Sebelum Perbaikan 2 Setelah Perbaikan 2
Loket Pendaftaran 1 0,3458 menit 0,0918 menit
Loket pendaftaran 2 0,2081 menit 0,1028 menit
Loket Pendaftaran 3 0,1298 menit 0,0970 menit
Loket pendaftaran 4 - 0,0367 menit
Tes kesehatan 5,8399 menit 2,2769 menit
Loket Administrasi 1 0,0910 menit 0,0597 menit
Loket Administrasi 2 0,01174145 menit 0,0173 menit
Tes Tulis 2,5957 menit 2,5352 menit
Tes Praktek 0,6184 menit 0,7800 menit
Loket Foto 1 0,00111992 menit 0,0001 menit
Loket Foto 2 0,00 menit 0,0003 menit

Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Menambah Sever Pada Loket Pendaftaran (Lanjutan)

Probabilitas rata-rata waktu


Sebelum Perbaikan 2 Setelah Perbaikan 2
sibuk
Loket Pendaftaran 1 0,4559 menit 0,3023 menit
Loket pendaftaran 2 0,3915 menit 0,3021 menit
Loket Pendaftaran 3 0,2845 menit 0,2471 menit
Loket pendaftaran 4 - 0,1937 menit
Tes kesehatan 0,9419 menit 0,8621 menit
Loket Administrasi 1 0,3342 menit 0,2922 menit
Loket Administrasi 2 0,1586 menit 0,1891 menit
Tes Tulis 0,8294 menit 0,8031 menit
Tes Praktek 0,5102 menit 0,5465 menit
Loket Foto 1 0,02773261 menit 0,0208 menit
Loket Foto 2 0,01587383 menit 0,0146 menit
Rata-rata Pelanggan Yang Dapat
Sebelum Perbaikan 2 Setelah Perbaikan 2
Dilayani
Loket Pendaftaran 1 19,9500 menit 10,7750 menit
Loket pendaftaran 2 15,5500 menit 11,8000 menit
Loket Pendaftaran 3 8,7750 menit 8,0500 menit
Loket pendaftaran 4 - menit 9,3750 menit
Tes kesehatan 31,9500 menit 34,8750 menit
Loket Administrasi 1 16,5500 menit 18,1000 menit
Loket Administrasi 2 11,0750 menit 12,4750 menit
Tes Tulis 21,6750 menit 24,4750menit
Tes Praktek 8,5750 menit 8,9000 menit
Loket Foto 1 1,3750 menit 1,3250 menit
Loket Foto 2 0,5000 menit 0,7000 menit

Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Menambah Sever Pada Loket Administrasi

Sebelum Perbaikan 3 Setelah Perbaikan 3


Rata-rata keluaran sistem 25 orang/menit 26 orang/menit
Rata-rata waktu menunggu Sebelum Perbaikan 3 Setelah Perbaikan 3
Loket Pendaftaran 1 4,3927 menit 11,5872 menit
Loket pendaftaran 2 4,7173 menit 6,2017 menit
Loket Pendaftaran 3 6,0975 menit 5,9277 menit
Loket pendaftaran 4 2,0778 menit -
Tes kesehatan 32,4956 menit 32,7684 menit
Loket Administrasi 1 1,7542 menit 1,9575 menit
Loket Administrasi 2 0,7002menit 0,3065 menit
Loket Administrasi 3 0,00 menit 0,9484 menit
Tes Tulis 47,6594 menit 37, 5549 menit
Tes Praktek 33, 9634menit 27,2904 menit
Loket Foto 1 0,0099 menit 0,1875 menit
Loket Foto 2 0,0619 menit 0,00 menit
Rata-rata panjang antrian Sebelum Perbaikan 2 Setelah Perbaikan 3
Loket Pendaftaran 1 0,0918 menit 0,3965 menit
Loket pendaftaran 2 0,1028 menit 0,1714 menit
Loket Pendaftaran 3 0,0970 menit 0,0899 menit
Loket pendaftaran 4 0,0367 menit -
Tes kesehatan 2,2769 menit 2,2553 menit
Loket Administrasi 1 0,0597 menit 0,0355 menit
Loket Administrasi 2 0,0173 menit 0,0069 menit
Loket Administrasi 3 0,00 menit 0,0180 menit
Tes Tulis 2,5352 menit 1,9411 menit
Tes Praktek 0,7800 menit 0,5383 menit
Loket Foto 1 0,0001 menit 0,0012 menit
Loket Foto 2 0,0003 menit 0,00 menit
Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Simulasi Sebelum Dan Setelah Perbaikan Dengan
Menambah Sever Pada Loket Administrasi (Lanjutan)

Probabilitas rata-rata waktu


Sebelum Perbaikan 3 Setelah perbaikan 3
sibuk
Loket Pendaftaran 1 0,5566 menit 0,4760 menit
Loket pendaftaran 2 0,6457 menit 0,3484 menit
Loket Pendaftaran 3 0,2407 menit 0,2492 menit
Loket pendaftaran 4 0,00 menit -
Tes kesehatan 0,8795 menit 0,8389 menit
Loket Administrasi 1 0,0973 menit 0,2161 menit
Loket Administrasi 2 0,1152 menit 0,1456 menit
Loket Administrasi 3 0 menit 0,1748 menit
Tes Tulis 0,1277 menit 0,7629 menit
Tes Praktek 0,3559 menit 0,5667 menit
Loket Foto 1 0,0075 menit 0,332 menit
Loket Foto 2 0,0124 menit 0,0104 menit
Rata-rata Pelanggan Yang Dapat
Sebelum Perbaikan 3 Setelah Perbaikan 3
Dilayani
Loket Pendaftaran 1 9,3000 menit 17,1000 menit
Loket pendaftaran 2 8,3500 menit 13,9500 menit
Loket Pendaftaran 3 0,2407 menit 7,9250 menit
Loket pendaftaran 4 0,00 menit -
Tes kesehatan 9,9500 menit 34,1500 menit
Loket Administrasi 1 2,0000 menit 10,1750 menit
Loket Administrasi 2 2,3500 menit 9,7250 menit
Loket Administrasi 3 - 10,3000 menit
Tes Tulis 1,2500 menit 25,8750 menit
Tes Praktek 4,0000 menit 9,3750 menit
Loket Foto 1 0,1500 menit 1,6000 menit
Loket Foto 2 0,3000 menit 0,6750 menit

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Dari pembahasan contoh kasus pelayanan pembuatan SIM, maka kami
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Rata-rata keluaran sistem pelayanan pembuatan SIM dengan simulasi
menggunakan software Arena 14.0 adalah 20 orang/menit.
2. Rata-rata keluaran sistem pelayanan pembuatan SIM setelah dilakukan
perbaikan dengan 3 mode simulasi dengan menggunakan software Arena
14.0 adalah 26 orang/menit.

6.2 Saran
Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat memberikan saran
dalam pemahaman soal kasus, para praktikan harus teliti lagi. Selain itu, lebih
baik jika praktikan mempelajari dasar-dasar dalam melakukan simulasi
menggunakan software Arena 14.0. Sehingga saat melakukan simulasi model
tidak terjadi error.

Anda mungkin juga menyukai