Anda di halaman 1dari 7

UTS

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Nama : Ronny Astama Andriansyah

NIM : 1844290025

Program Studi : Teknik Industri

Mata Kuliah : Proses Manufaktur

Sifat Ujian : Take Home Exam ( Open Book/Resources )


SOAL:
1. Jelaskan tahap-tahap pada proses pengecoran logam!

Jawab :
o Penentuan teknik pengecoran
o Persiapan bahan cetakan, pembuatan pola, persiapan bahan peleburan
o Pembuatan cetakan dan inti, peleburan logam
o Penuangan
o Pembersihan coran
o Perlakuan panas dan pengerjaan akhir
o Pemeriksaan and pengujian
o Coran siap kirim

2. Jelaskan beberapa pengujian yang biasanya diterapkan secara mekanik untuk


menentukan sifat-sifat pasir cetak pada pengecoran logam!

Jawab :
Pengujian mekanik untuk menentukan sifat-sifat pasir sebagai berikut:
o Permeabilitas. Porositas pasir memungkinkan pelepasan gas dan uap yang
terbentuk dalam cetakan
o Kekuatan. Pasir harus memilikigayakohesi, kadar air dan lempung,
mempengaruhi sifat-sifat cetakan.
o Ketahanan terhadap suhu tinggi. Pasir harus tahan terhadap suhu tinggi
tanpa melebur.
o Ukuran dan bentuk butiran. Ukuran butiran pasir harus sesuai dengan sifat
permukaan yang dihasilkan. Butiran harus berbentuk tidak teratur sehingga
memiliki kekuatan ikatan yang memadai.
3. Dari suatu coran aluminium, 20% dari coran berbentuk saluran masuk, saluran
turun, dan penambah. Berat benda cornya sendiri (net) 4 kg. Hitunglah jumlah
logam yang diperlukan per hari bila seharinya dihasilkan 150 buah benda cor!

Jawab :
𝑥 − 20%𝑥 = 4
80%𝑥 = 4
4
𝑥 = 80%
4(100)
𝑥= 8

𝑥=5
X adalah total berat logam yang digunakan untuk membuat 1 benda cor Jika 1 batang
logam = 5kg maka untuk membuat 150 benda cor dibutuhkan 150 batang logam

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengelasan, penyolderan, dan pematrian!

Jawab :
o Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam menjadi satu akibat
panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan
sebagai ikatan metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara
atom.
o Penyolderan adalah proses penyambungan dua keping logam dengan logam
yang berbeda yang dituangkan dalam keadaan cair dengan suhu tidak
melebihi 430 oC diantara kedua keping tersebut.
o Pematrian adalah cara penyambungan dengan menggunakan logam pengisi
atau logam patri di antara permukaan logam induk yang disambung. Logam
pengisi selalu mempunyai titik cair yang lebih rendah daripada logam
induk.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sifat nyala reduksi, netral, dan oksidasi
pada pengelasan dengan gas oksiasetilen!

Jawab :
o Nyala reduksi terjadi apabila terdapat kelebihan asetilen dan pada nyala
akan dijumpai tiga daerah dimana antara kerucut nyala dan selubung luar
akan terdapat kerucut antara yang berwarna keputih- putihan. Nyala jenis
ini digunakan untuk pengelasan logam Monel, Nikel, berbagai jenis baja
dan bermacam-macam bahan pengerasan permukaan nonferous.
o Pada nyala netral kerucut nyala bagian dalam pada ujung nyala memerlukan
perbandingan oksigen dan asetilen kira-kira 1 : 1 dengan reaksi serti yang
bisa dilihat pada gambar. Selubung luar berwarna kebiru-biruan adalah
reaksi gas CO atau H2 dengan oksigen yang diambil dari udara.
o Nyala oksidasi adalah apabila terdapat kelebihan gas oksigen. Nyalanya
mirip dengan nyala netral hanya kerucut nyala bagian dalam lebih pendek
dan selubung luar lebih jelas warnanya.Nyala oksidasi digunakan untuk
pengelasan kuningan dan perunggu.

6. Gambar berikut merupakan skema las titik pada proses pengelasan resistensi
listrik. Jelaskanlah prinsip kerja las titik tersebut!

Jawab :
Dimana pelat lembaran dijepit dengan dua elektroda. Ketika arus dialirkan
maka terjadi sambungan las pada posisi jepitan.
7. Berdasarkan ketahanan terhadap panas, plastik dibedakan menjadi 2, yaitu
termoseting dan termoplastik. Jelaskan perbedaan keduanya dan berikan
contohnya!

Jawab :
o Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan
terhadap panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak
dan didinginkan akan mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali,
sehingga dapat dibentuk ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang
berbeda untuk mendapatkan produk polimer yang baru
o Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap
panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga
tidak dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen
pada bentuk cetak pertama kali (pada saat pembuatan). Bila polimer ini
rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi
8. Jelaskan perbedaan dari pengerjaan panas dan pengerjaan dingin logam!

Jawab :
o Pengerjaan Panas adalah proses pembentukan dengan cara memanaskan
benda kerja sampai diatas suhu rekristalisasi (perubahan struktur kristal
akibat pemanasan pada suhu krisis sehingga terbentuk struktur butiran baru
melalui tumbuh intii dengan pemanasan), kemudian diberikan gaya luar
sehingga terjadi perubahan bentuk yang diingikan.
o Pengerjaan Dingin adalah merupakan pembentukan logam secara plastis
dibawah suhu rekritalisasi pada umumnya dilakukan disuhu kamar tanpa
pemanasan benda kerja.

9. Sebutkan beberapa keuntungan dari pengerjaan panas logam!

Jawab :
o Porositas dalam logam dapat dikurangi
o Ketidakmurnian dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar dalam
logam
o Struktur butir lebih halus
o Sifat-sifat fisis yang meningkat
o Jumlah energi yang dibutuhkan mengubah bentuk relative kecil

10. Seperti kita ketahui saat ini beberapa negara di dunia sedang dihadapkan pada
kondisi wabah penyakit yaitu pandemic Covid-19. Menurut pendapat anda
bagaimana pengaruh kondisi tersebut terhadap industri manufaktur yang
ditinjau dari :
a. Aspek Sumber Daya Manusia
b. Aspek Biaya Modal Investasi dan Modal Kerja
c. Aspek Bahan Baku dan Pembantu
d. Aspek Proses Produksi
e. Aspek Lingkungan dan Sosial

Jawab :
o Aspek Sumber Daya Manusia
Pengaruh pandemic covid-19 ini pada aspek SDM sangat memprihatinkan,
yang mana terjadi pengurangan pekerja/PHK atau di rumahkan sementara
akibat penurunan kinerja.
o Aspek Biaya Modal Investasi dan Modal Kerja
Aspek Biaya Modal Investasi dan Modal Kerja pun terpengaruh akibat
pandemic covid-19 terhadap sektor industri manufaktur, karena merosotnya
jumlah produksi dan ekonomi sedang mengalami penurunan maka biaya
modal investasi akan tergoyah karena aliran dan pembalikan modal yang
tidak sempurna.
o Aspek Bahan Baku dan Pembantu
Bahan baku yang diambil salah satunya melalui proses impor sudah pasti
mengalami penurunan impor bahan baku dan kesulitan mendapat pasokan
bahan baku akibat pandemic covid-19
o Aspek Proses Produksi
Proses produksi yang turun signifikan lantaran seretnya pasokan bahan
baku dan demand.
o Aspek Lingkungan dan Sosial
Akibat pandemic covid-19 mempengaruhi aspek lingkungan dan sosial
pada industri manufaktur yang mana minat dari permintaan merosot dan
kegiatan sosial pun dibatasi (social distancing) karena mengantisipasi
terjadinya penyebaran covid-19.

Anda mungkin juga menyukai