Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PRAKTIKUM

MODUL II

POM - QM

DISUSUN OLEH :

NAMA : NURUL FITRI JUNAEDI

STAMBUK : 091 2020 0047

KELAS : C2

LABORATORIUM KOMPUTASI & MULTIMEDIA

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar matematika memerlukan pemikiran rasional, karena matematika

memiliki struktur yang kuat dan jelas konsepnya. Tujuan dari belajar

matematika adalah melatih cara berpikir nalar dan bernalar dalam menarik

kesimpulan misalnya melalui penyelidikan, eksperimen, eksplorasi,

mengembangkan aktivitas, kreativitas, dan melibatkan imajinasi untuk

melakukan penemuan dalam mengembangkan pemikiran, rasa ingin tahu,

membuat prediksi dan dugaan serta mencoba-coba mengembangkan

kemampuan memecahkan masalah. (Alamsyah, 2017)

Dalam belajar matematika tidak cukup hanya dengan mengandalkan

hafalan rumus, namun dibutuhkan pemahaman konsep yang dapat melatih

kemampuan berpikir kreatif dan penalaran matematis siswa. Dengan memiliki

kemampuan berpikir kreatif dan bernalar matematis dalam belajar matematika

sangat diharapkan siswa dapat mengembangkan pemahaman mereka

terhadap konsep-konsep matematika secara mandiri serta dapat memperoleh

pengetahuan baru dari hasil pemikiran mereka sendiri. Dengan hal itu, hasil

belajar siswa di kelas dapat ditingkatkan. (Alamsyah, 2017)

Dalam proses pembelajaran matematika yang diinginkan peserta didik

tidak sekadar berperan pasif dalam menerima materi ajar di kelas, akan tetapi

berperan aktif mengkaji dan memahami setiap materi secara mandiri. Di lain

sisi pelajaran matematika dengan materi program linear dianggap merupakan

2 salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit. Hal ini dapat dikarenakan

oleh berbagai faktor, seperti matematika merupakan ilmu abstrak, cara

mengajar guru, tidak adanya respons siswa karena buku ajar yang kurang
menarik, aktivitas siswa yang rendah karena waktu yang sempit dalam

pertemuan tatap muka di kelas, hingga rendahnya hasil belajar peserta didik

dalam mendalami matematika khususnya materi program linear. (Alamsyah,

2017).

POM-QM adalah perangat lunak yang biasa digunakan pada bidang

manajemen operasional, metode kuantitatif atau riset operasi POM-QM

dirancang untuk membantu dalam mempelajari dan memahami permasalahan

pada bidang operasional. Perangkat ini dapat digunakan baik untuk

memecahkan masalah atau untuk memeriksa jawaban yang telah diselesaikan

secara manual. POM-QM berisi sejumlah model dan sebagian besar masalah

yang ada pada bidang operasional. POM-QM memiliki banyak fitur-fitur di

dalamnya dan memiliki kegunaaan masing-masing fitur. (Motoh, 2015)

Penggunaan POM-QM untuk contoh

a. Linear Programs Nilai optimal untuk variabel. Dibawah setiap kolom nilai-

nilai optimal untuk variabel akan ditampilkan. Biaya yang optimal atau

keuntungan. Dibawah kanan pojok meja keuntungan maksimum atau biaya

minimum akan ditampilkan. Dalam contoh ini keuntungan maksimum

adalah harga bayangan atau dual harga muncul disebelah kanan setiap

kendala. Dalam contoh ini keuntungan akan meningkat sebesar untuk satu

unit lagi sumber daya 1 untuk satu unit lagi sumber daya 2 dan untuk satu

unit lagi sumber daya.

b. Ranging Selain daftar nilai-nilai, informasi tambahan tentang variabel juga

disediakan pada aplikasi ini. Dalam contoh ini dapat dilihat biaya yang

berkurang, koefisien nilai objektif asli, batas atas dan batas bawah dimana

solusi akan sama. Variabel akan mengambil nila-nilai yang sama dari . , .

dan , hanya nilai fungsi tujuan akan berubah. (Motoh, 2015)


Dengan berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi yang semakin

canggih banyak sekali perusahaan yang berdiri dan bergerak di bidang jasa

maupun manufaktur menyebabkan persaingan yang kompetitif untuk tetap

bertahan dalam kondisi seperti ini tentunya diperlukan suatu manajemen yang

baik salah satunya yaitu permasalahan biaya pengiriman atau penyaluran

produk atau barang ke konsumen. Pendistribusian produk itu tersendiri

berkaitan langsung dengan masalah transportasi yang merupakan salah satu

masalah yang sering dihadapi karena tidak adanya koordinasi dalam

pengiriman produk sehingga kemungkinan terjadi pembengkakan Biaya

pengiriman jadi Untuk itu perlu dilakukan suatu usaha agar Biaya pengiriman

produk seminimal mungkin (Tastrawati, 2015)

Banyak model riset operasi yang sudah dikembangkan yang berhubungan

dengan matematika salah satunya adalah program linear, program linear

merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyelesaikan masalah

optimalisasi suatu model linear dengan keterbatasan yang tersedia masalah

perubahan linear berkembang pesat setelah ditemukan oleh George Dantzig

pada tahun 1947. Program linear merupakan model dari riset operasi yang

banyak digunakan dalam bidang industri transportasi perdagangan ekonomi

dan berbagai bidang lainnya tipe-x persoalan program linear yang paling

penting yaitu persoalan transportasi yang membahas masalah pendistribusian

suatu komoditas atau produk dari sejumlah sumber kepada sejumlah tujuan

dengan tujuan meminumkan ongkos pengangkutan. (Sutanto et al., 2013)

Program Linear adalah sebuah metode yang digunakan untuk

memecahkan masalah yang berkaitan dengan optimasi linear (nilai optimum).

Dalam kehidupan sehari-hari orang tertarik untuk mengetahui cara yang paling

efisien melaksanakan tugas atau mencapai suatu tujuan. Misalnya, seorang

petani mungkin ingin tahu berapa banyak tanaman panenan selama semusim
untuk memaksimalkan hasil panen (produk) atau perantara saham mungkin

ingin tahu berapa banyak untuk berinvestasi di saham untuk memaksimalkan

keuntungan. Ini adalah contoh dari masalah optimasi, di mana dengan

mengoptimalkan yang berarti menemukan maksimum atau minimum dari

fungsi. Kemudian untuk menemukan nilai tertinggi (maksimum) atau terendah

(minimum) yang mungkin dari beberapa fungsi yaitu masalah optimasi dengan

dua variabel dan di mana solusi yang mungkin dibatasi. (Alamsyah, 2017)

Program linier (PL) adalah teknik matematika untuk menyusun dan

menyelesaikan permasalahan optimasi menggunakan bahasa perograman

dengan fungsi objektif dan kendala yang bersifat linier [1, 2, 3]. Persoalan PL

menggunakan metode simpleks sangat membantu karena mempermudah

dalam pengambilan keputusan dan memberikan solusi yang paling baik untuk

pemecahan masalah. Metode ini dapat digunakan untuk masalah optimasi

dalam industri, Produksi campuran, penjadwalan, masalah transportasi,

logistik, dll. Metode ini memiliki tiga hal penting [6,7], yaitu: 1. Variabel

keputusan (decision variables): x1,x2,…,xn merupakan variabel yang dipilih

menjadi keputusan berdasarkan nilainya fungsi tujuan (objective function): 𝑍

= 𝑓 (𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 ) merupakan fungsi yang akan dioptimasi (dimaksimumkan

atau diminimumkan). Pembatasan (constraints): 𝑔𝑖 (𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 ) ≤ 𝑏𝑖

adalah pembatasan-pembatasan yang harus dipenuhi. (Supriyanto, 2019)

Penggunaan software dalam menyelesaikan masalah optimasi sangatlah

penting, Program software adalah program ini yang berada di bawah program

excel program software ini berisi perintah-perintah yang berfungsi untuk

melakukan analisis terhadap masalah optimalisasi.(Sutanto et al., 2013)

Salah satu penerapan dari POM-QM contohnya adalah dalam menentukan

bahan material, Material merupakan komponen yang sangat penting dalam


suatu proyek konstruksi, sehingga dalam penyediaanya harus kelola dengan

baik karena dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi sering timbul

masalah-masalah terkait persediaan material. Masalah tersebut dapat

menyebabkan penyelesaian pekerjaan tertunda sehingga berpengaruh

terhadap waktu pelaksanaan proyek maupun biaya total proyek. Oleh karena

itu, dibutuhkan suatu metode perencanaan pengendalian persediaan material

yang tepat agar proyek tersebut dapat berjalan dengan lancar dan sesuai

waktu yang dijadwalkan. (Neneng Winarsih, 2013)

Metode Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu konsep dalam

manajemen produksi yang membahas cara yang tepat dalam perencanaan

kebutuhan barang dalam proses produksi, sehingga barang yang dibutuhkan

dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan.. Dalam menunjang kegiatan

persediaan barang di suatu proyek, maka dibutuhkan juga penerapan sistem

informasi manajemen agar suatu organisasi proyek memiliki informasi yang

bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut

keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Oleh

karena itu agar memperoleh hasil yang lebih optimal, maka proses perhitungan

dibantu dengan menggunakan Software POM-QM V.3. Hasil perhitungan

tersebut berupa jumlah persediaan material, frekuensi pemesanan material,

serta biaya persediaan material. (Neneng Winarsih, 2013)

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan Praktikum adalah :

1. Mengetahui definisi dan fungsi POM-QM

2. Mahasiwa dapat mengaplikasikan POM-QM dalam memecahkan masalah.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengenalan POM-QM

Program POM for Windows adalah sebuah paket program komputer yang

digunakan untuk memecahkan masalah dalam bidang produksi dan operasi

yang bersifat kuantitatif. Kata POM merupakan kependekan dari Production

Operation Management. Tampilan grafis yang menarik dan kemudahan

pengoperasian menjadikan POM for Windows banyak digunakan sebagai

alternatif aplikasi komputer guna membantu pengambilan keputusan seperti

misalnya menentukan kombinasi produksi yang sesuai agar memperoleh

keuntungan sebesar-besarnya. Menentukan order pembelian barang agar

biaya perawatan menjadi seminimal mungkin, menentukan penugasan

karyawan terhadap suatu pekerjaan agar dicapai hasil yang maksimal, dan

lain sebagainya. Program ini menyediakan beberapa modul berbeda,(Sutanto

et al., 2013) yaitu:

1. Aggregate Planning

2. Assignment (Penugasan)

3. Balancing Assembly Line

4. Break Even/Cost-Volume Analysis

5. Decission Analysis (Pengambilan Keputusan)

6. Forecasting (Peramalan)

7. Inventory (Persediaan)

8. Job Shop Sceduling

9. Learning Curve

10. Linnier Proggraming (Pemrograman Linier)

11. Location Material


12. Lot Sizing

13. Requirements Planning

14. Operations Layout

15. Project Management (PERT/CPM)

16. Quality Control

17. Reliability

18. Simulation

19. Transportation

20. Waiting Lines (Antrian)

Gambar 2.1 Tampilan POM-QM

Dalam memecahkan masalah manajemen operasional, diperlukan model

untuk penyederhanaan yang sengaja dibuat untuk mempermudah

mempelajari dunia nyata yang kompleks. Model bisa berbentuk gambar,

simulator/prototype, matematis/grafik, dll. Dalam pengambilan keputusan

dapat dibantu dengan banyak alat analisis. Untuk melakukan analisis

diperlukan data.(Sutanto et al., 2013)

Data dibagi menjadi dua yaitu


a. Data Kualitatif (data yang wujudnya kategori/atribut. Atau data (data yang

wujudnya kategori/atribut. Atau data yang tidak berujud angka, kalaupun

berujud angka, angka tersebut hanya sekedar pengganti kategori).

b. Data Kuantitatif (data yang berujud angka atau numeris, dan angka-angka

itu bisa dilakukan operasi matematika. (Sutanto et al., 2013)

2.2 Langkah-langkah Menjalankan Pom For Windows

a. Melalui Shortcut

Apabila ada shortcut POM for Windows maka klik 2x pada icon (Gambar)

Shortcut POM for Windows.

b. Melalui Menu Program

Klik start → All Program → Pilih POM for Windows sehingga akam muncul

layer berikut :

Gambar 2.2 Program POM-QM

Secara garis besar layar POM for Windows terdiri atas :


1. Title Bar
Terdiri dari: The control Main Box, program name dan button untuk

layar yaitu Minimize, Maximize, dan close.


2. Menu Bar

Terdiri dari: File, Edit, View, Modul, Format, Tools, Windows, dan Help.

3. Tool Bar atau Button Bar

Terdiri dari: Command Bar, contohnya print screen dan solve, Instruction

Panel.

2.3 Menyimpan File Pada Pom For Windows

Format penyimpanan file pada program POM for windows memiliki

extention yang berbeda-beda tergantung dari permasalahan atau model yang

sedang digunakan untuk memecahkan masalah. Jika ingin menyimpan file

maka caranya Klik menu File pilih SAVE AS sehingga muncul dialog box

berikut (Sutanto et al., 2013)

Klik di sini untuk


menentukan Lokasi
simpan file

Ketikan nama
file di sini

Gambar 2.3 Cara Menyimpan File

Selanjutnya, pilih Folder untuk meletakan lokasi file dan tulisakan nama

file yang diinginkan dan Klik SAVE maka file akan tersimpan dengan ekstensi

sesuai dengan modul yang sedang digunakan.


2.4 Linear Programming

A. Pengertian Linear Programming

Linear Programing (LP) adalah salah satu metode untuk menyelesaikan

masalah optimasi dalam mengkombinasikan produk (product mix) dengan

sumberdaya yang terbatas atau memcahkan masalah yang terkait dengan

pengalokasian sumber daya perusahaan secara optimal untuk mencapai

keuntungan maksimal atau biaya minimum. Dua atau lebih produk dibuat

dengan sumber daya yang terbatas, misalnya keterbatasan orang, mesin,

material, jam kerja dan sebagainya. Tujuan yang ingin dicapai dalam Linier

Programming yaitu memaksimumkan profit atau meminimumkan biaya

dari produk yang dibuat. Masalah perhitungan muncul karena tiap-tiap

produk membutuhkan sumber daya yang berbeda-beda dan masing-

masing memberi kontribusi profit yang berbedabeda pula. (Sutanto et al.,

2013) Ada dua model dalam Linier Programming yaitu:

1. Model Grafik, model grafik digunakan untuk memecahkan masalah

penentuan kombinasi optimum (maksimal dua variabel) guna

memaksimumkan laba atau meminimumkan biaya dengan kendala

tertentu.

2. Model Simplex, model simplex digunakan untuk memecahkan masalah

programasi linear melalui iterasi di mana tahapan-tahapan

komputasional diulangi terus menerus sebelum diperoleh tingkat

optimal. Tujuannya sama seperti Model Grafik Linear Programming

yaitu untuk mendapatkan keuntungan maksimal (Maksimisasi) dan

biaya minimum (minimisasi). Namun pada model simplex, jumlah

variabel dua atau lebih dari dua. Sebelum memasukkan data dalam

POM, harus memformulasikan masalah tersebut dalam bentuk formula

matematis sebagai berikut:


1) Tentukan variabel

2) Fungsi tujuan

3) Fungsi kendala / batasan

Setelah menyusun formulasi linear programming, semua data

dimasukkan pada program POM for Windows. (Sutanto et al., 2013)

B. Langkah-langkah Penyelesaian Masalah Linear

Untuk menyelesaikan permasalahan Liniear Program pada Program

POM dilakukan dengan langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Jalankan program QM for Windows, pilih Module-Linear Programming

b. Pilih menu File - New, sehingga muncul tampilan seperti Gambar

berikut

2.4 Gambar Data Baru

Buat judul penyelesaian soal ini dengan mengisi bagian

c. Title: “CONTOH SOAL LP” . Jika Title tidak diisi, program QM for

Windows akan membuat judul sendiri sesuai default (patokan)-nya.

DefaultTitle ini dapat dirubah dengan meng-klik ikon edit

d. Isikan (set) jumlah kendala dengan 2, dengan cara meng-klik tanda

pada kotak Number of Constraints (dalam program QM for Windows,

tidak perlu memasukkan kendala non negatif)

e. Isikan (set) jumlah variabel dengan 2, dengan cara meng-klik tanda


pada kotak Number of Variables.

f. Pilih pada bagian Row names, kemudian isi dengan nama “jam

kerja”.

g. Pilih pada bagian Column names.

Gambar 2.5 Column names

Biarkan pada bagian Objective, tetap pada pilihan Maximize lanjutkan

denganmeng-klik tombol OK hingga akan muncul tampilan seperti berikut:

2.6 Gambar Kotak Penyelesaian Masalah

Isikan angka-angka pada kotak-kotak sesuai dengan permasalahan yang

akan dipecahkan. (Sutanto et al., 2013)

2.4 Transportation Programming

Pengertian Transportasi

Pada umumnya masalah transportasi berhubungan dengan distribusi suatu

produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju

beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, pada biaya transport minimum.

Karena hanya ada satu macambarang, suatu tempat tujuan dapat memenuhi
permintaanya dari satu atau lebih sumber. Asumsi dasar model ini adalah

bahwa biaya transport pada suatu rute tertentu proporsional dengan

banyaknya unit yang dikirimkan. Unit yang dikirimkan sangat tergantung pada

jenis produk yang diangkut. (Sutanto et al., 2013)

Yang penting, satuan penawaran dan permintaan akan barang yang

diangkut harus konsisten. Modul Transportasi digunakan untuk mengatur

distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke

tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal dengan biaya

pengangkutan yang paling rendah dan memaksimumkan keuntungan atau

meminimkan total waktu pengangkutan. Pada modul Transportation

menggunakan POM for Windows akan memberikan pilihan pemecahan kasus

menggunakan 4 pilihan metode, (Sutanto et al., 2013) yaitu:

a. Any Starting Method,

b. Northwest Corner Method

c. Minimum Cost Method, dan

d. Vogel’s approximation Method

Pada kasus transportasi, dapat terjadi kelebihan maupun kekurangan

jumlah barang yang tersedia dan diminta, antara lain:

a. Jumlah barang yang tersedia (Supply) sama dengan jumlah barang yang

diminta (Demand).

b. Jumlah barang yang tersedia lebih besar dari jumlah barang yang

diminta. Dalam keadaan ini muncul Dummy Destination.

c. Jumlah barang yang tersedia lebih sedikit dari jumlah barang yang

diminta. Dalamkeadaan ini muncul Dummy Source.

Langkah-langkah Penyelesaian Masalah Transportasi

Contoh kasus :
PT. LAKU JAYA memiliki tiga daerah pemrosesan, yaitu Pabrik 1, Pabrik 2

dan Pabrik 3. Serta memiliki tiga gudang yang berlokasi di A, B, C sebagai

tempat tujuan distribusi hasil produksi. Kapasitas produksi per bulan pabrik I=

90 ton, pabrik II = 60 ton, dan pabrik III = 50 ton. Permintaan masing-masing

gudang A = 50 ton, B = 110 ton, dan C = 40 ton per bulan. Berikut biaya

transportasi dari pabrik ke gudang ($):

Ke
Dari Gudang A Gudang B Gudang C

Pabrik 1 20 5 8
Pabrik 2 15 20 20
Pabrik 3 25 10 19

Tentukan dari pabrik mana dikirim ke gudang mana serta berapa jumlah

dan total biaya transportasi.

Langkah penyelesaian dengan POM:

dari menu utama POM, klik

a. Module Transportation

selanjutnya klik menu:

b. File NEW, akan muncul tampilan seperti berikut:

Gambar 2.7 Data Baru Masalah Trasnportasi


Lengkapi dan isi kotak di atas sesuai dengan data yang akan dianalisis .

Title : PT. Laku Jaya (Judul permasalahan)

Number of Sources : Jumlah pabrik yang memproduksi barang (pada kasus

di atas ada 3 pabrik).

Number of Destination : Jumlah tempat tujuan (pada kasus diatas ada 3)

Row name Options : Nama batasan yang diinginkan (source/dapat

diganti kemudian

Objective : Menggambarkan tujuan pengalokasian sumber daya

(pada kasus tujuannya adalah minimisasi)

Apabila sudah terisi semua dengan benar, klik OK. Akan muncul tampilan

isian. Isi kolom sesuai dengan data tabel yang ada pada kasus di atas.
Untuk
menganal

Klik di sini
Untuk
memilih

Gambar 2.8 Kolom Tabel dari Kasus

Klik starting method (pada tanda panah) untuk memilih metode yang akan

digunakan dalam analisis misal metode Vogel’s Approximation Method.

Gambar 2.9 Metode yang Digunkanan


Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis dengan menekan menu SOLVE.

Output pada modul Transportasi terdiri dari 6 jendela (windows) Untuk

memunculkan biaya marginal, solusi akhir, iterasi, pengalokasian dan rincian

biaya transportasinya maka klik pilihan yang dimaksud, atau klik window pada

menu kemudian pilih pilihan yang dimaksud hingga muncul tampilan dari

masing-masing pilihan. (Sutanto et al., 2013) Penjelasan outputnya sebagai

berikut:

1. Output yang pertama adalah Tranportation Shipments

Berdasarkan output analisis (Transportation Shipments), diketahui solusi

permasalahan transportasinya adalah sebagai berikut:

a. Pabrik 1 harus mengirim ke gudang B sebanyak 60 ton dan ke gudang C

sebanyak 30 ton.

b. Pabrik 2 harus mengirim ke gudang A sebanyak 50 ton dan ke gudang C

sebanyak 10 ton.

c. Pabrik 3 harus mengirim ke gudang B sebanyak 50 ton.

d. Dengan pengalokasian tersebut maka akan diperoleh biaya transportasi

yang optimal (biaya paling rendah) yaitu sebesar 1.550.

2. Marginal Cost

Marginal cost merupakan tambahan biaya yang terjadi apabila kita

mengalokasikan tidak sesuai dengan tabel solution. Berdasarkan tampilan

di atas, marginal cost pengalokasian untuk Pabrik 1 ke gudang A adalah

sebesar 15 Ton, artinya bahwa kita akan mengeluarkan tambahan biaya

sebesar 15ton x US $ 20 (lihat tabel biaya pabrik 1 ke Gudang A) sehingga

biaya tambahan sebesar US$ 300 apabila kita memaksakan

mengalokasikan dari pabrik 1 ke gudang A (karena pada tabel solution,

pabrik 1 sama sekali tidak dialokasikan ke A, tapi ke B dan C). Demikian


seterusnya akan terjadi tambahan biaya sebesar nilai marginal costnya,

apabila kita mengalokasikan tidak sesuai dengan yang ada pada tabel solusi.

3. Solution Tabel

Final Solution Table menunjukkan besarnya alokasi dari daerah asal

(sumber) ke daerah tujuan (destination) dan nilai marginal costnya, di mana

pada tampilan, besarnya alokasi ditunjukkan oleh angka yang tidak berada

dalam kurung (warna biru) sedangkan marginal costnya ditunjukkan oleh

angka dalam kurung (warna ungu).

4. Iteration

Iterasi merupakan tahapan (perhitungan, seperti perhitungan manual)

yang dilalui hingga diperoleh solusi optimal. Berdasarkan tampilan di atas,

pada permasalahan ini hanya terdapat 1 iterasi untuk mencapai solusi

optimal.

5. Shipments with cost

Shipments with cost menunjukkan besarnya alokasi dan biaya yang

diperlukan untuk pengalokasian tersebut. Berdasarkan tampilan di atas,

biaya pengalokasian dari pabrik 1 ke gudang B adalah 300 (kapasitas

pengiriman X biaya pengiriman = 60 ton X 5 = 300). Demikian seterusnya

untuk pengalokasian yang lain

6. Shipping List

Shipping List menunjukkan rincian pengalokasian, biaya per unit dan

biaya total tiap pengalokasian. Berdasarkan tampilan output di atas diketahui

bahwa dari pabrik W ke gudang B dikirim sebesar 60 ton dengan biaya per

ton sebesar 5 satuan sehingga biaya total untuk pengiriman tersebut adalah

sebesar 300, jumlah yang dikirim, biaya per unit dan biaya total tiap

pengalokasian tersebut sesuai dengan yang tercantum pada Shipping List.

(Sutanto et al., 2013)


BAB III

METODEOLOGI PENELITIAN

3.1 Prosedur Praktikum

1. Cara Memulai POM QM dengan Linear Programming.

a. Jalankan program QM for Windows, pilih Module – Linear Programming

b. Pilih menu File – New.

c. Buat judul penyelesaian soal ini dengan mengisi bagian Title: “Contoh

Soal LP”. Jika Title tidak diisi, program QM for Windows akan membuat

judul otomatis sesuai default-nya. Default Title ini dapat dirubah dengan

cara klik modify default title.

d. Isikan (set) jumlah kendala dengan 2, dengan cara klik tanda pada kotak

Number of Constraints.

e. Isikan (set) jumlah variabel dengan 2, dengan cara klik tanda pada kotak

Number of Variablel.

f. Pilih others pada bagian Row names, kemudian isi dengan nama “jam

kerja”.

g. Pilih others pada bagian Column names

h. Biarkan pada bagian Objective, tetap pada pilihan Maximize

i. Klik OK. Isikan angka-angka pada kotak-kotak yang bersesuaian antara

jam kerja dan variabel

j. Selesaikan contoh soal ini dengan cara klik tombol pada toolbar atau

dari menu File – Solve, atau dengan menekan tombol F9 pada keyboard

k. Jika ternyata ada data soal yang perlu diperbaiki, klik tombol edit pada

toolbar atau dari menu File – Edit

l. Jangan lupa simpan (save) file kerja dengan menu File – Save atau

menekan tombol Ctrl+S


2. Cara Memulai POM QM dengan Transportasi

a. Jalankan program QM for Windows, pilih Module – Transportation, tekan

tombol Alt + F4 pada keyboard

b. Pilih menu File – New, sehingga muncul tampilan Cara Membuat Garis

Tabel

c. Buat judul penyelesaian soal ini dengan mengisi bagian Title: “Contoh

Soal Transportasi”. Jika Title tidak diisi, program QM for Windows akan

membuat judul otomatis sesuai default-nya. Default Title ini dapat

dirubah dengan cara klik modify default title

d. Isikan (set) jumlah sumber dengan 3, dengan cara klik tanda pada kotak

Number of Sources.

e. Isikan (set) jumlah tujuan dengan 3, dengan cara klik tanda pada kotak

Number of Destinations.

f. Biarkan pada Objective, tetap pada pilihan Minimize

g. Klik OK. Isikan angka-angka yang sesuai pada kotak-kotak yang

bersesuaian antara Pabrik dan Gudang

h. Selesaikan contoh soal ini dengan cara klik tombol pada toolbar atau

dari menu File – Solve, atau dengan menekan tombol F9 pada keyboard

i. Jika ternyata ada data soal yang perlu diperbaiki, klik tombol edit pada

toolbar atau dari menu File – Edit

j. Jangan lupa simpan (save) file kerja dengan menu File – Save atau

menekan tombol Ctrl+S.


3.2 Flowchart

Mulai

Latar Belakang

Tinjauan Pustaka

Tujuan Praktikum

Metodologi Penelitian

Pengolahan Data
1. Linear Programming
2. Transportasi

Analisa dan Pembahahasan

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart


BAB IV

PENGOLAHAN DATA

4.1 Linear Programming

1. Perusahaan barang tembikar colonial memproduksi 2 produk setiap hari,

yaitu cangkir dan mangkok. Perusahaan itu mempunyai 2 sumber daya

terbatas jumlahnya untuk memproduksi produk-produk tersebut, yaitu

tanah liat (120 kg/hari) dan tenaga kerja (40 jam/hari). Dengan keterbatasan

sumber daya perusahaan ingin mengetahui berapa banyak cangkir dan

mangkok yang akan diproduksi tiap hari dalam proses memaksimumkan

laba. Kedua produk mempunyai kebutuhan sumber daya produksi serta

labaper unit yang ditunjukkan pada tabel.

Tabel 4.1 Studi Kasus Linear Programming

Produk Tenaga Tanah Liat Laba


Kerja
(kg/unit) (Rp/unit)
(jam/unit)
Mangkok 1 3 4000
Cangkir 2 2 5000
Jumlah 40 120

Tabel 4.2 Input Data Linear Programming

….Tabel 4.3 Linear Programming Result


Tabel 4.4 Ranging

Tabel 4.5 Solution List

Tabel 4.6 Iteration


Tabel 4.7 Dual

Grafik 4.1 Graph

2. PT LAQUNATEKSTIL memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi 2

jenis produk, yaitu kain sutera dan kain wol. Untuk memproduksi kedua

produk diperlukan bahan baku benang sutera, benang wol dan tenaga

kerja. Maksimum penyediaan benang sutera adalah 60 kg/hari, benang wol

30 kg/hari dan tenaga kerja 40 jam/hari. Laba untuk setiap kain sutera dan

kain wol masing-masing adalah Rp. 75.000 dan Rp. 50.000. Berapakah

yang harus diproduksi PT LAQUNATEKSTIL. Kebutuhan setiap unit produk

akan bahan baku dan jam tenaga kerja dapat dilihat dalam tabel.
4.8 Tabel Studi Kasus Linear Programming

Bahan Jenis Produksi Bahan yang

Novel majalah Tersedia

Kertas (kg) 2 1 70

Tinta (desiliter) 1 1 40

Waktu 1 3 90

Keuntungan 4 6

(Rp)

4.9 Input Data Linear Programming

4.10 Linear Programming Result

4.11 Ranging
4.12 Solution Lis

4.13 Iteration

4.14 Dual
Grafik 4.2 Graph

3. PT. Eb07 akan membuat kain sutera dan kain wol yang terbuat dari benang

sutera 3 kg untuk pembuatan kain sutera, benang sutera 4 kg dan benang

wol 1 kg untuk pembuatan kain wol. Masing-masing membutuhkan masa

kerja 2 jam untuk kain sutera dan kain wol. Benang sutera kurang dari 120

kg, benang wol kurang dari 20 kg dan masa kerja kurang dari 40 jam. Laba

untuk setiap kain sutera dan kain wol yang dihasilkan masing-masing Rp.

80000 dan Rp. 65000. Berapakah yang harus diproduksi PT. Eb07?

Tabel 4.15 Studi Kasus Linear Programming

Produk Benang Benang Wol Masa Kerja


Sutera
(kg) (jam)
(kg)
Kain 3 - 2
sutera
Kain wol 4 1 2

120 20 40

Tabel 4.16 Input Data Linear Programming


Tabel 4.17 Linear Programming Result

Tabel 4.18 Ranging

Tabel 4.19 Solution List

Tabel 4.20 Iterations


Tabel 4.21 Dual

Grafik 4.3 Graph

4. T. VENUS adalah pabrik yang memiliki dua jenis produk, yaitu Astro dan

Cosmos. Untuk memproduksi kedua produk, diperlukan bahan baku A,

bahan baku B dan tenaga kerja. Maksimum penyediaan bahan baku A

adalah 60 kg/hari, bahan baku B 30 kg/hari dan tenaga kerja 40 jam/hari.

Kebutuhan bahan baku A, bahan baku B dan tenaga kerja dapat dilihat

dalam tabel. Produk memberikan keuntungan sebesar Rp. 40 untuk Astro

dan Rp. 30 untuk Cosmos. Bagaimana menentukan jumlah produk yang

akan diproduksi dalam setiap hari agar mencapai laba maksimal.


Tabel 4.22 Studi Kasus Linear Programming

Jenis bahan Maksimum

baku dan Astro Cosmos penyediaan

tenaga kerja

Bahan baku A 2 3 60 kg

Bahan baku B - 2 30 kg

Tenaga kerja 2 1 40 ja
m

Tabel 4.23 Input Data Linear Programming

Tabel 4.24 Linear Programming Result

Tabel 4.25 Ranging


Tabel 4.26 Solution List

Tabel 4.27 Iteration

Tabel 4.28 Dua


Grafik 4.4 Graph

5. Suatu perusahaan akan memproduksi 2 jenis produk, yaitu lemari dan kursi.

Untuk memproduksi 2 produk tersebut dibutuhkan 2 kegiatan, yaitu proses

perakitan dan pengecetan. Perusahaan menyediakan waktu 56 jam untuk

proses perakitan dan 60 jam untuk proses pengecetan. Untuk produksi 1

unit lemari diperlukan waktu 8 jam perakitan dan 5 jam pengecetan. Untuk

produksi 1 unit kursi diperlukan 7 jam perakitan dan 12 jam pengecetan.

Jika masing-masing produk adalah Rp. 200 ribu untuk lemari dan Rp. 100

ribu untuk kursi, tentukan solusi optimal agar mendapatkan hasil yang

maksimal.

Tabel 4.29 Studi Kasus Linear Programming

Produk Perakitan Pengecetan Biaya

Lemari 8 5 200

Kursi 7 12 100

Jumlah 56 60
Tabel 4.30 Input Data Linear Programming

Tabel 4.31 Linear Programming Result

Tabel 4.32 Ranging

Tabel 4.33 Solution List


Tabel 4.34 Iterations

Tabel 4.35 Dual

Grafik 4.5 Graph


4.2 Tranportation Programming

1. PT. Raja Tunggal yang merupakan sebuah pabrik yang memproduksi rokok

memiliki beberapa lokasi pabrik yang memproduksi produk rokok dari PT.

Raja Tunggal, pabrik ini berada di daerah Solo, Salatiga dan Banyumas lalu

akan memasok produk ke gudang yang berada di Boyolali, Klaten dan

Rembang. Gudang ini akan mendistribusikan ke toko-toko disekitarnya.

Kapasitas supply per bulan Solo = 180 dus, Salatiga = 165 dus, dan

Banyumas = 170 dus. Permintaan masing-masing Boyolali = 65 dus, Klaten

= 61 dus, dan Rembang = 72 dus.

Tabel 4.36 Studi Kasus Transportasi

Gudang Boyolali Klaten Rembang

Pabrik

Solo 471 485 650

Salatiga 981 512 495

Banyumas 521 650 430

Tabel 4.37 Input Data Transportasi

Tabel 4.38 Result


Tabel 4.39 Marginal Costs

4.40 Final Solution Tablel

Tabel 4.41 Final Solution Table

Tabel 4.42 Iterations


Tabel 4.43 Shipping List

2. Suatu perusahaan semen mempunyai tiga pabrik di tiga tempat yang

berbeda, yaitu PW, PH dan PP dengan kapasitas masing-masing 90, 60

dan 50 ton/bulan. Produk semen yang dihasilkan dikirim ke tiga lokasi

penjualan, yaitu GA, GB dan GC dengan permintaan penjualan masing-

masing 50, 100 dan 40. Ongkos angkut (Rp. 000/ton semen) dari masing-

masing pabrik ke lokasi penjualan adalah sebagai berikut.

Tabel 4.44 Studi kasus Transportasi

Ke Gudang Gudang B Gudang C Kapasitas


A
Dari pabrik

Pabrik W 20 5 8 90

Pabrik H 15 20 10 60

Pabrik P 25 10 19 50

Kebutuhan 50 110 40

gudang
Tabel 4.45 Input Data Transportasi

Tabel 4.46 Result

Tabel 4.47 Marginal Costs

Tabel 4.48 Final Solutions Table


Tabel 4.49 Shipment with Costs

Tabel 4.50 Iterations

Tabel 4.51 Shipping List

3. Pengiriman 600 ton gandum dari 3 gudang, yaitu Kansas City tersedia 150

ton, Omaha tersedia 175 ton, dan Des Moines tersedia 275 ton. Dikirim ke

3 lokasi pabrik, yaitu Chicago membutuhkan 200 ton, St. Louis

membutuhkan 100 ton, dan Cincinnati membutuhkan 300 ton. Biaya satuan

pengiriman (dalam $/ton) sebagai berikut :


Tabel 4.52 Studi Kasus Transportasi

Pabrik Chicago St. Louis Cincinnati

Gudang

Kansas City 6 8 10

Omaha 7 11 11

Des Moines 4 5 12

Tabel 4.53 Input Data Transportasi

Tabel 4.54 Result

Tabel 4.55 Marginal Costs


Tabel 4.56 Final Solution Table

Tabel 4.57 Shipment with Costs

Tabel 4.58 Iterations

Tabel 4.59 Shipping List


4. Perusahaan air mineral ingin mendistribusikan produk terbarunya ke 4 agen

yang menjadi pelanggan perusahaan tersebut dan inginmendistribusikannya

ke beberapa kota di Indonesia dengan biaya antar kepada para agen

dihitung dengan jarak tempat agen tersebut setiap per galonnya. Berikut

biaya pengiriman produk tersebut dalam bentuk rupiah (Rp).

Tabel 4.60 Studi Kasus Transportasi

Ke Cilegon Kuningan Bandung Padang Supply

Dari

Agen 1 110 90 95 75 6300

Agen 2 80 75 120 80 4750

Agen 3 95 100 65 115 5450

Agen 4 70 85 75 90 6500

Demand 5200 5500 6000 6300

Tabel 4.61 Input Data Transportasi

Tabel 4.62 Result


Tabel 4.63 Marginal Costs

Tabel 4.64 Final Solution Table

Tabel 4.65 Shipment with Costs

Tabel 4.66 Iterations


Tabel 4.67 Shipping List

5. Sebuah perusahaan memiliki 4 gudang dengan pasar tujuan sebanyak 5

daerah pasar. Kapasitas keempat gudang secara berurutan adalah 250,

400, 550, dan 300 ton. Permintaan pasar secara berurutan adalah 180,

320, 370, 430, dan 100 ton. Biaya angkut dari gudang ke pasar (dalam Rp.

000/ton) sebagai berikut.

Tabel 4.68 Studi Kasus Transportasi

Pasar

P1 P2 P3 P4 P5

Gudang
G1 22 17 27 23 19
G2 34 26 30 29 24
G3 25 25 30 35 33
G4 28 34 32 30 22

Tabel 4.69 Input Data Transportasi


Tabel 4.70 Result

Tabel 4.71 Marginal Costs

Tabel 4.72 Final Solution Table


Tabel 4.73 Shipment with Costs

Tabel 4.74 Iterations

Tabel 4.75 Shipping List


BAB V

ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisa

5.1.1. Linear Programming

Tabel 5.1 Output Linear Programming POM-QM

No. Produsen X1 X2 Keuntungan (Z)

PT. Tembikar
Mangkok = Cangkir
1. Rp. 160.000
40 =0
Colonial
PT
Kain Sutera Kain Wol
2. Rp. 1.625.000
= 15 = 10
LAQUNATEKSTL

Kain Sutera Kain Wol


3. PT. Eb 07 Rp. 1.600.000
= 20 =0
Astro Cosmos
4. PT. VENUS Rp. 900
= 15 = 10

5. Produsen Mebel Lemari = 7 Kursi = 0 Rp. 1.400

5.1.2 Transportasi Linear

Tabel 5.2 Output Transportasi POM-QM

No. Pengirim Penerima, Asal dan Jumlah diterima

Rembang
PT. Raja Klaten
1 Boyolali Banyumas
Tunggal Solo = 61
Solo = 65 = 72

Gudang
Gudang C
B Pabrik
Gudang Pabrik W
W
2 Perusaha A = 30
= 60
anSemen Pabrik H Pabrik H
Pabrik P
= 50 = 10
= 50
Chicago Cincinnati
St. Louis
3 Pasokan Omaha = Kansas City
Des
Gandum 25Des = 150
Moines
Moines Omaha
= 100
= 175 = 150

Bandung
Kuningan
Agen 3 Padang
Perusaha Cilegon Agen 2 =
Agen 1
4 an Air Agen 4 4750 = 5450

Mineral =
= 5200 Agen 4 = Agen 4
63000
750
=550

Pasar 4
Pasar 2 Pasar 3
Gudan
Pasar 5
Pasar 1 Gudang 1 Gudang 2 g2
Perusaha Gudang
5 Gudang 3 = 250 = 70 = 330
an Gula 4
= 180 Gudang 3 Gudang 3 Gudan
= 100
g4
= 70 = 300
= 100

5.2 Pembahasan

5.2.1 Linear Programming

Dari analisa diatas dapat dijelaskan sebagai berikut.


1. Jadi untuk mendapatkan keuntungan maksimal dalam satu hari, PT.

Tembikar Colonial harus memproduksi Mangkok sebanyak 40 dan

tidak memproduksi Cangkir, sehingga memperoleh keuntungan

sebesar Rp. 160.000.

2. Jadi untuk mendapatkan keuntungan maksimal dalam satu hari, PT

LAQUNATEKSTIL harus memproduksi Kain Sutera sebanyak 15 dan


Kain Wol sebanyak 10, sehingga memperoleh keuntungan sebesar

Rp. 1.625.000.

3. Jadi untuk mendapatkan keuntungan maksimal dalam satu hari, PT.

Eb07 harus memproduksi Kain Sutera sebanyak 20 dan tidak

memproduksi Kain Wol, sehingga memperoleh keuntungan sebesar

Rp. 1.600.000.

4. Jadi untuk mendapatkan keuntungan maksimal dalam satu hari, PT.

VENUS harus memproduksi Astro sebanyak 15 dan Cosmos

sebanyak 10, sehingga memperoleh keuntungan sebesar Rp. 900.

5. Jadi untuk mendapatkan keuntungan maksimal dalam satu hari,

Produsen Mebel harus memproduksi Lemari sebanyak 7 dan tidak

memproduksi Kursi, sehingga memperoleh keuntungan sebesar Rp.

1.400.

5.2.3 Transportasi Programming

Dari analisa diatas dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Jadi pengiriman PT. Raja Tunggal dari pabrik ke gudang dengan

jumlah yang tepat untuk mendapatkan biaya terkecil adalah pabrik

Solo mengirim ke gudang Boyolali dan Klaten masing-masing

sebanyak 65 dus dan 61 dus, serta pabrik Banyumas mengirim ke

gudang Rembang sebanyak 72 dus.

2. Jadi pengiriman Perusahaan Semen dari pabrik ke gudang dengan

jumlah yang tepat untuk mendapatkan biaya terkecil adalah Pabrik H

mengirim ke Gudang A dan Gudang C masing-masing sebanyak 50

ton dan 10 ton, Pabrik W mengirim ke Gudang B dan Gudang C

masing-masing sebanyak 60 ton dan 30 ton, serta Pabrik P mengirim

ke Gudang B sebanyak 50 ton.


3. Jadi pengiriman Pasokan Gandum dari gudang ke pabrik dengan

jumlah yang tepat untuk mendapatkan biaya terkecil adalah gudang

Omaha mengirim ke pabrik Chicago dan Cincinnati masing-masing

sebanyak 25 ton dan 150 ton, gudang Des Moines mengirim ke

pabrik Chicago dan St. Louis masing-masing sebanyak 175 ton dan

100 ton, serta gudang Kansas City mengirim ke pabrik Cincinnati

sebanyak 150 ton.

4. Jadi pengiriman Perusahaan Air Mineral dari agen ke beberapa kota

di Indonesia dengan jumlah yang tepat untuk mendapatkan biaya

terkecil adalah Agen 4 mengirim ke Cilegon, Kuningan, dan Bandung

masing-masing sebanyak 5200, 750, dan 550, Agen 2 mengirim ke

Kuningan sebanyak 4750, Agen 3 mengirim ke Bandung sebanyak

5450, serta Agen 1 mengirim ke Padang sebanyak 6300.

5. Jadi pengiriman Perusahaan dari gudang ke pasar dengan jumlah

yang tepat untuk mendapatkan biaya terkecil adalah Gudang 3

mengirim ke Pasar 1, Pasar 2, Pasar 3 masing-masing sebanyak

180, 70, dan 300, Gudang 1 mengirim ke Pasar 2 sebanyak 250,

Gudang 2 mengirim ke Pasar 3 dan Pasar 4 masing-masing

sebanyak 70 dan 330, serta Gudang 4 mengirim ke Pasar 4 dan

pasar 5 masing-masing sebanyak 100 dan 100.


BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat saya ambil setelah melakukan melakukan

praktikum mengenai “Modul 2 POM-QM’ di Laboratorium Komputasi dan

Multimedia” yakni, Linear Programming (LP) merupakan suatu model umum

yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-

sumber yang terbatas secara optimal. Dengan kata lain Linear Programming

adalah metode atau teknik matematis yang digunakan untuk membantu

manajer dalam pengambilan keputusan dam metode Transportasi merupakan

suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber

yang menyediakan produk yang sama ke tempat- tempat yang membutuhkan

secara optimal. Metode transportasi digunakan untuk memecahkan masalah

bisnis, pembelanjaan modal, alokasi dana untuk investasi, analisis lokasi,

keseimbangan lini perakitan dan perancanaan serta scheduling produksi.

6.2 Saran

6.2.1 Saran untuk Laboratorium

Dapat memberikan dukungan dalam hal kelengkapan untuk praktikum

saat ini berupa komputer yang dapat digunakan oleh mahasiswa yang

tidak memiliki laptop dan juga hendaknya prosedur praktikum diterapkan

dengan baik walaupun dilaksanakan secara online.

6.2.2 Saran untuk Asisten

Saran untuk asisten agar dapat lebih membimbing praktikan dalam

menjalankan praktikum sehingga praktikan dapat menyelesaikan

laporanya dengan baik juga.

Anda mungkin juga menyukai