Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN

MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY


CONTROL PADA PT FORMOSA BAG INDONESIA

PROPOSAL KERJA PRAKTIK

NANDA NURFADILAH
5170611064

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA
2019
Daftar Isi
Daftar Isi ......................................................................................................................................... 2
1. Latar Belakang.................................................................................................................. 3
2. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
3. Batasan............................................................................................................................... 4
4. Tujuan ................................................................................................................................ 5
5. Manfaat .............................................................................................................................. 5
6. Landasan Teori ................................................................................................................. 5
6.1 Pengertian Statistic Quality Control ......................................................................... 5
6.2 Alat Pengendalian Kualitas (Quality Control) .......................................................... 6
7. Penelitian Terdahulu ...................................................................................................... 10
8. Metode Penelitian ........................................................................................................... 16
8.1 Diagram Alir Penelitian ........................................................................................... 16
9. JADWAL PENELITIAN ............................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 20

2
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengendalian produk merupakan salah satu kebijakan penting yang harus dilakukan
dari tahap awal suatu proses sampai produk jadi, sampai pendistribusian kepada konsumen.
Meningkatkan kualitas produk untuk memuaskan pelanggan merupakan salah satu hal
yang menjadi tujuan bagi setiap perusahaan. Banyak produk yang dihasilkan dengan
berbagai macam jenis, mutu, serta bentuk, dimana keseluruhan tersebut ditujukan untuk
menarik minat konsumen, Oleh karena itu setiap perusahaan dituntut agar mampu
menciptakan produk dengan spesifikasi yang terbaik, sehingga kepuasan pelanggan dapat
terpenuhi. (Feingenbaum, 2004).
PT FORMOSA BAG INDONESIA merupakan perusahaan penghasil tas yang
berlokasi di Jl. Raya Semarang – Purwodadi Km.26,5 Ds.Gebangan Kec.Tegowanu
Grobogan – Jateng. PT Formosa Bag Indonesia adalah perusahaan swasta yang bergerak
di bidang usaha manufaktur tas kulit dan non kulit yang bekerja sama dengan Perusahaan
Internasional yang memproduksi produk-produk dengan merk NIKE, ADIDAS, Reebok.
Dalam setiap tahunnya, PT FORMOSA BAG INDONESIA mengalami kecacatan produk
yang sangat tinggi. Melihat kondisi tersebut, maka perlu dilakukan usulan perbaikan
kualitas untuk mengurangi defect pada produk tas sehingga dapat mencapai efektifitas dan
efisiensi proses produksi yang optimal.
Usaha pengendalian kualitas dalam produksi merupakan usaha pencegahan dan
dilaksanakan sebelum kesalahan kualitas produk tersebut terjadi, melainkan mengarahkan
agar kesalahan kualitas tersebut tidak terjadi dalam perusahaan yang bersangkutan.
Persoalan dalam pengendalian kualitas yaitu bagaimana menjaga dan mengarahkan agar
produk yang diproduksi oleh perusahaan dapat sesuai dengan yang telah direncanakan.
Proses pengendalian kualitas produk merupakan proses yang sangat penting bagi
perusahaan sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan dan menyusun rencana serta
dapat memperbaiki sistem pengendalian dan pengawasan terhadap produk yang
diproduksi.

3
Metode Statistical Quality Control (SQC) adalah metode yang dipakai untuk
mengatasi masalah tersebut, tujuannya adalah untuk mengendalikan mutu produk dan
mengurangi jumlah produk yang mengalami defect terkait banyaknya produk yang cacat.
Penggunaan metode Statistical Quality Control (SQC) dikarenakan metode Statistical
Quality Control (SQC) lebih berfokus pada pengendalian mutu produk dalam melakukan
perbaikan dengan siklus PDCA dan Seven tools. Selain itu, metode ini dipilih karena
memiliki langkah-langkah yang terstruktur dan terukur dalam menyelesaikan
permasalahan, sehingga berdasar pada data dan fakta yang ada dapat dilakukan perbaikan.
Karena implementasi SQC sangat diperlukan untuk mengetahui penyebab suatu
permasalahan dan mendapatkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka judul laporan kerja praktik yang
akan dilakukan adalah “ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL PADA PT.
FORMOSA BAG INDONESIA”.

2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut:
1 Bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas di PT Formosa Bag Indonesia dalam
upaya menekan tingkat kerusakan produk?
2 Jenis kerusakan apa saja yang terjadi pada produk yang diproduksi oleh PT Formosa
Bag Indonesia?
3 Faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan pada produk yang diproduksi PT
Formosa Bag Indonesia?

3. Batasan
Agar penelitian lebih fokus pada penyelesaian masalah yang dihadapi, maka dilakukan
pembatasan ruang lingkup pada penelitian. Batasan-batasan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian ini berfokus pada proses produksi di PT Formosa Bag Indonesia.
2. Penelitian hanya melakukan analisis pengendalian kualitas.
3. Metode yang digunakan Statistic Quality Control (SQC).

4
4. Tujuan
Tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas di PT Formosa Bag
Indonesia.
2. Mengetahui jenis-jenis kerusakan yang terjadi pada produk yang dihasilkan oleh PT
Formosa Bag Indonesia.
3. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan pada produk yang
dihasilkan oleh PT Formosa Bag Indonesia.

5. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat memberikan salah satu alternatif pemecahan masalah kepada PT Formosa Bag
Indonesia dalam mengatasi pengendalian kualitas.
2. Sebagai pedoman bagi perusahaan untuk mengendalikan dan mengontrol pengendalian
kualitas produk.
3. Dapat menuangkan ilmu dan mengaplikasikan teori-teori statistika yang diperoleh
selama kuliah untuk menyelesaikan permasalahan yang diteliti.

6. Landasan Teori
6.1 Pengertian Statistic Quality Control
Statistic Quality Control (pengendalian kualitas statistik) adalah teknik yang
digunakan untuk mengendalikan dan mengelola proses baik manafaktur maupun jasa
melalui penggunaan metode statistik (Dorothea. W.A,2003). Pengendalian kualitas
statistik merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor,
mengendalikan, menganalisis, mengelola, dan memperbaiki produk dan proses
menggunakan metode-metode statistik.

Pendendalian kualitas statistik (statistic quality control) secara garis besar


digolongkan menjadi dua, yaitu pengendalian proses statistik (statistic process
control) dan rencana penerimaan sampel produk (acceptance sampling). Berdasarkan
jenis data yang digunakan pengendalian kualitas statistik dapat dibagi atas dua

5
golongan, yaitu pengendalian kualitas untuk data variabel dan pengendalian kualitas
untuk data atribut.

6.2 Alat Pengendalian Kualitas (Quality Control)


Alat-alat pengendalian kualitas diperlukan untuk melakukan pengendalian
kualitas dimana untuk mendeteksi adanya cacat dari suatu produk. Fungsi alat
pengendalian kualitas adalah meningkatkan kemampuan perbaikan proses sehingga
akan diperoleh peningkatan kemampuan berkompetensi, dan meningkatkan
produktifitas sumber daya. Alat-alat pengendalian kualitas ini dibuat dengan tujuan
untuk mendeteksi penyebab khusus yang mengakibatkan terjadinya kecacatan atau
proses diluar kontrol sedini mungkin sehingga kualitas produk dapat dipertahankan.

Seorang profesor Engineering di Universitas Tokyo yang bernama Kaoru


Ishikawa kemudian mengemukakan bahwa dari alat-alat tersebut, terdapat 7 alat utama
yang dapat menyelesaikan hamper 95% permasalahan yang dihadapi oleh Perusahaan.
Ketujuh alat tersebut yang terdiri dari Cause and Effect Diagram, Check Sheet, Pareto
Diagram, Histogram, Control Chart, Scatter Diagram dan Flowchart ini kemudian
dikenal dengan istilah QC Seven Tools atau Tujuh Alat Pengendalian Kualitas. Prof.
Kaoru Ishikawa.

Dari ketujuh alat pengendalian kualitas tersebut digunakan 4 tool yang nantinya
digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Histogram
Histogram adalah salah satu alat bantu dalam memecahkan masalah yang berupa
grafik khusus yang menggambarkan penyebaran data sebagai hasil dari satu macam
pengukuran darisuatu proses, yang dapat digunakan untuk:
a. Membuktikan atau menyelidiki apakah suatu proses benar-benar terjadi. Dimana
histogram akan berfungsi sebagai indikator masalah dan dengan penyelidikan lebih
lanjut dapat dibuktikan sumber atau sebab masalah tersebut.
b. Menyampaikan informasi mengenai variasi dalam suatu proses.
c. Mengambil keputusan dengan memusatkan perhatian pada upaya perbaikan.

6
Gambar 1. Histogram
(Sumber: Sualaman, 2015)
2. Diagram Pareto
Alat lain dari 7-QC tools yang sering digunakan adalah ‘diagram pareto’.
Diagram pareto ini sebenarnya adalah diagram batang biasa, namun memiliki
spesifikasi khusus yang berkaitan dengan penentuan skala prioritas dari penanganan
suatu permasalahan.
a. Beberapa kegunaan dari diagram pareto ini adalah:
b. Menunjukkan persoalan utama yang ada pada suatu proses/rangkaian proses.
c. Menyatakan perbandingan masing-masing persoalan terhadap keseluruhan.
d. Menunjukkan skala prioritas dari setiap permasalahan yang sedang dibahas
e. Sebagai alat untuk melakukan evaluasi, terhadap tingkat keberhasilan dari suatu
proses perbaikan.

7
Gambar 2. Diagram Pareto
(Sumber: Sualaman, 2015)

3. Petak Kendali (Control Chart)


Peta kendali merupakan sal
ah satu alat dalam mengendalikan proses. Umumnya peta kendali dipergunakan
untuk : (Gazpersz, 2003)
a. Menentukan apakah proses berada dalam pengendalian statistik.
b. Memantau proses terus-menerus agar proses tetap stabil secara statistik dan hanya
mengandung variasi penyebab umum.
c. Menentukan kemampuan proses (process capability).
Pada dasarnya setiap Peta Kontrol memiliki:
a. Garis tengah/pusat (central line/CL) merupakan target nilai.
b. Sepasang batas kontrol (control limits), dimana satu batas kontrol ditempatkan di
atas central line merupakan batas kontrol atas (upper control limit/UCL), dan yang
satu lagi ditempatkan di bawah central line merupakan batas kontrol bawah (lower
control limit/LCL).
c. Tebaran nilai-nilai karakteristik kualitas yang menggambarkan keadaan dari
proses, dimana jika semua nilai yang diplot berada di dalam batas kontrol tanpa
memperlihatkan kecenderungan tertentu, maka proses dianggap berada dalam
keadaan terkendali. Namun, jika semua nilai yang diplot berada diluar kontrol atau
memperlihatkan kecenderungan tertentu, maka proses dianggap tidak terkendali

8
sehingga perlu diambil tindakan korektif untuk memperbaiki proses yang ada.
Ilustrasi dari sebuah peta kendali dapat dilihat pada gambar.

Gambar 3. Peta Kendali


(Sumber: Sualaman, 2015)

4. Diagram Sebab Akibat (Cause & Effect Diagram).


Diagram sebab akibat atau yang lebih dikenal dengan nama diagram tulang ikan
(fishbone diagram) diperkenalkan pertama kalinya oleh Prof. Kaoru Ishikawa pada
tahun 1943. Diagram fish boneatau tulang ikan dapat digunakan untuk :
a. Memperlihatkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas hasil.
b. Membuat kategori atau mengelompokkan berbagai sebab potensial dari suatu
masalah.
c. Menjelaskan suatu proses bekerja dan masalah-masalah yang terjadi didalamnya.
Diagram tulang ikan ini pada umumnya memiliki 5 faktor utama yang perlu
diperhatikan dalam setiap penyusunannya, seperti terlihat dalam gambar dibawah ini.

9
Gambar 4. Diagram Sebab Akibat
(Sumber: Sualaman, 2015)

7. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang akan dilakukan dengan metode Quality Control Circle bukanlah
penelitian pertama, maka dari itu Tabel 7.1 merupakan jurnal penelitian terdahulu terkait
dengan metode penelitian yang digunakan guna membandingkan hasil penelitian terdahulu
dengan penelitian yang dilakukan saat ini.
Tabel 1. Penelitian Terdahulu

No Nama/Tahun Judul Metode Analisis/Kesimpulan


1 Mohd Fadil Mohd Yunus, A Critical Assessment Statistical Studi ini memberikan
Dr. Che Azlan Taib, Dr. on the Implementation Quality deskripsi awal tentang
Rosman Iteng/2017 of Statistical Quality Control status statistik saat ini
Control Tool Among implementasi
(SQC)
SMEs Food Industry in
pengendalian kualitas
dalam industri
Malaysia
pengolahan makanan
melalui evaluasi
empat belas (14) alat
kontrol kualitas untuk
perusahaan dari
kalangan UKM. Studi
ini menemukan yang
baru
mekanisme untuk
industri makanan
Malaysia, yang
sebelumnya hanya
berfokus pada
sektor manufaktur, yaitu
melalui peningkatan
dalam bimbingan

10
dukungan untuk UKM
dengan mendorong
penggunaan SQC
sebagai alternatif baru
untuk stigma inovatif.
Ini untuk memastikan
bahwa kualitas a
produk yang
dikeluarkan dijamin
sesuai dengan pedoman
dan standar yang
ditetapkan oleh
lembaga terkait di
Malaysia tentang
keamanan pangan
internasional.
Implementasi statistik
kontrol kualitas sangat
dipengaruhi oleh status
perusahaan, di mana
perusahaan
kategori menengah
lebih mampu
memberikan pelatihan
dan kursus kepada
karyawan di
program pengendalian
kualitas dibandingkan
dengan perusahaan dari
usaha mikro dan
kategori kecil.
Diharapkan bahwa
penelitian ini akan
bermanfaat bagi UKM
terutama di industri
makanan sebagai
serta membantu para
penasihat / konsultan
untuk memberikan
panduan layanan
melalui pelatihan yang
diberikan oleh
lembaga pemerintah
untuk memastikan
kinerja UKM dalam

11
praktik kualitas dan
produktivitas
ditingkatkan.

2 T. I. Ogedengbe, R. K. Application of Statistical Kontrol kualitas statistik


Apalowo and A. B. Statistical Quality Quality Xbar dan S chart telah
Akinde/2016 Control for Control berhasil diterapkan pada
Investigating Process proses produksi Kawat
(SQC)
Stability Nigeria
and Control in an Industry Limited
Electric Wire sehubungan dengan
Industry diameter dan listrik
resistensi produk
sebagai karakteristik
kualitas. Xbar
dan bagan S yang
dibangun
mengungkapkan bahwa
data diperoleh pada
karakteristik kualitas
didistribusikan secara
seragam dan bahwa
semua data dalam batas
kontrol dengan hanya
0,26% di luar a
Batas kontrol 3- sigma,
yang setara dengan level
99,74%
kepercayaan diri.
Akibatnya, ini
menunjukkan bahwa
tidak ada
penyebab variasi dalam
proses produksi,
yang berarti proses
produksinya stabil.
Karena itu,
ada peluang yang sangat
rendah untuk tingkat
proses yang belum
pernah terjadi
sebelumnya
variasi, dengan tingkat
variasi inheren normal
sebagai satu-satunya

12
variasi sumber umum
yang mungkin timbul
sebagai akibat dari
kondisi kerja yang tidak
memadai. Namun, jika
suatu sistem jatuh
dalam batas kontrol
tidak menjamin bahwa
preset
batas spesifikasi akan
dipenuhi. Oleh karena
itu, kemampuan proses
untuk memenuhi batas
spesifikasi yang telah
ditentukan telah
dilakukan di Indonesia
menghormati
karakteristik kualitas.
Sehubungan dengan
produk
diameter, analisis
kemampuan
mengungkapkan nilai
rendah untuk semua
indeks kemampuan. Ini
sesuai dengan
kemampuan rendah
proses produksi dalam
memenuhi preset secara
efektif
batas spesifikasi.
Namun demikian,
dalam hal produk
hambatan listrik,
analisis kemampuan
mengungkapkan tinggi
nilai untuk semua
indeks kemampuan,
yang sesuai dengan
tinggi
kemampuan proses
produksi dalam
memenuhi secara efektif
batas spesifikasi yang
ditetapkan dari
hambatan listrik produk

13
3 Eshetu Statistical Quality Statistical Dapat disimpulkan
Hailemariam/2018 Control of Cement: Quality bahwa proses di pabrik
A Case Study at Control penggilingan semen 2
(SQC) pabrik berada dalam
Local Cement Plant
kontrol statistik
sedangkan proses
analisis kemampuan
menunjukkan bahwa
proses tidak mampu.
Meskipun prosesnya
terkendali masih ada
variabilitas yang tinggi.
ini
diperlukan untuk
mengurangi variabilitas
ini. Variasi dalam
proses produksi
mengarah pada cacat
kualitas dan kurangnya
produk
konsistensi
Hal ini diperlukan untuk
campur tangan secara
aktif dalam proses untuk
memperbaikinya.
Metode desain
eksperimental,
menyelidiki
spesifikasi dan proses
perubahan sangat
membantu dalam hal ini

4 To cite this article: M T Defect Analysis Of Statistical Berdasarkan hasil


Sembiring and N J Quality Palm Kernel Quality aplikasi yang
Marbun/2018 Meal Control diidentifikasi dengan
(SQC) menggunakan
Using Statistical
Statistical Quality
Quality Control In Control (SQC), bisa jadi
Kernels Factory menyimpulkan sebagai
berikut: bahwa operasi
pengolahan kadar
minyak rata-rata PKM
adalah 8,94%,
sedangkan maksimum
persentase yang

14
diizinkan hanya 8,50%.
Kondisi ini
menunjukkan tingkat
minyak memiliki 0,44%
melebihi nilai
maksimum yang telah
ditentukan. Dengan
kelebihan kandungan
minyak, itu akan
menyebabkan kerugian
hasil 0,44% x 194 229
kg = 854,6078 kg PKM.
Hal yang sama terjadi
pada tingkat kotoran
dengan persentase rata-
rata 8,45%. Nilai
persentase maksimum
yang diijinkan adalah
4,00%, 4,50% berarti
ada adalah tingkat
kotoran yang
berlebihan. Dengan
demikian, kerugian
yang diderita
perusahaan akibat
tingkat kotoran yang
berlebihan sebesar
4,50% x 194 229 kg =
8643.193 PKM kg.
Analisis hasil sebab dan
akibat Diagram dan
SQC, faktor-faktor yang
menyebabkan kualitas
PKM yang buruk adalah
Ampere second oil
expeller dan jam
expeller oli tekan kedua.
5 Oyekunle Olukemi Statistical Quality Statistical meskipun produk
Bisola/2019 Control in Paint Quality berada di bawah kendali
Manufacturing Control tetapi tidak dalam
Company (SQC) spesifikasi yang
ditentukan pelanggan
limit / Standar karena
industri tidak
menerapkan kontrol
kualitas statistik.

15
Persentase dalam
pelanggan
batas yang ditentukan
atau standar untuk tiga
perusahaan sangat
buruk dan ini bisa
disebabkan oleh fakta
bahwa pelanggan
jangan suka produk
mereka. Diperlukan
pendekatan pragmatis
atau seruan untuk
peningkatan kualitas /
standar
produk sehingga dapat
meningkatkan
penjualan.

Sumber : Nanda Nurfadilah

8. Metode Penelitian
8.1 Diagram Alir Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan beberapa tahapan untuk menyusun laporan penelitian
pada PT Formosa Bag Indonesia seperti yang ditunjukan pada diagram alir :

16
Gambar 5. Flow Chart Diagram Penelitian
(Sumber: Data Pengolahan, 2018)

Uraian Flow Chart penelitian pada Gambar 6.9 adalah sebagai berikut:
1. Mulai
Pada bagian ini dilakukan kajian mengenai proses awal dalam melakukan
penelitian untuk menentukan tujuan masalah.
2. Identifikasi
Dalam tahapan ini melakukan observasi ke perusahaan untuk mendapatkan
permasalahan yang ada pada perusahaan.
3. Rumusan Masalah

17
Melakukan perumusan masalah, apa saja faktor penyebab terjadinya
kecacatan produk pada proses produksi tas dan apakah produk cacat yang
paling dominan.
4. Pengumpulan Data
Dalam tahapan ini dilakukan pengumpulan data menggunakan beberapa
cara, yaitu:
a. Melakukan wawancara
b. Mengumpulkan data perusahaan
Data yang dibutuhkan ada dua jenis yaitu:
a. Data Primer (Data Umum Perusahaan)
b. Data Sekunder (Data Produksi Tas)
5. Pengolahan Data
Data yang sudah dikumpulkan dari perusahaan kemudian diolah
menggunakan metode yang diusulkan untuk menunjang tujuan penelitian,
seperti :
a. Histogram merupakan salah satu alat bantu dalam memecahkan masalah
yang berupa grafik khusus yang menggambarkan penyebaran data sebagai
hasil dari satu macam pengukuran darisuatu proses.
b. Diagram Pareto, digunakan untuk mengidentifikasi masalah dari yang
paling besar sampai yang paling kecil menggunakan Diagram Pareto.
c. Peta Kendali (Control Chart), Peneliti memilih Peta Kendali P karena
sebagai perbandingan pada semua pengamatan sampel produk, apakah
produk cacat masih termasuk dalam batas control, baik batas kontrol atas
maupun batas kontrol bawah.
d. Diagram Sebab Akibat (Cause & Effect Diagram). Diagram sebab akibat
atau yang lebih dikenal dengan nama diagram tulang ikan.
6. Analisis dan Pembahasan
Dalam tahapan ini akan menjelaskan analisis mengenai hasil dari
pengolahan data.
7. Kesimpulan

18
Dalam tahapan ini akan memperbaiki suatu permasalahan dalam
perusahaan mengenai optimasi perencanaan dan pengendalian persediaan.
8. Selesai
Tahapan ini berisi bahwa laporan atau hasil dari penelitian yang peneliti
lakukan telah selesai.

9. JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan, dengan rincian kegiatan dan waktu
penelitian pada tabel 2

Tabel 2. Jadwal Penelitian


Minggu Ke
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Studi Lapangan
2 Identifikasi Masalah
3 Penentuan Tujuan Penelitian
4 Pengumpulan Data
5 Pengolahan Data
6 Analisa dan Pembahasan
8 Pembuatan Laporan
Sumber: Nanda Nurfadilah

19
DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Dorothea Wahyu. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik : Pendekatan Kuantitatif


Dalam Manajemen Kualitas. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Handex, Dicky dan Novitas. Statistical Quality Control (SQC) pada Proses Produksi Produk
“E” di PT. DYN Tbk. Jurnal Teknik Industri Binus University. 2013. Vol. 14, No.
2:177-186.

Kun dan Shuai. Pendekatan Baru dengan menghitung perkiraan junlah cacat menggunakan
New Seven Tools. Jurnal Teknovasi. 2013. Vol. 3, No.1:66-80.

Muchlison Anis. Penggunaan Metode New Seven Tools untuk Pengendalian Kualitas Produk.
Jurnal Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2011. Vol. 4, No.
2:114-120.

Sulaman, (2015). Quality Improvement Of Fan Manufacturing Industry By Using Basic Seven
Tools Of Quality: A Case Study. Int. Journal of Engineering Research and
Applications, 5 (4), (Part -4), pp. 30 -35.
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. (2003). Total Quality Management. Edisi keempat.
Yogyakarta: Penerbit ANDI.

20

Anda mungkin juga menyukai