Perancangan
Tata Letak
Fasilitas
Pendahuluan
01
Teknik Teknik Industri W161700027 Alfa FIrdaus, MT
Abstract Kompetensi
Tata letak pabrik merupakan salah Agar mahasiswa mengetahui pengertian
satu faktor terpenting dalam dasar tentang perancangan tata letak
menentukan tingkat keefisienan dank e dan fasilitaspabrik dan arti pentingnya
optimalan suatu prusahaan beroperasi, perancangan tata letak dan fasilitas
karena didalamnya perlu mengatur pabrik.
mengenai manusia, mesin, material
dan bagaiamana aliran proses serta
bahan baku didalam debuah
perusahaan.
Pendahuluan
Sedangkan jika melihat industry dari bagaimana mereka memproses produk dari
bahan bakunya maka akan dapat dibagi menjadi :
1. Industri Yang Proses Produksinya Berlangsung Terus Menerus (Continous
Process Industry)
Pada continuous process industry, proses produksi berlangsung selama 24 jam terus
menerus. Begitu proses produksi mulai dijalankan, maka tidaklah mungkin untuk
menghentikannya dalam beberapa saat dan/atau setiap saat tanpa mengakibatkan
kerugian yang besar, akibat terhentinya proses produksi yang ada, beberapa
kerugian akan terjadi seperti halnya :
a. Kehilangan material yang tidak terpakai lagi (produk setengah
matang/jadi)
b. Kerusakan-kerusakan dalam system dan peralatan produksi
c. Biaya yang besar untuk reparasi/perawatan peralatan produksi yang rusak
(overhead cost).
Pabrik Bahan baku dan penunjang Proses pengolahan Produk dan sisa
Untuk mengetahui lebih jauh fasilitas industri manufaktur dapat juga menggunakan Value
Chain. Value chain adalah rantai nilai yang yang digunakan untuk mengetahui kondisi
internal perusahaan (Hitt, et. al., 2005; Eisner dan Ketchen,2009) (gambar 2).
Value Chain terdiri dari dua aktivitas dengan sembilan dimensi. Pertama, lima dimensi
primary activity (aktivitas utama) dalam pembuatan produk secara fisik yang terdiri dari
aktivitas: inbound logistic, operations, outbound logistics, marketing atau sales dan service.
Kedua, empat dimensi support activity (aktivitas pendukung), yang terdiri dari aktivitas:
Tujuan dasar tata letak fasiltas adalah untuk menjamin kelancaran aliran kerja,
bahan, orang, dan informasi melalui sistem. Tujuan desain fasilitas adalah untuk mencapai:
1. Pemanfaatan ruang, peralatan, dan orang yang lebih
2. Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik
Fleksibilitas perlu dipandang sebagai sesuatu yang dinamis. Hal ini berarti
mempertimbangkan peralatan yang kecil, mudah dipindahkan, dan fleksibel. Agar dapat
mengatasi perubahan model produk secara cepat dan mudah. Dalam beberapa hal,
peralatan yang menggunakan roda sangat tepat digunakan, untuk mengatasi perubahan
yang akan terjadi pada produk, proses, atau volume produksi.
Ruang Lingkup
Selanjutnya diketahui bahwa tipe tata letak proses dan produk memiliki kelebihan
dan kekurangan untuk mengeksploitasi kelebihan dan mengurangi kekurangannya, maka
perlu dilakukan kombinasi. Tata letak kombinasi merupakan kombinasi tipe tata letak produk
dan proses dengan cara mengelompokan produk atau komponen yang akan dibuat
berdasarkan kesamaan dalam proses, bentuk, mesin, atau peralatan yang dipakai. Tata
letak kombinasi (Combination) dalam beberapa literatur disebut dengan istilah Hybrid
Layouts atau group technology atau group layout.
Aplikasi dari tata letak kombinasi adalah tata letak seluler (cellular layout).
Tata letak Seluler adalah mengkombinasikan fleksibilitas tata letak proses dengan
efisiensi tata letak produk atau dengan kata lain menjawab keterbatasan tata letak proses
dan mengeksplotasi kelebihan tata letak produk.
Pembedaan antara tipe tata letak dapat dilihat berdasarkan karakteristik seperti
variasi produk (product variety) dan volume produksi (production volume) (Gambar 1.4.) dan
(Gambar 1.5).
Gambar 6 (a) Variasi- Volume Produk dan (b) Biaya-Volume Analisis Balik Modal
Daftar Pustaka
Apple, James M. (1990) Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga. Bandung: ITB.
Meyers, Fred E. (2005). Manufacturing Facilities Design and Material Handling, 3rd Editon, USA:
Prentice Hall.
Diaz A.G. and Smith J.M. (2008). Facilities Planning and Design, USA: Prentice Hall.
Heizer J. and Render B. (2010). Operations Management,10th Edition, Pearson Education, Inc.
publishing as Prentice Hall
Heragu, Sunderesh (2006). Facilities Design 2nd, USA
Hiregoudar C. & Reddy B. R. (2007). Facility Planning & Layout Design, India, Technical Publication
Pune.
Hadi (2004). Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Yokyakarta: Graha Ilmu
Tompkins, White and Bozer (2010). Facilities Planning, 4thEdition, New York: John Wiley & Sons.