U N I V
E R S I T
A S
MERCU BUANA
Disusun Oleh:
U N I V E
R S I T A
S
MER
CU
BUAN
A
2. Dian Oktavia
3. Hani Merliana
4. Anggi Andriana
Mengetahui,
Dosen
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa,
Pemelihara seluruh alam raya, yang atas limpahan rahmat-Nya, penulis mampu
menyelesaikan Laporan II Perancangan & Aplikasi Sistem Teknik Industri II ini.
Penulis
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 9
4
2.2.6 Issues to Consider in Agregat Planning .......................................... 21
5
4.2 Analisa Aggregate Planning ................................................................... 71
Vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
8
BAB I
PENDAHULUAN
9
produk akhir dalam periode waktu spesifik (Gasperz, 2001p. 128).
Rough cut capacity planning (RCCP) menentukan apakah sumber daya
yang direncanakan adalah cukup untuk melaksanakan MPS. RCCP
menggunakan definisi dari unit product loads yang disebut sebagai: profil
produk-beban (product-load profiles, bills of capacity, bills of resource, atau
bills of labor). Penggandaan beban per unit dengan kuantitas produk yang di
jadwalkan per periode waktu akan memberikan beban total per periode waktu
untuk setiap pusat kerja (work place) (Gasperz, 2001, p. 128).
Untuk menjamin kebutuhan-kebuthan konsumen akan produk yang
diproduksi oleh perusahaan maka perushaan perlu mengontrol persediaan
yang ada agar siap menjawab kebutuhan konsumen setiap saat tepat pada
waktunya, oleh karena itu perusahaan hendaklah menerapkan suatu sistem
atau metode yang efektif guna merespon masalah-masalah yang ada. Salah
satu cara untuk mengendalikan persediaan adalah dengan metode Material
Requierment Planning (MRP). MRP merupakan teknik pendekatan yang
bertujuan meningkatkan produktivitas perusahaan dengan cara menjadwalkan
kebutuhan akan material dan komponen untuk membantu perusahaan dalam
mengatasi kebutuhan minimum dari komponen-komponen yang
kebutuhannya dependen dan menjamin tercapainya produksi akhir. Material
Requirement Planning muncul pada tahun 60an oleh Oliver Weight yang
berasosiasi dengan Joseph Oirlicky, yang pertama kali diterapkan di Toyota
Company Jepang.
Banyaknya metode dalam manajemen material yang dapat digunakan
untuk menentukan waktu dan volume pengadaan material, mengharuskan para
pengambil keputusan harus menguasai setiap metode pengadaan material
dalam manajemen material, mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap
metode serta dapat menggunakan metode yang tepat sesuai dengan keadaan
yang dihadapi.
Salah satu metode didalam manajemen material adalah Material
Requirement Planning (MRP) yang pada mulanya adalah suatu metode
pemesanan material, maka pada saat ini metode tersebut telah digunakan
sebagai alat perencanaan dan pengawasan terhadap fungsi manajemen.
10
Material requirement planning juga merupakan konsep dari suatu mekanisme
untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa
banyak. Pada perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan yang
menghasilkan barang jadi, proses produksi merupakan kegiatan inti dari
perusahaan tersebut.
Produksi bisa berjalan dengan lancar apabila bahan baku yang
merupakan input dari proses produksi tersedia sesuai dengan kebutuhan.
Tersedianya bahan baku tidak lepas dari perencanaan (planning) dan
pengendalian (controlling). Perencanaan bahan bakubermanfaat untuk
menjaga kelangsungan proses produksi yang berdampak pada kelangsungan
hidup perusahaan dan untuk mengantisipasi pada setiap permintaan konsumen
yang datang secara tidak terduga. Dengan adanya persediaan bahan bakumaka
perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen. Sistem yang dapat
digunakan untuk pengadaan bahan baku adalah MRP (Material Requirement
Planning) atau sistem kebutuhan bahan baku.
Sistem MRP dapat digunakan untuk mengetahui jumlah bahan baku
yang akan dipesan sesuai dengan kebutuhan untuk produksi dengan
memperhitungkan juga biaya-biaya yang akan timbul akibat dari persediaan,
seperti biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Sistem MRP (Material
Requirement Planning) merupakan strategi material proaktif. MRP melihat ke
masa depan dengan mengidentifikasi material yang akandiperlukan
jumlahnya, sumber yang tepat, untuk penempatan yang tepat dan pada waktu
yang tepat, dan melalui penerapan metode MRP I kebutuhan bahan baku
perusahaan dirancang sedemikian rupa agar sesuai kebutuhan produksi
perusahaan dengan turut memperhitungkan beban biaya yang akan ditanggung
perusahaan. Penerapan metode MRP I ini diharapkan memperkecil resiko
kerugian yang akan ditanggung perusahaan terkait dengan kesalahan
pengambilan keputusan pengadaan bahan baku.
11
1. Berapa banyak permintaan terhadap produk packaging untuk setiap
periode yang akan datang?
2. Apa saja proses dalam pembuatan produk packaging serta berapakah
besar cycle time-nya untuk produk packaging?
3. Berapa kuantitas produksi dan waktu produksi yang dibutuhkan di waktu
yang akan datang?
4. Apakah kapasitas produksi yang tersedia mencukupi jika dibandingkan
dengan kebutuhan produk packaging?
5. Berapa banyak bahan baku yang dibutuhkan serta berapa banyak bahan
baku yang harus dipesan dengan jumlah yang paling ekonomis pada tiap
periodenya?
12
1.5 Manfaat Penelitian
13
Santana Grafika.
2) Interview
Penulis tidak hanya melakukan pengamatan langsung, tetapi juga
penulis melakukan interview atau wawancara langsung kepada beberapa
staff di PT. Santana Grafika untuk memperoleh data dan informasi yang
penulis perlukan. b. Studi Pustaka
Penulis juga melakukan studi pustaka atau literatur dengan buku-
buku yang berada di perpustakaan kampus untuk melengkapi
kekurangan-kekurangan bahan laporan yang berkaitan dengan
perencanaan dan pengendalian bahan baku yang penulis bangun.
Bab I : Pendahuluan
Bab ini merupakan bagian pendahuluan yang menjelaskan latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan tentang teori, pendapat pakar, tulisan ilmiah yang
bertujuan untuk mendukung dan memberikan landasan atau kerangka konsep
berfikir yang kuat dan relevan.
14
Bab III : Pengumpulan & Pengolahan Data
Pada bab ini menguraikan tentang pelaksanaan penelitian yang telah
dilakukan berupa pengumpulan dan pengolahan data. Pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara, dan pengukuran langsung. Selanjutnya,
dilakukan pengolahan data yang sesuai dengan metodologi penelitian dengan
mencari tingkat efisiensi dan efektifitas biaya serta waktu.
BAB V : Kesimpulan
Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penulisan laporan kerja
praktek, selain itu juga berisi saran untuk perbaikan dan menindaklanjuti hasil
penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel dan
bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertaluan dengan sebuah
penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
15
sangat dibantu oleh penggunaan alat grafis tertentu sebagai alat analisis. Salah
satu dari alat grafis ini adalah peta kerja.
Menurut Wignjosoebroto (2006), peta proses operasi (operation process
chart) atau disingkat OPC adalah peta kerja yang menggambarkan urutan
kerja dengan jalan membagi pekerjaan tersebut ke dalam elemen-elemen
operasi secara detail. Sutalaksana (1979) berpendapat bahwa peta proses
operasi menggambarkan langkah-langkah operasi dan pemeriksaan yang
dialami bahan dalam urutan-urutannya sejak awal sampai menjadi produk
utuh maupun sebagai bahan setengah jadi. Jadi dapat dikatakan peta proses
operasi merupakan peta yang menggambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan memuat informasi yang diperlukan untuk analisis lebih lanjut,
seperti waktu yang dihabiskan, material yang digunakan, dan mesin yang
dipakai. Informasi-informasi yang dicatat melalui peta proses operasi ini
memiliki banyak kegunaan. Kegunaan tersebut antara lain dapat mengetahui
kebutuhan mesin dan penganggarannya, memperkirakan kebutuhan material,
membantu menentukan tata letak pabrik, serta untuk pelatihan kerja.
Informasi-informasi yang bisa didapatkan dalam peta proses operasi
adalah sebagai berikut :
• Bahan baku dan bahan penunjang yang dibutuhkan (dipresentasikan dengan
garis panah horizontal).
Operasi yang dibutuhkan pada masing-masing komponen atau bagian
dari bahan baku (dipresentasikan dalam lingkaran).
• Waktu yang dibutuhkan dalam proses.
• Mesin atau alat yang digunakan dalam operasi.
• Scrap (geram) yang dihasilkan (dibuang) dalam proses.
Dalam setiap peta proses operasi kegiatan dalam bentuk lambang atau
simbol yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Operasi
Yaitu suatu kegiatan operasi yang terjadi apabila benda kerja mengalami
perubahan sifat, baik fisik maupun kimiawinya. Operasi merupakan
kegiatan yang paling banyak terjadi dalam suatu proses yang biasanya
16
terjadi disuatu mesin atau stasiun kerja.
2. Pemeriksaan (inspeksi)
Yaitu suatu kegiatan pemeriksaan terhadap benda kerja atau peralatan,
baik dari segi kualitas maupun kuantitas.Lambang ini digunakan untuk
melakukan pemeriksaan terhadap suatu objek tertentu agar sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
3. Aktifitas Gabungan
Yaitu suatu kegiatan yang terjadi apabila aktivitas operasi dan
pemeriksaan dilakukan secara bersamaan atau pada suatu tempat benda.
4. Penyimpanan
Yaitu suatu kegiatan menyimpan benda kerja untuk waktu yang cukup
lama. Jika benda kerja tersebut akan diambil kembali biasanya
melakukan prosedur perizinan tertentu.
17
2.2.2 Output (Hasil) Agregat Planning
18
2.2.4 Strategi Agregat Planning
Secara garis bessar ada 4 jenis strategi yang dapat dipilih dalam
membuat agregat planning :
1. Capacity options
Strategi Capacity Options menggunakan besar kapasitas produksi
sebagai pilihan untuk membuat AP tergantung seberapa besar
kapasitas produksi yang diinginkan. Strategi Capacity Options
dapat dijalankan dengan beberapa metode sebagai berikut:
• Mengubah tingkat inventory (level production)
• Mengubah ukuran tenaga kerja: hiring/lay off (chase strategy)
Chase Strategy diartikan juga sebagai suatu strategi
perencanaan dalam AP dengan jalan melakukan penyesuaian
kapasitas terhadap Demand; perencanaan output untuk suatu
periode dibuat sesuai dengan permintaan yang diperkirakan
pada periode tersebut.
• Mengubah production rate: over time/under time
• Menggunakan part time workers
2. Demand options
Dengan adanya jumlah permintaan (Demand) yang stabil, maka
proses perencanaan produksi akan lebih mudah dilakukan.
Perusahaan akan lebih siap dalam menyusun kebutuhan material
dan tenaga kerja yang harus disiapkan untuk memenuhi kapasitas
produksi sesuai dengan Demand yang telah ditentukan sebelumnya.
Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk strategi
Demand options:
• Mempengaruhi Demand: advertensi, promosi, personal selling,
discount, diskriminasi harga
• Backordering : Membuat pelnggan setuju untuk menunggu
pengiriman pesanan berikutnya jika terjadi kondisi dimana
perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan pelanggan dari
persediaan yang ada.
19
3. Pure strategy
Bila yang diubah-ubah hanya satu variabel.Variabel disini adalah
variabel-variabel dalam perencanaan produksi yang bisa dikontrol
dan ditentukan sesuai dengan target produksi yang ditetapkan oleh
top level business plan. Ada beberapa variabel yang dapat kita ubah,
yang sering disebut dengan controllable (decision) variable.
Controllable (decision) variable :
• Inventory
• Production Rate
• Manpower
• Kapasitas: Overtime/ recruitment/ layoff (tenaga kerja/
workforce)
• Subcontractor
4. Mixed strategy
Melibatkan pengubahan beberapa variabel, misalnya bila pure
strategy tidak feasible. Beberapa kombinasi pengubahan dari
beberapa contollable (decision) variable bisa menghasilkan suatu
strategi AP yang terbaik dan feasible untuk dijalankan.
20
2.2.6 Issues to Consider in Agregat Planning
Dalam proses pembuatan AP, ada beberapa hal yang perlu dijadikan
pertimbangan. Berikut ini adalah beberapa pokok persoalan penting yang
perlu dijadikan pertimbangan dalam merancang suatu AP.
21
Master Production Scheduling (MPS) pada dasarnya berkaitan dengan
bagaimana menyusun dan memperbaharui jadwal produksi induk (master
production schedule), memproses transaksi dari MPS, dan memberikan
laporan evaluasi dalam periode waktu yang teratur untuk keperluan umpan
balik dan tinjauan ulang (Gaspersz, 2004).
Penjadwalan produksi induk pada dasarnya berkaitan dengan aktivitas
melakukan empat fungsi utama berikut (Gaspersz, 2004):
1. Menyediakan atau memberikan input utama kepada sistem perencanaan
kebutuhan material dan kapasitas (material and capacity
planning/M&CRP).
2. Menjadwalkan pesanan-pesanan produksi dan pembelian (production and
purchase ordes) untuk item-item MPS.
3. Memberikan landasan untuk penentuan kebutuhan sumber daya dan
kapasitas.
4. Memberikan basis untuk pembuatan janji tentang penyerahan produk
(delivery promises) kepada pelanggan.
22
dalam file induk dari item (Item Master File).
5. Informasi dari Rough Cut Capacity Planning (RCCP) berupa kebutuhan
kapasitas untuk mengimplementasikan MPS menjadi salah satu input
bagi MPS. RCCP menentukan kebutuhan kapasitas untuk
mengimplementasikan MPS, menguji kelayakan dari MPS, dan
memberikan umpan-balik kepada perencana atau penyusun jadwal
produksi induk untuk mengambil tindakan perbaikan apabila ditemukan
adanya ketidaksesuaian antara penjadwalan produksi induk dan kapasitas
yang tersedia.
23
RCCP (rough cut capacity planning) production Schedule, dikaitkan dengan
kapasitas yang tersedia.
70
Capacity LoadProfile
c
.3 60
!»
5 40
¥ 30 rcs
* 20 1
10 £
o
1 20 21 22 23
tz
n Periode Waktu
24
Terdapat dua hal penting dalam MRP yaitu lead time, dan berapa
banyaknya jumlah material yang siap dipesan.
Dengan metode MRP dapat memesan sejumlah barang atau
persediaan sesuai dengan jadwal produksi, maka tidak akan ada
pembelian barang walaupun persediaan telah berada pada tingkat
terendah. MRP dapat mengatasi masalah-masalah kompleks dalam
persediaan yang memproduksi banyak produk. Masalah yang
ditimbulkannya antara lain kebingungan inefisiensi, pelayanan yang
tidak memuaskan konsumen, dll.
Penentuan kebutuhan material yang pasti dalam proses produksi
akan meminimalkan kerugian yang timbul dalam kaitannya dengan
persediaan. Dengan menggunakan metode MRP untuk melakukan
penjadwalan produksi, maka perusahaan akan menentukan secara tepat
perencanaan tanggal penyelesaian pekerjaan yang realistik, pekerjaan
dapat selesai tepat pada waktunya, janji kepada konsumen dapat ditepati
dan waktu tengang pemesanan dapat dikurangi.
25
terganggunya rencana produksi.
3. Komitmen yang realistis Dengan MRP, jadwal produksi diharapkan
dapat dipenuhi sesuai dengan rencana, sehingga komitmen terhadap
pengiriman barang dilakukan secara lebih realistis. Hal ini
mendorong meningkatnya kepuasan dan kepercayaan konsumen.
4. Meningkatkan efisiensi MRP juga mendorong peningkatan efisiensi
karena jumlah persediaan, waktu produksi, dan waktu pengiriman
barang dapat direncanakan lebih baik sesuai dengan Jadwal Induk
Produksi (JIP).
26
pasti, kendatipun hanya merupakan peramalan.
2. Status Persediaan (Inventory Master File atau Inventory Status
Record)
Merupakan catatan keadaan persediaan yang menggambarkan status
semua item yang ada dalam persediaan yang berkaitan dengan:
• Jumlah persediaan yang dimiliki pada setiap periode (on hand
inventory).
• Jumlah barang yang sedang dipesan dan kapan pesanan tersebut
akandatang (on order inventory).
• Lead time dari setiap bahan.
3. Struktur Produk (Bill Of Material)
Merupakan kaitan antara produk dengan komponen penyusunnya
yang memberikan informasi mengenai daftar komponen, campuran
bahan dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat produk.
BOM juga memberikan deskripsi, penjelasan dan kuantitas dari
setiap bahan baku yang diperlukan untuk membuat satu unit produk.
27
dihasilkan.Beberapa teknik diarahkan untukmenyeimbangkan
ongkos set up dan ongkos simpan. Ada juga teknik yang sederhana
yang memakai jumlah pemesanan tetap atau periode pemesanan
tetap.
3. Off Setting
Yaitu proses yang bertujuan untuk menentukan saat yang tepat
melaksanakan rencana pemesanan dalam pemenuhan kebutuhan
bersih. Penentuan rencana saat pemesanan ini diperoleh dengan cara
mengurangkan kebutuhan bersih yang harus tersedia dengan waktu
ancang-ancang (lead time).
4. Explosion
Merupakan proses perhitungan dari ketiga langkah sebelumnya
yaitu netting, lotting dan offsetting yang dilakukan untuk komponen
atau item yang berada pada level dibawahnya berdasarkan atas
rencana pemesanan. Dalam prosesexplosion ini, data mengenai
struktur produk sangat memegangperanan, karena atas dasar
struktur produk inilah prosesexplosion akan berjalan dan dapat
menentukan ke arah komponen mana yang harus diexplosion.
28
4. Performance Report (Laporan Penampilan), suatu tampilan yang
menunjukkan sejauh mana sistem bekerja, kaitannya dengan
kekosongan stok dan ukuran yang lain.
29
suatu barang sejak saat pesanan (pembuatan) dilakukan sampai
barang itu diterima (selesai dibuat).
8. Lot Size (ukuran lot)
Merupakan kuantitas pesanan dari item yang memberitahukanMRP
berapa banyak kuantitas yang dipesan, serta lot sizing apa yang
dipakai.
9. Safety Stock (stok pengaman)
Merupakan stok pengaman yang ditetapkan oleh perencanaan MRP
untuk mengatasi fluktuasi dalam permintaan (Demand) dan
penawaran MRP untuk mempertahankan tingkat stok pada semua
periode waktu.
30
BAB III
1 Jan 80
2 Feb 88
3 Mar 97
4 Apr 106
5 May 117
6 June 129
7 July 142
8 Aug 156
9 Sept 171
10 Oct 189
11 Nov 207
12 Dec 228
31
3.1.2 Komponen Kebutuhan Bahan Baku
32
Keterangan :
• Biaya Simpan
• Biaya Pesan : 5% dari Harga
: Biaya 1 kali pemesanan (fasilitas kerja, admin.)
33
3.1.4 Bill Of Material (BOM) Tas Sarung
Binder
34
3.2 Pengolahan Data
3.2.1 Operational Process Chart (OPC)
35
Data-data asumsi waktu & biaya yang diperlukan seperti
ditunjukkan pada table 3.2 berikut:
=110unit/bulan
Produki Overtime / bulan 25% dari regular production
=27unit/bulan
36
3.2.2 Aggregate Planning
Hasil perhitungan agregat planning selama tahun 2016 ditunjukkan pada table 3.3 berikut:
37
3.2.3 Rough Cut Capacity Planning (RCCP)
Berdasarkan Agregat Planning di atas maka dapat diperoleh besarnya demand
sebagai Jadwal Induk Produksi, yaitu dapat dilihat pada table 3.4 berikut:
1 January 110
2 February 110
3 March 110
4 April 110
5 May 110
6 June 137
7 July 137
8 August 137
9 September 137
10 October 177
11 November 247
12 December 338
RCCP berisikan perbandingan antara kapasitas yang tersedia dan kapasitas yang
dibutuhkan pada setiap work centre, dengan asumsi :
• Hari kerja/bulan = 22 hari
• Jam kerja/hari = 8 Jam
• Jumlah Mesin = 5 mesinsewing
38
Berikut adalah perhitungan untuk mengetahui besar kapasitas yang
dibutuhkan (Capacity Require) pada proses pembuatan tiap Part Produk serta
kapasitas yang dibutuhkan oleh mesin sewing seperti ditunjukkan pada table
3.7 sampai dengan table 3.13, dimana keterangan “Tidak Mencukupi”
menyatakan kapasitas yang ada masih kurang dari yang dibutuhkan:
39
Tabel 3.9 Capacity Require Part Produk Kain Lapis Vislin
Part Waktu Baku Rencana CR CA
Produk Bulan (Jam) Produksi (Jam) (Jam) Keterangan
Januari 110 41,8 176 MENCUKUPI
Februari 110 41,8 176 MENCUKUPI
Maret 110 41,8 176 MENCUKUPI
April 110 41,8 176 MENCUKUPI
Mei 110 41,8 176 MENCUKUPI
Kain
Juni 137 52,06 176 MENCUKUPI
Lapis 0,38
Juli 137 52,06 176 MENCUKUPI
Vislin
Agustus 137 52,06 176 MENCUKUPI
September 137 52,06 176 MENCUKUPI
Oktober 177 67,26 176 MENCUKUPI
Nopember 247 93,86 176 MENCUKUPI
Desember 338 128,44 176 MENCUKUPI
40
Juli 137 25,071 176 MENCUKUPI
Agustus 137 25,071 176 MENCUKUPI
September 137 25,071 176 MENCUKUPI
Oktober 177 32,391 176 MENCUKUPI
Nopember 247 45,201 176 MENCUKUPI
Desember 338 61,854 176 MENCUKUPI
Tabel 3.12 Capacity Require Part Produk Kain Shantung (Body Luar)
Part Waktu Baku Rencana CR CA
Produk Bulan (Jam) Produksi (Jam) (Jam) Keterangan
Januari 110 176 176 MENCUKUPI
Februari 110 176 176 MENCUKUPI
Maret 110 176 176 MENCUKUPI
April 110 176 176 MENCUKUPI
Kain Mei 110 176 176 MENCUKUPI
Shantung Juni 137 219,2 176 TIDAK MENCUKUPI
1,6
(Body Juli 137 219,2 176 TIDAK MENCUKUPI
Luar)
Agustus 137 219,2 176 TIDAK MENCUKUPI
September 137 219,2 176 TIDAK MENCUKUPI
Oktober 177 283,2 176 TIDAK MENCUKUPI
Nopember 247 395,2 176 TIDAK MENCUKUPI
Desember 338 540,8 176 TIDAK MENCUKUPI
41
3.2.4 Material Requirement Planning (MRP)
P = -------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------
Rata — rata permintaan setahun
42
3.2.4 Material Requirement Planning (MRP)
43
• Material Requirement Planning (MRP) dengan metode Lot For Lot (LFL)
Level 0
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
TAS SARUNG BINDER
On Hand 0 B. Simpan 16700
Need 1 Pcs TIME PERIOD Buat
Lot Size Pcs 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gross Requirement Total Biaya
110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338 0
Simpan
On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lot For Lot Net Requirement
(LFL) 110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338
Plant Order Receipt Total Biaya
110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338 180000
Pesan
Planed Order Release
110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338
TOTAL 180000
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
KAIN SHANTUNG
On Hand 0 B. Simpan 1700
Need 0.5 meter TIME PERIOD Beli
Lot Size meter -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement 55 55 55 55 55 69 69 69 69 89 124 169 Biaya 0
On Hand Simpan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lot For Lot
(LFL) Net Requirement 55 55 55 55 55 69 69 69 69 89 124 169 Total
Plant Order Receipt 55 55 55 55 55 69 69 69 69 89 124 169 Biaya 180000
Pesan
Planed Order Release 55 55 55 55 55 69 69 69 69 89 124 169
TOTAL 180000
44
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
PENGAIT TAS
On Hand 0 B. Simpan 187,5
Need 2 Pasang TIME PERIOD Beli
Lot Size Pasang -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement Biaya 0
220 220 220 220 220 274 274 274 274 354 494 676
On Hand Simpan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lot For Lot Net Requirement
220 220 220 220 220 274 274 274 274 354 494 676
(LFL) Total
Plant Order Receipt 220 220 220 220 220 Biaya 180000
274 274 274 274 354 494 676
Planed Order Release 274 Pesan
220 220 220 220 220 274 274 274 354 494 676
TOTAL 180000
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
BORDIR LOGO UMB & T. INDUSTRI
On Hand 0 B. Simpan 750
Need 1 Pcs TIME PERIOD Beli
45
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
RESLETING
On Hand 0 B. Simpan 250
Need 1 meter TIME PERIOD Beli
Lot Size meter -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement Biaya 0
110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338
On Hand Simpan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lot For Lot Net Requirement
(LFL) 110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338 Total
Plant Order Receipt Biaya 180000
110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338
Planed Order Release Pesan
110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338
TOTAL 180000
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
KEPALA RESLETING
On Hand 0 B. Simpan 75
Need 2 Pcs TIME PERIOD Beli
46
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
KAIN FURING HERO
On Hand 0 B. Simpan 750
Need 0.5 meter TIME PERIOD Beli
Lot Size meter -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement 55 55 55 55 55 69 69 69 69 89 124 169 Biaya 0
On Hand Simpan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lot For Lot
(LFL) Net Requirement 55 55 55 55 55 69 69 69 69 89 124 169 Total
Plant Order Receipt 55 55 55 55 55 69 69 69 69 89 124 169 Biaya 180000
Planed Order Release 55 55 55 55 55 69 69 69 69 89 124 169 Pesan
TOTAL 180000
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
PLASTIK PEMBUNGKUS
On Hand 0 B. Simpan 250
Need 1 Pcs TIME PERIOD Beli
47
Lead Time
Level 2 1 Bulan B. Pesan 15000
STAPLEK
On Hand 0 B. Simpan 1000
Need 0.5 meter TIME PERIOD Beli
48
Lead Time
Level 2 1 Bulan B. Pesan 15000
BISBAN
On Hand 0 B. Simpan 200
Need 0.5 meter TIME PERIOD Beli
49
Lead Time
Level 2 1 Bulan B. Pesan 15000
BATU SWAROVSKI
On Hand 0 B. Simpan 250
Need 7 Pcs TIME PERIOD Beli
50
Lead Time
Level 2 1 Bulan B. Pesan 15000
BENANG WARNA MERAH
On Hand 0 B. Simpan 150
Need 1 Pcs TIME PERIOD Beli
TOTAL 180000
51
• Material Requirement Planning (MRP) dengan metode Economic Order Quantity (EOQ)
Level 0
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
TAS SARUNG BINDER
On Hand 0 B. Simpan 16700
Need 1 Pcs TIME PERIOD Buat
Lot Size Pcs 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement Biaya 0
110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338
Economic On Hand Simpan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Order Net Requirement
Quantity 110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338 Total
(EOQ) Plant Order Receipt Biaya 180000
110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338
Planed Order Release Pesan
110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338
Q 58 TOTAL 180000
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
KAIN SHANTUNG
On Hand 0 B. Simpan 1700
Need 0.5 meter TIME PERIOD Beli
Lot Size meter -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement 55 55 55 55 55 69 69 69 69 89 124 169 Biaya 1001300
Economic On Hand 73 91 36 109 40 99 30 89 4 Simpan
0 18 0 0
Order Net Requirement
Quantity 55 0 37 0 19 0 29 0 39 0 124 165 Total
(EOQ) Plant Order Receipt 128 0 128 0 128 0 128 0 128 0 128 165 Biaya 180000
Planed Order Release Pesan
128 0 128 0 128 0 128 0 128 0 128 165
Q 128 TOTAL 1181300
52
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
PENGAIT TAS
On Hand 0 B. Simpan 187,5
Need 2 Pasang TIME PERIOD Beli
Lot Size Pasang -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement Biaya 777562,5
220 220 220 220 220 274 274 274 274 354 494 676
On Hand 551 331 442 Simpan
Economic 0 111 662 168 665 391 117 534 40 135
Order
Net Requirement 220 0 0 109 0 0 106 0 0 237 0 636
Quantity Total
(EOQ) Plant Order Receipt 771 0 0 771 0 0 771 0 0 771 0 771 Biaya 180000
Planed Order Release 771 771 Pesan
0 0 0 0 771 0 0 771 0 771
53
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
RESLETING
On Hand 0 B. Simpan 250
Need 1 meter TIME PERIOD Beli
Lot Size meter -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement Biaya 716750
110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338
Economic On Hand 362 252 142 32 394 257 120 455 318 141 366 Simpan
0 28
Order
Net Requirement 110 0 0 0 78 0 0 17 0 0 106 0
Quantity Total
(EOQ) Plant Order Receipt 472 0 0 0 472 0 0 472 0 0 472 0 Biaya 180000
Planed Order Release Pesan
472 0 0 0 472 0 0 472 0 0 472 0
Q 472 TOTAL 896750
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
KEPALA RESLETING
On Hand 0 B. Simpan 75
Need 2 Pcs TIME PERIOD Beli
54
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
KAIN FURING HERO
On Hand 0 B. Simpan 750
Need 0.5 meter TIME PERIOD Beli
Lot Size meter -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement 55 55 55 55 55 69 69 69 69 89 124 169 Biaya 773250
Economic Simpan
On Hand 0 138 83 28 166 111 42 166 97 28 132 8 32
Order
Net Requirement 55 0 0 27 0 0 27 0 -28 61 0 161
Quantity Total
(EOQ) Plant Order Receipt 193 0 0 193 0 0 193 0 0 193 0 193 Biaya 180000
Planed Order Release 193 Pesan
0 0 193 0 0 193 0 0 193 0 193
Q 193 TOTAL 953250
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
PLASTIK PEMBUNGKUS
On Hand 0 B. Simpan 250
Need 1 Pcs TIME PERIOD Beli
55
Lead Time
Level 2 1 Bulan B. Pesan 15000
STAPLEK
On Hand 0 B. Simpan 1000
Need 0.5 meter TIME PERIOD Beli
56
Lead Time
Level 2 1 Bulan B. Pesan 15000
BISBAN
On Hand 0 B. Simpan 200
Need 0.5 meter TIME PERIOD Beli
57
Lead Time
Level 2 1 Bulan B. Pesan 15000
BATU SWAROVSKI
On Hand 0 B. Simpan 250
Need 7 Pcs TIME PERIOD Beli
58
Lead Time
Level 2 1 Bulan B. Pesan 15000
BENANG WARNA MERAH
On Hand 0 B. Simpan 150
Need 1 Pcs TIME PERIOD Beli
59
• Material Requirement Planning (MRP) dengan metode Period Order Quantity (POQ)
Level 0
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
TAS SARUNG BINDER
On Hand 0 B. Simpan 16700
Need 1 Pcs TIME PERIOD Buat
Lot Size Pcs 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement Biaya 0
110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338
Period On Hand Simpan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Order Net Requirement
Quantitiy 110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338 Total
(POQ) Plant Order Receipt Biaya 180000
110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338
Planed Order Release Pesan
110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338
Q 58 TOTAL 180000
P 0,37 ~ 1
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
KAIN SHANTUNG
On Hand 0 B. Simpan 1700
Need 0.5 meter TIME PERIOD Beli
Lot Size meter -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement 55 55 55 55 55 69 69 69 69 89 124 169 Biaya 860200
Period Simpan
On Hand 0 55 0 55 0 69 0 69 0 89 0 169 0
Order
Net Requirement 55 0 55 0 55 0 69 0 69 0 124 0
Quantitiy Total
(POQ) Plant Order Receipt 110 0 110 0 124 0 138 0 158 0 293 0 Biaya 180000
Planed Order Release Pesan
110 0 110 0 124 0 138 0 158 0 293 0
60
2
128 TOTAL 1040200
1,65
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
PENGAIT TAS
On Hand 0 B. Simpan 187,5
Need 2 Pasang TIME PERIOD Beli
Lot Size Pasang -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement Biaya 768000
220 220 220 220 220 274 274 274 274 354 494 676
Period On Hand 440 494 274 548 274 1170 676 Simpan
0 220 0 0 0 0
Order
Net Requirement 220 0 0 220 0 0 274 0 0 354 0 0
Quantitiy Total
(POQ) Plant Order Receipt 660 0 0 714 0 Biaya 180000
0 822 0 0 1524 0 0
Planed Order Release 714 Pesan
660 0 0 0 0 822 0 0 1524 0 0
Q 771 TOTAL 948000
P 2,49 ~ 3
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
BORDIR LOGO UMB & T. INDUSTRI
On Hand 0 B. Simpan 750
Need 1 Pcs TIME PERIOD Beli
61
| Planed Order Release | 220 | 0 | 220 | 0 | 247 | | 274 | 0 1 314 | | 585 | Pesan
1 0 0 01 1
Q 273 TOTAL 936750
P 1,76 ~ 2
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
RESLETING
On Hand 0 B. Simpan 250
Need 1 meter TIME PERIOD Beli
Lot Size meter -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement Biaya 791750
110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338
Period On Hand 330 411 274 137 762 585 338 Simpan
0 220 110 0 0 0
Order
Net Requirement 110 0 0 0 110 0 0 0 137 0 0 0 Total
Quantitiy
(POQ) Plant Order Receipt 440 0 0 0 521 0 0 0 899 0 0 0 Biaya 180000
Planed Order Release Pesan
440 0 0 0 521 0 0 0 899 0 0 0
Q 472 TOTAL 971750
P 3,05 ~ 4
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
KEPALA RESLETING
On Hand 0 B. Simpan 75
Need 2 Pcs TIME PERIOD Beli
Lot Size Pcs -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Period Gross Requirement 220 220 220 220 274 Biaya 475050
220 274 274 274 354 494 676
Order Simpan
On Hand 0 660 440 220 0 822 548 274 0 1524 1170 676 0
Quantitiy
Net Requirement Total
(POQ) 220 0 0 0 220 0 0 0 274 0 0 0 180000
62
Plant Order Receipt 880 0 0 0 1042 Biaya
0 0 0 1798 0 0 0 Pesan
Planed Order Release 880 0 0 0 1042
0 0 0 1798 0 0 0
Q 1220 TOTAL 655050
P 3,93 ~ 4
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
KAIN FURING HERO
On Hand 0 B. Simpan 750
Need 0.5 meter TIME PERIOD Beli
Lot Size meter -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement 55 55 55 55 55 69 69 69 69 89 124 169 Biaya 770250
Period On Hand 55 124 69 138 69 293 169 Simpan
0 110 0 0 0 0
Order
Net Requirement 55 0 0 55 0 0 69 0 0 89 0 0 Total
Quantitiy
(POQ) Plant Order Receipt 165 0 0 179 0 0 207 0 0 382 0 0 Biaya 180000
Planed Order Release 165 Pesan
0 0 179 0 0 207 0 0 382 0 0
Q 193 TOTAL 950250
P 2,48 ~ 3
Level 1
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
PLASTIK PEMBUNGKUS
On Hand 0 B. Simpan 250
Need 1 Pcs TIME PERIOD Beli
Lot Size Pcs -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement Biaya 791750
Period 110 110 110 110 110 137 137 137 137 177 247 338
Order On Hand 330 411 274 137 762 585 338 Simpan
0 220 110 0 0 0
63
Quantitiy Net Requirement
(POQ) 110 0 0 0 110 0 0 0 137 0 0 0 Total
Plant Order Receipt 440 0 0 0 521 0 0 0 899 0 0 0 Biaya 180000
Planed Order Release Pesan
440 0 0 0 521 0 0 0 899 0 0 0
Q 472 TOTAL 971750
P 3,05 ~ 4
Level 2
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
STAPLEK
On Hand 0 B. Simpan 1000
Need 0.5 meter TIME PERIOD Beli
Lot Size meter -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement 55 0 55 0 62 0 69 0 79 0 147 0 Biaya 542000
Period Simpan
On Hand 0 55 55 0 0 69 69 0 0 147 147 0 0
Order
Net Requirement 55 0 0 0 62 0 0 0 79 0 0 0
Quantitiy Total
(POQ) Plant Order Receipt 110 0 0 0 131 0 Biaya 180000
0 0 226 0 0 0
Planed Order Release 131 Pesan
110 0 0 0 0 0 0 226 0 0 0
Q 118 TOTAL 722000
P 3,04 ~ 4
Level 2
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
BENANG WARNA HITAM
On Hand 0 B. Simpan 150
Need 1 Pcs TIME PERIOD Beli
Lot Size Pcs -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
330600
Period Gross Requirement Biaya
110 0 110 0 124 0 138 0 158 0 293 0
64
Order On Hand 0 234 234 124 124 0 0 451 451 293 293 0 0 Simpan
Quantitiy
(POQ) Net Requirement 110 0 0 0 0 0 138 0 0 0 0 0 Total
Plant Order Receipt 344 0 0 0 0 0 589 0 0 0 0 0 Biaya 180000
Planed Order Release Pesan
344 0 0 0 0 0 589 0 0 0 0 0
Q 432 TOTAL 510600
P 5,56 ~ 6
Level 2
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
BISBAN
On Hand 0 B. Simpan 200
Need 0.5 meter TIME PERIOD Beli
Lot Size meter -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement 55 0 55 0 62 0 69 0 79 0 147 0 Biaya 213200
Period Simpan
On Hand 0 186 186 131 131 69 69 0 0 147 147 0 0
Order
Net Requirement 55 0 0 0 0 0 0 0 79 0 0 0 Total
Quantitiy
(POQ) Plant Order Receipt 241 0 0 0 0 0 Biaya 180000
0 0 226 0 0 0
Planed Order Release 241 Pesan
0 0 0 0 0 0 0 226 0 0 0
Q 265 TOTAL 393200
P 6,80 ~ 7
Level 2
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
RENDA BATU
On Hand 0 B. Simpan 600
Need 0.5 meter TIME PERIOD Beli
-2
Lot Size 0.5 meter -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total 325200
65
Gross Requirement 55 0 55 0 62 0 69 0 79 0 147 0 Biaya
Simpan
Period On Hand 0 55 55 0 0 69 69 0 0 147 147 0 0
Order
Net Requirement 55 0 0 0 62 0 0 0 79 0 0 0
Quantitiy Total
(POQ) Plant Order Receipt 110 0 0 0 131 0 Biaya 180000
0 0 226 0 0 0
Planed Order Release 131 Pesan
110 0 0 0 0 0 0 226 0 0 0
Q 153 TOTAL 505200
P 3,93 ~ 4
Level 2
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
BATU SWAROVSKI
On Hand 0 B. Simpan 250
Need 7 Pcs TIME PERIOD Beli
Lot Size Pcs -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement 770 0 770 0 868 0 966 0 1106 0 2051 0 Biaya 0
Period On Hand Simpan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Order
Net Requirement 770 0 770 0 868 0 966 0 1106 0 2051 0
Quantitiy Total
(POQ) Plant Order Receipt 770 0 770 0 868 0 Biaya 180000
966 0 1106 0 2051 0
Planed Order Release 770 770 Pesan
0 0 868 0 966 0 1106 0 2051 0
Q 885 TOTAL 180000
P 1,63 ~ 2
Level 2
Lead Time 1 Bulam B. Pesan 15000
VISLIN
On Hand 0 B. Simpan 200
Need 0.5 meter TIME PERIOD Beli
66
Lot Size meter -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement 83 0 0 90 0 0 104 0 0 191 0 0 Biaya 178800
Simpan
Period On Hand 0 194 194 194 104 104 104 0 0 0 0 0 0
Order
Net Requirement 83 0 0 0 0 0 0 0 0 191 0 0 Total
Quantitiy
(POQ) Plant Order Receipt 277 0 0 0 0 0 Biaya 180000
0 0 0 191 0 0
Planed Order Release 277 Pesan
0 0 0 0 0 0 0 0 191 0 0
Q 265 TOTAL 358800
P 6,79 ~ 7
Level 2
Lead Time 1 Bulan B. Pesan 15000
BENANG WARNA MERAH
On Hand 0 B. Simpan 150
Need 1 Pcs TIME PERIOD Beli
Lot Size Pcs -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Gross Requirement 165 Biaya 252450
0 0 179 0 0 207 0 0 382 0 0
Period Simpan
On Hand 0 179 179 179 0 0 0 382 382 382 0 0 0
Order
Net Requirement 165 0 0 0 0 0 207 0 0 0 0 0
Quantitiy Total
(POQ) Plant Order Receipt 344 0 0 0 0 0 Biaya 180000
589 0 0 0 0 0
Planed Order Release 344 Pesan
0 0 0 0 0 589 0 0 0 0 0
Q 432 TOTAL 432450
P 5,56 ~ 6
67
Dari hasil perhitungan MRP di atas dengan menggunakan tiga
metode yang berbeda, maka dapat kita bandingkan total harga dari tiap-
tiap metode tersebut. Hasil perhitungan total biaya untuk masing-
masing metode dapat dilihat pada table berikut:
68
BAB IV
ANALISA DATA
Dari peta proses operasi atau yang sering dikenal dengan OPC yang telah
dibuat, maka dapat kita lihat gambaran detail dari proses pembuatan sebuah
tas sarung binder, dimana pada peta tersebut menjelaskan proses- proses apa
saja yang dilakukan dan banyak waktu yang dibutuhkan dalam proses
pembuatan part-part dari produk tas sarung binder sampai kepada proses
assembly hingga menjadi produk jadi. Dari Operational Process Chart (OPC)
di atas dapat diketahui besar cycle time untuk membuat sebuah produk tas
sarung binder adalah sebesar 96 menit.
69
4.3 Analisa Rough Cut Capacity Planning (RCCP)
70
cenderung fluktuatif. Oleh karena itu pada kasus nyata, metode EOQ dan
POQ lebih cocok diterapkan karena pemesanan dilakukan berdasarkan
perhitungan akan kuantitas & periode pemesanan paling ekonomis.
71
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengumpulan data, pengolahan data serta analisanya maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Besar permintaan akan produk Tas Sarung Binder meningkat 10% di
setiap periodenya.
2. Besar waktu siklus produk Tas Sarung Binder adalah sebesar 96 menit.
3. Dari Jadwal Induk Produksi (JIP) didapatkan total produksi dalam
setahun sebesar 1.860 unit, dengan total biaya sebesar Rp.17.796.300,-.
4. Proses produksi pada part produk Kain Shantung (Body Luar) perlu
dilakukan lembur/overtime sebanyak yang diperlukan mulai dari bulan
Juni hingga desember, karena kapasitas yang dibutuhkan jauh berada di
atas kapasitas yang tersedia, jika lembur yang dilakukan masih tidak
mencukupi maka dapat dilakukan subkontrak. Sedangkan untuk kapasitas
yang dibutuhkan oleh mesin sewing atau mesin jahit semuanya
mencukupi, bahkan nilai kapasitas yang tersedia jauh lebih banyak dari
kapasitas yang dibutuhkan, sehingga mungkin pengurangan jumlah mesin
dapat dilakukan ataupun penambahan jumlah order khusus untuk mesin
jahit.
5. Hasil perhitungan MRP didapatkan total cost untuk metode LFL, EOQ
dan POQ berturut-turut adalah sebesar Rp.2.700.000,-, Rp.11.585.425,-,
Rp.9 .732.250,-. Biaya terendah yaitu perhitungan dengan menggunakan
MRP metode Lot For Lot (LFL), hal ini dikarenakan dalam metode LFL
pemesanan hanya dilakukan disaat terjadi kekurangan pada periode
tertentu dengan jumlah pemesanan sebesar yang dibutuhkan, sehingga
tidak mempunyai biaya simpan.
72
5.2 Saran
Hal-hal yang dapat disarankan dalam penelitian ini untuk memperbaiki
produk tas sarung binder adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data mengenai biaya-biaya seperti biaya inventory, biaya
lembur, biaya subkontrak, biaya pesan dan lain lain sebaiknya dilakukan
sedetail mungkin untuk menghasilkan informasi yang akurat.
2. Pada pembuatan peta proses operasi atau OPC sebaiknya dilakukan
pengumpulan data yang akurat dan detail mengenai proses tiap part
produk beserta dengan actual waktu pengerjaannya terlebih dahulu,
kemudian barulah digambarkan proses-proses tersebut kedalam peta
proses operasi.
3. Pada perhitungan Aggregate Planning, proses lembur dapat dilakukan
lebih awal dari periode dimana produksi kurang, sehingga dapat
mengurangi cost untuk subkontrak.
4. Pada perhitungan MRP metode Lot For Lot (LFL) cenderung akan
didapatkan biaya total paling sekit karena pada metode Lot For Lot
pemesanan hanya dilakukan disaat terjadi kekurangan pada periode
tertentu dengan jumlah pemesanan sebesar yang dibutuhkan, Tetapi pada
kasus nyata biasanya hal tersebut sangat sulit terjadi karena hal-hal
seperti minimal jumlah pemesanan yang harus dilakukan, lead time
pengiriman dari supplier yang tidak pasti, permintaan produksi yang
cenderung fluktuatif. Oleh karena itu pada kasus nyata, metode EOQ dan
POQ lebih cocok diterapkan karena pemesanan dilakukan berdasarkan
perhitungan akan kuantitas & periode pemesanan paling ekonomis.
DAFTAR PUSTAKA
73
Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JITMenuju Manufakturing
21. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Lewis, C. D. (1997). Demand Forecasting and Inventory Control A Computer
Aided Learning Approach. Abington: Woodhead Publishing Ltd.
Proud, J. F. (2007). Master Scheduling a Practical Guide To Competitive
Manufacturing (3rd ed.). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Shim, J. K., & Siegel, J. G. (1999). Operations Management. Hauppauge:
Barron's Educational Series.
74