WORK SAMPLING
Oleh:
Kelompok 5
1. Putri Luciana NIM. 2018-020-1177
2. Ewin Sofian Harefa NIM. 2018-020-1178
3. Vijay Fauzilah .I. NIM. 2018-020-1190
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
2.3 Work Sampling untuk Menghitung
Kelonggaran…………….14
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………..24
iv
5.2 Saran………………………………………………………...24
DAFTAR PUSTAKA........................................................................25
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
2
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam Laporan work sampling ini adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan, pembatasan
masalah, dan sistematika penulisan dari laporan ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori work sampling serta berbagai hal yang
berkaitan dengan work sampling.
BAB III PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi tentang data-data pengamatan seorang pedagang kaki
lima ,menggunakan sampling pekerjaan meliputi ,pengolahan
data ,pengelompokan data, uji keseragaman data, uji kecukupan
data & perhitungan waktu baku.
BAB IV ANALISA PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi tentang penjelasan dari data-data yang telah dibahas
di bab sebelumnya.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari
kegiatan praktikum work sampling.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Work Sampling
4
kali pengunjungan dan diantaranya tidak menjumpai sahabatnya karena
tidak sedang berada dirumah.Berdasarkan pengalaman ini, jika pelajar
bertemu dengan temannya mungkin akan berkata ‘ tampak anda jarang
berada dirumah “.Jika pelajar melakukan kunjungan nya lagi, katakanlah
100 kali dan dari keseratusan kunjungannya ini sahabatnya tidak
dijumpai sebanyak 75 kali, maka sekarang dia dapat berkata “ rupanya
tujuh puluh lima persen dari waktumu tidak dihabiskan dirumah “
( Sutalaksana, 1979 ).
Ilustrasi diatas menunjukkan bagaimana kesimpulan tentang
ada tidaknya suatu kejadian dapat disimpulkan melalui kunjungan-
kunjungan .Terlihat pula apa yang terjadi dengan work
sampling.Kunjungan-kunjungan dilakukan untuk mengetahuai apa yang
terjadi ditempat kerja yang bersangkutan.Cari catatan yang dilakukan
setiap kali kunjungan daoat dilihat berbagai kegiatan yang terjadi beserta
berapa sering ( frekuensi ) kegiatan itu teramati. Semakin tinggi
frekuensinya semakin sering pula kegiatan itu dilakukan dan dapat pula
diduga bahwa total waktu yang dibutuhkan semakin banyak
( Sutalaksana,1979 ).
Kesimpulan yang diambil lebih tepat, yaitu sekedar menduga-
duga, diperlukan teknik tertenu yang secara statistik dikenal sebagai
sampling perbandingan populasi atau sampling for estimation propotion
( Sutalksana, 1979 ).
Metode Work Sampling sangat cocok untuk digunakan dalam
melakukan pengamatan atas pekerjaan yang sifatnya tidak berulang dan
memiliki waktu yang relative Panjang.Pada dasarnya, langkah-langkah
pelaksananya cukup sederhana, yaitu melakukan pengamatan aktifitas
kerja atau jeda waktu yang diambil secara acak terhadap satu atau lebih
5
mesin atau operator dan kemudian mencatatnya apakah mereka ini
dalam keadaan bekerja atau menganggur ( Sritomo, 1992).
Perbedaan metode Jam henti dengan sampling pekerjaan adalah
pada cara sampling pekerjaan pengamat tidak terus menerus berada di
tempat pekerjaan melainkan mengamati hanya pada sesaat-saat pada
waktu-waktu tertenu yang ditentukan secara acak.Perbedaan yang
lainnya dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 2.1 Perbedaan Metode jam Henti dan Work Sampling
Stopwatch Work Sampling
Pekerjaan Rutin dan Pekerjaan bervariasi dan tidak
Monoton ruin
Umumnya mengamati 1 Dapat mengamati beberapa
org orang
Perhitungan berdasarkan Berdasarkan Proporsi
waktu
Siklus pekerjaan pendek & Siklus tidak jelas
jelas
Pengamatan continue Pengamatan diskrit
6
distribusi normal , maka jumlah pengamatan yang harusnya
dilaksanakan dapat dicari didasarkan formulasi :
K 2(1−P)
N=
S 2. P
Keterangan :
P = Presentase kejadian yang diamati ( presentase produktif ) dalam
angka decimal dan p yang digunakan p produktif.
K = Konstanta yang besarnya tergantung tingkat kepercayaan yang
diambil ( k= 2 ) karena menggunakan CL = 95%.
S = Tingkat ketelitian yang dikehendaki dalam angka decimal.
7
2.13. Fungsi Sampling Pekerjaan
Sampling pekerjaan banyak fungsinya dalam dunia kerja.Berikut
ini adalah fungsi dari sampling pekerjaan antara lain :
1. Mengetahui distirbusi pemakaian waktu kerja
2. Mengukur ratio delay dari sejumlah mesin, operator, missal :
menentukan persentase dari jam atau hari ketika mesin atau
orang yang terlibat pekerjaan dan persentase ketika sama sekali
tidak ada aktivitas kerja yang dilakukan atau idle.
3. Menetapkan performance level seseorang selama waktu
kerjanya terutama untuk jenis pekerjaan manual.
4. Menetaplan waktu baku untuk suatu proses operasi.
Sampling pekerjaan mempunyai banyak manfaat dibidang proporsi
yaitu :
1. Untuk mengetahui distribusi pemanfaatan waktu oleh seorang
atau sekelompok kerja selama selang waktu kerjanya.
2. Untuk mengetahui besar tingkat penggunaan fasilitas, misalnya
mesin-mesin , ruang dok kapal pada suatu pelabuhan dll.
3. Untuk menentukan waktu baku yang baik pekerjaan-pekerjaan
tidak langsung maupun yang langsung.
4. Untuk menaksir factor kelonggaran suatu pekerjaan, terutama
kelonggaran pribadi dan kelonggaran untuk hambatan-
hambatan yang tidak dapat dihindarkan.
8
2.2 Prosedure Pelaksanaan Sampling Kerja
2.2.1 Langkah-Langkah melakukan Work Sampling
Langkah-langkah yang dilakukan sebelum melakukan sampling
pekerjaan antara lain :
1. Menetapkan tujuan pengukuran, yaitu untuk apa sampling
dilakukan, menentukan besarnya tingkat ketelitian dan
keyakinan.
2. Melakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui ada
tidaknya system kerja yang baik.
3. Memilih operator.
4. Pelatihan bagi operator agar terbiasa dengan system kerja yang
dilakukan.
5. Melakukan pemisahan kegiatan sesuai yang ingin didapatkan
6. Menyiapkan peralatan yang diperlukan berupa papan
pengamatan, lembaran-lembaran pengamatan, alat tulis.
9
Kegiatan 3 : Menelpon/melayani panggilan telpon
Kegiatan 4 : Membereskan arsip-arsip kantor
Kegiatan 5 : Tugas keluar kantor
Kegiatan 6 : Lain-lainnya.
Pada contoh ini dapat menunjukkan bahwa pengukur mungkin ingin
mengetahui bagaimana distribusi penggunaan waktu bagi kegiatan-
kegiatan 1 sampai dengan 5. Kegiatan-kegiatan lainnya yang tidak
begitu penting seperti mengobrol, membaca surat kabar, menganggur
dan sebagainnya tidak menjadi perhatian.Hal yang perlu diperhatikan
adalah bahwa kegiatan itu harus mutually exclusive, hal ini berarti suatu
kegiatan terpisah sama sekali dan lainnya, dan jumlah semua kegiatan
tersebut adalah semua kegiatan yang mungkin terjadi di tempat
pekerjaan berlangsung.
10
menuntut perhitungan waktu baku penyelesaian suatu
pekerjaan.
Pada sampling pendahuluan juga dilakukan sejumlah
kunjungan untuk mengetahui selang waktu ( Dt ) dari operator
yang bekerja salam satu siklus pekerjaan.Untuk mudahnya kita
ikuti sebuah contoh sampling pekerjaan.
Tabel 2.3 Format perhitungan
Frekuensi Teramati pada hari Ke
Kegiatan Jumlah
Produktif
Non Produktif
Jumlah
% Produktif
11
3. Uji Kecukupan data
Untuk melakukan pengamatan dalam sampling kerja maka
masing-masing kejadian diamati selama aktivitas berlangsung
harus memiliki kesempatan yang sama untuk diamati.
12
b. Jumlah menit produktif (JMP )
¿ PP x Jumlah Menit Pengamatan
c. Waktu yang diperlukan /unit
JMP
¿
Jumlah unit yang dihasilkan
d. Waktu Normal ( Wn )
= Waktu yang diperlukan x Faktor penyesuaian
e. Waktu Baku ( Wb )
Wn+ ( Kelonggaran x Wn ) atau
100 %
Wn=
100 %−Kelonggaran
13
Sebelum menghitung waktu baku, kita harus mengetahui dulu
waktu siklus dan waktu norma caranya :
1. Hitung waktu siklus, yang tidak lain adalah waktu penyelesaian
rata rata selama pengukuran.
∑ Xi
ws=
N
Dimana :
Xi : Jumlah waktu penyelesaian diamati
N : Banyaknya pengamatan dilakukan
2. Hitung Waktu normal.
Wn=Ws x p
Dimana :
Ws = Waktu Siklus
P = Faktor penyesuaian , bila
P = 1 ( Bekerja wajar )
P < 1 ( Bekerja terlalu lambar )
P > 1 ( Bekerja terlalu cepat ).
3. Hitung Waktu baku
Wb = Wn + A
Keterangan :
Wb = Waktu baku
A = Kelonggaran
14
untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatigue, dan untuk
hambatan-hambatan yang tak dihindarkan.Pemisahan kegiatan
untuk ketiga macam kelonggaran tersebut dapat dibentuk seperti
berikut :
Kegiatan 1 : Kegiatan untuk kebutuhan pribadi
Kegiatan 2 : Kegiatan untuk menghilangkan rasa fatigue
Kegiatan 3 : Hambatan-hambatan yang tdak dihindarkan
Kegiatan 4 : Lain-lain
Langkah berikutnya mengikutin langkah-langkah work
sampling.Kegiatan 1,2,3 dapat digabungkan menjdi satu, yaitu “
kegiatan kelonggaran “ sehingga menjadi :
Kegiatan 1 : Kegiatan kelonggaran
Kegiatan 2 : Lain-lain
Cara demikian memang lebih sederhana, sebab jumlah pengamatan
yang diperlukan lebih sedikit, namum tidak diketahui secara
terperinci.Penguraian yang lebih terperinci dapat juga dilakukan
,mislanya menjadi :
Kegiatan 1 : Bercakap cakap sekedarnya
Kegiatan 2 : Minum sekedarnya
Kegiatan 3 : Kekamar kecil
Kegiatan 4 : Berhenti waktu istrahat
Cara seperti ini dapat mengetahui kelonggaran untuk setiap macam
kegiatan yang bersangkutan, tetapi cara ini menuntut jumlah
pengamatan yang lebih banyak karena presentase setiap kegiatan
yang terperinci ini kecil atau sangat kecil.
Terdapat 2 hal yang harus diperhatikan jika ingin menggunakan
work sampling untuk menentukan kelonggaran.Hal yang pertama adalah
15
sifat kegiatan dari kelonggaran yang tidak selalu tampak sebagai
kegiatan yang berdiri sendiri.Misalnya, untuk menghilangkan rasa
fatigue operator tidak selalu berhenti bekerja, tetapi dapat dengan
melambatkan kecepatan kerja.
Hal yang kedua adalah operator yang diukur harus seorang yang
melakukan kegiatan-kegiatan kelonggaran secara wajar, artinya tidak
bercakap-cakap terlampau banyak, sering minum atau kamar kecil dan
sebagainya.Hal ini adalah untuk menjamin agar kelonggaran yang
diberikan kepada operator tersebut merupakan kelonggran yang
sepantasanya.
16
BAB III
PENGOLAHAN DATA
223
¿ x 100 %=74 % 0,74
300
Keterangan :
P = Presentase produktif
17
∑xi = Jumlah total kegiatan produktif
P(2−P)
BKA = P+ Z √
n
= 0,74 + 3
√ 0,74(1−0,74)
60
0,74( 1−0.74)
BKB = P−Z √
60
= 0,74 – 3
√ 0.74(1−0.74)
60
= 0,74-0,16 = 0,58 58%
Grafik Keseragaman
% produktif
1200%
1000%
800%
600%
400%
200%
0%
0 2 4 6 8 10 12
18
2
N
N '=
( )
s
( 1−p )
p
2
1,96
N='
( ) 0.15
(1−0.74 )
0.74
44.20
= =59.72
0.74
3.4 Perhitungan Waktu Baku
3.4.1 Perhitungan Waktu Siklus ( Ws )
o Waktu 1 Output
∑ Waktu Output 99+99+ 99+99+99 495
= = =5,43
∑ Output 16+25+ 18+23+9 91
o Presentase Produktif
∑ xi
∑∋¿ x 100 %=74 % ¿
Ws = P x Waktu 1 output
= 74% x 5,43 = 4,01 Menit
19
P = 1 + ∑ penyesuaian Wasteinghouse
= 1 + 0.17 = 1,17
Faktor Kelonggaran %
Pribadi 2,5% ( Pria )
Fatique 15%
Tak terhindarkan 47/300 x 100 = 15,67%
Total 33.17%
Faktor Fatique
Wb = Wn + A ( Wn )
= 4,69 + 33,17% (4,69 )
= 4,69 + 0,3317 ( 4,69 )
20
= 6.2456 Menit
BAB IV
ANALISA REKAPITULASI DATA
Jumla
Kegiatan Pengamatan ke - h
1 2 3 4 5
Produktif 36 50 44 48 45 223
Non Produktif 11 5 4 3 7 30
Tak Terhindarkan 13 5 12 9 8 47
Jumlah 60 60 60 60 60 300
60
% produktif % 83,30% 73,30% 80% 75%
Tabel penelitian produktifitas
Dari data tebel tabel faktor penyesuain diatas kita harus melakukan
peningkatan pada faktor kondisi kerja karna faktor pada data tersebut
22
kondisi kerja sangat kecil dari pada faktor yang lain seperti
keterampilan, usaha, dan konsistensi, sehingga produktifitas pekerjaan
kita dapat meningkat.Dari data tabel faktor kelonggaran diatas kita bisa
simpulkan kegiatan yang dilakukan pekerja tidak menimbukan kelelahan
yang berlebihan karna yang melakukan pekerjaan tersebut seorang laki-
laki sehingga tenaga yang dikeluarkan sangat minim, dan untuk sikap
kerjanya harus dilakukan peningkatan sehingga pekerja tidak
mengeluarkan energy yang berlebihan.
23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari data yang terkumpul dari hasil pengamatan secara sampling dan
dilakukan beberapa tahap pengolahan data antara lain :
1. Uji keseragaman data
2. Uji kecukupan data
3. Perhitungn persentase kegiatan produktif
4. Penentuan penyesuaian dan kelonggaran
5. Perhitungan waktu baku
24
Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat produktivitas yang dimiliki
oleh pegawai memberikan pengaruh terhadap waktu bku dari pekerjaan
tersebut dan tingkat pelayanan terhadap konsumen. Selain itu,
produktivitas juga dapat dipengaruhi oleh tingkat kenyamanan pegawai
pada saat bekerja. Dalam hal ini pengaruh lingkungan kerja
memberikan pengaruh yang cukup besar.
5.2 Saran
Berikut ini adalah saran dari praktikum modul 5 tentang work
sampling :
1. Tidak terdapat gangchart atau jadwal yang jelas dalam
pengambilan data.
2. Pada pelaksanaan praktikum berbeda sekali prosedurnya pada
modul praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.academia.edu/10094989/Work_Sampling
(diakses 13/12/2020 jam 14:39 wib)
2. https://www.academia.edu/40890143/LAPORAN_PRAKT
IKUM_SISTEM_KERJA_DAN_ERGONOMI_SAMPLIN
G_PEKERJAAN_WORK_SAMPLING ( diakses
12/12/2020 jam 0959 wib)
25
26