Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

WORK SAMPLING

Untuk memenuhi tugas

PRAKTIKUM ERGONOMI PERANCANGAN SISTEM


KERJA

Oleh:
Kelompok 5
1. Putri Luciana NIM. 2018-020-1177
2. Ewin Sofian Harefa NIM. 2018-020-1178
3. Vijay Fauzilah .I. NIM. 2018-020-1190
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN

Laporan Hasil Praktikum untuk modul Work Sampling yang telah


di susun oleh Kelompok 5 dengan beranggotakan :

1. Putri Luciana NIM. 2018-020-1177


2. Ewin Sofian Harefa NIM. 2018-020-1178
3. Vijay Fauzilah Irshada NIM. 2018-020-1190

Dinyatakan disetujui setelah Laporan ini diuji sebelumnya pada


Sidang Presentasi.Pertanggungjawaban Laporan yang dilaksanakan pada
hari Senin, tanggal 30 November 2020.Universitas Esa Unggul dan di
terima sebagai salah satu syarat kelulusan Praktikum Perancangan
Sistem Kerja dan Ergonomi pada Semester Genap 2020/2021, jenjang
Pendidikan Strata Satu ( S1 ), Jurusan Teknik Industri, Universitas Esa
Unggul.

Tangerang, 12 December 2020

Noer Sherraina Jesica Jefni


Asistem Pembimbing Asisten Pembimbing

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
penulisan Laporan Hasil Praktikum WORK SAMPLING dengan baik
dan tepat pada waktunya. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Asisten dosen selaku pembimbing yang telah memberikan
pengarahan serta dukungannya
2. Orang tua serta teman-teman serta pihak Universitas Esa Unggul
yang telah memberikan semangat bagi kami.
Kami sangat menyadari bahwa tulisan ini masih memiliki
banyak kekurangan.Karenanya, saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan.

Tangerang,12 December 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN..................................…..i


KATA PENGANTAR.....................................................................…..ii
DAFTAR ISI....................................................................................….iii
DAFTAR TABEL............................................................................…..v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................….vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................….1
1.2 Tujuan Praktikum................................................................….1
1.3 Pembatasan Masalah………………………………………….2
1.4 Sistematika Penulisan............................................................2-3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Work Sampling ……………………………………………….4
2.1.1 Pengertian Work Sampling …………………………..4
2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Sampling Pekerjaan…….6
2.1.3 Fungsi Sampling Pekerjaan…………………………...8
2.2 Prosedur Pelaksanaan Sampling Kerja………………………...9
2.2.1 Langkah-Langkah Melakukan Work Sampling………9
2.2.2 Pemisahan Kegiatan untuk Work Sampling………….9
2.2.3 Melakukan Work
Sampling…………………………..10
2.2.4 Cara Menentukan Waktu Pengamatan Secara
Acak….13
2.2.5 Menghitung Waktu
Baku……………………………..13

iii
2.3 Work Sampling untuk Menghitung
Kelonggaran…………….14

BAB III PENGOLAHAN DATA


3.1 Pengelompokkan Data………………………………………..17
3.2 Uji Keseragaman
Data……………………………………….17
3.2.1 Uji Kecukupan Data…………………………………….18
3.3 Perhitungan Waktu Baku…………………………..……
18
3.4.1 Perhitungan Waktu Siklus ( Ws )…………………….....18
3.3.1 Perhitungan Waktu Normal ( Wn )………………….…..19
3.3.2 Perhitungan Waktu Baku ( Wb )…………………….…..19

BAB IV ANALISA REKAPITULASI DATA


4.1 Analisa
Produktivitas………………………………………....21
4.1.1 Analisa Persen Produktif………………………….….21
4.1.2 Analisa Peningkatan Produktifitas…………………...21
4.2 Analisa factor penyesuain dan factor kelonggaran…………...22
4.3 Analisa Waktu Baku………………………………………….22
4.4 Analisa Work Sampling………………………………………23

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan…………………………………………………..24

iv
5.2 Saran………………………………………………………...24
DAFTAR PUSTAKA........................................................................25

DAFTAR TABEL

BAB III : PENGOLAHAN DATA


1.1 Tabel Pengelompokan Data……………………………….17
1.2 Tabel Faktor Penyesuaian Westing House………………...19
1.3 Tabel Perhitungan Waktu Baku (Wb)……………………..19
1.4 Tabel Faktor Patique……………………………………….20
1.5 Tabel Analisa Peningkatan Produktif……………………...21
1.6 Tabel Analisis Faktor Penyesuian dan Kelonggaran………22

v
DAFTAR GAMBAR

Grafik Keseragaman Produktif………………………………………18

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Sampling pekerjaan atau work sampling merupakan suatu teknik


sampling secara statistik yang didasarkan pada teori sampling.Dengan
cara ini kita dapat menaksir suatu besaran tertentu, misalnya proporsi
kegiatan produktif melalui pengambilan sample.

Agar kesimpulan yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan,


maka perlu diingat persyaratan mengambil sample yang baik.

Sampling kerja yang dalam Bahasa asingnya sering disebut juga


dengan work sampling ratio delay study random observation method
adalah salah satu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan
terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses, dan pekerja atau operator.
Maka untuk menetapkan performan level dan menentukan waktu baku
untuk suatu proses atau operasi,kerja seperti halnya yang bisa dilakukan
oleh pengukuran kerja lainnya.Pengamatan dilakukan tidak secara
menyeluruh ( populasi ) melainkan cukup dilakukan dengan sample
yang diambil secara acak ( random ).

Tekkik sampling pekerjaan adalah suatu teknik yang cukup dapat


diandalkan untuk mengatur beban kerja tenaga kerja nonproduksi.
Dalam praktikum ini, pengukuran dikhususkan pada tenaga kerja non
produksi yang mempunyai tipe pekerjaan beban tetap dan berubah.

Produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui penjualan


( output ) atau mengurangi masukan ( input ) sebelum memutuskan
bagaimana meningkatkan produktifitas tenaga kerja, terlebih dahulu
1
perlu diketahui berapa besarnya beban kerja dari tenaga kerja
tersebut.Setelah itu dapat ditentukan berapa jumlah tenaga kerja ideal
yang dibutuhkan.Dengan demikian produktifitas tenaga kerja yang ada
sekarang dapat ditingkatkan.

1.2. Tujuan Penulisan

Adapun beberapa tujuan dari dilakukannya pratikum ini adalah


sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui mengenai metode work sampling baik teori
maupun prakteknya sebagai metode yang efektif dalam suatu
pengamatan,
2. Untuk melatih pratikan melaksanakan kegiatan pengukuran kerja
dengan pemahaman dan penguasaan materi mengenai work
sampling, dan untuk mendapatkan data-data untuk kemudian
dianalisa, dan
3. Untuk mendorong pratikan agar dimasa-masa mendatang dapat
melaksanakan kegiatan pengukuran dan penelitian kerja guna
meningkatkan produktivitas kerja karena dilakukan secara
langsung, hingga didapat waktu yang produktif.

1.3. Pembatasan Masalah


Laporan Praktikum Work Sampling ini memiliki beberapa
batasan, yaitu :
1. Perhitungan penelitian waktu kerja dan Analisa metode kerja
yang digunakan hanya dengan metode sampling.
2. Pengamatan dilakukan satu pria pedagang kaki lima pada 5 kali
waktu pengamatan.

2
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam Laporan work sampling ini adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan, pembatasan
masalah, dan sistematika penulisan dari laporan ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori work sampling serta berbagai hal yang
berkaitan dengan work sampling.
BAB III PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi tentang data-data pengamatan seorang pedagang kaki
lima ,menggunakan sampling pekerjaan meliputi ,pengolahan
data ,pengelompokan data, uji keseragaman data, uji kecukupan
data & perhitungan waktu baku.
BAB IV ANALISA PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi tentang penjelasan dari data-data yang telah dibahas
di bab sebelumnya.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari
kegiatan praktikum work sampling.

3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Work Sampling

2.1.1 Pengertian Work Sampling

Work Sampling sendiri telah di kembangkan di Inggris oleh


seorang bernama L.H.C Tippet dipabrik-pabrik tekstil di Inggris, tetapi
karena kegunaannya cara ini kemudian dipakai di Negara-negara lain
secara lebih luas. Namanya dapat diduga bahwa cara ini menggunakan
prinsip-prinsip dari ilmu statistik.Cara jam henti sebenarnya juga
menggunakan ilmu statistik dan juga sampling.Tetapi pada sampling
pekerjaan hal ini tampak lebih nyata ( sutalkasana,1979 ).
Work sampling termasuk cara Bersama dengan pengukuran
waktu jam henti, merupakan cara langsung karena dilakukan dengan
pengukuran secara langsung ditempat berjalannya pekerjaan.Bedanya
dengan jam henti adalah bahwa pada cara sampling pekerjaan pengamat
tidak terus menerus berada di tempat pekerjaan melainkan pengamatan (
ditempat kerja ) hanya pada sewaktu-waktu tertentu secara acal
( Sutalaksana,1979 ).
Pengamat pada waktu sesaat-sesaat yang acak tidak berbeda
dengan seorang pelajar yang mendatangi sahabatnya
dirumah.Kunjungan ini biasanya dilakukan pada waktu-waktu yang
tidak tentu, kadang-kadang setiap hari sekali, dua kali sehari, dua atau
tiga kali sehari, atau mungkin juga seminggu sekali atau tidak sama
sekali. Pelajar tersebut mengunjungi sahabat nya pada waktu-waktu
tidak tertentu seperti demikian dapat dikatakan pelajar melakukan
kunjungan pada waktu-waktu yang acak.Misalkan pelajar melakukan 10

4
kali pengunjungan dan diantaranya tidak menjumpai sahabatnya karena
tidak sedang berada dirumah.Berdasarkan pengalaman ini, jika pelajar
bertemu dengan temannya mungkin akan berkata ‘ tampak anda jarang
berada dirumah “.Jika pelajar melakukan kunjungan nya lagi, katakanlah
100 kali dan dari keseratusan kunjungannya ini sahabatnya tidak
dijumpai sebanyak 75 kali, maka sekarang dia dapat berkata “ rupanya
tujuh puluh lima persen dari waktumu tidak dihabiskan dirumah “
( Sutalaksana, 1979 ).
Ilustrasi diatas menunjukkan bagaimana kesimpulan tentang
ada tidaknya suatu kejadian dapat disimpulkan melalui kunjungan-
kunjungan .Terlihat pula apa yang terjadi dengan work
sampling.Kunjungan-kunjungan dilakukan untuk mengetahuai apa yang
terjadi ditempat kerja yang bersangkutan.Cari catatan yang dilakukan
setiap kali kunjungan daoat dilihat berbagai kegiatan yang terjadi beserta
berapa sering ( frekuensi ) kegiatan itu teramati. Semakin tinggi
frekuensinya semakin sering pula kegiatan itu dilakukan dan dapat pula
diduga bahwa total waktu yang dibutuhkan semakin banyak
( Sutalaksana,1979 ).
Kesimpulan yang diambil lebih tepat, yaitu sekedar menduga-
duga, diperlukan teknik tertenu yang secara statistik dikenal sebagai
sampling perbandingan populasi atau sampling for estimation propotion
( Sutalksana, 1979 ).
Metode Work Sampling sangat cocok untuk digunakan dalam
melakukan pengamatan atas pekerjaan yang sifatnya tidak berulang dan
memiliki waktu yang relative Panjang.Pada dasarnya, langkah-langkah
pelaksananya cukup sederhana, yaitu melakukan pengamatan aktifitas
kerja atau jeda waktu yang diambil secara acak terhadap satu atau lebih

5
mesin atau operator dan kemudian mencatatnya apakah mereka ini
dalam keadaan bekerja atau menganggur ( Sritomo, 1992).
Perbedaan metode Jam henti dengan sampling pekerjaan adalah
pada cara sampling pekerjaan pengamat tidak terus menerus berada di
tempat pekerjaan melainkan mengamati hanya pada sesaat-saat pada
waktu-waktu tertenu yang ditentukan secara acak.Perbedaan yang
lainnya dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 2.1 Perbedaan Metode jam Henti dan Work Sampling
Stopwatch Work Sampling
Pekerjaan Rutin dan Pekerjaan bervariasi dan tidak
Monoton ruin
Umumnya mengamati 1 Dapat mengamati beberapa
org orang
Perhitungan berdasarkan Berdasarkan Proporsi
waktu
Siklus pekerjaan pendek & Siklus tidak jelas
jelas
Pengamatan continue Pengamatan diskrit

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Sampling pekerjaan


Sampling pekerjaan sangat berguna dalam bidang industry
khususnya dalam pembuatan produk yang berkualitas.Banyak
pengamatan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan sampling kerja
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :
1. Tingkat kepercayaan ( Confidence Level )
2. Tingkat Ketelitian ( Degree of Accuracy ).
Dengan asumsi bahwa terjadinya keadaan operator atau sebuah
fasilitas yang akan menganggur ( idle) atau produktif mengikuti pola

6
distribusi normal , maka jumlah pengamatan yang harusnya
dilaksanakan dapat dicari didasarkan formulasi :

K 2(1−P)
N=
S 2. P
Keterangan :
P = Presentase kejadian yang diamati ( presentase produktif ) dalam
angka decimal dan p yang digunakan p produktif.
K = Konstanta yang besarnya tergantung tingkat kepercayaan yang
diambil ( k= 2 ) karena menggunakan CL = 95%.
S = Tingkat ketelitian yang dikehendaki dalam angka decimal.

Sampling pekerjaan dibutuhkan pada operator yang mempunyai


keahlian khusus dalam bidang pekerjaannya. Aplikasi sampling
pekerjaan antara lain :
a) Penetapan Waktu Baku
Mengetahui presentase antara aktivitas dan idle. Menetapkan
waktu baku.
b) Penetapan Waktu Tunggu
Menekan aktivitas idle sampai presentase yang terkecil, yaitu
dengan memperbaiki metode kerja dan alokasi pembebanan
mesin atau manusia secara tepat.
c) Displin Kerja
Dapat Meningkatkan disiplin kerja karena sampling pekerjaan
dilakukan secara random atau acak.

7
2.13. Fungsi Sampling Pekerjaan
Sampling pekerjaan banyak fungsinya dalam dunia kerja.Berikut
ini adalah fungsi dari sampling pekerjaan antara lain :
1. Mengetahui distirbusi pemakaian waktu kerja
2. Mengukur ratio delay dari sejumlah mesin, operator, missal :
menentukan persentase dari jam atau hari ketika mesin atau
orang yang terlibat pekerjaan dan persentase ketika sama sekali
tidak ada aktivitas kerja yang dilakukan atau idle.
3. Menetapkan performance level seseorang selama waktu
kerjanya terutama untuk jenis pekerjaan manual.
4. Menetaplan waktu baku untuk suatu proses operasi.
Sampling pekerjaan mempunyai banyak manfaat dibidang proporsi
yaitu :
1. Untuk mengetahui distribusi pemanfaatan waktu oleh seorang
atau sekelompok kerja selama selang waktu kerjanya.
2. Untuk mengetahui besar tingkat penggunaan fasilitas, misalnya
mesin-mesin , ruang dok kapal pada suatu pelabuhan dll.
3. Untuk menentukan waktu baku yang baik pekerjaan-pekerjaan
tidak langsung maupun yang langsung.
4. Untuk menaksir factor kelonggaran suatu pekerjaan, terutama
kelonggaran pribadi dan kelonggaran untuk hambatan-
hambatan yang tidak dapat dihindarkan.

8
2.2 Prosedure Pelaksanaan Sampling Kerja
2.2.1 Langkah-Langkah melakukan Work Sampling
Langkah-langkah yang dilakukan sebelum melakukan sampling
pekerjaan antara lain :
1. Menetapkan tujuan pengukuran, yaitu untuk apa sampling
dilakukan, menentukan besarnya tingkat ketelitian dan
keyakinan.
2. Melakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui ada
tidaknya system kerja yang baik.
3. Memilih operator.
4. Pelatihan bagi operator agar terbiasa dengan system kerja yang
dilakukan.
5. Melakukan pemisahan kegiatan sesuai yang ingin didapatkan
6. Menyiapkan peralatan yang diperlukan berupa papan
pengamatan, lembaran-lembaran pengamatan, alat tulis.

2.2.2 Pemisahan Kegiatan untuk Work Sampling


Pemisahan Kegiatan merupakan langkah yang agak berbeda
dengan langkah serupa, yaitu pembagian pekerjaan atas elemen-elemen
nya pada cara jam henti.Pada cara work sampling, hal ingin diukur
dipisahkan dari kegiatan-kegiatan lain yang mungkin terjadi.
Contoh pemisahan demikian adalah kegiatan produktif dan non
produktif .Bentuk lain yang lebih rumit adalah jika yang ingin diukur
beberapa kegiatan sehingga kemungkinan pengelompokkan akan seperti
Kegiatan 1 : Mengetik
Kegiatan 2 : Menerima instruki pimpinan

9
Kegiatan 3 : Menelpon/melayani panggilan telpon
Kegiatan 4 : Membereskan arsip-arsip kantor
Kegiatan 5 : Tugas keluar kantor
Kegiatan 6 : Lain-lainnya.
Pada contoh ini dapat menunjukkan bahwa pengukur mungkin ingin
mengetahui bagaimana distribusi penggunaan waktu bagi kegiatan-
kegiatan 1 sampai dengan 5. Kegiatan-kegiatan lainnya yang tidak
begitu penting seperti mengobrol, membaca surat kabar, menganggur
dan sebagainnya tidak menjadi perhatian.Hal yang perlu diperhatikan
adalah bahwa kegiatan itu harus mutually exclusive, hal ini berarti suatu
kegiatan terpisah sama sekali dan lainnya, dan jumlah semua kegiatan
tersebut adalah semua kegiatan yang mungkin terjadi di tempat
pekerjaan berlangsung.

2.2.3 Melakukan Work Sampling


Cara melakukan sampling pengamatan dengan work sampling juga
tidak berbeda dengan yang dilakukan untuk cara jam henti.Terdapat tiga
langkah untuk melakukan work sampling, yaitu melakukan sampling
pendahuluan, menguji keseragaman data, dan meghitung jumlah
pengamatan yang diperlukan.
Namun untuk tahap-tahap pelaksanaan sampling pekerjaan secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
1. Sampling Pendahuluan
Pada langkah ini dilakukan sejumlah pengamatan terhadap
aktivitas kerja dari operator yang diamati untuk mengetahui
system kerja terbaik dan mengetahui selang waktu yang
diambil secara acak,Untuk itu sebuah sampling pekerjaan juga

10
menuntut perhitungan waktu baku penyelesaian suatu
pekerjaan.
Pada sampling pendahuluan juga dilakukan sejumlah
kunjungan untuk mengetahui selang waktu ( Dt ) dari operator
yang bekerja salam satu siklus pekerjaan.Untuk mudahnya kita
ikuti sebuah contoh sampling pekerjaan.
Tabel 2.3 Format perhitungan
Frekuensi Teramati pada hari Ke
Kegiatan Jumlah
       
Produktif          
Non Produktif          
Jumlah          
% Produktif          

Sampling pendahuluan ini dilakukan dengan data pengamatan lebih


besar dari 30 buah, untuk mendapatkan harga :

Pi = Persen Produktif perioda ke -I


K = Jumlah hari pengamatan
Ni = Jumlah pengamatan perioda ke -I
2. Menguji keseragam data
Untuk menghitung keseragaman data kita tentukan batas-batas
kontrolnya yaitu :

BKA ( Batas control Atas ) = P + 3


√ P(1−P)
n

BKB ( Batas Kontrol bawah = P – 3 √ p ¿¿ ¿

11
3. Uji Kecukupan data
Untuk melakukan pengamatan dalam sampling kerja maka
masing-masing kejadian diamati selama aktivitas berlangsung
harus memiliki kesempatan yang sama untuk diamati.

Faktor yang mempengaruhi :


a. Tingkat ketelitian dan hasil pengamatan
b. Jumlah pengamatan yang diperlukan untuk tingkat ketelitian
dan keyakinan yang telah di tentukan, diketaui meliat rumus :
1600(1−P)
N=
P
Keterangan :
P = Presentase Produktif
N’ = Jumlah data yang diperlukan
Apabila setelah dihitung, ternyata harga N’ Lebih kecil
daripada harga sebenarnya, maka pengamatan berhenti karena dianggap
telah mencukupi.Sebalinya jika harga N’ tersebut lebih besar dari harga
sebenarnya, maka dilakukan langkah pengamatan dari awal.
Frekuensi Pengamatan pada hakikatnya tergantung pada jumlah
pengamatan yang diperlukan dan waktu yang tersedia untuk
pengumpulan data yang direncanakan.
4. Mengitung Waktu Baku
a. Presentase Produktif ( PP )
Jumlah Produktif
¿ x 100 %
Jumlah Pengamatan

12
b. Jumlah menit produktif (JMP )
¿ PP x Jumlah Menit Pengamatan
c. Waktu yang diperlukan /unit
JMP
¿
Jumlah unit yang dihasilkan
d. Waktu Normal ( Wn )
= Waktu yang diperlukan x Faktor penyesuaian
e. Waktu Baku ( Wb )
Wn+ ( Kelonggaran x Wn ) atau
100 %
Wn=
100 %−Kelonggaran

2.2.4 Cara Menentukan Waktu Pengamatan Secara Acak


Berulang kali telah kita sebutkan bahwa kunjunga-kunjungan
dilakukan dalam waktu yang ditentukan secara acak. Untuk ini biasanya
satu hari dibagi ke dalam satuan waktu yang besarnya ditentukan oleh
pengukur. Biasanya Panjang satu-satuan waktu tidak terlampau
Panjang.Berdasarkan satuan waktu inilah saat-saat kunjungan dilakukan.
Melakukan pengamatan dengan sampling pekerjaan juga tidak
berbeda dengan yang dilakukan untuk cara jam henti yaitu yang berdiri
dari tiga langkah: Melakukan sampling pendahuluan, menguji
keseragaman data, dan menghitung jumlah kunjungan yang
diperlukan.Langkah langkah ini dilakukan terus sampai jumlah
kunjungan mencukupi untuk tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan
yang diperlukan.

2.2.5 Menghitung waktu baku

13
Sebelum menghitung waktu baku, kita harus mengetahui dulu
waktu siklus dan waktu norma caranya :
1. Hitung waktu siklus, yang tidak lain adalah waktu penyelesaian
rata rata selama pengukuran.
∑ Xi
ws=
N

Dimana :
Xi : Jumlah waktu penyelesaian diamati
N : Banyaknya pengamatan dilakukan
2. Hitung Waktu normal.
Wn=Ws x p
Dimana :
Ws = Waktu Siklus
P = Faktor penyesuaian , bila
P = 1 ( Bekerja wajar )
P < 1 ( Bekerja terlalu lambar )
P > 1 ( Bekerja terlalu cepat ).
3. Hitung Waktu baku
Wb = Wn + A
Keterangan :
Wb = Waktu baku
A = Kelonggaran

2.3. Work Sampling untuk Menghitung Kelonggaran ( Allowance )


Work sampling dapat digunakan untuk mendapatkan besarnya
kelonggaran.Terdapat tiga macam kelonggaran yaitu kelonggaran

14
untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatigue, dan untuk
hambatan-hambatan yang tak dihindarkan.Pemisahan kegiatan
untuk ketiga macam kelonggaran tersebut dapat dibentuk seperti
berikut :
Kegiatan 1 : Kegiatan untuk kebutuhan pribadi
Kegiatan 2 : Kegiatan untuk menghilangkan rasa fatigue
Kegiatan 3 : Hambatan-hambatan yang tdak dihindarkan
Kegiatan 4 : Lain-lain
Langkah berikutnya mengikutin langkah-langkah work
sampling.Kegiatan 1,2,3 dapat digabungkan menjdi satu, yaitu “
kegiatan kelonggaran “ sehingga menjadi :
Kegiatan 1 : Kegiatan kelonggaran
Kegiatan 2 : Lain-lain
Cara demikian memang lebih sederhana, sebab jumlah pengamatan
yang diperlukan lebih sedikit, namum tidak diketahui secara
terperinci.Penguraian yang lebih terperinci dapat juga dilakukan
,mislanya menjadi :
Kegiatan 1 : Bercakap cakap sekedarnya
Kegiatan 2 : Minum sekedarnya
Kegiatan 3 : Kekamar kecil
Kegiatan 4 : Berhenti waktu istrahat
Cara seperti ini dapat mengetahui kelonggaran untuk setiap macam
kegiatan yang bersangkutan, tetapi cara ini menuntut jumlah
pengamatan yang lebih banyak karena presentase setiap kegiatan
yang terperinci ini kecil atau sangat kecil.
Terdapat 2 hal yang harus diperhatikan jika ingin menggunakan
work sampling untuk menentukan kelonggaran.Hal yang pertama adalah

15
sifat kegiatan dari kelonggaran yang tidak selalu tampak sebagai
kegiatan yang berdiri sendiri.Misalnya, untuk menghilangkan rasa
fatigue operator tidak selalu berhenti bekerja, tetapi dapat dengan
melambatkan kecepatan kerja.
Hal yang kedua adalah operator yang diukur harus seorang yang
melakukan kegiatan-kegiatan kelonggaran secara wajar, artinya tidak
bercakap-cakap terlampau banyak, sering minum atau kamar kecil dan
sebagainya.Hal ini adalah untuk menjamin agar kelonggaran yang
diberikan kepada operator tersebut merupakan kelonggran yang
sepantasanya.

16
BAB III
PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengelompokan data


Jumla
Kegiatan Pengamatan ke - h
1 2 3 4 5
Produktif 36 50 44 48 45 223
Non Produktif 11 5 4 3 7 30
Tak Terhindarkan 13 5 12 9 8 47
Jumlah 60 60 60 60 60 300
60
% produktif % 83,30% 73,30% 80% 75%

3.2 Uji Keseragaman Data


∑ xi
P=
∑∋¿ x 100 % ¿

223
¿ x 100 %=74 % 0,74
300

Keterangan :

P = Presentase produktif
17
∑xi = Jumlah total kegiatan produktif

∑xni= Jumlah total pengamatan

P(2−P)
 BKA = P+ Z √
n

= 0,74 + 3
√ 0,74(1−0,74)
60

= 0,74 + 0,16 = 0,9  90%

0,74( 1−0.74)
 BKB = P−Z √
60

= 0,74 – 3
√ 0.74(1−0.74)
60
= 0,74-0,16 = 0,58  58%

Grafik Keseragaman

% produktif
1200%
1000%
800%
600%
400%
200%
0%
0 2 4 6 8 10 12

3.3 Uji Kecukupan data

18
2
N

N '=
( )
s
( 1−p )

p
2
1,96

N='
( ) 0.15
(1−0.74 )

0.74

44.20
= =59.72
0.74
3.4 Perhitungan Waktu Baku
3.4.1 Perhitungan Waktu Siklus ( Ws )
o Waktu 1 Output
∑ Waktu Output 99+99+ 99+99+99 495
= = =5,43
∑ Output 16+25+ 18+23+9 91
o Presentase Produktif
∑ xi
∑∋¿ x 100 %=74 % ¿
Ws = P x Waktu 1 output
= 74% x 5,43 = 4,01 Menit

3.4.2 Perhitungan Waktu Normal ( Wn )

Tabel Faktor penyesuaian Westinghouse

Faktor Penyesuaian Kelas Lambang Penyesuaian


Excellen
Keterampilan B1 +0.11
t
Usaha Good C1 +0.05
Kondisi Kerja Average D 0.00
Konsistensi Good C1 +0.01
Total +0.17

19
P = 1 + ∑ penyesuaian Wasteinghouse
= 1 + 0.17 = 1,17

 Wn = Ws x P ( Faktor penyesuaian wastinghouse )

= 4,01 x 1,17 = 4,69 Menit

3.4.3 Perhitungan Waktu Baku ( Wb )

 Penentuan Faktor Kelonggaran

Faktor Kelonggaran %
Pribadi 2,5% ( Pria )
Fatique 15%
Tak terhindarkan 47/300 x 100 = 15,67%
Total 33.17%

Faktor Fatique

Faktor Jenis Kelonggar


an%
Tenaga yang Sangat Ringan 7 ( Pria )
dikeluarkan
Sikap Kerja Berdiri diatas dua kaki 2
Gerakan Kerja Normal 0
Kelelahan Mata Pandangan yang hamper 6
terus menerus
Keadaan atmosfer Baik 0
Keadaan Lingkungan Bersih, sehat, cerah 0
yang baik dengan kebisingan rendah

 Wb = Wn + A ( Wn )
= 4,69 + 33,17% (4,69 )
= 4,69 + 0,3317 ( 4,69 )

20
= 6.2456 Menit

BAB IV
ANALISA REKAPITULASI DATA

4.1 Analisa Produktifitas


4.1.1 Analisa Persen Prodktif

Dari hasil pengamatan yang dilakukan sebanyak 5 kali


didapat produktifitas sebagai berikut , dari hasil pengamatan
tersebut bahwa jumlah kegitan produktif yang dilakukan pada tahap
kedua lebih besar yaitu 83,3%. Bila dibandingkan dengan kegiatan
produktifitas yang dilakukan pada tahap 1,3,4 dan 5 yaitu 60%,
73,3%, 80%, dan 75%.

4.2.1 Analisa Peningkatan Produktif


21
Dari hasil pengamatan yang dilakukan sebanyak 5 kali
didapat produktifitas sebagai berikut ;

Jumla
Kegiatan Pengamatan ke - h
1 2 3 4 5
Produktif 36 50 44 48 45 223
Non Produktif 11 5 4 3 7 30
Tak Terhindarkan 13 5 12 9 8 47
Jumlah 60 60 60 60 60 300
60
% produktif % 83,30% 73,30% 80% 75%
Tabel penelitian produktifitas

Dari hasil penelitian diatas untuk meningkatkan produktifitas maka


pekerja harus mengurangi kegiatan yang tidak produktifitas dan tak
terhindarkan sehingga produktifitas dalam kegiatan tersebut dapat
meningkat.

4.2 Analisis Faktor Penyesuaian dan Kelonggaran

Dari 5 tahap penelitian yang kita lakukan sebelumnya maka kita


memperoleh data faktor penyesian berikut :

Faktor Penyesuaian Kelas Lambang Penyesuaian


Excellen
Keterampilan B1 +0.11
t
Usaha Good C1 +0.05
Kondisi Kerja Average D 0.00
Konsistensi Good C1 +0.01
Total +0.17
Tabel faktor penyesuain

Dari data tebel tabel faktor penyesuain diatas kita harus melakukan
peningkatan pada faktor kondisi kerja karna faktor pada data tersebut
22
kondisi kerja sangat kecil dari pada faktor yang lain seperti
keterampilan, usaha, dan konsistensi, sehingga produktifitas pekerjaan
kita dapat meningkat.Dari data tabel faktor kelonggaran diatas kita bisa
simpulkan kegiatan yang dilakukan pekerja tidak menimbukan kelelahan
yang berlebihan karna yang melakukan pekerjaan tersebut seorang laki-
laki sehingga tenaga yang dikeluarkan sangat minim, dan untuk sikap
kerjanya harus dilakukan peningkatan sehingga pekerja tidak
mengeluarkan energy yang berlebihan.

4.3 Analisa Waktu Baku

Dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan


acuan tingkat produktifitas, penentuan penyesuain sebesar 4,69 dan
kelonggaran sebesar 33,17% untuk pekerja dapat ditentukan berdasarkan
lingkungan kerja dan kemampuan kerja pegawai, serta dengan
mengasumsikan bahwa jumlah produksi yang dihasilkan selama
pengamatan dilakukan adalah sebesar 223 pcs. Maka didapat data waktu
sebagai berikut.WBpekerja = 6,25 menit/pcs

4.4 Analisa Work Sampling

Dari analisa 5 tahap data sebelumnya dengan faktor penyesuain


4,69 faktor kelonggaran 33,17% dan menghasilakan 1 produk selama
6,25 menit/pcs maka dari data dapat disimpulkan perusahaan masih
perlu neningkatkan kelengkapan pada perusahaan seperti menyedikan
tempat duduk bagi operator yang bekerja, sihingga tidak menimbulkan
kelelahan yang berlebihan.

23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari data yang terkumpul dari hasil pengamatan secara sampling dan
dilakukan beberapa tahap pengolahan data antara lain :
1. Uji keseragaman data
2. Uji kecukupan data
3. Perhitungn persentase kegiatan produktif
4. Penentuan penyesuaian dan kelonggaran
5. Perhitungan waktu baku

24
Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat produktivitas yang dimiliki
oleh pegawai memberikan pengaruh terhadap waktu bku dari pekerjaan
tersebut dan tingkat pelayanan terhadap konsumen. Selain itu,
produktivitas juga dapat dipengaruhi oleh tingkat kenyamanan pegawai
pada saat bekerja. Dalam hal ini  pengaruh lingkungan kerja
memberikan pengaruh yang cukup besar.

5.2 Saran
Berikut ini adalah saran dari praktikum modul 5 tentang work
sampling :
1. Tidak terdapat gangchart atau jadwal yang jelas dalam
pengambilan data.
2. Pada pelaksanaan praktikum berbeda sekali prosedurnya pada
modul praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.academia.edu/10094989/Work_Sampling
(diakses 13/12/2020 jam 14:39 wib)
2. https://www.academia.edu/40890143/LAPORAN_PRAKT
IKUM_SISTEM_KERJA_DAN_ERGONOMI_SAMPLIN
G_PEKERJAAN_WORK_SAMPLING ( diakses
12/12/2020 jam 0959 wib)

25
26

Anda mungkin juga menyukai