LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM KERJA DAN ERGONOMI
MODUL 4
“QUICK EXPOSURE CHECKLIST (QEC)”
Disusun Oleh :
TI RP 20B – KELOMPOK 2
2022
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM KERJA DAN ERGONOMI
MODUL 4
“QUICK EXPOSURE CHECKLIST (QEC)”
Disusun Oleh :
TI RP 20B – KELOMPOK 2
2022
i
RINGKASAN
Ergonomi (ergonomics) berasal dari kata Yunani yaitu ergo yang berarti kerja
dan nomos yang berarti hukum, dimana ergonomi sebagai disiplin keilmuan yang
mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya. Istilah ergonomi lebih
populer digunakan oleh beberapa negara Eropa Barat, dan di Amerika istilah ini lebih
dikenal sebagai Human Faktors Engineerings atau Human Engineering
(Wignjosoebroto, 2003). Musculoskeletal Disorder (MSDs) adalah gangguan pada
bagian otot skeletal yang disebabkan oleh karena otot menerima beban statis secara
berulang dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan akan menyebabkan
keluhan pada sendi, ligamen dan tendon (Sutopo, 2009).
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko
muskuloskletal disorders (MSDs) pada pekerja disetiap stasiun kerja yang ada
dengan menggunakan metode Quick Exposure Checklist (QEC). Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi masukan dan kajian bagi pemilik produksi pakaian
mengenai penyakit akibat kerja yang dikeluhkan pekerja sektor informal. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan observasional terhadap faktor risiko terjadinya musculoskeletal disorders
pada tiap pekerja dan tiap proses yang berjumlah empat responden. Data yang
diperoleh dari hasil wawancara, kuisioner QEC, Nordic Body Map dan dokumentasi
dianalisis serta disajikan dalam bentuk deskripsi.
Kata Kunci : Ergonomi dan Quick Exposure Check (QEC)
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulilah berkat rahmat Allah SWT, yang telah memberikan Ridho dan
Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Perancangan
Sistem Kerja ini. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi syarat kurikulum
perkuliahan yang wajib diikuti oleh setiap Mahasiswa Program Studi Teknik Industri
Sekolah Tinggi Teknologi Bandung.
Pelaksanaan dan penulisan Laporan Praktikum ini, tentunya tak lepas dari
bantuan banyak pihak baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Teguh Aprianto, S.T., M.T. selaku Dosen Praktikum Perancangan Sistem
Kerja Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Bandung,
2. Neneng Puja Reflina sebagai Asisten Laboratorium yang membimbing serta
membantu dalam pengerjaan laporan praktium ini bisa berjalan dengan lancar,
3. Teman-teman TI RP 20B yang membantu dalam pengerjaan laporan sehingga
praktikum bisa berjalan dengan baik.
Dalam penulisan Laporan Praktikum ini tentunya masih terdapat banyak
kekurangan, namun hal itulah yang mendorong kelompok kami untuk berbuat lebih
baik.
Wassalamu’alaikum.wr.wb.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER …………………………………………………………………………… i
RINGKASAN …………………………………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….. vi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………... vii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….... viii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………….…………………… I-1
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………...…………………. I-1
1.2 Identifikasi Masalah ………………………………...………………… I-2
1.3 Rumusan Masalah ………………………………………...…………... I-2
1.4 Tujuan Pratikum ………………………………………...……………. I-2
1.5 Manfaat Pratikum …………………………………………...………... I-3
1.6 Sistematika Penulisan Laporan ……………………………………….. I-3
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………… II-1
2.1 Ergonomi ….………………………………………………………….. II-1
2.2 Quick Exposure Check (QEC) ………………………………………... II-2
2.3 Prosedur Quick Expose Checklist …………………………………...... II-3
2.3.1 Self Training ………………….………………………………………. II-3
2.3.2 Observes and Workers Assessment Checklist………………………… II-6
2.3.3 Calculations of Expose Checklist……………………………………... II-7
2.3.4 Consideration of Actions…………………………...……………………….. II-9
BAB III ALUR PRATIKUM …………………………………………………... III-1
3.1 Flowchart Praktikum ………………………………………………..... III-1
3.2 Algoritma Flowchart Praktikum ……………………………………… III-2
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA …………………………... IV-1
4.1 Pengumpulan Data ……………………………………………………. IV-1
4.2 Pengolahan dan Perhitungan Data ……………………………………. IV-2
4.3 Usulan Perbaikan …………………………………………...………… IV-7
4.4 Analisis Hasil Pengolahan QEC …………………………………….... IV-7
iv
4.5 Pembahasan …………………………………………...…………........ IV-7
BAB V Penutup………………………. ………………………………………. V-1
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………… V-1
5.2 Saran ………………………………………………………………….. V-2
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………..……………………....
LAMPIRAN……………………………………..…………………….................... L-1
iv
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
I-10
BAB I
PENDAHULUAN
Kondisi stasiun kerja yang tidak baik dapat menurunkan performansi pekerja,
hal tersebut dikarenakan pekerja akan bekerja dengan kondisi yang tidak nyaman dan
juga hal ini akan menimbulkan risiko cedera dalam jangka waktu tertentu. Seorang
pekerja yang bekerja dengan pergerakan berulang-ulang secara terus menerus, postur
tubuh yang tidak baik.
I-11
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi hal-hal yang melatar belakangi permasalahan antara pemenuhan
permintaan konsumen dan pengoptimalan produktivitas pekerjaan yang ergonomis.
I-13
Bab ini menggambarkan tata cara pengumpulan atau pengambilan data untuk
menganalisa postur kerja dengan metode QEC (Quick Expose Checklist)
Bab ini menampilkan data-data yang telah dikumpulkan serta diolah dan dianalisis
berdasarkan landasan teori yang didapatkan
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari seluruh hasil dan analisa terkait praktikum
analisa postur kerja dengan metode QEC (Quick Expose Checklist). Adapun saran-
saran yang dapat membantu dalam praktikum analisa postur kerja dengan metode
QEC (Quick Expose Checklist)
DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar sumber bacaan yang digunakan sebagai acuan dalam praktikum ini.
LAMPIRAN
LANDASAN TEORI
2.1 Ergonomi
Ergonomi (ergonomics) berasal dari kata Yunani yaitu ergo yang berarti kerja
dan nomos yang berarti hukum, dimana ergonomi sebagai disiplin keilmuan yang
mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya. Istilah ergonomi lebih
populer digunakan oleh beberapa negara Eropa Barat, dan di Amerika istilah ini lebih
dikenal sebagai Human Faktors Engineerings atau Human Engineering
(Wignjosoebroto, 2003). Dengan diterapkannya ergonomi, sistem kera dapat menadi
lebih produktif dan efisien. Dilihatdari sisi rekayasa, informasi hasil penelitian
ergonomi dapat dikelompokkan dalam bidang penelitian :
1. Antropometri
2. Biomekanika
3. Fisiologi
4. Pengindraan
5. Lingkungan Fisik Kerja
II-1
II-2
Brown & Li (2003) menyatakan, bahwa konsep dasar metode ini sebenarnya
adalah mengetahui seberapa besar exposure score untuk bagian tubuh tertentu
dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Exposure score dihitung untuk masing-
masing bagian tubuh, seperti pada punggung, bahu/lengan atas, pergelangan tangan,
maupun leher dengan mempertimbangkan kurang lebih kombinasi/interaksi,
II-3
training :
1. Postur Punggung (Back Posture)
Penilaian untuk postur punggung harus dilakukan saat punggung dibebani
paling banyak. Misalnya, saat mengangkat sebuah kotak, bagian belakang dapat
dianggap sebagai beban tertinggi pada saat orang tersebut bersandar atau meraik
kedepan untuk mengambil muatan.
a. Punggung dapat dikatakan “hampir netral” (level A1) jika orang
tersebut terlihat bekerja dengan fleksi/ekstensi punggung, memutar,
atau menekuk kesamping kurang dari 20°, seperti yang ditunjukkan
pada gambar 2.1
Gambar 2.4 Bekerja di Ketinggian Dada dan Bekerja di Atas Ketinggian Bahu
Untuk menghasilkan sebuah metode kerja yang cepat untuk digunakan tubuh
dibagi dalam segmen-segmen yang membentuk tujuh kelompok atau grup yakni grup
A, B, C, D, E, F dan G dari sudut pandang pengamat. Sedangkan untuk dari sudut
pandang operator dibentuk kelompok atau grup yaitu grup H, I, J, K, L, M dan N.
Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh postur tubuh terekam, sehingga segala
kejanggalan atau batasan postur oleh punggung atau leher yang mungkin saja
mempengaruhi postur anggota tubuh atas dapat tercakup dalam penilaian.
II-7
Menurut Brown dan Li pada tahun 2003 exposure level (E) dihitung
berdasarkan presentase antara total skor aktual exposure (X) dengan total skor
maksimum (Xmaks).
E (%) × 100 % ………………………………………
=
𝑥 (2.1)
𝑥𝑚𝑎𝑥
Dimana :
X = total skor yang diperoleh dari penilaian terhadap postur (punggung +
bahu/lengan
+ pergelangan tangan + leher)
Xmaks = total skor maksimum untuk postur kerja (punggung +
bahu/lengan + pergelangan tangan + leher)
Xmaks adalah konstan untuk tipe-tipe tugas tertentu. Pemberian
skor (Xmaks
= 162) apabila tubuh adalah statis, termasuk duduk atau berdiri
tanpa pengulangan (repetitive) yang sering dan penggunaan
tenaga atau beban yang relatif lebih rendah. Untuk pemberian
skor maksimum (Xmaks = 176) apabila dilakukan manual
material handling yaitu mengangkat, mendorong, menarik, dan
membawa beban.
II-10
ALUR PRAKTIKUM
Mulai
Studi Literatur
Pengamatan dan
Wawancara Pengumpulan Data
Kesimpulan
Saran
Selesai
III-1
III-2
e. Menganalisis data
Data yang telah di dapat dengan koesioner kemudian di oleh dalam beberapa
tabel untuk menghitung score yang didapat oleh pekerja/ responder pada
setiap stasiun kerja.
f. Kesimpulan
Dari hasil analisa yang telah di lakukan maka dapat disimpulakan postur kerja
yang di lakukan oleh pekerja/ respoder termasuk pada leel resiko tertentu dan
dapat menentukan tindakan yang dapat di ambil.
g. Selesai
Pembuatan catatan akhir atau berupa laporan hasil praktikum.
BAB IV
IV-1
IV-2
Leher (Neck)
G. Saat bekerja, apakah kepala/leher tertekuk atau memutar?
G1. Tidak
G2. Ya (kadang-kadang)
G3. Ya (terus menerus)
IV-3
Punggung (A) dan Tinggi (C) dan Gerak berulang (F) Leher (G) dan
Beban (H) Beban (H) dan Kekuatan (J) Durasi (I)
A1 A2 A3 C1 C2 C3 F1 F2 F3 G1 G2 G3
H1 2 4 6 H1 2 4 6 J1 2 4 6 I1 2 4 6
H2 4 6 8 H2 4 6 8 J2 4 6 8 I2 4 6 8
H3 6 8 10 H3 6 8 10 J3 6 8 10 I3 6 8 10
H4 8 10 12 H4 8 10 12 =6 =6
=6 =6
Punggung (A) dan Tinggi (C) dan Gerak berulang (F) Visual (K) dan
Durasi (I) Durasi (I) dan Durasi (I) Durasi (I)
A1 A2 A3 C1 C2 C3 F1 F2 F3 K1 K2
I1 2 4 6 I1 2 4 6 I1 2 4 6 I1 2 4
I2 4 6 8 I2 4 6 8 I2 4 6 8 I2 4 6
I3 6 8 10 I3 6 8 10 I3 6 8 10 I3 6 8
=6 =6 =6 =6
Total untuk leher =
Durasi (I) dan Beban durasi (I) dan Beban Durasi (I) dan 12
(H) (H) Kekuatan (J)
I1 I2 I3 I1 I2 I3 I1 I2 I3 Mengemudi /
H1 2 4 6 H1 2 4 6 J1 2 4 6 kendaraan
H2 4 6 8 H2 4 6 8 J2 4 6 8 L1 L2 L3
H3 6 8 10 H3 6 8 10 J3 6 8 10 1 4 9
H4 8 10 12 H4 8 10 12 =10 =1
=10 =10
Getaran
M1 M2 M3
1 4 9
=1
Posisi Statis(B) dan Frekuensi Bahu (D) Posisi pergelangan Kesulitan Bekerja
Durasi (I) dan Beban (H) (E) dan Kekuatan (J) N1 N2 N3
B1 B2 D1 D2 D3 E1 E2 1 4 9
I1 2 4 H1 2 4 6 J1 2 4 =4
I2 4 6 H2 4 6 8 J2 4 6
J3 6 8 Stres
IV-5
I3 6 8 H3 6 8 10 =8 O1 O2 O3
=2 H4 8 10 12 1 4 9
=8 =1
Frekuensi (B) dan Posisi pergelangan
Beban (H) Frekuensi Bahu (D) (E) dan Durasi (I)
B1 B2 B3 dan Durasi (I) E1 E2
H1 2 4 6 D1 D2 D3 I1 2 4
H2 4 6 8 I1 2 4 6 I2 4 6
H3 6 8 10 I2 4 6 8 I3 6 8
H4 8 10 12 I3 6 8 10 =8
=6 =8
X
E (%) = X 100%
Xmax
Dengan :
X = Total skor yang didapat untuk paparan risiko cedera untuk punggung,
bahu/lengan, pergelangan tangan, dan leher yang diperoleh dari perhitungan
kuisioner.
Xmax = Total maksimum skor untuk paparan yang mungkin terjadi untuk punggung,
bahu/lengan, pergelangan tangan dan leher
Diketahui :
X = 36 + 38 + 38 + 19 = 131
Xmax = 162
Ditanya :
E?
IV-6
Jawab :
131
E (%) = X 100%
162
= 80,8%
kayu yang diamati, maka diperlukan penelitian lebih lanjut dan perubahan secepatnya
untuk mengurangi resiko yang dihasilkan. Perbaikan yang dapat diberikan adalah
dengan membuat alat untuk membawa kayu tersebut, mengurangi durasi kerja, dan
dapat juga dengan menanmbah pekerja sehingga pengangkatan dilakukan oleh dua
orang. Hal ini sangat perlu dilakukan agar pekerja lebih aman dan pekerjaan lebih
efektif dan efisien.
4.5 Pembahasan
Bapak Polo berusia 50 tahun, beliau bekerja sebagai buruh pengolah kayu.
Beliau bekerja selama lebih dari 4 jam dalam sehari, pekerjaan yang beliau lakukan
memiliki resiko cidera terlebih dengan usianya sekarang yang telah mencapai 50
tahun dimana kekuatan otot dan kesehatan tubuh tidak lagi sama seperti pada saat
umur 30an sehingga peluang untuk mengalami cidera semakin lebih besar terlebih
dengan adanya postur kerja yang kurang tepat seperti dibagian pergelangan tangan,
leher/bahu dan punggung yang dapat memperbesar peluang resiko kedalam kategori
berbahaya. Maka sesuai dengan metode postur kerja QEC untuk jenis pekerjaan
mengangkat kayu perlu dilakukan tindakan perbaikan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Ergonomi ialah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-
informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia dalam merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan
baik.
2. Quick Exposure Check (QEC) merupakan suatu metode untuk penilaian
terhadap risiko kerja yang berhubungan dengan gangguan otot di tempat kerja.
Metode ini menilai gangguan risiko yang terjadi pada bagian punggung,
bahu/lengan, pergelangan tangan, dan leher.
3. Cara menghitung QEC yaitu Exposure score dihitung berdasarkan bagian
tubuh dengan mempertimbangkan ± 5 kombinasi atau interaksi, contohnya
postur dengan gaya atau beban, pergerakan dengan gaya atau beban, durasi
dengan gaya atau beban, postur dengan durasi serta pergerakan dengan durasi.
Sedangkan untuk tahap-tahap penilaian dengan menggunakan metode Quick
Exposure Checklist (QEC). musculoskeletal pada stasiun kerja.
4. Pekerjaan mengangkat kayu yang dilakukan di stasiun kerja yang diamati
memiliki nilai Exposure Score yang tinggi, yakni mencapai 79,6%.
Diperlukan perbaikan secepatnya untuk mengurangi resiko muskuluskeletal
disorders (MSDs) yang dapat membahayakan pekerja.
V-1
dan dilakukan perubahan
Dilakukan penelitian dan
>70% 7+
perubahan secepatnya
5.2 Saran
1. Sebaiknya kita lebih memahami objek yang akan kita teliti agar mendapatkan
hasil yang maksimal.
2. Diperlukan koordinasi yang baik antar anggota kelompok agar memudahkan
proses analisis dan mengurangi kebingungan.
3. Memperhatikan setiap unsur laporan agar mengurangi kesalahan.
4. Saat pengerjaan perlu adanya dukungan yang psitif dari pihak kampus atau
pun pembina.
V-2
DAFTAR PUSTAKA
1. Adha, Ezi Adh. Dkk 2014. Usulan Stasiun Kerja pada PT. SInar Advertama
Servicindo (SAS) Berdasarkan Hasil Evaluasi Menggunakan Metode Quick
Expose Check (QEC). Jurnal Institut Teknologi Nasional, 04 (02)
2. Brown R. & Li G. 2003. The Development of Action Levels For the ‘Quick
Exposure Check’ (QEC) System, In Contemporary Ergonomics. McCabe.
P.T. Ed. Taylor & Francis, London. pp. 41-46
3. Li G. & Buckle P. 1999. Evaluating Change in Exposure to Risk for
Musculosketal Disorders-A Practical Tool. Sudbury. Suffolk; Report No:
251/1999
4. Li, G. and Buckle, P. 1998. A Practical Method For The Assesment Of Work-
Related Musculoskeletal Risks – Quick Exposure Check (QEC). In:
Proceedings Of Human Factors and Ergonomics Society 42nd Annual
Meeting, October 5-9. Chicago.
5. Nurmianto, Eko. 2004. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya:
Guna Widya
6. S. Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Pengantar Teknik dan Manajemen
Industri. Surabaya : Guna Widya
7. S. Wignjosoebroto. 2000. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Jakarta : Guna
Widya
8. Stanton. dkk . 2005. Handbook of Human Factors And Ergonomics Methods.
USA : CRC Press.
9. Sutalaksana, I. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung : ITB.
10. Tawarka, Solichul H, Bakri A, dan Sudiajeng Lilik. 2004. Ergonomi untuk
Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta : UNIBA
Press.
x
LAMPIRAN
L-1
L-2
Rekapitulasi jawaban kuisioner pengamat
Pergelangan
Punggung Bahu/lengan
Stasiun kerja tangan Leher
1 2 1 2 1 2
Pengolahan kayu A1 B1 C1 D2 E2 F1 G2
L-3