MODUL 1
TIME STUDY
Disusun Oleh:
Kelompok 21
1. Alyssa Hayfa Zalsabila 21070119130085
2. Avicenna Naufal Sidqi 21070119140170
3. Mario Parhan 21070119130095
4. Moh Farras Isfahani Nur Arifin 21070119130136
5. Nova Astriyani 21070119120043
Mengetahui,
Koordinator Praktikum,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Modul 1 (Time Study) Praktikum
Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi tepat waktu dan memenuhi tujuan yang ingin
dicapai dari pembuatan laporan ini.
Kami dari kelompok 21 ingin berterima kasih kepada seluruh asisten laboratorium
Rekayasa Sistem Kerja dan Ergonomi (RSKE) yang telah membantu kami dalam
memahami dan mengaplikasikan time study pada kehidupan sehari-hari. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Ing. Novie Susanto, ST, M.Eng selaku dosen pengampu mata kuliah
Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi.
2. Para asisten Laboratorium PSKE pada umumnya, khususnya Kak Fadila Dyah
Ayu selaku asisten Modul 1 dari kelompok 21.
3. Semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan Modul 1
ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan yang kami buat.
Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca. Kami berharap bahwa laporan ini dapat memberikan manfaat dan
menambah ilmu bagi pembaca.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
4.2.2 Analisis Allowance yang digunakan .............................................................. 27
4.3 Analisis Penentuan Waktu Normal dan Waktu Baku ..................................... 28
4.4 Analisis Output Standard .............................................................................. 29
4.5 Analisis Efisiensi .......................................................................................... 30
4.6 Analisis Perbandingan Perakitan Satu Shift ................................................... 30
4.6.1 Analasis Perbandingan Waktu Baku dan Aktual ............................................ 30
4.6.2 Analisis Perbandingan output dan Allowance ............................................... 30
4.6.3 Analisis Perbandingan Output Standard ....................................................... 31
4.6.4 Analisis Perbandingan Efisiensi .................................................................... 32
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 34
5.1 Kesimpulan................................................................................................... 34
5.2 Saran ............................................................................................................ 35
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1- Time Study
Kelompok 21
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
diperlukan dalam praktikum. Dalam praktikum, dibutuhkan mie instan, koran bekas,
gunting, dan isolasi. Pada proses packaging, terdapat 3 orang yang masing-masing
berperan sebagai operator,supervisor dan helper.
Langkah ketiga dalam praktikum ini adalah pengambilan data melalui perekaman
video terhadap proses pengemasan yang menghasilkan 15 finished goods. Pencatatan data
dilakukan dengan mengamati video rekaman yang telah diedit menggunakan Adobe After
Effect dan Movie Maker mencatat rincian waktu setiap langkah. Perekaman video tersebut
ditujukan untuk memudahkan observasi durasi tiap gerakan, serta mengamati sikap
operator untuk menentukan allowance.
Langkah setelah didapatkan data adalah melakukan pengolahan data dengan
menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Pada awalnya, data diuji kecukupan dan
keseragaman data. Jika data belum cukup, maka dilakukan pengambilan data ulang
hingga data cukup. Setelah lolos uji, data akan dihitung waktu siklus, waktu normal,
hingga waktu baku.
Langkah setelah mengetahui waktu standar adalah perhitungan untuk mengetahui
output standard. Setelah itu, dilakukan analisis terhadap waktu aktual dan waktu baku
yang memiliki keterkaitan dengan produktivitas. Apabila semua langkah telah dilakukan,
dibuatlah kesimpulan dari rangkaian praktikum yang mencakup hasil pengamatan dan
analisisnya.
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3 Gunting 1
7 Meluruskan sisi kanan dan sisi kiri lalu melipat sisi - Menjangkau - RE
kiri dan kanan koran - Memegang - G
- Mengarahkan - P
- Hold - H
- Melepas - RL
16 Inspeksi - Inspeksi - I
operator
Gambar 3. 1 Layout kerja
Penjelasan:
Kelompok kami yaitu kelompok 21 yang terdiri atas 5 anggota, dari 5 anggota
tersebut 1 anggota berperan sebagai operator. Operator pada proses packaging berjenis
kelamin perempuan. Proses packaging dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 19 Januari
2021 pada pukul 21.24 WIB. Kelompok kami melakukan proses packaging tanpa
menggunakan alat tape dispenser. Layout kerja stasiun kerja packaging tanpa tape
dispenser terdiri dari 6 area yaitu area packaging, tempat mie, koran, gunting , isolasi dan
tempat finished good . Layout ini dibuat sedemikian rupa sehingga untuk memudahkan
operator dalam melakukan packaging mie instan sesuai dengan langkah-langkah yang
telah ditentukan. Dimulai dari area packaging yang berada di tengah agar memudahkan
operator menjangkau bahan dan alat yang dibutuhkan untuk proses packaging. Kemudian
di samping kiri area packaging terdapat tempat mie, operator dapat dengan mudah
menjangkau mie untuk kemudian dipindah ke area packaging untuk dikemas. Di depan
tempat mie terdapat koran, penempatan koran setelah mie memudahkan operator dalam
mengambil koran setelah mengambil mie. Lalu, disamping kanan koran dan di depan area
packaging terdapat gunting yang bersebelahan dengan isolasi. Penempatan gunting dan
isolasi yang berada di depan area packaging memudahkan dan mempersingkat operator
dalam menjangkau gunting dan isolasi, sehingga proses menggunting isolasi lalu
menempelkannya ke packaging mie menjadi lebih cepat. Tempat terakhir adalah tempat
finished good dimana tempat ini berada di samping kanan area packaging untuk
memudahkan operator menggeser produk yang telah jadi (finished good).
3.1.4 Rekap Data Waktu Operasi pada Stasiun Kerja Packaging
Berikut merupakan tabel 3.3 tabel rekap data waktu operasi pada stasiun kerja
packaging yang telah dilakukan oleh operator kelompok 21:
Tabel 3. 3 Rekap Data dan Waktu
Siklus Pengamatan
No. Langkah
1 2 3 4 5
Mengambil mie instan dan koran
1 lalu meletakkan mie di atas kertas 00:08:64 00:06:85 00:08:12 00:08:00 00:06:21
koran
Mengambil dan menggunting
2 00:04:29 00:07:10 00:04:93 00:05:49 00:05:70
isolasi
3 Melipat sisi kanan dan kiri Koran. 00:05:00 00:05:12 00:04:48 00:03:23 00:05:25
Menempelkan isolasi secara
4 00:06:72 00:08:77 00:11:84 00:07:26 00:07:94
vertikal
Mengambil dan menggunting
5 00:02:56 00:01:29 00:02:82 00:01:80 00:01:02
isolasi
3 Melipat sisi kanan dan kiri Koran. 00:04:49 00:04:36 00:03:64 00:04:10 00:05:51
Σ𝑋1 = 𝑥1,1 + 𝑥1,2 + 𝑥1,3 + 𝑥1,4 + 𝑥1,5 + 𝑥1,6 + 𝑥1,7 + 𝑥1,8 + 𝑥1,9 + 𝑥1,10 +
𝑥1,11 + 𝑥1,12 + 𝑥1,13 + 𝑥1,14 + 𝑥1,15 + 𝑥1,16 + 𝑥1,17
Σ𝑋1 = 08,64 + 06,85 + 08,12 + 08,00 + 06,21 + 06,81 + 09,79 + 06,59
+ 06,59 + 08,06 + 06,98 + 14,56 + 05,82 + 08,00 + 06,02
∑ 𝑋𝑖 117,04
𝑋̅ = 𝑛 = 15 = 7,80
∑(𝑥 − 𝑥̅ )2 65,713
𝜎=√ =√ = 2,167
𝑁−1 15 − 1
Mengambil dan
2 5,03 75,46 1,041 8,152 1,908
menggunting isolasi
Melipat sisi kanan dan
3 4,33 65,03 0,660 6,309 2,351
kiri Koran.
Menempelkan isolasi
4 7,79 116,83 1,353 11,849 3,731
secara vertikal
Mengambil dan
5 1,85 27,72 0,704 3,962 -0,262
menggunting isolasi
Melipat bagian depan
6 4,53 67,88 0,959 7,407 1,653
Koran kebawah
Meluruskan sisi kanan
7 dan sisi kiri lalu melipat 2,23 33,50 0,912 4,967 -0,507
sisi kiri dan kanan koran
Meluruskan bagian bawah
Koran yang berbentuk
8 3,69 55,37 0,522 5,257 2,123
segitiga dan melipatnya
keatas.
Menempelkan isolasi
9 1,57 23,57 0,527 3,152 -0,012
secara vertikal
10 Memutar mie. 6,29 94,31 1,166 9,789 2,791
Mengambil dan
11 1,16 17,33 0,992 4,137 -1,817
menggunting isolasi
Melipat bagian depan
12 5,59 83,86 3,287 15,452 -4,272
Koran kebawah
Meluruskan sisi kanan
13 dan sisi kiri lalu melipat 2,79 41,80 1,378 6,923 -1,343
sisi kiri dan kanan koran
Uji keseragaman data digunakan untuk mengatasi perubahan yang terus terjadi
dimana perubahan yang terjadi tetap harus dalam batas kewajaran. Berdasarkan uji
keseragaman data diatas dengan menggunakan tingkat kepercayaan 99% sehingga k=3
dapat dilihat bahwa semua elemen gerak yang dilakukan operator tidak ada yang berada
di luar Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB). Sehingga, dapat
disimpulkan data yang diperoleh lolos semua atau seragam.
3.2.2 Uji Kecukupan Data
Berikut merupakan perhitungan uji kecukupan data pada langkah 1:
Tingkat kepercayaan = 68%
k=1
s = 0,15 atau 15%
N = 15
2
𝑘√ 2
𝑁(∑ 𝑥𝑖,𝑗2 )−(∑ 𝑥𝑖,𝑗 )
𝑁′ = ( 𝑠
∑ 𝑥𝑖,𝑗
)
1⁄ 2
′ 0,15√15×978,94−13698,362
𝑁= ( ) = 3,20
117,040
Keterangan :
𝑁 ′ = harga waktu penyelesaian yang tercatat dalam pengukuran
𝑘 = Harga indeks yang besarnya tergantung dari tingkat kepercayaan yang
diambil, pada tingkat kepercayaan 68 %, nilai k = 1
Kesimpulan:
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan mengenai uji kecukupan data,
didapati bahwa dari 17 langkah kerja terdapat 1 langkah kerja dimana N’>N dengan
tingkat kepercayaan 68% dan derajat ketelitian sebesar 15% yaitu pada langkah kerja ke-
11 mengambil dan menggunting isolasi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat satu data
yaitu langkah 11 tidak lolos yang berarti belum mencukupi untuk dilaksanakan
pengolahan data. Kemudian untuk data selain langkah 11, karena nilai N’ ≤ N, maka data
pada packaging dengan metode tanpa alat lolos uji kecukupan data.
3.2.3 Perhitungan Waktu Normal
Perhitungan waktu dibutuhkan dalam menentukan waktu siklus dan waktu
normal.
3.2.3.1 Perhitungan Waktu Observasi Rata-Rata
Waktu observasi rata-rata atau waktu siklus merupakan waktu penyelesaian satu
satuan produksi mulai dari bahan baku atau mulai diproses di tempat kerja bersangkutan.
Berikut merupakan perhitungan waktu observasi rata-rata pada langkah 1:
Jumlah (∑ 𝑋𝑖 ) = 117,04
∑ 𝑋𝑖
Rata-rata (𝑋) =
𝑛
117,04
Rata-rata(𝑋) = = 7,80 detik/unit
15
Berdasarkan perhitungan di atas, maka nilai waktu siklus pada langkah 1 adalah
7,80 detik/unit.
Berikut merupakan data waktu observasi rata-rata pada stasiun kerja packaging
tanpa alat tape dispenser:
Tabel 3. 8 Hasil Perhitungan Waktu Observasi
Total 69,02
Total 0,09
P1 1,09
Lengan bawah,
Anggota badan terpakai pergelangan tangan dan D 5
jari
Total 10
= 0,8742 unit/menit
= 52,446 ≈ 53 unit/jam
= 53 x 8 jam = 424 unit/hari
Nilai efisiensinya adalah :
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 53
Efisiensi = x 100% = x 100% = 143,25%
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 37
Secara perhitungan dihasilkan bahwa operator atau pekerja bekerja diatas rata-
rata. Dimana jumlah output standard yang diberikan adalah 37 unit per jam, dan pekerja
dapat menyelesaikan sebanyak 53 unit per jamnya. Dalam 1 hari kerja, yaitu 8 jam (waktu
kerja normal), pekerja dalam menyelesaikan sebanyak 53 x 8 = 424 unit per harinya.
BAB IV
ANALISIS
sebesar 99,306 sekon. Sehingga dengan estimasi waktu baku yang didapatkan sebesar
99,306 sekon diperkirakan dapat menghasilkan packaging mie instan sebanyak 37
unit/jam.
Pada uji keseragaman data, nilai yang dipakai untuk tingkat kepercayaan yaitu
99% dan tingkat ketelitian yaitu k = 3, dapat dilihat bahwa semua elemen gerak tidak ada
yang diluar Batas Kotrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB) sehingga semua
data lolos atau seragam. Sedangkan pada uji kecukupan data, nilai yang dipakai untuk
tingkat kepercayaan yaitu 68% dan tingkat ketelitian yaitu 15%, dengan menggunakan
tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian tersebut, terdapat satu data yaitu langkah ke-
11 tidak lolos yang berarti belum mencukupi untuk dilaksanakan pengolahan data.
Kemudian untuk selain langkah ke-11, karena nilai N’≤ N, maka data pada packaging
dengan metode tanpa alat yaitu lolos uji kecukupan data.
Berdasarkan gambar 3.1, untuk peningkatan produktivitas operator atau pekerja
maka perlu dilakukan perbaikan layout kerja. Layout kerja perbaikan pada kegiatan
packaging mie instan yaitu dengan memindahkan gunting ke samping kanan daripada
meletakkannya di depan karena dalam proses pengemasan mengambil dan menggunting
isolasi memakan banyak waktu, sehingga mendekatkan gunting dan isolasi saat dijangkau
akan lebih efisien.
dari hasil jumlah waktu normal dengan waktu normal yang sudah diberi allowance
(Waktu Baku = Waktu Normal + (Allowance × Waktu Normal). Dari perhitungan yang
telah dilakukan, diperoleh waktu baku yang dibutuhkan oleh operator dalam mengemas
mie dengan waktu normal yaitu 99,306 detik. Hasil ini didapatkan dari perkalian antara
waktu normal sebesar 85,755 detik dengan allowance sebesar 20%. Besar atau lama dari
waktu baku ini dipengaruhi oleh besar waktu normal dan allowance yang diberikan.
Semakin besar nilai allowance yang diberikan maka semakin lama waktu baku yang
diperoleh dan semakin kecil nilai allowance yang diberikan maka akan semakin sebentar
waktu baku yang diperoleh.
Dengan
31,11 1,221 16% 37,985 44,06 81 77,7 85,76%
Alat
Tanpa
69,02 1,199 20% 85,755 99,306 37 53 95,93%
Alat
Praktikum pengemasan mie instan dilakukan dengan dan tanpa alat dalam satu
shift. Didapatkan hasil perhitungan untuk waktu baku dan waktu aktual seperti pada tabel
4.1. Dari hasil yang didapatkan, terlihat perbedaan antara waktu baku dan waktu aktual
dari pekerjaan dengan alat dan tanpa alat. Waktu baku untuk pekerjaan tanpa alat adalah
99,306 detik/unit, sedangkan waktu baku untuk pekerjaan dengan alat adalah 44,06
Departemen Teknik Industri 30
Universitas Diponegoro
2021
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 1- Time Study
Kelompok 21
detik/unit. Waktu aktual untuk pekerjaan tanpa alat adalah 1036 detik, sedangkan waktu
aktual untuk pekerjaan dengan alat adalah 684 detik. Hal tersebut dapat terjadi karena
dipengaruhi keahlian dari masing-masing operator dan penggunaan alat bantu. Masing-
masing operator memiliki karakteristik dan kecepatan tangan yang berbeda sehingga
menyebabkan waktu baku dan waktu aktual yang didapat berbeda. Di samping itu, alat
bantu yang digunakan dapat meringankan beban kerja operator. Metode yang lebih baik
adalah metode dengan alat bantu, karena mempersingkat waktu pengerjaan.
4.6.2 Analisis Perbandingan Performance Rating dan Allowance
Praktikum packaging mie instan dilakukan dengan dan tanpa alat dalam satu shift.
Didapatkan hasil perhitungan untuk performance rating dan allowance seperti pada tabel
4.1. Dari hasil yang didapatkan, terlihat perbedaan antara performance rating dan
allowance dari pekerjaan dengan alat dan tanpa alat. Berdasarkan data yang diperoleh,
performance rating subjektif yang diberikan untuk operator pada kelompok 21 senilai
+1,09. Kemudian, performance rating yang diberikan untuk operator pada kelompok 21
secara objektif secara total adalah 1,10. Sehingga, performance rating total untuk
operator kelompok 21 adalah 1,199. Sedangkan berdasarkan data yang diperoleh dari
kelompok 22 yang tersaji pada table 4.2, performance rating total untuk operator
kelompok 22 adalah 1,221. Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa performance
rating pada operator kelompok 22 lebih besar daripada kelompok 21, hal ini menandakan
bahwa kinerja kelompok 22 lebih cepat dan lebih baik daripada kelompok 21, dimana
kelompok 22 menggunakan alat, sedangkan kelompok 21 tanpa alat. Kinerja kelompok
22 lebih cepat dan lebih baik karena dengan menggunakan alat maka kecepatan proses
packaging menjadi lebih cepat, sehingga nilai performance rating nya lebih besar dari
pada proses packaging tanpa alat. Selain itu, operator yang melalukan penilaian juga
berbeda, sehingga dalam penentuan nilai performace rating akan sangat mungkin terjadi
perbedaan karena faktor keterampilan (skill), usaha (effort), kondisi kerja (working
condition), dan keajegan (consistency) operator dalam melakukan kerja.
Berdasarkan data yang diperoleh, allowance yang diberikan untuk operator
kelompok 21 adalah 20%, sementara allowance yang diberikan untuk operator kelompok
22 adalah 16%. Adanya perbedaan allowance ini disebabkan oleh kemampuan,
kedua stasiun kerja tersebut disebabkan oleh perbedaan proses aktualnya, dimana pada
stasiun kerja tanpa alat dilakukan dengan pengerjaan packaging mie instan tanpa defect
sehingga waktu yang dilakukan bisa digunakan dengan semestinya. Dengan
perbandingan diatas dapat disimpulkan bahwa metode dengan tanpa alat merupakan yang
paling baik dibanding metode dengan alat untuk banyaknya produk yang dihasilkan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh bedasarkan praktikum modul 1 yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Pengukuran waktu kerja Stopwatch Time Study adalah salah satu teknik
pengukuran waktu kerja dengan menggunakan alat stopwatch untuk
mengukur waktu yang ditunjukkan dalam penyelesaian suatu proses kerja
yang diamati (actual time). Pada praktikum ini, metode Stopwatch Time Study
bertujuan untuk memperoleh waktu baku proses packaging mie instan.
Kelompok 21 melakukan proses packaging mie instan tanpa menggunakan
alat bantu tape dispenser. Waktu yang berhasil diukur dan dicatat kemudian
diolah untuk mendapatkan waktu siklus,waktu baku, waktu normal, output
standard, output actual dan efisiensi dari proses packaging mie instan.
Terdapat 9 elemen therblig dari proses packaging mie instan yaitu
menjangkau (RE), memegang (G), mengarahkan (P), membawa (M), melepas
(RL), memegang untuk memakai (H), merakit (A), memakai (U), dan inspeksi
(I).
2. Waktu siklus adalah waktu yang diperlukan untuk mengerjakan atau
menyelesaikan satu unit produk dari awal hingga akhir. Waktu siklus
didapatkan dengan menghitung waktu pengamatan dibagi dengan jumlah
pengamatan yang dilakukan. Waktu pengamatan proses packaging mie instan
diukur dengan alat stopwatch. Dengan metode stopwatch time study ini
praktikan dapat menentukan waktu siklus. Dalam proses packaging,
kelompok 21 melakukan 15 packaging dengan tidak adanya defect. Maka
waktu siklus yang diperoleh dari 15 perakitan adalah sebesar 69,02 sekon/unit.
3. Uji keseragaman adalah perhitungan yang dilakukan untuk menghilangkan
data yang tidak sesuai dalam pengamatan pengambilan data dan perhitungan.
Sedangkan uji kecukupan data adalah perhitungan yang dilakukan untuk
5.2 Saran
Berikut ini adalah saran yang diberikan pada packaging mie instan :
1. Melatih operator agar lebih terampil dalam proses pengemasan.
Kiayi, S. D., 2010. Analisis Perancangan Waktu Kerja dengan Menggunakan Metode
Work Sampling. INOVASI, Volume 7, pp. 176-186.
Wignjosoebroto, Sritomo. 1995. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja. Surabaya : PT
Guna Wijaya
Wignjosoebroto, Sritomo. 2006. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Surabaya : PT Guna
Wijaya
Modul Praktikum Perancangan Sistem Kerja Ergonomi 2021
LAMPIRAN
FORM LEMBAR PENGAMATAN
PRAKTIKUM PSKE MODUL 1 – TIME STUDY
Kelompok : 21
Nama Operator : Alyssa Hayfa Zalsabila
Anggota Kelompok :
6. Alyssa Hayfa Zalsabila 21070119130085
7. Avicenna Naufal Sidqi 21070119140170
8. Mario Parhan 21070119130095
9. Moh Farras Isfahani Nur Arifin 21070119130136
10. Nova Astriyani 21070119120043
Pengambilan Kondisi
Keterangan
Data Ke- Finish Good Defect
1 √ -
2 √ -
3 √ -
4 √ -
5 √ -
6 √ -
8 √
9 √ -
10 √ -
11 √
12 √ -
13 √ -
14 √ -
15 √ -
No. Hasil Produk Jumlah
1 Finish Good 15
2 Defect 0
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Finish Good Defect
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang – Semarang
Telp. (024) 7460052; Fax. (024) 7460052
LEMBAR ASISTENSI
PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI 2021
Modul : Time Study
Kelompok : 21
Nama Asisten : Fadila Dyah Ayu
Asistensi ke-
Nama NIM
1 2 3 4 5
No Materi Approve
Asistensi
Asisten,