Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENUGASAN

STATISTIKA INDUSTRI II
MODUL T-TEST

Nama : Cyntia Marom Kelompok : D-13


NIM : 17522152 Kelas :
Nama : Abdul Aziz Al Jabbar Tgl. Praktikum : 3 Oktober 2018
NIM : 17522176 Hari Praktikum : Rabu
Asisten : DM-62 (Bella Aziz) Dikumpulkan tgl : 9 Oktober 2018
Kriteria Penilaian Yogyakarta, 9 Oktober 2018
Format : (maks. 10) Asisten
Isi : (maks. 50)
Analisa : (maks. 40)

TOTAL :
(Bella Aziz)

LABORATORIUM SIOP
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2018
MODUL 1
UJI HIPOTESIS T-TEST (2018/2019)

1.1 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa dapat memahami estimasi atau pendugaan interval rata-rata sampel
untuk satu atau dua populasi.
2. Mahasiswa dapat memahami uji hipotesis rata-rata sampel untuk satu atau dua
populasi.
3. Mahasiswa dapat menyelesaikan persoalan estimasi dan uji hipotesis rata-rata
secara manual maupun menggunakan software SPSS.

1.2 Tugas Praktikum


1. Membuat dan mencari dari sumber terpercaya untuk sejumlah data yang akan
diolah kemudian tampilkan dalam bentuk tabel data historis dengan jumlah data
minimal sejumlah 30 data dalam setiap populasi.
2. Melakukan perhitungan nilai Estimasi/Pendugaan selang interval kepercayaan.
3. Melakukan perhitungan Uji Hipotesis Sample T-Test (One Sample T-Test,
Independent Sample T-Test, Paired Sample T-Test) dari sejumlah data yang telah
didapat dengan menggunakan perhitungan manual dan software SPSS.
4. Melakukan perbandingan antara perhitungan manual dan hasil software SPSS
yang didapatkan.
5. Mengalisis dari hasil sejumlah hasil olahan yang didapat hingga tentukan
kesimpulan keputusan yang didapat.

1.3 Latar Belakang


Memabaca, mengetik, dan melakukan banyak kegiatan sekaligus sudah bukan
hal yang asing lagi bagi mahasiswa dan dianggap sebagai solusi yang tepat untuk
menyelesaikan tugas ataupun kegiatan lain. Dengan kemajuan teknologi saat ini dan
perilaku seperti itu, banyak sekali contoh pekerjaan yang dilakukan secara bersama-
sama seperti halnya mengirim e-mail saat sedang menonton televisi maupun
membuat laporan saat rapat. Teknologi informasi tersebut merupakan komponen
yang mendukung peningkatan produktivitas kerja.
Membaca merupakan salah satu kegiatan penting dalam kehidupan individu.
Soedarso(2004) mengemukakan bahwa membaca merupakan aktivitas komplek
yang memerlukan sejumlah besar tindakan terpisah – pisah, mencakup penggunaan
pengertian , khayalan , pengamatan dan ingatan. M (Matlin, 1994) (Soedarso,
2004)embaca adalah pengenalan simbol – simbol bahasa tulis yang merupakan
stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang di baca ,yang
bertujuan untuk membangun suatu pengertian melalui pengalaman yang telah
dimiliki. Dari kedua pendapat para ahli tersebut ada sedikit perbedaan karena
dilihatdari sudut pandang masing –Masing ,namun pada dasarnya membaca
mempunyai pengertian yang sama yaitu pemerolehan informasi atau pesan secara
tidak langsung melalui media kata – kata dengan jalan melihat mengamati ,
memahami dan berfikir.
Dewasa ini kemapuan mengetik adalah keterampilan dasar yang wajib dimiliki
oleh setiap indivisu terutama mahasiswa. Namun metode pengetikan yang
digunakan seringkali belum efektif enggunakan 10 jari. Cara sepuluh jari
pengertiannya adalah mengetik menggunakan seluruh jari yang ada dengan aturan
masing-masing jari secara khusus menekan tombol - tombol tertentu. Sedangkan
mengetik buta adalah mengetik tidak perlu melihat tuts atau tombol padakeyboard
lagi karena diharapkan telah hafal tata letak dan pengetikan pada cara mengetik
sepuluh jari. Dengan menggunakan kedua cara tersebut diharapkan kegiatan
mengetik akan lebih efektif dan efisien. Terkadang kita dihadapkan pada suatu
keadaan terdesak dengan tugas-tugas yang menumpuk, dimana kecepatan
merupakan sebuah tuntutan maka mengetik 10 jari dengan cepat dan tepat adalah
sebuah keharusan.
Musik sudah menjadi sebuha kebutuhan bagi manusia sebagai sarana penang
kondisi jiwa. Music dapat memepengaruhi keadaan emosi seseorang, emosi dapat
mempengaruhi kognisi. Emosi dapat memfasilitasi berbagai proses kognitif seperti
kemampuan mengingat, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan dalam
menggunakan kata (Matlin, 1995).
Dari ketiga permasalahan tersebut dilakukan sebuah penelitian dengan cara
pengambilan data kecepatan mengetik dengan kata acak yang telah disediakan dan
diberikan dua perlakuan berbeda yaitu penggunaan musik dan tidak menggunakan
musik untuk mengatuhi seberapa cepat rata – rata mahasiswa dalam mengetik.

1.4 Pengolahan Data


1.4.1 Deskripsi Kasus
1.4.1.1 One Sample T-Test
Pada kasus One Sample T-Test praktikan mencari 30 responden untuk dilakukan
pengujian kecepatan mengetik selama 1 menit. Responden akan diberikan waktu
60 detik untuk mengetik beberapa kata dalam keadaan normal (tanpa treatment).
Kemudian praktikan akan mencatat jumlah kata yang diketik selama 60 detik
(word per minute/WPM). Pengambilan data di lakukan di wilayah Kampus
Terpadu UII pada tanggal 2-5 Oktober 2018. Responden merupakan mahasiswa
Teknik Industri angkatan 2017.

1.4.1.2 Independent Sample Test


Pada kasus Independent Sample T-Test praktikan mencari 60 responden untuk
dilakukan pengujian kecepatan mengetik selama 60 detik (word per
minute/WPM) setelah diberikan treatment yaitu mengetik sambil mendengarkan
lagu yang telah ditentukan (Virtual Riot – Idols (EDM Mashup)), dengan
membedakan Populasi A (mahasiswa Teknik Industri Angkatan 2017) dan
kelompok B (mahasiswa Teknik Industri Angkatan 2015) masing-masing 30
responden. Pengambilan data di lakukan di wilayah Kampus Terpadu UII pada
tanggal 3-5 Oktober 2018.

1.4.1.3 Paired Sample Test


Pada kasus Paired Sample T-Test praktikan mencari 30 responden untuk
dilakukan pengujian kecepatan mengetik selama 60 detik (word per
minute/WPM) pada saat keadaan normal (sebelum diberi treatment) dan jumlah
kata yang berhasil diketik selama 60 detik (word per minute/WPM) setelah
diberikan treatment yaitu mengetik sambil mendengarkan lagu yang telah
ditentukan (Virtual Riot – Idols (EDM Mashup)). Pengambilan data di lakukan
di wilayah Kampus Terpadu UII pada tanggal 3-5 Oktober 2018.

1.4.2 Tabel Data Historis


1.4.2.1 Tabel Data One Simple T-Test
Tabel 1. Data One Sample T-Test
Jumlah ketikan kata per60 detik
No Responden (word per minute/WPM) sebelum
treatment
1 Muhammad Fauzan 57
2 Aditya Arifin 30
3 Andika Ahmad 39
4 Reza Thubroni 49
5 Muhammad Taufiqur 39
6 Muhamad Gamal 73
7 Aris 74
8 Indah Kartika 67
9 Siti Alfuah 47
10 Najib Fadhlulrahman 47
11 Dholul Ihsan 55
12 Alfatah Kalijaga 45
13 Albensa Yunia 60
14 Bagus Wahyu 63
15 Aziz Barunda 33
16 Raisa Adjeng 62
17 Dimastera Putra 42
18 Ahmad Zulfikar 57
19 Aurelia Banu 40
20 Prataadhiatma 38
21 Ajeng Esa 50
22 Indah Ayu 48
23 Dhio A. Muhammad 73
24 Caesal 56
25 Tessar verino 44
26 Reysando Bayu Adi 39
27 Jihad Akbar 38
28 Dhifa Aji 40
29 Vandi Indrawan 55
30 Rhemada 47
Rata-rata (𝑥) 50,23

1.4.2.2 Tabel Data Independent Sample T-Test


Tabel 2. Data Independent Sample T-Test
Jumlah Jumlah
ketikan ketikan
No Nama Responden No Nama Responden
kata diberi kata diberi
treatment treatment
Muhammad
1 31 Bayu 42
Fauzan 60
2 Aditya Arifin 38 32 Yodan 49
3 Andika Ahmad 45 33 Abdillah 37
4 Reza Thubroni 40 34 Yaqub 60
Muhammad
5 35 Abid 31
Taufiqur 39
6 Muhamad Gamal 78 36 Abidzar 48
7 Aris 72 37 Acad 33
8 Indah Kartika 59 38 Zevan 34
9 Siti Alfuah 53 39 Anisa 33
Najib
10 40 Luthfi 47
Fadhlulrahman 41
11 Dholul Ihsan 60 41 Argha 52
12 Alfatah Kalijaga 51 42 Arif 34
13 Albensa Yunia 63 43 Rahmat 41
14 Bagus Wahyu 67 44 Arya 51
15 Aziz Barunda 28 45 Hafiz 30
16 Raisa Adjeng 65 46 Hanif 39
17 Dimastera Putra 47 47 Arvin 40
18 Ahmad Zulfikar 59 48 Zainul 33
19 Aurelia Banu 43 49 Yoga 34
20 Prataadhiatma 44 50 Uqi 49
21 Ajeng Esa 49 51 Yusril 38
22 Indah Ayu 53 52 Zein 27
Dhio A.
23 53 Achmed 52
Muhammad 68
24 Caesal 57 54 Zidan 32
25 Tessar verino 39 55 Wahyu 30
Reysando Bayu
26 56 Wisnu 33
Adi 40
27 Jihad Akbar 41 57 Yudi 52
28 Dhifa Aji 42 58 Abdul 41
29 Vandi Indrawan 61 59 Abas 36
30 Rhemada 44 60 Yuan 47
Rata-rata(𝑥) 51,53 Rata-rata(𝑦) 40,17

1.4.2.3 Tabel Data Paired Sample T-Test


Tabel 3. Data Paired Sample T-Test
Jumlah ketikan Jumlah ketikan
Nama kata tanpa kata dengan D (Sebelum –
No
Responden treatment diberi treatment Sesudah)
(WPM) (WPM)

Muhammad
1
Fauzan -3
57 60
2 Aditya Arifin 30 33 -3
3 Andika Ahmad 39 45 -6
4 Reza Thubroni 49 40 9
Muhammad 39
5
Taufiqur 39 0
Muhamad
6
Gamal 73 -5
78
7 Aris 74 72 2
8 Indah Kartika 67 59 8
9 Siti Alfuah 47 53 -6
Najib 41
10
Fadhlulrahman 47 6
11 Dholul Ihsan 55 60 -5
12 Alfatah Kalijaga 45 51 -6
13 Albensa Yunia 60 63 -3
14 Bagus Wahyu 63 67 -4
15 Aziz Barunda 33 28 5
16 Raisa Adjeng 62 65 -3
17 Dimastera Putra 42 47 -5
18 Ahmad Zulfikar 57 59 -2
19 Aurelia Banu 40 43 -3
20 Prataadhiatma 38 44 -6
21 Ajeng Esa 50 49 1
22 Indah Ayu 48 53 -5

Dhio A.
23 5
Muhammad
73 68
24 Caesal 56 57 -1
25 Tessar verino 44 39 5

Reysando Bayu
26 -1
Adi
39 40
27 Jihad Akbar 38 41 -3
28 Dhifa Aji 40 42 -2
29 Vandi Indrawan 55 61 -6
30 Rhemada 47 44 -3
Rata-rata 50,233 51,3667 SD = 4,451
1.4.3 Hasil Nilai Estimasi / Pendugaan selang interval kepercayaan
1.4.3.1 One Sample T-Test
𝑥̅ = 50,23
α = 0,05
Sx = 12,056
df = 30-1 = 29
𝑆𝑋 𝑆𝑋
𝑥̅ − (𝑡∝⁄2 𝑦𝑥 ) ( ) ≤ 𝜇𝑥 ≤ 𝑥̅ + (𝑡∝⁄2𝑦𝑥 ) ( )
√𝑛 √𝑛
𝑆𝑥 𝑆𝑥
𝑥 - t(α/2 ; n-1)( ) ≤ 𝝁x ≤ 𝑥 + t(α/2 ; n-1)( )
√𝑛 √𝑛
12,056 12,056
50,23– t(0,05/2 ; 30-1)( ) ≤ 𝝁x ≤ 50,23 + t(0,05/2 ; 30-1)( )
√30 √30

50,23 – (2,045)(2,021) ≤ 𝝁x ≤ 50,23–(2,045)(2,021)


46,097 ≤ 𝝁x ≤ 54,362
54,362 – 46 = 8,362 (upper)
36,611- 46 = 0,611 (lower)

1.4.3.2 Independent Sample T-Test


Berikut merupakan rumus yang digunakan untuk rataan dua populasi :

1 1 1 1
(𝑥̅ − 𝑦̅) − (𝑡∝/2 𝑦 ) 𝑆𝑝 √ + ≤ 𝜇𝑥 − 𝜇𝑦 ≤ (𝑥̅ − 𝑦̅) + (𝑡∝/2 𝑦 ) 𝑆𝑝 √ +
𝑛𝑥 𝑛𝑦 𝑛𝑥 𝑛𝑦

Keterangan :
𝑥 = rata-rata sampel Populasi A
𝑦 = rata-rata sampel kelompok B
t[α/2 ; (nx + ny)-2] = nilai pada tabel t = 2,00172
nx = jumlah sampel kelompokA
ny = jumlah sampel kelompok B

(𝑛1 − 1)𝑠12 + (𝑛2 − 1)𝑠22


𝑆𝑝 = √
𝑛1 + 𝑛2 − 2

(30 − 1)145,0844 + (30 − 1)73,453


𝑆𝑝 = √
30 + 30 − 2

= 10,453
Selang interval

1 1 1 1
(𝑥̅ − 𝑦̅) − (𝑡∝/2 𝑦 ) 𝑆𝑝 √ + ≤ 𝜇𝑥 − 𝜇𝑦 ≤ (𝑥̅ − 𝑦̅) + (𝑡∝/2 𝑦 ) 𝑆𝑝 √ +
𝑛𝑥 𝑛𝑦 𝑛𝑥 𝑛𝑦

1 1
(51,53–40,167) – t(α/2;(n1 + n2)-2) (10,453) ( √30 + 30 ) ≤ 𝝁x – 𝝁y ≤ (51,53–

1 1
40,167) + t(α/2;(n1 + n2)-2) (10,453) ( √30 + 30 )

(11,363)–(2,00172)(10,453)(0,258199) ≤ 𝝁x–𝝁y≤
(11,363)+(2,00172)(10,453)(0,258199)
(11,363) – 5,40255≤ 𝝁x – 𝝁y ≤ (11,363) + 5,40255
5,96045 ≤ 𝝁x – 𝝁y ≤ 16,76555

1.4.3.3 Paired Sample Test


𝑆𝐷 𝑆𝐷
𝑑̅ − (𝑡∝⁄2 ) ( ) ≤ 𝜇𝐷 ≤ 𝑑̅ + (𝑡∝⁄2 ) ( )
√𝑛 √𝑛
Diketahui : 𝑑̅ = mean (Ketikan kata tanpa treatment- Ketikan kata dengan
treatment) =50,233 – 51,3667 = -1,1333
SD = 4,451
𝑡∝⁄2 = t(0,025; 30-1) = 2,045

𝑛 = 30
Maka :
𝑆𝐷 𝑆𝐷
𝑑̅ − (𝑡∝⁄2 ) ( ) ≤ 𝜇𝐷 ≤ 𝑑̅ + (𝑡∝⁄2 ) ( )
√𝑛 √𝑛
2,045
-1,1333 – t(0,025; 30-1)( ) ≤ 𝜇D ≤ -1,1333 + t(0,025 ; 30-
√30
2,045
1)( )
√30

-1,1333 – t(0,025; 29)(0.37336) ≤ 𝜇D ≤ -1,133 + t(0,025 ;


29)(0,37366)
- 1,133 – (2,045)(1,263) ≤ 𝜇 D ≤ -1,133 + (2,045)(1,263)
-3,715 ≤ 𝜇D ≤ 1,449
1.4.4 Hasil dari Nilai Estimasi/ Pendugaan selang berdasarkan uji hipotesis.
1.4.4.1 One Sample T-Test
H0 = µ = 50 = rata-rata jumlah kata yang dapat diketik selama 60 detik (word
per minute/WPM) tanpa treatment.
H1 = µ ≠ 50 rata-rata jumlah kata yang dapat diketik selama 60 detik (word per
minute/WPM) tanpa treatment..
Tingkat probabilitas kesalahan (p) = 0,05. Maka kriteria pengujian jika
signifikansi ˃ 0,05, Ho diterima. Dan jika signifikansi < 0,05, Ho ditolak.

1.4.4.2 Independent Sample T-Test (Dengan dua sisi)


H0 : 𝜇 1 = 𝜇 2 atau 𝜇 1 – 𝜇 2 = 0 = Tidak terdapat perbedaan jumlah kata yang diketik
dalam 1 menit (WPM) mahasiswa antara Populasi A dan Kelompok B
H1 : 𝜇 1 ≠ 𝜇 2 atau 𝜇 1 – 𝜇 2 ≠ 0 = terdapat perbedaan jumlah kata yang diketik
dalam 1 menit (WPM) mahasiswa antara Populasi A dan Kelompok B
Tingkat kepercayaan (α) : 0,05
Sig (2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima
Sig (2-tailed) ≤ 0,05 maka Ho ditolak

1.4.4.3 paired Sample T-Test (Dengan dua sisi)


H0 : 𝜇 1 = 𝜇 2 atau 𝜇 1 – 𝜇 2 = D = 0 = Tidak terdapat perbedaan jumlah kata yang
diketik dalam 1 menit (WPM) mahasiswa antara sebelum dan setelah diberi
treatment.
H1 : 𝜇 1 > 𝜇 2 atau 𝜇 1 – 𝜇 2 = D > 0= Terdapat perbedaan jumlah kata yang diketik
dalam 1 menit (WPM) mahasiswa antara sebelum dan setelah diberi treatment.
Tingkat kepercayaan (α) : 0,05
Sig (2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima
Sig (2-tailed) ≤ 0,05 maka Ho ditolak

1.4.5 Cara Kerja Perhitungan Manual


1.4.5.1 One Sample T-Test
a. Uji Hipotesis:
H0 = µ = 50 = rata-rata jumlah kata yang dapat diketik selama 60
detik (word per minute/WPM) tanpa treatment.
H1 = µ ≠ 50 rata-rata jumlah kata yang dapat diketik selama 60 detik
(word per minute/WPM) tanpa treatment.
b. Harga Statistik Penguji
(𝑥̅ − 𝜇)
thitung = 𝑆
√𝑁

(50,23− 46)
= 12,056
√30

= 1,923
c. Tingkat Signifikansi α
t-tabel = t(α/2 ; n-1)
= t(0,05/2 ; 30-1)
= t(0,025 ; 29)
= 2,045

-2,045 1,923 2,045

Gambar 1.1.1 Kurva Uji One Sample T-test

Keputusan
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa thitumg
berada di daerah penerimaan maka hipotesis (HO) diterima. Dengan
demikian, terdapat persamaan asumsi antara peneliti terhadap rata-
rata jumlah kata yang dapat diketik selama satu menit(word per
minute/WPM) sebe;um diberi treatment. Asumsi peneliti sebesesar
46 hampir mendekati dengan uji hipotesis yang dilakukan yaitu
sebesar 50,23.

1.4.5.2 Independent Sample T-Test


a. Menentukan Harga Statistik Penguji
Berikut merupakan rumus yang dapat digunakan untuk populasi dengan
variabel random x berdistribusi normal :
(𝑥̄ 1 − 𝑥̄ 2 ) - (𝜇1 − 𝜇2 )
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑠2 𝑠2
√ 1 + 2
𝑛1 𝑛2

Berdasarkan data dan rumus yang ada didapatkan perhitungan thitung sebagai
berikut :
(51,53-40,17) - (46-46)
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√145,0844 + 73,453
30 30
= 4,2114

b. Menentukan Besarnya Tingkat Signifikansi 𝛼


t-tabel = t(∝⁄2 ; n-1)
= t(0,025 ; 30-1) = t(0,025 ; 29)
= 2,045
Berdasarkan hasil thitung dan t-tabel dihasilkan kurva seperti pada gambar
dibawah ini :

-2,045 2,045 4,211


Gambar 1.1.2 Kurva Uji Independent Sample T-test
c. Membuat Keputusan
Berdasarlam Hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa nilai thitung
berada di daerah penolakan maka hipotesis (Ho) ditolak. Dengan demikian,
terdapat perbedaan antara jumlah kata yang terketik pada Populasi A dan
Populasi B.

1.4.5.3 Paired Sample T-Test


a. Menentukan Harga Statistik Penguji
Untuk populasi dengan variabel random z berdistribusi normal standar
digunakan rumus sebagai berikut :
𝑑
thitung = 𝑠𝑑
√𝑛

Keterangan:
𝑑 = Perbedaan nilai sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
Sd = Standar deviasi nilai sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
n = Jumlah sampel
−1,133
thitung = 4,451 = -1,375
√30

b. Besarnya Tingkat Signifikansi 𝛼


t-tabel = t(∝⁄2 ; n-1)
= t(0,025 ; 30-1) = t(0,025 ; 29)
= 2,045
Berdasarkan hasil thitung dan t-tabel dihasilkan kurva seperti pada gambar
dibawah ini :

-2,045 -1,375 2,045


Gambar 1.1.3 Kurva Uji Paired Sample T-test
c. Keputusan
Berdasarlam Hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa nilai thitung
berada di daerah penerimaan maka hipotesis (Ho) diterima. Dengan
demikian, terdapat persamaan asumsi antara jumlah kata yang terketik
sebelum dan sesudah diberi treatment
1.4.6 Cara Kerja Perhitungan SPSS
Berikut langkah – langkah perhitungan metode one sample t-test, independent
sample t-test, dan paired sample t-test menggunakan software SPSS :
1.4.6.1 One Sample T-Test
1. Buka software SPSS lalu klik pada bagian“Variabel View” yang terletak di
pojok kiri bawah.

Gambar 1.1 Membuka SPSS dan mengeklik variable view.


2. Tulis nama dan kecepatan mengetik dengan format
(nama_kecepatanmengetik) kata pada kolom name sebagai variabel.

Gambar 1.2 Memasukkan variabel.


3. Klik pada bagian kolom measure lalu pilih “scale”.

Gambar 1.3 Memilih jenis measure.

4. Klik Data View di pojok kiri bawah lalu masukkan data yang akan diolah.
Gambar 1.4 Memasukkan data.
5. Uji normalitas pada toolbar Analyze Descriptive  Statistic  Explore.

Gambar 1.5 Menguji normalitas

6. Masukkan variable nama_kecepatanmengetik lalu klik plots Normality


Plot with Test.
Gambar 1. Menu Explore dan submenu Plots
7. Hasil Uji Normalitas.

Gambar 1.7 Hasil uji normalitas


8. Pilih menu Analyze  Compare means  One Sample T-test.

Gambar 1.8 Memilih menu One Sample T-test.


9. Setelah muncul menu One Sample T-test kemudian masukkan variabel ke
dalam test variable.
Gambar 1.9 Memasukkan variabel jumlah kata ke test variable.

10. Pilih submenu options lalu atur tingkat kepercayaan sesuai dengan studi
kasus kemudian klik continue.

Gambar 1.10 Memastikan tingkat keyakinan


11. Hasil uji One Sample T-test.

Gambar 1.11 Hasil uji One Sample T-test.

1.4.6.2 Independent Sample t-Test


1. Buat lembar kerja baru lalu klik variable view dan tulis nama variable yang
akan diuji lalu atur measure yang akan digunakan.

Gambar 2.1 Variable View

2. Klik kolom Value pada lalu tulis nama populasi yang akan diuji pada kolom
kelompok.

Gambar 1 Tampilan kolom Value Labels

3. Masukkan data yang akan diuji pada Data View.

Gambar 2.3 Data View


4. Klik toolbar Analyze  Descriptive Statistic  Explore.
Gambar 2 Menu Analyze
5. Masukkan variable dengan measure scale ke dalam kolom Dependent List
dan variable dengan measure nominal pada Factor List.

Gambar 3 Menu Explore


6. Klik Plots pada submenu kemudian klik centang pada Normality Plot with
Test serta pilih Untransformed pada speed vs level. Kemudian, klik continue.

Gambar 4 submenu Plots


7. Hasil Uji Normalitas dan Uji Homogenitas
Gambar 5 Hasil Uji Normalitas
dan Uji Homogenitas
8. Langkah selanjutnya yaitu uji data dengan metode Independent Sample t-test.
Klik menu Analyze kemudian pilih Compare Means lalu pilih Independent
Sample T-Test.

Gambar 2.8 Tampilan Menu Analyze


9. Pada jendela Independent ;Sample T-tes pindahkan variabel kecepatan
ketikan ke dalam test variable dan variabel kelompok ke Grouping Variable ,

Gambar 2.9 Jendela Independent Sample T-test

10. Pilih Define Groups dan isi Group 1 dengan angka 1 dan Group 2 dnegan
angka 2, kemudian klik Continue .
Gambar 2.10 Jendela define group
11. Klik Option pada jendela Independent Samples T-Test kemudian isi kolom
Confidence Interval Percentage mengisi 95% sebagai tingkat kepercayaan.
Selanjutnya klik Continue lalu OK.

Gambar 2.11 Jendela Independent Samples T-Test: Options

12. Hasil Uji Independent Sample T-Test

Gambar 6. Hasil Uji Independent Sample T-Test


1.4.6.3 Paired Sample T-Test
1. Buat lembar kerja baru lalu klik variable view dan tulis nama variable yang akan
diuji lalu atur measure yang akan digunakan.

Gambar 3.1 Variable View


2. Isi data yang akan diuji pada Data View.
Gambar 3.2 Data View

4. Klik Analyze kemudian pilih Compare Means  Paired Samples T-Test.

Gambar 3.3 Tampilan Menu Analyze


5. Masukkan variabel sebelum dan sesudh kedalam Paired Variables kemudian
klik submenu options dan atur tingkat kepercayaan.
Gambar 3.4 Jendela Paired Samples T-Test

6. Akan muncul hasil analisis data seperti gambar berikut:

Gambar 3.6 Hasil Uji Paired Sample T-Test

1.5 Analisis Data


1.5.6 Hasil Output SPSS
1.5.6.2 One Sample T-Test

Dari tabel diatas diketahui rata-rata sample yang berjumlah 30 untuk one
sample t-test adalah 50,2333 dengan nilai standard deviation adalah 12,05643
dan standar error mean 2,20119.
Dari tabel diatas dikeatahui nilai t hitung memunyai nilai 1,923 dengan batas
nilai lower -0.2678 dan nilai upper 8,7353. Dimana nilai t hitung berada
diantara nilai batas lower dan upper

1.5.6.3 Independent Sample T-Test

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari kedua populasi yaitu populasi


A(angkatan 2017) memiliki rata – rata nilai kecepatan mengetik 51,5333 dengan
standard deviation yang bernilai 12,04513 dan standard error deviation sebesar
2,19913 dan populasi B(angkatan 2018) memiliki rata – rata nilai kecepatan
mengetik 40,1667 dengan standard deviation yang bernilai 8,57053 dan
standard error deviation sebesar 1,56476

Pada tabel Independent Samples Test, thitung adalah 4,211 dengan batas nilai
lower sebesar 5,96402 dan batas nilai upper 16.78170 yang berarti nilai thitung
tidak berada batas penerimaan dengan kesimpulan H0 ditolak.

1.5.6.4 Paired SampleT-Test


Berikut adalah hasil output dan analisis data dari Paired SampleT-Test:

Dari tabel diatas diketahui rata-rata sample yang berjumlah 30 untuk paired
sample t-test tanpa treatment adalah 50,2333 dengan nilai standard deviation
adalah 12,05643 dan standar error mean 2,20119. Sedangkan untuk paired
sample t-test menggunakan treatment adalah 51,3667 dengan nilai standard
deviation adalah 12,27131 dan standar error mean 2,24042.

Berdasarkan tabel Paired Samples Test diketahui nilai mean menunjukan hasil
rata-rata kecepatan mengetik sebelum diberi treatment dan sesudah diberi
treatment yaitu nilai thitung sebesar -1.375.
1.5.7 Analisis Output SPSS
Pada penelitian pertama digunakan metode one sample t-test. Dari hasil
data yang diolah didapatkan output yang didapat nilai thitung SPSS maupun
perhitungan manual adalah 1,923 Sedangkan, -tα/2,v dan tα/2,v adalah -2,045
dan 2,045 . Jika dibandingkan, maka thitung SPSS maupun perhitungan manual
berada didaerah penerimaan ttabel sehingga H0 detrima. Langkah lain untuk
membuktikan H0 adalah nilai Sig.(2tailed)>0,05 ,maka H0 diterima. Dalam hal
ini, nilai Sig. (2 tailed) adalah 0,18 maka H0 dapat diterima. Kondisi yang terjadi
membuktikan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, seara signigicat tiddak
ada perbedaan rata-rata jumlah ketikan dengan asumsi test value.
Perhitungan penelitian kedua digunkana metode Independent Samples
Test. Dari hasil output yang didapat nilai thitung SPSS maupun perhitungan
manual adalah 4,211 Sedangkan, -t𝛼/2,v dan t𝛼/2,v adalah -2,045 dan 2,045 . Jika
dibandingkan, maka thitung SPSS maupun perhitungan manual berada didaerah
penolakan ttabel sehingga H0 ditolak. Cara lain untuk membuktikan H0 adalah
nilai Sig.(2tailed)>0,05 ,maka H0 diterima. Namun, terlihat bahwa nilai
Sig.(2tailed) adalah 0.033 ,maka H0 diolak. Kondisi yang terjadi membuktikan
bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, secara signifikansi terdapat
perbedaaan rata-rata banyaknya kata yang diketik dalam satu menit oleh
mahasiswa Populasi A (angkatan 2017) maupun Populasi B (angkatan 2018).
Penelitian ketiga digunakan metode Paired Samples Test. Dari hasil
output didapat nilai thitung SPSS maupun manual adalah -1,375 . Sedangkan, -
t𝛼/2,v dan t𝛼/2,v adalah -2,045 dan 2,045 . Dapat disimpulkan, maka thitung SPSS
maupun manual berada diantara angka-angka ttabel sehingga H0 dapat diterima.
Kemudian, cara yang lain adalah dengan menggunakan signifikansi, yaitu jika
Sig.(2 tailed) >0,05 ,maka H0 diterima. Dalam hal ini, nilai Sig. (2 tailed) adalah
0,18 maka H0 dapat diterima. Kondisi yang terjadi membuktikan bahwa dengan
tingkat kepercayaan 95%, secara signifikansi akan terdapat persamaan rata-rata
banyaknya kata yang diketik dalam 60 detik oleh mahasiswa sebelum dan setelah
diberi treatment.

Berikut adalah perbandingan nilai thitung antara perhitungan secara manual dan
hasil menggunakan SPSS :

Metode perhitungan Nilai t-hitung manual Nilai t-hitung spss

One Sample T-Test 1,923 1,923

Independent Sample T- 4,211 4,211


Test
Paired Sample T-Test -1,375 -1,375
1.6 Kesimpulan
2. One Sample T-Test
Pada pengujian menggunakan metode one sample t-test , untuk
perhitungan manual didapatkan tHitung sebesar 1,923 dan tTabel sebesar
±2,045, maka dengan Test Value 46 tHitung berada di daerah penerimaan.
Kemudian dari hasil hitung melalui SPSS, nilai sig. sebesar 0,18. Hal ini
berarti nilai sig. > 0,05. Maka dari hasil nilai signifikan tersebut Ho dapat
diterima.
Oleh karena itu, dapat diambil keputusan bahwa dengan tingkat
kepercayaan 95%, tidak terdapat perbedaan asumsi rata-rata WPM sebelum
treatment.

3. Paired Sample T-test


Berdasarkan hasil uji paired sample t-test , untuk perhitungan manual
didapatkan tHitung sebesar 4,211 dan tTabel sebesar ±2,045, maka dari itu,
tHitung terdapat pada daerah penolakan. Kemudian dari hasil hitung melalui
SPSS, didapatkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,033. Oleh sebab itu H0
ditolak dikarenakan sig. > 0,05 untuk dapat diterima
Oleh karena itu, dapat diambil keputusan bahwa dengan tingkat
kepercayaan 95%, terdapat perbedaan asumsi rata-rata WPM sebelum dan
sesudah treatment.

4. Independent Sample T-test


Pada uji independent t-Test ini ,untuk perhitungan manual diperoleh nilai
tHitung sebesar -1,375 dan tTabel sebesar 2,045 Maka dari itu, tHitung berada di
daerah penerimaan. Kemudian dari hasil perhitungan melalui SPSS
diperoleh nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,18 yang berarti nilai sig. (2-tailed) >
0,05 maka Ho diterima.
Oleh karena itu, dapat diambil keputusan bahwa dengan tingkat
kepercayaan 95%, tidak terdapat perbedaan WPM yang signifikan antara
WPM Populasi A dan WPM Populasi B.
DAFTAR PUSTAKA

Matlin, W. M. (1994). cognition. florida: harcort brace.


Santoso, S. (2000). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Soedarso. (2004). speed reading. Jakarta: Gramedia pustaka utama.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai