Anda di halaman 1dari 20

2.2.

1 Judul Praktikum : ANTROPOMETRI

2.2.2 Kelompok/Nama : Kelompok 6

1. Sinta Bellah Sulanda

2. Riswan

3. Zulrisky Madinah

2.2.3 Prodi : S1 Teknik Industri

2.2.4 Tujuan
Tujuan dari praktikum Antropometri adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui dan memahami tata cara pengukuran Antropometri.
2. Membekali praktikan dengan konsep-konsep mengenai perancangan suatu
sistem kerja/produk yang berhubungan dengan data-data atau informasi
mengenai sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia.
3. Menganalisa, menilai, dan memperbaiki serta merancang suatu sistem kerja
yang berhubungan dengan manusia sebagai pemakai.

2.2.5 Landasan Teori


1. Pengertian Antropometri
Dilihat dari sisi rekayasa, informasi hasil penelitian ergonomi dapat
dikelompokkan ke dalam lima bidang penelitian, yaitu: (Sutalaksana, Teknik tata
cara kerja)
 Antropometri
 Biomekanika
 Fisiologi
 Penginderaan
 Lingkungan fisik kerja
Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran
dimensi tubuh manusia. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai
pertimbangan ergonomis dalam proses perencanaan (design) produk maupun
sistem kerja yang memerlukan interaksi manusia. Data Antropometri yang
berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas, antara lain dalam hal:
- Perancangan areal kerja
- Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas (tools), dan
sebagainya.
- Perancangan produk-produk konsumtif, seperti pakaian, kursi, meja,
komputer, dan lain-lain.
- Perancangan lingkungan kerja fisik.
Antropometi dibagi dalam dua bagian, yaitu:
1. Antropometri statis, di mana pengukuran dilakukan pada saat tubuh dalam
keadaan diam/posisi diam/tidak bergerak.
2. Antropometri dinamis, di mana dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi
tubuh yang sedang bergerak.
Dimensi yang diukur pada Antropometri statis diambil secara linier (lurus)
dan dilakukan pada permukaan tubuh manusia di antaranya:
1. Umur
Seperti diketahui bersama bahwa manusia tumbuh sejak lahir hingga kira-
kira berumur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Pada saat
tersebut ukuran tubuh manusia tetap dan cenderung untuk menyusut setelah
kurang lebih berumur 60 tahun.
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin manusia yang berbeda akan mengakibatkan dimensi anggota
tubuhnya berbeda. Perbedaan dimensi tubuh ini dikarenakan fungsi yang
berbeda.
3. Suku Bangsa
Suku bangsa juga memberikan ciri khas mengenai dimensi tubuhnya.
Ekstrimnya orang Eropa merupakan etnis kaukasoid berbeda dengan orang
Indonesia yang merupakan etnis Mongoloid. Kecenderungan dimensi tubuh
manusia yang termasuk etnis Kaukasoid lebih panjang bila dibandingkan
dengan dimensi tubuh manusia yang termasuk etnis Mongoloid.
4. Jenis Pekerjaan atau Latihan
Suatu sifat dasar otot manusia, di mana bila otot tersebut sering
dipekerjakan akan mengakibatkan otot tersebut bertambah lebih besar.
Misalnya: dimensi seorang buruh pabrik. Dimensi seorang binaragawan dan
sebagainya.
Untuk mengukur Antropometri dinamis, terdapat tiga kelas pengukuran,
yaitu: (1) Pengukuran tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti
keadaan mekanis dari suatu aktivitas, contohnya mempelajari performasi
seseorang, (2) Pengukuran jangkauan ruang yang dibutuhkan saat bekerja, dan (3)
Pengukuran variabilitas kerja.
2. Perancangan Produk/Alat
Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisis,
menilai, memperbaiki, dan menyusun suatu sistem, baik sistem fisik maupun non
fisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan
informasi yang ada.
Perancangan suatu alat termasuk dalam metode teknik dengan demikian
langkah-langkah pembuatan perancangan akan mengikuti metode teknik. Merris
Asimov menerangkan bahwa perancangan teknik adalah suatu aktivitas dengan
maksud tertentu menuju ke arah tjuan dari pemenuhan kebutuhan manusia,
terutama yang dapat diterima oleh faktor teknologi peradaban kita. Dari definisi
tersebut terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam perancangan yaitu: (1)
aktivitas dengan maksud tertentu, (2) sasaran pada pemenuhan kebutuhan
manusia, dan (3) berdasarkan pada pertimbangan teknologi.
Dalam membuat suatu perancangan produk atau alat, perlu mengetahui
karakteristik perancangan dan perancangannya. Beberapa karakteristik
perancangan adalah sebagai berikut.
1. Berorientasi ada tujuan.
2. Variform
Suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi yang mungkin terbatas,
tetapi harus dapat memilih salah satu ide yang diambil.
3. Pembatas
Di mana pembatas ini membatasi jumlah solusi pemecahan di antaranya:
 Hukum alam seperti ilmu fisika, ilmu kimia, dan seterusnya.
 Ekonomis: pembiayaan atau ongkos dalam meralisir rancangan yang telah
dibuat.
 Prtimbangan manusia: sifat, keterbatasan, dan kemampuan manusia dalam
merancang dan memakainya.
 Faktor-faktor legalisasi: mulai dari model, bentuk sampai hak cipta.
 Fasilitas produksi: sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
menciptakan rancangan yang telah dibuat.
 Evolutif: berkembang terus/mampu mengkuti perkembangan zaman.
 Perbandingan nilai: membandingkan dengan tatanan nilai yang telah ada.
Sedangkan karakteristik perancang merupakan karakteristik yang harus
dipunyai oleh seorang perancang antara lain:
1. Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi masalah.
2. Memiliki imajinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan timbul.
3. Berdaya cipta.
4. Mempunyai kemampuan untuk menyederhanakan persoalan.
5. Mempunyai keahlian dalam bidang Matematika, Fisika, atau Kimia
tergantung dari jenis rancangan yang dibuat.
6. Dapat mengambil keputusan terbaik berdasarkan analisa dan prosedur yang
benar.
7. Mempunyai sifat yang terbuka (open minded) terdapat kritik dan saran dari
orang lain.
Proses perancangan yang merupakan tahapan umum teknik perancangan
dikenal dengan sebutan NIDA yang merupakan kepanjangan dari Need, Idea,
Decision, dan Actioni. Artinnya, ta. Sehubungan tahap pertama seorang perancang
menetapkan dan mengidentifikasi kebutuhan (need). Sehubungan dengan alat atau
produk yang harus dirancang. Kemudian dilanjutkan dengan ide-ide (idea) yang
akan melahirkan berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan tadi dilakukan
suatu penilaian dan penganalisaan terhadap berbagai alternatif yang ada, sehingga
perancang akan dapat memutuskan (decision) suatu alternatif yang terbaik. Dan
pada akhirnya dilakukan ssuatu proses pembuatan (Action). Perancangan suatu
peralatan kerja dengan berdasarkan data Anthropometri pemakainya bertujuan
untuk mengurangi tingkat kelelahan kerja, meningkatkan performansi kerja dan
meminimasi potensi kecelakaan kerja (Mustafa, Pulat, Industrial ergonomics case
studies, 1992).
Tahapan perancangan sistem kerja menyangkut work space design dengan
memperhatikan faktor Antropometri secara umum adalah (Roebuck, 1995):
1. Menentukan kebutuhan perancangan dan kebutuhannya (establish
requirement).
2. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai.
3. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya.
4. Penentuan kebutuhan data (dimensi tubuh yang akan diambil).
5. Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan diambil) dan pemilihan
persentil yang akan dipakai.
6. Penyiapan alat ukur yang akan dipakai.
7. Pengambilan data.
8. Pengolahan data.
9. Visualisasi rancangan.
Hasil rancangan yang dibuat dituntut dapat memberikan kemudahan dan
kenyamanan bagi si pemakai. Oleh karena itu, rancangan yang akan dibuat harus
memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu rancangan
selain faktor manusia, antara lain:
1. Analisa Teknik
Banyak berhubungan dengan ketahanan, kekuatan, kekerasan, dan
seterusnya.
2. Analisa Ekonomi
Berhubungan perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang
akan diperoleh.
3. Analisa Legalisasi
Berhubungan dengan segi hukum atau tatanan hukum yang berlaku dan dari
hak cipta.
4. Analisa Pemasaran
Berhubungan dengan jalur distribusi produk/hasil rancangan sehingga dapat
sampai kepada konsumen.
5. Analisa Nilai
Analisa nilai pertama kali didefinisikan oleh L.D. Miles dari General
Elactric (AS, 1940), yaitu suatu prosedur untuk mengidentifikasikan
ongkos-ongkos yang tidak ada gunanya. Kemudian pengertian ini
berkembang sesuai dengan perkembangan tuntutan zaman. Seperti yang
dikemukakan oleh C.M. Walsh yang membagi analisa nilai menjadi 4
kategori, yaitu:
 Use Value
Berhubungan dengan nilai kegunaan.
 Esteem Value
Berhubungan dengan nilai keindahan atau estetika.
 Cost Value
Berhubungan dengan pembiayaan.
 Excange Value
Berhubungan dengan kemampuan tukar.
Terdapat tiga tipe perancangan, yaitu:
- Perancangan untuk pemakaian nilai ekstrim.
Data dengan persentil ekstrim minimum 5% dan ekstrim maksimum 95%.
- Perancangan untuk pemakaian rata-rata.
Data dengan persentil 50%.
- Perancangan untuk pemakaian yang disesuaikan (adjustable).

2.2.6 Peralatan yang Dibutuhkan


1. Kursi Antropometri duduk.
2. Alat ukur tinggi Anthropometri berdiri.
3. Meteran kain.
4. Timbangan badan.
5. Lembar pengamatan.

2.2.7 Prosedur Praktikum


Langkah-langkah dalam melakukan praktikum pengukuran Antropometri
adalah sebagai berikut.
1. Dengan menggunakan alat-alat yang telah disediakan, ukurlah
dimensi-dimensi tubuh manusia.
2. Untuk memudahkan pengamatan, gambar Anthropometri bisa dilihat
di lampiran dengan keterangan sebagai berikut.
a. Lampiran 1,2,3,4,5 menunjukkan gambar pengukuran Antropometri pada
masing-masing anggota tubuh.
b. Lampiran 6,7 menunjukkan gambar pengukuran Antropometri lainnya pada
saat duduk dan berdiri.
c. Lampiran 8 menunjukkan gambar pengukuran jari tangan dan pengukuran
data untuk Antropometri dinamis.
d. Lampiran 9 menunjukkan gambar ukuran dalam perancangan ruang
kendraan.
e. Lampiran 10,11 menunjukkan ukuran umum tubuh wanita dewasa dengan
persentil 2,5%, 50%, dan 97,5%.
f. Lampiran 12,13 menunjukkan ukuran umum tubuh pria dewasa dengan
persentil 2,5%, 50%, dan 97,5%.
3. Catatlah hasil pengukuran pada lembar pengamatan sebagai berikut.

Lembar Pengamatan Pengukuran Data Antropometri Statis

Nama :...........................

Umur :...........................

Jenis Kelamin : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Suku Bangsa : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

No. Data yang Diukur Simbol Hasil pengukuran (cm)


1. Tinggi duduk tegak Tdt
2. Tinggi duduk normal Tdn
3. Tinggi bahu duduk Tbd
4. Tinggi mata duduk Tmd
5. Tinggi siku duduk Tsd
6. Tinggi sandaran punggung Tsp
7. Tinggi pinggang Tpg
8. Tebal perut duduk Tpd
9. Tebal paha Tp

10. Tinggi popliteal Tpo

11. Pantat popliteal Pp

12. Pantat ke perut Pkl


No. Data yang Diukur Simbol Hasil pengukuran (cm)
13. Lebar bahu Lb

14. Lebar sandaran duduk Lsd

15. Lebar pinggul Lp

16. Lebar pinggang Lpg

17. Siku ke siku Sks

18. Tinggi badan tegak Tbt

19. Tinggi mata berdiri Plb

20. Tinggi bahu berdiri Tbb

21. Tinggi siku berdiri Tsb

22. Tinggi pinggang berdiri Tpgb

23. Tinggi lutut berdiri Tlb

24. Panjang lengan bawah Plb

25. Tebal dada berdiri Tdb

26. Tebal perut berdiri Tpb

27. Berat badan Bb

28. Jangkauan tangan ke atas Jtkt

29. Jangkauan tangan ke depan Jktd

30. Rentangan tangan Rt

31. Panjang jari 1,2,3,4,5 Pj

32. Pangkal ke tangan Pkt

33. Lebar jari 2,3,4,5 Lj

34. Lebar tangan Lt

Lembar Pengamatan Pengukuran Data Antropometri Statis


No
Data yang Diatur Simbol Hasil pengukuran (cm)
.
1. Putaran lengan Pl
2. Putaran telapak tangan Ptt

3. Putaran telapak kaki Stk


Keterangan :

1. Tinggi tubuh tegak: Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai
ujung atas kepala. Subjek duduk tegak dengan memandang lurus ke depan
dan lutut membentuk sudut siku-siku. (Lihat gambar di lampiran)
2. Tinggi duduk normal: Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk
sampai ujung atas kepala. Subjek duduk normal dengan memandang lurus
ke depan dan lutut membentuk sudut siku-siku. (Lihat gambar di lampiran)
3. Tinggi bahu duduk: Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai
ujung tulang bahu yang menonjol pada saat subjek duduk tegak. (Lihat
gambar di lampiran)
4. Tinggi mata duduk: Ukur jaarak vertikal dari permukaan alas duduk
sampai ujung mata bagian dalam. Subjek duduk tegak dengan mata
memangdang lurus ke depan. (Lihat gambar di lampiran)
5. Tinggi siku duduk: Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai
ujung bawah siku kanan. Subjek kanan tegak dengan lengan atas vertikal di
sisi badan dan lengan bawah membentuk sudut siku-siku dengan lengan
bawah. (Lihat gambar di lampiran)
6. Tinggi sandaran punggung: Subjek duduk tegak, ukur jarak vertikal dari
permukaan alas duduk sampai puncak belikat bawah.
7. Tinggi pinggang: Subjek duduk tegak, ukur jarak vertikal dari permukaan
alas duduk sampai pinggang.
8. Tebal perut duduk: Subjek duduk tegak, ukur jarak samping dari belakang
perut sampai ke depan perut.
9. Tebal paha: Subjek duduk tegak, ukur jarak dari permukaan alas duduk
sampai permukaan atas pangkal paha. (Lihat gambar di lampiran)
10. Tinggi popliteal: Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bagian bawah paha.
(Lihat gambar di lampiran)
11. Pantat popliteal: Subjek duduk tegak, ukur jarak horizontal dari bagian
terluar pantat sampai lekukan lutut sebelah dalam popliteal. Paha dan kaki
bagian bawah membentuk sudut siku-siku. (Lihat gambar di lampiran)
12. Pantat ke lutut: Subjek duduk tegak, ukur jarak horizontal dari bagian
terluar pantat sampai ke lutut. Paha dan kaki bagian bawah membentuk
sudut siku-siku. (Lihat gambar di lampiran)
13. Lebar bahu: Ukur jarak horizontal antara kedua lengan atas. Subjek duduk
tegak dengan lengan aras merapat ke badan dan lengan bawah direntangkan
ke depan. (Lihat gambar di lampiran)
14. Lebar sandaran duduk: Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pinggul
sisi kiri sampai bagian terluar pinggul sisi kanan.
15. Lebar pinggang: Subjek duduk tegak, ukur jarak horizontal dari bagian
terluar pinggan sisi kiri sampai bagian terluar sisi kanan.
16. Siku ke siku: Subjek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan
lengan bawah direntangkan ke depan. Ukur jarak horizontal dari bagian
terluar siku sisi kiri sampai bagian luar siku sisi kanan.
17. Tinggi badan tegak: Jarak vertikal telapak kaki sampai ujung kepala yang
paling atas. Sementara subjek berdiri tegak dengan mata memandang lurus
ke depan. (Lihat gambar di lampiran)
18. Tinggi mata berdiri: Ukur jarak vertikal dari lantai sampai ujung mata
bagian dalam (dekat pangkal hidung), subjek berdiri tegak dan memandang
lurus ke depan. (Lihat gambar di lampiran)
19. Tinggi bahu berdiri: Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bahu yang
menonjol pada saat subjek berdiri tegak. (Lihat gambar di lampiran)
20. Tinggi siku berdiri: Ukur jarak vertikal dari lantai ke titik pertemuan
antara lengan atas dan lengan bawah, subjek berdiri tegak dan kedua tangan
bergantung secara wajar.
21. Tinggi pinggang berdiri: Ukur jarak vertikal lantai sampai pinggang pada
saat subjek berdiri tegak.
22. Tinggi lutut berdiri: Ukur jarak vertikal lantai sampai lutut pada saat
subjek berdiri tegak.
23. Panjang lengan bawah: Subjek berdiri tegak tangan di samping, ukur jarak
dari siku sampai pergelangan tangan.
24. Tebal dada berdiri: Subjek berdiri tegak, ukur jarak dari dada (bagian ulu
hati) sampai punggung secara horizontal.
25. Tebal perut berdiri: Subjek berdiri tegak, ukur menyamping jarak dari
perut depan sampai perut belakang secara horizontal.
26. Berat badan: Menimbang berat badan dengan posisi normal di atas
timbangan badan.
27. Jangkauan tangan ke atas: Subjek berdiri tegak, tangan diacungkan lurus
ke atas, ukur dari ujung jari sampai pangkal lengan.
28. Jangkauan tangan ke depan: Ukur jarak horizontal dari punggung sampai
ujung jari tengah, subjek berdiri tegak dengan betis, pantat dan punggung
merapat ke dinding, tangan direntangkan ke depan. (Lihat gambar di
lampiran)
29. Rentangan tangan: Ukur jarak horizontal dari ujung jari terpanjang tangan
kiri sampai ujung jari terpanjang tangan kanan, subjek berdiri tegak, dan
kedua tangan direntangkan horizontal ke samping sejuh mungkin.
30. Panjang jari, 1,2,3,4,5: Diukur dari masing-masing pangkal ruas jari
sampai ujung jari, jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar.
31. Pangkal ke tangan: Diukur dari pangkal pergelangan tangan sampai
pangkal luas jari, lengan bawah sampai telapak tangan subjek lurus.
32. Lebar jari 2,3,4,5: Diukur dari sisi luar telunjuk sampai sisi luar jari
kelingking, jari-jari subjek lurus dan merapat satu sama lain.
33. Lebar tangan: Diukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi luar jari kelingking.
34. Putaran lengan: Ukur sudut putaran lengan tangan bagian bawah dari
posisi awal sampai ke putaran maksimum, posisi awal lengan tangan bagian
bawah ditekuk ke kiri semaksmial mungkin, kemudian putar dari posisi
awal ke kiri sejauh mungkin.
35. Putaran telapak tangan: Ukur sudut putaran cengkaraman jari tanga,
posisi awal jari-jari mencengkram batang tengah busur, kemudian diputar ke
kanan sejauh mungkin (pergelangan dan lengan tetap diam), lalu dengan
cara yang sama diputar ke kiri sejauh mungkin.
36. Sudut telapak kaki: Ukur sudut putaran telapak kaki, posisi awal telapak
kaki siku-siku dengan betis, kemudiian putar ke bawah sejauh mungkin,
kaki ke posisi awal lalu ujung kaki dinaikkan setinggi mungkin. Total
putaran vertikal telapak kaki adalah β = β1 + β2.

2.2.8 Hasil Praktikum

Tabel 2.1 Data Hasil Pengukuran


NO Tdt Tdn Tbd Tmd Ts Ts Tpg Tpd Tp Tpo Pp Pkl
d p
1 82 81 56 70 33 53 20 26 15 42 43 56

2 85 83 59 71 19 52 25 18 12 44 46 56

3 84 81 57 71 24 48 25 17 13 39 40 48

4 90 85 59 73 21 49 20 14 12 43 43 52

5 87 84 58 72 34 50 20 18 14 41 49 57

6 81 79 56 68 18 46 20 16 10,5 41 50 57

7 86 83 58 74 23 57 24 22 15 45 47 55

8 85 79 56 73 25 56 19 19 15 45 43 53

9 84 79 55 71 28 53 24 19 13 45 41 53

10 93 90 61 80 25 49 20 19 11 45 46 56

11 87 84 56 72 25 45 19 20 14 43 41 54

12 85 82 58 72 25 46 19 19 11 46 41 53

13 85 83 55 70 26 41 23 23 15 42 55 58

14 84 83 56 75 26 45 31 28 19 38 47 56

15 82 79 55 69 26 46 32 17 13 41 44 52

16 79 75 48 66 28 38 24 11 10 37 37 47

17 84 81 53 75 29 46 22 12 16 56 58 65
18 89 87 61 80 30 52 25 20 17 50 59 70

19 90 86 59 76 30 50 22 15 17 50 59 72

NO Lb Lsd Lp Lpg Sks Tbt Tmb Tbb Ts Tpg Tlb Plb


b b
1 48 37 36 37 39 158 147 133 102 95 46 25
2 42 26 28 26 33 171 159 143 105 107 50 27

3 35 21 23 21 37 158 148 131 99 98 46 24

4 40 23 32 23 36 161 154 134 104 100 47 24

5 39 27 33 27 34 168 157 143 107 102 50 25

6 37 26 30 26 34 162 152 136 103 102 51 24

7 45 33 33 34 34 161 150 136 99 100 46 28

8 40 32 32 30 45 156 146 133 95 97 43 28

9 38 32 32 27 27 156 145 132 94 97 43 26

10 42 30 30 24 38 174 164 145 115 105 49 26

11 40 27 28 27 39 160 148 136 101 92 47 25

12 43 28 29 27 39 161 150 135 103 92 48 28

13 41 33 33 28 41 162 147 132 102 103 43 26

14 43 35 37 34 56 154 145 125 95 103 43 26

15 39 30 30 28 37 153 143 124 99 97 41 25

16 37 28 28 26 33 143 132 117 90 92 38 23

17 38 49 29 35 38 153 145 130 95 97 42 25

18 43 50 33 46 46 153 144 127 95 92 42 26

19 43 50 28 45 40 156 146 129 96 97 43 25

Jkt
NO Tdb Tpb Bb Jtkt Rt PJ Pkt Lj Lt Pl Ptt
d
1 25 23 81 64 71 164 31 18 8 10,5
103 23
19 17 55 67 74 176 33 19 7 10
2 125 27
22 17 57 63 69 153 30,5 17 6,5 8,5
3 114 26
12 15 49 62 73 164 34,5 18,5 6 9
4 130 25
18 16 54 66 73 170 34 19 7 9
5 143 28
15 17 43 67 76 165 39 18 7 8,5
6 144 31
21 20 60 63 70 161 39,5 19 8 10
7 132 33
19 20 54 59 66 156 41,5 17 8 12
8 138 14
Jkt
NO Tdb Tpb Bb Jtkt Rt PJ Pkt Lj Lt Pl Ptt
d
18 18 48 60 67 156 41 18 7 9
9 143 15
13 12 53 72 76 173 40,5 18 8 10
10 136 31
17 21 59 71 70 169 40 18 8 10
11 142 29
20 17 54 71 72 168 42,5 19 9 11
12 133 29
27 23 60 70 66 162 31 20 9 10
13 135 21
36 31 79 66 67 155 34 19 9 12
14 140 33
24 18 46 67 68 154 36 19 8 9
15 123 21
14 12 38 64 66 140 34 18 8 10
16 138 19
27 27 44 62 67 150 34 17 8 10
17 143 23
29 34 61 57 65 139 34,5 18 7 11
18 129 24,5
27 29 60 63 68 153 40,5 17 8 11
19 141 24,5

Perhitungan

Untuk mengolah data diatas digunakan rumus sebagai berikut :

a) Standar Deviasi

Tabel.2.2 Hasil perhitungan rata-rata

Data yang Diukur ∑X ∑X2 (∑X)2


No.
1 Tdt 1622 138678 2630884
2 Tdn 1564 128954 2446096
3 Tbd 1076 61094 1157776
Tmd 1378 100176 1898884
4
5 Tsd 495 13213 245025
6 Tsp 922 45156 850084
7 Tpg 434 10168 188356
8 Tpd 353 6885 124609
9 Tp 263 3734 68906
10 Tpo 833 36891 693889
Data yang Diukur ∑X ∑X2 (∑X)2
No.
11 Pp 889 42397 790321
12 Pkl 1070 61004 1144900
13 Lb 773 31627 597529
14 Lsd 617 21369 380689
15 Lp 584 18140 341056
16 Lpg 571 18005 326041
17 Sks 726 28418 527076
18 Tbt 3020 480920 9120400
19 Plb 2822 419988 7963684
20 Tbb 2521 335339 6355441
21 Tsb 1899 190397 3606201
22 Tpgb 1868 184030 3489424
23 Tlb 858 38970 736164
24 Plb 486 12468 236196
25 Tdb 403 9243 162409
26 Tpb 387 8559 149769
27 Bb 1055 60685 1113025
28 Jtkt 1234 80462 1522756
29 Jktd 1324 92480 1752976
30 Rt 3028 484424 9168784
31 Pj 691 25413 477481
32 Pkt 347 6332 120062
33 Lj 147 1142 21462
34 Lt 191 1930 36290
35 Pl 2532 339550 6411024
36 Ptt 477 12519 227529

Rumus Standar Deviasi

n . ΣX ²−(ΣX ) ²
STDev=
√ n( n−1)

Ket :

 ST Dev = Standar Deviasi


 n = Banyak Data
 ΣX² = Junlah Data Dipangkatkan
 ( Σ X )² = Hasil Dari Jumlah Data Yang Dipangkatkan

n. ΣX ²−(ΣX )² 19.138678−(2630884)
STDev=¿
√ n(n−1)
STDev=
√ 19(19−1)

2634882−2630884
STDev=
√ 342

3998
STDe v=
√ 342

STDev¿ √ 11,69
STDev=3,42

b.) Persentil

Tabel 2.4 Hasil Perhitungan rata-rata dan Standar Deviasi

No. Data yang Diukur Ẋ Standar Deviasi


1 Tdt 85,37 3,42
2 Tdn 82,32 3,43
3 Tbd 56,63 2,97
4 Tmd 72,53 3,61
5 Tsd 26,05 4,2
6 Tsp 48,53 4,8
7 Tpg 22,84 3,76
8 Tpd 18,58 4,26
9 Tp 13,82 2,45
10 Tpo 43,84 4,54
11 Pp 46,79 6,67
12 Pkl 56,32 6,44
13 Lb 40,68 3,15
14 Lsd 32,47 8,6
15 Lp 30,74 3,25
No. Data yang Diukur Ẋ Standar Deviasi
16 Lpg 30,05 6,85
17 Sks 38,21 6,13
18 Tbt 158,95 7,07
19 Plb 148,53 6,86
20 Tbb 132,68 6,84
21 Tsb 99,95 5,76
22 Tpgb 98,32 4,57
23 Tlb 45,16 3,53
24 Plb 25,58 1,43
25 Tdb 21,21 6,21
26 Tpb 20,37 6,13
27 Bb 55,53 10,81
28 Jtkt 64,95 4,2
29 Jktd 69,68 3,48
30 Rt 159,37 10,16
31 Pj 36,37 3,96
32 Pkt 18,24 0,86
33 Lj 7,71 0,84
34 Lt 10,03 1,05
35 Pl 133,26 10,87
36 Ptt 25 5,49

Tabel 2.3 Kalkulasi Nilai Persentil


Persentil Kalkulasi
1% Ẋ - 2,325 σ
2,5% Ẋ - 1,960 σ
5% Ẋ - 1,645 σ
50% Ẋ
90% Ẋ + 1,280 σ
95% Ẋ + 1,645 σ
97,5% Ẋ - 1,960 σ
99% Ẋ + 2,325 σ

Rumus Persentil
Persentil = Ẋ ± (Ki x STDev)

Ket :

 Ẋ = Jumlah rata-rata
 Ki = Kalkulasi nilai Persentil
 STDev = Standar Deviasi

 Persentil 5%

5% = Ẋ - (1,645 x STDev )

= 85,37 – (1,645 x 3,42 )


= 85,37 – 5,629
= 79,74

 Persentil 50%
50% =Ẋ

 Perssentil 90%

90% = Ẋ + (1,280 x STDev)

= 85,37 + (1,280 x 3,42)

= 85,37 + 4,38
= 89,75

 Persentil 95%
95% = Ẋ +(1,645 x STDev)
= 85,37 + (1,645 x 3,42)

= 85,37 + 5,63
= 91

 Persentil 99%
99% = Ẋ + (2,325 x STDev)
= 85,37 + (2,325 x 3,42)

= 85,37 + 7,95

=93,32
Tabel 2.4 Hasil araekapitulasi Persentil

Data yang Persentil


No.
Diukur 5% 50% 90% 95% 99%
1 Tdt 79,74 85,37 89,75 91 93,32
2 Tdn 76,68 82,32 86,71 87,96 90,29
3 Tbd 51,74 56,63 60,43 61,52 63,54
4 Tmd 66,59 72,53 77,15 78,47 80,92
5 Tsd 19,14 26,05 31,43 32,96 35,82
6 Tsp 40,63 48,53 54,67 56,43 59,69
7 Tpg 16,65 22,84 27,65 29,03 31,58
8 Tpd 11,57 18,58 24,03 25,59 28,48
9 Tp 9,79 13,82 16,96 17,85 19,52
10 Tpo 36,37 43,84 49,65 51,31 54,4
11 Pp 35,82 46,79 55,33 57,76 62,3
12 Pkl 45,73 56,32 64,56 66,91 71,29
13 Lb 35,5 40,68 44,71 45,86 48
14 Lsd 18,32 32,47 43,48 46,62 52,47
15 Lp 25,39 30,74 34,9 36,09 38,3
16 Lpg 18,78 30,05 38,82 41,32 45,98
17 Sks 28,13 38,21 46,06 48,29 52,46
18 Tbt 147,32 158,95 168 170,58 175,39
19 Plb 137,25 148,53 157,31 159,81 164,48
20 Tbb 121,43 132,68 141,44 143,93 148,58
21 Tsb 90,47 99,95 107,32 109,43 113,34
22 Tpgb 90,8 98,32 104,17 105,84 108,95
23 Tlb 39,35 45,16 49,68 50,97 53,37
24 Plb 23,23 25,58 27,41 27,93 28,9
25 Tdb 10,99 21,21 29,16 31,43 35,65
26 Tpb 10,29 20,37 28,22 30,45 34,62
27 Bb 37,75 55,53 69,37 73,31 80,66
28 Jtkt 58,04 64,95 70,33 71,86 74,72
Data yang Persentil
No.
Diukur 5% 50% 90% 95% 99%
29 Jktd 63,96 69,68 74,13 75,4 77,77
30 Rt 142,66 159,37 172,37 176,08 182,99
31 Pj 29,86 36,37 41,44 42,88 45,58
32 pkt 16,83 18,24 19,34 19,65 20,24
33 Lj 6,33 7,71 8,79 9,09 9,66
34 Lt 8,3 10,03 11,37 11,76 12,47
35 Pl 115,38 133,26 147,17 151,14 158,53
36 Ptt 15,97 25 32,03 34,03 37,76

Anda mungkin juga menyukai