2. Riswan
3. Zulrisky Madinah
2.2.4 Tujuan
Tujuan dari praktikum Antropometri adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui dan memahami tata cara pengukuran Antropometri.
2. Membekali praktikan dengan konsep-konsep mengenai perancangan suatu
sistem kerja/produk yang berhubungan dengan data-data atau informasi
mengenai sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia.
3. Menganalisa, menilai, dan memperbaiki serta merancang suatu sistem kerja
yang berhubungan dengan manusia sebagai pemakai.
Nama :...........................
Umur :...........................
Jenis Kelamin : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Suku Bangsa : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1. Tinggi tubuh tegak: Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai
ujung atas kepala. Subjek duduk tegak dengan memandang lurus ke depan
dan lutut membentuk sudut siku-siku. (Lihat gambar di lampiran)
2. Tinggi duduk normal: Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk
sampai ujung atas kepala. Subjek duduk normal dengan memandang lurus
ke depan dan lutut membentuk sudut siku-siku. (Lihat gambar di lampiran)
3. Tinggi bahu duduk: Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai
ujung tulang bahu yang menonjol pada saat subjek duduk tegak. (Lihat
gambar di lampiran)
4. Tinggi mata duduk: Ukur jaarak vertikal dari permukaan alas duduk
sampai ujung mata bagian dalam. Subjek duduk tegak dengan mata
memangdang lurus ke depan. (Lihat gambar di lampiran)
5. Tinggi siku duduk: Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai
ujung bawah siku kanan. Subjek kanan tegak dengan lengan atas vertikal di
sisi badan dan lengan bawah membentuk sudut siku-siku dengan lengan
bawah. (Lihat gambar di lampiran)
6. Tinggi sandaran punggung: Subjek duduk tegak, ukur jarak vertikal dari
permukaan alas duduk sampai puncak belikat bawah.
7. Tinggi pinggang: Subjek duduk tegak, ukur jarak vertikal dari permukaan
alas duduk sampai pinggang.
8. Tebal perut duduk: Subjek duduk tegak, ukur jarak samping dari belakang
perut sampai ke depan perut.
9. Tebal paha: Subjek duduk tegak, ukur jarak dari permukaan alas duduk
sampai permukaan atas pangkal paha. (Lihat gambar di lampiran)
10. Tinggi popliteal: Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bagian bawah paha.
(Lihat gambar di lampiran)
11. Pantat popliteal: Subjek duduk tegak, ukur jarak horizontal dari bagian
terluar pantat sampai lekukan lutut sebelah dalam popliteal. Paha dan kaki
bagian bawah membentuk sudut siku-siku. (Lihat gambar di lampiran)
12. Pantat ke lutut: Subjek duduk tegak, ukur jarak horizontal dari bagian
terluar pantat sampai ke lutut. Paha dan kaki bagian bawah membentuk
sudut siku-siku. (Lihat gambar di lampiran)
13. Lebar bahu: Ukur jarak horizontal antara kedua lengan atas. Subjek duduk
tegak dengan lengan aras merapat ke badan dan lengan bawah direntangkan
ke depan. (Lihat gambar di lampiran)
14. Lebar sandaran duduk: Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pinggul
sisi kiri sampai bagian terluar pinggul sisi kanan.
15. Lebar pinggang: Subjek duduk tegak, ukur jarak horizontal dari bagian
terluar pinggan sisi kiri sampai bagian terluar sisi kanan.
16. Siku ke siku: Subjek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan
lengan bawah direntangkan ke depan. Ukur jarak horizontal dari bagian
terluar siku sisi kiri sampai bagian luar siku sisi kanan.
17. Tinggi badan tegak: Jarak vertikal telapak kaki sampai ujung kepala yang
paling atas. Sementara subjek berdiri tegak dengan mata memandang lurus
ke depan. (Lihat gambar di lampiran)
18. Tinggi mata berdiri: Ukur jarak vertikal dari lantai sampai ujung mata
bagian dalam (dekat pangkal hidung), subjek berdiri tegak dan memandang
lurus ke depan. (Lihat gambar di lampiran)
19. Tinggi bahu berdiri: Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bahu yang
menonjol pada saat subjek berdiri tegak. (Lihat gambar di lampiran)
20. Tinggi siku berdiri: Ukur jarak vertikal dari lantai ke titik pertemuan
antara lengan atas dan lengan bawah, subjek berdiri tegak dan kedua tangan
bergantung secara wajar.
21. Tinggi pinggang berdiri: Ukur jarak vertikal lantai sampai pinggang pada
saat subjek berdiri tegak.
22. Tinggi lutut berdiri: Ukur jarak vertikal lantai sampai lutut pada saat
subjek berdiri tegak.
23. Panjang lengan bawah: Subjek berdiri tegak tangan di samping, ukur jarak
dari siku sampai pergelangan tangan.
24. Tebal dada berdiri: Subjek berdiri tegak, ukur jarak dari dada (bagian ulu
hati) sampai punggung secara horizontal.
25. Tebal perut berdiri: Subjek berdiri tegak, ukur menyamping jarak dari
perut depan sampai perut belakang secara horizontal.
26. Berat badan: Menimbang berat badan dengan posisi normal di atas
timbangan badan.
27. Jangkauan tangan ke atas: Subjek berdiri tegak, tangan diacungkan lurus
ke atas, ukur dari ujung jari sampai pangkal lengan.
28. Jangkauan tangan ke depan: Ukur jarak horizontal dari punggung sampai
ujung jari tengah, subjek berdiri tegak dengan betis, pantat dan punggung
merapat ke dinding, tangan direntangkan ke depan. (Lihat gambar di
lampiran)
29. Rentangan tangan: Ukur jarak horizontal dari ujung jari terpanjang tangan
kiri sampai ujung jari terpanjang tangan kanan, subjek berdiri tegak, dan
kedua tangan direntangkan horizontal ke samping sejuh mungkin.
30. Panjang jari, 1,2,3,4,5: Diukur dari masing-masing pangkal ruas jari
sampai ujung jari, jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar.
31. Pangkal ke tangan: Diukur dari pangkal pergelangan tangan sampai
pangkal luas jari, lengan bawah sampai telapak tangan subjek lurus.
32. Lebar jari 2,3,4,5: Diukur dari sisi luar telunjuk sampai sisi luar jari
kelingking, jari-jari subjek lurus dan merapat satu sama lain.
33. Lebar tangan: Diukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi luar jari kelingking.
34. Putaran lengan: Ukur sudut putaran lengan tangan bagian bawah dari
posisi awal sampai ke putaran maksimum, posisi awal lengan tangan bagian
bawah ditekuk ke kiri semaksmial mungkin, kemudian putar dari posisi
awal ke kiri sejauh mungkin.
35. Putaran telapak tangan: Ukur sudut putaran cengkaraman jari tanga,
posisi awal jari-jari mencengkram batang tengah busur, kemudian diputar ke
kanan sejauh mungkin (pergelangan dan lengan tetap diam), lalu dengan
cara yang sama diputar ke kiri sejauh mungkin.
36. Sudut telapak kaki: Ukur sudut putaran telapak kaki, posisi awal telapak
kaki siku-siku dengan betis, kemudiian putar ke bawah sejauh mungkin,
kaki ke posisi awal lalu ujung kaki dinaikkan setinggi mungkin. Total
putaran vertikal telapak kaki adalah β = β1 + β2.
2 85 83 59 71 19 52 25 18 12 44 46 56
3 84 81 57 71 24 48 25 17 13 39 40 48
4 90 85 59 73 21 49 20 14 12 43 43 52
5 87 84 58 72 34 50 20 18 14 41 49 57
6 81 79 56 68 18 46 20 16 10,5 41 50 57
7 86 83 58 74 23 57 24 22 15 45 47 55
8 85 79 56 73 25 56 19 19 15 45 43 53
9 84 79 55 71 28 53 24 19 13 45 41 53
10 93 90 61 80 25 49 20 19 11 45 46 56
11 87 84 56 72 25 45 19 20 14 43 41 54
12 85 82 58 72 25 46 19 19 11 46 41 53
13 85 83 55 70 26 41 23 23 15 42 55 58
14 84 83 56 75 26 45 31 28 19 38 47 56
15 82 79 55 69 26 46 32 17 13 41 44 52
16 79 75 48 66 28 38 24 11 10 37 37 47
17 84 81 53 75 29 46 22 12 16 56 58 65
18 89 87 61 80 30 52 25 20 17 50 59 70
19 90 86 59 76 30 50 22 15 17 50 59 72
Jkt
NO Tdb Tpb Bb Jtkt Rt PJ Pkt Lj Lt Pl Ptt
d
1 25 23 81 64 71 164 31 18 8 10,5
103 23
19 17 55 67 74 176 33 19 7 10
2 125 27
22 17 57 63 69 153 30,5 17 6,5 8,5
3 114 26
12 15 49 62 73 164 34,5 18,5 6 9
4 130 25
18 16 54 66 73 170 34 19 7 9
5 143 28
15 17 43 67 76 165 39 18 7 8,5
6 144 31
21 20 60 63 70 161 39,5 19 8 10
7 132 33
19 20 54 59 66 156 41,5 17 8 12
8 138 14
Jkt
NO Tdb Tpb Bb Jtkt Rt PJ Pkt Lj Lt Pl Ptt
d
18 18 48 60 67 156 41 18 7 9
9 143 15
13 12 53 72 76 173 40,5 18 8 10
10 136 31
17 21 59 71 70 169 40 18 8 10
11 142 29
20 17 54 71 72 168 42,5 19 9 11
12 133 29
27 23 60 70 66 162 31 20 9 10
13 135 21
36 31 79 66 67 155 34 19 9 12
14 140 33
24 18 46 67 68 154 36 19 8 9
15 123 21
14 12 38 64 66 140 34 18 8 10
16 138 19
27 27 44 62 67 150 34 17 8 10
17 143 23
29 34 61 57 65 139 34,5 18 7 11
18 129 24,5
27 29 60 63 68 153 40,5 17 8 11
19 141 24,5
Perhitungan
a) Standar Deviasi
n . ΣX ²−(ΣX ) ²
STDev=
√ n( n−1)
Ket :
n. ΣX ²−(ΣX )² 19.138678−(2630884)
STDev=¿
√ n(n−1)
STDev=
√ 19(19−1)
2634882−2630884
STDev=
√ 342
3998
STDe v=
√ 342
STDev¿ √ 11,69
STDev=3,42
b.) Persentil
Rumus Persentil
Persentil = Ẋ ± (Ki x STDev)
Ket :
Ẋ = Jumlah rata-rata
Ki = Kalkulasi nilai Persentil
STDev = Standar Deviasi
Persentil 5%
5% = Ẋ - (1,645 x STDev )
Persentil 50%
50% =Ẋ
Perssentil 90%
= 85,37 + 4,38
= 89,75
Persentil 95%
95% = Ẋ +(1,645 x STDev)
= 85,37 + (1,645 x 3,42)
= 85,37 + 5,63
= 91
Persentil 99%
99% = Ẋ + (2,325 x STDev)
= 85,37 + (2,325 x 3,42)
= 85,37 + 7,95
=93,32
Tabel 2.4 Hasil araekapitulasi Persentil