MODUL III
PENGINDERAAN DAN INFORMASI
Disusun oleh:
Kelompok VI
1. Laurensia A. R.
(4412215087)
(4412215088)
3. Mario Randy
(4412215089)
4. M. Suridin
(4412215091)
LABORATORIUM
PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASILA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih atas bimbingan
dan penyertaan-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan yang
berjudul LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN
ERGONOMI disusun dalam rangka melengkapi nilai tugas mata kuliah Praktikum Perancangan
Sistem Kerja dan Ergonomi pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2014/2015.
Tiada gading yang tak retak, penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu penyusun mohon maaf yang setulus-tulusnya dalam menyusun laporan ini
masih banyak kekurangannya. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.
`Akhir kata penulis berharap agar laporan ini berguna bagi semua pihak dalam memberi
informasi tentang praktikum PSKE.
Jakarta, Desember 2014
Penyusun,
Kelompok VI (Enam)
DAFTAR ISI
1.2
1.3
1.4
2.2
2.3
2.4
3.1.1
3.1.2
3.2
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.3
3.3.1
3.3.2
3.3.3
4.1.1
4.1.2
4.2
4.2.1
Teks.....................................................................................................................54
4.2.2
Simbol..................................................................................................................54
4.2.3
Display .................................................................................................................55
KESIMPULAN .............................................................................................................56
5.2
SARAN ........................................................................................................................57
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Teks yang Tidak Ergonomis ..................................................................................43
Gambar 3.2 Simbol yang Tidak Ergonomis ...............................................................................45
Gambar 3.3 Display yang Tidak Ergonomis ..............................................................................46
Gambar 3.7 Kerangka Pemecahan Masalah .............................................................................47
Gambar 4.1 Teks yang Ergonomis ............................................................................................54
Gambar 4.2 Simbol yang Ergonomis .........................................................................................55
Gambar 4.3 Display yang Ergonomis ........................................................................................55
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1
2.2
2.3
2.4
MANGROVE
BERDASARKAN
TINGKAT
KEKRITISANNYA
DI
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 PENGUMPULAN DATA
3.1.1 Tabel Uji Snellens
Tabel 3.1 Tabel Uji Snellen's
No.
Nama Praktikan
Indeks Landolts
1.
Laurensia A. R.
40
2.
120
3.
Mario Randy
20
4.
M. Suridin
20
tabel standar yang memiliki ukuran huruf dan desain yang sama di seluruh dunia,
sehingga tabel ini dapat menentukan ketajaman mata dari seluruh orang dengan
sama, yang membuat hasil dari pengamatan berbeda hanya kemampuan penglihatan
pengamat dan keadaan lingkungan saat pengamatan.
Pengamatan tabel Snellens dilakukan di dalam laboratorium PSKE dengan
pencahayaan yang cukup, jarak pengamatan adalah 6 meter. Asisten praktikum
mengarahkan huruf-huruf yang tertera pada tabel Snellens secara acak kemudian
praktikan menyebutkan huruf yang diarahkan, tes ini berakhir saat praktikan
menyebutkan huruf yang salah. Indeks Landolts ditentukan dari huruf yang salah,
yaitu dengan mengambil nilai (font) huruf satu baris di atas baris di mana praktikan
salah menyebutkan huruf tersebut.
Dari hasil pengujian ketajaman penglihatan mata dengan menggunakan tabel
Snellens, didapatkan hasil yang berbeda pada setiap praktikan, hal ini terjadi karena
beberapa hal, baik itu terjadi karena faktor internal yaitu kemampuan mata masingmasing praktikan ataupun dari faktor eksternal yaitu pencahayaan, ukuran huruf pada
tabel Snellens yang semakin mengecil, jarak pandang dan kekontrasan. Dari tabel
hasil pengamatan dapat terlihat bahwa praktikan nomor 3 & 4 memiliki kemampuan
penglihatan yang sama yaitu indeks Landoltsnya sebesar 20 sedangkan praktikan
nomor 1 indeks Landoltsnya sebesar 40, dan praktikan nomor 3 indeks Landoltsnya
sebesar 120. Jadi praktikan nomor 3 & 4 memiliki kemampuan penglihatan yang
paling baik, sementara praktikan nomor 1 & 2 memiliki kemampuan pengelihatan
yang lebih buruk dibandingkan dengan praktikan yang lain.
3.1.2 Tabel Display Warna
Tabel 3.2 Data Hasil Pengamatan Display Warna Praktikan 1 (Laurensia A. R.)
Warna
Dasar
Hijau
Putih
Orange
Pink
Biru Tua
Kuning
Coklat Muda
Abu-abu
Hijau
Ungu
Kuning
Merah
Putih
Hijau
Putih
Cokelat
Putih
Biru
Merah Tua
Keterangan
Sangat Jelas
Jelas
Tidak Jelas
Luar Dalam Luar Dalam Luar Dalam
Warna
Huruf
Hijau Tua
Biru Muda
Biru Tua
Kuning
Merah
Kuning
Biru Muda
Putih
Putih
Hijau Tua
Merah Tua
Biru
Kuning
Merah Tua
Merah
Kuning
Abu-abu
Biru
Biru
Warna
Dasar
Hijau
Putih
Orange
Pink
Biru Tua
Kuning
Coklat Muda
Abu-abu
Hijau
Ungu
Kuning
Merah
Putih
Hijau
Putih
Cokelat
Putih
Biru
Merah Tua
Warna
Huruf
Hijau Tua
Biru Muda
Biru Tua
Kuning
Merah
Kuning
Biru Muda
Putih
Putih
Hijau Tua
Merah Tua
Biru
Kuning
Merah Tua
Merah
Kuning
Abu-abu
Biru
Biru
Keterangan
Sangat Jelas
Jelas
Tidak Jelas
Luar Dalam Luar Dalam Luar Dalam
Warna
Dasar
Hijau
Putih
Orange
Pink
Biru Tua
Kuning
Coklat Muda
Abu-abu
Hijau
Ungu
Kuning
Merah
Putih
Hijau
Putih
Cokelat
Putih
Biru
Merah Tua
Warna
Huruf
Hijau Tua
Biru Muda
Biru Tua
Kuning
Merah
Kuning
Biru Muda
Putih
Putih
Hijau Tua
Merah Tua
Biru
Kuning
Merah Tua
Merah
Kuning
Abu-abu
Biru
Biru
Keterangan
Sangat Jelas
Jelas
Tidak Jelas
Luar Dalam Luar Dalam Luar Dalam
Warna
Dasar
Hijau
Putih
Orange
Pink
Biru Tua
Kuning
Coklat Muda
Abu-abu
Hijau
Ungu
Kuning
Merah
Putih
Hijau
Putih
Cokelat
Putih
Biru
Merah Tua
Keterangan
Sangat Jelas
Jelas
Tidak Jelas
Luar Dalam Luar Dalam Luar Dalam
Warna
Huruf
Hijau Tua
Biru Muda
Biru Tua
Kuning
Merah
Kuning
Biru Muda
Putih
Putih
Hijau Tua
Merah Tua
Biru
Kuning
Merah Tua
Merah
Kuning
Abu-abu
Biru
Biru
pembacaan
atau
bahkan
membuat
informasi
tidak
dapat
Penggunaan warna juga kurang tepat karena warna huruf hijau dari
kejauhan akan sulit terlihat jika dipadukan dengan warna latar kuning karena akan
menimbulkan efek silau.
Sama seperti kasus teks, sumber informasi berupa simbol adalah yang
bersifat statis. Salah satu contoh dari simbol yang tidak ergonomis adalah simbol
peringatan untuk penggunaan elevator manual. Pengambilan gambar dilakukan pada
jarak 1 meter, diambil menggunakan kamera ponsel pada keadaan pencahayaan
yang cukup.
Simbol di bawah ini tidak ergonomis dilihat dari warnanya yang sudah mulai
pudar, serta kondisi simbol yang sudah mulai usang serta ukuran huruf yang kurang
besar. Akan lebih baik jika simbol tersebut diganti secara berkala.
Perumusan masalah
Penetapan tujuan
Pembatasan masalah
Studi pustaka
Pengumpulan data
Melakukan percobaan
dengan uji Snellens
Melakukan percobaan
dengan display warna
Pengolahan data
Merancang objek
display yang ergonomis
Analisis
Va D
3,484
Di mana:
Va = indeks Landolts
D
= Jarak (6 meter)
=?
Maka :
1. Praktikan 1 (Laurensia A. R.)
H=
0,40 6
= 0,69 m
3,484
1,20 6
= 2,07 m
3,484
0,2 6
= 0,34 m
3,484
0,2 6
= 0,34 m
3,484
: 100 cm
: J/90
: J/200
: J/5000
: J/600
: J/50
Jawab :
Tinggi tanda besar pada skala
= J/90
= 100/90
= 1,11 cm
= 11,1 mm
= J/200
= 100/200
= 0,5 cm
= 0,05 mm
= J/5000
= 100/500
= 0,02 cm
= 0,002 mm
= J/600
= 100/600
= 0,167 cm
= 0,0167
= J/50
= 100/50
= 2 cm
= 0,2 mm
BAB IV
ANALISIS
4.1 ANALISIS TABEL UJI SNELLENS DAN DISPLAY WARNA
Pada praktikum modul III tentang Penginderaan dan Informasi ini, dapat
dianalisis bahwa pada masing-masing pengamatan yang dilakukan oleh beberapa
praktikan, ternyata didapatkan data yang berbeda, dan penyebabnya adalah oleh dua
faktor, yaitu faktor internal seperti kemampuan akomodasi dari praktikan dan yang
kedua yaitu faktor eksternal seperti jarak pandang, ukuran objek, kekontrasan, serta
pencahayaannya.
Faktor internal yang membatasi kemampuan mata dalam melakukan
pengamatan, bisa dilihat dari keadaan mata pada masing-masing praktikan apakah
masih dalam keadaan normal atau tidak.
4.1.1 Analisis Tabel Uji Snellens
Pada pengamatan tabel uji Snellens yang dilakukan yaitu dengan cara
di mana praktikan melakukan pengamatan pada jarak 6 meter untuk pengujian
sejauh mana mata kita atau praktikan dapat menerima informasi yang diberikan
dengan cara menunjukkan huruf-huruf yang ditunjuk secara acak oleh praktikan
lain. Dan dari hasil pengujian tersebut maka didapatkan data-data sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Tabel Uji Snellen's
No.
Nama Praktikan
Indeks Landolts
1.
Laurensia A. R.
40
2.
120
3.
Mario Randy
20
4.
M. Suridin
20
M III Hal-51
1. Sangat Jelas
a. Warna dasar putih warna huruf biru muda
Di dalam ruangan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, kekontrasan paduan warna
dasar putih dan warna huruf biru muda cukup baik dan dapat dilihat
dengan jelas hal ini dapat dilihat dari kecepatan persepsi baca
praktikan yang melihatnya, sehingga dapat dikategorikan sangat jelas.
Di luar ruangan
Dari hasil pengamatan diperoleh nilai kekontrasan paduan warna dasar
putih dan huruf biru muda dan iluminansinya cukup baik. Luminansi
dan kekontrasan warnanya menjadi lebih baik di luar ruangan hal ini
dapat dilihat dari kecepatan persepsi baca praktikan yang melihatnya,
sehingga dapat dikategorikan sangat jelas.
2. Jelas
a. Warna dasar kuning warna huruf kuning
Di dalam ruangan
Dari hasil pengamatan didapat nilai kekontrasan, iluminansi dan
luminansinya dari paduan warna ini kurang baik dan kurang dapat
dibaca dengan jelas, karena tingkat iluminansi dan luminansinya
kurang baik. Hal ini dapat dilihat dan kecepatan persepsi baca
praktikan pada display warna kurang baik, jadi display warna ini
dikategorikan jelas.
Di luar ruangan
Dari hasil pengamatan diperoleh nilai kekontrasan, iluminansi dan
luminansi dari kedua paduan warna pada display warna ini kurang baik
walaupun masih dapat dibaca, walau tingkat iluminansi dan luminansi
telah meningkat tetapi kecepatan persepsi baca praktikan tetap,
sehingga display warna ini dikategorikan jelas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum modul III ini yaitu tentang Penginderaan dan Informasi,
berdasarkan percobaan yang dilakukan dengan menggunakan tabel uji Snellens dan
juga pada tabel display warna maka didapatkan hasilnya sebagai berikut :
Tabel 5.1 Tabel Uji Snellen's
No.
Nama Praktikan
Indeks Landolts
1.
Laurensia A. R.
40
2.
120
3.
Mario Randy
20
4.
M. Suridin
20
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dianalisa, bahwa pada praktikan nomor
2 ternyata memiliki jarak penglihatan paling besar pada uji Snellens dibanding
dengan praktikan nomor 1 yang memiliki jarak penglihatan sebesar 40. Sedangkan
yang memiliki jarak penglihatan paling kecil adalah praktikan nomor 3 & 4 sebesar 20.
Dengan demikian didapatkan keterangan bahwa fungsi indera penglihatan
atau mata, bila berdasarkan jarak pandang dan ukuran objek maka praktikan nomor 1
& 2 memiliki penglihatan yang kurang baik dibanding dengan praktikan-praktikan
yang lainnya.
Dan dalam pengamatan tabel display warna tersebut didapatkan hasil yang
berbeda-beda dari tiap-tiap praktikan baik itu pada saat di dalam ruangan maupun
pada saat di luar ruangan. Penyebab kesalahan dari pengamatan tabel display warna
tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti kurangnya pencahayaan yang
terdapat di dalam ruangan atau pencahayaan yang lebih ketika di luar ruangan
sehingga menyebabkan kesilauan, tidak tepatnya penggabungan warna antara cover
dan huruf yang berwarna sehingga bila penggabungan warna-warna tersebut tidak
sesuai maka akan mengakibatkan tabel display warna menjadi tidak jelas.
M III Hal-56
DAFTAR PUSTAKA
Bridger, R.S.. Introduction to Ergonomics. McGraw-Hill Inc, NY. 1995
Eko Nurmianto, Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasi. Candimas Metropole, Jakarta.
1996
Sanders, Mark Sr, McCormick Ernest J. Human Factors in Engineering and Design.
McGraw-Hill Inc, Seventh Edition. 1992
Sumamur P.K.. Ergonomi untuk Produktivitas Kerja. CV Haji Mas Agung, Jakarta. 1989
Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik Tata Cara Kerja. Penerbit MTI-ITB. 1978
Assauri, Sofyan. Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit FE-UI.1993