Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN TUTORIAL

METODE DAN PENGUKURAN KERJA


PENGUKURAN KERJA TIDAK LANGSUNG

Kelompok : C-7 Tanggal : 1 Desember


Tutorial 2021
Nama : 1. Diki Wahyudi / Hari Tutorial : Rabu
20522330 Tanggal : 7 Desember
Pengumpulan 2021
2. Fanya Nindha Al-
qur’ani / 20522332
3. Salsabila Annisa Baiki /
20522352
4. M. Zikra Zizo A. /
20522369
Kelas : C Yogyakarta, 7 Desember 2021
Kode Asisten : E-138
Kriteria Penilaian (diisi oleh asisten)
Format Laporan :
Perhitungan :
Analisis dan :
Pembahasan
Kesimpulan dan :
(Alma Fitria Milania)
Lampiran
TOTAL :

LABORATORIUM DESAIN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2021
Reguler
Ganjil 2021/2022

BAB 4
PENGUKURAN KERJA TIDAK LANGSUNG

4.1 Tujuan Tutorial


1. Memperkenalkan kepada praktikan tentang metode Method Time
Measurement dalam aplikasi pengukuran waktu baku dengan menganalisis
elemen-elemen gerakan kerja.
2. Praktikan dapat mengidentifikasikan elemen-elemen gerakan.
3. Praktikan dapat menghitung waktu baku dan penghematan waktu.
4. Praktikan dapat menganalisis hasil nilai TMU dan merekomendasikan
pengoptimalan gerakan dasar pada proses perakitan.

4.2 Tugas Tutorial


Tugas pada tutorial kali ini adalah mencari tahu waktu kerja tidak langsung dari
perakitan bolpoin system klik satu warna. Praktikan diwajibkan untuk
melakukan pengambilan video saat merakit bolpoin, dengan layout awalan dan
usulan. Perakitan dilakukan dengan dua layout awal dan akhir pada tiap jenis
layout-nya menggunakan dua baki. Layout awal digunakan untuk meletakkan
setiap komponen dari bolpoin yang belum dirakit, sedangkan layout akhir
digunakan untuk meletakkan hasil perakitan bolpoin yang telah selesai dirakit.
Dilakukan pula pengambilan foto layout awalan dan usulan untuk layout awal
dan akhir masing-masingnya.
Metode pengukuran waktu yang digunakan untuk tutorial kali ini adalah
MTM dan MOST. Mothod Time Measurement (MTM) adalah salah satu metode
pengukuran waktu kerja atau work measurement secara tidak langsung, untuk
mengetahui lebih detail waktu dari hierarki suatu pekerjaan yaitu elemen-elemen
suatu gerakan, sehingga dapat diketahui gerakan-gerakan yang efektif dan tidak
efektif, usulan perbaikan untuk elemen gerakan dan metode kerja, serta yang
terpenting adalah menghitung waktu baku agar untuk tiap elemen gerakan
kerja [ CITATION Deb17 \l 1033 ]. Dalam metode MTM, masing-masing
elemen gerakan dibagi atas kelas-kelas berdasarkan gerakan kerja [ CITATION
Nev15 \l 1033 ].
Reguler
Ganjil 2021/2022

Metode selanjutnya yang digunakan adalah MOST. MOST (Maynard


Opeartion Sequence Time) adalah salah satu Teknik pengukuran kerja yang
disusun berdasarkan urutan sub-sub aktivitas atau gerakan[ CITATION Her14 \l
1033 ]. Konsepnya didasarkan pada perpindahan objek, karena pada dasarnya
pekerjaan yang dilakukan adalah memindahkan objek. Pada MOST, perlu
dilakukan pemisaha nmodel urutan kegiatan. Secara umum MOST memiliki dua
model yaitu model-model urutan dasar (Basic Sequence Model) dan model
urutan penanganan peralatan.

4.3 Kajian Literatur


Berikut merupakan kajian literatur yang digunakan dalam tutorial kali ini:

Tabel 4. 1. Kajian Literatur.

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


1. Research on Method Hasil yang didapatkan Kesimpulan yang
the High time adalah yaitu metode didapat adalah
resolution interval interpolasi analog pengukuran PTTI
precision measureme tidak hanya dapat banyak digunakan
time-interval nt memenuhi pengukuran dalam komunikasi
measuremen perbedaan waktu perang elektron,
t presisi tinggi dan satelit dan lokasi
method[ CIT resolusi tinggi, tetapi navigasi dan
ATION juga meningkatkan sebagainya. Oleh
Zha16 \l 1057 pengukuran interval karena itu
] waktu 1ns. Dimana pengukuran interval
keakuratan lokasi waktu merupakan
multistasi meningkat pengukuran presis
tergantung pada yang sangat penting.
pengukuran interval
waktu
2. Measuremen MOST, Dengan menggunakan Salah satu masalah
t time Work metode work factor utama dalam
method for factors, dan diperoleh waktu baku menerapkan MTM
Reguler
Ganjil 2021/2022

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


engine MTM sebesar 20,37 detik, untuk operasi
assembly dengan metode manufaktur adalah
line with methods time bahwa hal itu sangat
Help of measurement sebesar membosankan dan
maynard 16,10 detik, sedangkan memakan waktu
operating hasil pengukuran karena seorang
sequencing dengan maynard pengamat harus
technique operation sequence mengamati dan
(MOST) technique sebesar mendokumentasikan
[ CITATION 14,26 detik. Hal ini setiap gerakan
Yad13 \l 1057 disebabkan karena dengan sangat rinci.
] adanya pembagian Pengembangan
gerakan- gerakan kerja MOST di tahun 1960
dan satuan unit TMU meringankan banyak
tiap metode. Waktu masalah ini, karena
pengukuran work jauh lebih sederhana
factor lebih baik dair dan efisien. Ini
MTM dan MOST. mengklasifikasikan
Metode yang semua gerakan
direkomendasikan manusia dibagi
adalah work factor menjadi tiga kategori
karena waktu lebih dasar dan deskripsi
sesuai dengan keadaan masing-masing
operator kategori tersebut
dilakukan dengan
pemberian nilai untuk
hanya beberapa
parameter standar. Ini
adalah teknik
penguukuran kerja
terbaru yang dapat
dengan mudah
Reguler
Ganjil 2021/2022

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


diimplementasikan
dan praktis untuk
tidak hanya
memperkirakan
waktu standar tapi
juga meningkatkan
metode dan
memaksimalkan
pemanfaatan sumber
daya
3. Analysis of MTM-1 Pada hasil kasus Operator seharusnya
the method pertama yaitu MTM tidak melakukan
timemeasure dan chronometer gerakan yang tidak
ment (MTM) measurement terdapat efesien agar dapat
mthodology tiga workstation yaitu mengurangi waktu
through its A, B, dan C dengan kerja dan ada
application masing-masing hasil beberapa faktor untuk
in adalah 95,3 sekon; mensukseskan
manufacturi 89,4 sekon; dan 71,8 implementasi dari
ng sekon jadi waktu MTM diantaranya
companies[ totalnya adalah 256,6 adalah birokrasi
CITATION sekon. Sedangkan perusahaan,
Fer09 \l untuk kasus kedua dukungan dari pihak
1057 ] menghasilkan unit perusahaan, dan
time (sekon) terdapat operator yang terlatih
total waktu 14,1
sekon.

4. Working Methods Berdasarkan hasil dari Berdasarkan hasil


time Time ketiga metode yang telah pengukuran dengan

measuremen Measuremen dilakukan, dapat menggunakan metode


t (MTM) direkomendasikan work factor, diperoleh
t analysis
bahwa metode work waktu siklus proses
using
Reguler
Ganjil 2021/2022

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


measuremen factor lebih baik karena sebesar 7,36
t of the perhitungan waktu baku detik/karung. Waktu

packiging at dapat disesuaikan normal yang diperoleh


dengan kemampuan sebesar 7,95
Pt japfa
operator, dimana detik/karung dan waktu
comfeed
operator di bagian baku yang diperoleh
Indonesia
pengemasan dengan sebesar 10,37
(Nevi
keadaaan sebenarnya detik/karung.
Viliyanti
mampu melakukan Berdasarkan hasil
Febriana, ,
pengemasan sebesar Methods time
Endah
10,55 detik/karung. measurement dengan
Rahayu
Berdasarkan hasil maynard operation
Lestari &
pengukuran dengan sequence technique,
Sakunda
work factor, diperoleh diperoleh waktu siklus,
Anggarini,
waktu baku proses waktu normal dan
2015)
sebesar 10,37 waktu baku berturut—
detik/karung dimana turut yaitu waktu siklus
operator dapat sebesar 6,24
melakukan lebih cepat detik/karung dan 6,12
dari keadaan sebenarnya detik/karung, waktu
sehingga dapat normal sebesar 6,74
mempercepat proses detik/karung dan 6,61
produksi. detik/karung, serta
waktu baku sebesar
8,80 detik/karung dan
7,99 detik/karung
5. Effect of penelitian Pengujian pengaruh Kompensasi
Compensatio explanatory langsung antara berpengaruh secara

n and Work dengan Kompensasi (X1) langsung terhadap


pendekatan terhadap Kepuasan kepuasan kerja
Environment
kuantitatif Kerja (Y1) diperoleh karyawan PT Bank
on
nilai koefisien path BTPN. semakin tinggi
Job
sebesar 0.304, dengan kompensasi, maka akan
Satisfaction
nilai Critical Ratio (CR) semakin tinggi pula
and sebesar 3.31 dan p- kepuasan kerja.
Reguler
Ganjil 2021/2022

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


Employee value. Pengujian Kompensasi tidak
Performance pengaruh langsung berpengaruh secara

(Case Study antara Lingkungan Kerja langsung terhadap


(X2) terhadap Kinerja kinerja karyawan PT
of PT
Karyawan (Y2) Bank BTPN. semakin
National
diperoleh nilai koefisien tinggi kompensasi,
Pension
path sebesar 0.363, maka akan semakin
Savings
dengan nilai Critical tinggi pula kinerja
Bank, Ratio (CR) sebesar 3.72 karyawan.
Malang dan p-value sebesar
Branch) (T 0.000. Karena nilai CR >
Riansari, A 1.96 dan p-value< 0.05,
Sudiro, 2015) maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh
langsung yang signifikan
antara Lingkungan Kerja
(X2) terhadap Kinerja
Karyawan (Y2).
Pengujian pengaruh
langsung antara
Kepuasan Kerja (Y1)
terhadap Kinerja
Karyawan (Y2)
diperoleh nilai koefisien
path sebesar 0.456,
dengan nilai Critical
Ratio (CR) sebesar 4.03
dan p-value sebesar
0.000. Karena nilai CR >
1.96 dan p-value< 0.05,
maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh
langsung yang signifikan
antara Kepuasan Kerja
(Y1) terhadap Kinerja
Reguler
Ganjil 2021/2022

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


Karyawan (Y2).
Pengujian pengaruh
langsung antara Kinerja
Karyawan (Y2) terhadap
Kepuasan Kerja (Y1)
diperoleh nilai koefisien
path sebesar 0.485,
dengan nilai Critical
Ratio (CR) sebesar 5.16
dan p-value sebesar
0.008. Karena nilai CR >
1.96 dan p-value< 0.05,
maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh
langsung yang signifikan
antara Kinerja Karyawan
(Y2) terhadap Kepuasan
Kerja (Y1).

4.4 Input
4.4.1 Data Operator
Nama : Salsabila Annisa Baiki
Umur : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Hari/ Tanggal : Jum’at/10 Desember 2021
Aktivitas : Perakitan bolpoin menggunakan sistem klik dan hanya
memiliki satu warna.

4.4.2 Layout
Layout merupakan susunan komponen atau letak komponen dari suatu produk
yang akan di-assembly. Berikut merupakan layout yang digunakan dalam
perakitan bolpoin system klik satu warna:
Reguler
Ganjil 2021/2022

1. Layout Awalan.
Layout awalan adalah susunan awal komponen yang tidak diposisikan dalam
keadaan rapi dan tidak tersusun secara terstruktur. Berikut merupakan layout
awalan yang digunakan dalam tutorial MTM dan MOST:

Gambar 4. 4. 1. Layout Awal pad Layout Awalan

Gambar 4. 4. 2. Layout Akhir pada Layout Awalan

2. Layout Usulan.
Layout usulan adalah susunan komponen yang telah disusun sedemikian
rupa dengan tujuan mempermudah operator dalam pengambilan komponen
yang akan dirakit. Berikut merupakan layout susulan yang digunakan dalam
tutorial MTM dan MOST:
Reguler
Ganjil 2021/2022

Gambar 4. 4. 3. Layout Awal pada Layout Usulan.

Gambar 4. 4. 4. Layout Akhir pada Layout Usulan.

4.4.3 Data Gerakan


Berikut merupakan data Gerakan dari metode MTM pada perakitan bolpoin
system klik:
1. Layout Awalan
Jarak Antar Baki :0 Inci
Jarak Antar Genggaman Tangan : 2.5 Inci
Jarak Tegak Lurus Tangan ke Baki : 6 Inci

Berikut merupakan tabel perhitungan nilai TMU pada metode MTM layout
Awalan:
Reguler
Ganjil 2021/2022

Tabel 4. 2. Perhitungan Nilai TMU MTM Layout Awalan.

Tangan Jarak Jarak Tangan


Kode TMU TMU Kode
Kiri (inci) (inci) Kanan
Menjangka
Menjangkau
u part 4 R4A 6.1 8.3 R9A 9
per
pendek
Mengarahkan
Memegang
G1A 2 5.6 PLS 3 per ke dalam
part pendek
part pendek
Menjangkau
6.1 R4A 4
badan tinta
Mengarahkan
badan tinta
5.6 PLS 4
ke dalam
part pendek
Menjangkau
7 R6A 6
part panjang
Mengarahkan
part panjang
16.2 PCS 4
ke dalam
part pendek
TS180 Memutar
9.4
° part panjang
Menekan
3.4 APAF
part panjang
Menaruh
bolpoin yang
sudah dirakit
2.0 RL1 6
ke baki
sebelah
kanan
Total TMU 71.1

2. Layout Usulan
Jarak Antar Baki :0 Inci
Reguler
Ganjil 2021/2022

Jarak Antar Genggaman Tangan : 1.4 Inci


Jarak Tegak Lurus Tangan ke Baki : 4 Inci

Berikut merupakan tabel perhitungan nilai TMU pada metode MTM layout
Awalan:

Tabel 4. 3. Perhitungan Nilai TMU MTM Layout Usulan.

Tangan Jarak Jarak Tangan


Kode TMU TMU Kode
Kiri (inci) (inci) Kanan
Menjangka
Menjangkau
u part 4 R4A 6.1 6.5 R5A 5
per
pendek
Mengarahkan
Memegang
G1A 2 5.6 PLS 3 per ke dalam
part pendek
part pendek
Menjangkau
6.1 R4A 4
badan tinta
Mengarahkan
badan tinta
5.6 PLS 3
ke dalam
part pendek
Menjangkau
6.1 R4A 4
part panjang
Mengarahkan
part panjang
16.2 PCS 4
ke dalam
part pendek
TS180 Memutar
9.4
° part panjang
Menekan
3.4 APAF
part panjang
2.0 RL1 7.5 Menaruh
bolpoin yang
sudah dirakit
ke baki
sebelah
Reguler
Ganjil 2021/2022

Tangan Jarak Jarak Tangan


Kode TMU TMU Kode
Kiri (inci) (inci) Kanan
kanan
Total TMU 69

Dibawah ini adalah tabel urutan Gerakan MOST pada layout Awalan dan
Layout Usulan:
1. Metode Kerja Awalan.
Berikut merupakan tabel perhitungan waktu baku dengan metode MOST
pada layout Awalan:

Tabel 4. 4. Perhitungan Waktu Baku Dengan Metode MOST Layout Awalan.


Kegiatan
Metode Kerja Awalan
Perakitan
Model Urutan
Elemen
Waktu
No. Pekerjaan Memperoleh Memindahkan Mengembalikan ∑TMU
(detik)
Mengambil
1. A1B0G1 A1B0P1 A0 40 1.44
part pendek
Mengambil
dan
memasukka
2. A1B0G1 A1B0P3 A0 60 2.16
n per
kedalam
part pendek
Mengambil
dan
memasukka
3. A1B0G1 A1B0P3 A0 60 2.16
n tinta
kedalam
part pendek
4. Mengambil, A1B0G1 M1X1I1 A0 50 1.8
memutar,
dan
menekan
part panjang
Reguler
Ganjil 2021/2022

Kegiatan
Metode Kerja Awalan
Perakitan
Elemen Model Urutan
Memperoleh Memindahkan Mengembalikan
No. Pekerjaan ∑TMU Waktu
pada part
pendek

2. Metode Kerja Usulan


Berikut merupakan tabel perhitungan waktu baku dengan metode MOST
pada layout Usulan:

Tabel 4. 5. Perhitungan Waktu Baku Dengan Metode MOST Layout Usulan.


Kegiatan
Metode Kerja Awalan
Perakitan
Model Urutan
Elemen
Mengembalika Waktu
No. Pekerjaan Memperoleh Memindahkan ∑TMU
n (detik)
Mengambil
1. A1B0G1 A1B0P1 A0 40 1.44
part pendek
Mengambil
dan
memasukka
2. A1B0G1 A1B0P3 A0 60 2.16
n per
kedalam
part pendek
Mengambil
dan
memasukka
3. A1B0G1 A1B0P3 A0 60 2.16
n tinta
kedalam
part pendek
Mengambil,
memutar,
4. dan A1B0G1 M1X1I1 A0 50 1.8
menekan
part panjang
Reguler
Ganjil 2021/2022

Kegiatan
Metode Kerja Awalan
Perakitan
Model Urutan
Elemen
Mengembalika
Memperoleh Memindahkan Waktu
No. Pekerjaan ∑TMU
n
(detik)
pada part
pendek

4.5 Output
4.5.1 Perhitungan MOST
Berikut merupakan Gerakan terkendali MOST yang dilakukan pada perakitan
bolpoin system klik:
1. Metode Kerja Awalan
Berikut merupakan Gerakan Terkendali yang dilakukan pasda perakitan
bolpoin system klik layout Awalan:

Tabel 4. 6. Perhitungan Gerakan Terkendali MOST Layout Awalan.


Kegiatan
Metode Kerja Awalan
Perakitan
Model Urutan
Elemen
Mengembalika Waktu
No. Pekerjaan Memperoleh Memindahkan ∑TMU
n (detik)
Mengambil
, memutar,
dan
menekan
1. A1B0G1 M1X1I1 A0 50 1.8
part
panjang
pada part
pendek

2. Metode Kerja Usulan


Berikut merupakan Gerakan Terkendali yang dilakukan pasda perakitan
bolpoin system klik layout Usulan:
Reguler
Ganjil 2021/2022

Tabel 4. 7. Perhitungan Gerakan Terkendali MOST Layout Usulan.


Kegiatan
Metode Kerja Awalan
Perakitan
Model Urutan
Elemen
Mengembalika Waktu
No. Pekerjaan Memperoleh Memindahkan ∑TMU
n (detik)
Mengambil
, memutar,
dan
menekan
1. A1B0G1 M1X1I1 A0 50 1.8
part
panjang
pada part
pendek

4.5.2 Perhitungan Waktu Baku MTM dan MOST


Berikut merupakan perhitungan waktu baku untuk metode MTM dan MOST:
1. Metode MTM
 Waktu Baku pada Layout Awalan = Total TMU x 0.036 detik
 71.1 x 0.36 detik
 2.5596 detik

 Waktu Baku pada Layout Usulan = Total TMU x 0.036 detik


 69 x 0.36 detik
 2.484 detik
Berdasarkan konversi waktu diatas, waktu baku pada layout awalan dan usulan
menggunakan metode MTM secara berturut-turut adalah sebesar 2.5596 detik
dan 2.484 detik.

2. Metode MOST
 Waktu baku pada layout Awalan = Total TMU x 0.036 detik
Reguler
Ganjil 2021/2022

 210 x 0.036 detik


 7.56 detik
 Waktu Baku pada Layout Usulan = Total TMU x 0.036 detik
 210 x 0.036 detik
 7.56 detik

Berdasarkan konversi waktu diatas, waktu baku pada layout awalan dan usulan
menggunakan metode MOST adalah sama, yaitu sebesar 7.56 detik.

4.5.3 Penghematan Waktu


Berikut merupakan penghematan waktu berdasarkan metode MTM dan metode
MOST:
a. Metode MTM.
Penghematan waktu baku metode MTM:
Waktu baku layout awalan−waktu baku layout usulan
 ×100 %
Waktu baku layout awalan
2.5596−2.484
 ×100 %
2.5596
0.0756
 × 100 %
2.5596
 2.95 %

Berdasarkan perhitungan diatas, nilai penghematan waktu baku metode


MTM adalah sebesar 2.95%.

b. Metode MOST.
Penghematan waktu baku metode MOST:
Waktu baku layout awalan−waktu baku layout usulan
 ×100 %
Waktu baku layout awalan
7.56−7.56
 ×100 %
7.56
0
 ×100 %
7.56
 0%
Reguler
Ganjil 2021/2022

4.5.4 Analisis Gerakan pada Layout Awalan


(Berisi analisis gerakan pada layout awalan berdasarkan metode MTM dan
MOST)
4.5.5 Analisis Gerakan pada Layout Usulan
(Berisi analisis gerakan pada layout usulan berdasarkan metode MTM dan
MOST)
4.5.6 Analisis Keseluruhan
(Berisi analisis perbandingan antara gerakan pada layout awalan dan layout
usulan, serta analisis besar penghematan waktu dari metode MTM dan MOST)
4.5.7 Rekomendasi
(Berisi rekomendasi yang bisa diberikan berdasarkan prinsip ekonomi gerakan)

4.6 Kesimpulan
(Berisi kesimpulan dalam bentuk poin-poin yang sesuai dengan tujuan)
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Berisi:
1. Foto Layout awalan dan usulan
2. Screenshot video perakitan
3. Lembar Pengamatan yang sudah di acc asisten pembimbing

NB:
Setiap tabel dan gambar disertai dengan kepala tabel (diatas) dan kepala
gambar (dibawah)
Margin top : 3 cm, left : 3.8 cm, right : 2.5, bottom : 2.5 cm
Line spacing : 1.5, before and after paragraph : 0
Paragraph : Justify (rata kanan-kiri)

Anda mungkin juga menyukai