w = ∆EP = ½ k (∆x)¬2
Keterangan :
w = usaha (J)
∆EP = energi potensial (J) Gambar 1.3 Mistar
∆x = pertambahan panjang (m)
k = konstanta.
B. Langkah Percobaan
neraca 0,15
0,1 0,15
2 0,4 0,20
0,21
3 0,6 0,25
0,26
50 6.7 44.89 𝑔
Jadi, K = − 𝑚 = ... N/m
57.14 13.84 191.5
40 3.3 10.89
Σ = 130 Σ = 251.78 Dengan,
g = 10 m/ 𝑠 2 dan
𝑌2−𝑌1
k=
𝛴𝐾𝑛
=
130
=43.3 N/m 𝑚 = 𝑋2−𝑋1
𝑛 3
𝛥𝑦 0.15−0.04
𝑚 = = = 0.275
̅ )2 𝛥𝑥 0.6−0.2
𝛴 (𝐾𝑛 – 𝑘 251.78 10
Δk= √ =√ = 11.22 N/m k = - 0,275 =36.36 N/m
𝑛−1 2
0.5 0.04 0.07 susunan seri hal ini terjadi karena tingkat konstanta
0 elastisitas pegas paralel lebih tinggi dari pada pegas seri.
0.2 0.4 0.6 Sehingga dapatlah dari keseluruhan data yaitu :
Massa beban (kg) 1.Menentukan nilai pertambahan panjang (X)
2.Menentukan rerata pertambahan panjang setiap
beban (X)
3.Menentukan Konstanta gaya pegas(K)
4.Menentukan nilai rerata konstanta gaya pegas dan
ketidakpastiannya(𝐾̅ ± ∆𝐾
̅) pertambahan panjang yang dialami pegas.
5.Membuat grafik hubungan antara massa beban
(M) vs pertambahan panjang(x)
6.Menentukan konstanta gaya pegas (K) berdasarkan DAFTAR PUSTAKA
metode analisis grafik Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar 1. Penerbit:
Institut Teknologi Bandung