Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum “Fisika Dasar”

M 3 – Konstanta Gaya Pegas


Diki Wahyudi/20522330
Asisten: Karina Lita
Tanggal praktikum: 13 April 2021
Teknik Industri – Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

Sebuah pegas memiliki fungsi untuk meredam getaran. Jika


Abstrak— Percobaan ini memiliki tujuan untuk menentukan sebuah benda diberikan gaya yang sangat besar hingga
nilai tetapan pegas secara statis, menentukan nilai tetapan melewati batas elastistisita, maka benda tersebut disebut
pegas pada susunan seri, paralel, dan campuran serta benda plastis. Pengertian dari benda plastis adalah benda
menganalisis pengaruh massa beban terhadap pertambahan yang dikenai gaya akan berubah bentuknya, akan tetapi
panjang pegas. Dengan menggunakan variabel manipulasi perubahan bentuk tersebut tetap walaupun gayanya
massa (m) dan susunan pegas, diperoleh variabel respon
dihilangkan. Pegas merupakan bentuk dari peneraan
berupa pertambahan panjang (∆x) dengan variabel kontrol
jenis pegas. Metode percobaan yang dilakukan adalah Hukum Hooke. Hukum Hooke menyatakan, besarnya gaya
menyiapkan alat dan bahan, kemudian merangkai pegas yang mengakibatkan perubahan bentuk (panjang) pegas
sesuai rancangan percobaan, selanjutnya mengukur panjang sebanding dengan perubahan panjang yang terjadi, asalkan
pegas tanpa beban, dilanjutkan dengan memanipulasi massa batas kelentingannya tidak melampaui. Secara sistematik
beban, kemudian diperoleh pertambahan panjang. Setelah dapat dituliskan:
pertambahan panjang diperoleh, maka dapat diperoleh nilai
konstanta pegas. F = m.∆x
Berdasarkan persamaan Hukum Hooke di atas,
pertambahan panjang (∆x) suatu pegas bergantung pada
Kata kumci—dokumen; format; resmi; masukkan kata kunci gaya (F) yang diberikan dan dimensi benda dinyatakan
kata kunci mencakupi hal – hal penting dan yang paling sering
dalam bentuk lai, seperti:
muncul dalam jurnal.
F = k.∆x
I. PENDAHULUAN m.g = k.∆x
Pegas merupakan sebuah alat yang berbentuk spiral dan Hukum Hooke hanya berlaku pada daerah elastis.
bersifat elastisitas. Elastis adalah kemampuan benda untuk menurut Hooke, regangan sebanding dengan tegangannya.
kembali kebentuk semula. Benda elastis lain adalah karet. Regangan adalah suatu perbandingan antara pertambahan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak contoh peneraan panjang kawat dengan panjang awal. Tegangan adalah gaya
pegas. Penggunaan pegas pada sepeda motor atau shock yang menegangkan per satuan luas penampang yang
breaker. Shock breaker ini mampu mengurangi guncangan dikenakanNilai tetapan pegas dari setiap pegas berbeda-
yang terjadi ketika mengendarai sepeda motor. Pegas juga beda disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya luas
sering ditemukan di tempat tidur atau yang biasa disebut permukaan pegas semakin besar pula nilai tetapannya.
spring bed, berfungsi untuk membuat nyaman ketika tidur Faktor ketiganya adalah diameter pegas. Semakin besar
atau duduk. Penggunaan pegas dalam kehidupan sangat diameter pegas, maka akan semakin kecil nilai tetapannya.
banyak, diantaranya melunakkan tumbukkan dengan Pegas terdiri atas tiga jenis, berdasarkan susunannya yaitu
memanfaatkan elastisitas bahannya menyerap dan pegas tunggal atau statis, pegas seri, dan pegas paralel.
menyimpan energi dalam waktu yang singkat. Setiap pegas
memiliki nilai konstanta yang berbeda-beda, tergantung
dari gaya dan pertambahan panjang yang terjadi. Oleh Untuk sebuah pegasyang disusun seri, konstantanya
karena itu, praktikum tetapan pegas ini dilakukan agar masing-masing k1, k2, k3,..., kn dapat dianggap sebagai
dapat memanfaatkan suatu pegas dengan tepat. sebuah pegas dengan konstanta k yang besarnya:
Pegas merupakan salah satu benda elastis, sifat 1/ktotal = 1/k¬1 + 1/k2 + ... + 1/kn
elastis tersebut menjadi sebuah ketika pegas diberi gaya
tekan atau gaya regangan, pegas dapat kembali kekeadaan Untuk susunan pegas paralel, konstanta k adalah:
semula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan.
Ktotal = k1 + k2 + ... + kn

Dalam pegas, terdapat pula energi potensial pada pegas


ketika pegas tersebut ditari kebawah.

Secara metematis, energi potensial pegas dapat dihitung


dengan:

w = ∆EP = ½ k (∆x)¬2
Keterangan :
w = usaha (J)
∆EP = energi potensial (J) Gambar 1.3 Mistar
∆x = pertambahan panjang (m)
k = konstanta.

II. METODE PRAKTIKUM


A. Alat dan Bahan
gambar 1.4 Neraca
Adapun alat dan bahan yang digunakan, antara lain
:

B. Langkah Percobaan

gambar 1.1 Pegas

gambar 1.2 Statip


Mengukur panjang mula-mula III. DATA PERCOBAAN
pegas
No. Massa beban L0 (m) L (m)

timbang beban menggunakan


1 0,2 0,14

neraca 0,15

0,1 0,15

2 0,4 0,20

rangkaikan pegas pada statip 0,21

0,21

3 0,6 0,25

gantungkan beban pada pegas 0,26

0,26

ukur dan catat panjang pada IV. ANALISIS DATA


pegas 1. Menentukan nilai pertambahan panjang (X)
a. Untuk beban = 0.2 kg
𝑋1 = 𝐿 − 𝐿0 = 0.14 − 0.1 = 0.04 𝑐𝑚
𝑋1 = 𝐿 − 𝐿0 = 0.15 − 0.1 = 0.05 𝑐𝑚
𝑋1 = 𝐿 − 𝐿0 = 0.15 − 0.1 = 0.05 cm
lakukan pengukuran sebanyak b. Untuk beban = 0.4 kg
3 kali untuk massa yang sama 𝑋1 = 𝐿 − 𝐿0 = 0.20 − 0.1 = 0.1 𝑐𝑚
𝑋1 = 𝐿 − 𝐿0 = 0.21 − 0.1 = 0.11 𝑐𝑚
𝑋1 = 𝐿 − 𝐿0 = 0.21 − 0.1 = 0.11 𝑐𝑚

c. Untuk beban = 0.6 kg


𝑋1 = 𝐿 − 𝐿0 = 0.25 − 0.1 = 0.15 𝑐𝑚
𝑋1 = 𝐿 − 𝐿0 = 0.26 − 0.1 = 0.16 𝑐𝑚
timbang beban baru 𝑋1 = 𝐿 − 𝐿0 = 0.26 − 0.1 = 0.16 𝑐𝑚
2. Menentukan rerata pertambahan panjang
setiap beban (X)
a. Massa beban=0.2 kg
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 0.04 + 0.05 + 0.05
𝑋̅ = =
3 3
tambahkan massa pada pegas = 0.04 𝑐𝑚
dengan beban baru b. Massa beban=0.4 kg
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 0.01 + 0.11 + 0.11
𝑋̅ = =
3 3
= 0.07 𝑐𝑚
c. Massa beban=0.6 kg

ukur dan catat panjang pegas


yang baru
𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 0.25 + 0.26 + 0.26
𝑋̅ =
=
3 3
= 0.15 𝑐𝑚 6. Menentukan konstanta gaya pegas (K) berdasarkan
3. Menentukan konstanta gaya pegas (K) metode analisis grafik
a. Massa beban =0.2 kg
𝑀. 𝑔 0.2 . 10 a. Persamaan konstanta gaya pegas
𝐾 = |− | = |− |
𝑋 0.04 𝑀.𝑔
= 50 𝑁/𝑚 X=- 𝑘
b. Massa beban =0.4 kg
𝑀. 𝑔 0.4 . 10 𝑔
𝐾 = |− | = |− | X=−𝐾 .M
𝑋 0.07
= 57.14 𝑁/𝑚
c. Massa beban =0.6 kg y = m.x → persamaan gradien
𝑀. 𝑔 0.6 . 10
𝐾 = |− | = |− |
𝑋 0.15 −𝑔
= 40 𝑁/𝑚 Jadi, X = y ; M = x dan m = 𝐾
4. Menentukan nilai rerata konstanta gaya pegas
dan ketidakpastiannya (k±Δk) 𝛥𝑦 𝑌2−𝑌1
Kn 𝛿𝐾𝑛 (𝐾𝑛 − 𝑘̅ ) 2 Gradien garis (m) : m = Δx =
|𝛿𝐾𝑛 (𝐾𝑛 − 𝑘̅ )| 𝑋2−𝑋1

50 6.7 44.89 𝑔
Jadi, K = − 𝑚 = ... N/m
57.14 13.84 191.5
40 3.3 10.89
Σ = 130 Σ = 251.78 Dengan,
g = 10 m/ 𝑠 2 dan
𝑌2−𝑌1
k=
𝛴𝐾𝑛
=
130
=43.3 N/m 𝑚 = 𝑋2−𝑋1
𝑛 3
𝛥𝑦 0.15−0.04
𝑚 = = = 0.275
̅ )2 𝛥𝑥 0.6−0.2
𝛴 (𝐾𝑛 – 𝑘 251.78 10
Δk= √ =√ = 11.22 N/m k = - 0,275 =36.36 N/m
𝑛−1 2

Jadi, ( k ± Δk ) = (43.3 ± 11.22) N/m

5. Membuat grafik hubungan antara massa beban


(M) vs pertambahan panjang (x) V. PEMBAHASAN

Massa beban Pertambahan Berdasarka data yang diperoleh bahwa Konstanta


(kg) Panjang (m) Gaya Dari praktikum yang telah dilakukan pegas kedua
memiliki konstanta yang lebih besar dibandingkan dengan
0.2 0.04 konstanta pegas pertama, hal ini dikarenakan tingkat
0.4 0.07 konstanta elastisitas pada kedua pegas itu sendiri berbeda.
0.6 0.15 Selain dari itu, dari hasil pengamatan telah terlihat jelas
bahwa semakin berat beban maka semakin panjang pula
pertambahan panjang yang dihasilkan, hal inilah yang
membuktikan hukum hooke yang menyatakan bahwa gaya
Grafik Hubungan Massa Beban dan yang diberikan pada pegas akan sebanding dengan
Pertambahan Panjang

Pertambahan Panjang pertambahan panjang pegas itu sendiri. Dari hasil


1 0.67 praktikum yang diperoleh, pegas yang disusun secara
paralel memiliki konstanta yang jauh lebih besar dibanding
(m)

0.5 0.04 0.07 susunan seri hal ini terjadi karena tingkat konstanta
0 elastisitas pegas paralel lebih tinggi dari pada pegas seri.
0.2 0.4 0.6 Sehingga dapatlah dari keseluruhan data yaitu :
Massa beban (kg) 1.Menentukan nilai pertambahan panjang (X)
2.Menentukan rerata pertambahan panjang setiap
beban (X)
3.Menentukan Konstanta gaya pegas(K)
4.Menentukan nilai rerata konstanta gaya pegas dan
ketidakpastiannya(𝐾̅ ± ∆𝐾
̅) pertambahan panjang yang dialami pegas.
5.Membuat grafik hubungan antara massa beban
(M) vs pertambahan panjang(x)
6.Menentukan konstanta gaya pegas (K) berdasarkan DAFTAR PUSTAKA
metode analisis grafik Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar 1. Penerbit:
Institut Teknologi Bandung

Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar 1 Unit


Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA
VI. KESIMPULAN Universitas Negeri Makassar
Berdasarkan praktikum pegas yang telah kami lakukan D. Halliday, R. Resnick, J. Walker. 2011. Fundamental of
dapat disimpulkan bahwa gaya yang diberikan kepada Physics. 9th Edition. Penerbit: John Wiley & Sons
pegas berpengaruh terhadap pertambahan panjang pada
pegas dengan kata lain gaya yang bekerja pada pegas
berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya.
Semakin besar pertambahan panjang pegas, maka semakin
besar pula gaya pada pegas. Begitupun pertambahan
panjang juga sangat dipengaruhi oleh massa beban, karena
pada praktikum yang telah dilakukan massa bebanlah yang
menjadi gaya yang diberikan kepada pegas, semakin besar
massa beban (gaya) pada pegas maka semakin besar pula

Anda mungkin juga menyukai