140310220065
LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
NPM : 140310220065
M-1
KOLOM NILAI
___________________________
NPM
Bekti Husendi
140310220065
ABSTRAK
Praktikum ini bertujuan untuk mengeahui mekanika fluida tentang
viskositas, menentukan koefisien pergeseran zat cair dan menentukan harga
koefisien pergeseran zat cair korelasi. Viskositas merupakan salah satu sub bab
dalam ststistika fluida. Statistika fluida atau fluida ststis merupakan salah satu
cabang dari mekanika fluida. Mekanika fluida adalah cabang ilmu fisika yang
mempeajari tentang perilaku zat alir (zat cair dan gas). Di dalam ekanika fluida
terbagi menjadi 2 yaitu fluida dinamis dan fluida ststis. Sub bab dalam fluida
dinamis adalah hukum kontinuitas dan hukum bernoulli sedangkan dalam ststistika
fluida terdapat tekanan, hukum pascal, massa jenis, tegangan permukaan zat cair,
hukum archimedes dan viskositas. Viskositas sendiri merupakan pengukuran
kekentalan zat alir. Dalam peoses pengukuran ini, terdapat beberapa alat yang
digunakan untuk percobaan diantaranyas bola kecil, tabung yang berisi gliserin,
sendok penyaring, neraca Ohauss, mikremeter sekrup, jangka sorong, aerometer,
termometer, stopwatch dan penggaris. Pada prosedur percobaan, terlebih dahulu
diukur diameter bola sebnayak tiga kali, kemudian mengukur diameter tabung
sebanyak tiga kali, kemudian mengukur temperatur zat cair dan massa jenis,
selanjutnya meletakkkan karet melingkar dengan batas yang telah ditentukan.
Mengukur waktu jatuh bola dari batas atas karet ke batas bawah karet menggunakan
stopwatch, akan tetapi sebelum itu mengukur temperatur zat zair dan massa
jenisnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mekanika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang perilaku
suatu benda dan fluida adalah zat alir/zat yang dapat mengalir. Sehingga mekanika
fluida adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku zat alir, yang termasuk ke
dalam jenis fluida ada;ah zat cair dan gas. Mekanika fluida secara umum dibagi
menjadi 2 yaitu fluida statis dan fluida dinamis. Sesuai dengan namanya, fluida
statis yaitu fluida dalam keadaan yang diam sedangkan fluida dinamis adalah fluida
dalam keadaan bergerak. Perumusan pada statistika fluida hukum gerak Newton I
and III. Sub bab yang dipelajari pada fluida statis adalah massa jenis, tekanan,
hukum Pascal, hukum Archimedes, tegangan permukaan zat cair dan viskositas.
Sub bab yang dipelajari pada fluida dinamis adalah hukum Kontinuitas dan hukum
Bernoulli.
Materi pertama yang dipelajari pada fluida statis adalah tekanan. Tekanan
merupakan besaran skalar yang tidak memiliki sifat arah. Tekanan didefinisikan
sebagai gaya normal yang bekerja pada suatu bidang dibagi dengan luas bidang
tersebut. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
𝐹
𝑃=
𝐴
Dengan :
P : tekanan (N/m2)
F = gaya normal (N)
A = luas penampang (m2)
Satuan Internasional (SI) untuk tekanan adalah Pascal (Pa) sebagai
pernghargaan kepada Blaise Pascal ( penemu Hukum Pascal). 1 Pa = 1 N/m2. Untuk
keperluan cuaca digunakan satuan atmosfer (atm), cmHg atau mmHg dan milibar.
Fluida statis juga mempelajari massa jenis, massa jneis adalah massa fluida
persatuan volume sehingga dapat didefinisikan sebagai berikut.
𝑚
𝜌=
𝑉
Dengan :
Bekti Husendi
140310220065
𝜌 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
m = massa (kg/gr)
V = volume benda (m3 atau cm3)
Pada pembahasan statistika fluida selanjutnya membahas tentang hukum
Pascal. Hukum Pascal berbunyi “apabila suatu zat cair dmasukkan ke dalam wadah
tertutup. Jika salah satu bagian zat cair tersebut mengalami penambahan tekanan,
maka seluruh bagian zat cair terebut akan mengalami penambahan tekanan yang
sama besar”. Salah satu aplikasi dari hukum Pascal adalah pompa hidrolik. Jika
gaya diberikan pada sebuah penampang atau piston, maka tekanan pada piston
akibat gaya tersebut adalah P = F/A. Karena salah satu bagian mengalami
penambahan tekanan, maka bagian yang lain juga akan mengalami tekanan yang
sama sehingga P1=P2.
Selain itu juga ada Hukum Bernoulli, hukum ini berbunyi “Pada pipa
mendatar, tekanan fluida paling besar adalah pada bagian yang kelajuan alirnya
paling kecil dan tekanan paling kecil adalah bagian yang kelajuan alirnya paling
besar”. Hukum ini adalah hukum tentang energi mekanik yang diterapkan pada
fluida bergerak sehingga keluar persamaan berikut.
1 1
𝑃1 + 𝜌𝑉1 + 𝜌. 𝑔. ℎ1 = 𝑃2 + 𝜌𝑉2 + 𝜌. 𝑔. ℎ2
2 2
Rumus dari viskositas ini bisa digunakan untuk menentukan hukum Stokes. Hukum
Stokes adalah hukum yang berhubungan dengan gaya gesek fluida. Benda yang
jatuh ke dalam sebuah fluida tentunya akan mengalami gaya gesek yang arahnya
berlawanan dengan aah gerak benda. Biasanya gaya gesek bergantung pada
kecepatan relatif benda terhadap fluida serta bentuk bendanya. Pada umumnya
benda yang digunakan adalah benda yang berbentuk bola sehingga hukum
Stokesnya dapat dituliskans ebagai berikut.
𝐹 = 6𝜋 𝜂 𝑟 𝑣
Dengan :
F = gaya gesek benda oleh fluida (N)
r = jari-jari bola(m)
v = laju bola relatif terhadap fluida (m/s)
𝜂 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑣𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 (Ns/m2).
Fluida yang mengalir juga terbagi menjadi 2 kelompok yaitu aliran laminar
dan aliran turbulen. Aliran laminar adalah aliran fluida dimana setiap partikel yang
melewati suatu jalur berjalan mulus dan beraturan. Partikel dalam aliran tersebut
tidak mengganggu satu sama lain. Aliran ini biasanya terjadi pada kecepatan rendah
dan viskositas tinggi. Sedangkan aliran turbulen adalah aliran yang bergerak secara
tidak teratur pada suatu jalur dan aliran partikel dalam jalur tersebut bergerak secara
acak yang membentuk pola aliran seperti pusaran air. Aliran turbulen cenderung
terjadi pada fluida yang bergerak pada kecepatan dan viskositas rendah.
Untuk menentukan apakah aliran tersebut termasuk aliran laminar atau
turbule, maka dapat dibantu dengan menggunakan bilangan Reynolds. Secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
𝜌𝑣𝐷
𝑅=
𝜂
Dengan :
R = bilangan Reynolds
ρ = massa jenis fluida
v = laju aliran fluida
D = dimensi benda yang dilalui fluida
Bekti Husendi
140310220065
B. Tujuan Percobaan
1. Memahami mekanika fluida tentang viskositas.
2. Menentukakn koefisien pergeseran zat cair.
3. Menentukan harga koefisien pergeseran zat cair koreksi.
Bekti Husendi
140310220065
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan Percoabaan
1. Bola – bola kecil.
Bola digunakan sebagai objek yang digunakan untuk percobaan yang akan
dimasukkank ke dalam tabung berisi zat cair dan diukur waktunya sampai
bola tesebut jatuhke dasar.
2. Tabung berisi gliserin.
Tempat untuk wadah glisrin di dalamnya yang terdapat bola – bola kecil
yang diamati.
3. Sendo penyaring.
Berfungsi untuk mnyaring dan mengambil bola yang masuk ke dalam
tabung.
4. Neraca Ohauss.
Neraca Ohauss diguanakan untuk menghitung massa dari bola.
5. Mikrometer sekrup.
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter dan ketebalan dari
bola.
6. Jangka sorong.
Digunakan untuk mengukur dimensi sebuah bola yang nantinya akan
digunakan untuk mengukur massa jenis bola.
7. Aerometer.
Aerometer digunakan untuk mengukur massa jenis suatu zat cair.
8. Termometer.
Termometer digunakan untuk mengukur temperartur zat cair dalam tabung.
9. Stopwatch.
Digunakan untuk mengukur waktu jatuhnya bola dari batas atas ke batas
bawah.
10. Penggaris.
Penggaris digunakan untuk mengukur kedalaman air dalam tabung.
Bekti Husendi
140310220065
B. Prosedur Percobaan
1. Diameter masing – masing bola ditimang dan diukur sebanyak 3 kali.
2. Diameter tabung diukur sebanyak 3 kali.
3. Temperatur zat cair diukur dan massa jenis.
4. Karet diletakkan di batas atas dan batas bawah tabung. Jarak bola ditentukan
sesuai dengan tabel pengukuran.
5. Waktu jatuh diukur untuk masing – masing bola pada jarak h sebanyak 3
kali.
6. Letak karet diubah dengan jarak h yang lain, kemudian dilakukan
pengukuran seperti contoh 5.
7. Sebelum percobaan, temperatur zat cair dan massa jenisnya diukur.
Bekti Husendi
140310220065
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Data Percobaan
1. Tabel 3.1. Massa bola, jari-jari bola dan massa jenis bola.
𝒎 ± ∆𝒎 (𝒅 ± ∆𝒅)
Bola No
(gram) (cm)
1 2, 17 ± 0, 05 1, 421 ± 0, 05
I 2 2, 15 ± 0, 05 1, 410 ± 0, 05
3 2, 19 ± 0, 05 1, 450 ± 0, 05
1 0, 65 ± 0, 05 0, 957 ± 0, 05
II 2 0, 68 ± 0, 05 1, 016 ± 0, 05
3 0, 69 ± 0, 05 0, 930 ± 0, 05
1 0, 19 ± 0, 05 0, 630 ± 0, 05
III 2 0, 18 ± 0, 05 0, 640 ± 0, 05
3 0, 17 ± 0, 05 0, 645 ± 0, 05
3. Tabel 3.3. Pengukuran waktu jatuh bola, kecepatan jatuh bola dan
perhitungan koefisien pergeseran zat cair.
(𝒉 ± ∆𝒉) 𝒕𝟏 𝒕𝟐 𝒕𝟑
Bola
cm (detik) (detik) (detik)
18 11,41 11, 19 11, 22
I
16 10, 97 10, 34 9, 38
II 18 15, 05 15, 53 16, 56
Bekti Husendi
140310220065
16 7, 72 7, 75 7, 75
18 25, 38 24, 75 23, 34
III
16 11, 97 13, 72 11, 66
B. Pengolahan data
1. Menentukan massa bola
Rumus yang digunakan.
∑𝑚
𝑚 =
𝑁
∑(𝑚 − 𝑚)
∆𝑚 =
𝑁(𝑁 − 1)
∑(𝑚 − 𝑚)
∆𝑚 =
𝑁(𝑁 − 1)
∆𝑚 = 0, 0115 𝑔𝑟𝑎𝑚
Tabel percobaan.
Bola 𝑚 ± ∆𝑚 (gram)
1 2, 17 ± 0,0115
2 0, 673 ± 0, 012
3 0, 18 ± 0,0057
Bekti Husendi
140310220065
∑(𝑑̅ − 𝑑)
∆𝑑̅ =
𝑁 (𝑁 − 1)
1
𝑟̅ = 𝑑̅
2
∆𝑑̅
∆𝑟̅ = . 𝑟̅
𝑑̅
Contoh perhtiungan.
1, 421 + 1, 41 + 1, 45
𝑑̅ =
3
𝑑̅ = 1, 427 𝑐𝑚
∆𝑑̅ = 0,0119 𝑐𝑚
Tabel percobaan.
Bola 𝑑̅ ± ∆𝑑̅ 𝑟̅ ± ∆𝑟̅
1 1, 427 ± 0,0119 0, 713 ± 0,0059
2 0,967 ± 0, 025 0,483 ± 0,0126
3 0, 638 ± 0,0044 0,319 ± 0,0022
Contoh perhitungan.
4
𝑉= 𝜋. 𝑟̅
3
4
𝑉 = 3, 14. 0, 363
3
𝑉 = 1, 520 𝑐𝑚3
∆𝑟̅
∆𝑉 = .𝑉
𝑟̅
0,0059
∆𝑉 =
0,713
∆𝑉 = 0,012 𝑐𝑚3
Tabel percobaan.
Bola 𝑉 ± ∆𝑉 (𝑐𝑚3)
1 1, 520 ± 0,012
2 0.266 ± 0,0069
3 1,336 ± 0,0092
∆𝑚 ∆𝑉
∆𝜌 = + .𝜌
𝑚 𝑉
Contoh perhitungan
,
𝜌= = 1, 42 gram/cm3
,
Bekti Husendi
140310220065
∆𝑚 ∆𝑉
∆𝜌 = + .𝜌
𝑚 𝑉
0,0115 0,012
∆𝜌 = + . 1, 42
2, 17 1, 520
∆𝜌 = 0,014 gram/cm3
Tabel percobaan
No 𝜌 ± ∆𝜌
1 1, 42 ± 0,014
2 2, 52 ± 0,80
3 0, 134 ± 0,0044
∑(𝐷 − 𝐷)
∆𝐷 =
𝑁 (𝑁 − !)
1
𝑅= 𝐷
2
∆𝐷
∆𝑅 = .𝑅
𝐷
Contoh perhitungan
4, 98 + 4, 96 + 5, 01
𝐷=
3
𝐷 = 4, 983 𝑐𝑚
∑(𝐷 − 𝐷)
∆𝐷 =
𝑁 (𝑁 − !)
Bekti Husendi
140310220065
∆𝐷 = 0,014 𝑐𝑚
Tabel percobaan.
No 𝐷 ± ∆𝐷 𝑅 ± ∆𝑅
1
2 4, 983 ± 0,014 2, 491 ± 0,0072
3
∑(𝑡̅ − 𝑡)
∆𝑡̅ =
𝑁 (𝑁 − 1)
Contoh perhitungan.
, , ,
𝑡̅ = = 11, 27 s
∆𝑡̅ = 0, 068 𝑠
Table percobaan
∆ℎ ∆𝑡̅
∆𝑣 = + .𝑣
ℎ 𝑡̅
Contoh perhitungan.
ℎ
𝑣=
𝑡̅
𝑣= = 1, 59 cm/s
,
0,05 0,068
∆𝑣 = + . 1, 59
18 11, 27
∆𝑣 = 0,0107 𝑐𝑚/𝑠
Tabel percobaan
18 ± 0,05
I 1,596 ± 0,0107
16 ± 0,05
1,564 ± 0,070
18 ± 0,05
II 1,144 ± 0, 031
16 ± 0,05
2,067 ± 0, 0069
III 18 ± 0,05
0,734 ± 0, 018
16 ± 0,05
1,285 ± 0, 066
8. Koefisien pergeseran zat cair
Rumus yang digunakan
(𝜌 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑)
𝜂 = 2. 𝑟 . 𝑔.
9. 𝑣
∑𝜂
𝜂̅ =
𝑁
Bekti Husendi
140310220065
𝜂̅ − 𝜂)
∆𝜂̅ = ∑(
𝑁 (𝑁 − 1)
Contoh perhitungan
(1, 426 − 1, 19)
𝜂 = 2. 0, 713 . 9, 8.
9. 1, 59
𝜂 = 0, 417
0, 417 + 0, 409 + 0, 137 + 0, 248 + 0, 038 + 0, 067
𝜂̅ =
6
𝜂̅ = 1, 362
Tabel percobaan
Bola 𝜂 𝜂 ∆𝜂̅
I 0,417
0,409
II 0,137 1, 362 0,436
0,248
III 0,0384
0,0672
9. Grafik 𝑡 ̅ terhadap (r/R) dan konstanta koreksi
Rumus yang digunakan
𝑟
𝑡 ̅ = 𝑡0 . (1 + 𝑘 . )
𝑅
𝑟
𝑡 ̅ = 𝑡0 . 𝑘 . + 𝑡0
𝑅
𝑎𝑡
𝑘=
𝑏𝑡
Tabel percoban untuk h1(18 cm)
No x y xy x2
1 11, 273 3,22 0, 081
0, 286
2 0, 194 15, 726 3, 05 0, 037
3 24, 49 3, 15 0,013
0, 128
∑ 0, 608 51, 489 9,41 0, 136
Grafik
Bekti Husendi
140310220065
Chart Title
30
25
Axis Title 20
15
Series1
y = -81.281x + 33.653
10 R² = 0.9231 Linear (Series1)
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4
Axis Title
𝑎𝑡 = −81, 281
𝑏𝑡 = 33, 653
−81, 281
𝑘= = −2, 41
33, 653
Grafik
Bekti Husendi
140310220065
Chart Title
14
12
10 y = -11.424x + 12.458
Axis Title R² = 0.1485
8
6 Series1
4 Linear (Series1)
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4
Axis Title
𝑎𝑡 = −11, 424
𝑏𝑡 = 12, 458
−11, 242
𝑘= = −0, 917
12, 458
𝜂̅ − 𝜂)
∆𝜂̅ 𝑘𝑜𝑟 = ∑(
𝑁 (𝑁 − 1)
0,3235 − 0,2457
𝐾𝑆𝑅 = . 100%
0,3235
𝐾𝑆𝑅 = 24, 04%
𝐾𝑃 = 100% − 24, 04% = 75, 96 %
Bekti Husendi
140310220065
C. Analisis Data
Pada percobaan ini, langkah yang pertama diakukan adalah
mengukur diameter masign- masing bola, hal ini bertujuan untuk
mengetahui volume bola yang digunakan nantinya untuk dapat menghitung
massa jenis bola. Pengukuran volume bola menggunakan jari-jari (r).
Pengukuran jari- jari bola didapatkan dari setengah diameter bola.
Kemudian mengukur diameter tabung agar bisa dihitungjari – jari tabung
tersebut. Kemudian mengukur temperatur zat cair dan mengukur massa
jenis zat cair tersebut.pengukuran temperaur zat cair menggunakan
termometer dengan nilai derajat celsius dan pengukuran massa jenis fluida
tersebut menggunakan aerometer. Kemudian meletakkkan karet pada batas
bagian atas dan bagian bawah tabung yang berisi gliserin tersebut.
Pada percobaan ini, fluida yang digunakan adalah gliserin. Gliserin
memiliki karakteristik yang jernih, kental, dan terasa manis. Gliserin
digunakan karena memiliki koefisien viskositas yang tinggi. Glsierin juga
mempermudah praktikan dalam mempelajari viskositas dibandingan
dengan air karena praktikan dapat melihat langsung bahwa fluida memiliki
viskositas / ukuran kekentalan yang berbeda beda.
Hasil yang didapatkan setelah percobaan tersebut telah tertera
diatas, akan tetapi hasil yang terdapat pada tabel 3 tentang pengukuran
waktu jatuh bola pada jarak 16 cm bola kedua lebih cepat daripada bola
pertama yang mempunyai massa lebih besar. Secara teori, bola yang
mempunyai massa yang lebih besar akan menghasilkan waktu tempuh yang
singkat untuk menuju ke bawah karena adanya gaya gravitasi. Hal itu
tersebut mungkin saja terjadi karena terdapat kecepatan awal yang
ditambahkan oleh bola kedua dengan cara mendorong, atau
menjatuhkannya dari tempat yang tinggi.
Hal yang berpengaru dalam menentukan koefisien pergeseran zat
cair adalah jari- jari bola,gravitasi, massa jenis fluida dan kecepatan bola
tersebut. Pada umumnya kecepatan adalah perbandingan antara jara dengan
waktu, akan tetapi di dalam percobaan ini jarak yang tertera adalah
Bekti Husendi
140310220065
ketinggian dari batas atas dan batas bawah yang ditandai dengan karet maka
rumus yang digunakan adalah v = h/t dengan h adalah ketinggian atau jarak
antara batas dan batas bawah dan t waktu tempuh.
Koefisien pergeseran zat cair yang didapatkan dari perhitungan
tersebut adalah:
Bola 𝜂 𝜂 ∆𝜂̅
I 0,417
0,409
II 0,137 1, 362 0,436
0,248
III 0,0384
0,0672
KSR atau tingkat kesalahan relatif yang didapatkan dari perhitungan
tersebut yaitu 24, 04% dengan tingkat keberhasilan 75, 96%.
Bekti Husendi
140310220065
BAB IV
KESIMPULAN
1. Praktikan dapat memahami mekanika fluida tentang viskostas.
Viskositas adalah pengukuran kekentalan fluida. Viskositas tiap zat
alir akan berbeda tergantung volume dan massa jneis.
2. Praktikan dapat menentukan koefisien pergeseran zat cair
3. Praktikan dapat menentukan harga koefisien pergeseran zat cair
koreksi.
Bekti Husendi
140310220065
DAFTAR PUSTAKA
David Halliday, Robert Resnick.1984. Fisika jilid 1. Jakarta . Erlangga
Paul A. Tipler. 2001.FISIKA untuk Sains dan Teknik edisi ketiga jilid satu. Jakarta.
Erlangga
Mikrajudin Abdullah.(2016).Fisika dasar I. Bandung . ITB