Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah : fisika umum

LAPORAN PROYEK
(Mengukur MassaJjenis Oli dengan Rancangan Pipa U Sederhana)

Dosen Pengampu:
Drs. Khairul Amdani, M.Si.

Disusun Oleh :

NADILLAH SYAHWITRI ( 4191111018)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama Saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, sebab telah memberikan rahmat dan kasihNya serta kesehatan kepada
Saya,sehingga Saya mampu menyelesaikan tugas “PROYEK” ini. Terimakasih
juga kepada dosen pengampu yang telah membimbing dan mengajari materi fisika
umum

Tugas makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan


dan wawasan kita semua. Saya menyadari bahwa dalam tugas ini terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan, untuk itu saya mohon maaf karena sesungguhnya
pengetahuan dan pemahaman kami masih terbatas. Karena itu saya sangat
menantikan saran dankritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas proyekini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya. Atas perhatiannya saya
mengucapkan terimakasih

Medan ,21 November 2019

PENYUSUN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................4
1.3 TUJUAN............................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
LANDASAN TEORI.........................................................................................................5
A. HUKUM UTAMA HIDROSTATIS........................................................................5
B. PIPA U....................................................................................................................6
PROSEDUR KERJA........................................................................................................7
BAB IV..............................................................................................................................8
PEMBAHASAN................................................................................................................8
A. HASIL PENGAMATAN........................................................................................8
B. PENGOLAHAN DATA.........................................................................................8
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
A. KESIMPULAN....................................................................................................10
B. SARAN................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................11
LAMPIRAN.....................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu pernah melihat tukang bangunan yang
sedang bekerja. Banyak sekali alat-alat yang digunakan tukang bangunan saat
membuat sebuah rumah, gedung atau bangunan lainnya. Salah satu alat yang
sering digunakan adalah waterpas. Waterpas berguna untuk mengetahui datar atau
tidak suatu bangunan. Alat tersebut menggunakan hukum bejana
berhubungan seperti halnya pipa U. Suatu fluida dalam sebuah pipa yang
berbentuk U akan bergerak atau diam. Apabila zat cair dalam pipa setimbang
maka zat cair tersebut akan diam tetapi apabila diberikan perlakuaan dengan
cara salah satu permukaan zat cair dibuat lebih tinggi dari yang lain sehingga
zat cair tersebut akan bergerak secara periodik naik turun sampai keadaannya
kembali ke posisi setimbang.
Hal itu merupakan salah satu sifat fluida yang disebabkan oleh gaya luar
berupa tekanan udara dan percepatan gravitasi yang menyebabkan fluida
menjadi bergerak dan berhenti saat zat cair tersebut kembali setimbang. Sifat
fluida tersebut dapat dimanfaatkan untuk mencari besar percepatan gravitasi di
suatu tempat dengan melakukan percobaan yang menunjukan adanya indikasi
percepatan gravitasi mempengaruhi gerak fluida pada sebuah pipa yang berbentuk
U. Hal itu dilakukan dengan cara menghitung waktu yang dibutuhkan zat cair
untuk melakukan satu getaran/osilasi, yaitu gerak bolak-balik yang
berlangsung secara periodik melalui titik kesetimbangan. Dengan demikian,
percepatan gravitasi di suatu tempat dapat dihitung dengan bantuan periode
getaran zat cair tersebut.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil suatu rumusan masalah
sebagai berikut:

1. Apakah yang mempengaruhi sehingga minyak dapat berada di atas air?


2. Bagaimana hubungan massa jenis oli pada teori dan pratikum?

1.3 TUJUAN
1. Memenuhi tugas KKNI mata kuliah fisika umum.
2. Mengetahui massa jenis oli pada saat pratikum .
3. Mengetahui prinsip kerja pipa U secara sederhana.
BAB II

LANDASAN TEORI

Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau berpindah akibat pengaruh tekanan
yang sangat kecil atau sedikit saja. Fluida memiliki dua wujud yaitu cair
dan gas. Komponen yang bekerja pada fluida statis adalah gaya angkat ke
atas dan tekanan hidrostatis. Gaya angkat ke atas atau gaya apung (buoyancy)
adalah resultan gaya yang dilakukan terhadap suatu benda oleh fluida statis tempat
benda itu tercelup. Jadi, gaya angkat ke atas dipengaruhi oleh volume benda
yang tercelup ke dalam zat cair. Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang
terjadi di bawah air. Tekanan ini terjadi karena adanya berat air yang
membuat cairan tersebut mengeluarkan tekanan. Hubungan antara tekanan
hidrostatik dengan gaya angkat terletak pada perbedaan kedalaman benda
tercelup, dimana benda yang tercelup akan mempengaruhi perbedaan tekanan
hidrostatis yang dialami benda, semakin dalam benda tercelup maka semakin
besar tekanan hidrostatis yang dialami benda.

A. HUKUM UTAMA HIDROSTATIS


Hukum Utama Hidrostatis Hukum Utama Hidrostatis menyatakan bahwa
semua titik yang berada pada bidang datar yang sama dalam fluida homogen,
memiliki tekanan total yang sama. Jadi, walaupun bentuk penampang tabung
berbeda, besarnya tekanan total di titik A, B, C,
dan D adalah sama. Persamaan Hukum Utama
Hidrostatis dapat diturunkan dengan
memperhatikan Gambar dibawah ini. Misalkan,
pada suatu bejana berhubungan dimasukkan
dua jenis fluida yang massa jenisnya berbeda, yaitu ρ 1 dan ρ 2

Tekanan total di titik A dan B pada bejana U yang terisi fluida homogen
adalah sama besar, p1 = p2. Jika diukur dari bidang batas terendah antara fluida 1
dan fluida 2, yaitu titik B dan titik A, fluida 2 memiliki ketinggian h 2 dan fluida 1
memiliki ketinggian h1. Tekanan total di titik A dan titik B sama besar. Menurut
persamaan tekanan hidrostatis, besarnya tekanan di titik A dan titik B bergantung
pada massa jenis fluida dan ketinggian fluida di dalam tabung.
Secara matematis, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.
PA = PB Ρ1 h1 = ρ2 h2
P0 + ρ1 g h1 = p0 + ρ2 g h2
dengan:
h1 = jarak titik A terhadap permukaan ρ1 = massa jenis fluida satu, dan
fluida 1,
ρ2 = massa jenis fluida dua.
h2= jarak titik B terhadap permukaan
fluida 2,

B. PIPA U
Pada modulus pipa U kali ini termasuk gerak
harmonis sederhana linier.Gerak harmonis sederhana ini tidak menghasilkan sudut
dalam gerak osilasinya. Berdasarkan teori atom modern, orang menduga bahwa
molekul-molekul benda padat bergetar dengan gerak yang hampir harmonik
terhadap posisi kisi-kisi tetapnya, walaupun gerak molekul-molekul itu
tentunya tidak dapat kita lihat secara langsung.
Pada modulus pipa U kali ini termasuk gerak harmonis sederhana linier.Gerak
harmonis sederhana ini tidak menghasilkan sudut dalam gerak osilasinya.
Berdasarkan teori atom modern, orang menduga bahwa molekul-molekul benda
padat bergetar dengan gerak yang hampir harmonik terhadap posisi kisi-kisi
tetapnya, walaupun gerak molekul-molekul itu tentunya tidak dapat kita
lihat secara langsung.
Pemanfaatannya menggunakan hukum bejana berhubungan akan
bermanfaat sekali untuk mendapatkan sifat datar. Bunyi hukum bejana
berhubungan yaitu : “Bila bejana-bejana berhubungan diisi dengan zat cair
yang sama, dalam keadaan setimbang, permukaan zat cair dalam
bejanabejana itu terletak pada sebuh bidang mendatar”. Para tukang bangunan
juga sering menggunakan prinsip hukum bejana berhubungan ini untuk
mengukur ketinggian dua tempat yang berbeda letaknya dengan cara
menggunakan selang bening yang berisi air. Tinggi air di kedua bagian ujung
selang selalu sama.

BAB III
PROSEDUR KERJA

ALAT DAN BAHAN


1. ALAT
 Penggaris 30 cm
 Pipet tetes

2. BAHAN
 Kertas milimeter 1 lembar
 Papan
 Selang bening 1 meter
 Oli ¼ liter
 Air 1,5 liter
 Pengerat secukupnya

3. PROSEDUR KERJA
a. Menyiapkan alat
 Potong papan dengan ukuran yang telah ditentukan
 Tempelkan kertas milimeter pada papan untuk menjadi skala
pengukuran
 Rekatkan selang hingga membentuk pipa U
 Seimbang kan sudut kanan dan kiri selang sehingga membentuk
duplikasi U dengan sempurna
 Rekatkan selang dengan menggunakan perekat agar mudah ketika
memasukan fluida.
b. Mengukur massa jenis oli
 Masukan air sampai ukuran yang di inginkan
 Seimbang kan air di sisi kanan dan kiri selang
 Ukur ketinggian air dengan menggunakan skala kelipatan
milimeter
 Masukan oli sampai ukuran yang di inginkan di salah satu sisi
selang
 Ukur ketinggian oli dengan menggunakan skala kelipatan
milimeter
 Ukur lah kenaikan air setelah di tambahkan oli disalah satu sisi
selang lainnya
BAB IV

PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN

NO PERCOBAAN h air (cm) holi (cm)


.
1. I 5 12
2. II 10 17
3 III 15 22

B. PENGOLAHAN DATA
Berdasarkan data hasil percobaan di atas dapat dihitung massa jenis dari oli
dengan menggunakan rumus berikut

 Percobaan I 10 gr /cm 3
= ρ oli
hair . ρ air =holi . ρ oli 17 cm
5 cm . 1 gr/cm2 = 12 cm . 0,58 gr /cm 3
= ρ oli

ρ oli
5 gr /cm 3  Percobaan III
= ρ oli hair . ρ air =holi . ρ
12 cm oli

0,41 gr /cm 3 = ρ oli 15cm . 1 gr/cm2 = 22cm .


ρ oli
15 gr /cm 3
 Percobaan II = ρ oli
22 cm
hair . ρ air =holi . ρ oli
10 cm . 1 gr/cm2 = 17 cm 0,68 gr /cm 3
= ρ oli

ρ oli

Serta berdasarkan tabel hasil percobaan dan hasil analisa


perhitungan data maka dapat dihitung nilai ρ olidengan mengunakan
rumus sebagai berikut;
n

ρ rata-rata oli =
∑ ρi oli = 1,67
i=1
3
n
Berdasarkan hasil perhitungan ρ rata-rataoli maka di dapakan nilai penyimpangan
nya dengan menggunakan rumus berikut;
ρ oliteori−∑ ρ oli pratik
kesalah an= x 100
ρ oli teori
0,94 gr /cm3−0,55 gr /cm3
= x 100%
0,94 gr /cm 3

= 41,48% 42

Maka dari data yang didapatkan bisa diketahui alat yang dibuat untuk
mengukur massa jenis oli tersebut tidak akurat, dikarenakan tingkat ketelitian
skala yang digunakan masih sangat tidak teliti .skala yang digunakan masih
menggunakan kertas milimeter yang sederhana sehingga tingkat ketelitian nya pun
tidak akurat. Tingi nya angka persentase kesalahn yang di peroleh menjadi bukti
yang kuat serta dapat menunjukan bahwa alat yang digunakan tidak teliti.

Desain alat yang digunakan serta kesalahan pratikan yang menimbulkan


besarnya angka persentase keslahan.Disamping itu penggunaan air yang tidak
murni menjadi salah satu factor yang dapat menimbulkan hal tersebut.

Kami juga mendapatkan suatu hasil yaitu semakin banyak oli yang
dituangkan ke dalam pipa U yang berisi air maka semakin besar pula massa jenis
yang dihasilkan oleh oli. Karena dalam pengerjaan proyek ini kami menggunakan
massa jenis air yang standard yaitu = 1gram/cm3 maka kami hanya melihat dari
sudut pandang massa jenis oli saja.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil data yang telah kami dapatkan, kami
menyimpulkan bahwa alat yang dibuat masih sangat rendah tingkat
ketelitian nya.Hal ini di buktikan dengan tinggi nya angka persantase
kesalahan yang di dapatkan yaitu 42 %. Rancangan alat yang
digunakan masih sangat sederhana sehingga perlu penyempurnaan lagi
untuk mengeilkan angka persantase kesalahn.Kami juga dapat
menyimpulkan bahwa lt ini belum layak untuk mengukur massa jenis
fluida.
Selain itu kami juga dapat menyimpulkan bahwa semakin banyak
oli yang dituangkan ke dalam pipa U yang berisi air maka semakin
besar pula massa jenis yang dihasilkan oleh oli.Hal ini dapat dilihat
berdasarkan tabel percobaan yang telah dijelaskan pada bagian
pembahasan.

B. SARAN
Kami menyarankan agar tugas proyek ini terus dilakukan untuk tugas
akhir KKNI agar setiap mahasiswa/i yang melakukan tugas proyek ini
mendapatkan ide baru supaya alat yang dibuat lebih teliti

DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-fisika-dasar-pipa-
u.html
http://pisang11ia3.blogspot.com/2014/02/praktikum-fisika-bab-fluida-
menggunakan.html#!/tcmbck

https://www.academia.edu/8476250/Laporan_praktikum_pipa_U

LAMPIRAN Gambar 1.1 air

gambar 1.2 proses perakitan alat


Gambar 1.5 percobaan I

gambar 1.6 pembuatan skala


Gambar 1.3 pengisian air

gambar 1.4 tim pembuat alat

Retno – Nadillah– Tesa

Anda mungkin juga menyukai