Anda di halaman 1dari 22

MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA

TUGAS HIDROSTATISKA

OLEH :
I Wayan Elfin Satya prana (202261121041)
Bagoes Bakti Syahputra (202261121042)
I Komang Rama Gandhi (202261121043)
Kadek Nadia Indira Putri (202261121044)
I Putu Arya Adi Kusuma (202261121045)
I Made Agastya Rambyana (202261121046)
Aldo Dimas Afriano (202261121047)

DOSEN PENGAMPU
Ir. Kadek Windy Candrayana, S.T., M.T

UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Jl. Terompong No.24, Sumerta Kelod, Kec. Denpasar Tim.,
Kota Denpasar
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Kami ucapkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-nya lah kami semua dapat berkumpul dan mengerjakan
tugas ini dengan lancer dan sebagaimana mestinya.
Tugas ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Mekanika Fluida Dan Hidrolika semester II, dengan dosen pengampu Ir. Kadek
Windy Candrayana, S.T., M.T. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada
seluruh anggota yang telah berpartisipasi dalam penyusunan tugas ini, sehingga
pembuatan tugas ini berjalan dengan lancar.
Tugas ini berisi tentang materi Hidrostatika yang dimana akan membahas
tentang Tekanan Fluida; Hukum Pascal; Tekanan Atmosfer, absolut, terukur dan
hampa; serta Alat Ukur Tekanan.
Adapun harapan dari kami agar makalah ini dapat memberikan manfaatn
bagi siapapun yang membacanya. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik
yang konstruktif, sangat kami harapkan dari pembaca guna meningkatkan
pembuatan tugas yang lainnya pada waktu mendatang. Atas pbantuan dan peran
semua pihak diatas kami ucapkan terima kasih.
Om Shanti, Shanti, Shanti, Om

Denpasar, 10 April 2023

PENYUSUN

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
2.1 Pengertian Umum ............................................................................. 3
2.2 Tekanan Hidrostatik (Fluida) ............................................................. 4
2.3 Alat Ukur Tekanan Hidrostatis .......................................................... 8
2.4 Aplikasi Hukum Tekanan Hidrostatis Dalam Kehidupan Sehari-hari 10
BAB III KESIMPULAN................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mekanika Fluida dan Hidrolika adalah bagian dari mekanika terpakai
(Applied Mechanics) yang merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dasar
bagi Teknik Sipil. Mekanika fluida dapat didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari sifat-sifat dan hukum-hukum yang berlaku serta perilaku fluida
(cairan gas), Adapun Hidrolika didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari sifat, dan hukum yang berlaku, serta cairan terutama air baik dalam
keadaan diam, bergerak, ataupun mengalir. Mekanika fluida dapat dibagi menjadi
fluida statik dan fluida dinamik. Fluida statis mempelajari fluida pada keadaan
diam sementara fluida dinamis mempelajari fluida yang bergerak. Hal ini terlihat
pada hukum Newton tentang kekentalan dimana apabila kecepatan (gradien
kecepatan) nol akan memberikan geser nol. Suatu benda yang berada di dalam zat
cair diam akan mengalami gaya-gaya yang ditimbulkan oleh tekanan zat cair.
Statika fluida, kadang disebut juga hidrostatika, dimana merupakan cabang ilmu
yang mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan merupakan sub bidang kajian
mekanika fluida. Statika fluida mencakup kajian kondisi fluida dalam
keadaankesetimbangan yang stabil.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari tugas ini sebagai berikut :
1. Pengertian lebih detail dan rumus tentang Hidrostatika
2. Membahas tentang berbagai tekanan dalam Hidrostatika.
3. Mengenal apa saja alat ukur tekanan hidrstatis.
4. Pengaplikasian hukum Hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari.

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Mekanika Fluida dan Hidrolika.
2. Mempelajari tentang hidrostatika.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Untuk dapat menambah wawasan tentang Hidrostatika.
2. Dapat dimengerti dan diterapkan di kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Umum


Statika fluida, kadang disebut juga hidrostatika, adalah cabang ilmu yang
mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan merupakan subbidang kajian mekanika
fluida. Istilah ini biasanya merujuk pada penerapan matematika pada subyek tersebut.
Statika fluida mencakup kajian kondisi fluida dalam keadaan kesetimbangan yang
stabil. Penggunaan fluida untuk melakukan kerja disebut hidrolika, dan ilmu
mengenai fluida dalam keadaan bergerak disebut sebagai dinamika fluida. Karena
sifatnya yang tidak dapat dengan mudah dimampatkan, fluida dapat menghasilkan
tekanan normal pada semua permukaan yang berkontak dengannya. Pada keadaan
diam (statik), tekanan tersebut bersifat isotropik, yaitu bekerja dengan besar yang
sama ke segala arah. Karakteristik ini membuat fluida dapat mentransmisikan gaya
sepanjang sebuah pipa atau tabung, yaitu, jika sebuah gaya diberlakukan pada fluida
dalam sebuah pipa, maka gaya tersebut akan ditransmisikan hingga ujung pipa. Jika
terdapat gaya lawan di ujung pipa yang besarnya tidak sama dengan gaya yang
ditransmisikan, maka fluida akan bergerak dalam arah yang sesuai dengan arah gaya
resultan.

Tekanan hidrostatis atau tekanan pada zat cair. Ketika belajar tekanan pada zat
padat kita tahu bahawa tekanan pada zat padat hanya ke arah bawah, hal ini berlaku
jika tidak ada gaya dari luar. Hal ini berbeda dengan tekanan pada zat cair, tekanan
pada zat cair menyebar ke segala arah. Mengapa hal itu dapat terjadi ? untuk lebih
memahami tekanan pada zat cair atau tekanan hidrostatis dapat di perhatikan uraian
berikut. Adanya tekanan di dalam zat cair disebabkan oleh gaya gravitasi yang

3
bekerja

4
pada setiap bagian zat cair tersebut. Besar tekanan zat cair bergantung pada
kedalaman zat cair, semakin dalam letak suatu bagian zat cair, akan semakin besar
pula tekanan pada bagian itu. Tekanan di dalam zat cair yang tidak bergerak sebagai
akibat gaya gravitasi yang bekerja pada setiap bagian zat tersebut disebut tekanan
hidrostatika.

2.2 Tekanan Hidrostatik (Fluida)


Tekanan adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya per satuan luas bisa juga
diartikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan bidang dan
dibagi luas permukaan bidang tersebut. Secara matematis, persamaan tekanan
dituliskan sebagai berikut.

dengan: 𝑭
F = gaya (N), 𝑷 =
𝑨
A = luas permukaan (m2), dan
P = tekanan (N/m2 = Pascal).
Konsep tekanan memegang peranan penting dalam fluida karena berbagai hal
yang berkaitan dengan fluida memerlukan konsep ini. Misalnya fluida dapat mengalir
karena perbedaan tekanan pada dua bagian yang berbeda pada zat cair.
Hidrostatika merupakan cabang Fisika yang mempelajari sifat dan periaku
cairan yang ada dalam keadaan diam (statis). Tekanan Hidrostatis adalah tekanan
yang terjadi di bawah air. Fluida yang berada dalam suatu wadah memiliki gaya
berat, akibat pengaruh gravitasi bumi. Gaya berat fluida menimbulkan tekanan.
Tekanan di dalam fluida tak mengalir, yang diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi
ini disebut tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak
bergerak. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh suatu titik di dalam fluida
diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada di atas titik tersebut. Jika besarnya
tekanan hidrostatis pada dasar tabung adalah P, menurut konsep tekanan, besarnya P
dapat dihitung dari perbandingan antara gaya berat fluida (F) dan luas permukaan
bejana (A).

5
Massa fluida (m) harganya sangat bergantung pada jumlah mol (n) fluida dan
massa atom atau massa molekul fluida (M). Hubungan antara ketiga besaran fisis ini
dinyatakan dengan persamaan berikut:

𝒎
Massa jenis fluida (𝜌) merupakan𝒏 = perbandingan antara massa (m) fluida
𝑴
dengan volume (V) Fluida. Massa jenis fluida seringdisebut sebagai massa per satuan
volume fluida atau kerapatan fluida. Secara matematis dituliskan sebagai berikut:
𝒎
𝝆=
𝑽

 Tekanan atmosfer
Di muka telah disebutkan bahwa tekanan adalah N/m2 atau Pa atau
atm(atmosfer). Hubungan ketiga tekanan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.
1 N/m2 = 1 Pa
1 atm = 1,01 x 105 N/m2
Satuan atm diambil dari satuan tekanan udara,udara memiliki tekanan karena
udara memiliki berat. Berdasarkan pengukuran, tekanan udara di permukaan laut
besarnya 1 atm. Tekanan sebesar ini tampaknya cukup besar karena tekanan 1 atm
akan memberikan gaya sebesar 105
N pada permukaan seluas 1 m2 tekanan ini setara dengan berat 10 ton benda.
Tetapi anehnya,mengapa tubuh kita tidak terasa sakit menerima tekanan inidari udara
? sel-sel di dalam tubuh makhluk hidup mempunyai tekanan sebesar 1 atm, tekanan
dari dalam sel tubuh makhluk hidup ini menyeimbangkan dengan tekanan udara luar
sehingga jumlah gaya yang bekerja pada sel menjadi seimbang.
 Tekanan Hidrostatis
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Fluida yang
berada dalam suatu wadah memiliki gaya berat, akibat pengaruh gravitasi bumi.

6
Gaya berat fluida menimbulkan tekanan. Tekanan di dalam fluida tak
mengalir, yang diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi ini disebut tekanan hidrostatis.
Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan hidrostatis yang
dialami oleh suatu titik di dalam fluida diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada
di atas titik tersebut. Jika besarnya tekanan hidrostatis pada dasar tabung adalah P,
menurut konsep tekanan, besarnya P dapat dihitung dari perbandingan antara gaya
berat fluida (F) dan luas permukaan bejana (A).

𝑭
𝑷=
𝑨
Gaya berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan
percepatan gravitasi Bumi, ditulis

P = massa x gravitasi bumi / A

Oleh karena m = ρ V, persamaan tekanan oleh fluida dituliskan sebagai:

𝝆 𝑽𝒈
𝑷=
𝑨 merupakan hasil perkalian antara luas
Volume fluida di dalam bejana
permukaan bejana (A) dan tinggi fluida dalam bejana (h). Oleh karena itu, persamaan
tekanan di dasar bejana akibat fluida setinggi h dapat dituliskan menjadi

𝝆 (𝒉 𝒈
)
𝑷= 𝑨 =𝝆𝒉𝒈

7
Jika tekanan hidrostatis dilambangkan dengan Ph, persamaannya dituliskan sebagai
berikut.

dengan: Ph = 𝝆 𝒈𝒉
Ph = tekanan hidrostatis (N/m2),
ρ = massa jenis fluida (kg/m3),
g = percepatan gravitasi (m/s2), dan
h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m).

Hukum pokok hidrostatik yaitu semua titik yang terletak pada suatu bidang
datar di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama. Tekanan di suatu
titik di dalam suatu fluida yang sebenarnya disebut tekanan absolut. Apabila tekanan
atmosfer di permukaan zat cair (P0) tidak di abaikan maka tekanan hidrostatis pada
titik yang berada pada
kedalaman (h) zat cair tersebut, dihitung dengan persamaan :

𝑷 = 𝑷𝒐 + 𝑷𝒉 = 𝑷𝒐 + 𝝆 𝒈𝒉
Po = tekanan atmosfer atau tekanan udara luar
Semakin tinggi dari permukaan Bumi, tekanan udara akan semakin
berkurang. Sebaliknya, semakin dalam kita menyelam dari permukaan laut atau
danau, tekanan hidrostatis akan semakin bertambah. Mengapa demikian? Hal tersebut
disebabkan oleh gaya berat yang dihasilkan oleh udara dan zat cair. Kami telah
mengetahui bahwa lapisan udara akan semakin tipis seiring bertambahnya ketinggian
dari permukaan Bumi sehingga tekanan udara akan berkurang jika ketinggian
bertambah. Adapun untuk zat cair, massanya akan semakin besar seiring dengan

8
bertambahnya kedalaman. Oleh karena itu, tekanan hidrostatis akan bertambah jika
kedalaman bertambah. Sedangkan Tekanan absolut = tekanan atmosfir + tekanan
terukur. Jadi untuk mendapatkan tekanan absolut, kita menambahkan tekanan terukur
dengan tekanan atmosfir. Dengan kata lain, tekanan absolut = tekanan total. Secara
matematis bisa ditulis :
p = pa + pukur
misalnya jika tekanan ban yang kita ukur = 100 kPa, maka tekanan absolut adalah :
p = pa + pukur
p = 101 kPa + 100 kPa
p = 201 kPa
Besarnya tekanan absolut = 201 kPa.

2.3 Alat Ukur Tekanan Hidrostatis


 Manometer Tabung Terbuka
Alat yang paling sederhana untuk mengukur tekanan adalah manometer
tabung terbuka, dimana tabung berbentuk U sebagian diisi dengan zat cair, biasanya
air raksa atau air.

 Pengukur Aneroid ( Barometer Aneroid)


Jenis pengukur tekanan lain adalah pengukur aneroid dimana penunjuk
dihubungkan dengan ujung-ujung flexible dari ruang logam tipis yang vaktum. Pada
pengukur elektronik, tekanan dapat diberikan ke diafragma logam tipis yang
perubahan bentuknya dideteksi secara elektris.
 Pengukuran Tekanan Ban

9
Tekanan dari udara dalam ban akan menggerakkan pegas, dan pergeseran
pegas dikalibrasi, sehingga dapat terukur pada angka tertentu.

 Barometer Air Raksa


Tekanan atmosfir sering diukur dengan manometer air raksa yang dimdifikasi
dengan satu ujung ditutup disebut barometer air raksa. Prinsip kerjanya tabung gelas
diisi penuh dengan air raksaa dan dibalik kedalam semangkuk air raksa.

 Pompa Vakum
Perhitungan lain yang hampir sama diatas akan menunjukkan bahwa tekanan
atmosfir dapat menahan satu kolom air yang tingginya 10,3 m dalam tabung yang
bagian atasnya hampa.

1
 Manometer raksa tertutup
Disebut manometer raksa tertutup karena salah satu ujung pipa tertutup. Ujung
yang terbuka dihubungkan ke suplai gas. Pipa U diisi raksa dan ruang diatas
permukaan raksa pada pipa tertutup adalah vakum. Penggunaan manometer raksa
tertutup tidak perlu didampingi barometer karena langsung dapat membaca tekanan
gas.
 Manometer Bourdon
Manometer Bourdon atau manometer logam dihubungkan ke tangki gas yang
akan diukur tekanannya. Dapat di perhatikan gambar di bawah ini, tekanan dari
dalam ruang tertutup akan mengubah kelengkungan pipa lentur. Ujung pipa itu
dihubungkan dengan jarum berskala. Ketika pipa itu berubah kelengkungannya akibat
tekanan, penunjukan jarum tersebut juga berubah. Manometer Bourdon atau
manometer logam mampu mengukur tekanan udara sangat tinggi, sehinng sering
digunakan oleh montir untuk mengukur tekanan udara di dalam ban.

2.4 Aplikasi Hukum Tekanan Hidrostatis Dalam Kehidupan Sehari-Hari


1. Berenang
Pada saat berenang semakin dalam kita menyelam maka telinga akan terasa
sakit. Hal ini karena semakin dalam kita menyelam maka tekanan hidrostatis juga
akan semakin besar.

2. Pembuatan bendungan
Mengapa tukang bangunan membuat dinding bendungan bagian bawah lebih
tebal dari bagian atas ? sesuai konsep tekanan hidrostatis bahwa semakin dalam maka

1
tekanan akan semakin besar. Dinding bendungan bagian bawah dibuat lebih tebal dari
bagian atas agar bendungan tidak jebol karena tekanan zat cair terbesar berada pada
dasar permukaan zat cair.

3. Pemasangan infus
Sebelum infus dipasang biasanya dilakukan pengukuran tekanan darah pasien.
Hal ini dilakukan karena pemasangan infus harus memperhatikan tekanan darah
pasien. Dimana tekanan infus harus lebih tinggi dari tekanan darah pasien agar cairan
infus mengalir kedalam tubuh pasien. Jika tekanan darah pasien lebih besar dari
tekanan cairan infus maka yang terjadi darah pasien akan mengalir melalui selang
infus menuju kantong infus.

4. Pengukuran Tekanan Darah


Merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah
ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah
dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80
mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat
denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan
tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole.
Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan
dalam keadaan duduk atau berbaring. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang
bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah
yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh
aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih
rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda paling tinggi
di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. Bila tekanan darah
diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan
mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya
mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.

1
 Paradoks Hidrostatika
Apabila Anda mempunyai bejana yang bentuknya tidak sama dan satu sama
lain saling berhubungan, seperti dalam gambar dibawah ini. Cobalah tuangkan air ke
dalam bejana tersebut, dan kemudian amati! Apa yang terjadi?
Barang kali, semula Anda akan menduga bahwa tinggi permukaan air itu
tidak sama.Misalnya: permukaan air pada pipa yang kecil akan mempunyai
tinggi permukaan yang paling tinggi, tetapi kenyataannya tidak demikian. Permukaan
air pada keempat tabung samatinggi. Selanjutnya, bagaimanakah tekanan zat
cair pada bejana? Menurut hukum hidrostatika, tekanan di dalam zat cair
tidak tergantung pada bentuk bejana sehingga tekanan di dasar bermacam-
macam bentuk bejanayang luas penampangnya sama adalah sama besar. Kedua
peristiwa tersebut dinamakan “paradoks hidrostatika”. Dalam paradoks hidrostatika
tinggi permukaan air dan tekanan di dalam tabung tidak dipengaruhi oleh bentuk dan
ukuran tabung. Ingatlah kembali hukum hidrostatika bahwa
P=ρgh
Dari persamaan tersebut jelaslah bahwa tinggi permukaan air
hanyalahdipengaruhi oleh faktor P,ρ , dan g , dan besarnya tekanan hanya
dipengaruhi oleh ρ, g, dan h.

 Hukum Utama Hidrostatika


Hukum Utama hidrostatis menyatakan bahwa: Tekanan hidrostatis suatu zat cair
hanya bergatung pada tinggi kolom zat cair (h), massa jeniszat cair (r) dan percepatan
grafitasi (g), tidak bergantung pada bentuk dan ukuran bejana, Setiap bagian di dalam
fluida statis akan mendapat tekanan zar cair yang disebabkanadanya gaya hidrostatis
disebut Tekanan Hidrostatis “P h ”.
Apabila suatu wadah dilubangi di dua sisi yang berbeda dengan ketinggian yang
sama dari dasar wadah, maka air akan memancar dari ke kedua lubang tersebut
dengan jarak yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa pada kedalaman yang sama
tekanan air sama besar. Disamping itu kita juga sudah mengetaahui bahwa tekanan
hidrostatis di dalam suatu zat cair pada ke dalaman yang sama memiliki nilai yang
sama. Berkaitan

1
dengan hal tersebut, dalam fluida statik terdapat sebuah hukum yang menyatakan
tekanan hidrostatis pada titik – titik di dalam zat cair yang disebut dengan Hukum
Utama Hidrostatis Hukum Utama hidrostatis menyatakan bahwa : Tekanan
hidrostatis suatu zat cair hanya bergatung pada tinggi kolom zat cair (h), massa jenis
zat cair (r) dan percepatan grafitasi (g). Dalam penerapan rumus hidrostatika terdapat
pernyataan ”semakin kecil luas selang, semakin besar tekanannya”

1
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Hidrostatika adalah cabang ilmu yang mempelajari fluida dalam keadaan
diam, dan merupakan sub-bidang kajian mekanika fluida. Istilah ini biasanya
merujuk pada penerapan matematika pada subyek tersebut. Fluida dapat
menghasilkan tekanannormal pada semua permukaan yang berkontakdengannya.
Pada keadaan diam (statik), tekanan tersebut bersifat isotropik, yaitu
bekerjadengan besar yang sama ke segala arah. Statika fluida mencakup kajian
kondisi fluida dalam keadaan kesetimbangan yang stabil. Penggunaan fluida
untuk melakukan kerja disebut hidrolika, dan ilmu mengenai fluida dalam
keadaan bergerak disebut sebagai dinamika fluida. Karena sifatnya yang tidak
dapat dengan mudah dimampatkan, fluida dapat menghasilkan tekanan normal
pada semua permukaan yang berkontak dengannya.
Tekanan hidrostatis atau tekanan pada zat cair. Besar tekanan zat cair
bergantung pada kedalaman zat cair, semakin dalam letak suatu bagian zat cair,
akan semakin besar pula tekanan pada bagian itu. Tekanan di dalam zat cair yang
tidak bergerak sebagai akibat gaya gravitasi yang bekerja pada setiap bagian zat
tersebut disebut tekanan hidrostatika.

 Jenis-jenis tekanan dalam Hidrostatika


Tekanan adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya per satuan luas bisa
juga diartikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan
bidang dan dibagi luas permukaan bidang tersebut. Secara matematis,
persamaan tekanan dituliskan sebagai berikut :

Dengan :

1
F = gaya (N),
A = luas permukaan (m2), dan
P = tekanan (N/m2 = Pascal).

Bunyi Hukum Pascal.


Pada dasarnya, Hukum Pascal merupakan bagian dari berbagai hukum
Fisika yang ternyata memberikan manfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari.
Hukum Pascal berbunyi “Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup, diteruskan ke segala arah dengan sama besar”. Hukum Pascal ini
diciptakan oleh ilmuwan fisika asal Perancis bernama Blaise Pascal.

Hidrostatika merupakan cabang Fisika yang mempelajari sifat dan periaku


cairan yang ada dalam keadaan diam (statis). Tekanan Hidrostatis adalah
tekanan yang terjadi di bawah air. Fluida yang berada dalam suatu wadah
memiliki gaya berat, akibat pengaruh gravitasi bumi. Gaya berat fluida
menimbulkan tekanan. Tekanan di dalam fluida tak mengalir, yang
diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi ini disebut tekanan hidrostatis.
besarnya tekanan hidrostatis pada dasar tabung adalah P, menurut konsep
tekanan, besarnya P dapat dihitung dari perbandingan antara gaya berat fluida
(F) dan luas permukaan bejana (A).
Massa fluida (m) harganya sangat bergantung pada jumlah mol (n) fluida
dan massa atom atau massa molekul fluida (M). Hubungan antara ketiga
besaran fisis ini dinyatakan dengan persamaan berikut :

Massa jenis fluida (𝜌) merupakan perbandingan antara massa (m) fluida
dengan volume (V) Fluida. Massa jenis fluida seringdisebut sebagai massa per
satuan volume fluida atau kerapatan fluida. Secara matematis dituliskan
sebagai berikut:

1
𝒎
𝝆=
𝑽

 Tekanan atmosfer
Di muka telah disebutkan bahwa tekanan adalah N/m2 atau Pa atau
atm(atmosfer). Hubungan ketiga tekanan tersebut dapat dinyatakan sebagai
berikut.
1 N/m2 = 1 Pa
1 atm = 1,01 x 105 N/m2

 Tekanan Hidrostatis
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air.
Fluida yang berada dalam suatu wadah memiliki gaya berat, akibat
pengaruh gravitasi bumi.

 Tekanan absolut
Tekanan absolut adalah tekanan atmosfir ditambah tekanan
terukur. Jadi untuk mendapatkan tekanan absolut, kita menambahkan
tekanan terukur dengan tekanan atmosfir. Dengan kata lain, tekanan
absolut = tekanan total. Secara matematis bisa ditulis :
p = pa + pukur
misalnya jika tekanan ban yang kita ukur = 100 kPa, maka tekanan absolut
adalah :
p = pa + pukur
p = 101 kPa + 100 kPa
p = 201 kPa
Besarnya tekanan absolut = 201 kPa.

 Alat - alat ukur tekanan Hidrostatis


1. Manometer Tabung Terbuka
2. Pengukur Aneroid ( Barometer Aneroid)
3. Pengukuran Tekanan Ban
4. Barometer Air Raksa

1
5. Pompa Vakum
6. Manometer raksa tertutup
7. Manometer Bourdon

 Pengaplikasian hukum Hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari.


1. Berenang
Pada saat berenang semakin dalam kita menyelam maka telinga akan terasa
sakit. Hal ini karena semakin dalam kita menyelam maka tekanan hidrostatis juga
akan semakin besar.
2. Pembuatan bendungan
Sesuai konsep tekanan hidrostatis bahwa semakin dalam maka tekanan
akan semakin besar. Dinding bendungan bagian bawah dibuat lebih tebal
dari bagian atas agar bendungan tidak jebol karena tekanan zat cair
terbesar berada pada dasar permukaan zat cair.

3. Pemasangan infus
Sebelum infus dipasang biasanya dilakukan pengukuran tekanan darah
pasien. Hal ini dilakukan karena pemasangan infus harus memperhatikan
tekanan darah pasien. Dimana tekanan infus harus lebih tinggi dari
tekanan darah pasien agar cairan infus mengalir kedalam tubuh pasien.

4. Pengukuran Tekanan Darah


Merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah
ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia.
Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur
seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan
ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan
sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat
di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik
untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam
keadaan duduk atau berbaring.

1
Daftar Pustaka

Prof.Dr.Ir. Triatmodjo Bambang, CES.,DEA. Hidraulika I . Beta offset.


Hani, U. S. (2017). Pengembangan media pembelajaran sebagai alat
peraga penerapan konsep hukum pascal untuk peserta didik kelas viii
smp (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Suroso. 2008. “Buku ajar Hidrolika Dasar”. Malang : Universitas
Brawijaya.
Krist, Thomas. 1991.“ Hidraulika”. Jakarta : Erlangga
Yuwono, Nur. 1984.“Hidrolika”. Yogyakarta : Hanindita
https://www.slideshare.net/dwiazqiamulqi/pengertian-mekanika-fluida-
danhidrolika
http://web.ipb.ac.id/~erizal/mekflud/kul%202&3-fluida%20statik.pdf
https://www.scribd.com/document/360361172/makalah-hidrostatis#

Anda mungkin juga menyukai