Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

TEKANAN HIDROSTATIS

PENYUSUN:

Prayoga Tri Fafta


5007201175

ASISTEN:

Afifa Mahya Shonigiya


02111940000156

LABORATORIUM MEKANIKA DAN MESIN-MESIN FLUIDA


DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FTIRS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
ABSTRAK

Hidrostatis yang merupakan subkajian dalam mekanika fluida yang


mempelajari fluida dalam keadaan diam, sering kali kita jumpai fenomenanya di
kehidupan sehari – hari. Seperti pada bendungan, rig, kapal selam, pintu air, dan
lain – lain. Oleh karena itu kita perlu mempelajari hidrostatis dengan melakukan
percobaan hidrostatis agar dapat menerapkannya di kehidupan sehari – hari, dan
pemanfaatan hidrostatis lebih optimal. Praktikum ini bertujuan untuk memahami
fenomena tekanan hidrostatis, memahami prinsip gaya fluida, dan memahami
persamaan tekanan hidrostatis.
Untuk mempelajari hidrostatis alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain
beban, mistar, air, bejana kaca, ember, selang air, benda uji. Percobaan dilakukan
dengan pertama mengatur ketinggian air pada bejana kaca dengan tinggi mula –
mula 10 cm dari batas bawah benda uji. Lalu ketinggian air diatur dengan cara
membuka kran bejana kaca, kemudian posisi beban diatur sehingga barang benda
uji kembali horizontal. Lalu tinggi permukaan air dikurangi sejauh 0,5 cm.
Kemudian catat posisi beban dari ketinggian air pada lembar data. Percobaan
diulangi dengan mengurangi tinggi air pada interval 0,5 cm sampai tinggi air
mencapai 1 cm.
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data yang menunjukkan
hubungan antara torsi dengan gaya hidrostatis. Diketahui bahwa besar kedalaman
berbanding lurus dengan besar torsi, tekanan hidrostatis, dan gaya hidrostatis.

Kata kunci: Hidrostatis, Tekanan, Torsi

1WDDS2
DAFTAR ISI

ABSTRAK.......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 5
1.2 Tujuan Praktikum .................................................................................... 5
1.2.1 Untuk memahami fenomena tekanan hidrostatis. .................................. 5
1.2.2 Untuk memahami prinsip gaya fluida ................................................... 5
1.2.3 Untuk memahami persamaan hidrostatis .............................................. 5
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 5
1.3.1 Permukaan Fluida Datar ....................................................................... 6
1.3.2 Percobaan dilakukan pada suhu kamar yaitu 260C ................................ 6
1.3.3 Incompressible Fluid ............................................................................ 6
1.4 Rumusan Masalah .................................................................................... 6
1.4.1 Bagaimana pengaruh ketinggian terhadap torsi? ................................... 6
1.4.2 Bagaimana pengaruh ketinggian terhadap gaya? ................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 7
2.1 Pengertian Hidrostatis .............................................................................. 7
2.2 Penurunan Rumus Gaya Tekan Hidrostatis ........................................... 7
2.3 Penurunan Rumus Tekanan dan Torsi Hidrostatis ................................ 7
BAB III METODOLOGI ................................................................................ 10
3.1 Alat dan Bahan ....................................................................................... 10
3.2 Skema Alat .............................................................................................. 10
3.3 Langkah Kerja Praktikum ..................................................................... 10
3.4 Flowchart Percobaan.............................................................................. 11
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................. 12
4.1 Data Hasil Percobaan ............................................................................. 12
4.2 Flowchart Perhitungan........................................................................... 12
4.3 Contoh Perhitungan ............................................................................... 13
4.2.1 Gaya Hidrostatis................................................................................. 13

1WDDS3
4.2.2 Torsi menurut Teori ........................................................................... 13
4.2.3 Gaya Berat ......................................................................................... 13
4.2.4 Torsi menurut Percobaan .................................................................... 13
4.3 Analisis Data ........................................................................................... 14
4.3.1 Torsi Menurut Teori ........................................................................... 14
4.3.2 Torsi Menurut Percobaan ................................................................... 15
4.3.3 Perbandingan Antara Torsi Teori dan Torsi Percobaan ....................... 16
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 18
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 18
5.2 Saran ....................................................................................................... 18
LAMPIRAN ..................................................................................................... 20

1WDDS4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak sekali fenomena hidrostatis dalam kehidupan sehari – hari, seperti
bendungan, kapal selam, pintu air, dan lain sebaginya. Dalam mekanika fluida
yang mempelajari tentang fluida yang diam, terdapat subkajian yang salah
satunya adalah hidrostatis. Fluida yang diam tadi menimbulkan tekanan
hidrostatis dan gaya hidrostatis. Dengan memahami konsep–konsep
hidrostatis, kita dapat menerapkannya di kehidupan sehari – hari dengan lebih
maksimal dan lebih aman dengan menghindari terjadinya kecelakaan.

Tekanan hidrostatis didefinisikan sebagai besarnya gaya tekan zat cair


yang dialami oleh bejana tiap satuan luas. Didalam fluida terdapat tekanan
dimana jika luas permukaan wadah lebih besar maka tekanan yang dihasilkan
semakin kecil dan sebaliknya jika luas permukaan wadah wadah lebih kecil
maka tekanan yang dihasilkan semakin besar. Jadi luas permukaan wadah
mempengaruhi besar atau kecilnya tekanan yang dihasilkan. Selain itu dengan
praktikum tekanan hidrostatis ini praktikan diharapakan bisa lebih memahami
materi yang didapat selama di perkuliahan.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum tekanan hidrostatis ini adalah:
1.2.1 Untuk memahami fenomena tekanan hidrostatis.
1.2.2 Untuk memahami prinsip gaya fluida
1.2.3 Untuk memahami persamaan hidrostatis
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam praktikum hidrostatis ini antara lain:

1WDDS5
1.3.1 Permukaan Fluida Datar
Praktikum tekanan hidrostatis dilakukan pada permukaan datar
dengan tujuan untuk mempermudah dalam pengukuran ketinggian dari
fluida.

1.3.2 Percobaan dilakukan pada suhu kamar yaitu 260C


Praktikum dilakukan pada suhu kamar dan suhu terus dijaga tetap
pada 26°C agar properti fluidanya tidak berubah.

1.3.3 Incompressible Fluid


Suatu aliran dikatakan incompressible ketika variasi densitasnya
sangat kecil yaitu kurang dari 5% sehingga dapat diabaikan. Selain itu,
juga memiliki bilangan machnya kurang dari 0,3. Jadi Pada praktikum
ini densitas diabaikan.

1.4 Rumusan Masalah


Dalam praktikum tekanan hidrostatis, ada beberapa rumusan masalah yang
menjadi gagasan dilaksanakan praktikum ini. Adapun rumusan masalah yang
dimaksud sebagai berikut:

1.4.1 Bagaimana pengaruh ketinggian terhadap torsi?


1.4.2 Bagaimana pengaruh ketinggian terhadap gaya?

1WDDS6
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Hidrostatis


Hidrostatis adalah tekanan pada fluida. Sesuai namanya, hidro yang berarti
air, statis yang berarti diam. Tekanan hidrostatis hanya ada pada fluida yang
diam, lebih tepatnya hidrostatis adalah tekanan yang diberikan oleh fluida statis
karena pengaruh gravitasi.
Tekanan hidrostatis memiliki beberapa sifat antara lain semakin dalam suatu
titik dari permukaan, semakin besar pula tekanan hidrostatisnya. Pada tingkat
kedalaman yang sama, tekanan hidrostatis besarnya juga sama. Tekanan
hudrostatis tersebar ke segala arah.

2.2 Penurunan Rumus Gaya Tekan Hidrostatis


Berdasarkan Hukum Pascal (1623 – 1662), Pada suatu zat cair yang diam,
tidak terjadi tegangan geser (T = 0) dan tekanan (P) pada suatu titik di dalam
zat cair tersebut adalah sama besar ke segala arah (isotropic). Tekanan ini
dinamakan tekanan hidrostatik. Pada rumus tekanan, diketahui bahwa tekanan
adalah gaya dibagi dengan luas penampang. Pada benda dalam fluida, gaya ke
arah bawah didapat atas pengaruh massa dan gravitasi. Massa fluida dapat
dicari dengan massa jenis dikali volume (luas penampang dikali ketinggian).

𝐹 𝑚.𝑔
𝑃=𝐴= ................................................. (2.1)
𝐴
𝜌𝑣𝑔
𝑃= ....................................................... (2.2)
𝐴
𝜌ℎ𝐴𝑔
𝑃= ..................................................... (2.3)
𝐴

𝑃 = 𝜌𝑔ℎ ...................................................... (2.4)

2.3 Penurunan Rumus Tekanan dan Torsi Hidrostatis


Dalam sub bab ini akan dijabarkan mengenai penurunan rumus untuk
persamaan gaya dan juga torsi, sebagai berikut.

1WDDS7
2.3.1 Gaya
Pada gaya hidrostatis, dimana fluida dalam keadaan statis, tidak terdapat
shear stress sehingga gaya yang ada adalah gaya normal terhadap permukaan.
Tekanan hidrostatis dapat kita jabarkan sebagai berikut:

dY

W
Gambar 2.1 Ilustrasi gaya hidrostatis

dF = p (h) dA ............................................ (2.5)


ʃ dF = ʃ p (h) dA
F = ʃ ρ g h w dy (h=y)

F = 𝜌𝑔 ∫0 𝑌𝑑𝑦

F = ρgw [ ½ y2 ]
Maka persamaan gaya hidrostatis:

𝜌𝑔𝑤ℎ 2
𝐹= ...................................................... (2.6)
2

2.3.2 Torsi
Torsi dipengaruhi oleh gaya dan panjang lengan gaya. Pada torsi
hidrostatis, penurunan rumusnya adalah:

𝑇 = 𝐹 𝑟 ...................................................... (2.7)

Gambar 2.2 Ilustrasi torsi hidrostatis

Dengan mensubstitusikan gaya hidrostatis ke dalam persamaan umum


torsi, maka akan didapatkan persamaan torsi sebagai berikut.

𝜌𝑔𝑤ℎ 2 ℎ
𝑇= [0.23 − ]........................................... (2.8)
2 3

1WDDS8
2.3.3 Menentukan Letak Titik Kerja Gaya Resultan F R = (x’, y’)
Gaya hidrostatis memiliki nilai yang sama pada kedalaman yang
sama. Pada pelat yang memiliki tingkat gaya hidrostatis yang berbea,
dapat dicari sebuah gaya resultan dengan titik kerja tertentu. Besar dan
momen gaya resultan dapat dijabarkan sebagai:
𝑟. 𝐹𝑅 = ∫ 𝑟𝑑𝐹 = − ∫ 𝑟𝑃𝑑𝐴........................................................ (2.9)
R adalah lengan gaya. Posisi dari gaya resultan dapat dinyatakan
dalam bentuk x’ dan y’. lengan gaya menuju gaya resultan dapat
dinyatakan dengan r’ dimana
𝑟 = 𝑥 ′î + 𝑦 ′ĵ
𝐹𝑅 = −𝐹𝑅 𝑘
𝑟 = 𝑥 ′î + 𝑣′ ĵ
𝑑𝐴 = 𝑑𝐴𝑘

Sehingga didapatkan

𝑋′𝐹𝑅 = ∫𝐴 𝑋𝑃𝑑𝐴 ........................................ (2.10)

1
𝑋′ = 𝐹 ∫𝐴 𝑋𝑃𝑑𝐴 ................................... (2.11)
𝑅

𝑌′𝐹𝑅 = ∫𝐴 𝑌𝑃𝑑𝐴 ...................................... (2.12)

1
𝑌′ = 𝐹 ∫𝐴 𝑌𝑃𝑑𝐴 ................................... (2.13)
𝑅

1WDDS9
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


Pada Praktikum Mekanika Fluida Dasar I mengenai tekanan hidrostatis
terdapat beberapa alat dan bahan yang digunakan, antara lain:
1. Beban
2. Mistar
3. Air
4. Bejana kaca
5. Ember
6. Selang air
7. Benda Uji
3.2 Skema Alat
Berikut merupakan skema alat pada praktikum tekanan hidrostatis ini
2
1

4 3

Gambar 3.1 Skema Alat Praktikum

3.3 Langkah Kerja Praktikum


Percobaan ini dilakukan pertama dengan mengatur ketinggian air pada
bejana kaca dengan tinggi permukaan air mula – mula sebesar 10 cm dari batas
bawah benda uji. Lalu ketinggian air diatur dengan cara membuka kran bejana
kaca. Kemudian posisi beban diatur sehingga barang benda uji kembali
horizontal. Lalu tinggi permukaan air dikurangi sejauh 0,5 cm. Kemudian catat
posisi beban (r) dari ketinggian air (h) pada lembar data. Lalu percobaan

1WDDS10
diulangi dengan menurunkan ketinggian air pada interval h=0,5 cm hingga air
berada pada ketinggian 0 cm dari batas bawah benda uji.

3.4 Flowchart Percobaan

Start

Beban, mistar, air, bejana kaca,


ember, selang air, benda uji

Atur ketinggian air pada bejana kaca 10cm di bawah benda uji
h = 0,1 m

Ketinggian air diatur dengan membuka keran, posisi benda uji dijaga

Tinggi permukaan air dikurangi konstan

Dicatat posisi beban (r) dan ketinggian (h) pada lembar data
h = h - 0,005 m

Ya
h>0m

Tidak

Dicatat posisi beban (r) dan ketinggian (h) pada lembar data

End

1WDDS11
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Percobaan
(Data Terlampir)

4.2 Flowchart Perhitungan

Start

Data perhitungan tinggi, massa


jenis, gravitasi, massa, jari-jari

Menghitung gaya hidrostatis dan gaya berat

Menghitung torsi teoritis menggunakan gaya hidrostatis


serta menghitung torsi percobaan menggunakan gaya berat
dan R dari percobaan

Nilai torsi teoritis dan torsi


percobaan

End

1WDDS12
4.3 Contoh Perhitungan
Contoh perhitungan menggunakan data yang diambil dari data ke-3

Diketahui:h = 0,09 m

h^2 = 0,0081 m^2

ρ = 997 kg/m^3

g = 9,8 m/s^2

m = 0,4 kg

w = 0,1 m

r = 0,23 – 1/3 h

R = 0,186 m

4.2.1 Gaya Hidrostatis


ρ g w h2
F= 2
kg m
997 . 9,8 2 . 0,1 m . 0,081 m2
m3 s
F=
2
kg⸳m
F = 3,957 s2

4.2.2 Torsi menurut Teori


τt = F x r
1
τt = 3,957 N x [0,23 – 3 (0,09m)]
τt = 0,791 N.m

4.2.3 Gaya Berat


W=m⸳g
m
W = 0,4 kg ⸳ 9,8 s2
kg⸳m
W = 3,92 s2

W = 3,92 N

4.2.4 Torsi menurut Percobaan


τp = W x R

1WDDS13
kg⸳m
τp = 3,92 x 0,186 m
s2
kg⸳𝑚 2
τp = 0,7291 s2

τp = 0,729 N.m

4.3 Analisis Data


Berdasarkan data yang telah diperoleh dan juga hasil dari pengolahan data
tersebut, didapatkan beberapa analisis data sebagai berikut:

4.3.1 Torsi Menurut Teori

Gambar 4.1 Torsi menurut teori

Pada grafik 4.1 Hubungan torsi menurut teori terhadap ketinggian


dapat dilihat bahwa bentuk grafik kurva terbuka ke atas dan membentuk
trendline dengan semakin melengkung naik. Dari grafik ini dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi kedalaman air (h) maka semakin
besar torsi yang dihasilkan. Dari grafik 4.1 percobaan hidrostatis
didapatkan torsi teori maksimum sebesar 0,9607 Nm pada saat
ketinggian benda yang tercelup air 0,1 m. Serta didapatkan juga nilai torsi
menurut teori minimum sebesar 0 Nm pada saat ketinggian benda yang
tercelup air 0 m.

Pada percobaan hidrostatis, rumus yang digunakan sebagai dasar


teori dalam percobaan adalah:

T=Fxr
𝜌 𝑔 𝑤 ℎ2 1
𝑇= (0,23 − ℎ)
2 3

1WDDS14
4.3.2 Torsi Menurut Percobaan

Gambar 4.2 Torsi menurut percobaan

Pada grafik 4.2 Hubungan torsi menurut percobaan terhadap


ketinggian air dapat dilihat bahwa bentuk grafik kurva terbuka ke atas
dan membentuk trendline dengan semakin melengkung naik. Dari
grafik ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kedalaman air (h)
maka semakin besar torsi yang dihasilkan. Dari grafik 4.2 percobaan
hidrostatis didapatkan torsi menurut percobaan bernilai maksimum
sebesar 0,9094 Nm pada saat ketinggian benda yang tercelup air 0,1 m.
Dan didapatkan torsi menurut teori bernilai minimum sebesar -0,0118
Nm pada saat ketinggian benda yang tercelup air 0 m.

Pada percobaan hidrostatis, rumus yang digunakan sebagai dasar


teori dalam percobaan adalah

T=WxR

1WDDS15
4.3.3 Perbandingan Antara Torsi Teori dan Torsi Percobaan

Gambar 4.3 Perbandingan torsi menurut toeri dan torsi menurut percobaan

Dari grafik perbandingan antara Torsi dan ketinggian, dapat dilihat


bahwa semakin tinggi ketinggian permukaan air, maka semakin besar
pula torsi yang dihasilkan.Grafik perbandingan antara torsi dan
ketinggian permukaan air berbentuk kurva parabolik. Baik nilai torsi
secara teori maupun nilai torsi dari data hasil percobaan menunjukan
karakteristik kurva parabolik yang sama.

𝜌𝑔𝑤ℎ 2 ℎ
Secara teoritis, torsi didapat dari rumus 𝑇 = [0.23 − ]
2 3

dengan h merupakan ketinggian air mula-mula. Secara percobaan, torsi


didapat dari perkalian gaya yang diberikan beban kepada air dikali
panjang lengan. Kedua rumus tersebut haruslah menghasilkan hasil
yang sama antara torsi teoritis dan percobaan. Dari analisa kurva, kedua
kurva memiliki karakteristik yang sama, namun memiliki nilai yang
berbeda. Pada kurva torsi teori, saat ketinggian air mencapai 0.1 m,
torsinya adalah 0,9607 Nm dan ketika air berada di posisi terendah 0 m,
torsinya adalah 0 Nm. Pada kurva torsi percobaan, saat ketinggian air
mencapai 0,1 m, torsinya 0,9094 Nm dan ketika air berada di ketinggian
terendah yakni 0 m, torsinya adalah -0,0118 Nm. Selain hasil yang

1WDDS16
berbeda, kurva torsi percobaan mengalami perbedaan dimana saat
ketinggian mencapai 0 maka torsi bernilai negatif. Hal ini kemungkinan
dikarenakan akurasi dan kesalahan pembacaan skala saat dilakukannya
percobaan.

1WDDS17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data percobaan yang sudah dilakukan serta hasil
dari analisis, didapatkan kesimpulan dari praktikum tekanan hidrostatis.
Adapun hasil kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut.

 Tekanan hidrostatis diperoleh dari gaya per satuan luas.


 Ketinggian fluida berbanding lurus dengan besar torsi, tekanan hidrostatis,
dan gaya hidrostatis.
 Gaya hidrostatis yang bekerja pada lengan yang menghubungkan gaya
hidrostatis dengan mistar akan mengakibatkan adanya torsi.

5.2 Saran
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan diatas,
masih terdapat penyimpangan pada hasil percobaan dan hasil perhitungan yang
mungkin disebabkan oleh human error. Mulai dari kurang teliti saat membaca
skala dan kurangnya akurasi saat membacanya. Adapun hal yang bisa dilakukan
untuk mengatasinya yakni dengan lebih focus saat menjalankan praktikum.

1WDDS18
DAFTAR PUSTAKA

Cengel, Yunus A. & Cimbala, John M., 2018. Fluid Mechanics: Fundamentals and
Applications. 4th Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Munson, R. Bruce, and friends. Fundamentals of Fluid Mechanics. 6th Edition. New
Jersey: John Wiley & Sons.

Pritchard, P.J. & M.J.W., 2014. Introduction to Fluid Mechanics. 8th Edition ed.
New Jersey: John Wiley & Sons.

White, F.M., 2011. Fluid Mechanics. 11th Edition. New York: The McGraw-Hill
Companies, Inc.

1WDDS19
LAMPIRAN

torsi
massa jenis g massa torsi teori
no h(m) P (Pa) gaya (N) R percobaan
(kgm^-3) (ms/s^2) (kg) (Nm)
(Nm)
1 0,1 997 9,8 977,06 4,885 0,4 0,232 0,9607 0,9094
2 0,095 997 9,8 028,21 4,409 0,4 0,205 0,8745 0,8036
3 0,09 997 9,8 879,35 3,957 0,4 0,186 0,7914 0,7291
4 0,085 997 9,8 830,5 3,530 0,4 0,166 0,7119 0,6507
5 0,08 997 9,8 781,65 3,127 0,4 0,151 0,6358 0,5919
6 0,075 997 9,8 732,8 2,748 0,4 0,1325 0,5633 0,5194
7 0,07 997 9,8 683,94 2,394 0,4 0,1175 0,4948 0,4606
8 0,065 997 9,8 635,09 2,064 0,4 0,1065 0,4300 0,4175
9 0,06 997 9,8 586,24 1,759 0,4 0,0905 0,3694 0,3548
10 0,055 997 9,8 537,38 1,478 0,4 0,076 0,3128 0,2979
11 0,05 997 9,8 488,53 1,221 0,4 0,0635 0,2605 0,2489
12 0,045 997 9,8 439,68 0,989 0,4 0,052 0,2126 0,2038
13 0,04 997 9,8 390,82 0,782 0,4 0,04 0,1694 0,1568
14 0,035 997 9,8 341,97 0,589 0,4 0,031 0,1286 0,1215
15 0,03 997 9,8 293,12 0,439 0,4 0,022 0,0966 0,0862
16 0,025 997 9,8 244,27 0,305 0,4 0,0135 0,0676 0,0529
17 0,02 997 9,8 195,41 0,195 0,4 0,0085 0,0436 0,0333
18 0,015 997 9,8 146,56 0,110 0,4 0,0015 0,0248 0,0059
19 0,01 997 9,8 97.706 0,0488 0,4 -0,001 0,0111 -0,0039
20 0,005 997 9,8 48.853 0,0122 0,4 -0,0025 0,0028 -0,0098
21 0 997 9,8 0 0 0,4 -0,003 0,0000 -0,0118

1WDDS20
No. Tanggal Asistensi Asisten Praktikum Tanda tangan

1. 25 Mei 2021 Afifa Mahya Shonigiya


02111940000156

2. 30 Mei 2021 Afifa Mahya Shonigiya


02111940000156

3. 03 Juni 2021 Afifa Mahya Shonigiya


02111940000156

1WDDS21

Anda mungkin juga menyukai