TRANSFORTASI FLUIDA
HIDROSTATIKA
DISUSUN OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SUBHANAHU WA TA'ALA sebab
karena limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah
kami dengan judul “HIDROSTATIKA” ini. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita
haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SHALLALLAHU ‘ALAIHI
WA SALLAM yang telah menyampaikan petunjukan Allah SUBHANAHU WA TA'ALA
untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama
Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam
semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat menyadari,
bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan. Kami ucapkan
terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta
membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami buat
ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
Tim Penyusun
2
2
DAFTAR ISI
Halaman
COVER............................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR.................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................. 3
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................... 4
1.1. Latar Belakang............................................................................ 4
1.2.Rumusan Masalah........................................................................ 5
1.3. Tujuan Penelitian....................................................................... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 6
2.1.Tekanan Hidrostatika Dalam Tangki Tertutup............................ 6
2.2.Tekanan Hidrostatika Dalam Tangki Terbuka.......................... 7
2.3. Pengapungan dan Pengambangan............................................... 10
BAB III. SOAL & PEMBAHASAN ............................................................. 13
BAB IV. PENUTUP........................................................................................ 18
4.1. Kesimpulan............................................................................ 18
4.2.Saran............................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
Ada perbedaan kemampuan antara permukaan zat padat dengan permukaan zat
cair dalam menerima gaya-gaya. Permukaan zat padat, dengan batas-batas tertentu
mampu menahan gaya tangensial yang bekerja pada permukaannya yang berarti mampu
menahan tegangan geser, sedangkan zat cair pada umumnya tidak mampu menahan
gaya tangensial yang bekerja pada permukaannya, atau berarti tidak mampu Manahan
tegangan geser.
Jika ada gaya tangensial yang bekerja pada permukaan zat cair, maka partikel
atau bagian zat cair yang kena gaya itu langsung meluncur terhadap bagian yang
lainnya. Ketidakmampuan zat cair dalam menahan gaya tangensialk atau tegangan geser
inilah yang sesungguhnya memberikan kemampuan kepada zat cair untuk mengalir atau
berubah bentuk.
Karena zat cair tidak memiliki kemampuan untuk melawan gaya tangensial,
maka untuk membahas gayagaya yang bekerja pada permukaan zat cair didefinisikan
konsep tekanan. Tekanan (P) didefinisikan sebagai besarnya gaya normal atau gaya
tegak lurus (F) yang bekerja pada tiap satu satuan luas permukaan (A), atau secara
matematik dinyatakan dengan persamaan
Keterangan: P=Tekanan
F=Gaya
A=Luas Penampang
Dalam SI satuan tekanan adalah pascal (disingkat Pa) dengan nilai 1 Pa = 1 N/m2,
satuan yang lain adalah bar dengan nilai 1 bar = 105 Pa dan atmosfer disingkat atm.
Dengan nilai 1 atm = 101,325 Pa, dan cm Hg dengan nilai 1 atm = 76 cm Hg.
5
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang berada
dalam kesetimbangan atau statis. Bila suatu zat cair berada dalam keadaan
kesetimbangan atau statis, maka setiap bagian zat cair itu juga berada dalam keadaan
kesetimbangan atau statis.
Tekanan Hidrostatik dirumuskan sebagai berikut :
P= ρ x g x h
Keterangan:
P= Tekanan Hidrostatik (N/m2)
ρ= Massa Jenis (kg/m3)
g= Percepatan gravitasi ( m/det2)
h= Kedalaman/ketinggian (m)
Semakin besar jarak titik ukur dengan permukaan air, maka akan semakin besar
tekanan hidrostatis pada titik tersebut,hal ini disebabkan karena pada rumus umum
tekanan hidrostatika menunjukan perbandingan lurus antara tekanan dengan ketinggian
dan massa jenis fluida
Fenomena ini dapat dilihat pada gambar dibawah dimana semakin besar
ketinggian air, maka akan semakin besar pula tekanan hidrostatis di dasar bejana.
Akibatnya, air akan muncrat lebih jauh pada bejana sebelah kanan karena tekanan yang
lebih tinggi dibandingkan bejana di sebelah kiri.
7
2.2 Tekanan Hidrostatika Dalam Tangki Terbuka
Jika kita ingin menghitung besar total tekanan pada suatu titik di bawah
permukaan air pada tempat terbuka seperti pada danau dan laut dan segala
kontainer/wadah terbuka, maka kita perlu menambahkan besar tekanan atmosfer pada
perhitungan. Sehingga, total tekanan hidrostatis pada kondisi terbuka adalah sama
dengan tekanan hidrostatis air pada titik tersebut ditambah besar tekanan yang bekerja
pada permukaan air yang dirumuskan dengan:
P total = ρ x g x h + Patm
dimana Patm adalah tekanan atmosfer (tekanan atmosfer pada permukaan laut sebesar
(Patm = 1,01 x 10^5 Pa).
Tinjaulah sebuah elemen zat cair yang dipilih berbentuk silinder yang tipis seperti “pil
obat” yang luas penampangnya A dan tebalnya dh, bagian atasnya berada pada
kedalaman h1 dan bagian bawahnya berada pada kedalaman h2 dari permukaan zat cair
yang berada dalam keadaan kesetimbangan atau statis.
Jika elemen zat cair yang ditinjau dalam keadaan statis, maka resultan gaya yang bekerja
pada elemen itu adalah nol ke segala arah. Resultan gaya pada arah % horizontal yang
disebabkan oleh tekanan zat cair di sekeliling elemen adalah nol, berarti tekanan zat cair
untuk setiap titik pada kedalaman yang sama adalah sama besar.
8
Resultan gaya pada arah vertikal juga nol, dan itu disebabkan oleh selisih tekanan zat
cair pada kedalaman h1 di permukaan atas elemen yang luasnya A dan tekanan zat cair
pada kedalaman h2 di permukaan bawah elemen yang luasnya A, serta berat elemen zat
cair itu yaitu ρgAdh, sehingga dapat diperoleh
𝑑𝑃 𝐴 = 𝜌𝑔𝐴𝑑ℎ
𝑃2 − 𝑃1 = 𝜌𝑔(ℎ2 − ℎ1)
yang berarti bahwa tekanan hidrostatis pada kedalaman h1 dan h2 berturut-turut adalah
P1 = ρgh1 dan P2 =ρgh2, atau tekanan pada sebuah titik yang berada pada kedalaman h
dari permukaan zat cair statis adalah
𝑃 = 𝜌𝑔ℎ (2)
Bila permukaan zat cair berhubungan langsung dengan udara, permukaan seperti itu
disebut sebagaipermukaan bebas zat cair, dan tekanan udara adalah P0, maka tekanan
total pada setiap titik yang berada pada kedalaman h dari permukaan bebas zat cair
adalah
𝑃 = 𝑃0 + 𝜌𝑔ℎ (3)
Persamaan terakhir di atas tidak menuntut bentuk bejana tertentu, artinya ia berlaku
untuk setiap bentuk bejana yang ditempati oleh zat cair. Hal itu dimanfaatkan pada
pemakaian manometer yang berupa sebuah pipa berbentuk huruf U, oleh sebab itu biasa
juga disebut sebagai pipa U, sebagai alat untuk mengukur tekanan.
Sebuah pipa U diisi dengan sejenis zat cair yang dipilih,misalnya raksa atau bisa juga air
dan yang lainnya.Setelah mencapai kesetimbangan, maka tinggi permukaan zat cair
dalam kedua kaki pipa U itu akan sama tinggi atau berada dalam satu bidang hortizontal.
9
Sesuai dengan persamaan (4) di bawah, maka setiap titik yang berada dalam satu bidang
horizontal dalam zat cair, memiliki tekanan hidrostatis yang sama, misal titik A dan titik
B, titik C dan titik D.
Di atas ini dilukiskan sebuah pipa U yang diisi oleh dua jenis zat cair yang tidak dapat
berampur, yang massa jenisnya masing-masing p1 dan p2. Titik A dan titik B berada pada
satu bidang horizontal yang sekaligus merupakan bidang batas kedua jenis zat cair pada
saat kesetimbangannya. Untuk setiap ketinggian yang sama di atas bidang batas itu
tekanannya tidak sama karena massa jenis zat cair berbeda sehingga menghasilkan massa
dan berat yang berbeda untuk setiap ketinggian volume yang sama.
Tetapi untuk setiap penurunan yang sama dari bidang batas itu, tekanan zat cair akan
selalu sama. Dengan kata lain, tekanan pada tiap titik pada satu bidang horizontal di atas
bidang batas sesetimbangan adalah berbeda, tetapi tekanan pada setiap titik yang berada
pada satu bidang horizontal di bawah bidang batas kesetimbangan adalah sama. Jika kita
tinjau titik A dan titik B, karena keduanya beada pada bidang batas kesetimbangan, maka
tekanannya akan sama, atau
𝑃𝐴 = 𝑃𝐵
Jika kita gunakan persamaan (3), maka persamaan di atas dapat diubah menjadi
𝑃0 + 𝜌1𝑔ℎ1 = 𝑃0 + 𝜌2𝑔ℎ2
Melalui percobaan, persamaan di atas dapat digunakan untuk menentukan massa jenis zat
10
cair.
Keterangan:
FA = gaya Archimedes/gaya apung (N)
Adanya gaya Archimedes menyebabkan berat benda dalam zat cair akan berkurang.
Sebuah benda ketika ditimbang di udara beratnya wu tetapi ketika ditimbang di dalam zat
cair beratnya berkurang menjadi wc, berkurangnya berat benda karena adanya gaya
Archimedes (FA). Secara matematis besar gaya Archimedes yang dialami benda dapat
dituliskan:
FA = wu – wc
Apabila suatu benda dimasukkan ke dalam zat cair maka ada tiga kemungkinan keadaan
yaitu mengapung, melayang dan tenggelam.
Massa jenis adalah kuantitas yang menggambarkan massa per satuan volume suatu
11
zat. Massa jenis juga merupakan salah satu sifat dari suatu zat karena setiap zat memiliki
massa jenis yang berbeda-beda (Giancoli, 2001). Zat cair yang biasa diukur massa
jenisnya yaitu produk susu, minyak goreng atau oli. Susu, minyak goreng, dan pelumas
umumnya telah mempunyai standar massa jenis yang telah ditetapkan untuk menunjukkan
kualitas dari zat cair tersebut (Sutiah dkk, 2008).
1) Mengapung
Sebuah benda dikatakan mengapung di dalam zat cair, apabila ada bagian benda yang muncul di
atas permukaan zat cair
(Gambar 2.7). Benda akan mengapung di dalam zat cair apabila massa jenis benda lebih kecil
daripada massa jenis zat cair (ρb < ρa).
Dengan:
2) Melayang/Mengambang
Sebuah benda dikatakan melayang di dalam zat cair apabila tidak ada bagian
benda yang muncul di atas permukaan zat cair dan tidak menempel di dasar zat cair
(Gambar 2.8). Benda akan melayang di dalam zat cair apabila massa jenis benda sama
besar dengan massa jenis zat cair (ρb = ρa).
12
3) Tenggelam
Sebuah benda dikatakan tenggelam di dalam zat cair, apabila benda tersebut
berada pada dasar zat cair (Gambar 2.9). Benda akan tenggelam di dalam zat cair apabila
massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis zat cair (ρb>ρa).
13
BAB III
Soal Pertama.
Berapakah tekanan hidrostatik air (ρ = 1000 kg/m3 ) di dasar kolam yang dalamnya 3
meter?
Pembahasan:
h=3m
Ditanya: P = ?
Jawab:
P= ρ x g x h
=30.000 N/m2
Soal Kedua.
3/4 1/2
Sebuah benda saat dicelupkan keadalam air,maka ¾ bagian benda masuk didalam air.Jika
benda tersebut dicelupkan kedalam zat cair X,maka ½ bagian benda masuk kedalam
14
cairan X.Massa jenis air 1000 kg/m3,maka massa jenis zat cair X adalah.
Pembahasan:
Ditanya: ρ zat x= ?
Jawab:
P= ρ x g x h
ρb x Vb= ρa x Va
ρb x Vb= ρx x Vx
Soal Ketiga.
Sebuah botol di isi air sampai dengan ketinggian 50 cm dari dasar botol. jika
botoldilubangi 10cm dari dasar botol, tentukan tekanan hidrostatis pada lubang jika
percepatangravitasi bumi 10 m/s² dan dan massa jenis air 4200 kg/m3 !
Pembahasan:
g = 10 m/s2
Ditanya :P . . . . ?
Jawab :
P=ρ×g×h
P=ρ×g×h
Soal Keempat.
Sebuah drum di isi bensin hingga penuh. Tentukan tekanan hidrostatis pada dasar drum
jika massa jenis bensin 7,35×103 kg/m3 dan tinggi drum 1 m.
15
Pembahasan:
Diketahui :
h = 1 mg = 10 m/s2
Ditanya :P . . . . ?
Jawab :
P=ρ×g×h
P=ρ×g×h
P = 7,35×103 x 10 x 1P = 7,35 x 10 4 Pa
Soal Kelima.
Ikan berenang pdaa kedalaman 15 m di bawah permukaan air laut . Tentukan tekanan
hidrostatis ikan jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan ika massa jenis air laut
adalah1.000 kg/m3 !
Pembahasan:
Diketahui:
h = 15 mg = 10 m/s2
Ditanyakan:Phidrostatis?
Jawab:
P =ρ. g . h
P =ρ. g . h
Soal Keenam.
Sebuah batu dengan volume 1 m3 tercelup seluruhnya kedalam air dengan massa jenis
1000 kg/m3. Jika percepatan gravitasi bumi = 10 m/s2, maka batu akan mengalami gaya
ke atas sebesar …. N
Pembahasan
16
Diketahui: :
V = 1 m3
ρ = 1000 kg/m3
g = 10 m/s2
Ditanya :Fa = …
Jawab:
Fa = ρ . V . g
Fa = ρ . V . g
Soal Ketujuh.
Tentukan massa jenis gabus jika 75 % voume gabus tercelup ke dalam air dan massa
jenis air 1 gram/cm3 !
Pembahasan:
Diketahui :
ρa = 1 gr/cm3
Va = 0.75 vg
Ditanya :
ρg . . . ?
Jawab :
ρg.Vg = ρa.Va
ρg.Vg = ρa.Va
ρg.Vg = 1 gr/cm3(0.75Vg)
ρg = 0.75 gr/cm3
17
Soal Kedelapan.
Massa jenis air laut 1025 kg/m 3 , hitunglah volume batu yang tercelup ke dalam air laut
jika berat air laut yang dipindahkan oleh batu sebesar 2 Newton !
Pembahasan:
Diketahui :
Ditanya :
V batu . . . ?
Jawab :
Dimana berat air yang tumpah sama dengan gaya apung batu sehingga dapat ditulis
W = Fa
W = ρ.g.Volume
2 N = 1025 kg/m3 (9,8 m/s2) V
2 N = 10.045 kg/m2s2 .v
V = 10.045 / 2 m3
18
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Dari data dan fakta yang telah dipaparkan diatas maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa Tekanan Hidrostatika pada tangki tertutup tidak memiliki tekanan atmosfer itu
disebabkan oleh tidak adanya udara yang mempengaruhinya dari luar tangki. Sedangkan
pada tangki terbuka,terdapatnya tekanan atmosfer dan suatu benda dikatakan
mengapung apabila densitas dari benda tersebut lebih kecil dari densitas cairannya
4.2.Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
20
21