X (Nomor): 1-11
Doi:
JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft
1. PENDAHULUAN
Massa jenis suatu zat adalah kuantitas konsentrasi zat dan dinyatakan dalam
masa persatuan volume. Nilai massa jenis suatu zat dipengaruhi oleh temperatur.
JFT | 1
Muhammad Jabal Nur Hidaya, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-11
Semakin tinggi temperatur kerapatan suatu zat semakin rendah karena molekul-
molekul yang saling berikatan akan terlepas. Kenaikan temperatur menyebabkan
volume suatu zat bertambah sehingga massa jenis dan volume Suatu zat memiliki
hubungan yang berbanding terbalik (Giancoli, 2001).
Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan
antara massa benda dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu benda bersifat
tetap artinya jika ukuran benda diubah massa jenis jenis benda tidak berubah,
contohnya jika ukuran benda diperbesarsehingga baik massa benda maupun volume
benda akan semakin besar. Walaupun kedua besaranyang menunjukan ukuran benda
tersebut makin besar tetapi massa jenisnya tetap, hal inidisebabkan oleh kenaikan
massa benda atau sebaliknya kenaikan volume benda diikuti secara linier dengan
kenaikan volume benda atau massa benda
(Halliday, 1991).
Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan diatas
zat cair. Pada prinsip Archimedes, sebuah benda akan mengapung dalam fluida jika
massajenis suatu benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair (Jewwet, 2009).
Massa jenis merupakan salah satu sifat dari suatu zat karena setiap zat
memiliki massa jenis yang berbeda-beda.Alat ukur yang biasa digunakan untuk
mengukur massa jenis suatu zat cair adalah hidrometer. Prinsip kerja dari hidrometer
yaitu semakin rendah kerapatan zat tersebut, maka hidrometer akan semakin
tenggelam. Namun keberadaan hidrometer terbatas, hanya untuk keperluan industri
dan penelitian di laboratorium. Sehingga, pengukuran nilai massa jenis masih banyak
menggunakan metode konvensional (menghitung massa dibagi volume) dan dengan
menerapkan hukum archimedes
(Giancoli, 2001).
Perkembangan teknologi semakin pesat baik di dunia riset maupun industri.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya teknologi dan penelitian yang telah diciptakan
oleh mahasiswa serta ilmuwan di negeri ini. Kemunculan piranti elektronik yang
JFT| 2
Muhammad Jabal Nur Hidaya, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-11
JFT | 3
Muhammad Jabal Nur Hidaya, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-11
b. Piknometer diisi air hingga penuh dan disumbat dengan sumbatnya hingga
ada air yang menetes.
c. Piknometer yang berisi air ini ditimbang kembali dan misalkan massanya
adalah M1 jika massa jenis zat cair adalah 1 gr/cm³, maka volume air dalam
piknometer adalah:
Va = (M₁-M₀) cm³ ....(1.1)
d. Selanjutnya jika piknometer tersebut, diisi dengan zat cair lain dan
ditimbang seperti uraian di atas maka dengan mudah dapat ditentukan massa
jenis zat cair tersebut yaitu:
M ₂−M ₀
Px= .....
M ₁−M ₀
(1.2)
Dengan M2 adalah massa zat cair + piknometer.
2. METODE PERCOBAAN
Percobaan dilakukan pada hari Kamis, 10 november 2022, pukul
10.00-12.00 WITA, bertempat di Laboratorium Fisika Dasar lantai 2, Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini Neraca pegas berfungsi
untuk mengaitkan beban bandul ketika akan dimasukkan kedalam gelas ukur. Neraca
digital berfungsi untuk mengukur massa larutan. Gelas berfungsi sebagai wadah
untuk larutan yang diukur. Piknometer + sumbat berfungsi untuk mengukur massa
jenis zat cair pada hukum Archimedes. Sumbat berfungsi untuk menutup piknometer.
Beban bandul berfungsi sebagai massa yang dimasukkan kedalam gelas ukur. Gelas
kimia berfungsi sebagai wadah larutan. Aquades berfungsi sebagai larutan yang akan
diukur massa jenisnya. Spritus berfungsi sebagai larutan yang akan diukur massa
jenisnya. Minyak kemiri berfungsi sebagai larutan yang akan diukur massa jenisnya.
Tisu berfungsi untuk membersihakan larutan yang tumpah.
JFT| 4
Muhammad Jabal Nur Hidaya, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-11
Prosedur kerja pada percobaan ini adalah pada kegiatan pertama, dengan
menggunakan piknometer pertama dilakukan adalah Membersihkan piknometer
dengan zat cair yang melekat baik pada botol maupun penutupnya. Menimbang
piknometer kosong beserta penutupnya (M0). Mengisi piknometer kosong dengan
aquades hingga penuh dan tutup dengan penutupnya dan membersihkan air di
piknometer. Menimbang piknometer yang berisi aquades dengan neraca digital (M 1)
dan mencatat hasil pengukurannya. Membersihkan kembali piknometer seperti
kegiatan a, kemudian mengisi dengan zat cair lain (spritus), kemudian menimbang
(M2) dan mencatat hasil pengukurannya. Mengulangi percobaan e untuk zat cair
minyak kemiri.
Kegiatan kedua Dengan Menggunakan Prinsip Archimedas yang pertama
dilakukan adalah Menimbang beban bandul dengan menggunakan nerasa pegas (M).
Memasukkan aquades kedalam gelas ukur kira-kira setengahnya dari tinggi gelas dan
mencatat penunjukkannya. Memasukkan beban bandul kedalam gelas ukur, mencatat
volume aquades (Vc). Mengulangi kegiatan ini untuk zat cair lain.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
Kegiatan 1. Percobaan Piknometer
a. Tanpa Ketidakpastian
Massa Piknometer = 18,5 gram
Zat Cair Massa (gram) Px (gr/cm3)
Aquades 79,73 gr 1 gr/cm3
Spirtus 70,31 gr 0,79 gr/cm3
Minyak 71,65 gr 0,82 gr/cm3
b. Dengan Ketidakpastian
Zat Cair ∆px (gr/cm) KR (%) DK (%) AB PF (gr/cm3)
Aquades 0,0004 gr/cm 0,04 % 99,96 % 4 1 ± 0,004
Spirtus 0,0003 gr/cm 0,03 % 99,97 % 4 0,794 ± 0,0003
Minyak 0,00032 gr/cm 0,032 % 99,96 % 4 0,824 ± 0,00032
JFT | 5
Muhammad Jabal Nur Hidaya, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-11
b. Dengan Ketidakpastian
JFT| 6
Muhammad Jabal Nur Hidaya, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-11
1
= × 0,01
2
= 0,005
Massa Jenis Aquades
Kesalahan Mutlak (KM)
2 Δm 2 Δm
∆px = │ + │ px
( M ₂ – M ₀) ( M ₁ – M ₀)
2 ×0,005 2× 0,005
=│ + │1
(79 ,73−33 ,79) (79 , 73−33 , 79)
= │ 0,0002+ 0,0002│1
= │ 0,0004│
= 0,0004
Kesalahan Relatif (KR)
∆ px
KR = 100 % ×
px
0,0004
= 100 % ×
1
= 0,04 %
Derajat Kepercayaan (DK)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,04
= 99,96
Angka Berarti (AB)
∆ px
AB = 1 - Log
px
= 1 – Log (0,0004)
= 1- (-3,39)
= 4,39
Pelaporan Fisika (PF)
PF = │px± ∆ p x │
= │1 ± 0,0004 │
JFT | 7
Muhammad Jabal Nur Hidaya, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-11
Penyelesaian:
M – M ’ 50−45 5
Px = = = = 0,83 gr/cm3
Vс 6 6
b. Analisis Data Dengan Ketidakastian
Dimana untuk nilai dari:
1
Δm = × NST Neraca digital
2
1
= × 0,1
2
= 0,05
1
ΔVC = × NST Gelas digital
2
1
= ×1
2
= 0,5
Massa Jenis Aquades
Kesalahan Mutlak (KM)
JFT| 8
Muhammad Jabal Nur Hidaya, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-11
2 Δm ΔV с
∆px = │ + │ px
( M – M ’) (V с )
2× 0 , 05 0 ,5
=│ + │0,83
(50−45) 6
= │ 0 ,02+ 0,083│0,83
= │ 0 ,08 │
Kesalahan Relatif (KR)
∆ px
KR = 100 % ×
px
0 , 08
= 100 % ×
0 , 83
= 0,09 %
Derajat Kepercayaan (DK)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,09
= 99,91
Angka Berarti (AB)
∆ px
AB = 1 - Log
px
= 1 – Log (0,09)
= 1- (-1,04)
= 2,04
Pelaporan Fisika (PF)
PF = │px± ∆ p x │
= │ 0 ,83 ± 0 , 02│
PFmax = │ 0 ,83+ 0 , 02│
= 0,85
PFmin = │ 0 ,83−0 , 02│
= 0,81
3.3 Pembahasan
JFT | 9
Muhammad Jabal Nur Hidaya, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-11
Massa jenis suatu zat adalah kuantitas konstenrasi zat dan dinyatakan dalam
massa persatuan volume. Nilai massa jenis suatu zat dipengaruhi oleh temperatur.
Semakin tinggi temperatur, kerapatan suatu zat semakin rendah karena molekul –
molekul yang saling berkaitan akan terlepas. Kenaikan temperature menyebabkan
volume suatu zat bertambah sehingga massa jenis dan volume suatu zat memiliki
hubungan yang berbanding terbalik.
Pada kegiatan ini dilakukan dua kegiatan yaitu pertama menentukan massa
jenis zat cair dengan menggunakan piknometer dan menentukan massa jenis zat cair
dengan menggunakan prinsip Archimedes.
Pada kegiatan pertama menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan
piknometer yang berupa sebuah alat berbentuk wadah, dimana setelah di isi larutan
wadah tersebut ditimbang menggunakan neraca digital. Pada kegiatan ini pertama
dilakukan menentukan massa piknometer kosong di peroleh sebesar 33,79 gram.
Dengan jenis zat cair yang berbeda-beda yaitu berupa aquades, spirtus dan minyak
kemiri. Ketiga larutan ini ditimbang pada neraca digital dan pada larutan aquades di
peroleh massa sebesar 79,73 gram, pada larutan spritus diperoleh massa sebesar
70,31 gram dan pada larutan minyak kemiri diperoleh massa sebesar 71,65 gram.
Dari ketiga larutan ini diperoleh ρx yang berbeda-beda yaitu sebesar 1 gr/cm3 , 0,79
gr/cm3 , dan 0,82 gr/cm3. Hal ini menunjukkan bahwa semakin berat massa suatu
larutan maka semakin besar juga ρx yang diperoleh.
Pada kegiatan kedua menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan
prinsip archimedes. Pada kegiatan ini dilakukan dengan larutan zat cair yang
berbeda-beda yaitu aquades, spritus dan minyak kemiri. Terlebih dahulu massa beban
diudara diukur dan diperoleh sebesar 50 gram yang ditimbang menggunakan neraca
pegas. Pada larutan aquades diperoleh M’ sebesar 45 gr, dengan penunjukan volume
sebelum dimasukkan bandul sebesar 50 gram dan setelah dimasukkan terjadi
perubahan volume pada larutan sebesar 56 gram dengan VC sebesar 6 ml dan ρx
sebesar 0,83 gr/cm3. Pada percobaan kedua dengan menggunakan larutan spirtus
JFT| 10
Muhammad Jabal Nur Hidaya, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-11
diperoleh M’ sebesar 47 gram dengan penujukan skala sebelum sebesar 50 gram dan
sesudah sebesar 55 gram, dengan VC sebesar 5 ml dan ρx sebesar 0,6 gr/cm3. Pada
percobaan ketiga yaitu larutan minyak kemiri diperoleh M’ sebesar 49 gram dengan
penujukan skala sebelum sebesar 50 gram dan sesudah sebesar 55 gram, dengan V C
sebesar 5 ml dan ρx sebesar 0,2 gr/cm3. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar
M’ yang diperoleh maka semakin besar juga ρx yang diperoleh.
4. KESiMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan massa jenis
zat cair menggunakan piknometer bisa dilakukan dengan menggunakan timbangan
dimana jika semakin berat massa suatu larutan maka semakin besar juga ρ x yang
diperoleh. Dalam menentukan massa jenis zat cair menggunakan prinsip archimedes
bisa dilakukan dengan menggunakan gelas ukur untuk mengamati perubahan volume
yang terjadi pada larutan sebelum dan sesudah dimasukkan beban dimana pada
percobaan ini diperoleh jika semakin besar M’ yang diperoleh maka semakin besar
juga ρx yang diperoleh.
5. DAFTAR PUSTAKA
Nurlaila, Haiyan. 2010. Mengukur Massa Jenis Air dan Minyak Tanah dengan
Menggunakan Hukum Archimedes. Jurnal Teknik Mesin Lokhsumawe.
Volume 2, no 1.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1 Terjemahan Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
Tim Praktikum Jurusan Fisika. (2022). Penuntun praktikum fisika dasar 1.
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Jewett, serway. 2009. Fisika Untuk Sains dan Teknik, Buku 1 Edisi 6. Salemba
Teknika: Jakarta.
Jannah, M, Warsito, Pauzi, G.A. 2013. Analisis Pengaruh Massa Jenis Terhadap
Kualitas Minyak Goreng Kelapa Sawit Menggunakan Alat Ukur Massa Jenis
dan Akuisisinya pada komputer. Prosiding Semirata FMIPA. Universitas
Lampung: Lampung.
Kasap. 2001. Optoelectrnics and photonics. Edisi Terjemahan Jilid 2. Elex Media
Komputindo: Jakarta
Halliday. (1991). Dasar-Dasar Fisika Jilid I. Jakarta: Erlangga.
JFT |
11
Muhammad Jabal Nur Hidaya, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (2022) Vol. X (Nomor): 1-11
JFT| 12