Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

STOIKIOMETRI

Disusun oleh :
Nama : Alda Risman
Stambuk : 09320220120
Kelas/Kelompok : C4/2 (dua)

Asisten

( Nur Farhana)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan
antarubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang
terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan.campuran adalah larutan reaksi
kimia yang telah mempengaruhi kehidupan kita. Sebagai contoh cairan
tubuh kita, tumbuhan maupun hewan, merupakan larutan dari berbagai jenis
zat. Dalam tanah pun reaksi pada umumya berlangsung dalam lapisan tipis
larutan yang diabsorbsi pada padatan. Adapun contoh di kehidupan kita
sehari-hari yang menggunakan reaksi kimia seperti, makanan yang kita
konsumsi setiap saat setelah dicerna diubah menjadi tenaga tubuh. Nitrogen
dan hydrogen bergabung membentuk ammonia yang digunakan sebagai
pupuk. Bahan bakar dan plastik dihasilkan oleh minyak bumi, pati tanaman
dalam daun disintesis dan oleh pengaruh sinar matahari. Pelajaran yang
berkaitan dengan reaksi kimia lazim dikenal sebagi “stokiometri”. Bila
senyawa dicampur untuk bereaksi maka akan sering tercampur secara
kuantitatif stokiometri, artinya semua reaktan habis pada saat yang sama.
Namun demikian terdapatsuatu reaksi kimia ini dimana salah satu reaktan
habis,sedangkan yang lain masih tersisa. Reaktan yang habis disebut
pereaksi pembatas. Dalam setiap persoalan stokiometri, perlu untuk
menentukan reaktan yang mana yang terbatas untuk mengetahui jumlah
produk yang dapat dihasilkan.
Stoikiometri merupakan ilmu yang menghitung hubungan kuantitatif dari
reaktan dan produk dalam reaksi kimia. Hal tersebut juga diperjelas
menyatakan bahwa materi stoikiometri merupakan kajian tentang
hubungan-hubungan kuantitatif dalam reaksi kimia. stoikiometri
mempelajari aspek kuantitatif rumus dan reaksi kimia, hal tersebut
diperoleh melalui pengukuran massa, volume, jumlah dan sebagainya yang
terkait dengan atom, ion atau rumus kimia serta saling keterkaitannya dalam
suatu mekanisme reaksi kimia (Ernawati, 2015).
1.2 Tujuan Percobaan
Menentukan titik stoikiometri sistim H₂SO₄ dan NaOH
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Stoikiometri
Stoikiometri berasal dari Bahasa Yunani “stoicheion” yang berarti
mengukur. Stoikiometri mempelajari kuantitas suatu zat dalam dalam reaksi
kimia. Zat-zat tersebut meliputi massa, volume, jumlah mol dan jumlah
partikel. Suatu reaksi dapat dikatakan sebagai suatu reaksi stoikiometri
apabila reaktan dalam reaksi habis seluruhnya. Stoikiometri mempunyai
hukum dasar. Hukum dasar stoikiometri hukum kekekalan massa, hukum ini
menyatakan massa total suatu bahan sesudah reaksi kimia sama dengan massa
total sebelum reaksi. Massa ini menyatakan perbandingan massa unsur-unsur
penyusun suatu senyawa selalu tetap. Stoikiometri beberapa reaksi dapat
dipelajari dengan mudah, salah satunya dengan metode JOB atau metode
Variasi Kontinu, yang mekanismenya yaitu dengan dilakukan pengamatan
terhadap kuantitas molar pereaksi yang dapat berubah- ubah, namun molar
totalnya sama. Sifat suatu fisika tertentunya (massa, volume, suhu, daya
serap) diperiksa, dan perubahannya digunakan untuk meramal stoikiometri
sistem. Dari grafik aluran sifat fisik terhadap kuantitas pereaksi, akan
diperoleh titikmaksimal atau minimal yang sesuai titik stoikiometri sistem,
yang menyatakan perbandingan pereaksi-pereaksi dalam senyawa. Perubahan
kalor pada reaksi kimiabergantung jumlah pereaksinya. Jika mol yang
bereaksi diubah dengan volume tetap, stoikiometri dapat ditentukan dari titik
perubahan kalor maksimal, yakni dengan mengalurkan kenaikan temperatur
terhadap komposisi campuran. Stoikiometri reaksi adalah penentuan
perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa dalam pembentukan
senyawanya. Pada perhitungan kimia secara stoikiometri, biasanya
diperlukan hukum-hukum dasar ilmu kimia. Hukum kimia adalah hukum
alam yang relevan dengan bidang kimia. Konsep paling fundamental
dalamkimia adalah hukumkonservasi massa, yang menyatakan bahwa tidak
terjadi perubahan kuantitas materi sewaktu reaksi kimia biasa.
2.1.1 Hukum-hukum dasar ilmu
A. Hukum Boyle Boyle menemukan bahwa udara dapat dimanfaatkan
dan dapat berkembang bila dipanaskan. Akhirya ia menemukan
hukum yangkemudian terkenal sebagai hukum Boyle:” bila suhu
tetap, volumegas dalam ruangan tertutup berbanding terbalik dengan
tekananya”
P1.V1 = P2.V2 ............................................................................ (2.1)
B. Hukum Lavoiser disebut juga Hukum Kekekalan Massa Hukum
kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-
Lavoisier adalah suatu hukum yang menyatakan massa darisuatu
sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam
proses di dalam sistem tertutup. Hal ini terjadi ketika suatu benda
berubah menjadi energi kinetik/energi potensial dansebaliknya.
Karena massa dan energi berhubungan, dalam suatu sistemyang
mendapat/mengeluarkan energi, massa dalam jumlah yang
sangatsedikit akan tercipta/hilang dari sistem. Namun demikian,
dalam hampir seluruh peristiwa yang melibatkan perubahan energi,
hukum kekekalan massa dapat digunakan karena massa yang
berubah sangatlah sedikit. “Massa zat sebelum dan sesudah reaksi
selalu sama.”
C. Hukum Perbandingan Tetap (H.Proust) Dalam kimia, hukum
perbandingan tetap atau hukum Proust (diambil dari nama kimiawan
Perancis Joseph Proust) adalah hukum yang menyatakan bahwa
suatu senyawa kimia terdiri dari unsur-unsur dengan perbandingan
massa yang selalu tepat sama. Dengan kata lain, setiap sampel suatu
senyawa memiliki komposisi unsur-unsur yang tetap. “Perbandingan
massa unsur-unsur dalam suatu persenyawaankimia selalu tetap.”
D. Hukum Gay Lussac Menyatakan bahwa volume gas nyata apapun
sangat kecil dibandingkan dengan volume yang ditempatinya. Bila
anggapan ini benar, volume gas sebanding dengan jumlah molekul
gas dalam ruang tersebut. Jadi, massa relatif yakni massa molekul
atau massa atom gas, denganmudah didapat. “Dalamsuatu reaksi
kimia gas yang diukur pada P dan T yang sama volumenya
berbanding lurus dengan koefisien reaksi atau mol, dan berbanding
lurus sebagai bilangan bulat dan sederhana.”
Reaksi pembatas adalah prediksi yang habislebih dahulu apabila zat-zat
yang direaksikan tidak ekuivalen, maka salah satu prediksi yang lain bersisa
jumlah reaksi bergantung pada jumlah pereaksi yang habis terlebih dahulu.
Reaksi sisa merupakan reaktan yang tidak habis bereaksi dan masih bersisa.
Hubungan antara suhu dan reaksi stoikiometri adalah suhu akan mencapai
titikmaksimumatau nilaimaksimum bila reaksi tersebut adalah
reaksistoikiometri. Karakteristik HCl antara lain HClsangat larut dalam
pelarut air dengan membentuk larutan asam kuat. HCl adalah asam
monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat berdisosiasi melepaskan satu hanya
sekali. Dalam larutan asam klorida bergabung dengan molekul air
membentuk ion hidronium (Sudirman, 2021).
Karakteristik NaOH antara lain NaOH membentuk larutan alkalin yang kuat
ketika dilarutkan ke dalam air. NaOH murni berbentuk putih padat, serpihan,
bentuk pelet, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembab cair dan
secara spontan menyerap karbondioksida dari udara bebas. Ia sangat larut
dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan
2.2 Mol, Molaritas, Massa
Molar Mol adalah zat yang mengandung jumlah partikel yang sama dengan
jumlah partikel yang terdapat dalam 12gram atom 12C. Jumlah (2.4) 22
partikel dalam 12gram atom 12C yang ditentukan berdasarkan hasil
eksperimen adalah 6,02 x 1023. Bilangan 6,02 x 1023 dikenal dengan nama
tetapan Avogadro yang dilambangkan dengan NA₂. Bilangan Avogadro (6,02
x 1023) merupakan jumlah yang sangat besar. Dengan mempertimbangkan
aspek massa zat, 1 mol zat didefinisikan sebagai m assa zat t ersebut yang
sesuai dengan massa molekul relatifnya (Mr) atau massa atomnya (Ar)
(Zulfikar, 2012).
Dalam kegunaan sehari- hari, massa biasanya disinonimkan dengan berat.
Namun menurut pemahaman ilmiah modern, berat suatu objek diakibatkan
oleh interaksi massa dengan medan gravitasi. Molaritas suatu larutan
menyatakan jumlah mol suatu zat per liter larutan.Misalnya 1.0 liter larutan
mengandung 0.5 mol senyawa X, maka larutan ini disebutlarutan 0.5 molar.
Molaritas adalah satuan konsentrasi larutan untuk menyatakan jumlah mol zat
terlarut per liter larutan. dilambangkan dengan huruf M. Jika pembilang dan
penyebut dibagi oleh bilangan 1000, nilai molaritas tidak berubah.Satuan
mol/1000 adalah milimol (mmol), dan satuan Liter/1000 adalah militer (mL).
Massa molar adalah massa dari satu mol atom. Massa molar dilambangkan
Mm dengan satuan gram/mol. Massa molar berkaitan erat dengan pengertian
massa atom relatif (Ar) dan massa molekul relatif (Mr).
2.2.1 Konsep kimia dalam stoikiometri
1. Masa Atom Masa suatu atom terkait dengan jumlah electron, proton
dan neutron yang dimiliki atom tersebut. Pengetahuan untuk massa
atom penting untuk melakukan pekerjaan dilaboratorium. Namun
atom adalah partikel yang sangat kecil bahkan butir debu terkecil
yang dapat kita lihat dengan mata telanjang memiliki 1 x 1016 atom
jelaslah bahwa kita tidak dapat menimbang satu atom tetapi dalam
percobaan kita dapat menentukan massa atom relatife terhadap atom
lainnya.
2. Massa Atom Rata-rata Jika anda mencari massa atom karbon pada
sebuah tabel periodik anda akan menemkan bawa nilainya bukan
12,00 sma tetapi 12,01 sma. Perbedaan ini terjadi karena sebagian
besar unsur yang ada diaalam (termasuk karbon) memiliki lebih dari
sat isotop. Hal ini berarti bahwa ketika kita mengukur massa atom
suatu unsur,yang kita peroleh adalah massa atom rata-rata dari
berbagai jenis isotop yangada dialam. Contohnnya, kelimpahan
alami dari karbon – 12 dan karbon – 1 3 masing- masing adalah
98,90 persen dan 1,10 persen.
3. Massa Molar Unsur dan Bilangan Avogadro Pada sistem SI, mol
(mole) adalah banyaknya suatu zat yang mengandung entitas dasar
(atom, molekul, atau partikel lain) sebanyak jumlah atom yang
terdapat dalam tepat 12 g (atau 0,012 kg) isotope karbon – 12.
Jumlah atom sebenarnya didalam 12 g karbon -12 ditentukan melalui
percobaan. Jumlah ini disebut bilangan Avogadro (Avogador’s
number) (NA), untuk menghormati ilmuan Italia, Amedeo
Avogadro. Nilai yang diterima saat ini adalah NA = 6,0221367 x
1023 Pada umumnya kita membulatkan bilangan Avogaro menjadi
6,022 x 1023 , Jadi 1 mol hidrogen mengandung 6,022 x 1023 atom
H .Massa dari karbon – 12 ini adalah massa molar (M), didefinisikan
sebagai massa (dalam gram atau kilogram) dari 1 mol entitas (seperti
atom atau molekul) zat. Perhatikan bahwa angka massa molar
karbon – 12 (dalam gram) sama dengan angka massa atomnya.
4. Massa Molekul Massa Molekul (Molecullar Mass) (Kadang disebut
berat molekul) adalah jumlah dari massa-massa atom (dalam sma)
dalamsuatu molekul. Faktor lain yang mempengaruhi kelarutan zat
yang sedikit larut. Dalam perhitungan yang dilakukan sampai sejauh
ini, kita menganggap bahwa semua zat yang terlarut berada dalam
larutan sebagai kation dan anion yang terpisah.
5. Reaksi Pengendapan Salah satujenis reaksi yang umumnya
berlangsung dalam larutan berair adalah reaksi pengendapan
(precipitation reaction) yang cirinya adalah terbentuknya produk
yang tak larut, atau endapan. Endapan (Precipitate) adalah padatan
tak larut yang terpisah dalam larutan. Reaksi pengendapan biasanya
melibatkan senyawa-senyawa ionik. Bagaimana kita dapat
meramalkan apakah endapan akan terbentuk ketika dua larutan
dicampurkan atau ketika satu senyawa ditambahkan kedalam satu
larutan hal itu bergantung pada kelarutan dari zat terlarut, yaitu
jumlah maksimum zat terlarut yang akan larut dalam tertentu pelarut
pada suhu tertentu.
Dalam konteks kualitatif,ahli kimia membagi zat-zat sebagai dapat
larut, sedikit larut, atau tak dapat larut. Zat dikatakan dapat larut jika
sebagian besar zat tersebut melarut bila ditambahkan air. Jika tidak,
zat tersebut digambarkan sebagai sedikit larut atau tidak dapat
larut.Semua senyawa ionic merupakan elektrolit kuat,tetapi daya
larutnya tidak sama. Faktor lain yang mempengaruhi kelarutan zat
yang sedikit larut. Dalam perhitungan yang dilakukan sampai sejauh
ini, kita menganggap bahwa semua zat yang terlarut berada dalam
larutan sebagai kation dan anion yang terpisah. Dalam banyak hal,
anggapan ini tidak berlaku. Misalnya, dalam larutan jenuh
magnesium fluoride, pasangan ion yang terdiri dari satu ion Mg 2+
dan satu ion F-, atau MgF+, mungkin ditemukan. Apabila
pembentukan pasangan ion terjadi dalam larutan, konsentrasi ion
bebas cenderung menurun. Ini berarti bahwa banyaknya zat yang
harus dilarutkan untuk mempertahankan konsentrasi ion bebas yang
diperlukan. kelarutan meningkat apabila terjadi pem-bentukan
pasangan ion dalam larutan. Walaupun dalam beberapa kasus
pembentukan pasangan ion sangat nyata (terutama untuk zat yang
kelarutannya sedang dan menghasilkan ion bermuatan tinggi),
masalah ini tidak akan dipertimbangkan dalam kesetimbangan
kelarutan. Dengan demikian dapatlah dipahami adanya
penyimpangan antara kenyataan dan perhitungannya.
6. Rumus senyawa ion senyawa ion yang berujud padat akan
membentuk kristal dengan partikel-partikel terkecilnya ion positif
dan ion negatif. Partikel- partikel ini bersusun selang seling melalui
ikatan ion yang kuat. Setiap ion positif dikelilingi oleh ion negatif
dan begitu Rumus empiris dan rumusmolekul. Senyawa ion tidak
terdiri dari satuan molekul terpisah. Senyawa ion,misalnya natrium
klorida (NaCI) terdiri dari sejumlah ion Na+ dan ion CI - yang sama.
Pada NaCI, rasio kation dan anion adalah 1:1 sehingga senyawa
ininetral. Dengan demikian, NaCI adalah rumus empiris untuk
natrium klorida. Muatan listrik pada setiap satuan formula untuk
senyawa ion adalah netral. Jumlah muatan kation dan anion pada
setiap satuan formula (rumus) senyawa ion harus nol.Jika muatan
kation dan anion berbeda, kita menggunakan aturanagar muatan
listrik pada formula senyawa ion netral. Subscript kation adalah
sama dengan muatan anion, sedangkan subscript anion adalah sama
dengan muatan pada kation. Jika angka muatan sama seperti pada
NaCI. Angka muatanpada NaCI adalah satu yaitu Na+ dan
Pada prinsipnya materi terbagi menjadi tiga wujud yaitu padat, cair, dan
gas. Padatan adalahmateri yang kaku dengan bentuk yang pasti.Cairan tidak
sekaku padatan dan bersifat fluida yaitu dapat mengalir dan mengambil
bentuk sesuai dengan bentuk wadahnya. Gas bersifat fluida, tetapi tidak
seperti cairan, gas dapat mengembang tanpa batas. Ketiga wujud materi ini
dapat berubah dari wujud yang satu menjadi wujud yang lain. Dengan ilmu
kimia ketiga wujud materi tersebut bias berubah wujud menjadi wujud yang
lain.perubahan yang menghasilkan zat baru yang jenis dan sifatnya berbeda
dari zat pembentuknya disebut sebagai perubahan kimia atau reaksi kimia.
Perubahan kimia dapat diamati dengan terbentuknya hasil reaksi seperti
timbulnya gas, endapan, perubahan warna, maupun perubahan kalor.
2.3 Atom
Atom merupakan partikel yang luar biasa sangat kecil sekali. Tidak ada
timbangan manapun di dunia ini yang dapat mengukur massa 1 atom.
Timbangan analitik di laboratorium dapat menimbang zat sampai 0,0001 mg.
Bagaimana ilmuwan menggunakan akalnya untuk menentukan massa 1 atom
Apakah pembanding massa atom Silahkah diperhatikan analogi berikut:
Bagaimana cara anda menentukan berapa buah biji kacang hijau jika anda
membeli kacang hijau yang massanya 1 kg (masyarakat lebih sering memakai
istilah berat dibandingkan massa, yang betulnyamassa) Pertanyaan ini analog
dengan berapa jumlah atom pada isotop C-12, jika massanya 12 g Anda tidak
mungkin menimbang secara langsung satu atom, buka. Anda tidak mungkin
dapat memegang dan menimbang secara langsung 1 atom, bukan Pada
kenyataannya anda dapat memegang dan menimbang satu biji kacang hijau,
bukan. Massa atom tergantung pada jumlah elektron, proton dan netron yang
terdapat pada suatu atom. Pengetahuan massa sebuah atom adalah penting
karena sangat berhubungan dengan pekerjaan di laboratorium dan
industri.Tetapi atom merupakan partikel yang luar biasa sangat kecil sekali.
Bahkan secuil debu terkecil yang masih terlihat mata mengandung sekitar
1016 atom! Dengan demikian, jelas kita tidak dapat menimbang satu atom
dengan timbangan analitik yang ada di laboratorium (satuan mg). tetapi
adalah mungkin menentukan massa satu atom relatif dengan atom lainnya
secara eksperimen (Mukhlis, 2018).
Setelah beberapa abad lamanya teori tentang atom mendapat perhatian yang
serius, sehingga ditemukan bahwa partikel dasar atom adalah proton, elektron
dan neutrron. Partikel-partikel inilah yang menyebabkan terjadinya atom.
Dalam ilmu kimia disebutkan “setiap atom memiliki titik pusat atau inti atau
nucleus yang terdiri dari beberapa neutron dan proton”. Selanjutnya Ahmad
Baiquni mengatakan: atom terdiri dari inti yang bermuatan listrik positif dan
dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan listrik negatif yang untuk
mengimbangi muatan proton inti, cacahnya sama dengan cacah proton
didalam nukleus. Partikel-partikel dasar itu ada yang bermuatan positif dan
ada yang bermuatan negatif dan ada pula yang tidak bermuatan, sedangkan
massanya berbeda. Proton bermuatan positif dan elektron bermuatan negatif,
sedangkan neutron tidak bermuatan atau netral. Atom sulit diketahui karena
teramat kecil namun berkat peralatan yang amat canggih para ahli dapat
mengetahui bahwa atom itu besarnya kurang dari satu bagian 10 milyun
millimeter, begitu juga partikel lain separti elektron dengan ukuran kurang
lebih 100.000 kali lebih kecil dibandingkan bagian atom. Adapun massa
tiaptiap elektron memiliki massa diam yaitu 9,12 x 10-12gram atau satu gram
sebanding dengan 0,000.000.000.000.000.000.000.000.000.912 elektron
dengan muatan 1,602x10-19 coulomb.
Dalam situasi nyata di laboratorium dan industri, kita berurusan dengan
dunia makroskopik yaitu zat yang dapat dilihat dan dipegang, sedangkan
sampel mengandung sejumlah besar partikel dapat berupa atom, ion atau
molekul. Oleh karena itu, mudah untuk memiliki satuan khusus yang
menggambarkan sejumlah besar partikel tersebut. Ide satuan yang merupakan
notasi jumlah objek tertentu bukanlah hal baru. Dalam kehidupan keseharian
kita, kita selalu menggunakan satuan. Sebagai contoh 1 pasang (2 item), 1
lusin (12 item), 1 gross (144 item), 1 kodi (20 item) dan 1 rim (500 item).
Semua satuan ini sangat kita kenal.Apakah satuan dalam kimia? Pada ilmu
kimia satuan yang berkaitan dengan jumlah atom, ion atau molekul pada suatu
zat dikenal dengan mole. Mole disingkat dengan “mol” yang merupakan
satuan SI untuk jumlah zat. Definisi SI mol merujuk ke sejumlah atom yang
terdapat tepat pada 12 g isotop 12C (Carbon-12). Berapakah angkanya? Telah
banyak eksperimen yang dilakukan untuk menentukan angka tersebut Mole
disingkat dengan “mol” yang merupakan satuan SI untuk jumlah zat. Angka
yang baru-baru ini diterima adalah 6,0221415 x 1023. Ilmuwan menamakan
angka ini dengan bilangan Avogadro, penghargaan terhadap ilmuwan Italia,
Amedeo Avogadro (1776-1856). Bilangan Avogadro umumnya dibulatkan
menjadi 6,022 x1023. Dengan demikian, 1 mol atom, 1 mol molekul atau 1
mol ion, jumlahnya sebanyak bilangan Avogadro.
2.3.1 Macam macam atom
1. Atom Dalton Sekitar tahun 1803, ahli kimia Inggris, namanya John
Dalton membawa teori Democritus ke dalam teori atom modern
pertama. Setelah itu, tahun 1808, ia baru mempublikasikan teorinya
tentang atom lewat buku yang berjudul A New System of Chemical
Philosophy. Buat yang penasaran sama bukunya, nih aku kasih tau
intidari bukunya Dalton. Misalnya ada sebuah kubus, kubus itu
tersusun dari banyak persegi atau kotak. Terus kalo persegi itu
dipotong terus menerus jadi bagian yang lebih kecil, nantinya
persegi itu akan sampai ke bagian yang kecil banget. Nah, bagian
yang terkecil itu udah nggakbisa dibagi lagi. Menurut Dalton, bagian
terkecil itulah yang dinamakan sebagai atom.
2. Atom J.J Thomson Fisikawan Inggris bernama Joseph John Thomson
atau akrab dipanggil J.J Thomson punya teori berbeda nih dari
ilmuwan sebelumnya. Teorinya ini makin kuat karena Thomson
melakukan eksperimen yang detail. Tahun 1897, dia ngajak kedua
teman nya, yaitu John S. Townsend dan H.A Wilson untuk ngelakuin
eksperimen pakai sinar katoda. Nama eksperimennya dikenal
dengan nama “Percobaan Sinar Katoda”. Ternyata dari hasil
eksperimennya, dia nemuin kalo sinar katoda bakal ditarik sama
pelat logam bermuatan positif, tapi bakal ditolak sama pelat
bermuatan negatif. Dia dapat kesimpulan nih, kalo sinar katoda itu
bermuatan negatif, dan lazimnya sesuatu yang bermuatan akan
memiliki massa.
3. Atom Rutherford Ernest Rutherford adalah seorang fisikawan dari
Selandia Baru yang menempuh pendidikan di Universitas
Canterbury dan kemudianmelanjutkan studinya di Universitas
Cambridge. Seperti yang udah disinggung sedikit di atas, Rutherford
melakukan eksperimen yang dikenal dengan istilah hamburan sinar
alfa. Jadi, di eksperimennya ini, ia menyelidiki struktur atom yang
melibatkan penembakan partikel alfa bermuatan positif pada
lempengan atau pelat emas tipis. Terus, sinar alfa yang dipantulkan
oleh lempengan emas tersebut dideteksi pada layar. Intinya, muatan
positif nggak menyebar ke seluruh atom, tapi hanya berpusat di inti
atau disebutnya nukleus. Nah, sebagian besar atom itu menurutnya
cuma ruang kosong aja. Wah, dari sini kita bisa tau ya kalo model
atom Rutherford beda banget sama model atom Dalton dan
Thomson.
4. Atom Niels Bohr Niels Bohr adalah seorang fisikawan asal Denmark.
Bohr mengujimodel atom Rutherford dengan sebuah eksperimen
yang dikenal dengan “Percobaan Tabung Sinar Hidrogen”. Ia juga
menggunakan prisma dalam eksperimennya dengan tujuan supaya
menguraikan spektrum cahaya yang melewatinya. Hasil dari
percobaan ini menghasilkan spektrum warna yang berbeda. Jadi,
tingkat energisetiap kulit orbital adalah tetap. Walaupun sebenarnya
masih banyak kekurangan dari model atom Bohr, tapi nyatanya
sampai sekarang banyak yang menggunakan bentuk atom Bohr ini.
2.4 Molekul
Molekul adalah sekumpulan yang terikat dan merupakan kesatuan serta
mempunyai sifat-sifat fisika dan kimia yang khas. 4 Berdasarkan kutipan di
atas maka molekul itu ada karena adanya atom-atom, yaitu apabila atom
terasosiasi dengan sesama jenisnya atau dengan atom lain (tak sejenis) maka
terjadinya molekul. Gabungan atom – atom sejenis dapat membentuk molekul
unsur, sedangkan gabungan unsur-unsur yang tidak sejenis dapat membentuk
molekul senyawa. Molekul dikatakan bagian terkecil dari benda yang dapat
berdiri sendiri. Satu molekul panjangnya kurang lebih satu per milliyar
centimeter (1/100.000.000 cm). Dalam satu benda yang panjangnya satu
centimeter, terdapat 1000.000.000 molekul, bayangkan bagaimana halusnya
molekul itu. Bayangkan pula jumlah molekul yang terdapat dalam sehelai
rambut, berapa jumlah molekul dalam tubuh, dan berapa molekul dalam bumi
dan ruang angkasa. Seperti halnya atom, molekul juga mempunyai massa dan
bentuknya. Massa molekul sesuatu zat adalah jumlah massa atom yang
membentuknya.
2.5 Beberapa Teori dan Model Atom
Pendapat tentang susunan zat sudah menjadi perhatian sejak 2500 tahun
yang lalu, yaitu sejak jaman yunani kuno. Pendapat ini lebih dikembangkan
lagi pada masa Leucippus dan Demokritus yang menyatakan bahwa sesuatu
zat tidak dapat dibelah terus menerus tanpa batas, ada bagian yang paling
kecil yang tidak dapat dibagi-bagi atau dibelah lagi, itu yang mereka sebut
“atomos” yang artinya yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Sebaliknya
Aristoteles berpendapat partikel dapat dibelah terus menerus tanpa batas.
Pengetahuan tentang atom terus menerus dikembangkan oleh para ilmuan,
sehingga sekarang sudah diketahui bagian dan peranannya masing-masing.
Ilmuan – ilmuan yang sangat berjasa dalam bidang ini adalah:
A. Jhon Dalton (1760-1844)
Jhon Dalton adalah seorang fisikawan Inggris, yang pada awal abad
ke-19 mengemukakan gagasannya tentang atom. Menurutnya atom-
atom itu merupakan partikelpartikel yang tidak dapat dibagi lagi. Atom
suatu unsur sama segala sifatnya, sedangkan atom dari unsur yang
berbeda maka berlainan dalam massa dan sifatnya. Setiap atom dapat
membentuk molekul dan senyawa. Selanjudnya beliau juga menegaskan
bahwa suatu reaksi kimia hanya melibatkan penata ulang atom-atom,
sehingga tidak ada atom yang berubah akibat reaksi kimia. Teori atom
Dalton tersebut ditunjang oleh dua hukum kekekalan alam yaitu hukum
kekekalan massa (hukum Lavoisier) yang menyatakan bahwa massa zat
sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Dan hukum perbandingan
tetap (hukum Proust) yang menyatakan bahwa perbandingan massa
unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap.
B. Joseph Jhon Thomson J.J
Thomson adalah fisikawan bangsa Amerika, beliau mengemukakan
teorinya bahwa atom memiliki muatan positif yang terbagi merata
keseluruh isi atom. Muatan ini dinetralkan oleh elektron-elektron yang
tersebar diantara muatan tersebut. Keadaannya mirip roti kismis, dimana
elektron diumpamakan sebagai kismis yang tersebar dalam seluruh
bagian dari roti.
C. Rutherford (1871-1937)
Rutherford adalah seorang ilmuan fisika yang berkecimpung dalam
masalah atom, ia telah berhasil menemukan bukti bahwa dalam atom
terdapat inti atom yang bermuatan positif yang berukuran jauh lebih
kecil dari ukuran atom, tetapi massa atom hampir seluruhnya berasal
dari massa intinya. Berdasarkan temuannya tersebut, Rutherford
menyusun model atom dan memperbaiki model atom Thomson. Model
atom Rutherford mengambarkan atom terdiri atas inti yang bermuatan
positif dan berada pada pusat atom, serta elektron bergerak melintasi inti
separti halnya planet-planet mengitari matahari. Meskipun demikian
model atom Rutherford mempunyai kelemahan, diantaranya tidak
mampu untuk menerangkan mengapa elektron tidak jauh ke inti atom
akibat gaya tarik elektrostatis inti terhadap elektron. Berdasarkan satu
azas fisika klasik, elektron sebagai partikel bermuatan bila mengitari inti
yang muatannya berlawanan, lintasannya akan berbentuk spiral
sehingga akhirnya jauh keinti.
D. Niels Bohr
Kegagalan model atom Rutherford adalah ketidakmampuannya
menerangkan mengapa elektron dapat berputar disekeliling inti tanpa
ditarik oleh inti sehingga bergabung. Baru pada tahun 1913 Niels Bohr
menyusun teori berdasarkan atom Rutherford dan teori kuantum, yaitu:
1. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan disekitarnya beredar
2. Dalam atom, elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit
tertentu yang dikenal sebagai keadaan gerakan yang stasioner yang
selanjutnya disebut dengan tingkat energi utama atau bilangan
kuantum atau kulit (n)
3. Sepanjang elektron berada dalam lintasan stasioner energi akan
konstan, sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan.
4. Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang lebih
rendah ke yang lebih tinggi jika menyerap energi. Dan sebaliknya,
jika elektron berpindah dari lintasan stasioner yang tinggi ke yang
rendah terjadi pembebasan energi.
Namun walaupun demikian teori Niels Bohr juga masih memiliki
banyak kelemahan, yaitu: Bohr hanya dapat menerangkan spectrum dari
atom yang mengandung satu elektron dan tidak sesuai dengan spectrum
atom berelektron banyak. Selain itu dia tidak mampu pula menerangkan
atom dapat membentuk molekul melalui ikatan kimia. Azas Pauli
mengatakan bahwa tidak mungkin ada dua elektron yang memiliki
lintasan-lintasan dengan bilangan-bilangan kuantum yang tetap sama.
Banyaknya elektron yang diperkenankan dari masing-masing sub adalah:
untuk s=2 elektron, p=6 elektron, untuk d=10 elektron dan f=14 elektron.
2.6 Persamaan kimia
Persamaan kimia terdiri dari tiga hal yaitu pereaksi, anak panah dan hasil
reaksi. Pereaksi adalah zat mula-mula yang terdapat sebelum terjadi reaksi.
Hasil reaksi adalah zat apa saja yang dihasilkan selama reaksi kimia
berlansung. Suatu reaksi kimia berimbang menujukkan rumus pereaksi
kemudian anak panahdan hasil reaksi dengan jumlah atom dikiri dan di kanan
anak panah sama. Persamaan kimia memberikan dua macam informasi
penting yaitu tentang sifat reaktan dan produk. Sifat reaktan dan produk harus
ditentukan secara percobaan. Persamaan reaksi sering ditunjukkan keadaan
fisika reaktan dan produk (Sastrohamidjojo H, 2012).
2.6.1. Penulisan rumus kimia
Rumus suatu zat menyatakan banyaknya atom yang menyusun zat
tersebut. Ada beberapa jenis rumus antara lain:
A. Rumus Unsur
Rumus unsur kebanyakan unsur ditulis berdasarkan lambangnya
baik yang monoatomik seperti Na, Ca, dan Fe, diatomik seperti;
H2, Cl2, dan F2, maupun berupa poliatomik seperti S8 dan P4.
B. Rumus Empiris
Rumus empiris menyatakan perbandingan bilangan bulat terkecil
dari atom-atom yang membentuk suatu senyawa, misalnya
H2O2 mempunyai rumus empiris HO
C. Rumus molekul
Rumus molekul menyatakan banyaknya atom yang sebenarnya
yang terdapat dalam molekul atau satuan terkecil dari suatu
senyawaan.
2.6.2. Menulis persamaan berimbang
Untuk menulis suatu persamaan dapat dilakukan dengan dengan tiga
cara yaitu sebagai berikut:
1. Tulis nama pereaksi, kemudian anak panah, dan kemudian hasil
reaksi, (Metana + Oksigen karbon dioksida + air)
2. tulis ulang setiap pernyataan itu dengan menggunakan rumus tiap
zat, (CH4 + O2 CO2 + H2O)
3. berimbangkan persamaan dengan memilih koefisien bilangan bulat
yang sesuai untuk setiap rumus, (CH4+ 2O2 CO2 + 2H2O)
Apabila satuan rumus telah dikenali, ini merupakan cara sederhana
untuk menentukan bobot rumus suatu senyawa. Bobot rumus
adalah masa dari satuan rumus relatif terhadap massa yang
ditentukan. 1200000 untuk atom karena bobot atom juga relatif
terhadap, bobot rumus dapat ditentukan dengan penjumlahan bobot
atom-atomnya. Bilasuatu senyawa menganding molekul-molekul
diskrit, dapat juga didefinisikan bobot molekulnya. Bobot molekul
adalah massa dari sebuah molekul terhadap massa yang ditentukan
1200000 untuk satuan atom. Bobot satu mol suatu zat disebut bobot
molar. bobot molar dalam gram suatu zat secara numeris sama
dengan bobot molekul dalam satuan massa atom. Untuk
menafsirkan persamaan kimia dalam kuantitas zat yang dapat
dipelajari dilaboratorium mula-mula semua kuantitas dinyatakan
dalam mol.
Hampir selalu terlalu terdapat pereaksi yang kurang banyak
ketimbanag yang dibutuhkan agas semua pereaksi bersenyawa.
Pereaksi pembatas adalah zat yang habis bereaksi saat reaksi kimia.
Pereaksi sisa adalah zat yang masih tertinggal / bersisa pada reaksi
kimia. Perhitungan yang didasarkan persamaan harus dimulai dari
banyaknya pereaksi pembatas (keenan, 2012).
Mol dari suatu zat adalah banyaknya susatu zat yang
mengandung 6,022 1023 satuan. Konsep mol sangatlah penting
dalam ilmu kimia karena berguna dalam menentukan jumlah
partikelzat jika diketahui massa dan massa relatif. Dalam
perhitungan hubungan antara massa dengan mol.
2.7 Hukum-hukum dasar ilmu kimia
2.7.1 Hukum kekekalan massa
A. Hukum kekekalan
Massa ditemukan oleh Antonio Lauren Lavoisier (1785) yang
berbunyi” massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”.
Contoh larutan A terdiri dari perak nitrat 3,40 gram dan 25 ml air
ditambahkan kedalam larutan B yang terdiri dari 3,92 gram kalium
kromat dan 25 ml air. Pada pencampuran ini terjadi reaksi dan
menghasilkan endapan coklat. Setelah selesai dan ditimbang
ternyata bobot campuran larutan A dan B itu tetap, yaitu 57,32
gram. Berdasarkan hukum kekekalan massa cacah atom tiap unsur
(bersenyawa atau bebas) yang ada disebelah kiri tanda panah persis
sama dengan cacah atom tiap unsur atau senyawa yang ada
disebalah kanan.
B. Hukum perbandingan tetap
Setelah munculnya hukum kekekalan massa, maka sekitar
tahun 1800 Josep Louis Proust melakukan penelitian tentang
hubungan massa unsur-unsur yang membentuk senyawa. Hasil
penelitannya menunjukkan perbandingan massa unsur-unsur yang
menbentuk suatu senyawa tetap. Kemudian lahir hukum proust
atau hukum perbandingan tetap yang berbunyi: “setiap senyawa
terbentuk dari unsur-unsur dengan perbandingan tetap”.
C. Hukum perbandingan ganda
John Dalton tahun 1804 adalah orang yang pertama kali
meneliti kasus adanya perbandingan tertentu suatu unsur-unsur
yang dapat membentuk senyawa lebih dari satu, yang dikenal
dengan nama hukum perbandingan tetap.Hukum Perbandingan
Ganda berbunyi; “bila dua macam unsur yang sama banyaknya,
massa unsur berikutnya dalam senyawa-senyawa itu akan
berbanding sebagai bilangan bulat positif dan sederhana”.
D. Hukum perbandingan volume
Hubungan antara volume dari gas-gas dalam reaksi kimia telah
diselidiki oleh Joseph Louis Gay-Lussac dalam tahun 1905. Hasil
penelitian ini lahir hukum perbandingan tetap yang berbunyi:
volume gas-gas yang bereaksi, volume gas-gas hasil reaksi , bila
diukur pada suhu dan tekanan yang tetap akan berbanding sebagai
bilangan bilangan bulat dan sederhana.
E. Hukum Avogadro
Avogadro sangat tertarik mempelajari sifat gas dan pada tahun
1911 avogadro membuat hipotesis Avogadro yang berbunyi: pada
suhu dan tekanan yang tetap, “semua gas yang volumenya sama
akan mengandung mokelul yang sama cacahnya”.
Ilmu yang mempelajari stoikiometri mempelajari aspek kuantitatif reaksi
kimia atau rumus kimia yang diperoleh melalui pengukuran massa, volume,
jumlah dan sebagainya, yang terkait dengan jumlah atom, ion, molekul, atau
rumus kimia, serta keterkaitannya dalam suatu reaksi kimia. Stoikiometri
merupakan ilmu yang menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan
produk dalam reaksi kimia. Hal tersebut juga diperjelas oleh yang
menyatakan bahwa materi stoikiometri merupakan kajian tentang hubungan-
hubungan kuantitatif dalam reaksi kimia. Pemaknaan lebih luas menjelaskan
bahwa stoikiometri mempelajari aspek kuantitatif rumus dan reaksi kimia, hal
tersebut diperoleh melalui pengukuran massa, volume, jumlah dan
sebagainya yang terkait dengan atom, ion atau rumus kimia serta saling
keterkaitannya dalam suatu mekanisme reaksi kimia. Stoikiometri juga
menyangkut perbandingan atom antar unsur-unsur dalam suatu rumus kimia,
misalnya perbandingan atom H dan atom O dalam molekul H2O. Menurut
Jeremias Benjamin Richter stoikiometri adalah ilmu tentang pengukuran
perbandingan kuantitatif atau pengukuran (Ariyanti, 2017).
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat

Gambar 3.1.1 Gelas Piala Gambar 3.1.2 Batang Pengaduk

Gambar 3.1.3 Pipet Ukur Gambar 3.1.4 Termometer


3.2 Bahan
a. Larutan NaOH (Natrium Hidroksida) 1M
b. Larutan H₂SO₄ (Asam Sulfat) 0,5M
3.3 Cara Kerja
Memasukkan 20 ml NaOH ke dalam gelas piala lalu mencatat
temperaturnya, selanjutnya mengaduk dan menambahkan larutan 5 ml H₂S0₄
sebelum menambahkan H₂SO₄ terlebih dahulu mengukur temperaturnya
(usahakan sama dengan temperatur NaOH), kemudian pada saat
pencampuran jangan lupa untuk mengamati temperature maksimumnya.
Setelah itu membuat kurva antara temperature rata-rata dengan volume
H₂SO₄ atau volume NaOH, dan yang terakhir menentukan titik
stoikiometrinya.

Anda mungkin juga menyukai