Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM KIMIA

STOIKIOMETRI

Oleh:

TRI HIDAYAT
L 131 22 427

KELAS: KHT A
KELOMPOK: IX

FAKULTAS KEHUTANAN
JURUSAN KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022 / 2023
I. PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Kimia merupakan ilmu yang termasuk dalam rumpun IPA, ilmu yang

mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom

hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk

membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Pada awalnya kimia merupakan ilmu

yang diperoleh dan dikembangkan melalui percobaan (induktif) akan tetapi

perkembangan selanjutnya ilmu kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan

teori (deduktif) (YamtinadanBudiyono, 2015).

Sebagian besar ilmu kimia dibangun oleh konsep-konsep abstrak seperti lambing

unsure dan molekul, teori atom dan ikatan kimia. Salah satu konsep yang diperlukan

dalam mempelajari kimia adalah konsep stoikiometri termasuk didalamnya konsep

persamaan reaksi, konsep ini merupakan jembatan untuk mempelajari seluruh konsep

kimia. Karakteristik materi stoikiometri berisi konsep-konsep, hokum-hukum, dan

rumus-rumus perhitungan dasar kimia. Materi stoikiometri merupakan materi yang

membutuhkan pemahaman konsep lebih, apabila mahasiswa kurang memahami

konsep mereka akan kesulitan dalam mempelajari materi. Pemahaman yang tidak

memadai tentang konsep mol juga sebagai salah satu penyebab kesulitan mereka

dalam stoikiometri. Boujaoude dan Barakat, menganggap stoikiometri sebagai topic


abstrak dan sulit untuk diajarkan sehingga pengajaran perhitungan stoikiometri

merupakan sebagai tantangan (Shandreck dan Enunuwe, 2017).

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu dengan mempelajari cara penetapan

kadar air dalam sampel.

Adapun kegunaan dari praktikum ini yaitu untuk menentukan jumlah produk dan

reaktan yang diproduksi atau dibutuhkan dalam reaksi yang diberikan.

Menggambarkan hubungan kuantitatif antara zat-zat ketika mereka berpartisipasi

dalam reaksi kimia dikenal sebagai stoikiometri reaksi.


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Stoikiometri

Stoikimetri merupakan ilmu yang menghitung hubungan kuantitatif

dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia.hal tersebut diperjelas oleh

winarni, yang menyatakan bahwa materi stoikiometri merupakan kajian

tentang hubungan-hubungan kuantitatif dalam reaksi kimia. Pemaknaan

lebih luas menjelaskan bahwa stoikiometri mempelajari aspek kuantitatif

rumus dan reaksi kimia, hal tersebut diperoleh melalui pengukuran

massa, volume, jumlah dan sebagainya yang terkait dengan atom, ion

atau rumus kimia serta saling keterkaitannya dalam suatu mekanisme

reaksi kimia. Siswa dituntut untuk menguasai dan memahami materi

stoikiometri karena materi ini digunakan untuk menghitung mol,

molaritas, massa molar, Mr/Ar, persentase komposisi, rumus empiris dan

rumus molekul, pereaksi pembatasan, dan air Kristal pada materi

selanjutnya yaitu materi tirasi asam-basa, hidrolisis garam, larutan

penyangga, termokimia, kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp), sofat

koligatif, dan keseimbangan kimia. Hal itu juga diperkuat oleh emawati

yang menyatakan bahwa stoikiometri penting untuk semua aspek dalam


kimia, hal ini dikarenakan materi stoikiometri merupakan materi inti

yang mendasari materi-materi yang lain seperti materi termokimia,

keseimbangan kimia, dan asan-basa (Emawati, D. 2015).


III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat praktikum kali ini pada hari Senin 03 Oktober 2022

pukul 13.00 WITA sampai dengan selesai. Bertempat di Gedung serba guna Fakultas

Kehutanan, Universitas Tadulako,Palu.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang kami gunakan yaitu oven, neraca analitik, kaca arloji, gegep,

dan desikator.

Adapun bahan yang kami gunakan yaitu sampel tanah (tanah fakultas kehutanan 3

sampel, tanah mamboro 1 sampel, tanah soekarno hatta 2 sampel, tanah BTN bumi

roviga 1 sampel, tanah tondo 2 sampel, dan tanah sigi 1 sampel), aquades dan kertas

lakmus.

3.3 Prosedur Kerja

1. Cuci dengan bersih kaca arloji yang hendak digunakan kemudian masukkan ke

dalan oven bersuhu 1000 selama 10 menit.

2. Gelas arloji yang telah dipanaskan, keluarkan dari oven dan dinginkan selama

3. Timbang gelas arloji yang telah dipanaskan tersebut dengan neraca analitik dan

nyatakan beratnya sebagai berat gelas arloji kosong (40 gram), kemudian isi

dengan bahan yang hendak ditetapkan kadar lainnya.


4. Kaca arloji yang telah terisi dengan bahan selanjutnya ditimbang kembali

dengan neraca analitik dan catat beratnya (112 gram)

5. Masukkan kembali kaca arloji yang berisi bahan kedalm oven yang bersuhu

sama dengan kaca arloji kosong. Kemudian panaskan hingga beratnya constant

(pemanasan berlangsung sekitar 10 menit) dan catat beratnya (110 gram).

6. Hitung kadr air tanah dengan menggunakan persamaan berikut

W 2−W 3
Kadar air bahan=
W 2−W 1
X 100%
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun hasil praktikum stoikiometri dalam penetapan kadar air tanah sebagai

berikut:

a . Kaca arlojikosong W 1 = 44 gram

b . Kaca arloji yang sudah berisi tanah W 2 = 149 gram

c. Kaca arloji yang sudah berisi tanah = 147 gram

Yang sudah dipanaskan W3

4.2 Analisis Data

4.2.1 Kadar Air Tanah

Adapun hasil analisis data dalam penatapan kadar air tanah ialah sebagai

W 2−W 3
berikut: x 100%.
W 2−W 1

149 gram−147 gram


= x 100%
149 gram−44 gram

2 gram
= x 100%
105 gram

= 0,190%

Jadi kadar air dari tanah tersebut adalah 1,90%

4.3 Pembahasan
Pada praktikum stoikiometri ini, kami menggunakan sampel tanah dari

soekarno hatta sebagai bahan yang digunakan pada saat perhitungan kadar air bahan.

Berdasarkan hasil praktikum yang kami laksanakn terhitung 1,90% kadar air bahan

yang terkandung dalam tanah sampel yang kami amati, dengan menggunakan rumus

mencari kadar air bahan seperti pada hasil.

V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum maka dapat disimpulkan Laboratorium adalah tempat

melakukan penelitian, riset, percorbaan, pembelajaran, atau pun pelatihan ilmiah, dan

dari hasi lpengamatan kami, dapat disimpulkan bahwa alat dan bahan yang terdapat di

Laboratorium Universitas Tadulako sangat beragam,

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat saya ajukan dalam praktikum ini yaitu dalam proses

praktikum berlangsung mahasiswa harus memperhatikan dengan baik dan menyimak

setiap langkah-langkah dalam praktikum, serta tidak melakukan keributan saat

praktikum berlangsung, agar apa yang disampaikan asisten dosen dalam ruangan

praktikum dapat didengar dengan jelas. Selalu mematuhi peraturan yang telah

ditetapkan dalam ruangan laboratorium, serta menjaga setiap alat atau bahan kimia

yang digunakan saat praktikum agar tidak mudah rusak dan membahayakan diri

sendiri atau rekan kerja.

DAFTAR PUSTAKA
Emawati, D. (2015). Upaya peningkatan prestasi belajar dan kemampuan berfikir

kritis siswa hakim. K. A, 2016. Dasar-dasar ilmu tanah. Lampung: penerbit

universitas lampung. (diakses pada tanggal 18 oktober 2022).

Khotim, H. N., Nurhayati, S. danHadisaputro, S., (2015). Pengembangan Modul

Kimia Berbasis Masalah Pada Materi Stiokiometri, Jurnal FMIPA UNNES,

Vol 4, No 2, Hal 63-69.

Shadreck,M., dan Enunuwe,O.C.,(2017). Problem Solving Instruction for Overciming

Students Difficulties in Stoichiometric Problems, International Jurnal of

Acta Didactica Napocensia, Vol10, No 4, Hal 69-78.

Yamtina, S., dan Budiyono, (2015). Pengembangan Instrumen Diagnosis Kesulitan

Belajar pada Pembelajaran Kimia di SMA, Jurnal Penelitian dan Evaluasi

Pendidikan, Vol 19, No 1, Hal 69-81.

Zidny, R., Sopandi, W., &Kusrijadi, A. (2015).Gambaran Level Sub mikroskopik

untuk Menunjukan Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Persamaan

Kimia dan Stoikiometri. Jurnal penelitian dan Pembelajaran IPA, Vol. 1; 1,

Hal 42-59.

Anda mungkin juga menyukai