Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR


STOIKIOMETRI I

OLEH:
NAMA: ADE BARQAH SEPYUNI AHMAD
NIM: 60500120004
KELAS:KIMIA B
KELOMPOK: EMPAT (4)
TGL PERCOBAAN: 9 NOVEMBER 2020
ASISTEN: RISKAWATI JUFRI S,si

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Timberlake (2014: 3) kimia merupakan ilmu yang mempelajari

tentang komposisi, struktur, sifat, dan reaksi suatu materi. Oleh karena itu, konsep

merupakan bagian penting dalam mempelajari ilmu kimia.Ciri-ciri ilmu kimia

menurut Kean dan Middlecamp (1985: 5–8) diantaranya adalah sebagian besar

konsep-konsep dalam ilmu kimia bersifat abstrak,berurutan, dan berkembang dengan

cepat, sehingga diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep kimia.

Pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dasar harus benar sebelum memahami

konsep-konsep kimia yang lebih kompleks.Konsep yang lebih mendasar merupakan

batu-batu pembangun berfikir bagi terciptanya gagasan yang lebih tinggi untuk

merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi (Dahar, 1988: 95). Siswa

harus mampu mengaitkan konsep yang sebelumnya dengan konsep yang baru.Ilmu

kimia selalu berhubungan dengan reaksi-reaksi kimia. Padadasarnya reaksi kimia

yang terjadi bermacam-macam jenisnya, diantaranya reaksi penggabungan

(kombinasi), penguraian, pembakaran, pendesakan, dan metatesis. Persamaan reaksi

kimia dapat digunakanuntuk menggambarkan ciri-ciri jenis-jenis reaksi kimia

tersebut. Persamaan reaksi merupakan gambaran singkat yang digunakan untuk

menunjukkan proses terjadinya reaksi (Chang, 2005: 71). Stoikiometri merupakan

ilmu yang mempelajari kuantitas dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (Chang,

2005: 74). Persamaan reaksi dan stoikiometri reaksi kimia merupakan konsep dasar

yang digunakan untuk mempelajari materi kimia yang lain. (Lailatul,ddk, 2016:33)

1
2

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu persamaan reaksi kimia ?.

2. Berapa jumlah ion dan jumlah atom dalam suatu senyawa ?.

3. Bagaimana teknik pembuatan pereaksi dari bahan bahan kimia ?.

C. Tujuan Percobaan

1. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan tepat tentang persamaan Kimia.

2. Mahasiswa dapat menyebutkan jumlah ion dan jumlah atom dalam suatu

senyawa.

3. Mahasiswa dapat mengetahui teknik pembuatan pereaksi dari bahan-bahan

kimia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Stoikiometri dan reaksi kimia


Dalam ilmu kimia stoikiometri kadang disebut stoikiometri reaksi untuk

membedakannya dengan stoikiometri komposisi adalah ilmu yang mempelajari dan

menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia. Kata

ini berasal dari bahasa yunani stoikheoin (elemen) dan metris (ukuran) (Alfian 2009 :
1)

Stoikiometri reaksi adalah penentuan perbandingan massa unsur unsur

senyawanya dalam pembentukan senyawanya. Dalam stoikiometri di perlukan hukum

hukum dasar ilmu kimia. (Alfian, 2009:1)

Hukum ilmu kimia adalah adalah hukum alam yang relevan dengan bidang kimia.

Konsep paling fundamental dalam kimia adalah hukum konversi massa, yang

menyatakan bahwa tidak terjadi perubahan kuantitas materi sewaktu terjadi reaksi

kimia biasa.

Menurut (Liliana, 2017 :26) Reaksi kimia merupakan suatu proses dimana zat

(atau senyawa) di ubah menjadi satu atau lebih senyawa baru, atau perubahan pereaksi

menjadi hasil reaksi. Persamaan reaksi menggunakan lambang kimia untuk menunjukan

apa yang terjadi saat reaksi kimia berlangsung. Menuliskan Persamaan Kimia Suatu

reaksi tidak boleh melanggar hukum Kekekalan Massa, artinya jenis dan jumlah atom

sebelum (pereaksi) dan sesudah reaksi (hasil reaksi) harus sama. Contoh: gas hidrogen

(H2) terbakar di udara (yang mengandung O2) untuk membentuk air (H2O). Hidrogen +

Oksigen Air = H2 + O2=> H2O Dimana tanda (+) berarti “bereaksi dengan” dan tanda

(=>) berarti “menghasilkan”. Jadi, dapat dibaca gas hidrogen bereaksi dengan molekul

3
4

oksigen menghasilkan air. Jika diperhatikan jenis atom sebelum dan sesudah reaksi sama

yaitu H dan O. Yang belum sama adalah jumlah atomnya. Agar memenuhi hukum

Kekekalan Massa, maka jumlah tiap-tiap atom sebelum dan sesudah reaksi harus kita

tambah bilangan bulat di depan masing-masing zat, sehingga jumlah atom-atom tersebut

sama, yaitu:

2H2 + O2 2H2O

Angka-angka di depan unsur dan senyawa disebut koefisien reaksi sedangkan angka 1

tidak perlu dituliskan. Persamaan kimia yang setara ini menunjukan bahwa “dua molekul

hidrogen beeaksi dengan satu molekul oksigen menghasilkan dua molekul air” atau “dua

mol molekul hidrogen bereaksi dengan satu mol molekul oksigen menghasilkan dua mol

molekul air”. H2 dan O2 pada persamaan disebut reaktan (pereaksi), sedangkan H2O

disebut produk(hasil reaksi). Dalam persamaan reaksi ada wujud fisik dari reaktan dan

produk menggunakan huruf g (gas), l (cair), s (padat) dan aq (berair).

2HgO(s) 2Hg(l) + O2(g)

NaCl(s) 𝐻2𝑂→ NaCl(aq)

B. Hukum-hukum dasar ilmu kimia


Hukum tambahan dalam ilmu kimia mengembangkan hukum konversi massa.

Hukum perbandingan tetap dari Joseph Proust menyatakan bahwa “zat kimia murni

tersusun dari unsur dengan formula tertentu yang selalu tetap.. (Joseph, 1799).

Hukum perbandingan tetap memiliki rumus seperti berikut.


banyak zat
% zat dalam larutan= ×100 %
banyak campuran
5

Pada tahun 1803 beberapa tahun setelah Joseph Proust mengemukakan hukum

perbandingan tetap, John Dalton mengemukakan hukum perbandingan berganda.

John Dalton tertarik mempelajari dua unsur yang dapat membentuk lebih dari satu

senyawa seperti tembaga dengan oksigen, karbon dengan oksigen, belerang dengan

oksigen, fosfor dengan klor. Berdasarkan percobaan yang di lakukan Dalton tersebut

ia mengemukakan hokum perbandingan berganda yang berbunyi “bila dua unsur

dapat mebentuk lebih dari satu senyawa, apabila massa salah satu unsur dalam kedua

senyawa sama maka dari unsur yang lain berada pada perbandingan bulat dan

sederhana (Ratulani, 2017:22)

Pada 11 juli 1811 ilmuwan asal italia pangeran Carlo Avogadro

mengemukakan hipotesisnya yang berbunyi “ Pada suhu dan tekanan yang sama,

semua gas yang volumenya sama mempunyai jumlah molekul yang sama” (Ratulani,

2017:26)

C. Integrasi Ayat
Surah yang berhubungan dengan percobaan ini terdapat pada Qs. Al-

Mujadalah/58:11 :

‫ ُزوا‬H‫ َل ا ْن ُش‬H‫ح هَّللا ُ لَ ُك ْم ۖ َوإِ َذا قِي‬ ِ ِ‫ ال‬H‫حُوا فِي ْال َم َج‬H‫يل لَ ُك ْم تَفَ َّس‬
ِ H‫حُوا يَ ْف َس‬H‫س فَا ْف َس‬ َ ِ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا ق‬
ٍ ‫فَا ْن ُش ُزوا يَرْ فَ ِع هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم َد َر َجا‬
‫ت ۚ َوهَّللا ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِي ٌر‬

Terjemahan:

” Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-

lapanglah dalam majelis, maka lapangkanlah niscaya Allah akan member kelapangan

untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah

akan meninggkan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi
6

ilmu pengnetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan”.

Dari ayat di atas menjelaskan bagaimana Pendidikan menekankan pada

tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Sebagaimana pendidikan

keterampilan adalah pendidikan yang memberi bekal dasar dan latihan yang

dilakukan secara benar kepada mahasiswatentang nilai kehidupan sehari-hari agar

yang bersangkutan mampu, sanggup, dan terampil menjalankan kehidupannya.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat pada percobaan ini adalah

1. Waktu

Waktu dalam percobaan ini berangsung pada hari senin, 09 november

2020 pukul 13.00 – selesai.


2. Tempat

Pada praktikum ini, dilakukan secara daring via google meet.

B. Alat dan Bahan

Alat yang dan pada yang di gunakan pada pada percobaan kali ini adalah

1. Alat

Pada percoban stoikiometri 1 alat alat yang di gunakan antara lain Alat

yang digunakan pada percobaann stoikiometri 1 yakni, Neraca analitik, Labu ukur

100 mL dan 50 mL, gelas kimia 100 mL, pipet skala 5 mL, lumpang dan alu, corong,

pipet tetes, bulb, batang pengaduk, spatula, dan botol semprot.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam percobaan stoikiometri 1 yakni, Aquades

H2O Asam klorida (HCl),Tembaga sulfat (CuSO_4), dan Natrium Hidroksida

( NaOH ).

C. Prosedur Kerja

7
8

1. Pembuatan CuSO4

Menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu, kemudian timbang tembaga

sulfat sebanyak 8 gram, kemudian di larutkan kedalam 50 ml aquades, lalu

menghimpitkan larutan dengan aquadest sampai batas labu ukur. Menutup labu takar

kemudian menghomogenkan larutan tersebut masukkan dalam botol dan beri label.

2. Pembuatan NaCl

Menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu, Timbang natrium klorida (NaCl)

sebanyak 500 gram, kemudian di larutkan dalam 50mL aquadest, lalu menghimpitkan

larutan dengan aquadest sampai batas labu ukur. Menutup labu takar kemudian

menghomogenkan larutan tersebut masukkan dalam botol dan beri label.

3. Pembuatan larutan NaOH

Timbang natrium hidroksida (NaOH) sebanyak 0,4gram, kemudian dilarutkan

dalam 100 mL aquades.Impitkan sampai tanda batas.Masukkan dalam botol yang

disediakan dan beri label.

4. Proses pembuatan larutan HCl

Proses pembuatan larutan HCl yaitu dengan menyediakan alat dan bahan,

setelah itu memipet HCl dalam lemari asam sebanyak 8 mL, kemudian mengeluarkan

HCl ke dalam labu takar 100 mL, lalu menambahkan aquades (H2O) dan

mengimpitkan sampai tanda batas serta menghomogenkan, kemudian memberi label

pada labu takar.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Tabel pengamatan

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Pada Percobaan

No. Larutan Hasil dan Gambar

1 NaOH + H2O

Larutan tidak berwarna

9
10

2 CuSO4 + H2O

Larutan berwarna biru muda

3 NaCl + H2O

Larutan tidak berwarna

4 H2SO4 + H2O

Larutan coklat hampir tidak


11

berwarna

5 HCl + H2O

Larutan tidak berwarna

B. Reaksi

1. CuS04 + H2O Cu(OH)2 + H2SO4

2. H2SO4 + H2O H3O+ + H2SO4-

HSO4- + H2O H3O+ + SO42-

Jadi, H2SO4 + 2H2O 2H3O+ + SO42-

3. NaCl + H2O HCl + NaOH

C. Analisis data

1. Pembuatan bahan pereaksi NaOH 0,1M sebanyak 100 ml

Dik : M = 0,1 M

V = 100 ml = 0,01L

Mr = 40

Dit : gram…?

Penyelasaian :

M = mol/V

mol = M/V
12

mol = 0,1 x 0,1

mol = 0,01 mol

mol = gr/Mr

gr = mol x Mr

gr = 0,01 x 23 + 16 + 1

gr = 0,01 x 40

gr = 0,4 gram

2. Mancari gram CuSO4 konsentrasi 0,01 sebanyak 50 ml?

Dik : M = 0,01 M

V = 50 ml = 0,05L

Mr = 160

Dit : gram…?

Penyelasaian :

M : mol/V

M : gr/Mr : V

0,01 :gr/159 : 0,05 liter

gr : 0,01 M x 160 x 0,05 liter

gr : 0,08 gram

3. Pembuatan larutan NaCl 1 PPM sebanyak 100 ml dari 1000 PPm sebanyak 50

ml?

Dik : PPM = 1000 PPM

V = 50 mL = 0,05 L

Dit : Mg….? dan V1….?

Penyelasaian :
13

1000 PPM = Mg/0,05 L

Mg = 1000 PPM x 0,05 L

Mg = 50 Mg/ 0,05 gr

V1 x PPM1 = V2 x PPM2

V1 x 1000 PPM = 100 x 1 PPM

V1 = 100/1000

V1 = 0,1 mL

4. Pembuatan larutan H2SO4 0,02 M sebanyak 100 ml

Dik : M = 0,02

V = 100 mL/ 0,01 L

Mr = 98

Dit : gram…?

M = mol/V

mol = M/V

mol = 0,02 x 0,1

mol = 0,002 mol

mol = gr/Mr

gr = mol x Mr

gr = 0,002 x 98

gr = 0,196 gram

5. Pembuatan HCl 0,01 N sebanyak 100 mL

Dik : N = 0,01

V = 100 mL/ 0,01 L

Mr = 36,5
14

Dit : N2 dan V2…?

Penyelasaian :

N2 : ((10 x % x berat jenis) x valensi

: ((10 x 37% x 1,19) x1) : 36,5

: 12,06 N

V2xN2 = V1xN1

V2 x 12,06 N = 100 mL x 0,01 N

V2 = 1N/mL : 12,06 N

V2 = 0,0795 mL

D. Pembahasan

Stoikiometri merupakan ilmu yang mempelajari kuantitas dari reaktan dan

produk dalam reaksi kimia (Chang,2005:74).Istilah stoikiometri berasal dari kata

dalam bahasa Yunani , yaitu stoicheon yang berarti elemen dan metron yang berarti

mengukur.Ringkasnya, stoikiometri berhubungan dengan perhitungan massa dan

volume reaktan, produk dalam reaksi kimia.

Dalam percobaan ini, ada tiga pembuatan larutan yang dilakukan yaitu

pembuatan H2SO4 1M dalam 100 Ml,CuSO4 1 M dalam 1 Ml, dan NaCl 1 ppm

sebanyak 100 mL dari 1000 ppm sebanyak 50 mL.

H2SO4 (asam sulfat) merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat.Zat ini

larut dalam air pada semua perbandingan.Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah

eksotermik .Selalu tambahkan asam ke dalam air dan jangann terbalik menambahkan

air ke dalam asam.Air memiliki massa jenis yang lebih rendah dari pada asam

sulfat ,sehingga apabila air di tambahkan ke dalam asam sulfat pekat maka ia akan

mendidih dan bereaksi dengan keras.Dalam percobaan ini dilakukan proses


15

pengenceran H2SO4 menggunakan Aquadest (H2O).Terlebih dahulu menghitung

volume larutan yang akan dibuat.Hal yang harus diperhatikan ialah leher labu takar

dikeringkan terlebih dahulu agar tidak terjadi penambahan volume pada saat

menghomogenkan larutan.Setelah larutan homogen masukkan ke dalam botol reagen

yang telah diberi label,nama dan tanggal pembuatan larutan tersebut.

CuSO4 merupakan senyawa garam.Bentuk anhidratnya berbentuk bubuk hijau

pucat atau putih abu-abu, sedangkan bentulk pentahidratnya berwarna biru

terang.Pembuatan larutan CuSO4 dimulai dengan menghaluskannya terlebih

dahulu,lalu dilarutkan dalam aquades.Agar larutan tidak jenuh maka CuSO4

dilarutkan sedikit demi sedikit.Yang perlu diperhatikan ialah keringkan leher labu

takar terlebih dahulu agar tidak terjadi penambahan volume pada saat

menghomogenkan larutan.Perhatikan juga keselamatan kerja saat berada di

laboratorium karena CuSO4 bersifat mengiritasi melalui kontak mata atau kulit

termasuk juga dengan menghirup serbuk dan debunya.

Pada percobaan pelarutan NaCl, pelarutan ini disebut hidrasi.Saat pelarutan

NaCl, pada air tidak terjadi perubahan warna karena larutan yang terbentuk adalah

larutan sejati atau komponen-komponennya tidak akan terpisah jika didiamkan dan

larutan tersebut adalah larutan yang tidak mempunyai bidang batas antara pelarut dan

zat terlarut.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Persamaan kimia merupakan penulisan simbolis dari sebuah reaksi kimia.

Rumusan kimia pereaksi ditulis di sebelah kiri persamaan dan rumus kimia

produk dituliskan di sebelah kanan. Suatu persamaan disebut setara jika

jumlah suatu unsur pada sebelah kiri persamaan sama dengan jumlah unsur

tersebut di sebelah kanan, dan dalam reaksi ionik, jumlah total muatan

harus setara juga.

2. Jumlah ion dan jumlah atom dalam larutan NaOH dan HCl yaitu

masing-masing jumlah ion sebanyak dua dan jumlah atom sebanyak dua

atom.

3. Teknik pembuatan pereaksi dari bahan-bahan kimia yaitu untuk pereaksi

dari padatan dilakukan penimbangan terlebih dahulu dan melarutkan

dengan aquades. Untuk pereaksi dari bahan kimia cairan dilakukan

pemipetan sampel dan pengenceran

B. Saran

Saran ntuk praktikum selanjutnya jika memungkinkan harus di laksanakan

secara langsung agar mudah di pahami oleh para mahasiswa dan mahasiswi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Alfian, Zul. 2009. Kimia Dasar, Medan : USU Press


Juwita, Ratulani. 2017. Kimia Dasar, Padang
Maghfiroh, Lailatul, dkk. 2016. “Identifikasi tingkat pemahaman konsep stoikiometri
pada pereaksi pembatas dalam jenis-jenis reaksi kimia siswa kelas X MIA
SMA Negeri Malang” dalam Jurnal Pembelajaran kimia Vol 2, Nomor
halaman (33-37), Malang: Universitas Negeri Malang

17

Anda mungkin juga menyukai