Anda di halaman 1dari 23

Laporan Lengkap

PERCOBAAN V

KECEPATAN REAKSI

NAMA : ATHALA KEVIN B.G MATURBONGS


NIM : H031181309
KELOMPOK : 14 (EMPAT BELAS)
HARI/TANGGAL PERCOBAAN : RABU/24 OKTOBER 2018
NAMA ASISTEN : RIZDA ARIFIN

LABORATORIUM KIMIA DASAR


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aplikasi kimia sebagian besar berfokus pada reaksi kimia dan

penggunaan komersial dari reaksi membutuhkan pengetahuan tentang beberapa

karakteristiknya, termasuk stoikiometri, energetik dan kecepatannya. Reaksi

didefinisikan oleh reaktan dan produknya, yang identitasnya harus dipelajari

dengan percobaan. Setelah reaktan dan produk diketahui, persamaan reaksi dapat

ditulis seimbang dan perhitungan stoikiometri dapat dilakukan. Karakteristik lain

yang sangat penting dari reaksi adalah spontanitasnya. Spontanitas mengacu pada

kecenderungan yang melekat untuk proses terjadi. Namun, itu tidak berarti apa-

apa tentang kecepatan. Spontan bukan berarti cepat. Ada banyak reaksi spontan

yang sangat lambat sehingga tidak ada reaksi nyata yang terjadi selama beberapa

minggu atau tahun pada suhu normal. Bidang kimia yang menyangkut laju reaksi

disebut kinetika kimia. Salah satu tujuan utama kinetika kimia adalah untuk

memahami langkah-langkah yang memungkinkan terjadinya reaksi. Rangkaian

langkah ini disebut mekanisme reaksi (Zumdahl dan Zumdahl, 2014).

Pada percobaan kali ini, akan dipelajari mengenai bagaimana kecepatan

reaksi berlangsung terhadap reaksi suatu senyawa dan faktor-faktor yang

mempengaruhi kecepatan reaksi berupa pengujian pengaruh kecepatan reaksi pada

suatu senyawa jika dilakukan pengenceran dan pencampuran dengan senyawa

lain, serta pengaruh senyawa pada saat diletakkan dalam media berupa air yang

panas dan air yang dingin.


1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

1.2.1 Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan ini adalah mengetahui perubahan laju reaksi pada

saat konsentrasi pereaksi dan produk dalam keadaan tertentu serta suhu tempat

berlangsungnya reaksi kimia.

1.2.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah:

1. Mempelajari pengaruh konsentrasi pada kecepatan reaksi.

2. Mempelajari pengaruh suhu pada kecepatan reaksi.

1.3 Prinsip Percobaan

Prinsip dari percobaan ini adalah menentukan kecepatan reaksi

berdasarkan pengaruh konsentrasi, dimana mereaksikan Na2S2O3 yang

konsentrasinya tetap dengan H2SO4 dengan konsentrasi bervariasi, begitupun

sebaliknya. Diamati waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi dan menentukan

kecepatan reaksi berdasarkan pengaruh suhu, dimana H2SO4 dan Na2S2O3 yang

konsentrasinya sama direaksikan pada suhu dingin, suhu kamar dan suhu panas.

Diamati waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kecepatan Reaksi

Laju reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimia yang berlangsung per

satuan waktu. Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang

dihasilkan tiap detik reaksi seperti pada persamaan (Purnami, dkk., 2015):

aA + bB → cAB

Dari persamaan di atas, maka laju reaksinya dapat dihitung menggunakan

persamaan (Purnami, dkk., 2015):

a. Berkurangnya kosentrasi A tiap satuan waktu,

-∆[A]
VA =
∆t

(1)

b. Berkurangnya kosentrasi B tiap satuan waktu,

-∆[B]
VB =
∆t

(2)

c. Bertambahnya kosentrasi AB tiap satuan waktu,

+∆[AB]
V=
∆t

(3)

Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi reaktan atau produk per satuan

waktu. Satuan untuk laju reaksi biasanya adalah molaritas per detik yaitu,
perubahan konsentrasi yang diukur dalam molaritas dibagi oleh interval waktu

yang diukur dalam detik (Brown, dkk., 2012).

Tingkat kecepatan reaksi senyawa kimia sangat berbeda. Beberapa reaksi,

seperti kombinasi natrium dan bromin, terjadi seketika. Reaksi yang lain, seperti

pengaratan pada besi, terjadi sangat lambat (McMurry, dkk., 2017).

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Kinetika reaksi merupakan cabang ilmu yang mempelajari reaksi kimia

secara kuantitatif dan juga mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhinya,

dimana beberapa faktor yang mempegaruhi kinetika sebuah reaksi adalah sebagai

berikut (Saputra, dkk., 2016):

a. Temperatur reaksi

Temperatur dapat mempengaruhi laju reaksi, yang dimana pada umumnya

apabila temperatur dinaikkan maka reaksi akan berlangsung lebih cepat.

Secara sistematis hubungan antara nilai tetapan laju reaksi (k) terhadap suhu

dapat dinyatakan dengan persamaan Arrhenius:

k = Ae-Ea/(RT) (4)

b. Kecepatan pengadukan

Kecepatan pengadukan akan berpengaruh terhadap laju reaksi, hal ini

disebabkan karena pengadukan akan mempercepat terjadinya tumbukan antar

partikel reaktan sehingga memaksimalkan laju reaksi.

c. Konsentrasi reaktan

Konsentrasi dapat mempengaruhi laju reaksi. Konsentrasi yang tinggi

menyebabkan banyaknya partikel sehingga memungkinkan lebih banyak

tumbukan dan itu membuka peluang semakin banyak tumbukan efektif yang

menghasilkan perubahan reaktan terkonversi menjadi produk.


Katalis adalah agen yang meningkatkan laju reaksi tanpa mereaksikan diri.

Katalis mempengaruhi jenis tumbukan yang mengarah ke reaksi. Untuk tabrakan

yang mengarah ke reaksi, bagaimanapun, harus terjadi dengan energi yang cukup

untuk memutuskan ikatan dan dengan orientasi yang sesuai untuk obligasi baru

untuk terbentuk di lokasi yang tepat (Brown, dkk., 2012).

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Bahan Percobaan

Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah H 2SO4 0,1 M,

Na2S2O3 0,1 M, korek api, air panas, air dingin, tissue roll dan aquades.

3.2 Alat Percobaan

Alat yang digunakan pada percobaan kali adalah tabung reaksi, stopwatch,

kaki tiga, rak tabung reaksi, gelas piala, pipet tetes, kawat kasa, termometer dan

spiritus.

3.3 Prosedur Percobaan

3.3.1 Pengaruh Konsentrasi H2SO4

Disiapkan 5 buah tabung reaksi dan tabung tersebut diisi dengan

5 mL larutan H2SO4 0,1 M (H2SO4 tetap). Diisi lima buah tabung reaksi yang lain

dengan larutan Na2S2O3 0,1 M yang bervolume masing-masing 5 mL, 4 mL, 3

mL, 2 mL dan 1 mL. Kemudian, diencerkan hingga volume 5 mL dengan

menggunakan aquades. Selanjutnya, dicampur isi tabung reaksi tersebut dari 5

sediaan pertama ke dalam masing-masing sediaan kedua dan bersamaan dengan


bercampurnya kedua zat tersebut, langkah selanjutnya adalah dihitung waktu bagi

senyawa untuk bereaksi menggunakan stopwatch. Kemudian, stopwatch

dimatikan setelah terjadi reaksi berupa keruhan pada larutan, hindari terjadinya

kekeruhan yang berlebihan pada larutan. Selanjutnya dicatat waktu yang

dibutukan larutan untuk membentuk keruhan dan ditentukan nilai m, k dan dibuat

persamaan kecepatan reaksinya.

3.3.2 Pengaruh Konsentrasi Na2S2O3

Disiapkan 5 buah tabung reaksi dan tabung tersebut diisi dengan

5 mL larutan H2SO4 0,1 M (Na2S2O3 tetap). Diisi lima buah tabung reaksi yang lain

dengan larutan H2SO4 0,1 M yang bervolume masing-masing 5 mL, 4 mL, 3 mL,

2 mL dan 1 mL. Kemudian, diencerkan hingga volume 5 mL dengan

menggunakan aquades. Selanjutnya, dicampur isi tabung reaksi tersebut dari 5

sediaan pertama ke dalam masing-masing sediaan kedua dan bersamaan dengan

bercampurnya kedua zat tersebut, langkah selanjutnya adalah dihitung waktu bagi

senyawa untuk bereaksi menggunakan stopwatch. Kemudian, stopwatch

dimatikan setelah terjadi reaksi berupa keruhan pada larutan, hindari terjadinya

kekeruhan yang berlebihan pada larutan. Selanjutnya dicatat waktu yang

dibutuhkan larutan untuk membentuk keruhan dan ditentukan nilai m, k dan

dibuat persamaan kecepatan reaksinya.

3.3.3 Pengaruh Suhu

Disiapkan 6 buah tabung reaksi dan diisi 3 buah tabung reaksi dengan

Na2S2O3 dan diisi 3 buah tabung reaksi yang lain dengan H2SO4. Kemudian,

dimasukkan sepasang tabung ke dalam gelas piala yang berisi air dingin (air es)

beberapa menit sehingga suhunya merata termasuk suhu larutannya. Selanjutnya,

diambil sepasang tabung reaksi (1 buah yang berisi H2SO4 dan 1 buah berisi
Na2S2O3). Dicampur isi tabung tersebut, dan bersamaan bercampurnya kedua zat

tersebut, langkah selanjutnya adalah dijalankannya stopwatch (tabung reaksi yang

berisi campuran H2SO4 dan Na2S2O3 tetap berada pada gelas piala yang berisi air

es). Kemudian stopwatch dimatikan setelah terjadi reaksi pada percobaan

pengaruh konsentrasi. Selanjutnya, dicatat waktu yang dibutuhkan larutan tersebut

untuk membentuk keruhan dan suhu reaksinya. Hal yang sama dilakukan pada

suhu ruangan dengan menggunakan air panas.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHAAN

4.1 Hasil Pengamatan

Tabel 1. Data laju reaksi Na2S2O3


No [Na2S2O3] (M) V M/s log [Na2S2O3] log V

1. 0,1 0,0015 -1 -2,82

2. 0,08 0,0008 -1,09 -3,09

3. 0,06 0,0005 -1,22 -3,30

4. 0,04 0,00017 -1,39 -3,76

5. 0,02 0,000035 -1,69 -4,45


Grafik Hubungan Log Konsentrasi Natrium
Tiosulfat vs Log V
0.0000
-1.8000 -1.6000 -1.4000 -1.2000 -1.0000 -0.8000
-0.5000

-1.0000

-1.5000

-2.0000 Log Konsentrasi vs Log V


Linear (Log Konsentrasi vs
Log V

-2.5000 Log V)

f(x) = 2.32 x − 0.51 -3.0000


R² = 1
-3.5000

-4.0000

-4.5000

-5.0000

Log Konsentrasi Natrium Tiosulfat

Grafik 1. Hubungan log [Na2S2O3] dengan log V


Tabel 2. Data laju reaksi H2SO4
No [H2SO4] (M) V M/s log [H2SO4] log V

1. 0,1 0,0020 -1 -1,69

2. 0,08 0,0015 -1,09 -2,82

3. 0,06 0,0011 -1,22 -2,95

4. 0,04 0,00068 -1,39 -3,16

5. 0,02 0,00026 -1,69 -3,58


Grafik Hubungan Log Konsentrasi Asam Sulfat vs
Log V
0.0000
-1.8000 -1.6000 -1.4000 -1.2000 -1.0000 -0.8000

-0.5000

-1.0000

-1.5000
Log Konsentrasi vs Log V
Linear (Log Konsentrasi vs
Log V

-2.0000 Log V)

f(x) = 2.19 x − 0.03


R² = 0.74 -2.5000

-3.0000

-3.5000

-4.0000

Log Konsentrasi Asam Sulfat

Grafik 2. Grafik hubungan log [H2SO4] dengan log V


4.2 Pembahasan

Pada percobaan kecepatan reaksi yang telah dilakukan diperoleh data

seperti yang terdapat pada tabel dan grafik. Dari tabel yang diperoleh dapat

dinyatakan bahwa kecepatan reaksi suatu zat, yang dalam percobaan ini adalah

asam sulfat (H2SO4) dan (Na2S2O3) akan semakin cepat ketika memiliki

konsentrasi yang lebih besar. Sebaliknya semakin rendah konsentrasi suatu zat
maka semakin lambat pula kecepatan reaksi yang terjadi. Percobaan ini telah

membuktikan teori yang menyatakan bahwa kecepatan reaksi berbanding lurus

dengan konsentrasi dan

suhu suatu zat. Pada tabel data yang diperoleh juga dapat dinyatakan bahwa laju

reaksi dari masing-masing zat memiliki kecepatan lajunya wlaupun memiliki

konsentrasi yang sama seperti yang tertera pada tabel Pada data perolehan,

kecepatan reaksi H2SO4 0,1 M jauh lebih cepat daripada Na 2S2O3 0,1 M. Tetapi,

pada H2SO4 pada konsentrasi 0,08 M, 0,06 M dan 0,04 M memiliki kecepatan

reaksi yang jauh lebih cepat daripada Na2S2O3 pada konsentrasi 0,08 M, 0,06 M

dan

0,04 M. Jadi, dapat dikatakan bahwa kecepatan reaksi dari suatu zat itu bersifat

relatif yang bergantung kepada konsentrasi zat dan zat yang dicampurkan atau

dipengaruhi beberapa faktor ketidaksengajaan saat praktikum, seperti tidak

sengaja mengocok zat dalam tabung reaksi yang dapat mempercepat kecepatan

reaksi yang terjadi pada zat tersebut.

Pada grafik hubungan antara log konsentrasi zat dan log V dapat

dijelaskan bahwa log konsentrasi pada grafik Na 2S2O3 mengalami kenaikan

kecepatan reaksi dengan konstan dan sejajar garis linear serta memiliki nilai R 2 =

0,998 dan nilai

y = 2,3171x-0,5109. Sedangkan pada grafik H2SO4 mengalami kenaikan yang

cukup besar pada saat log V = -3,58 dan keluar dari garis linear serta memiliki

nilai R2 = 0,7356 dan nilai y = 2,189x-0,0312.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan

Adapun keseimpulan dari percobaan ini yaitu:

1. Konsentrasi mempengaruhi kecepatan reaksi, semakin tinggi konsentrasi,

laju reaksi semakin cepat, sebaliknya semakin rendah konsentrasi laju rekasi

semakin lambat.

2. Suhu mempengaruhi kecepatan reaksi, semakin tinggi suhu, maka laju reaksi

juga semakin cepat. Sebaliknya semakin rendah suhu, maka laju reaksi

semakin lambat.

5.2 Saran

Saran untuk praktikum yaitu sebaiknya materi dan waktu praktikum

ditambah, agar praktikan dapat lebih mengerti dan memahami tentang percobaan

yang dilakukan. Saran untuk asisten yaitu tetap mempertahankan sikap keramahan

dan kebaikannya kepada praktikan serta untuk kak Dinda sangatlah baik dan

cantik.

DAFTAR PUSTAKA
Brown, T.L., Lemay, Jr., H.E., Bursten, B.E., Murphy, C.J., dan Woodward, P.M.,
2012, Twelfh Edition Chemistry The Central Science, Pearson
Education, Inc., USA.

McMurry, J.E., Fay, R.C., dan Fantini, J., 2017, Chemisrty Sixth Edition, Pearson
Education, Inc., USA.

Purnami, Wardana, ING., Veronika, K., 2015, Pengaruh Penggunaan Katalis


Terhadap Laju dan Efisiensi Pembentukan Hidrogen, Jurnal
Rekayasa Mesin, 6(1) : 51-59.

Saputra, F., Fadli, A., dan Amri, A. 2016, Kinetika Reaski pada Sintesis
Hidroksiapatit dengan Metode Presipitasi, Jurnal Jom FTEKNIK,
3(1) : 1-6.

Zumdahl, S.S. dan Zumdahl, S.A., 2014, Chemistry Ninth Edition, Brooks Cole,
USA.

Lampiran 1. Perhitungan
1. Pengenceran Larutan

A. Pengenceran Na2S2O3

1) Untuk 5 mL Na2S2O3

V1 × M1 = V2 × M2

5 mL × 0,1 M = 5 mL × M2

M2 = 0,1 M

2) Untuk 4 mL Na2S2O3

V1 × M1 = V2 × M2

4 mL × 0,1 M = 5 mL × M2

M2 = 0,08 M

3) Untuk 3 mL Na2S2O3

V1 × M1 = V2 × M2

3 mL × 0,1 M = 5 mL × M2

M2 = 0,06 M

4) Untuk 2 ml Na2S2O3

V1 × M1 = V2 × M2

2 mL × 0,1 M = 5 mL × M2

M2 = 0,04 M

5) Untuk 1 mL Na2S2O3

V1 × M1 = V2 × M2

1 mL × 0,1 M = 5 mL × M2

M2 = 0,02 M
B. Pengenceran H2SO4

1) Untuk 5 mL H2SO4
V1 × M1 = V2 × M2

5 mL × 0,1 M = 5 mL × M2

M2 = 0,1 M

2) Untuk 4 mL H2SO4

V1 × M1 = V2 × M2

4 mL × 0,1 M = 5 mL × M2

M2 = 0,08 M

3) Untuk 3 mL H2SO4

V1 × M1 = V2 × M2

3 mL × 0,1 M = 5 mL × M2

M2 = 0,06 M

4) Untuk 2 mL H2SO4

V1 × M1 = V2 × M2

2 mL × 0,1 M = 5 mL × M2

M2 = 0,04 M

5) Untuk 1 mL H2SO4

V1 × M1 = V2 × M2

1 mL × 0,1 M = 5 mL × M2

M2 = 0,02 M

2. Pengaruh Na2S2O3

1) [ Na2S2O3]awal = 0,1 M
5 mL
[ Na2S2O3]akhir = 0,1 M ×
10 mL
[ Na2S2O3]akhir = 0,05 M
-d [ Na2 S2 O 3 ] [ Na2 S2 O3 ]awal - [ Na2 S2 O3 ]akhir
V1 = =
dt dt
- ( 0,05 M - 0,1 M )
=
33 s
r

-(-0,05 M )
=
33 s

0,05 M
=
33 s

M
V1 = 0,0015
s

2) [ Na2S2O3]awal = 0,08 M

5 mL
[ Na2S2O3]akhir = 0,08 M ×
10 mL

[ Na2S2O3]akhir = 0,04 M

V2 =
-d [ Na2 S2 O 3 ]
=
[ Na2 S2 O3 ]awal - [ Na2 S2 O3 ]akhir
dt dt

- ( 0,04 M - 0,08 M )
= 50 s

-(-0,04 M )
= 50 s

0,04 M
= 50 s

M
V2 = 0,0008
s

3) [ Na2S2O3]awal = 0,06 M

5 mL
[ Na2S2O3]akhir = 0,06 M ×
10 mL

[ Na2S2O3]akhir = 0,03 M

V3 =
-d [ Na2 S2 O 3 ]
=
[ Na2 S2 O3 ]awal - [ Na2 S2 O3 ]akhir
dt dt

- ( 0,03 M - 0,06 M )
=
60 s

-(-0,03 M )
=
60 s
0,03 M
=
60 s

M
V3 = 0,0005
s

4) [ Na2S2O3]awal = 0,04 M

5 mL
[ Na2S2O3]akhir = 0,04 M ×
10 mL
= 0,02 M
-d [ Na2 S2 O3 ] [ Na2 S2 O3 ]awal - [ Na2 S2 O3 ]akhir
V4 = =
dt dt
- ( 0,02 M - 0,04 M )
=
119 s
-(-0,02 M )
=
119 s
0,02 M
=
119 s
M
V4 = 0,00017
s
5) [ Na2S2O3]awal = 0,02 M

5 mL
[ Na2S2O3]akhir = 0,02 M ×
10 mL
[ Na2S2O3]akhir = 0,01 M

V5 =
-d [ Na2 S2 O 3 ]
=
[ Na2 S2 O3 ]awal - [ Na2 S2 O3 ]akhir
dt dt
- ( 0,01 M - 0,02 M )
= 286 s

-(-0,01 M )
= 286 s

0,01 M
= 286 s

M
V5 = 0,000035
s
Lampiran 2. Bagan Kerja

1. Pengaruh Konsentrasi Na2S2O3


Na2S2O3

- Disiapkan 10 tabung reaksi yang bersih dan kering.

- 5 tabung pertama diisi dengan 5 mL H2SO4 0,1 M

- 5 tabung kedua berikutnya diisi dengan 5 mL, 4 mL, 3 mL, 2 mL,

1 mL, Na2S2O3 0,1 M, diencerkan hingga volume 5 mL dengan

aquades.

- 5 tabung pertama dan kedua dicampur, dan bersamaan dengan

bercampurnya kedua zat tersebut, stopwatch dijalankan.

- Stopwatch dihentikan setelah ada reaksi (keruh), hindari kekeruhan

berlebihan.

- Dicatat waktu yang digunakan ditentukan nilai m, k dan dibuat

persamaan reaksinya.

- Dicatat waktu yang digunakan ditentukan nilai m, k dan dibuat

persamaan reaksinya.

Hasil
2. Pengaruh Konsentrasi H2SO4
H2SO4

- Disiapkan 10 tabung reaksi yang bersih dan kering.

- 5 tabung pertama diisi dengan 5 mL Na2S2O3 0,1 M

- 5 tabung kedua berikutnya diisi dengan 5 mL, 4 mL, 3 mL, 2 mL,

1 mL, H2SO4 0,1 M, diencerkan hingga volume 5 mL dengan

aquades.

- 5 tabung pertama dan kedua di campur, dan bersamaan dengan

bercampurnya kedua zat tersebut, stopwatch dijalankan.

- Stopwatch dihentikan setelah ada reaksi (keruh), hindari kekeruhan

yang berlebihan.

- Dicatat waktu yang digunakan ditentukan nilai m, k dan dibuat

persamaan reaksinya.

- Dicatat waktu yang digunakan ditentukan nilai m, k dan dibuat

persamaan reaksinya.

Hasil
3. Pengaruh Suhu
H2SO4 dan Na2S2O3

- 3 buah tabung diisi dengan Na2SO3 dan 3 buah tabung lainnya

diisi dengan H2SO4.

- Dimasukkan sepasang tabung reaksi (ad-2) ke dalam gelas piala

yang berisi air dingin (air es).

- Diambil sepasang tabung reaksi (1 tabung yang berisi Na 2SO3 dan

1 tabung yang berisi H2SO4).

- Dicampurkan isi tabung tersebut. Kemudian dijalankan stopwatch.

- Stopwatch dimatikan.

- Dicatat waktu yang digunakan dan suhu reaksi.

- Diberi perlakuan yang sama untuk air panas dan suhu ruangan.
Hasil
Lampiran 3. Dokumentasi

Gambar 1. Hasil percobaan dengan konsentrasi larutan H2SO4 tetap.


Gambar 2. Hasil percobaan dengan konsentrasi larutan Na2S2O tetap.

Gambar 3. Hasil Percobaan untuk Pengaruh Suhu


Gambar 4. Foto bersama kakak asisten cantik

Anda mungkin juga menyukai