PERCOBAAN V
KECEPATAN REAKSI
PENDAHULUAN
dengan percobaan. Setelah reaktan dan produk diketahui, persamaan reaksi dapat
yang sangat penting dari reaksi adalah spontanitasnya. Spontanitas mengacu pada
kecenderungan yang melekat untuk proses terjadi. Namun, itu tidak berarti apa-
apa tentang kecepatan. Spontan bukan berarti cepat. Ada banyak reaksi spontan
yang sangat lambat sehingga tidak ada reaksi nyata yang terjadi selama beberapa
minggu atau tahun pada suhu normal. Bidang kimia yang menyangkut laju reaksi
disebut kinetika kimia. Salah satu tujuan utama kinetika kimia adalah untuk
lain, serta pengaruh senyawa pada saat diletakkan dalam media berupa air yang
Maksud dari percobaan ini adalah mengetahui perubahan laju reaksi pada
saat konsentrasi pereaksi dan produk dalam keadaan tertentu serta suhu tempat
kecepatan reaksi berdasarkan pengaruh suhu, dimana H2SO4 dan Na2S2O3 yang
konsentrasinya sama direaksikan pada suhu dingin, suhu kamar dan suhu panas.
TINJAUAN PUSTAKA
satuan waktu. Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang
dihasilkan tiap detik reaksi seperti pada persamaan (Purnami, dkk., 2015):
aA + bB → cAB
-∆[A]
VA =
∆t
(1)
-∆[B]
VB =
∆t
(2)
+∆[AB]
V=
∆t
(3)
Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi reaktan atau produk per satuan
waktu. Satuan untuk laju reaksi biasanya adalah molaritas per detik yaitu,
perubahan konsentrasi yang diukur dalam molaritas dibagi oleh interval waktu
seperti kombinasi natrium dan bromin, terjadi seketika. Reaksi yang lain, seperti
dimana beberapa faktor yang mempegaruhi kinetika sebuah reaksi adalah sebagai
a. Temperatur reaksi
Secara sistematis hubungan antara nilai tetapan laju reaksi (k) terhadap suhu
k = Ae-Ea/(RT) (4)
b. Kecepatan pengadukan
c. Konsentrasi reaktan
tumbukan dan itu membuka peluang semakin banyak tumbukan efektif yang
yang mengarah ke reaksi, bagaimanapun, harus terjadi dengan energi yang cukup
untuk memutuskan ikatan dan dengan orientasi yang sesuai untuk obligasi baru
BAB III
METODE PERCOBAAN
Na2S2O3 0,1 M, korek api, air panas, air dingin, tissue roll dan aquades.
Alat yang digunakan pada percobaan kali adalah tabung reaksi, stopwatch,
kaki tiga, rak tabung reaksi, gelas piala, pipet tetes, kawat kasa, termometer dan
spiritus.
5 mL larutan H2SO4 0,1 M (H2SO4 tetap). Diisi lima buah tabung reaksi yang lain
dimatikan setelah terjadi reaksi berupa keruhan pada larutan, hindari terjadinya
dibutukan larutan untuk membentuk keruhan dan ditentukan nilai m, k dan dibuat
5 mL larutan H2SO4 0,1 M (Na2S2O3 tetap). Diisi lima buah tabung reaksi yang lain
dengan larutan H2SO4 0,1 M yang bervolume masing-masing 5 mL, 4 mL, 3 mL,
bercampurnya kedua zat tersebut, langkah selanjutnya adalah dihitung waktu bagi
dimatikan setelah terjadi reaksi berupa keruhan pada larutan, hindari terjadinya
Disiapkan 6 buah tabung reaksi dan diisi 3 buah tabung reaksi dengan
Na2S2O3 dan diisi 3 buah tabung reaksi yang lain dengan H2SO4. Kemudian,
dimasukkan sepasang tabung ke dalam gelas piala yang berisi air dingin (air es)
diambil sepasang tabung reaksi (1 buah yang berisi H2SO4 dan 1 buah berisi
Na2S2O3). Dicampur isi tabung tersebut, dan bersamaan bercampurnya kedua zat
berisi campuran H2SO4 dan Na2S2O3 tetap berada pada gelas piala yang berisi air
untuk membentuk keruhan dan suhu reaksinya. Hal yang sama dilakukan pada
BAB IV
-1.0000
-1.5000
-2.5000 Log V)
-4.0000
-4.5000
-5.0000
-0.5000
-1.0000
-1.5000
Log Konsentrasi vs Log V
Linear (Log Konsentrasi vs
Log V
-2.0000 Log V)
-3.0000
-3.5000
-4.0000
seperti yang terdapat pada tabel dan grafik. Dari tabel yang diperoleh dapat
dinyatakan bahwa kecepatan reaksi suatu zat, yang dalam percobaan ini adalah
asam sulfat (H2SO4) dan (Na2S2O3) akan semakin cepat ketika memiliki
konsentrasi yang lebih besar. Sebaliknya semakin rendah konsentrasi suatu zat
maka semakin lambat pula kecepatan reaksi yang terjadi. Percobaan ini telah
suhu suatu zat. Pada tabel data yang diperoleh juga dapat dinyatakan bahwa laju
konsentrasi yang sama seperti yang tertera pada tabel Pada data perolehan,
kecepatan reaksi H2SO4 0,1 M jauh lebih cepat daripada Na 2S2O3 0,1 M. Tetapi,
pada H2SO4 pada konsentrasi 0,08 M, 0,06 M dan 0,04 M memiliki kecepatan
reaksi yang jauh lebih cepat daripada Na2S2O3 pada konsentrasi 0,08 M, 0,06 M
dan
0,04 M. Jadi, dapat dikatakan bahwa kecepatan reaksi dari suatu zat itu bersifat
relatif yang bergantung kepada konsentrasi zat dan zat yang dicampurkan atau
sengaja mengocok zat dalam tabung reaksi yang dapat mempercepat kecepatan
Pada grafik hubungan antara log konsentrasi zat dan log V dapat
kecepatan reaksi dengan konstan dan sejajar garis linear serta memiliki nilai R 2 =
cukup besar pada saat log V = -3,58 dan keluar dari garis linear serta memiliki
BAB V
laju reaksi semakin cepat, sebaliknya semakin rendah konsentrasi laju rekasi
semakin lambat.
2. Suhu mempengaruhi kecepatan reaksi, semakin tinggi suhu, maka laju reaksi
juga semakin cepat. Sebaliknya semakin rendah suhu, maka laju reaksi
semakin lambat.
5.2 Saran
ditambah, agar praktikan dapat lebih mengerti dan memahami tentang percobaan
yang dilakukan. Saran untuk asisten yaitu tetap mempertahankan sikap keramahan
dan kebaikannya kepada praktikan serta untuk kak Dinda sangatlah baik dan
cantik.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, T.L., Lemay, Jr., H.E., Bursten, B.E., Murphy, C.J., dan Woodward, P.M.,
2012, Twelfh Edition Chemistry The Central Science, Pearson
Education, Inc., USA.
McMurry, J.E., Fay, R.C., dan Fantini, J., 2017, Chemisrty Sixth Edition, Pearson
Education, Inc., USA.
Saputra, F., Fadli, A., dan Amri, A. 2016, Kinetika Reaski pada Sintesis
Hidroksiapatit dengan Metode Presipitasi, Jurnal Jom FTEKNIK,
3(1) : 1-6.
Zumdahl, S.S. dan Zumdahl, S.A., 2014, Chemistry Ninth Edition, Brooks Cole,
USA.
Lampiran 1. Perhitungan
1. Pengenceran Larutan
A. Pengenceran Na2S2O3
1) Untuk 5 mL Na2S2O3
V1 × M1 = V2 × M2
5 mL × 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,1 M
2) Untuk 4 mL Na2S2O3
V1 × M1 = V2 × M2
4 mL × 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,08 M
3) Untuk 3 mL Na2S2O3
V1 × M1 = V2 × M2
3 mL × 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,06 M
4) Untuk 2 ml Na2S2O3
V1 × M1 = V2 × M2
2 mL × 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,04 M
5) Untuk 1 mL Na2S2O3
V1 × M1 = V2 × M2
1 mL × 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,02 M
B. Pengenceran H2SO4
1) Untuk 5 mL H2SO4
V1 × M1 = V2 × M2
5 mL × 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,1 M
2) Untuk 4 mL H2SO4
V1 × M1 = V2 × M2
4 mL × 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,08 M
3) Untuk 3 mL H2SO4
V1 × M1 = V2 × M2
3 mL × 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,06 M
4) Untuk 2 mL H2SO4
V1 × M1 = V2 × M2
2 mL × 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,04 M
5) Untuk 1 mL H2SO4
V1 × M1 = V2 × M2
1 mL × 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,02 M
2. Pengaruh Na2S2O3
1) [ Na2S2O3]awal = 0,1 M
5 mL
[ Na2S2O3]akhir = 0,1 M ×
10 mL
[ Na2S2O3]akhir = 0,05 M
-d [ Na2 S2 O 3 ] [ Na2 S2 O3 ]awal - [ Na2 S2 O3 ]akhir
V1 = =
dt dt
- ( 0,05 M - 0,1 M )
=
33 s
r
-(-0,05 M )
=
33 s
0,05 M
=
33 s
M
V1 = 0,0015
s
2) [ Na2S2O3]awal = 0,08 M
5 mL
[ Na2S2O3]akhir = 0,08 M ×
10 mL
[ Na2S2O3]akhir = 0,04 M
V2 =
-d [ Na2 S2 O 3 ]
=
[ Na2 S2 O3 ]awal - [ Na2 S2 O3 ]akhir
dt dt
- ( 0,04 M - 0,08 M )
= 50 s
-(-0,04 M )
= 50 s
0,04 M
= 50 s
M
V2 = 0,0008
s
3) [ Na2S2O3]awal = 0,06 M
5 mL
[ Na2S2O3]akhir = 0,06 M ×
10 mL
[ Na2S2O3]akhir = 0,03 M
V3 =
-d [ Na2 S2 O 3 ]
=
[ Na2 S2 O3 ]awal - [ Na2 S2 O3 ]akhir
dt dt
- ( 0,03 M - 0,06 M )
=
60 s
-(-0,03 M )
=
60 s
0,03 M
=
60 s
M
V3 = 0,0005
s
4) [ Na2S2O3]awal = 0,04 M
5 mL
[ Na2S2O3]akhir = 0,04 M ×
10 mL
= 0,02 M
-d [ Na2 S2 O3 ] [ Na2 S2 O3 ]awal - [ Na2 S2 O3 ]akhir
V4 = =
dt dt
- ( 0,02 M - 0,04 M )
=
119 s
-(-0,02 M )
=
119 s
0,02 M
=
119 s
M
V4 = 0,00017
s
5) [ Na2S2O3]awal = 0,02 M
5 mL
[ Na2S2O3]akhir = 0,02 M ×
10 mL
[ Na2S2O3]akhir = 0,01 M
V5 =
-d [ Na2 S2 O 3 ]
=
[ Na2 S2 O3 ]awal - [ Na2 S2 O3 ]akhir
dt dt
- ( 0,01 M - 0,02 M )
= 286 s
-(-0,01 M )
= 286 s
0,01 M
= 286 s
M
V5 = 0,000035
s
Lampiran 2. Bagan Kerja
aquades.
berlebihan.
persamaan reaksinya.
persamaan reaksinya.
Hasil
2. Pengaruh Konsentrasi H2SO4
H2SO4
aquades.
yang berlebihan.
persamaan reaksinya.
persamaan reaksinya.
Hasil
3. Pengaruh Suhu
H2SO4 dan Na2S2O3
- Stopwatch dimatikan.
- Diberi perlakuan yang sama untuk air panas dan suhu ruangan.
Hasil
Lampiran 3. Dokumentasi