Anda di halaman 1dari 17

PENENTUAN RUMUS EMPIRIS SUATU SENYAWA

(Laporan praktikum Kimia Dasar)

Oleh :

Nahla Sabrina Nurjanah

2214221044

JURUSAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Penentuan rumus empiris suatu senyawa

Nama : Nahla Sabrina Nurjanah

NPM : 2214221044

Jurusan : Perikanan Dan Ilmu Kelautan

Program Studi : Ilmu Kelautan

Fakultas : Pertanian

Universitas : Lampung

Bandar Lampung, 12 September 2022

Mengetahui,

Asisten Dosen

Tuti Adawiyah

2214111008
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumus empiris suatu senyawa menyatakan nisbah terkecil jumlah atom yang
terdapat dalam senyawa tersebut. Rumus sebenarnya untuk semua unsur dalam
senyawa dinamakan rumus molekul. Misalnya hidrogen peroksida mempunyai
rumus nyata H2O2 ini berarti rumus empirisnya HO. Asetilena ialah gas yang
digunakan untuk mengelas, dan benzena adalah pelarut cair. Sifat fisis dan kimia
kedua zat ini berbeda, tetapi rumus empirisnya sama, yaitu CH. Rumus molekul
asetilena C2­H2, sedangkan rumus molekul benzena C6H6.

Menurut sejarah rumus empiris ditentukan lewat penggabungan nisbah bobot dari
unsur­unsurnya. Ini merupakan langkah yang penting untuk menentukan daya
gabung suatu unsur. Baru­baru ini, unsur sintetik lawrensium diketahui
mempunyai daya gabung 3 berdasarkan percobaan rumus empiris lawrensium
radioaktif bergabung dengan klorin membentuk lawrensium klorida dengan rumus
LrCl3.

Untuk penulisan rumus empiris walau tak ada aturan yang ketat tetapi umumnya
untuk zat anorganik, unsure logam atau hydrogen ditulis terlebih dahulu, diikuti
dengan non logam atau metalloid dan akhirnya oksigen, sedangkan untuk zat­zat
organic aturan yang umumnya berlaku adalah C, H, O, N, S, P.

Berdasarkan beberapa percobaan yang dilakukan rumus empiris ditentukan lewat


penggabungan nisbah bobot dari unsure­unsurnya. Ini merupakan langkah yang
penting untuk memperlihatkan sifat berkala dan unsur­unsur. Secara sederhana
penentuan rumus empiris suatu senyawa dapat dilakukan dengan cara eksperimen.
Dengan menentukan persentase jumlah unsur­unsur yang terdapat dalam zat
tersebut, memakai metoda analisis kimia kuantitatif. Disamping itu ditentukan
pula massa molekul relative senyawa tersebut. Untuk menyatakan rumus empiris
dilakukan dengan perhitungan senyawa.

Rumus empiris merupakan rumus perbandingan jumlah mol unsur­unsur yang


menyusun suatu senyawa. Menentukan rumus empiris berarti menghitung jumlah
mol unsure­unsur kemudian membandingkannya. Dalam penentuan tersebut
diperlukan sejumlah data, yaitu : massa unsur, perbandingan massa unsure atau
persentase, dan massa atom relative (Ar) unsure tersebut.

Adapun rumus molekul senyawa merupakan rumus kimia yang menggambarkan


jumlah atom dan unsure penyusun senyawa. Dalam penentuan rumus molekul,
perlu ditentukan terlebih dahulu empirisnya. Selanjutnya, denganm menggunakan
data massa molekul relative (Mr) senyawa dapat ditentukan rumus molekulnya.

Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengikat molekul­molekul air. Molekul air
yang terikat dinamakan molekul hidrat. Penentuan jumlah molekul hidrat yang
terikat dilakukan dengan cara memanaskan garam terhidrat (mengandung air)
menjadi garam anhidrat (tidak mengandung air).

1.2 Tujuan Praktikum

a. mencari rumus empiris suatu senyawa

b. mempelajari data untuk menghitung runus empiris suatu senyawa berdasarkan


hukum stoikiometri
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Rumus empiris adalah rumus paling sederhana yang menyatakan perbandingan


atom­atom dari berbagai unsur pada senyawa. Sementara rumus molekul adalah
rumus yang menyatakan jumlah atom setiap unsur dalam suatu molekul zat.
Misalkan rumus empiris glukosa adalah CH2O, ini menyatakan bahwa jumlah
atom karbon,hidrogen,dan oksigen memiliki perbandingan 1 : 2 : 1 . bila rumus
molekul diketahui jelas akan lebih baik karena lebih banyak informasi yang
didapatkan namun demikian dalam beberapa padatan dan cairan tidak ada molekul
kecil yang benar­benar unik, sehingga rumus kimia bermakna adalah rumus
empiris ( Petrucci, 2012 :) .

Rumus empiris merupakan rumus molekul yang diperoleh dari percobaan contoh ,
rumus molekul benzena adalah C2H6 , rumus empirisnya adalah CH . rumus
molekul hidrogen peroksida adalah H2O2 , Rumus empirisnya HO . Rumus
empiris dapat juga menunjukkan rumus molekul apabila tidak ada informasi
massa molekul relatifnya , tetapi jika massa molekulnnya diketahui misalnya 92,
maka NO2 merupakan rumus empiris karena rumus molekulnya adalah N2O4.
Untuk menentukan rumus empiris perlu terlebih dahulu menentukan komposisi
massa dari cuplikan senyawa yang ditentukan melalui percobaan seperti diuraikan
diatas. Selanjutnya, data tersebut bersama­sama dengan massa atom relatif untuk
penyusun senyawa digunakan untuk menghitung nilai perbandingan yang paling
sederhana dari atom­atom penyusun cuplikan senyawa itu ( Sunarya , 2013 )
Rumus molekul Suatu rumus molekul menyatakan jumlah atom yang
sederhananya dari setiap unsur dalam unsur molekul. Rumus molekul dapat
membedakan antara zat­zat yang berbeda tetapi mempunyai rumus empiris yang
sama yaitu CH atau asetilena dan benzena , tetapi rumus molekul asetilena C2H2
dan rumus benzena adalah C6H6 jika suatu zat terbentuk molekulnya dapat
ditentukan dari rumus empiris dan massa atom relatif ( Ahmad ,2011 )

Adapun rumus molekul senyawa merupakan rumus kimia yang menggambarkan


jumlah atom dan unsur penyusun senyawa. Dalam penentuan rumus molekul,
perlu ditentukan terlebih dahulu empirisnya. Selanjutnya dengan menggunakan
data massa molekul relatif (Mr) senyawa dapat ditentukan rumus molekul
nya..Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengikat molekul molekul air.
Molekul molekul air yang terikat dinamakan molekul hidrat. Penentuan jumlah
molekul hidrat yang terikat dilakukan dengan cara memanaskan garam terhidrat
(mengandung air) menjadi garam anhidrat yang tidak mengandung air (Suwandi,
2013).

Presentase air pada beberapa sampel dapat ditentukan secara tida langsung.
Pemanasan akan menguapkan air dan jika ditimbang ulang terjadi penyusutan
bobot contoh. Besarnya penyusutan merupakan bobot air yang ada, dan hal ini
dianggap tak ada gas lain yang dihasilkan dalam proses ini. Jika dilakukan pada
senyawa yang diketahui, rumus hidrat dapat diketahui (Tim Kimia Dasar, 2017).
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat dilaksanakan pada hari Senin ,3 Oktober 2022 pukul 13:00­
15:00 WIB di Lampung, Bandar Lampung , Indonesia

3.2 Alat Dan Bahan

Dalam praktikum kali ini ada beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan seperti;
pemanas,gelas arloji,timbangan analitik,cawan porselin,penjepit,pipet ukur,rubber
bulb, pita tembaga , 4M HNO3

3.3 Prosedur Kerja

Dalam melakukan praktikum kita harus memperhatikan Langkah kerja seperti


berikut
Menyiapkan cawan porselin yang telah diketahu bobotnya

Memasukan sekitar 0,5 gram logam tembaga kedalam cawan

Menambahkan 10 ml asam nitrat 4M dan tutup dengan gelas arloji

Dipanaskan, lalu dilanjutkan sampai logam tembaga larut dan sampai


terbentuk kristal hitam

Pemanasan dilanjutkan sampai logam terbentukkristal kekuningan lalu


dinginkan dalan suhu ruang
Selanjutnya menimbang cawan beserta isinya

Selanjutnya tentukan rumus empiris dari oksidasi tembaga berikut

Hasil
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut ;

Menggunakan rumus :

Cu + 4HNO2 = CuNO2 + 2NO 2H2O + O2

Berat logam Cu adalah 0,5 gram

Asam nitrar adalah 10 ml

Berat cawan 14,7648 gr


Berat akhir yang diperolrh dan hasil pemanasan dari Cu ( tembaga ) dan asam
nitrat yang sudah mongering adalah 155,1 gr.

Waktu perubahan warna;

14:07 cairan berwarna kuning kecoklatan

14:22 cairan menjadi warna biru

14:50 cairan menyusut dan berubah menjadi hijau

14:55 cairan menyusut dan berubah menjadi hijau kehitaman

15:02 warna akhir menjadi hitam

4.2 Pembahasan

Dari data hasil praktikum ini dapat dirumuskan reaksinya dan hasil yang diperoleh
adalah 155,1 gr.Berat dari logam ditambah dengan asam nitrat lalu di taruh
dicawan dan di tutup dengan gelas arloji lalu dipanaskan. Setelahnya dapat
membentuk cairan berwarna kuning kecoklatan, lalu beberapa saat kemudian
berubah warna menjadi biru. Setelahnya berwarna hijau dan sedikit demi sedikit
larutan menyurut lalu berubah menjadi hitam , hingga akhirnya berubah menjadi
warna hitam ke hijauan.

Banyak garam organik dan zat­zat lain merupakan hidrat, yaitu mengandung air
kristal , artinya molekul­molekul zat tersebut bersama­sama dengan molekul air
membentuk kristal . jumlah molekul air tidak tentu tapi untuk kristal tentu yang
stabil ada perbandingan pasti antara jumlah molekul senyawa dan air contoh :
kristal C2SO4 . 5H2O . rumus ini menyatakan bahwa 1 molekul garan bersama­
sama dengan 5 molekul air membentuk kristal yang stabil . bila kristal ini
dikeringkan air dengan akibat bangunan kristal ambruk (kristal hancur) menjadi
serbuk yang halus . jika sebuah air meninggalkan kristal, hidrat berubah menjadi
antihidrat atau bebas air

Sebelum kita melakukan percobaan ini, kita harus mempersiapkan alat dan
bahannya terlebih dahulu. Setelah itu, barulah kita melakukan percobaan menurut
prosedur kerja masing­masing.Asbut tembaga

Pada percobaan ini, kita menggunakan CuNO3 (berwarna biru). Bila Cu + HNO3
CuNO3 + 1/2 H2. Hal ini CuNO3 direaksikan dengan air maka akan
menghasilkan warna putih kembali.

Busa hitam.Dalam percobaan busa hitam ini, bahan yang digunakan adalah gula
pasir dan asam sulfat. Gula pasir dimasukkan ke gelas piala secukupnya. Lalu
ditambahkan asam sulfat hingga mengenai separuh gula pasir. Gula pasir yang
diberi asam sulfat itu akan berubah menjadi warna hitam, lalu menggumpal
seperti busa hitam. Kalor.Pada percobaan kali ini, digunakan etanol sebagai bahan
dasar, lalu direndamkan kedalamnya kertas saring. Setelah kertas saring basah,
diangkat, diperas, lalu dibakar. Pada kertas saring yang dibasahi dengan campuran
etanol dan aquades akan terdapat api warna biru. Alkohol dengan rantai karbon
yang panjang akan semakin sukar larut dalam air, tetapi etanol dapat larut
sempurna dalam air sehingga kalau dibakar dapat menghasilkan gas CO2.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan praktikum, maka dapat disimpulkan :

1. Dengan adanya percobaan praktikum diperoleh pengalaman dalam mencatat


data dan menjelaskan data pengamatan ke dalam pembahasan.

2. Dengan adanya percobaan diperoleh keterampilan dan pengetahuan tentang


mencari rumus empiris suatu senyawa.

3. Dalam melakukan perlu kehati­hatian dan ketelitian, karena bahan kimia


banyak yang berbahaya.
5.2 Saran

Seharusnya laboratorium menyediakan sarung tangan untuk melakukan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,Hiskia,dkk.2011. Kimia Dasar 1 .Depdikbud.Jakarta

Petrucci,Raip.2012 .kimia dasar . Erlangga. Jkarta

Sunarya,yayan.2013. Kimia dasar 2 .CV Yrama Widya.Bandung

Suwandi.2013. Rumus Kimia .Erlangga.Jakarta

Tim Kimia Dasar . 2017. Penentuan praktikum Kimia Dasar . Universitas Jambi
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai