Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

KIMIA DASAR
REAKSI-REAKSI KIMIA

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ANGGI WULANDARI


NIM : F201701006
KELAS : K1 FARMASI
KELOMPOK : I (SATU)
BATCH :A
NAMA ASISTEN : KAK KHUSNUL

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


STIKES MANDALA WALUYA
KENDARI
2017
BAB 1
PEMBAHASAN

1.1 latar Belakang


Reaksi kimia adalah suatu proses reaksi antara senyawa yang
mengakibatkan perubahan struktur dan molekul. Dalam suatu reaksi terjadi proses
ikatan dimana senyawa pereaksi bercaksi menghasilkan senyawa baru (produk).
Dalam kimia reaksi itu merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat
kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantitatif. Adapun beberapa tujuan yang
dilakukan dalam percobaan kali ini salah satunya yaitu, dapat mengamati tanda-
tanda terjadinya reaksi. Reaksi-reaksi kimia dapat dilihat dari adanya perubahan.
Perubahan tersebut diantaranya yaitu, terjadinya perubahan warna, perubahan
wujud, timbu gas, adanya endapan, dan perubahan suhu.
Perubahan reaksi kimia sanagat penting karena meruapakan. Kemampuan
dasar untuk praktikum-praktikum selanjutnya. Serta kita dapat mempelajari jenis
reaksi kimia diantaranya yaitu, reaksi penggabungan, reaksi penguraian, reaksi
penggantian, reaksi penggantian rangkap dan reaksi netralisasi. Pada percobaan
kali ini, kita dapat mengamati terjadinya reaksi dari senyawa dengan cara
mereaksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan dengan adanya perubahan
baik perubahan warna, bau, suhu, timbulnya suhu dan endapan. Dan dapat
menuliskan persamaanreaksi dengan cara mereaksikan.
1.2 Tujuan perobaan
a. Mengetahui macam-macam reaksi kimia
b. Mengetahui cara mereaksikan senyawa kimia

1.3 manfaat percobaan


Kita dapat membedakan reaksi yang menghasilkan perubahan lain seperti
warna dan bentuk.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Reaksi kimia merupakan reaksi senyawa dalam larutan (air) perubahan
yang terjadi adalah bukti terjadi reaksi kimia. Dalam ilmu kimia, reaksi
merupakan salah satu cara menegtahui sifat-sifat kimia dari suatu atau berbagai
zat. Perubahan dalam reaksi kimia dapat berupa perubahan warna, timbulnya
panas timbulnya gas, terjadinya endapan dan sebagainya. Reaksi kimia secara
umum dibagi 2 yaitu reaksi asam basah dan reaksi redoks. Pada reaksi redoks
terjadi perubahan biloks (bilanagn oksidasi), sedangkan pada reaksi asam basah
tidak ada perubahan biloks. Keduanya terdapat kedalaman 4 tipe reaksi yaitu
reaksi sintesis dimana dua atau lebih zat tunggal dalam suatu reaksi kimia
(kombinasi, komposisi), reaksi dikomposisi reaksi yang menghasilkan dua atau
lebih zat yang terbentuk dari suatu zat tunggal, reaksi penggantian ganda dimana
ion-ion positif dari dua senyawa saling dipertukarkan. Cara teringkas untuk
memberikan suatu reaksi kimia adalah dengan menulis suatu persamaan kimia
berimbang yang merupakan penyataan kualitatif maupun kuantitatif mengenai
pereaksi yang terlibat. Tiap zat diwakili oleh rumus molekulnya merupakan
kelipatan bilangan bulat rumus empiris zat itu yang mengatakan jumlah minimal
yang mungkin dalam perbandingan yang benar atom-atom dari tiap macamnya
tiga kelas umum reaksi yang dijumpai dengan meluas dalam kimia ialah reaksi
kombinasi langsung, reaksi penukar gentian rangkap. Hubungan kuantitatif
antara pereaksi dalam hasil reaksi dalam suatu persamaan kimia ini berimbang
memberikan dasar stoikiometri. Perhitungan stoikiometri mengharuskan
memberikan bobot atom unsusr dari bobot molekul senyawa. Banyaknya suatu
hasil reaksi tertentu yang menurut perhitungan akan diperoleh dalam suatu reaksi
kimia rendemen teoritis unutk suatu reaksi kimia. Penting untuk mengetahui
mana yang merupakan pereaksi pembatas yakni pereaksi yang secara teoritis
dapat bereaksi sampai habis, sedangkan pereaksi-pereaksi lain berlebihan.
(keenam, 1984).
Reaksi kimia dikatakan atau berlangsung apabila berikut harus teramati
yaitu reaksi tersebut menghasilkan gas, endapan, perubahan susu, dan perubahan
warna. (nonimus, 2008).
Reaksi kimia dideskripsikan dengan notasi yang dinamakan persamaan
kimia (chemical cquation). Satu atau lebih zat, yang dinamakan reaktan (reactan)
atau reagen (reagent), dapat bereaksi berbentuk satu atau lebih zat lain, yang
disebut produk (product). Suatu persamaan kimia menjelaskan reaksi kimia
dalam bergai cara sebagaimana rumus empiris mendeskripsikan senyawa.
Persamaan tidak hanya menjelaskan zat mana yang bereaksi, tetapi juga jumlah
reaktif atau mol reaksi dan produk untuk memperlihatkan hubungan kuantitatif,
persamaan harus berimbang (balanced). Artinya jumlah atom dari setiapa unsur
yang dipakai dan yang dihasilkan harus sama, kecuali persamaan khusus yang
menggambarkan reaksi inti. Jadi hukum konservasi massa harus dipatuhi,
demikian juga hukum konservasi atom (Goldberg, 2012)
2.2 Uraian Bahan
1. Cu SO4 (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : cupri sulfas
Nama lain : Tembaga (II) sulfat
RM/BM : Cu SO4. SH2O / 249,6
Pemerian : sebuk habiur atau keabuan bebas dari warna biru
Kelarutan : larutan dalam air dan etanol (95%) P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat kegunaan : sebagai perekasi
2. K1
Nama resmi : kalii 100 Ium
Nama lain : kalium lodida
RM/BM : -
Pemerian : Habiur heksahedral, transparan atau tidak berwarna, opak atau
putih ; atau serbuk butiran putih higrosfopik
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air mendidih ; laruta dalam etanol (95
%) p : mudah larut dalam guserol P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Anti jamur : anti jamur
3. Aquades (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Aqua Destillata
Nama lain : Air suling
RM/BM : H2O / 18,02
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
kegunaan : sebagai pelanut.
BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 Alat Dan Bahan


a. Alat
- Tabung reaksi
- Rak tabung
- Pipet tetes
- Spatula
- Sendot tonduk
- Batang penganduk
- Kertas perkamen
- Aluminium foit
- botol semprot
- tissue
b. Bahan
-CuSo4 (padatan)
-K1 (padatan)
-aquades

3.2 Prosedur Pecobaan


1) Siapkan 4 tabung reaksi.
2) Tabung 1 dan 2 masing-masing diisi dengan CuSo4 kemudian diberi label A
dan B.
3) Tabung 3 dan 4 masing-masing diisi dengan K1 kemudian diberi label C dan
D.
4) Padatan dalam tabung A dimasukkan kedalam tabung C kemudian diamati.
5) Kedalam tabung B dan D masing-masing dimasukan 3 ML aquades kemudian
diaduk sampai padatan larut seluruhnya
6) Tuang larutan B ke dalam tabung D kemudian diamati.

3.3 Prosedur Percobaan


1) Di siapkan 4 tabung reaksi
2) Di tabung 1 dan 2 masing-masing diisi dengan CuSOu kemudian diberi label
A dan B
3) Dari tabung 3 dan 4 masing-masing diisi dengan K1 kemudian diberi label C
dan D
4) Dari padatan dalam tabung A dimasukkan ke dalam tabung C kemudian
diamati
5) Dari dalam tabung B dan D masing-masing di masukkan 3 ML aquades
kemudian diaduk samapi padatan larut seluruhnya
6) Di tuang larutan B ke dalam tabung D kemudian diamati.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

IV.1 Tabel Hasi Pengamatan


No Perlakuan Pengamatan
1. Reaksi yang terjadi pada tab A Pada tabung yang telah di isi padatan
dan tan B CUSO4 (warna kuning) di campur ke dalam
tabung c yang telah di isi oleh padatan KI
(warna biru) menghasilkan warna coklat
kehitaman.
2. Reaksi yang terjadi pada tab B Pada tabung B yang telah di isi padatan
dan tab D CUSO4 (warna kuning) dan di tambahkan
H2O sebanyak 3ML dan terjadi perubahan
warna menjadi kuningan setelah itu pada
tabung D yang berisi padatan KI (warna
biru) di tambahkan H2O sebanyak 3ML dan
menghasilakan larutan berwarna kuning
kecoklatan
3. Perbedaan dari kedua reaksi Perbedaan dari kedua reaksi terlihat pada
bentuk dan warna, dimana pada reaksi
pertama yaitu A dan C dalam bentuk
padatan dan berwarna coklat kehitaman.
Dan hasil reaksi kedua antara B dan D
dalam bentuk larutan karena telah di
tambahkan H2O dan mengalami perubahan
reaksi endapan dan perubahan warna kuning
kecoklatan

IV.II Reaksi Kimia


a) CuSO4 + KI  K2SO4+ CUL
b) CuSO4 + H2O CUO + H2 SO4
c) KI+ H2OKOH+12
d) CuSO4+ KI + H2O  CUO + K2SO4+ H2O
CuSO4 + 2 KI CUL2 + K2SO4

IV.3 Dokumentasi
 Hasil pencampuran dari B ke D
 Proses pengendapan tabung Ake C
 Proses pengendapan tabung Ake C
 Proses memasukksan aquades kedalam tabung menggunakan pipet tetes
 Proses pengambilan aquades yang di tambahkan sebanyak 3 ml
 Proses pengambilan aquades yang di masukkan ke dalam tabung
 Proses pengambilan aquades memakai pipet tetes
 Proses sebelum di homogenkan
 Proses menghomogenkan CuSO4
 Proses menghomogenkan K1
 Proses mengadukkan larutan untuk menghomogenkan
 Proses pengadukan larutan
 Proses penutupan tabung reaksi agar tidak mengendap
 Proses pencampuran tabung B dan D
 Hasil pencampuran A ke C
 Hasil pencampuran B ke D

BAB V
PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini membahas reaksi kimia dimana berdasarkan dari
analisis data hasil percobaan yang telah kami lakukan ditentuakan dari beberapa
kejadian fisis, seperti perubahan warna, pembentukan dari endapan atau timbulnya
gas. Selain dari itu reaksi kimia terjadi dari redoks, yaitu reaksi penggabungan, reaksi
pengendapan, reaksi penguaraian , reaksi netralisasi dan lain-lain. Dari percobaan
pertama telah diberi label pada tabung A dan tabung B telah berisi CuSOu dan tabung
C dan tabung D berisis K1. Dari tabung A dan tabung C yang merupakan padatan
telah dicampurkan dimana tabung A berisi CuSou, dan C berisi K1. pada tabung A
yang mula-mula berwarna biru dan tabung C yang mula-mula berwarna kuning.
Setelah di campurkan atau digabungkan warna berubah menjadi coklat kehitaman.
Hal ini dikarenakan perbedaan pada PH antara keduanya. Sedangkan pada percoba
kedua pada tabung B dan tabung D, dimana tabung B telah berisi CuSO4 dan D
berisi K1 dalam bentuk padatan, sebelum ditambahkan Aquades (H2O) sebanyak 3
ML pula warnanya menjadi biru muda karena padatan CuSO4 yang bereaksi dengan
H2O sangat berpengaruh sehingga menyebabkan sedikit perubahan warna.
Sedangkan pada tabung D sebelum dan sesudah di tambahkan aquades (H2O)
sebanyak 3 Ml tetap menjadi warna kuning. Setelah itu dicampurkan kedua warnanya
berupa menjadi coklat terhadap endapan lanyaknya krim berwarna putih dan ada
endapan di dasar tabung berwarna coklat. Perubahan tersebut disebabkan oleh
pengaruh ion kompleks coprum. Kedua reaksi sama-sama mengalami perubahan
warna yang berbeda. Akan tetapi, tidak semua larutan olgam maupun non logam yang
tidak saya jelaskan diatas bila di campurkan dengan larutan lainnya mengalami reaksi
kimia, yaitu perubahan warna. Dan reaksi yang terjadi di atas saya dapat mengambil
kesimpulan bahwa reaksi matatesia terjadi pada reaksi endapan dan reaksi
pembentukan gas. Dimana reaksi-reaksi tersebut telah melibatkan pertukaran ataom/
ion atau gugus atom, dari percobaan yang telah saya amati, reaksi kimia akan terjadi
perubahannya zat menjadi zat baru. Reaksi ini merupakan reaksi reduksi oksidasi
(redoks). Karena larutan CuSo4 sebagai larutan garam dan logam Cu, dalam reaksi
katode, Cu²* (aq) + 2a¯→ Cu ²*. Dalam hal ini ion Cu2+ akan bergerak mengambil
eloktron dan menjadi logam tembaga yang menepel pada reaksi katoda.dalam reakso
anode : CuCr → Cu²* (aa) +2c¯. dalam hal ini ion Cu²* akan bergerak memberikan
electron dan terjadilah peristiwa oksidasi. Redos merupakan reaksi yang
menyebabkan perubahan bilangan oksidasi yang menyebabkan perubahan bilangan
oksidasi (biloks) pereaksi-pereaksi yang bersangkutan
BAB VI
PENUTUP

VI.I Kesimpulan
1. Dapat mengetahui indikasi-indikasi terjadinya reaksi-reaksi kimia atau
perubahan kimia.
2. Dapat mengetahui dan membedakan indikasi perubahan antara zat-zat dengan
reaksinya dan dapat mengetahui penyebab reaksi yang menghasilkan gas,
warna maupun endapan.

VI.2 Saran
Ketika melakukan praktek dilaboratorium sebaiknya memperbanyak
keamanan diri yang lebih utama. Serta juga menjaga kebersihan di dalam
laboratorium sangatlah penting.
DAFTAR PUSTAKA

Golberg, David E.2012.Sehaum’s autune kimia untuk pemuda edisi ketiga.


Terjemahan dari schoum’s outline of theory and problem of beginning chemistry
third edition oleh svminar setiati A Achmad. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Keenam, A.hadyana pudjaatmaja, Prl.Cl,1992 kimia jilid 1, erlangga,


Bandung.

Keenam, A hadyana pudjaatmaja, Prl.Cl,1984. Kimia untuk universitas, jilid


1. Erlangga, Bandung.

Sunarya, Drs. Yayan, m.si., (2005), kimia dasar berdasarkan prinsip-prinsip


terkini, jilid 1, Gracia indah Bestari.

Syukri,s dan sadijah achmad, 1999. Kimia dasar jilid dua. Bandung : ITB
press
DAFTAR PUSTAKA

Golberg, David E.2012.Sehaum’s outline kimia untuk pemuda edisi


ketiga. Terjemahan dari schoum’s outline of theory and problems of beginning
chemistry third edition oleh svminar setiati Achmad. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Keenam, A hadyana pudjaatmaja, Prl.Cl,1992. jilid 1. Erlangga, Bandung.

Keenam, A hadyana pudjaatmaja, Prl.Cl,1984. Kimia untuk universitas, jilid


1. Erlangga, Bandung.

Sunarya, Drs. Yayan, m.si., (2005), kimia dasar berdasarkan prinsip-prinsip terkini,
jilid 1, Gracia indah Bestari.

Syukri,s dan sadijah achmad, 1999. Kimia dasar jilid dua. Bandung : ITB
press

Anda mungkin juga menyukai