PERCOBAAN 1
FILTRASI
OLEH:
KELOMPOK XV (LIMA BELAS)
2021
ABSTRAK
I-i
PERCOBAAN 1
FILTRASI
1.1 PENDAHULUAN
I-1
1-2
H.C
F= ...(1.1)
V . Co .t
Dimana :
H = Headloss (cm)
C = Konsentrasi rata-rata (g/cm3)
Co = Konsentrasi inlet suspension (g/cm3)
V = Kecepatan rata-rata (volumetric flowrate per unit) (cm/s)
t = Waktu operasi penyaringan (s)
Filter jenis ini diatur berlapis satu dengan yang lain dan didukung sepasang
jalur. Bagian plat mempunyai permukaan bergaris-garis dan bagian-bagian
tepinya lebih tebal sedikit yang harus dibuat dengan hati-hati. Sedangkan
frame yang tidak terisi bagian tengahnya dipasang disamping flate dengan
meletakkan kertas/kain saring ditengahnya dan dirapatkan dengan sekrup
pemutar oleh tangan disebut press.
4. Filter Daun
Filter jenis ini biasanya dilakukan pada tekanan yang lebih dan filter press serta
menghemat tenaga manusia. Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai,
di bagian dalamnya cake disimpan pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir
keluar melalui saluran dari saringan pembuangan air yang kasar pada daun di
antara cake, daun-daun tersebut dibenamkan ke dalam suspensi.
5. Filter Kontinu
Dalam filter ini misalnya pada jenis tombol putar, umpan, filtat dan ampas
bergerak pada laju tetap dan steady. Filter ini merupakan filter berkelanjutan
yang mana slurry diumpankan secara kontinu yaitu cake dan filtrat diproduksi
terus menerus. Jika slurry mengendap, dapat diaduk dengan sirkulasi
berkelanjutan menggunakan sebuah pompa. Slurry tersebut kemudian dibuang
dan diganti dengan air pencuci. Selama operasi ini, tekanan di dalam casing
dijaga untuk mencegah cracking dari cake. Kemudian cake tersebut
dikeringkan secara parsial dengan udara.
Pada percobaan ini yang digunakan adalah filter klarifikasi karena digunakan
untuk memisahkan partikel-partikel zat padat sehingga menghasilkan zat cair yang
jernih.
Proses filtrasi terjadi reaksi kimia dan fisika, sehingga banyak faktor-
faktor yang saling berkaitan yang akan mempengaruhi kualitas air dari filtrasi
(efisiensi dan sebagainya). Faktor-faktor tersebut adalah (Brown, 1956) :
1. Debit Filtrasi
Debit yang terlalu besar akan menyebabkan filter tidak berfungsi efisien,
sehingga proses filtrasi tidak dapat terjadi dengan sempurna akibat adanya
aliran air yang terlalu cepat dalam melewati rongga diantara media pasir. Hal
1-2
Deskripsi alat:
Keterangan:
A. Perspex coloumn E. Manometer
B. Storage funnel F. Air release plug
C. Flow control valve G. Drain outlet tube
D. Flowmeter
1.3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:
– Pasir silika 710 mikron dan 2000 mikron
– CaCO3 7 gram
– Kertas saring
– Akuades
4. Cairan dimasukka sampai batas perspex coloumn yang berisi media, flow
control valve dibuka dan drain outlet tube dimasukkan dalam penampung.
5. Waktu dan volume pengosongan serta headloss dicatat.
Tabel 1.1 Lanjutan Hasil Pengamatan Filtrasi pada Pasir Silika 1000 mikron
Massa Massa endapan + Volume
Jenis kertas Kertas saring Massa endapan (gram) pengosongan Volume filtrasi (mL)
media saring (gram) (mL)
(gram) Basah Kering Basah Kering
Pasir
Silika 2,7838 11,9423 6,0113 9,1585 3,2275 40 545
710
mikron
Tabel 1.2 Lanjutan Hasil Pengamatan Filtrasi pada Pasir Silika 2000 mikron
Massa Massa endapan +
Jenis kertas Kertas saring Massa endapan (gram) Volume Volume filtrasi
media saring (gram) pengosongan (mL) (mL)
(gram) Basah Kering basah Kering
Pasir
Silika 2,7719 13,1125 7,0341 10,3916 4,2622 43 550
2000
mikron
1-10
1-11
Tabel 1.4 Hasil Perhitungan Proses Filtrasi pada Pasir Kuarsa 2000 mikron
Jenis Media H C Co V tfiltrasi
F
(mikron) (cm) (g/cm3) (g/cm3) (cm/s) (s)
Silika 2000
6,7 0,0083 0,014 2,4602 18,40 0,1058
mikron
1.4.3 Pembahasan
Filterability number adalah bilangan yang tidak berdimensi yang
digunakan untuk menentukan kemampuan filtrasi suatu media filter (Mc Cabe
dkk., 1993). Pasir silika adalah jenis pasir yang memiliki banyak manfaat untuk
kehidupan manusia. Sebagai contoh pasir silika bisa digunakan untuk bahan baku
kaca, keramik bahkan untuk saringan filter air. Percobaan ini menggunakan pasir
silika 710 mikron dan 2000 mikron dengan ukuran yang berbeda agar dapat
membandingkan nilai filterability number. Faktor-faktor yang mempengaruhi
filterability number yaitu headloss, konsentrasi rata-rata, waktu operasi
penyaringan dan konsentrasi inlet suspension.
Suspensi yang digunakan pada percobaan ini adalah CaCO3 yang
dilarutkan dalam akuades. Penggunaan suspensi CaCO3 sebagai cake dalam
filtrasi. Cake yang mempengaruhi filterability number sesuai konsentrasi dari sifat
suspensi. Semakin banyak cake yang tertahan maka akan semakin jernih sifat dan
semakin lama proses filtrasi berjalan.
Perbandingan proses filtrasi antara pasir silika 2000 mikron ditunjukkan
pada Gambar 1.2.
1-11
Gambar 1.2 Perbandingan proses filtrasi pada filtrasi pasir silika 710 mikron dan
2000 mikron
Gambar 1.2 meunjukkan nilai headloss yang terjadi pada filtrasi pasir silika 710
mikron dan 2000 mikron. Headloss merupakan perbedaan tekanan yang
diakibatkan oleh fluida saat melewati pipa (sistem pengaliran). nilai headloss pada
pasir silika 710 mikron dan 2000 mikron adalah 7,5 cm dan 4,5 cm. Headloss
pada pasir silika 710 mikron lebih besar daripada pasir silika 2000 mikron.
Headloss mempengaruhi filterability number karena nilai headloss berbanding
lurus dengan filterability, dimana semakin tinggi headloss maka filterability
number akan semakin besar (Mc Cabe dkk., 1993). Headloss pada pasir silika 710
mikron lebih besar daripada pasir silika 2000 mikron. Hal ini sudah sesuai dengan
teori dimana semakin kecil ukuran partikel maka jarak antar partikelnya semakin
kecil sehingga larutan suspensinya sulit melewati media filter dan menyebabkan
tekanan pada media dan headloss yang dihasilkan lebih besar (Mc Cabe dkk.,
1993).
Nilai konsentrasi filtrat juga mempengaruhi filterability number. Gambar
1.2 menunjukkan hasil konsentrasi filtrat untuk pasir silika 710 mikron dan 2000
mikron berturut-turut adalah 1,827 × 10-2 g//cm3 dan 0,831 × 10-2g/cm3. Nilai
konsentrasi filtrat pasir silika 710 mikron lebih kecil daripada pasir silika 2000
mikron. Hal ini dikarenakan ukuran pasir silika 710 mikron lebih kecil dan lebih
rappat, sehingga larutan suspensi lebih sulit lolos dan konsentrasi filtrat yang
1-11
1.5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada percobaan ini adalah:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi filterability number adalah konsentrasi
filtrat, headloss, kecepatan rata-rata filtrasi, waktu filtrasi dan konsentrasi inlet
suspension.
2. Nilai filterability number untuk media pasir silika 710 mikron adalah 0,1186
sedangkan media pasir silika 2000 mikron adalah 0,1058.
3. Berdasarkan percobaan didapatkan nilai filterability number yang terbaik
adalah pasir silika 710 mikron. Filterability yang baik ditunjukkan oleh nilai F
yang tinggi.
1.5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada percobaan ini adalah menggunakan
larutan suspensi yang berbeda titik larutan suspensi yang dapat digunakan
misalnya MgCO3. Penggunaan MgCO3 dikarenakan merupakan bahan yang cukup
murah di pasaran dan memiliki sifat yang hampir mirip dengan CaCO 3. Tujuan
penggunaan larutan suspensi yang berbeda agar didapatkan hasil yang bervariasi.
I-15
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G. G. (1956): Unit Operation 6th Edition. John Willey and Sons. New
York.
Pinalla, A. (2011): Kegiatan Metode Filtrasi Gravitasi dan Filtrasi Sistem Vakum
untuk Proses Penyempurnaan Kristalisasi Aluminium Perklarat.
Penelitian Bidang Propilen Pusat Teknologi Reker. LAPAN
LP.I-1
Yulfianti, A. L., Bella, E. R., Mawar, P. N (2019): Filtrasi Ampas Jahe
Menggunakan Filer Press. Jurnal Metana : Media Komunikasi
Rekayasa Proses dan Teknologi Tepat Guna. Vol 15:43-44
LP.I-2
DAFTAR NOTASI
LP.I-3
LAMPIRAN PERHITUNGAN
LP.I-1
LP.I-2
π d2
A= =3,14 ¿ ¿
4
jadi,
Q 22 , 8094 cm 3 /s cm
v= = 2
=2,0122
A 11,3354 cm s
F=
HC
=
(
( 10 cm ) 6,3 ×10−3
cm3)
V Co t
(2,0122 cms )(0,014 cmg ) ( 18,86 s )
3
LP.I-3
= 0,1186
dan
π d2
A= =3,14 ¿ ¿
4
jadi,
Q 27,8875 cm3 /s cm
v= = =
A 11,3354 cm 2 s
F=
HC
=
(
( 6,7 cm ) 8,3 × 10−3
)
cm3
V Co t
(2,4602 cms )(0,014 cmg ) ( 15,26 s )
3
LP.I-5
= 0,1058