Filtrasi meruakan proses yang digunakan untuk memisahkan padatan dari cairan atau gas
dengan menggunakan media saring yang memungkinkan cairan tersebut lewat, tetapi bukan
padatan. Cairan yang melewati filter disebut filtrat. Media sarigannya dapat berupa filter
permukaan, yang merupakan padatan yang menahan partikel padat beberapa cairan tetap berada
disisi umpan filter atau masih berada pada media filter dan beberapa partikel kecil yang lolos
melalui filter.
Media filter yang digunakan pada percobaan ini adalah pasir silika ukuran 1000 mikron
dan 2000 mikron, sedangkan suspens yang diguanakan adalah larutan CaCO 3. Tujuan dari
pecobaan ini adalah untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi filterability number,
menentukan filterability number dari media pasir silika yang tertahan ayakan 1000 mikron dan
2000 mikron, serta membandingkan filterability number dari media pasir silika yang tertahan
ayakan 1000 mikron dan 2000 mikron. Percobaan ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu
prosedur pendahuluan, persiapan media, persiapan suspensi dan test filterability.
Headloss, lama waktu aliran (t), kecepatan rata-rata aliran dan konsentrasi merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi filterability number. Nilai filterability number yang didapat dari
percobaan ini untuk pasir silika 1000 mikron yaitu 0,0558, Sedangkan untuk pasir kuarsa 2000
mikron yaitu 0,0138. Berdasarkan percobaan nilai filterability number yang terbaik adalah pasir
silika 1000 mikron. Filterability number yang baik ditunjukkan oleh nilai F yang tinggi.
I-i
PERCOBAAN 1
FILTRASI
1.1 PENDAHULUAN
I-1
1.2 DASAR TEORI
Filtrasi adalah operasi campuran berbagai jenis dari sebuah fluida dan
partikel-partikel padatan yang dipisah dengan sebuah medium filter yang mana
menyaring keluar fluida tetapi menahan partikel-partikel padatan. Hal ini
berkaitan dengan aliran fluida melalui pori-pori media. Dalam berbagai jenis
filtrasi, campuran atau slurry mengalir sebagai hasil dari beberapa tenaga
penggerak, gravitasi, tekanan atau vacuum atau gaya sentrifugal. Pada setiap
kasusnya medium filter menahan partikel-partikel sebagai pori-pori cake. Cake
ditahan oleh medium filter, menahan partikel-partikel padatan di dalam slurry
dimana lapisan-lapisan bertambah dengan berurutan pada cake sebegai filtrat yang
lewat melalui cake dan medium (Brown, 1990).
Filtrasi atau penyaringan merupakan pemisahan partikel zat padat fluida
dengan jalan melewatkan fluida itu melalui suatu medium penyaring atau septum,
dimana suatu zat itu tertahan. Filtrasi adalah salah satu metode yang paling baik
dalam memisahkan suatu larutan suspensi (slurry). Dalam hal ini larutan suspensi
dialirkan melalui media berpori yang menyerupai saringan dengan luar pori-pori
harus lebih besar sedikit dan ukuran partikel padat dan proses filtrasi akan mulai
bekerja efisien setelah adanya partikel-partikel yang telah terkumpul pada medium
penyaringnya. Dalam filtrasi suspensi partikel padat dalam suatu fluida cair atau
gas adalah yang dipindahkan secara fisik atau mekanis dengan menggunakan
suatu medium berpori dengan menahan partikel pada fase pemisahan
(McCabe, 1999).
Medium filter adalah filter yang membantu dalam penyaringan yang dapat
menahan zat padat. Dalam proses filtrasi terdapat dua macam medium filter yang
digunakan, yaitu (Brown, 1990):
1. Medium filter primer
Filter pembantu yang dapat berupa kran, kanvas, kertas saring dan lain-lain.
2. Medium filter sekunder
Medium filter sesungguhnya, yang terbentuk karena adanya padatan yang
tertahan oleh medium filter
I-2
I-3
HC
F = ...(1.1)
VC 0 t
Dimana:
H = Headloss (tekanan terukur)
C = Konsentrasi rata-rata
C0 = Konsentrasi inlet suspension
V = Kepadatan rata-rata (Volumetric flow rate per unit area)
t = Waktu operasi penyaringan
Berdasarkan prinsip kerjanya, operasi filtrasi dapat dibedakan atas
(Foust, 1980):
1. Pressure Filtration, yaitu filtrasi yang digunakan dengan tekanan, contohnya
adalah plate dan filter press.
2. Gravity Filtration, yaitu filtrasi yang dilakukan dengan bantuan gaya
gravitasi, contohnya adalah sand filter (saringan pasir).
3. Vacuum Filtration, yaitu filtrasi di mana cairan mengalir karena prinsip
hampa udara, contohnya adalah Rotary Drum Filter.
Septum atau medium penyaring pada setiap filter harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut (McCabe, 1999):
I-4
1. Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring dan menghasilkan filtrat
yang cukup jernih.
2. Tidak mudah tersumbat.
3. Harus tahan secara kimiawi dan kuat secara fisik dalam kondisi operasi.
4. Harus memungkinkan penumpukan cake dan pengeluaran cake secara total
dan bersih.
Tidak mahal.
Operasi filtrasi dapat diilustrasikan pada Gambar 1.1 berikut ini (Coulson,
2002)
Proses filtrasi dalam industri meliputi ragam operasi mulai dari pemisahan
sederhana sampai separasi yang amat rumit. Dalam filtrasi industri, kandungan zat
padat berkisar dari hanya runutan sampai persen yang sangat tinggi, kadang-
kadang umpan itu dimodifikasi dengan perlakuan pendahuluan untuk
meningkatkan laju filtrasi, memanaskan umpan, rekristalisasi atau dengan
menambahkan filter aid seperti selulosa, kapur giling atau tanah distoma
(McCabe, 1999).
Pasir silika (silika sand) adalah salah satu mineral yang umum ditemukan
di kerak kontinen bumi dikenal dengan rumus kimia SiO2 (silikon dioksida) pasir
jenis ini memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia sebagai contoh pasir
silika digunakan sebagai bahan baku kaca, keramik bahkan bisa dipergunakan
sebagai bahan untuk saringan filter air. Mineral ini memiliki struktur kristal
heksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi (silikon dioksida, SiO2)
dengan skala kekerasan mohs 7 dan tingkat densitas 2,65 g/cm3. Bentuk umum
dari pasir silika adalah prisma segi enam yang memiliki ujung piramida segi enam
(Nusantara, 2015).
Suspensi koloid adalah campuran dari dua atau lebih zat yang salah satu
fasenya tersuspensi sebagai sejumlah besar partikel yang sangat kecil dalam fasa
tertentu. Zat yang sudah tersuspensi dalam medium penyangga dapat berupa
kombinasi gas, cairan atau padatan. Contoh suspensi koloid antara lain semprotan
cairan ( cairan tersuspensi dalam gas), asap ( partikel padatan dalam udara), susu
(partikel padatan dalam tetesan kecil minyak dalam air). Meskipun beberapa
suspensi koloid memisahkan menjadi dua fasa terpisah, jadi tersuspensi berada
dalam keadaan gerak tetap yang disebut dengan gerak brown ( McCabe, 1999).
Filter dapat dibedakan berasarkan gaya pendorongnya sebagai berikut
( Foust,1990):
1. Gravity filters
2. Plate and frame filters
3. Batch filters
4. Continuous rotary vacuum filters.
1.3 METODOLOGI PERCOBAAN
Deskripsi Alat:
Keterangan :
A. Perspex Column
B. Storage funnel
C. Flow Control Valve
D. Flowmeter
E. Manometer
F. Air Release Plug
G. Drain Outlet Tube
I-7
I-8
1.3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah:
- Pasir silika 1000 mikron dan 2000 mikron
- CaCO3 5 gram
- Akuades
- Kertas saring
Pasir
3.8327 15,2486 6,6348 11,4159 2,8021 38 980
Kuarsa
I-10
1.4.2 Hasil Perhitungan
Tabel 1.3 Hasil Perhitungan Proses Filtrasi pada Pasir Silika 1000 mikron
Jenis H C Co v tfiltrasi
F
Media (cm) (g/cm3) (g/cm3) (cm/s) (s)
Pasir
8 0,0028858 0,005 1,4333 60 0,0558
silika
Tabel 1.4 Hasil Perhitungan Proses Filtrasi pada Pasir Silika 2000 mikron
Jenis H C Co v tfiltrasi
F
Media (cm) (g/cm3) (g/cm3) (cm/s) (s)
Pasir
2 0,0029471 0,005 1,7066 51 0,0138
kuarsa
1.4.3 Pembahasan
Filterability number adalah bilangan yang tak berdimensi yang digunakan
untuk menentukan kemampuan filtrasi suatu media filter. Nilai filterability
number sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah headloss,
konsentrasi filltrat, kecepatan operasi filtrasi, serta waktu operasi. Pada
percobaaan ini digunakan CaCO3 sebagai suspensi pada proses penyaringan
sehingga dipakai sebagai berat endapan. Penggunaan suspensi CaCO3 dikarenakan
CaCO3 merupakan unsur yang mudah mengendap. Media yang digunakan adalah
pasir silika 1000 mikron dan 2000 mikron, ukuran yang berbeda bertujuan agar
filterability numbernya dapat dibandingkan pada masing-masing media filter.
Headloss merupakan suatu fenomena kerugian aliran didalam suatu sistem
atau fenomena kehilangan energi mekanik persatuan massa fluida. Headloss
mempengaruhi filterability number karena nilai headloss berbanding lurus dengan
filterability number. Dimana semakin tinggi headloss maka semakin besar
filterability number. Berdasarkan hasil percobaan nilai headloss pada pasir silika
1000 mikron dan 2000 mikron berturut- turut adalah 80 mm dan 20 mm sepsrti
yang disebutkan pada tabel 1.3 dan tabel 1.4. Headloss pada pasir silika 1000
mikron lebih besar dari pada pasir silika 2000 mikron. Semakin kecil ukuran
partikel maka jarak antara partikelnya semakin kecil sehingga larutan suspensi
semakin kecil melewati media filter dan menyebabkan tekanan pada media
sehingga penyumbatan akan banyak dan headloss yang dihasilkan semakin besar
(McCabe, 1999).
Waktu operasi penyaringan juga mempengaruhi kecepatan filtrasi semakin
lama proses filtrasi akan semakin baik hasil filtrasinya .Waktu filtrasi pada media
I-11
pasir silika 1000 mikron dan 2000 mikron berturut-turut didapatkan sebesar 60 s
dan 51 s. Waktu filtrasi pada media pasir silika 1000 mikron lebih lama
dibandingkan pasir silika 2000 mikron karena ukuran partikelnya lebih kecil dan
rapat. Sehingga suspensi lebih sulit melewati media filter tersebut.
Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil kecepatan untuk pasir silika 1000
mikron dan 2000 mikron berturut-turut yaitu 1,4333 cm/s dan 1,7066 cm/s.
kecepatan rata-rata pasir silika 1000 mikron lebih kecil daripada 2000 mikron
karena ukurannya lebih kecil dan lebih rapat, sehingga endapan yang tertahan
lebih banyak pada media pasir silika 1000 mikron dan menyebabkan
penyumbatan. Sehingga suspensi lebih suit lolos pada media filter.
Dari hasi pehritungan diperoleh niai konsentrasi filtrat untuk media pasir
silika 1000 mikron dan 2000 mikron berturut-turut adalah 0,0028858 gr/cm2 dan
0,0029471 gr/cm2. Nilai konsentrasi untuk media pasir silika 2000 mikron lebih
besar dari pada pasir silika 1000 mikron karena ukuran partikel pasir silika 2000
mikron lebih besar dan lebih renggang sehinggga larutan suspensi lebih mudah
lolos dari media filter. Sedangkan ukuran media pasir silika 1000 mikron lebih
kecil dan lebih rapat sehingga cake yang tertahan pada media lebih banyak dan
menyebabkan larutan suspensi lebih sulit lolos. Sehingga filtrat yang dihasilkan
lebih jernih dan konsentrasi lebih kecil.
Nilai filterability number pasir silika 1000 mikron dan 2000 mikron
berturut-turut adalah 0,0558 dan 00138. Dapat disimpulkan bahwa nilai F pasir
silika 1000 mikon lebih besar dibandingkan 2000 mikron. Semakin besar niai
filterability number maka kemamuan fitrasi media dan jarak antara media yanag
sama-sama kecil sehingga hasil proses filtrasi yang didapat menjadi semakin baik.
I-12
1.5 PENUTUP
1.5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi filterability number adalah head loss,
konsentrasi rata-rata filtrat, kecepatan rata-rata dan waktu operasi
penyaringan.
2. Nilai filterability number dari pasir silika 1000 mmikron adalah 0,0558
sedangkan media pasir silika 2000 mikron sebesar 0,0138.
3. Berdasarkan percobaaan ini nilai filterability number yang terbaik adalah
pasir silika sukuran 1000 mikron. Filterability yang baik ditunjukan oleh
nilai F yang tinggi.
1.5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah dengan memvariasikan jenis suspensi.
Mislanya dengan larutan tepung kanji, tawas (Al2SO4) sehingga diperoleh data
yang bervariasi untuk setiap jenis larutan suspensi.
I-13
DP.1-14
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G.G. 1990. Unit Operations. John Willey and Sons, Inc: New York.
Foust, A.S. 1980. Principle of Unit Operation 2nd Edition. John Willey and Sons.
New York.
Geankoplis, C.J. 1997. Transport Process and Unit Operation. Prentice Hall:
New York
McCabe, W.L. Smith, S.L dan Harrot P. 1999. Unit Operation Of Chemical
Engineering 5th Edition. Mc. Graw-Hill: New York.
DP.1-14
LAMPIRAN PERHITUNGAN
LP.1-15
LP.1-16
-
Konsentrasi rata-rata filtrat
mfiltrat 2,7178 gram
C = = = 0,0028858 g/cm3
vfiltrat 941,7839 cm3
= 0,00588
d = 3,8 cm
tpengosongan = 2,14 s
Ditanya : F…?
Jawab :
d. Menghitung head loss (ΔH)
ΔH = h2 - h1
= (40 – 38) cm = 2 cm
e. Menghitung konsentrasi inlet suspension (Co)
m CaCO3 5 gram
Co = = = 0,005 g/mL = 0,005 g/cm3
vair 1000 mL
Q 19,3450 cm3/s
v = = = 1,7066 cm/s
A 11,3354 cm2
= 0,0138