Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES TEKNIK KIMIA 1

PLATE AND FRAME FILTER PRESS

Diajukan untuk Memenuhi Laporan Praktikum Proses Teknik Kimia 1

Disusun Oleh :
Kelompok III (A4)

Nur Fatihah NIM. 210140099


Irma Adenia NIM. 210140107

Zahratun Nabila NIM. 210140155

Hudayya Triyanda I NIM. 210140158

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2023
ABSTRAK

Press filter adalah salah satu mesin penyaring yang berguna untuk menyaring dan
memisahkan slurry kasar dan meminimalkan bahan-bahan atau partikel padat
yang dapat mengganggu proses selanjutnya, pada intinya mesin ini dapat
berfungsi sebagai pemeras. Tujuan dari praktikum ini adalah agar dapat mahir
dalam menjalankan filter press, mengetahui manfaat dan dapat diaplikasikan pada
skala yang lebih besar. Pada percobaan ini dilakukan filtrasi antara campuran
tepung beras dengan air menggunakan alat penyaring yaitu filter press. Massa
tepung beras yang digunakan yaitu sebanyak 1 kg dan air sebanyak 30 liter.
Prosedur yang di lakukan pada percobaan ini campuran tepung beras dengan air
adalah slurry dimana filtrat yang diambil adalah air dan cake yang akan diamati
adalah tepung beras. Langkah awal yang dilakukan adalah memasang serangkaian
alat filter press yang terdiri dari bingkai dan plat serta alat pedukung yaitu wadah
slurry dan wadah penampung filtrat. Sebelum slurry memasuki alat filter press,
dilakukan pengadukan terlebih dahulu yaitu bertujuan untuk menghomogenkan
slurry. Selanjutnya di lakukan Penyaringan setiap sebanyak 5 liter filtrate dimana
dihitung waktu dan tekanannya. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan waktu
dan tekanan yang berbeda-beda untuk setiap penyaringan 5 liter slurry. Langkah
selanjutnya ditimbang cake basah dan cake kering, Cake basah kemudian
ditimbang hingga didapat berat cake basah sebesar 493,44 gr lalu cake basah
dikeringkan didalam oven untuk dihitung berat cake keringnya. Tujuan
pengeringan cake yaitu untuk menguapkan air yang masih terkandung didalamnya
sehingga didapatkan berat cake kering sebesar 477 gr. Pada percobaan ini
diperoleh debit aliran sebesar 0,0195 liter/sekon. Pada percobaan ini juga
didapatkan nilai tekanan spesifik (α) sebesar - 2,23144×1012 m/s dan nilai
resistansi spesifik medium (Rm) yang didapatkan sebesar - 4.697,7728 × 1012
m2/s.

Kata Kunci : Aliran, Fitrasi, Massa, Tekanan dan Slurry


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum : Plate and Frame Filter Press


1.2 Tanggal Praktikum : 09 Mei 2023
1.3 Pelaksana Praktikum : Kelompok III (A4)
1. Nur Fatihah NIM. 210140099
2. Irma Adenia NIM. 210140107
3. Zahratun Nabila NIM. 210140155
4. Hudayya Triyanda I NIM. 210140158
1.4 Tujuan Praktikum : 1. Mahir dalam menjalankan filter press.
2. Mengetahui manfaat dan dapat di
aplikasikan pada skala besar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Press filter adalah salah satu mesin penyaring yang berguna untuk
menyaring dan memisahkan slurry kasar dan meminimalkan bahan-bahan atau
partikel padat yang dapat mengganggu proses selanjutnya, pada intinya mesin ini
dapat berfungsi sebagai pemeras.
Press terdiri dari elemen-elemen filter (hingga mencapai 100 buah) yang
terdiri tegak atau terletak mendatar,disusun secara berdampingan atau satu di atas
yang lain. Elemen ini terbuat dari pelat-pelat berair yang di lapisi kain filter dan
disusun pada balok-balok luncur sehingga dapat digeser-geser pelat-pelat itu di
press menjadi satu diantara bagian alat yang diam (bagian kepala) dan bagian
yang bergerak, saluran masuk dan saluran keluar terdapat dibagian kepala (untuk
sistem tertutup) atau saluran keluarnya disamping pelat-pelat (untuk sistem
terbuka). Panjang pelat dapat berkisar antara 400 dan 1500 mm, yang tergantung
pada jumlah pelat,volume kerja dari cake filter dapat mencapai 3000 liter.
Pada dasarnya harus dibedakan antara plate filter press dan frame filter
press. Pada frame filter press,terdapat sebuah bingkai di antara setiap dua pelat.
Bingkai ini memberi ruang untuk di tempati ke filter. Pada konstruksi semacam
ini banyak sekali volume kerja hilang jika pelat di buat tebal. Pada plate filter
press, Pelat-pelat dibuat tipis dan dipasang dalam bingkai penyekat sehingga
membentuk kamar yang sesungguhnya. Dengan panjang konstruksi yang sama,
volume kerja cake menjadi 40 % lebih besar. Sebagai keuntungan yang lain, cake
filter hanya bersentuhan dengan kain filter dan tidak dengan bahan dasar alat.
Pada press filter bingkai, tidak ada masalah dalam mengalirkan suspense masuk
melalui bingkai-bingkai. Tetapi pada press filter plate, hal tersebut menjadi sukar
karena konstruksinya yang kompak. Pada umumnya kesukaran ini dapat di atasi
dengan membuat sistem pemasukan yang tertentu, misalnya penyekrupan kain
pada bingkai penyekat atau membuat lubang-lubang di tengah pelat. Pressure
filtrasi adalah filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan. Peralatan
yang digunakan biasanya terdiri dari plate and frame filter. Alat ini akan bekerja
berdasarkan driving force, yaitu perbedaan, tekanan. Alat ini dilengkapi dengan
kain penyaring yang disebut filter cloth, yang terletak pada tiap sisi plate-nya.
Plate and frame filter digunakan untuk memisahkan padatan cairan
dengan media berpori yang meneruskan cairannya dan menahan padatannya.
Penyaringan (filtrasi) adalah salah satu cara pemisahan zat baik berupa
cairan maupun gas. Pemisahan zat padat dari campuran padat cair dilakukan
dengan bantuan medium berpori yang disebut medium penyaring. Suspensi padat
cair dipaksa melewati medium penyaring. Zat padat akan tertahan medium
penyaring sedangkan cairan dapat melewatinya yang biasa disebut filtrat. Dalam
beberapa penyaringan, padatan-saring yang terbentuk merupakan medium
penyaring yang baik. Untuk memaksa cairan melewati medium diperlukan gaya
pendorong dalam bentuk :
1. gaya berat (gravity filtration)
2. vakum (vacuum filtration)
3. tekanan ( pressure filtration)
4. gaya sentrifugal (centrifugal filtration)
Pemilihan filter ditentukan oleh :
1. Sifat campuran
2. Tingkat produksi besar atau kecil
3. Kondisi proses
4. Hasil yang diinginkan
(Bürger, R., F. Concha, 2001).

2.1 Penyaring Gravitasi


Penyaring gravitasi umum dalam pengolahan air, di mana suatu penyaring
pasir digunakan untuk menjernihkan air sebelum deionisasi dan destilasi. Medium
penyaring dapat terdiri atas lapisan pasir, atau untuk tujuan-tujuan khusus, suatu
komposisi yang mengandung asbes, serat-serat selulosa, arang aktif, tanah
diatome, atau pembantu penyaring lain. Pemurnian air dalam skala kecil dapat
menggunakan keramik berpori sebagai suatu medium penyaring dalam bentuk
“lilin-lilin” berlubang. Cairan masuk dari sisi luar melalui keramik berpori ke
dalam bagian lilin yang berlubang (kosong). Filter ini tersusun atas tangki-tangki
yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi dengan pasir-pasir berpori
dimana fluida mengalir secara laminar. Filter ini digunakan untuk proses fluida
dengan kuantitas yang besar dan mengandung sedikit padatan. Contohnya pada
pemurnian air. Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk
pengolahan air biasa digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang
mengarah pada filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar
memungkinkan back washing dari dasar pasir untuk menghilangkan padatan-
padatan yang terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh batuan
atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa
digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa
dalam bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk
menyaring asam sulfur. Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan
cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan
kasar (batu atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk
menahan bakteri kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda
ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat
bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan
pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
Dengan melihat persyaratan ruang, metode yang efisiensi dapat
disediakan. Gravitasi nutzch adalah suatu tangki berdasarkan palsu atau bejana
media penyaring. Porselen nutzch dapat digunakan untuk mengumpulkan kristal-
kristal steril atau pengerjaan-pengerjaan di mana bubur tidak dapat bercampur
dengan logam-logam. Gravitasi nutzch bukanlah penyaring gravitasi sebenarnya,
karena sering kali dioprasikan (dijalankan) di bawah tekana atau vakum
(Lachman, Leon, 1989).

2.2 Penyaring Vakum


Filtrasi vakum adalah teknik untuk memisahkan produk yang solid dari
campuran reaksi pelarut atau cair. Campuran padat dan cair dituangkan melalui
kertas filter dalam corong Buchner. Padat yang terperangkap oleh filter dan cairan
tersebut ditarik melalui corong ke dalam labu di bawah ini, dengan ruang hampa.
Proses pemisahan dengan teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah
partikel padatnya lebih besar dibandingkan dengan cairannya. Penyaring vakum
dipakai untuk suatu ukuran besar, jarang digunakan untuk pengumpulan endapan-
endapan Kristal atau penyaring steril. Penyaring vakum kontinu dapat menangani
beban kotoran yang tinggi dan pada suatu basis volume, dalam hal biaya cairan
yang disaring per galon murah. Dalam mengerjakan sistem penyaring drum
kontinu, vakum dipakai untuk drum (tong) tersebut, dan cairan mengalir melalui
lajur kontinu. Zat padat dikumpulkan pada akhir lajur tersebut (Perry dan Chilton,
1973).

2.3 Penyaring Tekanan


Tekanan penyaring kerangka dan penyaring lempeng merupakan yang
paling sederhana dari semua penyaring tekanan, dan paling banyak digunakan.
Filter ini terdiri dari seperangkat lempengan yang dirancang untuk member
sederetan kompartemen untuk pengumpulan zat padat. Lempengan tersebut
ditutup dengan medium filter seperti kanvas. Slurry umpan masuk ke dalam
masing-masing lempengan dan medium filternya dengan tekanan, cairannya
lewat melalui kanvas dan keluar melalui pipa keluaran dan meninggalkan zat
padat basah di antara lempengan tersebut. Lempengan yang digunakan ada yang
berbentuk bujur sangkar atau lingkaran, ada yang terletak vertikal dan horizontal.
Tetapi umumnya lempengan untuk zat padat itu dirancang dengan membuat
tekukan pada permukaan lempeng atau dalam bentuk plate and frame (Svarovsky,
2000).

2.4 Penyaring Sentrifugal


Sentrifugasi adalah pemisahan dengan menggunakan gaya putaran atau
gaya sentrifugal. Partikel dipisahkan dari liquid dengan adanya gaya sentrifugal
pada berbagai variasi ukuran dan densitas campuran larutan.
Peralatan sentrifugasi terdiri dari :
a. Pengendapan sentrifugal (centrifugal settling)
b. Filtrasi sentrifugal
Gaya sentrifugal digunakan untuk mendapatkan perbedaan tekanan
sehingga slurry dalam filter akan mengalir ke penyaring. Pada operasi sentrifugasi
dengan cara pengendapan, kecepatan pengendapan dipengaruhi oleh: kecepatan
sudut (ω) disamping faktor-faktor lain seperti pada perhitungan kecepatan
sedimentasi. laju alir volumetrik umpan dipengaruhi oleh kecepatan sudut (ω),
diameter partikel (Dp), densiti partikel dan cairan, viskositas dan diameter tabung
centrifuge.
Pemisahan padatan dari air dengan menggunakan pengendapan sentrifuga
prinsipnya sama dengan proses pengendapan secara gravitasi, bedanya
pengendapan ini menghasilkan gaya dorong yang lebih besar yang disebabkan
oleh putaran air. Dengan memutar air, kecepatan pengendapan dapat meningkat
jika dibandingkan dengan pengendapan secara gravitasi pada umumnya.
Pengendapan sentrifugal sudah banyak digunakan untuk pemisahan partikel dan
cairan atau air dalam proses pengolahan mineral seperti pada proses pengeringan
materi dengan ukuran partikel yang berbeda, penyisihan partikel yang sangat kecil
dalam pencucian, atau dalam menyisihkan kontaminan yang terlarut dalam
larutan.
Namun, penggunaan pengendapan sentrifugal untuk penyisihan partikel
atau senyawa lain di dalam proses pengolahan air masih jarang dilakukan
dikarenakan tingginya biaya operasional yang dibutuhkan. Maka dari itu,
pengembangan pengendapan dengan memanfaatkan gaya senrifugal diarahkan
pada pengendapan dengan memanfaatkan aliran air melalui dinding pengendap
seperti prinsip kerja hydrocyclone (Zulfikar, 2011).

2.5 Proses Pemisahan


Proses pemisahan pemisahan ini sendiri sendiri memiliki beberapa metode
yang di lakukan, yaitu metode pemisahan dengan cara mekanis dan dengan cara
kontak keseimbangan bahan. Perbedaan kedua metode tersebut terlihat pada ada
tidaknya perubahan perubahan fasa pada bahan setelah setelah dipisahkan.
Proses pemisaahan dengan metode mekanis ini juga terdapat beberapa jenis
proses yaitu filtrasi, filtrasi, pengendapan, pengendapan, dan ekstraksi. Dari
bebrapa jenis proses tersebut, proses yang menjadi dasar pada proses proses
pemisahan pemisahan adalah proses filtrasi. Filtrasi sendiri merupakan
pembersihan partikel partikel dari suatu fluida dengan melewatkannya pada
medium penyaring. Penyaring tersebut akan menahan zat padat dengan ukuran
lebih besar dari penyaring. Metode filtrasi ini sudah diterapkan sejak lama,
biasanya dilakukan untuk proses penjernihan air (Widyastuti, 2011).

2.6 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi dari Proses Filtrasi


Terdapat faktor - faktor yang mempengaruhi efisiensi dari proses filtrasi,
diantaranya :
1. Kualitas Air baku
Semakin baik kualitas air baku yang di olah, makan akan baik pula hasil
penyaringan yang di peroleh.
2. Suhu
Suhu yang baik yaitu antara 20 sampai 30 °C, temperatur akan
mempengaruhi kecepatan reaksi - reaksi kimia.
3. Kecepatan Penyaringan
Pemisahan bahan-bahan tersuspensi dengan penyaringan tidak dipengaruhi
oleh kecepatan penyaringan. Berbagai hasil penilitian menyatakan bahwa
kecepatan penyaringan tidak mempengaruhi terhadap kualitas effluent. Kecepatan
penyaringan lebih banyak banyak terhadap terhadap massa operasi operasi
saringan.
4. Diameter Butiran
Jika diameter butiran yang digunakan kecil, maka yang terbentuk juga
kecil. Hal ini meningkatkan effisiensi dari filtrasi. (Mc Cabe and Harriot, 1985).

2.7 Operasi Filtrasi


Adapun operasi filtrasi dapat dijalankan dengan dua cara, yaitu:
1. Filtrasi Batch
Pada operasi batch, alat harus dibongkar untuk pengambilan cake
kemudian di pasang kembali, sehingga ada masalah waktu bongkar pasang. Hal
ini menyebabkan proses secara batch membutuhkan waktu yang lama. Operasi
batch ini juga lenih mahal karena terbatas untuk skala yang kecil.
2. Filtrasi Kontinyu
Pada operasi jenis ini pengambilan cake dilakukan dengan mengeruknya
secara terus menerus menggunakan pisau. Proses secara kontinyu ini banyak
diterapkan pada industri kimia. Analisi operasi ini di bagi dalam beberapa
beberapa tahap 9 pembentukan cake, pencucian cake untuk membuang membuang
larutan, pelepasan cake dari filter) (Brown, 1985).

2.8 Proses Filtrasi Terdapat Kombinasi Beberapa Proses yang Berbeda


Dalam proses filtrasi terdapat kombinasi antara beberapa proses yang
berbeda. Proses-proses tersebut meliputi :
1. Mechanical Straining
Mechanical straining merupakan proses penyaringan partikel tersuspensi
yang terlalu besar untuk dapat lolos melalui ruang antara butiran media.
2. Sedimentasi
Sedimentasi merupakan proses mengendapnya partikel tersuspensi yang
berukuran berukuran lebih kecil dari lubang pori-pori pada permukaan butiran.
3. Adsorpsi
Prinsip proses ini adalah akibat adanya perbedaan perbedaan muatan
antara permukaan butiran dengan partikel tersuspensi yang ada di sekitarnya
sehingga terjadi gaya tarik-menarik.
4. Aktifis Kimia
Aktifis kimia merupakan proses dimana partikel yang terlarut diuraikan
menjadi substansi sederhana dan tidak berbahaya atau diubah menjadi partikel
tidak terlarut, sehingga dapat dihilangkan dengan proses penyaringan,
sedimentasi dan adsorpsi pada media berikutnya.
5. Aktifis Biologi
Aktifis biologi merupakan proses yang disebabkan oleh aktifitas
mikroorganisme yang hidup di dalam filter. (Luluk Emdahwati, Suprihatin).
Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa semakin lama waktu samping
dan waktu pengadukan maka semangkin besar pula endapan tersaring oleh alat
filter press ini. Hal ini terjadi karena semangkin lama waktu penggadukan maka
akan semangkin homogen sehingga proses filtrasi berjalan lebih baik (Parahita,
2018).
Filtrasi (penyaringgan) adalah proses pemisahan antara/koloid dari cairan.
Filter press merupakan salah satu jenis filter tertua. Filter press selama seabad
terakhir menjadi filter tekanan proses yang paling pentin, dan tetap penting hingga
hari ini, meskipun terdapat jenis filter yang kompotitif. Filter ini telah menjaga
peran utama dalam perkembangan media filter yang memungkinkannya untuk
mengimbangi permintaan pasar untuk efisiensi energi yang lebih baik, tingkat
kejernihan yang leih tinggi dalam filtrat dan beberapa ukuran otomatisan. Hampir
setiap jenis media filter, tersedia dalam bentuk lembaran dan dengan kemampuan
untuk menolak perbedaan tekanan yang terlibat dalam filter press. Banyak
industri yang memilih untuk menggunakan sistem filter bertekanan (filter press)
untuk proses penyaringan dan pemurnian bahan. Ala ini akan bekerja berdasarkan
driving force, yaitu perbedaan tekanan. Alat ini dilengkapi dengan kain penyaring
yang disebut filter cloth, yang terletak pada setiap sisi platenya untuk memisahkan
padatan dan cairan dengan media berpori yang meneruskan cairannya dan
menahan padatannya (Geankoplis,1983).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat-alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan adalah sebagai berikut:
1. Aluminium Foil 1 buah
2. Ember 1 buah
3. Filter cloth 7 buah
4. Gayung 1 buah
5. Gelas Ukur 1 buah
6. Mikrometer Sekrup 1 buah
7. Neraca digital 1 buah
8. Oven 1 buah
9. Peralatan Filter Press 1 buah
10. Stopwatch 1 buah
3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan adalah sebagai berikut:
1. Air 30 L
2. Tepung Beras 1 kg

3.2 Prosedur Kerja


Adapun prosedur percobaan adalah sebagai berikut:
1. Dipasang peralatan plate and filter press
2. Dibuat slurry dengan perbandingan tertentu
3. Diukur luas permukaan saringan dari filter press
4. Ditimbang filter cloth kering dan yang basah
5. Dibasahin filter cloth dengan air dan kemudian pasanglah pada filter press
6. Dibuka semua kran
7. Dipompa slurry ke filter press dengan rate atau tekanan konstan
8. Ditampung filtrate dalam ember dan diteruskan percobaan sampai
kecepatan penyaringan turun dengan cepat.
9. Setelah semua slurry tersaring cake yang didapat ditimbang dan diukur
ketebalannya.
10. Cake basah yang sudah ditimbang, di oven selama 30 menit pada
temperatur 105°C.
11. Ditimbang cake kering yang sudah di oven.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil dari percobaan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Ketebalan Cake pada Cloth
No Cake Tebal cake sesungguhnya (mm)
1. Cake 1 9,02
2. Cake 2 13,76
3. Cake 3 14,01
4. Cake 4 8,53
Sumber : (Praktikum Proses Kimia 1, 2023)
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Data
No Waktu (s) Volume (m3) Tekanan t/v (s/m3)
(MPa)
1 137 0,005 25 27.400
2 278 0,010 25 27.800
3 432 0,015 27 28.800
4 640 0,020 28 32.000
5 902 0,025 28 36.080
6 1.275 0,030 28 42.500
Sumber : (Praktikum Proses Kimia 1, 2023)
Berat cake basah yaitu 493,44 gram
Berat cake kering yaitu 477 gram

4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan filtrasi antara campuran tepung beras
dengan air menggunakan alat penyaring yaitu filter press. Massa tepung beras
yang digunakan yaitu sebanyak 1 kg dan air sebanyak 30 liter. Dalam percobaan
ini campuran tepung beras dengan air adalah slurry dimana filtrat yang diambil
adalah air dan cake yang akan diamati adalah tepung beras . Langkah awal yang
dilakukan adalah memasang serangkaian alat filter press yang terdiri dari bingkai
dan plat serta alat pedukung yaitu wadah slurry dan wadah penampung filtrat.
Sebelum slurry memasuki alat filter press, dilakukan pengadukan terlebih dahulu
yaitu bertujuan untuk menghomogenkan slurry. Proses selanjutnya yang
dilakukan yaitu dengan melewatkan slurry ke dalam plate dan frame dengan
bantuan pompa. Pompa berfungsi untuk menaikkan tekanan agar laju alir slurry
menjadi tinggi untuk mengalirkannya memasuki plate dan frame. Filtrat mengalir
melalui media filter (cloth) sehingga cake menempel pada cloth. Filtrat kemudian
mengalir diantara cloth dan permukaan plate melalui saluran keluar dan kemudian
filtrate tertampung di wadah filtrate. Penyaringan dilakukan setiap sebanyak 5
liter filtrate dimana dihitung waktu dan tekanannya. Berdasarkan hasil percobaan
didapatkan waktu dan tekanan yang berbeda-beda untuk setiap penyaringan 5 liter
slurry.
Pada dasarnya laju alir slurry berpengaruh terhadap tekanan dan waktu
yang akan didapat. Semakin tinggi laju alir slurry yang masuk maka akan semakin
tinggi tekanan dan semakin cepat pula waktu yang dibutuhkan slurry untuk dapat
mengalir. Grafik hubungan antara v terhadap t/v dapat dilihat pada gambar 4.1
berikut:

Gambar 4.1 Grafik Hubungan antara volume terhadap t/v

Dapat dilihat pada grafik diatas, semakin besar volume slurry yang
dilewatkan maka semakin besar nilai t/v yang diperoleh, dapat dilihat bahwa
hubungan antara t/v terhadap v adalah berbanding lurus. Berdasarkan grafik diatas
didapatkan slope 591657 yang digunakan untuk menghitung harga Kp.
Pada saat mengalirkan slurry, semakin banyak volume filtrate yang
dilewatkan maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyaring slurry.
Hal tersebut terjadi karena cloth yang berperan sebagai media penyaring telah
terisi oleh cake-cake yang menempel, selain itu slurry dengan partikel yang lebih
besar juga berperan sebagai peyaring sehingga memperlambat proses penyaringan
selanjutnya. Setelah dilakukan penyaringan cake dari plate pertama hingga plate
keempat diukur ketebalannya. Hal tersebut terjadi karena pada saat slurry
melewati cloth pertama cake yang tertinggal akan menempel lebih dahulu pada
cloth pertama, selanjutnya cake berkurang menuju cloth kedua hingga semakin
berkurang hingga cloth terakhir. Namun pada hasil percobaan ini didapat tebal
cake yang berbeda dan tidak sesuai dengan teori, hal tersebut terjadi karena
kurang tepatnya praktikan melakukan perataan pada saat meratakan cake. Cake
basah kemudian ditimbang hingga didapat berat cake basah sebesar 493,44 gr lalu
cake basah dikeringkan didalam oven untuk dihitung berat cake keringnya.
Tujuan pengeringan cake yaitu untuk menguapkan air yang masih terkandung
didalamnya sehingga didapatkan berat cake kering sebesar 477 gr. Cake basah
lebih besar massanya dibandingkan cake kering, hal tersebut karena di dalam cake
basah masih terkandung banyak air. Pada percobaan ini diperoleh debit aliran
sebesar 0,0195 liter/menit. Pada percobaan ini juga didapatkan nilai tekanan
spesifik (α) sebesar - 2,23144 × 1012 m/s dan nilai resistansi spesifik medium
(Rm) yang didapatkan sebesar - 4.697,7728 × 1012 m2/s.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hubungan antara volume dengan t/v adalah semakin besar nilai volume
dalam proses, maka akan semakin besar nilai waktu dan tekanan.
2. Ketebalan cake berbeda pada setiap cloth. Cake cloth pada frame pertama
lebih kecil dibandingkan cloth pada frame setelahnya dan semakin sedikit
pada frame terakhir.
3. Nilai α yang didapatkan pada percobaan ini sebesar 2,23144 × 1012 m/s
dan nilai Rm sebesar - 4.697,7728 × 1012 m2/s.
4. Jumlah cake basah diperoleh sebesar 493,44 gr dan jumlah cake kering
diperoleh sebesar 477 gr.

5.2 Saran
Adapun saran untuk percobaan ini adalah selain menggunakan alat filter
press, penyaringan dapat dilakukan dengan menggunakan alat lain yaitu
penyaringan vakum. Keuntungan dari penyaring vakum ini yaitu dapat menangani
beban kotoran yang tinggi pada suatu basis volume.

DAFTAR PUSTAKA

Burger, R., F. Concha. 2001. Settling velocities of particulate systems: 12. Batch
centrifugation of floculates suspension. Int. J. Miner. Process 63, pages
115-145.
Brown, G.G. 1985. Unit Operation. John Willey E. Sans Inc. New York

Citra Kusuma Parahita, 2018.Vol 3.No 1. Pengaruh waktu pengadukan dan


Pengambilan Sampel Tehadap Endaan Alat Filter Press.

Geankoplis, C.J., 1983, “Transport Process and Unit Operation”, Ally and Bacon
,inc, United States of America.

Lachman, Leon. 1989. Teori Dan Praktek Farmasi Industri. UI-Press: Jakarta.
Luluk Endahwati, Suprihatin. “Kombinasi Proses Aerasi, Adsorpsi, dan Filtrasi
Pada Pengolahan Air Limbah Industri Perikanan”. Jurnal Ilmiah Teknik
Lingkungan Vol.1 No.2 UPN Veteran. Jawa Timur

Mc Cabe, W.L, J.C Smith and P. Harriot. 1985t. “Unit Operation of Chemical
Engineering”, 5th Edition, Mc Graw – Hill Book Co. Inc. New York
Perry. R,. dan Chilton. C. 1973. Chemical Engineers Handbook. mcGraw-hill:
New York.
Sri Widyastuti, Antik Sepdian Sari. 2011. “Kinerja Pengolahan Air Bersih
Dengan Proses Filtrasi Dalam Mereduksi Kesadahan”

Svarovsky, Ladislav. 2000. Solid-Liquid Separation. Oxford: Butterworth


Heinemann.
Zulfikar. 2011. Filtrasi. Jakarta: Erlangga.

LAMPIRAN B
PERHITUNGAN

Diketahui: Berat Cake Basah = 493,44 gr


Berat Cake Kering = 477 gr
ρ air = 966,783 kg/m3
Volume Air = 30 L
µ = 0,93 x 10-6 kg/ms
∆p = 7 x 106 kg/ms
B.1 Rasio Cake (kg)
berat cake basah
M =
berat cake kering
493,44 gr
=
477 gr
= 1,0344 gr
= 0,0010 kg

B.2 Perhitungan Konsentrasi Cake Kering yang Terakumulasi


Berat sampel = 1000 gr
Air = 30 liter
gr sampel
Cx =
volume
100 0 gr
=
30 l
=3,3333 gr/l
= 0,0033 kg/m3
ρcx
Cs =
1-mcx
kg
966,783
kg
m 3 × 0,0033
3
= m
kg
1- 0,0010 kg × 0,0033 3
m
3,1903839 kg
= 3
0,9999 m
kg
= 3,19039 3
m

B.3 Resistansi Spesifik Bahan (∝ ¿


Slope = 591657
Kp = 2 × slope
= 2 × 591657
= 1.183.314
A bujur sangkar = Luas bujur sangkar – 2 (Luas lingkaran)
= 17 cm × 17 cm - 2(3,14 × (cm2))
= (289 - 6,28)
= 282,72 m2
= 0,028272 m2
A lingkaran = 2 (π × R2)
= 2 ( 3,14 × (1 cm)2)
= 6,28 cm2
= 0,000628 m2
2
kp . A .(-∆p)
∝ =
μ.Cs
2 2 kg
1.183.314 × ( 0,028272 m ) × (-7 × 10
6
2
)
ms
= 2
kg kg
0,93× 10-6 × 3,19039 3
ms m
m 3 kg
- 6.620.809 2
s
= 2
m kg
2,96706 × 10-6
s
= - 2,23144 × 1012 m/s

B.4 Resistansi Spesifik Medium (Rm)


μ.Rm
B =
A.(-∆p)
A.B. (-∆p )
Rm =
μ
2 6 kg
0,028272 m × 22076 × (-7 x 10 2
)
ms
=
kg
0,93× 10-6
ms
kgm
- 4.368,928704 × 106 2
s
=
kg
0,93× 10-6
ms
= - 4.697,7728 × 1012 m2/s
B.5 Debit Aliran (Q)
v
Q =
t
30 liter
=
1.533 menit
liter
= 0,0195
sekon

B.6 Kadar Air Cake


W0-W1
%moisture = × 100%
W0
493,44 - 477
= 493,44 × 100%

= 3,33171%

LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT

No. Nama dan Gambar Alat Fungsi


1. Filter press untuk memisahkan suatu cair/padat dengan
menggunakan prinsip tekanan

2. Ember Alat bantu untuk memindahkan larutan ke


wadah.
3. Oven Memanaskan atau mengeringkan peralatan
laboratorium atau objek objek lainnya

4. Gelas Ukur Untuk mengukur seberapa banyak filtrat


yang dihasilkan

5. Stopwatch Alat yang digunakan untuk mengukur


waktu yang diperlukan dalam kegiatan.

6. Mikrometer Digunakan untuk mengukur diameter luar,


dalam dan ketinggian bahan yang
digunakan pada percobaan.

7. Neraca Digital Alat yang digunkan untuk mengukur suatu


berat atau beban maupun massa pada suatu
zat

8. Pengaduk Digunkan untuk mencampur bahan kimia.


Gayung Digunakan untuk mengambil air di dalam
ember
9.

Aluminium Foil Digunakan untuk meletakkan cake yang


ingin di timbang
10.

Anda mungkin juga menyukai