Disusun Oleh :
Kelompok III (A4)
Press filter adalah salah satu mesin penyaring yang berguna untuk menyaring dan
memisahkan slurry kasar dan meminimalkan bahan-bahan atau partikel padat
yang dapat mengganggu proses selanjutnya, pada intinya mesin ini dapat
berfungsi sebagai pemeras. Tujuan dari praktikum ini adalah agar dapat mahir
dalam menjalankan filter press, mengetahui manfaat dan dapat diaplikasikan pada
skala yang lebih besar. Pada percobaan ini dilakukan filtrasi antara campuran
tepung beras dengan air menggunakan alat penyaring yaitu filter press. Massa
tepung beras yang digunakan yaitu sebanyak 1 kg dan air sebanyak 30 liter.
Prosedur yang di lakukan pada percobaan ini campuran tepung beras dengan air
adalah slurry dimana filtrat yang diambil adalah air dan cake yang akan diamati
adalah tepung beras. Langkah awal yang dilakukan adalah memasang serangkaian
alat filter press yang terdiri dari bingkai dan plat serta alat pedukung yaitu wadah
slurry dan wadah penampung filtrat. Sebelum slurry memasuki alat filter press,
dilakukan pengadukan terlebih dahulu yaitu bertujuan untuk menghomogenkan
slurry. Selanjutnya di lakukan Penyaringan setiap sebanyak 5 liter filtrate dimana
dihitung waktu dan tekanannya. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan waktu
dan tekanan yang berbeda-beda untuk setiap penyaringan 5 liter slurry. Langkah
selanjutnya ditimbang cake basah dan cake kering, Cake basah kemudian
ditimbang hingga didapat berat cake basah sebesar 493,44 gr lalu cake basah
dikeringkan didalam oven untuk dihitung berat cake keringnya. Tujuan
pengeringan cake yaitu untuk menguapkan air yang masih terkandung didalamnya
sehingga didapatkan berat cake kering sebesar 477 gr. Pada percobaan ini
diperoleh debit aliran sebesar 0,0195 liter/sekon. Pada percobaan ini juga
didapatkan nilai tekanan spesifik (α) sebesar - 2,23144×1012 m/s dan nilai
resistansi spesifik medium (Rm) yang didapatkan sebesar - 4.697,7728 × 1012
m2/s.
Press filter adalah salah satu mesin penyaring yang berguna untuk
menyaring dan memisahkan slurry kasar dan meminimalkan bahan-bahan atau
partikel padat yang dapat mengganggu proses selanjutnya, pada intinya mesin ini
dapat berfungsi sebagai pemeras.
Press terdiri dari elemen-elemen filter (hingga mencapai 100 buah) yang
terdiri tegak atau terletak mendatar,disusun secara berdampingan atau satu di atas
yang lain. Elemen ini terbuat dari pelat-pelat berair yang di lapisi kain filter dan
disusun pada balok-balok luncur sehingga dapat digeser-geser pelat-pelat itu di
press menjadi satu diantara bagian alat yang diam (bagian kepala) dan bagian
yang bergerak, saluran masuk dan saluran keluar terdapat dibagian kepala (untuk
sistem tertutup) atau saluran keluarnya disamping pelat-pelat (untuk sistem
terbuka). Panjang pelat dapat berkisar antara 400 dan 1500 mm, yang tergantung
pada jumlah pelat,volume kerja dari cake filter dapat mencapai 3000 liter.
Pada dasarnya harus dibedakan antara plate filter press dan frame filter
press. Pada frame filter press,terdapat sebuah bingkai di antara setiap dua pelat.
Bingkai ini memberi ruang untuk di tempati ke filter. Pada konstruksi semacam
ini banyak sekali volume kerja hilang jika pelat di buat tebal. Pada plate filter
press, Pelat-pelat dibuat tipis dan dipasang dalam bingkai penyekat sehingga
membentuk kamar yang sesungguhnya. Dengan panjang konstruksi yang sama,
volume kerja cake menjadi 40 % lebih besar. Sebagai keuntungan yang lain, cake
filter hanya bersentuhan dengan kain filter dan tidak dengan bahan dasar alat.
Pada press filter bingkai, tidak ada masalah dalam mengalirkan suspense masuk
melalui bingkai-bingkai. Tetapi pada press filter plate, hal tersebut menjadi sukar
karena konstruksinya yang kompak. Pada umumnya kesukaran ini dapat di atasi
dengan membuat sistem pemasukan yang tertentu, misalnya penyekrupan kain
pada bingkai penyekat atau membuat lubang-lubang di tengah pelat. Pressure
filtrasi adalah filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan. Peralatan
yang digunakan biasanya terdiri dari plate and frame filter. Alat ini akan bekerja
berdasarkan driving force, yaitu perbedaan, tekanan. Alat ini dilengkapi dengan
kain penyaring yang disebut filter cloth, yang terletak pada tiap sisi plate-nya.
Plate and frame filter digunakan untuk memisahkan padatan cairan
dengan media berpori yang meneruskan cairannya dan menahan padatannya.
Penyaringan (filtrasi) adalah salah satu cara pemisahan zat baik berupa
cairan maupun gas. Pemisahan zat padat dari campuran padat cair dilakukan
dengan bantuan medium berpori yang disebut medium penyaring. Suspensi padat
cair dipaksa melewati medium penyaring. Zat padat akan tertahan medium
penyaring sedangkan cairan dapat melewatinya yang biasa disebut filtrat. Dalam
beberapa penyaringan, padatan-saring yang terbentuk merupakan medium
penyaring yang baik. Untuk memaksa cairan melewati medium diperlukan gaya
pendorong dalam bentuk :
1. gaya berat (gravity filtration)
2. vakum (vacuum filtration)
3. tekanan ( pressure filtration)
4. gaya sentrifugal (centrifugal filtration)
Pemilihan filter ditentukan oleh :
1. Sifat campuran
2. Tingkat produksi besar atau kecil
3. Kondisi proses
4. Hasil yang diinginkan
(Bürger, R., F. Concha, 2001).
4.1 Hasil
Adapun hasil dari percobaan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Ketebalan Cake pada Cloth
No Cake Tebal cake sesungguhnya (mm)
1. Cake 1 9,02
2. Cake 2 13,76
3. Cake 3 14,01
4. Cake 4 8,53
Sumber : (Praktikum Proses Kimia 1, 2023)
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Data
No Waktu (s) Volume (m3) Tekanan t/v (s/m3)
(MPa)
1 137 0,005 25 27.400
2 278 0,010 25 27.800
3 432 0,015 27 28.800
4 640 0,020 28 32.000
5 902 0,025 28 36.080
6 1.275 0,030 28 42.500
Sumber : (Praktikum Proses Kimia 1, 2023)
Berat cake basah yaitu 493,44 gram
Berat cake kering yaitu 477 gram
4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan filtrasi antara campuran tepung beras
dengan air menggunakan alat penyaring yaitu filter press. Massa tepung beras
yang digunakan yaitu sebanyak 1 kg dan air sebanyak 30 liter. Dalam percobaan
ini campuran tepung beras dengan air adalah slurry dimana filtrat yang diambil
adalah air dan cake yang akan diamati adalah tepung beras . Langkah awal yang
dilakukan adalah memasang serangkaian alat filter press yang terdiri dari bingkai
dan plat serta alat pedukung yaitu wadah slurry dan wadah penampung filtrat.
Sebelum slurry memasuki alat filter press, dilakukan pengadukan terlebih dahulu
yaitu bertujuan untuk menghomogenkan slurry. Proses selanjutnya yang
dilakukan yaitu dengan melewatkan slurry ke dalam plate dan frame dengan
bantuan pompa. Pompa berfungsi untuk menaikkan tekanan agar laju alir slurry
menjadi tinggi untuk mengalirkannya memasuki plate dan frame. Filtrat mengalir
melalui media filter (cloth) sehingga cake menempel pada cloth. Filtrat kemudian
mengalir diantara cloth dan permukaan plate melalui saluran keluar dan kemudian
filtrate tertampung di wadah filtrate. Penyaringan dilakukan setiap sebanyak 5
liter filtrate dimana dihitung waktu dan tekanannya. Berdasarkan hasil percobaan
didapatkan waktu dan tekanan yang berbeda-beda untuk setiap penyaringan 5 liter
slurry.
Pada dasarnya laju alir slurry berpengaruh terhadap tekanan dan waktu
yang akan didapat. Semakin tinggi laju alir slurry yang masuk maka akan semakin
tinggi tekanan dan semakin cepat pula waktu yang dibutuhkan slurry untuk dapat
mengalir. Grafik hubungan antara v terhadap t/v dapat dilihat pada gambar 4.1
berikut:
Dapat dilihat pada grafik diatas, semakin besar volume slurry yang
dilewatkan maka semakin besar nilai t/v yang diperoleh, dapat dilihat bahwa
hubungan antara t/v terhadap v adalah berbanding lurus. Berdasarkan grafik diatas
didapatkan slope 591657 yang digunakan untuk menghitung harga Kp.
Pada saat mengalirkan slurry, semakin banyak volume filtrate yang
dilewatkan maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyaring slurry.
Hal tersebut terjadi karena cloth yang berperan sebagai media penyaring telah
terisi oleh cake-cake yang menempel, selain itu slurry dengan partikel yang lebih
besar juga berperan sebagai peyaring sehingga memperlambat proses penyaringan
selanjutnya. Setelah dilakukan penyaringan cake dari plate pertama hingga plate
keempat diukur ketebalannya. Hal tersebut terjadi karena pada saat slurry
melewati cloth pertama cake yang tertinggal akan menempel lebih dahulu pada
cloth pertama, selanjutnya cake berkurang menuju cloth kedua hingga semakin
berkurang hingga cloth terakhir. Namun pada hasil percobaan ini didapat tebal
cake yang berbeda dan tidak sesuai dengan teori, hal tersebut terjadi karena
kurang tepatnya praktikan melakukan perataan pada saat meratakan cake. Cake
basah kemudian ditimbang hingga didapat berat cake basah sebesar 493,44 gr lalu
cake basah dikeringkan didalam oven untuk dihitung berat cake keringnya.
Tujuan pengeringan cake yaitu untuk menguapkan air yang masih terkandung
didalamnya sehingga didapatkan berat cake kering sebesar 477 gr. Cake basah
lebih besar massanya dibandingkan cake kering, hal tersebut karena di dalam cake
basah masih terkandung banyak air. Pada percobaan ini diperoleh debit aliran
sebesar 0,0195 liter/menit. Pada percobaan ini juga didapatkan nilai tekanan
spesifik (α) sebesar - 2,23144 × 1012 m/s dan nilai resistansi spesifik medium
(Rm) yang didapatkan sebesar - 4.697,7728 × 1012 m2/s.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hubungan antara volume dengan t/v adalah semakin besar nilai volume
dalam proses, maka akan semakin besar nilai waktu dan tekanan.
2. Ketebalan cake berbeda pada setiap cloth. Cake cloth pada frame pertama
lebih kecil dibandingkan cloth pada frame setelahnya dan semakin sedikit
pada frame terakhir.
3. Nilai α yang didapatkan pada percobaan ini sebesar 2,23144 × 1012 m/s
dan nilai Rm sebesar - 4.697,7728 × 1012 m2/s.
4. Jumlah cake basah diperoleh sebesar 493,44 gr dan jumlah cake kering
diperoleh sebesar 477 gr.
5.2 Saran
Adapun saran untuk percobaan ini adalah selain menggunakan alat filter
press, penyaringan dapat dilakukan dengan menggunakan alat lain yaitu
penyaringan vakum. Keuntungan dari penyaring vakum ini yaitu dapat menangani
beban kotoran yang tinggi pada suatu basis volume.
DAFTAR PUSTAKA
Burger, R., F. Concha. 2001. Settling velocities of particulate systems: 12. Batch
centrifugation of floculates suspension. Int. J. Miner. Process 63, pages
115-145.
Brown, G.G. 1985. Unit Operation. John Willey E. Sans Inc. New York
Geankoplis, C.J., 1983, “Transport Process and Unit Operation”, Ally and Bacon
,inc, United States of America.
Lachman, Leon. 1989. Teori Dan Praktek Farmasi Industri. UI-Press: Jakarta.
Luluk Endahwati, Suprihatin. “Kombinasi Proses Aerasi, Adsorpsi, dan Filtrasi
Pada Pengolahan Air Limbah Industri Perikanan”. Jurnal Ilmiah Teknik
Lingkungan Vol.1 No.2 UPN Veteran. Jawa Timur
Mc Cabe, W.L, J.C Smith and P. Harriot. 1985t. “Unit Operation of Chemical
Engineering”, 5th Edition, Mc Graw – Hill Book Co. Inc. New York
Perry. R,. dan Chilton. C. 1973. Chemical Engineers Handbook. mcGraw-hill:
New York.
Sri Widyastuti, Antik Sepdian Sari. 2011. “Kinerja Pengolahan Air Bersih
Dengan Proses Filtrasi Dalam Mereduksi Kesadahan”
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN
= 3,33171%
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT