Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

OPERASI TEKNIK KIMIA 1


Vacuum Filter

Disusun oleh:
Kelompok  6 :

Sephira Nanda Maheswari 2141420091


Siti Syilfia Aisya 2141420100
Veiza Mutiara Aliffia Putri A 2141420041
Wahyu Janitra Yudhistira 2141420084

Dosen Pengampu : 
Dr. Sandra Santosa, B.tech, M.Pd   

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PRODI D-IV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2022
I. Judul Praktikum
Vacuum Filter

II. Hari/Tanggal Praktikum


Hari : Senin
Tanggal : 31 Oktober 2022
Waktu : 12.50 - 16.30 WIB

III. Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami proses filter
dengan menggunakan vacum filter.
2. Mahasiswa dapat melakukan percobaan filtrasi dengan
vakum filter dengan benar dan aman
3. Mahasiswa dapat menghitung kecepatan filtrasi, waktu
proses dan volume filtrasi yang didapatkan pada filter
dengan vacum filter

IV. Dasar Teori


Berbagai permasalahan pemisahan partikel padat
dari cairannya dapat diselesaikan dengan beberapa metode
pemisahan, tergantung pada jenis padatannya, proporsi
padatan yang terkandung terhadap cairannya dalam
campuran, viskositas campuran, dan lain sebagainya. Pada
filtrasi, beda tekanan dibuat agar fluida dapat mengalir
melewati lubang-lubang kecil pada kertas/kain penyaring,
dimana partikel padatnya tertahan padanya, yang kemudian
dapat membentuk lapisan porous, yang selanjutnya juga
berfungsi sebagai medium penyaring. sehingga medium
penyaringnya merupakan gabungan antara filter dan lapisan
lumpur porous tersebut.
Gambar 1: Prinsip Penyaringan

Secara komersial, filtrasi dapat digunakan pada


banyak aplikasi/pemakaian. Partikel padat yang tersuspensi
dapat berukuran mulai kecil sekali sampai cukup besar,
sangat padat/keras atau plastic/lunak, berbentuk bola atau
tak beraturan, padatan campuran (agregat) maupun murni
(individual), dll. Sedangkan produk yang diinginkan bias
cairannya, ataupun padatannya.Jadi faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan ketika memilih jenis peralatan dan kondisi
operasi filtrasi adalah:
- Sifat dari fluidanya, terutama viskositas densitas dan
sifat korosifnya terhadap peralatan.
- Keadaan partikel padatnya, seperti ukuran dan
bentuknya, distribusi ukuran dan karakteristiknya.
- Konsentrasi partikel padat yang tersuspensi
- Jumlah dari seluruh bahan yang akan diproses dan
harga/nilainya.
- Bagaimana yang lebih penting; padatan, cairan atau
keduanya.
- Apakah perlu untuk mencuci padatan yang telah
tersaring.
- Apakah peralatan akan menyebabkan kontaminasi
terhadap produk yang dihasilkan.
- Apakah umpannya perlu dipanaskan terlebih dahulu.
- Apakah perlu pengerjaan awal sebelum proses
filtrasi yang akan membantu proses filtrasi.

Untuk keperluan skala laboratorium biasanya proses


filtrasi cukup menggunakan kertas saring yang diletakkan
dalam corong biasa ataupun dalam Buchner funnel, baik
hanya dengan mengandalkan gaya gravitasi maupun dengan
bantuan tekanan vakum.

1. Beberapa Type peralatan filtrasi.


a. Bed filter
Bed filter merupakan alat penyaring yang
paling sederhana dan murah. Biasanya berupa kolom
atau bejana vertikal yang dibagian bawahnya diberi
pelat berlubang yang diisi filter (penyaring) berupa
bahan dan ukuran. Contohnya adalah sand filter
yang biasa digunakan untuk proses penjernihan air
(lihat gambar L-1 pada lampiran).
Bed filter biasanya digunakan untuk
menyaring partikel berukuran kecil yang tersuspensi
dalam cairan dengan konsentrasi relatif kecil.
Kapasitas alatnya bisa cukup besar, tetapi kecepatan
penyaringannya relatif lambat. Pengoperasiannya
bisa secara gravitasi ataupun dengan penambahan
tekanan,
b. Bag filter.
Bag filter biasanya digunakan untuk
menyaring partikel-partikel padat yang tersuspensi
dalam udara atau gas. Berupa tas atau karung dari
kain, dimana udara yang disaring dihembuskan ke
dalam tas/karung tertutup tersebut sehingga partikel
padatnya tersaring/tertahan dalam tas, sedangkan
udara bersihnya lolos dari saringan menjadi udara
bersih.
c. Filter press
i. Chamber filter press.
Merupakan jenis filter press yang sederhana.
Berupa susunan piringan-piringan berlubang yang
dilapis dengan kain filter. Suspensi masuk melalui
bagian tengah piringan didistribusikan ke filter filter,
dimana padatannya tertahan pada filter, sedang
filtratnya keluar dari bagian tepi piringan (lihat
gambar L-2 pada lampiran).
ii. Plate and Frame filter press.
Plate and Frame filter press dibagi
menjadi beberapa jenis lagi, yaitu;
- Yang filternya dapat dicuci (washing)
tanpa dikeluarkan dari plate dan frame
dengan keluaran terbuka (open delivery).
- Yang filternya dapat dicuci (washing)
tanpa dkeluarkan dari plate dan frame
dengan keluaran tertutup (closed delivery).
- Yang filternya tidak dapat dicuci (non-
washing) tanpa dikeluarkan dari plate dan
frame dengan keluaran terbuka (open
delivery).
- Yang filternya tidak dapat dicuci (non-
washing) tanpa dikeluarkan dari plate dan
frame dengan keluaran tertutup (closed
delivery).
Prinsip kerja penyaringannya adalah suspense
dimasukkan/dialirkan melalui saluran masuk (feed channel),
didistribusikan ke ruang-ruang pada bagian frame, dan
tersaring oleh filter pada bagian plate. Lumpur yang
tersaring (cake) menempel pada filter. Sedang filtratnya
keluar dari bagian bawah plate. Untuk jenis filter dengan
keluaran terbuka, filtrate ini keluar langsung dari sela-sela
plate, ditampung dengan pinggan (pan) yang diletakkan
dibagian bawah peralatan. Sedangkan untuk jenis dengan
keluaran tertutup, pada bagian dasar/bawah plate,
disediakan saluran (channel) khusus untuk menampung
seluruh filtrate dari tiap-tiap plate, sehingga keluarannya
menjadi satu, yaitu pada pipa keluaran (lihat gambar L 3)
pada lampiran).
Beda antara jenis yang dapat dicuci (washing) dan
yang tidak dapat dicuci (non washing) terletak pada
tersedianya saluran untuk pencucian/backwash (didalam
plate dan frame). Untuk jenis yang dapat dicuci, maka
didalam masing-masing plate maupun frame disebabkan
disediakan lubang/saluran untuk keperluan pencucian tsb.
Sebaliknya untuk jenis yang tidak dapat dicuci (non-
washing), tidak terdapat saluran (channel) untuk pencucian
(lihat gambar L-4 s/d L-6 pada lampiran). Kelebihan dari
filter press, antara lain;
- Sederhana, mudah dioperasikan, bisa untuk
berbagai macam bahan dengan kondisi
operasi beragam.
- Ongkos perawatan murah.
- Luas permukaan filtrasi cukup besar.
- Dapat digunakan pada tekanan tinggi.
- Kebocoran mudah terlihat.
Sedangkan kekurangannya, antara lain:
- Pengoperasian yang terputus-putus (bacth).
- Pembongkaran dan pemasangan yang
berulang-ulang.
- Ongkos operasi tinggi.
- Tidak cocok untuk penyaringan dengan laju
tinggi dan jumlah yang besar.

d. Leaf filter
Adalah jenis alat penyaring yang terbuat dari kolom-
kolom berlubang atau kasa baja berbentuk silinder tegak
yang dilapis dengan kain filter, yang disusun berderet cukup
banyak (lihat gambar L-7 pada lampiran). Cara kerjanya
merupakan dari bag-filter.

e. Continuous rotary filter


Terdiri atas beberapa jenis, antara lain:
i. Continuous rotary disk filter.
ii. Continuous rotary vacuum-drum filter (lihat
gambar L-8 pada lampiran).
iii. Continuous rotary horizontal filter.
Penjelasan tentang Continuous rotary filter akan
diberikan pada job sheet tersendiri.
2. Persamaan kecepatan filtrasi
Proses filtrasi sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor/variabel penting, antara lain;
a. Beda tekanan antara bagian masuk atau suspense
terhadap bagian pengeluaran filtrate atau bagian sisi
luar filter.
b. Luas penampang permukaan filter,
c. Viskositas dari filtrate.
d. Tahanan dari lumpur yang menempel pada filter
(filter cake).
e. Tahanan medium filter dan lapisan awal lumpur
pada filter.
Persamaan kecepatan linier filtrasi yang didasarkan pada luas
penampang filter, adalah:
−Δp
dV
= α CSV ……………………..
A dt μ( + R)
A
….1
Dimana :
−Δp = pressure drop karena filter dan lumpur yang
menempel (cake) (m/kg)
μ = viskositas fluida (Pa.det)
α = tahanan spesifik lumpur (cake) (m/kg)
cs = jumlah padatan dalam fitrat (kg/m³)
V = volume fitrat (m³)
A = luas penampang permukaan filter (m²)
Rm = tahanan medium filter terhadap aliran filtrat (m)

Pada filtrasi dengan tekanan konstan, persamaan (1) diatas dibalik


dan disusun kembali menjadi:

dt μ α cs μ
= 2 v+ Rm = K p v + B………….….2
dV A (−Δp ) A (−Δp )

Dimana :
μ α cs
K p= 2 (det /men6 ¿…………..…….3
A (− Δp)

Dan
μ Rm
B= ❑ (det /men6 ¿………...………4
A (− Δp)

Untuk tekanan konitan, dengan a konstan dan umpur yang


terbentuk inkomprese, maka Integral de pers(2), didapat

1
t= K V 2 + BV ……………………………..………5
2 p
atau
t=
μ
−Δp 2
αc V
( s)
A ( )2
❑ + Rm
V
( )
A
……….……….6
Untuk mendapatkan harga a dan Rm, berdasarkan
persamaan (2), dibuat plot antara Δ t / Δv ¿) lawan Va (yang
merupakan garis lurus, gambar 2 dibawah), dimana
Δ t =t2-t1, Δ v=V 2 −V 1 dan .

Gambar 2: Kurva pengukuran konstanta a dan Rm


Dari gambar yang didapatkan, maka slope-nya merupakan
harga Kp dan intersep ordinat-nya merupakan harga dengan
menggunakan persamaan (3) dan (4), maka harga a dan Rm
dapat dihitung dan dengan persamaan (5) atau (6) dapat
diperkirakan waktu filtrasi yang dibutuhkan untuk
mendapatkan volume filtrat tertentu atau sebaliknya dapat
dihitung filtrat yang dihasilkan pada filtrasi dengan selang
waktu tertentu.
V. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan :
- Vacuum filter
- Kertas saring
- Stopwatch
- Batang pengaduk
- Beaker Glass
Bahan yang digunakan :
- Air
- Kapur (CaO)
VI. Prosedur Percobaan
1. Penyiapan Alat
a. Timbang kertas saring kering sebanyak 2 buah, masing-
masing beri tanda.
b. Pasang kertas saring tersebut pada alat secara benar dan
kencangkan dengan pemutar manual.
c. Sambungkan pipa-pipa dari tangkai umpan, pompa dan pipa
pembuangan, pastikan tidak ada yang bocor.
2. Pembuatan Suspensi
a. Buatlah suspensi yang terdiri atas campuran kapur dan air
dengan konsentrasi 1,5, 10 dan 15 % berat dari 5 liter air
dalam tangki umpan, aduk secara merata.
b. Ukur diameter partikel rata-rata dan densitas dari partikel
kapur yang dipakai.

3. Pelaksanaan Percobaan
a. Tutup rapat semua katup (valve).
b. Hidupkan pompa.
c. Biarkan proses berjalan dan ambil data kecepatan feed,
filtrat dan tekanan masuk serta keluar tiap interval waktu
tertentu (ditentukan pembimbing).
d. Setelah proses penyaringan berlangsung sempurna, hentikan
pompa.
e. Buka alat secara hati-hati, ambil kertas saring pelan-pelan
agar cake tidak terkelupas/jatuh.
f. Ukur ketebalan cake masing-masing, kemudian keringkan.
g. Setelah kering, timbang jumlah cake masing-masing.
h. Bila bahan dan filter masih ada, ulangi percobaan dengan
tekanan berbeda.

VII. Data Hasil Pengamatan

Percobaan 1
Berat kapur dalam larutan awal = 250,26 gram
Berat kertas saring = 4,50 gram
Diameter kertas saring = 23,1 cm
Berat Kapur setelah filtrasi = 249,11 gram – 4,50
gram = 244.61gram
Berat kapur yang lolos saringan = 250,26 gram –
244,61gram = 5,65 gram
-∆ P = -0,186bar

konsentrasi 5%
t
volume t/v
(detik
(m3) (detik/m3)
)
363 0.001 363,000
476 0.0015 317,333
620 0.002 310,000
705 0.0025 282,000 Percobaan 2
871 0.003 290,333
959 0.0035 274,000
1230 0.0043 286,047
Berat kapur dalam larutan awal = 125,45 gram
Berat kertas saring = 4,52 gram
Diameter kertas saring = 23,1 cm
Berat kapur setelah filtrasi = 77,03 gram – 4,52
gram = 72,51 gram
Berat kapur yang lolos saringan = 125,45 gram – 72,51
gram = 52,94 gram
-∆ P = -0,08 bar

konsentrasi 2.5%
t
volume t/v
(detik
(m3) (detik/m3)
)
500 0.001 500,000
600 0.0015 400,000
720 0.002 360,000
780 0.0025 312,000
900 0.003 300,000
1020 0.0035 291,429
5. Grafik 1140 0.0045 253,333 Percobaan
Percobaan 1
Percobaan 2

6. Perhitungan
Konsentrasi 5%

Kp (
¿ 2 × −2× 10
7

m
s
)
6
7 s
=−4 × 10 3
m
s
B ¿ 358633
m3
−∆ P ¿−0.186 ¯ ¿ −18600 Pa
μ ¿ 0.00796 Pa. s
5.65 gram 1 kg kg
Cs ¿ × =1.3139 3
0.0043m 1000 gram
3
m
V ¿ 5 ×10
−3

2 2 2
A ¿ π × r =3.14 × ( 0.1155 m ) =0.04189 m

Mencari tekanan spesifik lumpur


π a Cs
Kp= 2
A (−∆ P )
2
Kp A (−∆ P )
a=
μ Cs

a=
( s
) 2
−4 ×107 3 ( 0.04189m2 ) (−18600 Pa )
m
=1.2483 ×10
11 s

( )
3
kg m
( 0.00796 Pa . s ) 1.3139 3
m

Mencari Rm
μ Rm
B=
A (−∆ P )
B A (−∆ P )
Rm=
π

Rm=
(( 358633
s
m
3 )
( 0.04189 m2 ) (−18600 Pa )
) =−3.5104 × 1010
s
0.00796 Pa . s m
3

Konsentrasi 2,5%

Kp (
¿ 2 × −6 ×107
s
m
6) s
=−12 ×107 3
m
s
B ¿ 508884
m3
−∆ P ¿−0.081 ¯¿ −8100 Pa
μ ¿ 0.00796 Pa. s
52,94 gram 1 kg kg
Cs ¿ × =11.7644 3
0.0045 m
3
1000 gram m
V ¿ 5 ×10
−3

2 2 2
A ¿ π × r =3.14 × ( 0.1155 m ) =0.04189 m

Mencari tekanan spesifik lumpur


π a Cs
Kp= 2
A (−∆ P )
2
Kp A (−∆ P )
a=
μ Cs

a=
( s
) 2
−12 ×107 3 ( 0.04189 m 2 ) (−8100 Pa )
m
=4.3480× 10
11 s

( )
3
kg m
( 0.00796 Pa . s ) 11.7644 3
m

Mencari Rm
μ Rm
B=
A (−∆ P )
B A (−∆ P )
Rm=
π

Rm=
(( 50844
m
s
3)( 0.04189 m2 ) (−8100 Pa )
) =−2.1692× 1010
s
0.00796 Pa . s m
3

VIII. Pembahasan
1. Sephira Nanda Maheswari
2. Siti Syilfia Aisya
3. Veiza Mutiara Aliffia Putri Artianti
4. Wahyu Janitra Yudhistira
IX. Kesimpulan
X. Daftar Pustaka

 
 

                
 , 

Anda mungkin juga menyukai