LAPORAN PRAKTIKU
M MEKANIKA FLUIDA DAN PERPINDAHAN MASSA
DESTILASI PACKING
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK : 5
NAMA :
1. NUR AFNI 19 644 011
2. ADJI PRASETYO 19 644 027
3. IMAM FATWA KUSUMA 19 644 046
4. AGNESIA PULUNG LINTHIN 19 644 047
5. SYIFA SALSABILA ALFIANI 19 644 050
KELAS : 4A
PROGRAM STUDI : S1 TERAPAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
Telah diperiksa dan disahkan pada tanggal………………………2021
PENDAHULUAN
F=D+B
Dimana: F : Feed
D : Desilat
B : Bottom
METODOLOGI
Menyalakan waterbath
dan menjalankan air Pembuatan kurva
pendingin pada kondensor kalibrasi dan kurva
kesetimbangan
Menentukan komposisi
hasil destilasi dan bottom
2.4 Gambar Peralatan
6
5 7 9
8 10
11
12
3 13
14
2
1
Keterangan :
1. Heat Mantel
2. Campuran Biner (Etanol-Air)
3. Labu Destilasi
4. Packing Dang Packed Coloum
5. Sambungan
6. Aliran Keluar Air Pendingin
7. Kondensor
8. Aliran Masuk Air Pendingin
9. Adaptor
10. Klem Dan Statif
11. Erlenmeyer
12. Thermocouple
13. Thermometer
14. Waterbath
BAB III
3.3 Pembahasan
Pada praktikum ini menggunakan destilasi packing dengan
sistem operasi batch. Dimana proses destilasi pada praktikum ini
dapat dipengaruhi oleh perbedaan titik didih dari tiap-tiap komponen
dalam larutan biner (Etanol-Air). Pratikum ini bertujuan untuk mem-
isahkan campuran biner dengan metode destilasi, dapat menghitung
nerasa massa pada destilasi batch dan dapat menentukan komposisi
campuran hasil destilasi.
3.2.1 Pengaruh temperatur terhadap proses destilasi
Penggunaan metode pada pemisahan etanol dari campuran
biner (etanol-air) didasarkan pada teori bahwa dalam larutan masing-
masing komponennya menguap pada titik didihnya. Dimana titik
didih air adalah 100 oC dan titik didih etanol adalah 78,37 oC
sehingga diusahakan suhu destilasi tidak mencapai atau melebihi
titik didik air agar air tidak ikut menguap. Proses pendidihan mulai
terlihat pada suhu 65 oC kemudian mulai menguap pada menit ke 17
dan mulai menetes pada menit ke 18 dengan suhu 85 oC. Kemudian
tetesan terakhir berhenti pada suhu 97 oC pada waktu 90 menit.
4.1 Kesimpulan
1. Pemisahan campuran biner etanol-air dilakukan dengan
proses destilasi packing dan volume yang didapat pada
destilat sebesar 46 mL dan pada bottom sebesar 177 mL.
2. Massa total komponen yang berada pada aliran feed sebe-
sar 246,825 g, aliran pada destilat 37,61 g dan aliran pada
bottom sebesar 181,25 g.
3. Berdasarkan perhitungan neraca massa komponen massa
etanol dan air yang didapat pada masing-masing aliran ada-
lah:
a) Feed
Etanol= 82,439 g
Air=153,101 g
b) Destilat
Etanol=35,851 g
Air=0,389
c) Bottom
Etanol=19,101 g
Air=158,249 g
4.2 Saran
1. Agar tidak terjadi kebocoran pada penampungan destilat
yang menggunakan erlenmeyer makan dapat menggunakan
corong pisah sehinggan input dan output balance.
LAMPIRAN
I. Perhitungan
A. % Rendemen
% Rendemen =
=
= 18,4 %
B. Pembuatan Larutan
1. Konsentrasi 35%
4. Konsentrasi 60%
2. Konsentrasi 20%
5. Konsentrasi 80%
3. Konsentrasi 40%
C. Perhitungan Berat Jenis
Data yang diketahui :
Berat pikno kosong = 12,8908 gram
Berat pikno + standar 20% = 22,9846 gram
Berat pikno + standar 40% = 22,6752 gram
Berat pikno + standar 60% = 22,2693 gram
Berat pikno + standar 80% = 21,6523 gram
Berat pikno + destilat 1 = 21,0733 gram
Berat pikno + destilat 2 = 21,0693 gram
Berat pikno + destilat 3 = 21,0582 gram
Berat pikno + destilat total = 21,0669 gram
Berat pikno + bottom = 22,8122 gram
Berat pikno + feed = 22,7638 gram
Volume pikno =10
( ) ( )
( )
=
( )
=
( )
=
( )
=
( )
=
( )
=
( )
=
( )
= 0,8176
( )
= 0,99214 gram / mL
( )
= 0,9873 gram / m
F = 250 mL = 246,825 gr
Etanol = 35%
Air = 65%
B = 177 ml = 181,25 gr
Etanol = 32,01 %
Air = 67,99 %
Perhitungan Massa
Konsentrasi etanol dan air pada destilat
Persamaan regresi yang didapat : y = -392.16x + 404.64
R² = 0.9999
x = berat jenis destilat = gram/mL
n etanol =
n air =
Massa air =
n air =
Massa air =