PENDAHULUAN
1
Keuntungan dari dipilihnya packed tower, ialah :
a. Untuk liquid korosif, karena alat lebih murah.
b. Membutuhkan tahanan liquid yang lebih rendah karena densitasnya besar
c. Memberikan pressure dop pertahap kesetimbangan yang rendah
d. Untuk diameter kolom yang kecil
1.2.3 Packing
Packing umumnya dibagi menjadi tiga kelas
a. Random atau dumped packing, merupakan packing yang terdiri sendiri
yang memiliki bentuk spesifik yang disusun secara acak pada sebuah
kolom
b. Struktur atau schematically packing, merupakan packing yang terbentuk
dari lapisan-lapisan dari kabel atau lembaran metal yang dilipat dengan
pola tertentu.
c. Grid packing jenis ini juga disusun secara schematically pola seperti
berlian pada bagian yang kosong diantara keduanya.
Adapun syarat packing yang baik, sebagai berikut:
a. Density kecil (Tidak terlalu membebani kolom)
b. Luas yang terbebani besar
c. Volume rongga besar ( mengurangi pressre drop)
d. Tahap pembahasan baik
e. Tahan korosi
f. Memiliki struktur yang kuat untuk menahan bahan tumbukan
g. Murah
Penggunaan packing pada percobaan ini adalah untuk memaksimalkan
specific surface area, untuk menyebar surface area secara seragam untuk
membantu mendistribusikan uap dan liquid secara merata keseluruhan
packed bed, untuk memudahkan melakukan pengeringan sehingga stagnan
pockets liquid diminimaliskan dan untuk memaksimalkan wetting surface.
2
Dalam operasi destilasi packing, sejumlah massa larutan dimasukkan
kedalam labu didih, kemudian dipanaskan. Selama proses berjalan larutan akan
menguap dan uap yang akan terbentuk secara kontinyu meninggalkan labu didih
melalui packing ( kolom isian rasching rings) unuk kemudian diembunkan.
Untuk meningkatkan efisensi pemisahan, destilasi dapat dioperasikan dalam
sistem batch. Sistem batch adalah destilasi yang dilakukan satu kali proses yakni
bahan dimasukkan dalam peralatan, diproses kemudian diambil hasilnya.
Selama proses destilasi berjalan, selalu terjadi kondensasi yang dialirkan
kembali ke kolom destilasi untuk mengadakan kontak ulang kembali dengan fasa
uapnya,disepanjang kolom ini dinamakan refluks.
Dengan demikian :
a. Secara total, waktu kontak antara fasa semakin lama.
b. Perpindahan massa dan perpindahan panas kembali terjadi
c. Distribusi suhu, tekanan, dan konsentrasi disetiap fasa semakin beragam
d. Terwujudnya keseimbangan semakin didekati
Destilat (D)
Umpan (F)
Bottom (B)
3
Jumlah massa masuk – jumlah massa keluar = acc
Ri- Ro = Acc
Dimana :
F = Feed (umpan), g
B = bottom (g)
D = Destilat (g)
Xf = Fraksi mol feed
Xd = Fraksi mol destilat
Xb = Fraksi mol bottom
4
didasarkan pada kemungkinan rentang kebaradaan kadar etanol dalam larutan
sampel.
Data kadar larutan standar etanol dan berat jenisnya dari hasil perhitungan
dibuat dalam bentuk kurva standar etanol, disajikan pada gambar dibawah ini :
Kurva standar
( konsentrasi vs berat jenis)
0.95
y = -0.0022x + 0.9801
Berat Jenis (g/ml)
0.9
R² = 0.9781
0.85
0.8
0.75
0.7
0 20 40 60 80 100 120
Konsentrasi (%)
5
BAB II
METODOLOGI
6
BAB III
3.1.3 tabel berat jenis feed, destilat, dan bottom berdasarkan grafik
(etanol)
No Nama Kosentrasi (%) Densitas(g/ml)
1 Feed 50 0,8420
2 Destilat 93 0,74077
3 Bottom 0 0,92891
3.1.4 tabel konsentrasi dan fraksi massa dari feed, destilat dan bottom
No Nama Etanol Air
Kosentrasi(%) Fraksi massa Konsentrasi(%) Fraksi massa
1 Feed 50 0,5 50 0,5
2 Destilat 95,8128 0,96 4,1818 0,04
3 Bottom 5,5828 0,05 94,4172 0,94
7
3.4 Pembahasan
Pada praktikum destilasi packing ini bertujuan untuk memisahkan
campuran biner etanol- air, menghitung neraca massa dan menentukan komposisi
campuran hasil destilasi. Campuran etanol dan air sebanyak 500 ml dengan
konsentrasi 50% etanol dipisahkan dengan menggunakan destilasi packing serta
bahan isian berupa rasching ring yaitu polimer menyerupai kaca dengan bentuk pipa
0.5 cm dan panjang 1 cm. Pada percobaan ini bahan isian diisi secara penuh
kedalam kolom destilasi. Pada sistem destilasi ini kolom dilengkapi dengan
pemanas listrik yang bertujuan agar suhu bawah pada kolom destilasi terjaga pada
skala 78oC sehingga fasa uap etanol dari bottom dapat naik melewati kolom dan
menuju ke kondensor.
Pada percobaan ini kondensasi pertama kali terjadi pada menit ke 34 dengan
suhu top 28,09oC dan uhu bottom 32,08oC . Menurut teori, etanol akan menguap
pada kisaran suhu udara yang ada diudara akan diserap oleh campuran( terutama
etanol) yang berada di permukaan. Akibatnya etanol yang ada di permukaan akan
mengalami pertambahan energi. Energi tambahan ini membuat molekul etanol
dipermukaan tersebut bergerak semakin cepat karena gerakan semakin cepat,
molekul etanol dipermukaan lama-kelamaan dapat melepaskan diri dari tarikan
molekul campuran yang ada dibawahnya. Ketika hal ini terjadi, molekul etanol
tersebut akan lepas dan menjadi uap kemudian menuju ke kolom destilasi.
Dari hasil percobaan yang dilakukan, diperoleh etanol hasil destilasi sebagai
destilasi sebesar 232 ml, dan untuk bottom sebesar 268 ml dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa volume destilat dan bottom sama dengan volume feednya yaitu
500 ml (balance). Ketepatan tersebut karena pada saat proses destilasi tidak terjadi
kebocoran pada sambungan antara wadah penampung campuran dengan kolom
destilasi dan pada penutup lubang pada penampung campuran.
8
Perhitungan neraca massa yang diperoleh menunjukkan hasil destilasi tidak
balance. Ini terlihat dari massa total umpan (F) sebesar 421 gr. Sedangkan massa
total komponen (B+D) sebesar 418,82 gr, terpaut selisih 2,18 gr. Hal tersebut
karena untuk memperoleh masa ketiga komponen tersebut memerlukan data
densitas masing-masing komponen. dalam proses pengukuran densitas hasil yang
diperoleh tidak akurat hal ini dikarenkan beberapa factor, pada saat pengukuran
densitas cairannya belum dalam keadaan dingin. Selain itu kemungkinan besar
karena pada saat proses destilasi, campuran air-etanol dalam keadaan azertrop,
yaitu kondisi dimana campuran dari dua atau lebih cairan memiliki komposisi yang
tetap atau tidak bisa dipisahkan lagi dengan cara destilasi sederhana ( dalam hal ini
destilasi packing).
BAB IV
IV.1 Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.//www.scribd.com/document/249631694/BAB-I-Destilasi-Packing.
(Diakses pada tanggal 5 Februari 2018)
Anonim. https://www.slideshare.net/RestuFrodo/kurva-standar-dan-larutan-
standar. (Diakses pada tanggal 5 Februari 2018)
Cabe W.L, Mc. and Smith, J.C. 1956.Unit Operation of Chemical
Engineering ,Mc.Graw Hill Ltd. New York
Tim Penyusun. 2018. “Mekanika Fluida dan Perpindahan Panas”. Samarinda:
Politeknik Negeri Samarinda Jurusan Teknik Kimia
10
LAMPIRA
N
11
Perhitungan
Volume = 500 ml
Massa =VxD
= 421 g
b. Destilat
Volume = 232 ml
Massa =VxD
c. Bottom
Volume = 268 ml
Massa =VxD
=251,62 g
Kosentrasi etanol pada destilat dan bottom diperoleh dari interpolasi data kosentrasi
(%) etanol dan densitas (g/ml)
12
C. Peritungan berdasarkan neraca massa
Etanol = 95,8128%
Destilat (D) Air = 4,1818%
Air = 50%
Etanol = 5,5828%
Bottom (B)
Air = 94,4172%
F=D+B
Etanol
210,5 gr = 173,093 gr
Air
13
210,5 gr = 243,210 gr
14