PENDAHULUAN
Tahap ideal merupakan standar untuk membandingkan tahap aktual. Dalam tahap ideal,
fasa uap yang keluar dari tahap itu juga. Suatu masalah yang sangat penting untuk menentukan
banyaknya tahap ideal dalam hal, bila masing masing fase hanya terdapat dua komponen saja,
ialah melalui konstruksi grafik dengan menggunakan diagram garis operasi. Konstruksi garis
berjenjang ini yang dimaksudkan untuk mendapatkan banyak tahap ideal dengan menggunakan
garis operasi dan kurva keseimbangan pertama kali ini diterapkan pada perancangan kolom
rektifikasi dan dikenal sebagai metode Mc. Cabe Thiele.
Rasio refluks
Analisa kolom fraksionasi dimudahkan lagi dengan menggunakan suatu besaran yang
dinamakan rasio refluks. Ada dua macam kualitas itu yang biasa digunakan pertama ialah rasio
refluks terhadap hasil atas dan yang satu lagi rasio refluks terhadap uap.
Refluks minimum
Jika refluks kurang dari refluks total, jumlah piring yang digunakan untuk mendapatkan
suatu pemisahan tertentu mestilah lebih besar dari yang dipergunakan pada refluks total dan
jumlah piring ini semakin banyak pula dan pada keadaan ini:
ya1 > xa1
yb1 > xb1
uap yang dipisahkan dari cairan dan dikondensasikan, maka diperoleh dua cairan I dan II.
Satu minimum tertentu, yang disebut rasio refluks minimum jumlah piring menjadi tidak
terhingga. Jika rasio refluks menigkat maka uap dan cairan meningkat pula. Refluks berkaitan
dengan kapasitas panas dari reboiler dan kondensasi.
Refluks minimum
Bila refluks dinyatakan diatas minimum, jumlah piring semakin berkurang sampai
refluks total piring menjadi maksimum. Pada bagian lain luas penampang kolom sebanding
dengan laju alir uap. Oleh karena itu diperlukan nilai optimum yang paling ekonomis
dinamakan rasio refluks optimum. Nilainya biasa berkisar antara 1,05 sampai 1,5 dari rasio
refluks minimum.
Piring umpan
Pada piring dimana umpan dimasukkan, laju zat cair atau laju uap atau keduanya dapat
diubah, tergantung pada kondisi umpan. Ada 5 macam umpan yang dicarikan dengan faktor
yang ditandai dengan q dan didefinisikan sebagai mol zat cair yang mengalir di dalam bagian
keluaran sebagai akibat dari masuknya setiap mol umpan. Jadi q mempunyai batas batas nilai
neumatik, berikut ini untuk berbagai kondisi umpan.
1. Umpan liquid below boiling point (cair lewat jenuh): q>1
2. Umpan pada saturated liquid (cair jenuh): q=1
3. Umpan campuran cair uap : o < q <1
4. Umpan pada saturated vapor (uap jenuh): q=0
5. Umpan pada superheated vapor (uap lewat jenuh): q<0