Tujuan:
1. Untuk menentukan jumlah stage yang dibutuhkan pada proses leaching
2. Untuk mengetahui jumlah persen recovery kadar bahan yang di uji pada proses
leaching
3. Untuk mengetahui prinsip dan cara kerja dari proses leaching.
Syarat pelarut sedapat mungkin harus murah, tersedia dalam jumlah yang besar, tidak
beracun, tidak korosif, tidak mudah terbakar, tidak eksplosif bila tercampur dengan udara,
tidak menyebabkan terbentuknya emulsi, dan stabil secara kimia maupun termis.
Aplikasi
pencucian gula dari gula bit menggunakan air panas, ekstraksi minyak dari biji minyak
seperti kedelai menggunakan heksana atau petroleum eter sebagai pelarut, ekstraksi tanin dari
kulit teh menggunakan air, ekstraksi parfum dari bunga, ekstraksi senyawa obat seperti obat
halus dari akar tanaman, daun dan batang dalam industri farmasi. Proses ekstraksi padat-cair
(leaching) dapat digunakan untuk pengambilan minyak atsiri
Peralatan Leaching
1. Batch Extractor (Tangki Pachuca)
2. Continous Extractor (Bollman extractor), (Rotocel exstractor), (Continuous, perforated-
belt extractor), (French stationary-basket extractor), (D.D.S. double-screw, slope
extractor)
Prinsip proses ekstraksi yaitu: Pelarut ditransfer dari bulk menuju ke permukaan. Pelarut
menembus masuk atau terjadi difusi massa pelarut pada permukaan padatan inert ke dalam
pori padatan (intraparticle diffusion). Zat terlarut (solut) yang ada dalam padatan larut
kedalam pelarut lalu karena adanya perbedaan konsentrasi. Campuran solut dalam pelarut
berdifusi keluar dari permukaan padatan inert. Selanjutnya, zat terlarut (solut) keluar dari pori
padatan inert dan bercampur dengan pelarut yang ada pada luar padatan. Proses yang terjadi
didalam ekstraksi padat-cair (leaching) ini biasanya disebut dengan difusi
W2
Efisiensi Leaching = (E) = ×100 %
W0