Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

LABORATORIUM INSTRUKSIONAL 1
TEKNIK KIMIA

KELOMPOK 32

MODUL:
SEDIMENTASI

NAMA :
1. Daniel Tumpal Sinurat_119280089
2. Mega Shinta Audina_119280066
3. Rahmat Sanjaya_119280053

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


2021
ABSTRAK

Sedimentasi merupakan pemisahan antara padatan dengan cairan yang berasal dari
slurry encer. Proses sedimentasi berperan pening dalam berbagai proses industri
misalnya, pada proses pemurnian air limbah dan pengolahan air sungai. Bahan
bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air lumpur. Percobaan ini
dilakukan dengan variasi konsentrasi lumpur pada 1.37 g/l, 2.37 g/l, 3.42 gr/l, 4.1
g/l. Tujuan praktikum ini adalah mencari hubungan antara waktu dan kecepatan
berdasarkan grafik, serta mencari hubungan antara kecepatan sedimentasi hasil
hitung dan kecepatan sedimentasi eksperimen. Dari praktikum kali ini diperoleh
bahwa konsentrasi yang paling rendah yaitu 1,37 gr/L mengalami penurunan
interface yang cukup besar dibandingkan ketiga konsentrasi lainnya yaitu 2,37
gr/L; 3,42 gr/L; dan 4,1 gr/L. Hal tersebut dibuktingan dengan data saat
konsentrasi 1,37 gr/L nilai Zt awal sebesar 38,647 cm turun menjadi 4,3917 cm,
saat konsentrasi 2,37 gr/L nilai Zt awal sebesar 35,13 cm turun menjadi 9,067 cm,
saat konsentrasi 3,41 gr/L nilai Zt awal sebesar 35,13 cm turun menjadi 10,483
cm, dan saat konsentrasi 4,1 gr/L nilai Zt awal sebesar 35,13 cm turun menjadi
16,15 cm seiring bertambahnya waktu sampai 45 menit. hubungan antara
kecepatan sedimentasi dengan waktu didapatkan data yaitu kecepatan sedimentasi
tertinggi berada pada konsentrasi 1,37 gr/L, lalu 2,37 gr/L; 3,42 gr/L dan 4,1 gr/L.
Kecepatan sedimentasi tertinggi pada 1,37 gr/L sebesar 5,54 cm/menit pada waktu
1 menit, 2,37 gr/L sebesar 4,86 cm/menit, 3,42 gr/L sebesar 4.3 cm/menit dan 4,1
gr/L sebesar 1,7 gr/L dimana ketiga konsentrasi tersebut pada saat waktu 0,5
menit. Dari praktikum ini juga dapat diketahui pada konsentrasi 1.37 gr/l zona
freesettling terdapat pada titik ke-1 sampai titik ke-4, zona hidesettling pada titik 4
sampai 6 dan zona compression settling pada titik 6 sampai 11. Untuk nilai SSE
diperoleh sebesar 55.35%, nilai ini menunjukkan besar eror yang diperoleh dari
menebak nilai vo dan rv.

Kata Kunci : sedimentasi, interface, kecepatan sedimentasi

i
DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR GRAFIK..................................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................7
1.1 Latar Belakang..........................................................................................7
1.2 Tinjauan Pustaka.......................................................................................7
BAB II TUJUAN DAN SASARAN......................................................................11
2.1 Tujuan...........................................................................................................11
2.2 Sasaran..........................................................................................................11
BAB III RANCANGAN PERCOBAAN...............................................................12
3.1 Alat dan Bahan.............................................................................................12
3.2 Variabel Proses.............................................................................................12
3.3 Prosedur Percobaan......................................................................................13
3.4 Diagram Alir Percobaan...............................................................................13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................10
4.1 Data Hasil Pengamatan................................................................................10
4.2 Pembahasan..................................................................................................13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................16
5.1 Kesimpulan...................................................................................................16
5.2 Saran.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
LAMPIRAN A Perhitungan..................................................................................18
LAMPIRAN B Grafik............................................................................................20
LAMPIRAN C.......................................................................................................22
A. SDS (Safety Data Sheet).............................................................................22
B. Job Safety Analysis.....................................................................................23

ii
DAFTAR GAMBAR

iii
DAFTAR GRAFIK

iv
DAFTAR TABEL

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sedimentasi adalah salah satu operasi pemisahan campuran padatan
dan cairan(slurry) dan cairan bening sludge (slurry yang konsentrasinya
pekat). Sedimentasi merupakan proses pemisahan antar padatan dengan
cairan menggunakan gravitasi. Proses sedimentasi berperan pening dalam
berbagai proses industri misalnya,pada proses pemurnian air
limbah,pengolahan air sungai,pengendapan partikel padat pada bahan makan
cair,pengendapan partikel terendap pada industri minuman
beralkohol,pengendapan bubur kertas atau pulp pada industri
kertas,pengolahan limbah lumpur pada proses pengolahan minyak bumi. Pada
skala laboratorium sedimentassi umumnya dilakukan secara batch yang
digunakan untuk proses berkesinambungan. Dalam sedimentasi terdapat zona
free settling yang berarti suatu partikel padatan berada pada jarak yang cukup
jauh dari dinding atau partikel padatan lainnya,sedangkan zona hindered
settling yaitu Ketika partikel padatan berada pada keadaan saling berdekatan
dan partikel mengendap pada kecepatan rendah.

1.2 Tinjauan Pustaka


1.2.1 Tahapan Proses Sedimentasi

Sedimentasi merupakan pemisahan antara padatan dengan cairan yang


berasal dari slurry encer. Pemisahan ini menghasilkan cairan jernih dan
padatan dengan konsentrasi tinggi. Mekanisme dari sedimentasi
dideskripsikan dengan observasi pada tes batch settling yaitu ketika partikel-
partikel padatan dalam suatu slurry mengalami proses pengendapan dalam
silinder kaca. Gambar 1(a) menunjukkan suspensi dalam silinder dengan
konsentrasi padatan yang seragam. Seiring dengan berjalannya waktu,
partikel-partikel padatan mulai mengendap dimana laju pengendapan partikel
tersebut diasumsikan sebagai terminal velocity pada kondisi hindered-settling.
Pada Gambar 1(b) terdapat beberapa zona konsentrasi. Daerah D didominasi

6
endapan partikel-partikel padatan yang lebih berat dan lebih cepat mengendap.
Pada zona C terdapat partikel dengan ukuran yang berbeda-beda dan
konsentrasi yang tidak seragam (Laurentius Suratmo.2018)

Gambar 1. Tahapan Proses Pengendapan

1.2.2 Kecepatan Pengendapan Sediementasi


Dalam proses sedimentasi, salah satu faktor yang ikut menentukan
waktu sedimentasi adalah kecepatan partikel padatan yang turun ke bawah,
sehingga dengan mengetahui kecepatan pengendapan dapat memperkirakan
waktu pengendapan yang efektif guna merancang tempat sedimentasi.
Kecepatan pengendapan sedimentasi dapat ditentukan dengan mengamati
tinggi interface(antarfase) sebagai fungsi waktu yang diberikan dan
menggambarkan tangen pada kurva yang diperoleh dari:
dz
slope= =v
dv
Dalam penentuan kecepatan pengendapan sedimentasi nilai z diperoleh dari
intercept tangen pada kurva. Sehingga diperoleh rumus kecepatan
pengendapan sedimentasi sebagai berikut.
zi−zt
v=
t
Dengan : zi = tinggi tebak
zt = tinggi interface
v = kecepatan pengendapan

7
Pada medium yang berbentuk tabung,ketinggian interface dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
V
zt=
π r2
Dengan : zt = tinggi interface
V = volume
r = jari jari

1.2.3 Kecepatan Hindered Settling

Hindered settling adalah kondisi Ketika semakin banyak partikel


yang mengendap,konsentrasi menjadi tidak seragam diikuti dengan bagian
bawah slurry menjadi lebih pekat. Konsentrasi bagian batas
bertambah,gerak partikel semakin sukar dan kecepatan turunnya partikel
berkurang. Kecepatan hindered settling didapatkan dari grafik antara
kecepatan dengan waktu sedimentasi. Sehingga diperoleh rumus untuk
menghitung kecepatan hindered settling sebagai berikut.

zb−za
vhs=
tb−ta

Dengan: vhs = kecepatan hindered settling (cm/s)

zb = tinggi slurry atas (cm)

za = tinggi slurry bawah (cm)

tb = waktu pengendapan slurry bawah (s)

ta = waktu pengendapan slurry atas (s)

Persamaan lain yang dapat digunakan untuk menghitung kecepatan


hindered settling dengan cara menebak kecepatan awal (v0) dan
persamaan laju reaksi kemudian melakukan proses solver pada mikrosoft
excel. Sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut.

vhs=v 0 e−rv xrs


dengan vhs = kecepatan hindered settling (cm/s)

8
v0 = kecepatan awal tebak
rv = persamaan laju reaksi
xrs = konsentrasi awal slurry
1.2.4 Nilai SSE (Sum and Square eror)
Digunakan untuk mengukur jangkauan data. Pada praktikum
sedimentasi ini perbedaan atau jangkauan data yang dimaksud adalah nilai
hitung dan eksperimen dari percobaan sedimentasi yang telah dilakukan. Jika
nilai SSE kecil maka nilai hitung dan eksperimen kecil jangkauan datanya.

SSE=Σ ¿

1.2.5 Aplikasi di dalam industri


Proses sedimentasi berperan pening dalam berbagai proses industri
misalnya,pada proses pemurnian air limbah,pengolahan air
sungai,pengendapan partikel padat pada bahan makan cair,pengendapan
partikel terendap pada industri minuman beralkohol,pengendapan bubur kertas
atau pulp pada industri kertas,pengolahan limbah lumpur pada proses
pengolahan minyak bumi(Laurentius Suratmo.2018)

1.2.6 Faktor – faktor yang mempengaruhi


Faktor – faktor yang mempengaruhi sedimentasi antara lain :

1. Ukuran partikel padat


2. Densitas partikel padat
3. Kekentalan fluida
4. Kecepatan dan waktu pengendapan sedimentasi
5. Bentuk partikel(Geankoplis.1993)

9
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN

2.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum mengenai sedimentasi antara lain :
1. Mencari hubungan antara tinggi interface dengan waktu sedimentasi dan
konsentrasi
2. Mencari hubungan antara waktu dan kecepatan pengendapan
3. Mencari hubungan antara VHS dan XRS hitung dan eksperimen.
5. Membandingan nilai SSE teoritis dengan nilai SSE yang dihitung.

2.2 Sasaran
Sasaran dari praktikum sedimentasi antara lain :
1. Praktikum ini dapat menentukan hubungan tinggi interface terhadap waktu
pengendapan.
2. Praktikum ini dapat menentukan hubungan tinggi interface terhadap
konsentrasi.
3. Praktikum ini dapat menentukan hubungan waktu dan kecepatan pengendapan.
4. Praktikum ini dapat membandingan nilai SSE teoritis dengan nilai SSE yang
dihitung.
5. Praktikum ini membuat praktikan menjadi lebih paham dalam pengaplikasian
dari proses sedimentasi.

10
BAB III
RANCANGAN PERCOBAAN

Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis kuantitatif,


dimana praktikan mendapatkan data lalu menghitung yang kemudian akan
dianalisis data hasil percobaan tersebut.

3.1 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini antara lain :


1. Abung gelas berskala
2. Gelas ukur
3. Stopwatch
4. Gelas pengaduk
5. Alat gelas lainnya

Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :


1. Air lumpur (slurry)

3.2 Variabel Proses


Variabel proses yang digunakan antara lain :
1. Waktu
2. Konsentrasi

11
3.3 Prosedur Percobaan

1. Slurry dibuat dengan konsentrasi 1,37 gr/l; 2,37 gr/l; 3,42 gr/l; dan 4,1 gr/l.
2. Slurry dimasukkan kedalam tabung gelas berskala.
3. Tinggi interface (Zt) dan waktu sedientasi dicatat setiap saat.
4. Percobaan dihentikan setelah tinggi interface relatif tetap.
5. Buat grafik hubungan antara waktu terhadap tinggi interface dari data
dengan teori.
6. Catat nilai konsentrasi kritis dan nilai kecepatan settling.
7. Ulangi langkah 1-6 menggunakan konsentrasi slurry yang berbeda.

3.4 Diagram Alir Percobaan


Prosedur percobaan dijelaskan dalam diagram alir berikut :

Mulai

Buat Slurry dengan konsentrasi 1,37 gr/L ; 2,37 gr/L ; 3,42 gr/L ; 4,2 gr/L

Masukkan slurry kedalam tabung gelas berskala

Dicatat tinggi interfaceI (Zt) dan waktu setiap saat sampai tinggi interface
relatif

Buat grafik hubungan antara waktu vs tinggi interface (Zt) dari data dan
teori

Catat nilai konsentrasi kritis dan nilai kecepatan settling

Ulangi langkah percobaan dengan konsentrasi slurry yang berbeda

Selesai

Gambar 2. Diagram alir percobaan

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

Tabel 1. Data Perhitungan saat konsentrasi 1.37 g/L


Tabel ini merupakan tabel antara waktu dengan volume dan konsentrasi 1,37 g/L.

Wakt Volume (mL) Konsentrasi 1,37 g/L


u 1,37 g/L Zt (cm) Zi (cm) v (cm/menit)
0 4368,6192 38,6467 38 0
0,5 3891,402 34,425 36 3,15
1 3443,01 30,4583 36 5,541666667
2 1713,498 15,1583 22 3,420833333
3 1185,036 10,4833 15 1,505555556
4 1024,896 9,06667 14 1,233333333
5 944,826 8,35833 10 0,328333333
10 736,644 6,51667 7 0,048333333
15 656,574 5,80833 6,5 0,046111111
20 608,532 5,38333 5,5 0,005833333
30 528,462 4,675 5,5 0,0275
45 496,434 4,39167 5 0,013518519
Tabel 2. Data Perhitungan saat konsentrasi 2.37 g/L
Tabel ini merupakan tabel antara waktu dengan volume dan konsentrasi 2,37 g/L.

Wakt Volume (mL) Konsentrasi 2,37 g/L


u 2,37 g/L Zt (cm) Zi (cm) v (cm/menit)
0 3971,472 35,1333 35 0
0,5 3907,416 34,5667 37 4,866666667
1 3779,304 33,4333 37 3,566666667
2 3170,304 28,0459 35 3,477070064
3 2610,282 23,0917 29 1,969444444
4 2306,016 20,4 28 1,9
5 2081,82 18,4167 26 1,516666667
10 1633,428 14,45 21 0,655
15 1457,274 12,8917 17 0,273888889
20 1329,162 11,7583 14 0,112083333
30 1169,022 10,3417 14 0,121944444
45 1024,896 9,06667 13 0,087407407

Tabel 3. Data Perhitungan saat konsentrasi 3.42 g/L


Tabel ini merupakan tabel antara waktu dengan volume dan konsentrasi 3,42 g/L.

Wakt Volume (mL) Konsentrasi 3,42 g/L


u 3,42 g/L Zt (cm) Zi (cm) v (cm/menit)
0 3971,472 35,1333 35 0
0,5 3939,444 34,85 37 4,3
1 3859,374 34,1417 37 2,858333333
2 3426,996 30,3167 36 2,841666667
3 2978,604 26,35 33 2,216666667
4 2642,31 23,375 32 2,15625
5 2386,086 21,1083 27 1,178333333
10 1841,61 16,2917 20 0,370833333
15 1633,428 14,45 20 0,37
20 1473,428 13,0346 20 0,348271408
30 1329,162 11,7583 16 0,141388889
45 1185,036 10,4833 15 0,10037037

11
Tabel 4. Data Perhitungan saat konsentrasi 4,1 g/L
Tabel ini merupakan tabel antara waktu dengan volume dan konsentrasi 4,1 g/L.

Wakt Volume (mL) Konsentrasi 4,1 g/L


u 4,1 g/L Zt (cm) Zi (cm) v (cm/menit)
0 3971,472 35,1333 35 0
0,5 3971,472 35,1333 36 1,733333333
1 3955,458 34,9917 36 1,008333333
2 3907,416 34,5667 36,5 0,966666667
3 3875,388 34,2833 36 0,572222222
4 3827,346 33,8583 35 0,285416667
5 3747,276 33,15 34 0,17
10 3122,73 27,625 28 0,0375
15 2754,408 24,3667 27 0,175555556
20 2498,184 22,1 27 0,245
30 2113,848 18,7 24 0,176666667
45 1825,596 16,15 21 0,107777778

Tabel 5. Data Hasil Eksperiment dan Perhitungan


Tabel ini merupakan tabel antara hasil eksperimen dan hasil hitung untuk
menentukan nilai SSE(Sum Square Error).

Eksperiment Hasil hitung SSE


No
Vhs xrs vhs hitung xrs (y hitung-y eksperimen)²
1 2,018055556 1,37 1,72276268 1,37 0,087197879
2 0,926397735 2,37 1,42592953 2,37 0,249532011
3 0,972222222 3,42 1,16913402 3,42 0,038774256
4 1,45 4,1 1,02805813 4,1 0,178034945
Jumla
h 5,366675513 11,26 5,34588436 11,26 0,553539092

12
4.2 Pembahasan

45
40
35
Tinggi Interface(Zt)

30
25
20
15
10
5
0
konsentrasi 1,37 g/L Konsentrasi 2,37 g/: konsentrasi 3,42 g/L
Waktu(t)
konsentrasi 4,1 g/L

Grafik 1. Hubungan waktu sedimentasi (t) dengan tinggi interface (z)

Pada grafik 1, konsentrasi yang paling rendah yaitu 1,37 gr/L mengalami
penurunan interface yang cukup besar dibandingkan ketiga konsentrasi lainnya
yaitu 2,37 gr/L; 3,42 gr/L; dan 4,1 gr/L. Hal tersebut dibuktingan dengan data saat
konsentrasi 1,37 gr/L nilai Zt awal sebesar 38,647 cm turun menjadi 4,3917 cm,
saat konsentrasi 2,37 gr/L nilai Zt awal sebesar 35,13 cm turun menjadi 9,067 cm,
saat konsentrasi 3,41 gr/L nilai Zt awal sebesar 35,13 cm turun menjadi 10,483
cm, dan saat konsentrasi 4,1 gr/L nilai Zt awal sebesar 35,13 cm turun menjadi
16,15 cm seiring bertambahnya waktu sampai 45 menit. Oleh karena itu,semakin
tinggi konsentrasi suatu slurry maka tinggi interface (Zt) pada akhir waktu akan
semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena semakin besar konsentrasi maka
semakin banyak pula jumlah partikel yang mengendap. Namun, karena semakin
banyak jumlah partikel yang mengendap maka semakin besar gesekan antar
partikel yang akan terjadi, hal demikian dapat mempengaruhi lama waktu
sedimentasi.

Berdasarkan grafik diatas terdapat beberapa zona dalam sedimentasi


misalkan pada saat konsentrasi 1,37 gr/L dimana Zona Freesettling yaitu keadaan
dimana kecepatan jatuhnya terus bertambah terdapat pada titik ke-1 sampai titik
ke-4 dengan rentang waktu selama 2 menit, Zona Hindersettling yaitu keadaan

13
dimana kecepatan jatuhnya semakin lambat karena ada pengaruh dari partikel lain
terdapat pada titik 4 sampai titik ke-6 dengan rentang waktu selama 2 menit,
sedangkan Zona Compression settling yaitu keadaan dimana kecepatan jatuhnya
konstan terdapat pada titik ke-6 sampai ke-11 dengan rentang waktu selama 41
menit.

4
Kecepatan(v)

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Waktu(t)
Konsentrasi 1,37 g/L Konsentrasi 2,37 g/L Konsentrasi 3,42 g/L

Grafik 2. Hubungan antara waktu sedimentasi(t) dan kecepatan(v) terhadap


konsentrasi slurry

Berdasarkan hasil grafik hubungan antara kecepatan sedimentasi dengan


waktu didapatkan data yaitu kecepatan sedimentasi tertinggi berada pada
konsentrasi 1,37 gr/L, lalu 2,37 gr/L; 3,42 gr/L dan 4,1 gr/L. Kecepatan
sedimentasi tertinggi pada 1,37 gr/L sebesar 5,54 cm/menit pada waktu 1 menit,
2,37 gr/L sebesar 4,86 cm/menit, 3,42 gr/L sebesar 4.3 cm/menit dan 4,1 gr/L
sebesar 1,7 gr/L dimana ketiga konsentrasi tersebut pada saat waktu 0,5
menit.Dari data tersebut didapatkan bahwa hubungan antara kecepatan
sedimentasi dengan waktu sedimentasi berbanding terbalik dimana semakin besar
nilai konsentrasinya maka kecepatan pengendapan akan semakin lambat.Dengan
begitu akan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya pengendapan.
Hal tersebut dikarenakan semakin besar nilai konsentrasi berarti akan terjadi gaya
gesek antar partikel yang besar sehingga pengendapannya cukup cepat.

14
4.5
4
3.5
3
2.5 Eksperimen
Vhs

2 Hasil Hitung
1.5
1
0.5
0
0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2
xrs

Grafik 3. Hubungan antara vhs dan xrs hitung dengan eksperimen

Kemudian grafik diatas mengenai hubumgan antara vhs dan xrs hitung
dengan eksperimen.Perhitungan bagian ini digunakan fitur solver pada microsoft
excel dimana dengan menebak terlebih dahulu nilai ro dan rv sebesar 1 lalu
dilakukan solver dan menghasilkan nilai Vo sebesar 2.23 dan r v sebesar 0.19.
Dengan data tersebut didapatkan nilai SSE (Sum of Square Error) dengan rumus
SSE = (Yhitung - Yeksperimen)2 dan didapatlan nilai persen SSE sebesar 55.35%.Dengan
begitu nilai SSE yang didapatkan terlampau jauh jika dibandingkan dengan
literatur, dimana SSE berdasarkan literatur sebesar 5% sedangkan SSE hasil
perhitungan sebesar 55.35%.Hal tersebut dikarenakan kesalahan dalam membaca
nilai Zi pada grafik dengan memplotkan garis singgungan yang kurang teliti
sehingga jangkauan nilai eksperimen dan nilai hitung terlampau cukup jauh lalu
akan mempengaruhi nilai dari SSE.

15
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum sedimentasi ini yaitu :
1. Dalam waktu 45 menit saat konsentrasi 1,37 gr/L nilai Zt awal sebesar 38,647
cm turun menjadi 4,3917 cm, saat konsentrasi 2,37 gr/L nilai Zt awal sebesar
35,13 cm turun menjadi 9,067 cm, saat konsentrasi 3,41 gr/L nilai Zt awal
sebesar 35,13 cm turun menjadi 10,483 cm, dan saat konsentrasi 4,1 gr/L nilai
Zt awal sebesar 35,13 cm turun menjadi 16,15 cm sehingga semakin lama
waktu sedimentasi maka tinggi interface akan semakin menurun pada setiap
konsentrasinya dan semakin tinggi konsentrasi maka tinggi interface (Zt) pada
akhir berjalannya waktu akan semakin tinggi.
2. Kecepatan saat konsentrasi 1,37 gr/L sebesar 5,54 cm/menit, konsentrasi 2,37
gr/L sebesar 4,86 gr/L, konsentrasi 3,42 gr/L sebesar 4,3 gr/L dan konsentrasi
4,1 gr/L sebesar 1,7 gr/L. Semakin besar konsentrasi maka kecepatan
sedimentasinya akan semakin lambat.
3. Didapatkan nilai Vo sebesar 2,23 lalu nilai rv sebesar 0,189 dan nilai SSE(Sum
of Square Error) sebesar 55,35%.

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada modul sedimentasi ini yaitu praktikan lebih
teliti dalam membaca nilai Zi yang terdapat pada grafik supaya data perbandingan
hasil perhitungan dengan hasil percobaan memiliki nilai SSE sekitar 5%.

16
DAFTAR PUSTAKA

Laurentius Suratmo.2018. Jurnal Menentukan Kecepatan Pengendapan


sedimentasi.Surabaya.Universitas Katolik Widya Mandala.
Repository.LPPM.Unila.ac.id
Repository.Wima.ac.id

17
LAMPIRAN A
Perhitungan

A. Mencari Tinggi Endapan Sedimentasi


Digunakan tabung maka persamaan menjadi:
v
Zt=
π r2
Diketahui :
D = 12 cm; r = 6 cm
Ditanya :
Zt?
Jawab : Contoh perhitungan konsentrasi 1,37 gr/L ; t = 1 menit ; v = 5,5418 ml
v 5,5416 ml
Zt= 2= 2
=30,46 cm
π r 3,14 x ( 6 cm )
Begitupun seterusnya untuk konsentrasi waktu dan volume yang berbeda.

B. Mencari Nilai Kecepatan Setiap Waktu (s)


Rumus yang digunakan yaitu:
Zi−Zt
v=
t
Dimana nilai Zi didapat dari grafik hubungan waktu dengan tinggi interface.
Misalkan saat konsentrasi 1,37 gr/L; t = 1 menit; Zt = 30,46 cm; Zi = 36 cm
Zi−Zt 36 cm−30,46 cm
v= = =5,5416 cm/menit
t 1 menit
Begitupun dengan konsentrasi,waktu Zt dan Zi yang berbeda.

C. Menghitung Kecepatan Hindered Settling


Digunakan grafik antara kecepatan dengan waktu sedimentasi:
Zb−Za
vhs=
tb−ta

18
Misalkan saat konsentrasi 1,37 gr/L
Zb−Za 38,65 cm−34,42 cm
vhs= = =8,46 cm/menit
tb−ta 0,5 menit −0 menit

D. Menghitung Vo dan rv
Persamaan :
Vhs (x) = Vo . e - rv . Xrs
Sehingga setelah dilakukan solver didapatkan :
Vo sebesar 2,23 dan rv sebesar 0,19
Oleh karena itu persamaan menjadi Vhs (x) = 2,23 . e – 0,19 . Xrs

E. Nilai SSE (Sum of Square Error)


Rumus yang digunakan :

SSE = ∑ (Yhitung−Yeksperimen)2

SSE = 0,5535
Maka % SSE sebesar 55,35%

19
LAMPIRAN B
GRAFIK

45 Waktu vs Tinggi Interface pada 1,37 gr/L


40
35
30
25
20
15
10
5
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Waktu vs Tinggi Interface pada 2,37 gr/L


40
35
30
25
20
15
10
5
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

20
40 Waktu vs Tinggi Interface pada 3,42 gr/L
35

30

25

20

15

10

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

40
Waktu vs Tinggi Interface pada 4,1 gr/L

35

30

25

20

15
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

21
LAMPIRAN C
SDS dan Job Safety Analysis

A. SDS (Safety Data Sheet)

22
B. Job Safety Analysis

Lembar Kendali Keselamatan Kerja


Tindakan
No Bahan Sifat Bahan
Penanggulangan
1. Air • Tidak berwarna • Titik didih : •Tidak perlu
• Tidak beracun 100°C penanganan khusus,
• Tidak berbau • Titik leleh : 0 °C karena tidak
• Stabil berbahaya bagi
•Menghantarkan tubuh
arus listrik •Hindari tumpahan
didekat arus listrik

Kecelakaan yang mungkin terjadi Penanggulangan


Alat mengalami kebocoran Jangan dimasukkan air lagi dan
segera diperbaiki supaya air tidak
jatuh ke lantai.
Kontak arus pendek pada instrument Kontak arus pendek padainstrument
praktikum yang menggunakan listrik praktikum yang menggunakan
terkena air. listrik terkena air.

Perlengkapan Keselamatan Kerja


1. Jas Laboratorium
2. Sarung Tangan
3. Masker
4. Sepatu

23

Anda mungkin juga menyukai