Anda di halaman 1dari 35

FLUIDIZATION

1. Muhammad Arief
2. Valen Putriana Sari
3. Try Mandalur Nugraha
4. Rizka Aprilia
PENGERTIAN FLUIDISASI
KECEPATAN FLUIDISASI MINIMUM
FENOMENA-FENOMENA FLUIDISASI
PENURUNAN TEKANAN PADA UNGGUN DIAM DAN
UNGGUN TERFLUISASI
KONDISI FLUIDISASI
JENIS-JENIS FLUIDISASI
APLIKASI FLUIDISASI
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PROSES FLUIDISASI
PENGERTIAN
Fluidisasi adalah metode pengontakan
butiran butiran padat dengan fluida
baik cair maupun gas. Dengan metode
ini diharapkan butiran-butiran padat
memiliki sifat seperti fluida dengan
viskositas tinggi.
Fluidisasi dapat terjadi ketika
suatu aliran udara melewati suatu
partikel unggun. Aliran udara
tersebut akan memberikan gaya
seret (drag force) pada partikel
serta pressure drop sepanjang
unggun.
Kecepatan fluidisasi minimum
Kecepatan fluidisasi minimum

merupakan kecepatan awal terjadinya fluidisasi di


dalam unggun, dan menentukan tekanan yang hilang
yang terdapat pada awal fluidisasi.
Kecepatan fluidisasi minimum
Penentuan kecepatan minimum fluidisasi diperoleh
dari persamaan Ergun yaitu:

150(1 mf ) d p g 1,75d p g d p g ( s g )g
2

u mf u mf
2

mf 3 mf 3 2
Kecepatan fluidisasi minimum

Pada aliran laminer (Re < 20), kecepatan fluidisasi


minimumnya adalah:

d p ( s g ) g mf
2 3

umf
150 (1 mf )
Kecepatan fluidisasi minimum

Pada aliran turbulen (Re > 1000), kecepatan fluidisasi


minimumnya adalah:

d p ( s g )g
u mf
2
mf 3

175 g
FENOMENA-FENOMENA FLUIDISASI
FENOMENA-FENOMENA FLUIDISASI
a. Fenomena fixed bed fluidization
Fenomena ini terjadi jika laju alir fluida kurang dari
laju minimum yang dibutuhkan untuk proses awal
fluidisasi. Pada kondisi ini partikel padatan tetap
diam.
FENOMENA-FENOMENA FLUIDISASI
b. Fenomena minimum fluidization
Fenomena ini terjadi jika laju alir fluida mencapai laju
alir minimum (Umf) yang dibutuhkan untuk proses
fluidisasi. Pada konidisi ini partikel-partikel padat
mulai terekspansi.
FENOMENA-FENOMENA FLUIDISASI
c. Fenomena smooth fluidization
Fenomena ini terjadi jika distribusi aliran dan
kecepatan fluida merata serta densitas dan distribusi
partikel dalam unggun homogen. Sehingga, ekspansi
pada setiap partikel padatan seragam.
FENOMENA-FENOMENA FLUIDISASI
d. Fenomena bubbling fluidization
Fenomena ini terjadi jika gelembung-gelembung
yang terdapat di dalam unggun terbentuk akibat
densitas dan distribusi partikel yang tidak homogen.
FENOMENA-FENOMENA FLUIDISASI
e. Fenomena slugging fluidization
Fenomena ini terjadi jika lebar gelembung yang terjadi
dapat mencapai diameter kolom yang terbentuk pada
partikel padat. Hal yang dapat diamati dari keadaan ini
adalah adanya penorakan pada partikel padat sehingga
partikel padat terlihat seperti terangkat.
FENOMENA-FENOMENA FLUIDISASI
f. Fenomena channeling fluidization
Fenomena ini terjadi jika terbentuk saluran seperti
tabung vertikal (channel) di dalam partikel unggun
pada kolom.
FENOMENA-FENOMENA FLUIDISASI
g. Fenomena disperse fluidization
Fenomena ini terjadi jika kecepatan alir fluida telah
melebihi kecepatan maksimum aliran fluida. Hal ini
ditandai dengan adanya sebagian partikel akan
terbawa aliran fluida dan ekspansi mencapai nilai
maksimum.
Penurunan Tekanan (P)
Penurunan Tekanan (P)

1. Penurunan Tekanan dalam Unggun Diam


2. Penurunan Tekanan dalam Unggun Terfluidisasi
Penurunan Tekanan dalam Unggun Diam
Untuk menentukan penurunan tekanan (h) pada
unggun diam dapat digunakan persamaan CARMAN-
KONZENY:

150L(1 )3 (Vsm) w 1.75L(Vsm) 2 (1 )


h x 10 3
mmH2O
Dp w g
2 3 2
Dp w g
3

Penurunan Tekanan dalam Unggun Terfluidisasi

Penurunan tekanan pada unggun terfluidisasi dapat


diperkirakan dengan menggunakan persamaan :

L
h (1 )( s w) x10 mmH2O
3

w
KONDISI FLUIDISASI
KONDISI FLUIDISASI

Perbedaan tekanan sepanjang unggun secara linear


berbanding lurus dengan laju alir volumetrik selama
fluidisasi belum tercapai.
Jenis-jenis fluidisasi
1. Fluidisasi Partikulat
Fluidisasi Partikulat merupakan suatu proses
fluidisasi di mana partikel-partikel bergerak menjauh
satu sama lain dan gerekannya bertambah hebat
dengan bertambahnya kecepatan. Tetapi, densitas
hamparan rata-rata pada suatu kecepatan tertentu
adalah sama di segala arah hamparan. Ciri dari
proses ini adalah adanya ekspansi hamparan yang
cukup besar tetapi seragam pada kecepatan yang
cukup tinggi.
Jenis-jenis fluidisasi
2. Fluidisasi agrerat/ gelembung
Fluidisasi ini terjadi jika kecepatan gas di atas kecepatan
fluidisasi minimum. Pada kondisi ini unggun mengalami
bubbling dan rongga-rongga seperti gelembunguap akan
membangkitkan sirkulasi partikel unggun. jika kecepatan
ditambah maka hamparan akan mengembang secara
seragam sehingga akhirnya gelembung mulai terbentuk.
Dan jika kecepatan ditingkatka lagi sampai melewati titik
gelembung, hamparan itu akan berangsur-angsur
mengempis kembali, tetapi akan mengembung lagi.
Jenis-jenis fluidisasi
3. Fluidisasi Kontinu
Bila kecepatan fluida melalui hamparan zat padat cukup
besar, maka semua partikel dalam hamparan itu akan
terbawa ikut oleh fluida hingga memberikan suatu
fluidisasi kontinu. Prinsip fluidisasi ini terutama diterapkan
dalam pengangkutan zat padat dari suatu titik ke titik lain
dalam suatu pabrik pengolahan di samping ada beberapa
reaktor gas zat padat lama yang bekerja dengan prinsip ini.
Contohnya adalah dalam tranportasi lumpur dan
tranportasi pneumatic.
APLIKASI FLUIDISASI
APLIKASI FLUIDISASI
Industri yang menggunakan metoda fluidisasi:
1. Proses Desulfurisasi Batubara
2. Pembuatan Gas Sintetis dari Batubara dengan
Teknologi Gasifikasi Unggun Terfluidisasi
APLIKASI FLUIDISASI
1. Proses Desulfurisasi Batubara Tondongkurah,
Sulawesi Selatan
Dilakukan dengan menggunakan larutan
hidrogen peroksida yang diencerkan dalam
asam sulfat berkonsentrasi 0,1 N dan dengan
menggunakan peralatan kolom fluidisasi yang
mempunyai ukuran panjang 80 cm dengan
diameter 3,5 cm.
APLIKASI FLUIDISASI
1. Proses Desulfurisasi Batubara Tondongkurah,
Sulawesi Selatan
Hasil percobaan menunjukkan bahwa proses
selama 2 jam dengan mempergunakan kolom
tersebut mampu mengurangi 13,9 persen
jumlah sulfur yang terdapat di dalam batubara
Tondongkurah yang berukuran (-14+20) mesh.
APLIKASI FLUIDISASI
2. Pembuatan Gas Sintetis dari Batubara dengan
Teknologi Gasifikasi Unggun Terfluidisasi
dilakukan dengan menggunakan reactor gasifikasi
sistem unggun terfluidisasi digunakan batubara
ukuran halus (-48 + 65 mesh). Gas pereaksi masuk
melalui plat distributor untuk mengangkat batubara
dan pasir silica sebagai unggun material dalam zona
reaksi sehingga unggun terfluidisasi dan terjadi
proses pencampuran yang sempurna antara gas
pereaksi dan batubara.
APLIKASI FLUIDISASI
2. Pembuatan Gas Sintetis dari Batubara dengan
Teknologi Gasifikasi Unggun Terfluidisasi
Suhu reaktor sistem unggun fluidisasi adalah 900oC.
Gas hasil gasifikasi yang disebut gas sintetis (syngas)
dilakukan pemurnian dengan alat cyclone, condenser
dan scrubber. Sesudah syngas dimurnikan kemudian
dianalisa komposisinya dengan menggunakan gas
chromatography (GC).
Keuntungan proses fluidisasi :
Sifat unggun yang menyerupai fluida memungkinkan
adanya aliran zat padat secara kontinu dan
memudahkan pengontrolan.
Kecepatan pencampuran yang tinggi membuat
reaktor selalu berada dalam kondisi isotermal
sehingga memudahkan pengendaliannya.
Perpindahan panas dan kecepatan perpindahan mass
antara partikel cukup tinggi.
Keuntungan proses fluidisasi :
Sirkulasi butiran-butiran padat antara dua unggun
fluidisasi memungkinkan pemindahan jumlah panas
yang besar dalam reaktor.
Perpindahan panas antara unggun terfluidakan
dengan media pemindah panas yang baik
memungkinkan pemakaian alat penukar panas yang
memiliki luas permukaan kecil.
kerugian proses fluidisasi:
Selama operasi partikel-partikel padat mengalami
pengikisan sehingga karakteristik fluidisasi dapat
berubah dari waktu ke waktu.
Butiran halus akan terbawa aliran sehingga
mengakibatkan hilangnya sejumlah tertentu padatan.
Adanya erosi terhadap bejana dan sistem pendingin.
Terjadinya gelombang dan penorakan di dalam
unggun sering kali tidak dapat dihindari sehingga
kontak antara fluida dan partikel tidak seragam. Jika
hal ini terjadi pada reaktor, konversi reaksi akan kecil.

Anda mungkin juga menyukai