Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH BUKAAN KRAN TERHADAP

FENOMENA FLUIDISASI

Abstrak
Fluidisasi merupakan pengontakan butiran padatan dengan fluida baik gas
maupun cair. Dengan metode ini diharapkan butiran-butiran padat memiliki sifat
seperti fluida denngan viskositas tinggi. Pada laju alir rendah nutiran padat dalam
kolom fluidisasi akan tetap diam, namun apabila laju alir pada fluida dinaikkan
maka akan mencapai suatu keadaan dimana unggun padatan tersebut tersuspensi
didalam aliran fluida yang melaluinya. Dalam percobaan ini jenis fluida yang
digunakan yaitu air dan udara dengan tujuan mengetahui fenomena yang terjadi
pada variable yang berbeda. Pada percobaan pertama jenis fluida yang digunakan
yaitu udara, dari percobaan ini diperoleh tinggi unggun saat diam 2,85 cm, saat
bergerak mencapai 15 cm, dan 2,65 cm pada titik akhir. Sedangkan pada
percobaan kedua fluida yang digunakan yaitu air, percobaan ini dilakukan dengan
dua variable yang berbeda dengan bukaan kran setengah (45˚) dan bukaan
sepenuhnya (90˚). Sifat tinggi unggun pada saat kran mulai dibuka akan
mengikuti sifat fluidanya yaitu saat bergerak mengalir keatas mengikuti arah
aliran fluida. Bukaan kran akan berpengaruh pada laju alir, kecepatan linear dan
tinggi unggun yang bergerak.

Kata kunci : Fluidisasi, Fluidized bed, Jenis Fluida, Tinggi Unggun, Unggun
Diam
Pendahuluan
Fluidisasi merupakan pengontakkan butiran padatan dengan fluida baik
gas maupun cair. Fluidisasi seringkali disebut fenomena sifat padat yangberubah
dalam reactor. Reaksi fluidisasi melalui reactor tersebut disebut fluidized bed,
yang merupakan sebuah wadah berupa partikel padat yang dialiri fluida dari
bawah. Fluidized ben sudah banyak diaplikasikan diberbagai jenis reactor seperti
dalam pengeringan, pembakaran, gasifikasi, pelepasan dan lain-lain. Keuntungan
dalam proses fluidisasi ini sifat yang dapat dialirkan dari operasi zat padat dapat
bersifat kontinyu, mampu mengangkat butiran partikel sampai mengapung dan
luar permukaan kontak menjadi sangat besar sehingga operasi sangat efektif,
sirkulasi butiran-butiran padatan fluidisasi memungkinkan perpindahan panas
yang besar didalam reactor mampu mengontrol temperature.
Pada percobaan fluidisasi hal yang harus dilakukan adalah dengan
menentukan densitas air, dan mengukur butiran padatan. Selanjutnya mengukur
diameter kolom fluidisasi yang digunakan dan mengukur tinggi dari unggun
diam, mengisi bak penampung dengan air dan nyalakan pompa, buka kran atas
dank ran bawah sampai aliran menjadi stabil dan buka kran tengah dengan
variable yang ditentukan, tentukan operasi fluidisasi dengan mengalirkan air
dengan membuka valve yang telah ditentukan dengan mengukur penurunan
tekanan (ΔP) dengan bantuan manometer didalam kolom yang berisi padatan
untuk laju alir yang berbeda, mengukur tiggi unggun yang terfluidikan, kemudian
tampung air yang keluar dari tangki overflow 5 detik, dan menentukan kecepatan
minimum fluidisasi.
Fenomena-fenomena yang mungkin terjadi pada proses fluidisasi:
a) Fenomena fixed bed, yang terjadi ketika laju alir fluida kurang dari laju
minimum yang dibutuhkan untuk proses fluidisasi, dan pada kondisi ini
biasanya partiket padat akan tetap diam.
b) Fenomena minimum or incipient fluidization, yang terjadi ketika laju alir
fluida mencapai laju alir minimum yang dibutuhkan untuk proses
fluidisasi, dan pada kondisi ini biasanya partikel-partikel padat mulai
terekspansi.
c) Fenomena smooth or homogenously fluidization, yang terjadi ketika
kecepatan dan distribusi partikel dalam unggun sama atau homogen.
d) Fenomena bubbling fluidization, yang terjadi ketika gelembung pada
unggun terbentuk akibat densitas dan distribusi partikel tidak homogeny.
e) Fenomena slugging fluidization, yang terjadi ketika gelembung-
gelembung besar yang mencapai lebar dari diameter kolom terbentuk pada
partikel padat.
f) Fenomena chanelling fluidization, yang terjadi ketika unggun partikel
padatan terbentuk saluran-saluran seperti lubang vertical.
g) Fenomena disperse fluidization yang terjadi saat kecepatan maksimum alir
fluida melampaui maksimum aliran fluida.
Karakteristik unggun terfluidakan biasanya dinyatakan dalam bentuk
grafik antara penurunan tekanan (∑P) dan kecepatan superfisial (Vo).
Kecepapatan superfisial merupakan kecepatan minimum dimana fluidisasi mulai
terjadi. Selain itu adapula factor-faktor yang mempengaruhi proses fluidisasi
diantaranya yaitu laju alir, diameter kolom fluidisasi, berat jenis partikel, ukuran
partikel, putaran kran serta bentuk partikel.

Metodologi Penelitian
Pada percobaan kali ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan
diantaranya ada satu set alat fluidisasi, stopwatch, dan meteran. Sedangkan untuk
bahan yang digunakan pada proses fluidisasi ini yaitu jenis fluida nyaberupa udara
dan air.
Berikut merupakan diagram alir atupun alur proses yang akan dilakukan
dalam proses fluidisasi sebagai berikut:
Mulai

Mengukur diameter tabung

Mengukur tinggi unggun diam

Membuka dan menutup valve

Menyalakan Kompresor

Membuka rotameter

Hitung waktu dengan stopwatch

Ukur tinggi unggun

Ulangi cara diatas sesuai variabel

Matikan Kompresor

Anda mungkin juga menyukai