FLUIDISASI
DISUSUN OLEH
Afdillah Septian Djati 21030115130148
Amelia Naomi Agustina 21030115140188
Anita Selvia Ningrum 21030115130134
Bagas Al Ridho 21030115130122
Dwi Kinasih 21030115120059
Emiwati Simanjuntak 21030115120084
Gabriella Ardhya Puspita 21030115140154
Maghfira Arum Lestari 21030115120068
Muhamad Iqbal Amali 21030115130210
M. Daniyal Yasad 21030115130180
Nurdin Hariyadi 21030115120057
Nur Haniza Roviqoh D 21030115120022
Putri Ade Riswanti 21030115120100
Safira Siti Nadhilah H. 21030115140149
Shara Maurina 21030115140197
Syifa Chandra Kartika P.21030115140150
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Perkembangan industri dewasa ini telah mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Khususnya industri
pabrik yang telah banyak menggunakan teknologi
modern. Mesin-mesin produksi yang digunakan
dalam sebuah industri menggunakan metode-
metode pengoperasian yang sangat bervariasi.
Salah satu contoh metode yang digunakan adalah
fluidisasi.
Untuk itu kami menyusun sebuah makalah tentang
fluidisasi yang bertujuan untuk memberikan
pelajaran pengetahuan, dan pemahaman tentang
fluidisasi. Fluidisasi itu sendiri adalahproses yang
sama dengan pencairan dimana bahan butiran
dikonversi dari solid state seperti statis ke keadaan
cairan seperti dinamis. Proses ini terjadi ketika
sebuah fluida (cairan atau gas) dilewatkan ke atas
Dalam dunia industri, fluidisasi diaplikasikan
dalam banyak hal seperti transportasi
serbukpadatan (conveyor untuk solid),
pencampuran padatan halus, perpindahan panas
(seperti pendinginanuntuk bijih alumina panas),
pelapisan plastik pada permukaan logam, proses
drying dan sizing padapembakaran, proses
pertumbuhan partikel dan kondensai bahan yang
dapat mengalami sublimasi,adsorpsi (untuk
pengeringan udara dengan adsorben), dan masih
banyak aplikasi lain.
TUJUAN
Mahasiswa mampu mengetahui pengertian proses
fluidisasi
Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip kerja proses
fluidisasi
Mahasiswa mampu menjelaskan aplikasi proses
fluidisasi pada Industri
Manfaat
Mahasiswa mengetahui pengertian proses
fluidisasi
Mahasiswa mengetahui prinsip kerja proses
fluidisasi
Mahasiswa mengetahui aplikasi proses
fluidisasi pada Industri
PEMBAHASAN
PENGERTIAN FLUIDISASI
Fluidisasi dipakai untuk menerangkan atau
menggambarkan salah satu cara mengontakkan
butiran-butiran padat dengan fluida (gas atau
cair).
Sebagai ilustrasi dengan apa yang dinamakan
fluidisasi ini, kita tinjau suatu bejana dalam air di
dalam mana ditempatkan sejumlah partikel padat
berbentuk bola, melalui unggun padatan ini
kemudian dialirkan gas dengan arah aliran dari
bawah ke atas. Pada laju alir yang cukup rendah
partikel padat akan diam. Keadaan yang demikian
disebut sebagai unggun diam atau fixed bed.
Kalau laju alir gas dinaikkan, maka akan sampai
pada suatu keadaan dimana unggun padatan tadi
tersuspensi di dalam aliran gas yang melaluinya.
Pada kondisi partikel yang mobil ini, sifat unggun
akan menyerupai sifat-sifat suatu cairan dengan
viskositas tinggi, misalnya ada kecenderungan
untuk mengalir, mempunyai sifat hidrostatik.
Keadaan demikian disebut fluidized bed.
Bila suatu fluida cair maupun gas mengalir perlahan melalui
unggun/tumpukan partikel-partikel zat padat yang posisinya
tetap (masih belum mengakibatkan partikel bergerak),
maka penurunan tekanan fluida yang disebabkan oleh
hambatan zat padat (pressure drop), adalah sesuai dengan
persamaan Ergun, sebagai berikut:
FLUIDISASI GELEMBUNG
Hamparan zat padat yang terfluidisasi di dalam udara
biasanya menunjukan fluidisai yang dikenal sebagia
fluidisasi agregatif.
Fluidisasi ini terjadi jika kecepatan superficial gas
diatas kecepatan fluidisasi minimum. Bila
kecepatan superficial gas diatas kecepatan jauh
lebih besar dari Umf kebanyakan gas itu mengalir
melalui hamparan dalam bentuk gelembung, dan
hannya sebagian kecil gas itu mengalir dalm
saluran-saluran yang terbentuk diantara partikel.
Partikel itu bergerak tanpa aturan dan didukung
oleh fluida tetapi diruang-ruang antara
gelembung fraksi kosong kira-kira sama dengan
kondisi awal fluidisasi . Gelembung yang
terbentuk berperilaku hamper seperti gelembung
udara dalam air, atau gelembung uap dalam zat
cair yang mendidih (hamparan didih).
Ukuran rata-rata gelembung itu bergantung pada jenis
dan ukuran partikel, jenis plat distributor, kecepatan
superficial, dan tebalnya hamparan. Gelembung-
gelembung cenderung bersatu, dan menjadi besar
pada waktu naik melalui hamparan fluidisasi itu dan
ukuran maksimum gelembung stabil berkisar antara
beberapa inci sampai beberapa kaki diameternya.
Gelembung-gelembung yang beriringan lalu bergerak
ke puncak terpisah oleh zat padat yang seakan-akan
sumbat.
Peristiwa tersebut di kenal peristiwa penyumbatan
(slugging) dan biasanya hal ini tidak dikehendaki
karena mengakibatkan karena adanya fluktuasi
tekanan dalam hamparan, meningkatkan zat padat
yang terbawa ikut dan menimbulkan kesulitan jika kita
ingin memperbesar skalanya di unit-unit yang lebih
EVALUASI PARAMETER-PARAMETER
DIDALAM PERISTIWA FLUIDISASI
Densitas partikel
Penentuan densitas partikel untuk zat padat yang
masih dan tidak menyerap air atau zat cair lain, bisa
dilakukan dengan memakai piknometer. Sedang untuk
partikel berpori, cara diatas akan menimbulkan
kesalahan yang cukup besar karena air atau cairan
akan memasuki pori-pori didalam partikel, sehingga
yang diukur bukan lagi densitas partikel (berikut pori-
porinya) seperti yang diperlukan dalam persamaan di
muka, tetapi densitas bahan padatnya (tidak termasuk
pori-pori didalamnya). Untuk partikel-artikel yang
demikian ada cara lain yang biasa digunakan, yaitu
dengan metode yang diturunkan Ergun.
Bentuk partikel
Dalam persamaan yang telah diturunkan, partikel
padatnya dianggap sebagai butiran yang berbentuk
bola dengan diameter rata-rata dp. Untuk partikel
bentuk lain, harus ada koreksi yang menyatakan bentuk
partikel sebenarnya.
Diameter partikel
Diameter partikel biasanya diukur berdasarkan
analisa ayakan (ukuranmesh).
Porositas unggun
Porositas unggun menyatakan fraksi kosong di
dalam unggun yang secara matematika bila ditulis
sebagai berikut:
Granulasi unggun yang terfluidisasikan adalah
pembesaran ukuran umum di industri farmasi, di mana
bubuk halusadalah diaglomerasi menggunakan
pengikat cair untuk memberikan butiran yang lebih
besar.
Distribusi ukuran butiran selama granulasi
adalah salah satu karakteristik utama dari
evaluasi proses. Dengan demikian, ada
kebutuhan untuk desain proses pengendalian
metode yang bertujuan untuk mengevaluasi
distribusi ukuran pada real-time. Beberapa dari
gambar analisis dan NIR instrumentasi memiliki
ditangani ini masalah di tahun 1-3. Namun, yang
isu dengan yang handal data penanganan dan
probe kontaminasi masih perlu untuk diatasi.
PRINSIP KERJA PROSES
FLUIDISASI
Proses fluidisasi biasanya dilakukan dengan cara mengalirkan
fluida gas atau cair ke dalam kolom yang berisi unggun butiran-
butiran padat. Pada laju alir yang kecil aliran hanya menerobos
unggun melalui celah-celah/ ruang kosong antar partikel,
sedangkan partikel-partikel padat tetap dalam keadaan diam.
Kondisi ini dikenal sebagai fenomena unggun diam.
Pada saat kecepatan aliran fluida diperbesar sehingga mencapai
kecepatan minimum, yaitu kecepatan saat gaya seret fluida
terhadap partikel-partikel padatan lebih atau sama dengan gaya
berat partikel-partikel padatan tersebut, partikel yang semula
diam akan mulai terekspansi, Keadaan ini disebut incipient
fluidization atau fluidisasi minimum.
Sedangkan jika kecepatan diperbesar, maka akan terjadi beberapa
fenomena yang dapat diamati secara visual dan pada kondisi
inilah partikel-partikel padat memiliki sifat seperti fluida dengan
viskositas tinggi.
Karena sifat-sifat partikel padat yang menyerupai sifat
fluida cair dengan viskositas tinggi, metoda
pengontakan fluidisasi memiliki beberapa keuntungan
dan kerugian.